Ijin para suhu update kelanjutan cerita nyata yg kemarin2
mohon maaf sebelumnya, kalau ada kata-kata yang kurang pas terlebih kalau ada kesamaan nama dan wajah. Kalau ada dari para suhu yang tidak berkenan dengan cerita ini saya siap untuk menghapus atau dihapus.
Maklum masih belajar nulis tapi ingin berbagi pengalaman, arahan dan sarannya ditunggu dari para suhu
Moga berkenan dan berkesan
Cerita ini real tapi ada beberapa kata-kata dan kalimat yang Aku improv agar tidak kaku dalam menuangkan apa yang di ceritakan oleh istriKU.
Part 2
Wak U (Wak Udin) Nama samaran
IstriKU (biasa dipanggil Cinta) Nama samaran
Aku (biasa dipanggil Adi) Nama samaran
Wak Udin pekerjaannya adalah seorang petani waktu muda dia menggarap sawahnya sendiri, memiliki lahan sawah seluas 1,5 Ha. Sawah milik mertua (bapaknya Cinta/istriKu) juga yang luasnya hampir 1 Ha dipercayakan garapannya ke Wak Udin sampai sekarang, tetapi seiring bertambahnya usia Wak Udin sekarang sawahnya di kerjakan oleh penggarap yang nanti bagi hasil antara pemilik tanah dengan penggarap. Makanya diusianya sekarang ini 65 tahun badannya masih sehat dan kuat karena memang dulunya merupakan petani pekerja keras menggarap sawah sampai sekarang juga setiap hari kesehariannya bercocok tanam di kebun dan sesekali turun ke sawah. Makanya kulitnya cenderung hitam dengan jari-jari tangan besar dan kasar karena kapalan dan tampak otot-ototnya masih tercetak jelas walau agak mengendur karena termakan usia.
Sesampainya di rumah Aku melihat si Jeisy sedang nonton TV lalu Aku langsung menghampiri istriKu di dalam kamar yang masih memakai baju tanktop warna hitam dengan rambut masih sedikit kusut, Aku makin ga sabar dan makin berdebar jantungku menunggu cerita dari istriKU, anehnya Aku merasakan bersemangat sekali dan rasa nikmat di desiran darahku saat istriKU akan cerita kejadian dengan Wak Udin tadi.
"Gimana Mah,,,? tadi jadi ML sama Wak Udin kan..? ceritain dong Mah awalnya gimana...?", tanya dan pinta Aku
"ya,,,lumayan seru Pah..!, awalnya saat Mamah mendekati Wak Udin yang duduk di kursi sofa panjang itu, Wak Udin langsung ngomentarin payudara dan paha mamah..!", jawab istriKU
"apa katanya Mah payudara sama paha kamu...? cerita yang lengkap dong Mah...!", pintaKu ga sabar ingin tahu lebih lanjut keseruan antara istriKU dengan Wak Udin, rasanya andrenalin sex Aku benar-benar tertantang untuk mendengarkan cerita istriKU yang membuat gairah birahiKu tergelitik nikmat.
"iiihh,,,papah ga sabar ya...! mau tahu aja atau mau tahu banget...? hmhmmm....!", jawab istriKU menggoda Aku sambil tersenyum genit
"aslinya mah,,,Papah mau tahu banget ini...! enak ga ML sama Wak Udin,,,? kontolnya besar,,panjang,,,? ceritain semuanya dong...!", pintaKu ga sabar merengek ke istriKU
"yaitu,,,awalnya Wak Udin terus-terusan ngomentarin payudara dan paha Mamah yang sedikit terekspose dihadapannya..! begini kata Wak Udin...!", sahut istriKU mulai menceritakan obrolan dengan Wak Udin
"aahhk,,,payudara kamu itu Cinta...! haduuuhh...! putih mulus, ukurannya pas, bentuknya bagus..! tuh paha kamu juga putih..! enak sekali suami kamu Cinta,,,dapat kamu badan bagus cantik lagi..! wahhk,,,kalau Uwak dulu dapat istri seperti kamu bakal punya banyak anak,,,betah di rumah,,,ehheehee..!", ujar Wak Udin memuji istriKU
“eehh,,,Uwak...! hmhmm,,,maaf wak..! Cinta ganti baju dulu ya...!”, sahut istriKU sambil beranjak berdiri
“aoppp...! sudah begini saja Cinta..! ga apa-apa,,,malah Uwak seCinta Cinta pakai baju ini..! Uwak jadi seger pandangannya..! rasanya jadi muda lagi ehheehee...!”, ujar Wak Udin dengan tangannya memegang dan menahan tangan istriKU supaya tetap duduk didekatnya
“malu ah Wak..! dilihat Uwak..! ga sopan depan Uwak Cinta terbuka begini bajunya, sementara Uwak pakai baju tertutup rapih..!”, kata istriKU
“ahhk..! ga usah malu Cinta..! Uwak tahu kamu dari lahir, waktu kamu kecilnya saat kamu ga pakai baju sama celana lari-larian di dalam rumah bapak kamu Uwak tahu..! jadi ga usah malu sama Uwak Cinta..! bedanya kamu sekarang sudah tumbuh tuh payudara kamu besar sekarang...! ya itu juga memek kamu sudah berbulu ya ehheheee...!”, sahut Wak Udin yang mulai cabul bicaranya
“iihh,,,Uwak ini...! hmhmm..! apalagi burung punya Uwak sudah lebih banyak bulunya, malahan sudah beruban ya kan Wak,,,? ehhmmmm...!”, kata istriKU ga kalah cabul dengan Wak Udin, dan dengan senang hati istriKU mengikuti kata-kata cabul dan mesum Wak Udin berharap makin tergoda dan terangsang birahi Wak Udin
Wak Udin memang tipe bapak tua/kake-kake yang sesuai dengan fantasi istriKU, mulai dari postur tubuh, warna kulit coklat kehitaman, usia dan wajah yang tidak ganteng tapi tidak jelek-jelek amat, rambut beruban, agak keriput, badan masih sehat.
“wahhahaaa..! kamu kayak yang sudah lihat saja burung Uwak...! tahu darimana burung Uwak sudah beruban hahh,,,ehheheee..!”, jawab Wak Udin
“ehhmhmm...! ya,,,,kira-kira saja Wak dilihat dari umur Uwak saja sudah setua ini pasti bulunya juga akan lebih banyak,,hmhmm...!”, sahut istriKU sambil melempar senyum genit ke Wak Udin
“eittt..! umur boleh tua tapi Uwak masih kuat lawan perawan,,,apalagi sama kamu Cinta..! masih bisa 1 banding 2 lah..!”, ujar Wak Udin
“ooyyaa...! beneran Uwak masih kuat gitu..? Cinta ga yakin ah...! hmhmmm...!”, kata istriKU sambil tersenyum genit membuat Wak Udin makin berani berkata mesum dan cabul
“eeee...! ga percaya kamu sama Uwak..! ayo kalau ada perempuan yang masih muda seumuran kamu Cinta,, mau Uwak buktikan..!, nah susahnya ini,,ga ada yang mau sama Uwak nya mau buktikan kalau Uwak masih kuat...!”, jawab Wak Udin
“buktikannya gimana Wak..?, berhubungan badan gitu sama Uwak..?, kalau,,,eummm,,,Cinta mau gimana..! ehmmhmmm..!”, kata istriKU tersenyum makin genit ke Wak Udin
“waaahh...! Uwak mau-mau saja..! tapi gimana suami kamu itu...! jangan di sini Cinta kalau mau...! di rumah Uwak bisa tuh sepi..!”, sahut Wak Udin
“jadi beneran Uwak mau beresetubuh sama Cinta...? hmhmm..!”, tanya istriKU sambil melempar senyum genit dan manja ke Wak Udin
“ya,,mau kalau Uwak...! kamunya mau ga sama Uwak..? kalau Cinta benar mau,,Uwak pasti mau,,ehhehheeee...!”, jawab Wak Udin tegas
“ya sudah,,,sini Wak...!”, kata istriKU sambil memegang tangan kanan Wak Udin lalu membimbingnya ke payudaranya agar memegang dan meremas-remas.
“waaaahahahaaa...! masih padat payudara kamu ini Cinta,,hehehee...!”, kata Wak Udin tangannya reflek memremas-remas payudara istriKU yang masih tertutup tanktop tapi karena istriKU tidak pakai BH jadi telapak tangan Wak Udin merasakan kenyalnya payudara dan putingnya milik istriKU. Dan akhirnya kedua tangan Wak Udin dengan berani meremas-remas kedua payudara my istriKU
“aduuuuhh,,,Cinta...! bagus payudara kamu ini,,,euuuuhh..! dibuka ya bajunya...?”, pinta Wak Udin ke my istriKU. Dengan anggukan pelan dari istriKU sambil melihat kedua tangan Wak Udin melorotkan kedua tali tanktop hingga kedu payudara my istriKU yang menonjol, padat, kenyal putih mulus dengan puting kemerahan terpampang dihadapan Wak Udin yang matanya melotot tak berkedip melihat pemandangan yang teramat sangat luar biasa indah mendapatkan kenikmatan di usianya (65th) yang sudah tua seperti sekarang ini.
Dengan segera kedua tangan Wak Udin kembali memegang lalu meremas-remas kedua payudara istriKu malah dengan nakalnya jari-jari tangan Wak Udin mempermainkan kedua puting payudaranya dengan cara memelintir-melintir, memijat-mijat dan menarik-narik pelan hingga istriKu mendesah pelan dibarengi dengan kedutan-kedutan kecil di tubuhnya karena kenakalan jari-jari tangan Wak Udin yang besar dan kasar karena kapalan. Tanpa meminta persetujuan mulut Wak Udin dengan PD nya menyosor lalu melahap payudara istriKu yang sebalah kanan. Bibir hitam Wak Udin neplok di payudara istriKU lalu menghisap-hisap pelan diikuti dengan jilatan-jilatan lidah Wak Udin memutar di puting payudara istriKu, sementara tangan kirinya sibuk meremas-remas payudara istriKu yang sebelah kiri.
Mulut Wak Udin makin berani menghisap, menjilat-jilat, mencium kedua payudara istriKu silih berganti, mulut dan lidah Wak Udin makin lincah menghisap, mencium dan menjilat di seluruh bagian kedua payudara istriKu tak tak terlewat semilipun hingga nampak mengkilat karena basah oleh ludah Wak Udin. Tampak begitu rakusnya Wak Udin menggumul kedua payudara istriKu menghisap-hisap seperti bayi yang lagi haus akan susu ibunya.
“sssss,,,eummmhh...! ahh,,,ahh,,ahh,,,! Ssss,,,oohh,,oohh,,oohh...!”, desahan pelan tapi sering keluar dari mulut istriKu saat kedua payudaranya digumul secara intens oleh mulut Wak Udin, kedua tangan istriku tanpa sadar sudah memegang sambil menekan kepala WaK Udin ke payudaranya. Tampak sangat kontras dimana tubuh istriKu yang putih mulus sedang dihisap-hisap kedua payudaranya oleh seorang bapak tua agak keriput, berkuit coklat kehitaman dengan rambut sudah beruban
“aummmm,,,eummm,,,eummmahh..! srupp,,srupp,,sruppahh...! aummm,,eumm,,eummm,,cpotthh...! slurupp,,srupp,,sruppahhk..!”, suara yang keluar dari mulut Wak Udin saat mengemut-emut, menghisap-hisap dan menjilat-jilat kedua payudara istriKu
“iihh,,,iihh,,,enak Wak...! sssss,,,oohh,,,terus hisap Wak...!”, pinta istriKu sambil mendesah campur meracau saking nikmatnya kedua payudaranya digarap oleh mulut Wak Udin
Wak Udin masih terus wajahnya terbenam di payudara istriKu sementara tangan kana istriKu meraba-raba ke selangkangan Wak Udin mencari batang kontol yang masih ada dibalik celana panjang bahan. Karena biasa istriKu kalau Aku hisap-hisap payudaranya tangan dia reflek memegang-megang kontolKu, jadi saat kedua payudaranya dihisap-hisap oleh Wak Udin, kedua tangan istriku mencari-cari pegangan untuk menahan rasa geli di payudaranya.
Tampa ragu tangan istriKu berhasil membuka resleting celana panjang Wak Udin, lalu masuk ke dalam dan ternyata Wak Udin tidak memakai celana dalam sehingga tangan istriKu tidak mendapatkan hambatan untuk langsung memegang dan menegusap-usap pelan batang kontol Wak Udin yang masih setenga tegang. Wak Udin makin menggila menghisap-hisap dan menjiat-jilat diseluruh bagian kedua payudara istriKu saat merasakan batang kontolnya dipegang sambil diusap-usap oleh tangan istriKu, diperlakukan seperti itu oleh Wak Udin tangan kiri istriKu meremas-remas rambut putih Wak Udin. Tangan kanan istriKu juga merespon dengan mengocok-ngocok batang kontol Wak Udin yang secara perlahan makin besar, keras dan panjang terasa oleh istriaKu di genggaman tangannya.
“auummmm,,,,eummm,,,,eummmmppahh...! aauuuhh,,,aduhh,,,enak Cinta,,,! Srupp,,,srupppaahhk,,,uuuuhh..! nikmat dikocok-kocok gini Cinta,,,aummmmppahh...!”, kata Wak Udin meracau sambil menghisap-hisap payudara dan mengerang kenikmatan dibatang kontolnya yang dikocok-kocok tangan istriKu
Saat Wak Udin sebentar melepas hisapannya di payudara istriKu, dengan segera istriKu turun dari kursi sofa lalu berdeku/berlutut di hadapan selangkangan Wak Udin dengan batang kontolnya yang sudah masih setengah tegang tapi tampak besar dan panjang, hitam berurat dengan bulu kemaluan yang sebagian memutih dan buah zakar yang hitam keriput
Karena sudah horny berat tanpa basa-basi lagi mulut istriKu langsung melahap kontol Wak Udin, dikulum-kulum, dihisap-hisap, dijilat-jilatnya dengan penuh kelembutan, mulut istriKu makin instens mengulum dan menjilat dari mulai kepala sampai pangkal kontol Wak Udin, bahkan istriKu mengemut-emut, mencium dan menjilat-jilat buah zakar keriput hitam milik Wak Udin.
“auuuuwwhh,,,sssssss,,,,uuuhhuuuuhh...! Cinta,,,kamu,,,enak eeehh..! duuuhhk mantap Cinta...!”, gumam Wak Udin mendesah campur meracau
“aummmm,,,,,eummmmhh,,,,eummmhh,,,eummmmahhh,,,! Srupp,,,srupp,,pokk...! slurup,,,srupp,,sruppahh...! cupp,,cupp,,cuppah...! aummm,,,eumm,,,eummmahh...!” suara yang keluar dari mulut istriKu saat mengulum, menghisap, menjilat kontol Wak Udin
Sekitar 15 menit istriKu mengulum, menghisap, menjilat kontol Wak Udin lalu istriKu mengajak Wak Udin ke kamar yang dekat dengan ruang tamu, setelah ada di dalam kamar istriKu melorotkan celana Wak Udin hingga terlepas lalu Wak Udin duduk di pinggir kasur membuka baju kemejanya sambil melihat ke arah istriKu yang sedang melucuti seluruh pakainnya hingga keduanya sama-sama telanjang bulat.
IstriKu mendekat ke Wak Udin yang sedang duduk di pinggir kasur tampak kontolnya besar, panjang mengacung, tegang, keras sempurna karena gemas sampai terasa meleleh air liur dalam mulutnya melihat bentuk kontol Wak Udin, istriKu kembali mengulum-ngulum, menjilat-jilat, mengemut-emut dari kepala kontol hingga pangkal dan buah zakarnya. IstriKu mendekatkan kedua payudaranya ke batang kontol Wak Udin yang panjang dan hitam, lalu menjepit kontol Wak Udin dengan kedua payudaranya secara perlahan digesek-gesekan dengan cara menggerakan naik turun kedua payudaranya.
“auuuuuwwwhhh...! eeeyy,,,enak Cinta..! kamu hebat ehhhk...! baru merasakan ini seumur hidup kontol Uwak dijepit payudara..! adduuuhhk,,,,sedaaapphooouuaahhk...!”, gumam Wak Udin meracau sambil mengerang nikmat saat kontolnya dijepit payudara putih mulus, montok dan kenyal milik perempuan muda cantik yang pantas sebagai anak bahkan cucunya.
“ssss,,,,eumm,,eumm,,,eummmmhh...! enak ya Wak...?, Uwak juga hebat..! kontol Uwak jauh lebih besar, lebih panjang dari punya suami Cinta,,,eummhh...!”, kata istriKu
“ssss,,,huuuuhh....! terus Cinta,,,,enak duuuhh..!, Uwak lebih kuat juga Cinta,,,ooouuuwwhh..!”, gumam Wak Udin sambil melenguh
“eumm,,,eumm,,,eummmhh...! ayo Wak,,,buktikan kalau Uwak juga kuat,,hmhmmm...!”, sahut istriku tersenyum genit sambil beranjak dari jongkoknya naik ke atas kasur lalu merebahkan badannya terlentang menantang birahi Wak Udin yang menatap tajam dengan mata melotot tak berkedip menyaksikan kemolekan tubuh istriKu yang putih mulus, padat, seksi membuat laki-laki manapun, siapapun akan tergoda birahinya. Jangankan laki-laki, teman dan saudara perempuannya juga sering memuji kemolekan tubuh istriKu. Posisi istriKu terlentang dengan kedua kaki menekuk dan bertumpu pada pinggiran kasur.
Melihat memek istriKu yang putih bersih dengan bulu-bulu tipis dan rapi, kedua tangan Wak Udin segera memegang dan membuka kedua paha istriKu hingga makin jelas terlihat belahan memek yang merah merekah dengan tonjolan kecil kelentiti mengintip untuk digelitik, lalu Wak Udin mebenamkan mukanya di selangkangan istriKu, mulut dan lidah Wak Udin dengan lincah mencium, menjilat-jilat di seluruh bagian memek istriKu dari mulai kelentit di bagian atas hingga lubang memeknya diterobos oleh lidah panjang Wak Udin hingga berputar-putar menyapu, menjilat-jilat dinding lubang merah memek istriKu. Kenakalan dan keliaran lidah Wak Udin bukan hanya menjilat di area memek tetapi menjelajah ke paha, buah pantat bahkan anus istriKupun dijilat-jilatnya hingga mengkilat basah oleh ludah Wak Udin.
“sssss,,,,ahh,,ahh,,ahh...! iihh,,iihh,,iihh...! oohh,,oohh,,oohh,,,Wak...! aahh,,,terus Wak,,,enak iihh...! oohh,,oohh,,ya,,ya,,disitu Wak enaaaakk...! sssss,,,,hmmmmaahh...! oouw,,,oouw,,oouww,,aahh,,aahh...!”, desahan lenguhan dan gumaman istriKu merasakan kenikmatan saat suluruh area memeknya digumul bibir dan lidah Wak Udin, terlebih saat baru pertama kali ini merasakan anusnya dijilat-jilat yang ternyata geli nikmat luar biasa.
“eummm,,,cupp,,cupp,,cuppaahh...! aummmm,,,srupp,,srupp,,sruppaahh...! slurupp,,,srupp,,sruppaahh...! aummmm,,,eummmm,,,eummmaaahh..! sluruppaaahh,,uwwiiihh,,,gurih...!”, suara yang keluar dari mulut Wak Udin saat menggumul dengan penuh nafsu memek dan anus istriKu, terasa gurih oleh Wak Udin karena cairan kental dan lengket yang keluar dari lubang memek istriKu bercampur dengan air liur Wak Udin.
“iihh,,iihh,,iihh,,Wak..! ooh,,oohh,,oohh...! aahh,,aahh,,aahh...! sssss,,,,uuuuuhh,,,enak Wak,,,oooooohh.....!”, desahan dan gumaman istriKu menikmati sapuan, jilatan, kecupan dan gumulan mulut dan lidah Wak Udin di area selangkangannya.
Dirasa sudah cukup basah dan licin lubang memek istriKu, lalu Wak Udin beranjak berdiri dari jongkoknya memposisikan kontolnya lurus dengan lubang memek istriKu. Perlahan kontol Wak Udin mendekat ke lubang memek istriKu dan saat kepala kontolnya menyentuh bibir memek istriKu, Wak Udin tidak langsung memasukan tapi malah menggesek-gesekan kepala kontolnya dibelahan memek istriKu, menyentuh dan menyundul-nyundul kelentit lalu kembali menyusuri belahan memek ke bawah dan saat tepat di bibir lubang memek istriKu Wak Udin menekan pelan terus dan terus ditekan dan Blesssssssssssssssssssssssssssss.....batang kontol Wa Udin masuk menerobos ke lubang memek istriKu walau agak tersendat-sendat karena lubang memek istriKu jadi sempit saat diterobos kontol Wak Udin yang besar dan Panjang. IstriKu merasakan lubang memeknya terasa penuh sesak oleh kontol Wak Udin, begitupun Wak Udin merasakan kontolnya seperti dijepit oleh dinding lubang memek istriKu
“euu,,euu,,euu..! euuuuaaaaahhk...! sshmmmm,,,ouwwwhh,,,hangat Cinta...! duuuhh,,,enak...!”, kata Wak Udin sambil diiringi gerakan-gerakan pelan maju-mundur pinggulnya sehingga batang kontolnya keluar masuk di dalam lubang memek istriKu
“ooooooohh.....! sss,,,uuuuuhh....! iya Wak,,,terus Wak,,,oohh,,,aahh,,,sssshmmmmhh...!”, gumaman dan desahan istriKu saat merasakan gesekan batang kontol Wak Udin dengan dinding lubang memeknya
Makin lama gerakan maju-mundur pinggul Wak Udin makin intens dengan hentakan makin kencang sehingga menimbulkan bunyi “plokk,,,plokk,,,plokk,,” beradunya selangkangan istriKu dengan selangkangan Wak Udin dan bunyi “crekk,,crekk,,crelekk,,crelekk,,crekk,,crekk..” saat batang kontol Wak Udin bergerak keluar masuk ke dalam lubang memek istriKu. Gerakan maju-mundur pinggul Wak Udin makin berirama bersamaan dengan mulut Wak Udin menghisap-hisap dan menjilat-jilat kedua payudara istriKu.
“sssss,,,huuuuuuuhh,,,,aaahh,,,ooohh,,,aahh,,,aaahh..! iiihh,,,enak Wak...! oohh,,,oohh,,oohh terus Wak...!”, desahan dan racauan istriKu merasakan nikmatnya tusukan dan gesekan batang kontol ak Udin di dalam lubang memeknya
“aauuuummmm,,,,eumm,,,eumm,,eumm...! uuuuhhhk...! srupp,,srupp,,sruppaahh...! uhhu,,uhhu,,uhhu,,,aahk,,aahk,,aahk...! aummmm,,,!”, suara yang keluar dari mulut Wak Udin saat menghisap-hisap, menjilat-jilat kedua payudara istriKu bersamaan dengan gerakan maju-mundur pinggulnya di selangkangan istriKu
Dan “tok,,tok,,tokk...” suara ketukan pintu depan cukup keras terdengar karena jarak antara ruang tamu dan kamar depan memang dalam satu ruangan jadi sangat jelas terdengar manakala ada orang yang mengetuk pintu atau mengucapkan salam
“tante,,,,,tan...! tok,,tokk,,tokk...! tante Cinta,,,,,tante Cinta....! ini Jeisy...! tante Cinta...!”, suara ketukan pintu depan panggilan dari luar ternyata suara si Jeisy adalah anak tetangga rumah yang jaraknya sekitar 50 meter, sudah biasa main ke rumah karena akrab dan merupakan sahabat dengan ponakan istriKu, sehingga sering datang ke rumah dan curhat ke istriKu.
Sontak dengan cepat Wak Udin mencabut kontolnya dari dalam lubang memek istriKu, lalu tergesa-gesa memakai bajunya, nampak wajah Wak Udin sangat panik begitu juga dengan istriKu secepat kilat meraih baju tanktopnya lalu memakainya dan berjalan keluar kamar sambil merapikan rambutnya dan menutup rapat pintu kamar.
Saat membuka pintu depan si Jeisy langsung masuk dan duduk di kursi sofa lalu berbicara kesana kemari khas ABG.
“Tante,,,,iihh,,,sebel...! si tomy coba pegang-pegang tangan aku depan pacar Jeisy...!”, kata si Jeisy bicara sambil tersungut-sungut dengan bahasa dan tempo cepat gaya ABG
Akhirnya istriKu dengan sangat terpaksa dan kesal meladeni obrolan si Jeisy. Si Jeisy umurnya masih sekitar 15 tahun tapi tampak sudah seperti kelas 12 padahal masih kelas 9 karena badannya bongsor (cepat gede) tidak sesuai dengan usianya. Payudaranya cukup besar menonjol, badannya tinggi, padat berisi dengan pantat juga besar menonjol, wajahnya cantik uniq, kulit tidak terlalu putih tapi bersih mulus. Sekitar 30 menit mereka berdua ngobrol, si Jeisy bukannya pulang malah beranjak ke ruang TV dan menonton sambil makan buah-buahan, saat itulah istriKu kembali masuk ke kamar dan mendapati Wak Udin sedang duduk di pinggiran kasur sambil mengocok-ngocok kontolnya yang terlihat sudah mengeluarkan air maninya.
“uuuhh,,,uuhh,,uhhk...! aaahk,,,tanggug ini Uwak Cinta...! aahhk...! kaget Uwak duhh...! bahaya kalau disni Cinta...! hmm,,kalau di rumah Uwak aman Cinta,,,sepi...!”, kata Wak Udin sambil tersengal-sengal nafasnya karena merasakan nikmat mengeluarkan air mani bercampur dengan perasaan takut, panik dan kaget saat ada yang datang secara tiba-tiba.
“iya Wak...! maaf ya Wak,,,ini jadi begini...! Uwak jadi nanggung deh...! Uwak cepat keluar mumpung si Jeisy lagi nonton TV...!”, kata istriKu
“iya,,iya...! tapi kalau mau dilanjut lagi kamu datang ke rumah Uwak saja...! istri Uwak kan sudah tua jadi jarang ke luar rumah...! nanti kita bisa berdua di pondok kebun yang dekat sawah Uwak,,ya..!”, kata Wak Udin mengajak untuk melanjutkan ML nya di pondok kebun dekat rumahnya.
“iya Wak,,,iya..! nanti Cinta datang ke rumah Uwak...! sekarang Uwak cepat-cepat pulang ya...!”, kata istriKu
“iya Cinta...! kamu datang ke rumah Uwak ya...! Uwak tunggu...!”, kata Wak Udin berharap
“iya Wak...! nanti Cinta ke rumah Uwak...!”, jawab istriKu sambil mengikuti Wak Udin menuju keluar rumah dan berlalu pulang
“Enak dong kamu..! kontol Wak Udin panjang,, besar..! tapi kuat ga si Wak Udin..?”, tanyaKu ke istriKu
“Papah ini gimana kan keburu datang si Jeisy tuh...! jadi ga tahu kuat apa ga nya Wa Udin...! tapi tadi Wak Udin belum ada keliahat mau keluar sih...! malah mamah yang sudah keluar duluan..!”, jawab IstriKu
“ya sudah,,, nanti kita coba datang ke rumah Wak Udin..! Papah antar ke sana...! terus gimana dong kasian Wak Udin lagi naggung gitu...! pusing dia itu...!”, kata Aku
“Mamah juga pusing ini Pah...! sama mamah juga nanggung..! lagi enak-enaknya,,,eehh,,,si Jeisy datang...! bikin BT aja,,,,kesel deh.....!”, kata IstriKu
“ya sudah nanti setelah si Jeisy pulang kita ML...!”, kata Aku menghibur istriKu agar lebih tenang karena birahinya yang tadi sedang memuncak secara tiba-tiba turun dengan drastis terkaget karena kedatangan si Jeisy
Bersambung
