Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Endless Love

BAB XXXV : Can I stay, even you want to leave?



Di ruangan di lantai VI, Reza Budiarto, sedang sibuk membaca lapran-laporan yang masuk. Di lantai VI tersebut, ada 3 divisi yang ditempatkan disitu, selain IT Division, Procurement, dan juga Integrity Division. Ruangan Reza ada di Integrity Division itu.

Sebuah whatsapp masuk ke ponselnya, dia melihat sejenak lalu membalasnya

Ruko Kencana, Boss. Sudah dibereskan tinggal masuk aja.

OK, ini yang kita beli hasil lelang kan

Betul Boss

Jam berapa?

Jam 10 gue settingnya

OK


Reza Budiarto memang bukan siapa-siapa, dari sekian banyak anak perusahaan yang ada di bawah holding Cakrawala Group, tidak ada nama dia sebagai salah satu direksi atau pemegang saham. Di kartu namanya saja hanya ditulis sebagai Consultant. Namun semua tahu siapa dia, unvisible hand nya CEO. Meski dia hampir tidak ada namanya, namun dia sellau yang muncul dimana mana mewakili Eka, karena memang Eka dikenal jarang muncul dalam setiap kegiatan. Dia akan muncul jika memang acaranya penting, selebihnya maka Reza yang selalu tampil dalam setiap kesempatan.

Gajinya juga tidak jelas berapa, namun penghasilan Reza sangat luar biasa. Setiap trading dan ada proyek besar dari Cakrawala Group, bagian yang lumayan besar pasti mengalir ke rekeningnya dia. Selain pernikahan Tari, adiknya Eka, pernikahan Reza dan Andreta istrinya merupakan salah pernikahan terbesar di kalangan karyawan Cakrawala, dan dibayar oleh Eka, sebagai tanda terima kasihnya kepada sahabatnya.

Persahabatannya dengan Eka semenjak di STIP, hingga saat mereka memulai usaha ini, membuat kedekatan mereka sangat erat. Reza adalah sahabat yang tidak pernah memalingkan mukanya meski Eka masih merangkak. Mereka berdarah bersama hingga sukses bersama saat ini.

“pagi Pak”

“masuk” ujarnya ke Gibran dan Simon

“udah selesai laporan kalian?”

“sudah Boss...”

Mereka lalu menyerahkan laporan mereka ke Reza

“garis besarnya sih sama dengan yang kita sudah email ke Bapak”

Reza menganggukan kepalanya sambil memeriksa semua detail laporan mereka

“dia menolak yah pas diperiksa?”

“iya Pak, bawa-bawa nama Bapak dan Pak Eka...”

“emang gini modelnya dia.....”

Lalu

“mark upnya dia sampai 35%?”

“iya Pak, belum termasuk biaya perjalanan yang dia main tagih meski ngga ada kwitansi pendukung”

Reza geleng geleng kepala

“kita sudah tahu lama sebenarnya, tapi karena sepupunya Eka, dia bilang biar aja.... padahal ini akan jadi racun.....”

Mereka berdua hanya diam mendengar apa yang disampaikan Reza

“rekomendasi kalian seperti apa?”

“kalau lihat bobot pelanggarannya sih, immediate dismiss, Pak” ujar Gibran

“iya Pak, pemecatan tidak hormat”

Reza terdiam

“nanti gue bicara dengan Eka lagi masalah ini....”

“oke Pak...”

“makasih yah....good job...”

“sama – sama Pak, kami permisi dulu”

Gibran dan Simon lalu meninggalkan ruangan Reza.

********************

Nissan GTR yang jarang sekali dipakai, karena seringnya diparkir di kantor, hari ini dipakai oleh Eka untuk jalan ke Ruko Kencana, disana ada salah satu ruko 2 lantai miliknya yang baru selesai direnovasi dan dirapihkan. Dia lalu parkir tepat di depan ruko yang jaraknya kurang lebih hanya 5 km dari Gedung Cakrawala.

Seorang security berdiri di depan pintu, membuka pintunya dan mempersilahkan Eka masuk.

“belum datang?”

“belum Pak...”

Eka lalu masuk melihat kondisi ruko yang sudah bagus dan rapih, melihat kamar mandi dan toiletnya, lalu dia naik ke lantai atas melihat ruangan di lantai atas, menyalahkan AC nya biar tidak terlalu panas sambil melihat detail dinding dan kaca.

Dia mendegar ada yang datang, dan suara langkah naik keatas. Dan begitu sosok itu muncul, dia tersenyum melihatnya. Wanita yang sudah hampir 2 bulan tidak dilihatnya. Dengan atasan warna navy lengan pendek, celana melewati lutut senada, sneaker dan kacamata hitamnya.

“hai....” sapanya

“hai....”

Wanita itu lalu mendekat, membentangkan tangannya dan memeluknya.....

Ada isak tangis dibalik pelukannya, eka membiarkan sejenak pelukan itu. Lalu sedikit merenggangkan pelukannya, wanita itu membuka kacamatanya, mengusap airmatanya.

“maaf telat yah.... ngga dandan juga...”

Eka tersenyum. Ngga dandan tapi pake lipstick kok.

“it’s OK....”

Dia melihat ke Eka, lalu kembali memeluk pria itu, smabil menangis tersedu. Eka mendekapnya, dan membiarka dia menangis hingga tenang.

“maaf.....aku kok malah nangis...’

“it’s OK....”

“abang ngga sibuk?”

“ lagi lowong makanya kesini....”

“iya maaf yah....”

Eka menatapnya sejenak

“kata Reza, mau buka toko bunga yah?”

“iya...kebetulan ada kawan yang jago merangkai bunga.... tapi ngga daa modal, makanya aku ajak kerjasama aja.... kebetulan kata Pak Reza, Abang nanya kalau aku mau usaha apa...” ujarnya sambil menyibakan rambutnya yang tergerai

“iya...pake aja ini...”

“makasih Bang...”

“ modal awalnya berapa..?”

“aku ada Bang....khan yang kemarin masih ada.... makanya aku pakai itu aja buat modal...”

“ngga apa2....simpan aja itu...untuk modal awal biar aku bantuin....”

Dia hanya terdiam dan terharu mendengarnya

“kata Reza, alphardnya mau ditukar yang kecilan?”

“iya Bang....kalo aku sendiri nyetir kayaknya kegedean...***nti yang CRV aja....’

“ya sudah....”

Eka lalu meliriknya sejenak

“kucel yah....” ledeknya

“iya...nangis mulu....”

“kenapa?”

“ngga apa...” mulai lagi dia terisak

“ nanti kalau ada apa-apa, jangan ragu kontak aku atau Reza yah....”

Tangisnya malah makin terdengar kencang.....

“aku ngga butuh itu, Bang.....” ujarnya disela tangisan

Eka terdiam

“abang kapan rencananya....?”

“apa? Marriednya? Bulan depan.... “ ujarnya lembut

“semoga lancar yah...” mata penuh airmata itu menatap Eka dengan penuh ketulusan "she's such a lucky woman.... punya calon suami sehebat abang..."

Eka jadi merasa tidak tega, dia memeluk Joan dengan erat kedalam pelukannya. Wanita yang dikaguminya sebagai model, wajah lembutnya dan badannya yang indah, membuat dia kemudian menawarkan kerjasama indah yang tanpa dia sangka justru malah membawa dia atau lebih tepatnya ke Joan, masuk ke lingkaran yang harusnya dia hindari.

“aku minta maaf yah Bang....”

“maaf untuk apa....?”

Why Joan? Kamu manis dan cantik dan baik, kenapa harus minta maaf

“aku ngga bisa bohongi diriku..... berat dan sakit rasanya harus mengakhiri ini semua....” isak tangisnya terdengar disela kata-katanya

Eka hanya diam, dia bingun harus bilang apa.

“aku salah...sudah tahu ini cuma kerjasama biasa....namun aku malah jatuh hati ama abang....” dia sambil membelai dada Eka

“can i stay...... i want to stay.... even you want to leave me??” Joan menggigit bibirnya sendiri sambil menahan tangisnya

“please.....” meminta jawaban dari Eka

Eka semakin bingung menjawabnya

“abang silahkan datang kapan abang perlu aku.... aku akan selalu ada buat abang....” Joan menghapus airmatanya

“ aku ngga akan menghalangi masa depan orang....kalau seperti ini khan aku menghalangi masa depan orang lain ” bisik Eka sambil mengelus tangan Joan

“aku yang akan tentukan masa depanku sendiri, Bang..... “ potong Joan “yang aku minta hanya waktu abang.... untuk datang buat aku... once a week, twice a week...or so....”

“please..... bisa khan....??”

Eka hanya tersenyum, dan memeluk Joan dengan erat. Wanita ini sebenarnya luar biasa, tidak banyak menuntut, selalu melayani dengan total, mungkin jika Renata tidak datang atau tidak ada dalam hidupnya, wanita ini sangat mungkin dipertimbangkan oleh Eka untuk melanjutkan hidup bersamanya.

“abang belum nengok apartment baru aku....” bisiknya lagi

“kapan pindahnya?”

“2 hari yang lalu....”

“aku akan kesana nanti....” bisik Eka

“beneran Bang?”

“iya.....”

“udah mau 2 bulan aku ngga dinafkahi....” bisiknya sambil menyembunyikan wajahnya di dada Eka

Eka kembali tersenyum dan memeluk wanita itu.

“nanti masalah lain bicara ama Reza atau Intan, biar mereka yang atur untuk bantuin set up dekorasinya yah..... semoga berkah dan maju usahanya....” tutup Eka, sebelum dia pamit kembali ke kantor. Dan sebelum dia turun, ciuman hangat mendarat ke bibirnya Joan, dan dibalas dengan lumatan rindu dan kangen yang dalam dari Joan. Pelukan yang menandakan betapa dia berat untuk untuk pisah dengan Eka.
Terimakasih...tetap semangat
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd