Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ditelpon om2

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
743
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Ini crita modifikasiku yang terbaru, Crita lawas cuma buat backgroundnya aja, selebihnya si baru semua. Dibaca ya, smoga masi bikin kamu2 crot

Suatu siang HP ku berdering. Kuliat ada nomer yang gak kukenal, tapi kuterima juga. "Halo, ini Inez ya", terdengar suara berat dari sebelah sana. "Iya, ini Inez, om siapa ya". "Ini om ... (dia nyebut namanya). om dapet nomer hp kamu dari om ..." (dia menyebut nama laennya lagi). Nama yang terakhir aku gak kenal deh rasanya. "Iya om, apa yang bisa Inez bantu", jawabku (model jawaban pemberi servis yang slalu diajarkan di training yang berbau servis). "Banyak Nez, kamu mau gak nemeni om. Om dari ... (dia nyebut kotanya). Om kemari buat urusan bisnis, gak taunya urusan om slesai lebi cepet dari waktunya. Jadi ada waktu buat santai2 seblum kembali ke kota om. Kebetulan ada yang ngasi nomer hp Inez. Mau kan nemeni om". "Bole aja om, Inez juga gi santai2 aja kok, ketemu
omnya dimana?" "Kamu tau gak mal ... (dia nyebut satu mal yang besar). "Tau om". "Bisa gak kamu ke mal, nti taksinya om bayarin deh". "Malnya kan gede banget om, nyari om nya dimana". "Disitu kan ada toko buku ... (dia nyebut namanya). Ketemuan disitu yuk. Om ada mo nyari buku referensi bisnis". "Trus saling nyiriin gimana om, kan kita lum perna ketemuan". "Om dikasi juga foto kamu yang sexy banget kok Nez, bisa deh om ngenalin kamu. Kamu mo pake baju apa, biar lebi mudah ngenalinnya". "Tengtop pink dan celpen item om. "Ok Nez, sampe ketemu ya. Jangan gak dateng lo". Aku senyum2 aja ketika itu om nutup pembicaraannya. Heran juga ya, om mana si yang punya foto seksi aku, di share lagi, bisa tenar ni aku diantara om2 pengembara (maksudku yang suka iseng dimana2 gitu). Aku gak kepikir juga siapa om yang nyebar2 foto aku itu, tapi cuek aja deh, yang penting bisa asik2 ma tu om, pasti ada udang dibalik bakwan deh, gak mungkin kan cuma mo ketemu muka aja.

Aku siap2 dan naek ojol aja ke mal itu, nti bilangnya naik taksi, (strategi anak kos buat nyari uang lebi hihi). aku nanya ke satpam mal dimana letak toko buku yang tadi disebut ma tu om. Berdasar petunjuk satpam aku melangkahkan kakiku ke arah toko buku itu. toko bukunya besar. Pembagian antara seksi buku, stationary, edutainment dan alat olahraga sih jelas. Karena ini adalah toko buku maka seksi buku pastinya mendapat porsi yang paling besar, hampir separuh dari ruang itu diperuntukkan bagi seksi buku. aku browsing saja kerna gak da buku yang kucari. Kan kemari buat ketemu tu om aja. Aku iseng ketika mataku tertarik ma satu judul buku Orgasme yang berturut2. Kebetulan bukunya gak dibungkus plastik jadi aku bisa liat2 isinya. Isinya lebi buat prempuan, tentang bagaimana perempuan bisa mencapai klimax berkali2 dalam satu ronde. Seru juga buku itu karena detail menerangkan teknik2nya.

Tiba2 ada yang batuk2 disebelahku. Aku menoleh, ada seorang om2, nggak tua sih, aku menduga umurnya baru 30-40tahun, paling tinggi 40 tahun. Dia tersenyum padaku, dan aku pun membalas senyumnya, "Inez ya, kok serius amat baca buku begituan". "Begituan gimana", jawabku. "Ya buku itu kan buat yang udah nikah, emangnya kamu dah nikah". "Ya belum sih, tapi buat pengetahuan kan gak ada salahnya kan". "Perkenalkan om ... (dia nyebutin namanya), " katanya sambil mengulurkan tangannya. "Inez", jawabku sambil menyambut uluran tangannya. Dia menggenggam tanganku, jempolnya mengelus2 punggung tanganku yang digenggamnya, sepertinya ini bukan sekedar jabatan tangan deh. Aku gak masalah dengan kelakuannya, lelaki memang suka cari perhatian.

"Kamu seksi banget deh, kaya yang di foto. Makanya om gampang nemuin kamu", dia mulai mengeluarkan jurus gombalnya. "Seksi apanya, Inez kurus gini, depan blakang rata". Memang saat itu aku hanya mengenakan tanktop ketat sepinggang dan celana pendek yang juga ketat, tapi kerna aku kurus ya gak da tonjolan seksi yang ada dibagian depan dan blakang bodiku. Kerna tengtopnya sepinggang kalo aku bergerak, tanktopku terangkat sehingga pinggang dan juga puserku jadi terbuka, mungkin ini yang bikin tu om bilang aku seksi. Lelaki liat puser aja dah napsu, gimana kalo liat aku tlanjang ya. "Om juga seksi, bodinya juga asik tuh". "Asik gimana". "Iya, atletis dan gak gendut. Inez gak suka ama lelaki yang gendut, gak bisa jaga penampilan. Mendingan yang gendut yang
lainnya", aku sengaja mancing2 dia. "Yang lain yang mana?" "Yang suka diumpetin itu lo, kalo itu gendut kan enak", aku makin menjurus lagi. "Apanya yang diumpetin?". "Ah om pura2 gak tau neh. Udah ketemu buku yang om cari", "Gak ada stoknya, kudu pesen. Kalo pesen ya mending pesen di toko yang ada dikota om aja, gak berabe ngirimnya kerumah. Kamu mo beli buku itu, ntar om beliin". "Boleh deh om". "Dah makan belon".

"Belon om, mo nraktir?". "Yuk kita makan aja, kamu mo makan apa?' "Kayanya Ines dah lama gak makan shabu2 deh om". "Hah kamu suka nyabu toh, he he", dia ketawa. Dia membayar buku yang tadi kubaca2, diberikannya kepadaku. Aku digandengnya menuju ke resto yang menyediakan makanan ala Jepang itu. Dia memilih tempat dipojok, "Biar ada privacynya", katanya. "Emangnya om mo ngomongin yang rahasia2 ya". "Enggak, cuma mo kenal kamu lebih dalem aja". Sambil makan kita ngobrol kesana kesini. "om punya foto Inez yang sexy, bole liat gak". "Gak usah deh, nti gak enak ma yang ngasi foto itu. Pokoknya kamu gak beda kok ma yang difoto, makanya gampang ketemuin kamunya. Tadi kamu ngomong yang gendut yang diumpetin, apaan seh, aku bener lo gak ngerti". "Gak ngerti atau pura2 gak ngerti". "Bener gak ngerti kok, apaan seh". "Kalo perut gendut mengganggu penampilan lelaki, om setuju kan". "Setuju banget, trus yang gendut yang diumpetin apa", penasaran sekali dia. "Kalo bawahnya perut yang gendut kan enak, kan tempatnya tersembunyi". "O, itu toh maksud kamu, emangnya kamu dah ngerasain enaknya yang dibawah perut lelaki ya. Sering ya Nez". "Sering sih enggak om", kataku terus terang. "Om punya gendut gak". "Susah neranginnya, mesti diliat langsung. Kamu mo liat?" "Ngapain juga Ines ngeliat punya om, ntar malah om yang kepingin lagi". "Sekarang ngeliat kamu seksi gini, om dah napsu banget Nes", diapun mulai to the point ngomongnya.

"Abis ini kamu mo kmana?" tanyanya setelah kita selesai makan. Dia minta billnya. "Gak ada tujuan om, napa, om mo ngajak Ines kemana, mo nunjukin yang gendut yang laen ya om". "Iya, kamu mo liat kan. Om jalan2 aja di mal buat ketemuan ma kamu sambil nyari buku. kebetulan malnya dekat dengan hotel dimana om nginep. Kata bellboynya disini banyak abgnya. Gak taunya bener, ketemu kamu yang seksi gini". Dia membayar billnya dan
kemudian mengajakku keluar resto. dia mengajakku ke supermarket yang ada di mal tersebut. Dia membeli minuman kaleng, makanan kecil, coklat, permen, buah2an dan kue2. "Buat apa seh om, banyak banget belinya", tanyaku. "Buat di hotel, beli di hotel kan mahal". "Abis ini kita mau kemana om?". "Ke hotel tempat om nginep ya". Dia manggil taksi menuju ke hotelnya. Di dalam taksi, dia selalu mengelus2 pahaku yang tersingkap lebih dari separuh karena celana pendekku tertarik ke atas. Hal ini perlahan2 membuatku terangsang juga, palagi si om
ganteng gitu dan tipe lelaki idealku. Saat itu sudah menjelang sore.

Di kamar, aku dirangkulnya. Sebuah ciuman mendarat dipipiku. Aku berdebaran. Dia hanya tersenyum, kemudian dengan lembut tangan kirinya membelai pipiku, menengadahkan daguku. Bisa ku lihat matanya yang hitam memandangku, membuatku semakin bergetar. Aku benar-benar berusaha mengatur nafasku. Seketika, ciuman si om mendarat di bibirku. Aku pun membalas ciumannya. Ku lingkarkan kedua tanganku di lehernya. Ku rasakan tangan kanan si om membelai rambutku dan tangan kirinya membelai lenganku. Sesekali si om menggigit bibirku dan membuatku mendesah, "uhhhh,,," refleks aku memperat pelukanku, meminta lebih. Tapi dia malah melepaskan ciumannya. DIa menggandengku dan duduk di sofa empuk yang ada di kamar. Kamar hotelnya cukup besar, berisi satu tempat tidur besar dan seperangkat sofa, selain meja rias. Dia mengambil minuman kaleng yang dibelinya, dibukanya dan diberikan kepadaku. "Ayo minum, santai saja, mau mandi dulu enggak, kan tadi panas diluar", katanya sambil menepuk2 pahaku.

"Inez mandi dulu ya?" "He-eh," jawabnya sambil mengeluarkan pakaian rumahnya. pintu kamar mandi sengaja gak kututup untuk mancing dia masuk. suk2, kupanggil, "Om". Kulihat pintu kamar mandi didorong sampe terbuka lebar, dia berdiri dipintu dengan mata terbelalak melihat aku hanya mengenakan bra dan cd saja. Matanya melotot memandang toketku yang imut dibalik bra ukuran 32. pelan matanya menyapu kebagian bawah ke selangkanganku yang menonjol berbalut cdku. Memekku memang gak dihiasi jembut lebat kerna jembutku tipis
nyaris gak ada. Aku sengaja menggeser salah satu kakiku sehingga tampak belahan memekku samar-samar. "Mandi bareng yuk om". "Ok siapa takut." "Koq diem saja, lepas dong bajunya." Dia pun melepas semua pakaian yang melekat di badannya. Badannya yang atletis tampak begitu jelas dan penampilannya membuatku menahan nafas, terutama, "Ah-h!", aku terpekik ketika dia melepas cd nya, tampak kontolnya tegak menjulang. Kontol yang
bener2 jumbo ukurannya. Ada 20 sentian kali dari pangkal atasnya ditambah bagian bulat kepala kontolnya yangjuga besar, kaya pisang mabon aja. Rambut didadanya yang merambat turun sampe menghiasi seputar pangkal kontolnya. "Ahhh.. besar skali kontol om!" gumamku didalam kamar mandi berukuran 2x2 meter ketika dia mendekat. mukanya memerah menahan nafsu, napasnya mulai memburu memperlihatkan sepasang toket imutku . Ku genggam batang kontolnya, "apa muat di memek Inez om". "Ya pasti muatlah Nez, bayi aja bisa kluar lewat lobang memek prempuan kan". Kuremas pelan dengan kedua tanganku meremas lembut hingga bagian kepala kontolnya. "Bagaimana?" tanyanya sambil mengusap rambutku, sementara pandanganku tidak lepas dari kontolnya yang kuremas dengan lembut. "Gede banget om!"

Dia mengangkat wajahku, dia menatap tajam kearahku penuh napsu. Dia mengecup bibirku dan kusambut dengan napsu juga. Kulepaskan genggamanku dari kontolnya dan melingkarkan kedua tanganky di lehernya. Kedua tangannya merayap diseputar punggungku sementara bibir kami saling berpagutan, lidah kami saling membelit. Sementara kontolnya yang besar menekan lembut selangkanganku. "Hm-mmh...!!!" aku melenguh, ketika dia menekan pinggulnya ke selangkanganku sehingga batang kontolnya menekan permukaan memekku. Kontolnya meliuk-liuk dalam jepitan pinggulnya dan selangkanganku membuat keluar cairan bening dari kepala kontolnya. Kami terus berpagutan, lidah kami meliuk-liuk penuh nafsu, sementara air liurku dan air liurnya sudah bersatu
membasahi kedua mulut kami. Tak ketinggalan kontolnya menggesek kesana-kemari di permukaan cdku. Dia berusaha melepas kaitan bra yang kupakai, langsung aja dia meremasnya dengan lembut. Ciumannya merayap turun kepermukaan pentilku yang dia jepit menggunakan sepasang bibirnya. "Sssttt..om..." aku mencengkeram kedua pundaknya. Sementara bibir dan hidungnya asyik di sepasang toketku, telapak tangannya perlahan menarik turun cdku. aku hanya bersandar di dinding sambil mendesah2, "Terruss.. om..." ciumannya merayap turun, cairan keluar dan meleleh turun dari liang memekku ketika lidahnya mulai bermain di itilku. "Ah..hh..nik..maat..om..." Aku terdongak seraya sedikit membungkuk manakala itilku ditarik dengan bibirnya lalu ujung lidahnya menjilatin sambil diputer2. Aku gak bisa menahan rangsangannya lagi, "aaaahhhh...om... Inez kluarrr..." Aku terkulai sambil memeluknya.

Dia menuntunku balik ke kamar, gak jadi deh mandinya, aku minta dia duduk di tepian ranjang. Aku berlutut dan menggenggam kontolnya. Kuusap-usap kepala kontolnyanya, kurasakan ada lendir kenikmatan telah membasahi kepala kontolnya yang membuatku makin terangsang. Kutundukkan kepalaku lalu kujilat-jilat kepala kontolnya lalu seluruh batangnya kujilat sambil kuusap-usap. kemudian kumasukkan kepala kontolnya ke dalam mulutku sambil lidahku berputar-putar di dalamnya. Kontan saja dia mengerang, "Aahcchh.. Nezz.. nikmatt sekalii.." Aku merasakan batang kontolnya semakin tegang, urat-uratnya mulai menonjol keluar tentu saja aku semakin bergairah melihatnya. Aku mulai mengeluar-masukkan batang kontolnya di mulutku, makin lama gerakanku makin cepat sambil kugenggam batangnya dan kukocok2. Dia mengerang lagi, "Nezz.. kamuu benar-benar hebat.. aacchh.." Aku tak menghiraukannya, kukocok batang kontolnya makin lama makin cepat kemudian kuhisap-hisap, kurasakan tubuhnya menegang, "Aku mau keluaarr Nez.. akuu nggaak tahann.." Makin kupercepat kocokan tanganku, kemudian kuhisap kuat-kuat batang kontolnya dan.., "Creett.. ccrereett.." Kurasakan pejunya memenuhi
mulutku, langsung kutelan sambil tetap kujilat batang kontolnya kemudian kujilati seluruh permukaan bibirku sambil kuremas-remas toketku, kulihat dia lemas sesaat.

Dia menarik aku ke ranjang. "Sekarang gantian om yg maenin Inez". Dengan lembut dan cepat di rengkuhnya kepalaku dan kami pun berciuman. ciuman penuh gairah. Lidah kami saling bermain, mengisap. Ku lingkarkan tanganku di punggungnya, ku belai punggungnya. Tangan kananku lalu membelau dadanya yang bidang, memainkan pentilnya yang kecil. Gerakanku ternyata merangsang dia, di peluknya aku lebih erat, ku rasakan badannya tepat menindihku. Dia mengalihkan ciumannya, ke telingaku, "aaah...mmm..." Tangannya menjelajahi
badanku, menyentuh kedua gunung kembarku. Di belainya dengan lembut, membuatku mendesah tiada henti ,"aaah...om...uhh..." badanku sedikit menggeliat karena geli. Bisa ku rasakan memekku mulai basah lagi karena
tindakan tadi. Di remasnya toketku, membuatku menggeliat, mendesah, "aaah...sss...om...uhhh..." Erangan dari mulutku tampaknya membuat dia semakin bernafsu, dia kemudian mengulum dan mengisap pentilku,
"aaaahh...ohhh...mmmm..." aku mengerang, mendesah, menggeliat sebagai reaksi dari setiap tindakannya. Tangan kirinya membelai perutku, sedang tangan kanan dan mulut yang masih sibuk menikmati toketku yang mengeras. Ku rasakan tangan kirinya membelai memekku yang sudah basah, "aaahh...om...teruus...ssshh...mmmmm..." Kurasakan dia menekan itilku, "aaahh...", membuatku semakin mendesah dan bergetar. Apalagi dia masih mengisap pentilkuku. Tidak lama kemudian ku rasakan seluruh badanku terasa kencang, memekku mengalami kontraksi dan aku menggeliat hebat, "AAAHHH..." sambil memegang pinggiran tempat tidur menyambut orgasme keduaku.

Dia tampak puas dapat membuatku merasakan orgasme. Belum selesai aku mengatur nafas, dia berada di antara kedua pahaku, dijilatinya kedua toketku, turun ke bawah, menjilat perutku. Membuatku merasa geli penuh nikmat,
"Oooh...om..." Seakan tau apa yang ku inginkan, dia kemudian memainkan lidahnya di memekku. Dia menjilati, mengulum memekku, membuatku menggelinjang hebat dan ku rasakan ketiga kalinya, adanya kontraksi, "aaaaahh...". Aku orgasme untuk ketiga kalinya. Sensasi yang sangat menyenangkan.

Dia belum puas dengan orgasmeku tadi. Setelah dia membersihkan memekku, bisa kurasakan lidahnya menerobos masuk dan menyerbu itilku. Nafasku semakin memburu dan dari bibirku terus mengalir alunan desahan kenikmatan, "Aahh...om...uuhh...eeenaakk...mmm...sss" Aku sangat menikmati oral yang diberikan si om. Kurasakan dorongan lidahnya lebih dalam lagi ke dalam memekku, membuat cairan dari dalam memekku terus mengalir tanpa henti. membuat desahan yang keluar dari mulutku semakin kencang. Semakin lama dia memberikan rangsangan di dalam memekku, membuatku menggeliat dan mengerang semakin kuat. Kurasakan lagi memekku berkontraksi, dan aku pun orgasme lagi.

Setelah orgasmeku reda, dia dengan wajahnya yang basah dan penuh gairah menindih badanku. Dia mengulum bibir dan lidahku. Kurasakan kontolnya menusuk perutku, membuatku semakin bergairah. Ciuman kami semakin basah. Mulut kami terbuka lebar, bibir saling beradu. Lidahnya dengan lincah menelusuri bagian luar dari mulut dan daguku. aku pun membalas kelincahannya. Lidahku membasahi mulut dan dagunya. Setiap kali lidahnya menyapu permukaan kulitku, kurasakan api hasrat liarku makin membesar. Lidah kami akhirnya bertemu. Aku
makin bertambah semangat dan terus mendesah nikmat. Tanganku menelusuri seluruh bagian dari punggungku. Dia membelai kepalaku dan tangan kirinya meremas-remas pantatku yang bulat.

Dia mengalihkan ciuman bibirnya keleherku yang putih, menciuminya, menjilatinya, membuatku semakin terangsang. Kurasakan kontolnya mengusap memekku, membuatku semakin bergairah, apalagi kedua toketku yang sudah sangat mengeras dimainkan oleh si om. Jilatannya dari leherku terus kebawah hingga lidahnya menyentuh ujung pentilku yang makin membuat aku mengerang tak karuan, "aaahh...oohh...mmm..." Sementara pentilku yang satu lagi masih tetap dia pilin dengan sebelah tangannya. Kemudian tangannya terus kebawah
hingga akhirnya menyentuh permukaan memekku. dengan bimbinganku kontolnya mengarah kebibir memekku. Kepala kontolnya menyeruak masuk. Tak lama kemudian kurasakan kontolnya tenggelam di dalam memekku setelah susah payah karena memekku yang sempit. Setelah kurasakan memekku mulai terbiasa dengan kehadiran kontol jumbonya, dia kemudian menggerakkan kontolnya perlahan, keluar-masuk memekku. Semakin lama gerakannya semakin cepat dan membuatku mendesah nikmat. Makin lama makin cepat, kembali aku hilang dalam orgasme yang kuat dan panjang. Dia semakin mempercepat gerakannya. Aku yang baru saja orgasme merasakan vaginaku yang sudah terlalu sensitif berkontraksi lagi. Dengan memeluk aku erat dia mulai menaikkan pinggulnya naik turun. "Sssttt.. ttt... nnni.. kk..mmaatt...om..." Aku turut memutar-mutar pinggulku, sementara kontolnya yang berukuran jumbo tercengkeram erat oleh memekku yang baru kali ini kemasukan pisang ambon. Aku menekan kuat pinggulnyadengan kedua tanganku tapi karena panjangnya maka 3/4 saja yang masuk, itupun sudah membuat aku sangat-sangat merem-melek.

"Nez, om sudah mau keluar, dikeluarin di mana" tanya sambil terengah-engah. "Terserah om deh, Inez pasrah aja diapain juga ma om". Tidak sampai lima belas kali sodokan tiba-tiba crot-crot-crot dia dah ngecret. Ku rasakan semburan pejunya di dalam liang memekku yang memberikan kenikmatan tiada tara. akupun tidak tinggal diam. Kedua kakiku menelikung dipinggulnya, mendekap sangat erat dan akupun orgasme untuk yang kesekian kalinya. "Enak..banget... om"

Dia kemudian merebahkan diri di sampingku dan memeluk erat tubuhku. Tubuh mungilku segera tenggelam dalam pelukannya. Tangannya dengan lembut membelai rambutku, dan ciuman lembut mendarat di bibirku. ku cium bibirnya lambat tapi sesaat. kemudian ku rapatkan badanku ke badannya. Aku lemes banget, satu ronde aja aku bisa orgasme berkali2, tak lama kemudian aku pun tidur dengan pulas.

Ketika aku terbangun, dia sedang nelungkup memandangi aku. "Kamu cantik banget deh Nez kalo tidurnya pules gitu. Cape ya". "Iya om, Inez lemes banget, satu ronde aja om dah bisa bikin Inez bolak balik kluar". Perlahan, ku cium bibirnya yang sedikit terbuka. Ternyata ciumanku membangunkan napsunya yang kemudian membalas ciumanku dengan lebih bergairah dan menggigit telingaku. ku cium lagi bibirnya dan tak lama kami pun saling mengulum bibir satu sama lain dan memainkan lidah, menambah kenikmatan. "Inez mandi dulu, ya om. Tadi kan gak sempet mandi". belum sempat aku berdiri, baru duduk, dia menarik perutku, menciuminya dengan lembut. Membuatku menahan keinginan untuk meninggalkan tempat tidur. "Nanti saja Nez". Perlahan ciumannya dari
perut naik menuju leherku, menjilatinya, membuatku mendesah nikmat, "aahh..mmm.." Dia menjilati leherku dari belakang. Tangan kanannya meremas-remas toketku dan tangan kirinya menekan memekku. Ku rasakan jarinya masuk menyusuri liang memekku, memainkan itilku. Tak lama badanku pun menggeliat, pinggulku terangkat, dan orgasme pun datang lagi.

Dengan lembut dia memangkuku. Diletakannya aku di atas kedua pahanya. Kakiku melingkar di punggungnya. Kami pun berciuman dan dia perlahan memasukkan kontolnya ke dalam memekku. Dia kemudian memompa kontolnya, membuatku menggelinjang penuh nikmat. Sambil memainkan kontolnya, diamenikmati kedua toketku yang mengeras. "aaah...", semakin lama, semakin cepat, dan aku merasakan memekku kembali berkontraksi. Ku peluk kepalanya dengan erat dan aku mengerang karena orgasme "Aaaaaaahhhh..." yang disusul dengan diao yang juga mencapai puncaknya. Kembalinya pejunya muncrat dengan deres mengisi memekku, kerasa anget deh didalem memekku.

Setelah itu kami bercumbu lagi beberapa saat kemudian baru mandi aku langsung menuju kamar mandi untuk berbilas. Kuisi bath tub dengan air hangat sampai penuh kemudian kumasukkan aroma parfume kesukaanku dengan sedikit minyak lalu aku berendam di dalamnya, benar-benar nikmat. Aku hampir ketiduran ketika kurasakan ada jari-jari halus membelai dan mengusap rambutku. Kubuka mataku, kulihat dia sedang berjongkok di sana, masih dalam keadaan telanjang bulat. Kulihat senyumannya yang mesra. Kemudian dia mencium keningku, terus menyusur hidungku hingga akhirnya kami berciuman lagi. Tangannya mengusap-usap toketku, membuat napsuku bangkit kembali.

Kemudian kuusap-usap batang kontolnya yang memang sejak dia berjongkok telah tegak berdiri.Dia masuk ke bath tub, aku pun menggeser badanku hingga aku terduduk di tepi bath tub. Kemudian dia naikkan pahaku sampai posisiku mengangkang, kutarik batang kontolnya sampai menyentuh memekku lalu kuusap-usapkan di itilku. Aku menggelinjang kenikmatan. Perlahan aku masukkan kepala kontolnya di depan liang memekku dan dia mendorong pantatnya yang otomatis menyodokkan batang kontolnya ke liang memekku. "Aaachh..om nakal deh.." erangku. Kemudian bibir kami saling berciuman dengan ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara itu kurasakan gerakannya sudah makin cepat dan cepat, dia naikkan kaki kiriku ke bahunya sambil setengah melingkar ke lehernya. Dia gerakkan memutar pantatnya, kuelus dadanya sambil kami terus berciuman. Tiba-tiba dia melepas ciumannya dan.., "Aaacchh.. Nezzz.." dia memekik sambil memeluk erat tubuhku. Kurasakan kembali pejunya membasahi memekku. Kemudian kucium dia dengan mesra sambil kubelai-belai. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama. Aku menyabuni dia dan dia menyabuniku bergantian.

Dia keluar lebih dulu, terdengar dia menelpon room service untuk memesan makan malem dan minumannya. Kemudian dia kembali ke kamar mandi dan memelukku yang masih berada dibawah shower air hangat. "Nez, nikmat sekali ngentot dengan kamu, kamu dah pengalaman banget ya ngeladenin lelaki", katanya. "Biasa aja om, Inez juga nikmat banget, lemesnya juga banget". Terdengar bel pintu, dia menyarungkan handuk di pinggangnya dan keluar kamar mandi, ternyata room service. Setelah itu dia kembali ke kamar mandi, shower dimatikan dan badanku dikeringkannya dengan handuk. Aku pun keluar dari kamar mandi bersama dengan dia, terbungkus handuk. Kami sarapan sambil berpelukan. Nyaman rasanya dalam keadaan yang hampir telanjang dipeluk olehnya. Aku menyandar di dadanya yang bidang. "om, Inez bahagia sekali dengan om, mau rasanya Inez jadi istrinya om, supaya bisa ngerasaain dientot sampai lemas", sambil mengelus2 pentil nya. Dia mengangkat daguku dan mencium bibirku dengan mesra sekali. Selesai makan, kembali kamu berpelukan di tempat tidur walaupun seprei sudah kucel akibat pertempuran seru seblonnya, toh sebentar lagi kami akan membuat seprei itu lebih kucel lagi. Anduk pembungkus tubuh tanpa sadar dah terlepas dari badanku dan badannya

Kubelai rambutnya yang baru setengah kering, kuciumi wangi rambutnya. Kemudian ciumanku pun turun, hidungnya kukecup, bibirnya kukecup dan kulumat dengan mesra. Dia melingkarkan tangannya di pinggangku sambil sesekali mengusap punggungku. Kurasakan ciumannya makin hebat, lidah kami saling berpagutan, kurasakan bibirnya perlahan namun pasti turun menjelajahi leherku yang membuat jantungku makin keras berdetak. Sementara tangannya yang lain mengusap-usap toketku. Kurasakan lidahnya turun dari leher menyusuri dadaku kemudian tangannya meremas-remas dengan mesra toketku sambil dipilin-pilin pentilnya. Kemudian dia jilati bergantian sambil dikulumnya. Aku pun mengerang, "Aaacchh.. om pinter sekali menghisapnya.. aacchh.."
Dia mengulum toketku sambil dihisapnya kemudian perlahan ciumannya turun di bagian perutku sambil tangannya merambat ke bagian memekku dan mengusap-usap itilku yang rasanya sudah membesar. Aku menggeliat sambil engerang, "Aacchh.. om.. nikmat.." Kemudian pelan namun pasti dia jilat itilku sambil jari tengahnya dia masukkan ke liang memekku. Benar-benar nikmat kurasakan. si om membuatku menggelinjang-gelinjang kenikmatan. Aku pun tak sabar lagi, "Ayo.. omm.. masukkan kontol om.. Inez.. Inez.." rupanya dia telah paham maksudku, sebelum aku menyelesaikan kalimatku.. tiba-tiba.., "Slepp.." aku memekik, "Aaacchh.. .." sambil menahan nikmat yang luar biasa kudapat. Belum sampai selesai kurasakan nikmat, dia sudah menggoyangkan batang kontolnya keluar masuk dari liang memekku dengan cepat.

Goyangannya pun makin cepat. Kurasakan batang kontolnya sangat keras menghujam di dalam liang memekku. Aku pun hanya bisa memekik, "omm.. aachh.. nikmat sekali kontol om.." Dia pun tak bereaksi mengurangi goyangannya, makin lama makin cepat dia bergoyang sampai aku berkata, "omm.. Inez mau keluarr lagi ni.. dah nggak tahann.." "Kita sama-sama ya Nez kluarnya.." batang kontolnya makin cepat ritmenya. Kemudian kurasakan nikmat yang luar biasa, tubuhku menegang, melengkung hingga bagian dadaku terbusungkan, "Aaacchh.. omm.. Inez keluarr.." Kurasakan liang memekku sangat hangat. Tiba-tiba dia menghentikan goyangannya dan tubuhnya menegang juga, "Aachh.. om juga Nez..", balasnya sambil menghentakkan kontolnya keras-keras. dan, "Creett.. crett.." pejunya kurasakan menyemprot dinding memekkuku, terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang memekku. Dia rubuh ke atas tubuhku, aku ditindihnya.

Aku letih. Dia mengelus-elus kepalaku. Aku bangun. dia juga. Aku duduk di tempat tidur. Dari memekku pejunya bercampur dengan cairanku menetes keluar. Dia merangkul bahuku. "Terima kasih Nez, terima kasih buat kenikmatan yang kamu kasi buat om. Laen kali kalo om ke sini kita maen lagi ya. Atau kalo kamu ke kotaku call aku aja, kita bisa mengulangi malam yang nikmat ini". Pertemuan usai karena dia sudah harus ke airport untuk terbang kembali ke kotanya. Berawal dari telpon si om dan berakhir terkapar diranjang, lemes tapi nikmaaat banget banget.
 
Terakhir diubah:
Inez oh inez :ngiler:
.. Memang sungguh nikmat :mantab:
.. Mbak yg 1 ini emang top banget koleksinya :banzai:
Lanncroot kan :jempol:
 
mantap deh jadi penasaran ini real story ya .........
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd