Part 2
(Pov Lyla)
Sesampainya di tempat tujuan, suamiku memesan dua kamar, 1 untuk kami berdua dan 1 lagi untuk Ferdy. Malam itu tidak ada kejadian apa-apa diantara kami semua, karena sesampainya d hotel kami langsung istirahat karena capek dalam perjalanan.
Malam itu, baik aku maupun suamiku tidak ada membahas perihal kejadian yang di mobil, aku masih takut jujur pada suamiku karena aku takut nanti dia marah dan suamiku pun tidak ada menanyakannya.
Hingga malam itu kami sama-sama tertidur pulas karena keletihan.
Esok paginya, aku bangun lebih duluan daripada suamiku. Kulihat suamiku masih tertidur pulas, tak tega aku membangunkannya. Ku peluk manja suamiku di pagi itu, ku raba-raba dada bidangnya, terus ke bawah hingga tanganku berhenti di selangkangan suamiku.
Ku masukkan tanganku ke dalam celananya, ternyata suamiku tidak memakai celana dalam, jadi langsung terasa kontolnya yang hangat walau belum tegang maksimal.
Ku elus-elus lembut kontolnya hingga terasa kontolnya bergerak bangun, namun kuhentikan gerakanku karena aku buru-buru pergi ke kamar mandi.
Pada pagi yang cerah itu, kami semuanya sudah siap untuk pergi jalan-jalan agrowisata, tujuan kami adalah kebun bunga dan stowberry yang disana ada saungnya untuk duduk-duduk santai dan istirahat.
Kami bertiga menikmati suasana yang santai dan sejuk itu dengan kehangatan.
Sepertinya suamiku sudah merencanakan semuanya karena setelah kami berkeliling, suamiku langsung mengajak ke tempat peristirahatan yang ku ceritakan tadi, suamiku memanggil karyawannya untuk memesan makanan dan minuman.
Selama perjalanan tadi, Ferdy selalu curi-curi pandang kepadaku, tetapi aku merasakan memang ada sesuatu yang beda pada diri Ferdy ini, entah apa itu hingga saat itu aku belum tau kebenarannya.
Setelah kami selesai menyantap makanan dan minuman di saung itu, sambil ngobrol-ngbrol ringan mulailah suamiku membuka pembicaraan yang agak serius yang menyangkut sex teraphy begitu, suamiku mengatakan kepada ku kalau dia ingin membantu Ferdy untuk menjadi lelaki normal sejati karena Ferdy menurutnya ada kelainan seksual begitu, karena ada rasa phobia di dalam dirinya untuk berhubungan dengan wanita dan itulah yang menyebabkannya hingga saat ini belum menikah juga. Dan suamiku juga mengatakan kepadaku kalau dia ingin mewujudkan fantasinya melihat aku merasakan kontol lain selain punya dirinya.
Mendengar cerita suamiku itu, aku langsung menoleh ka arah Ferdy dan dia dia juga menatapku tetapi setelah itu dia langsung menunduk tidak berani melihatku, mungkin dia malu setelah mendengar pengakuan dari suamiku.
Usai itu, kami bertiga kembali ke hotel. Sesampainya disana. Suamiku mengajak Ferdy untuk gabung di kamar kami. Jadilah kami sekarang bertiga di kamar. Untuk mengurangi rasa canggung diantara kami, suamiku menghidupkan musik di handphonenya.
Aku hanya diam saja saat itu, tak tau apa yang harus ku lakukan, kemudian suamiku menghampiri ku dan dia langsung mencium mesra bibirku. Sebenarnya aku malu karena disana ada Ferdy yang melihatku, dia hanya duduk di sofa sambil melihat kami berdua ciuman.
Suamiku terus mencium dan mencumbuku, mungkin karena ada Ferdy yang memperhatikan ku, nafsuku cepat naik dan terbayang bagaimana nanti fantasi suamiku akan terwujud.
Dilepaskan semua pakaian yang ada pada tubuhku oleh suamiku, kulihat ferdy makin tajam melihatku, kemudian suamiku menyuruh Ferdy untuk mendekat kepadaku.
Karena aku ingat kata suamiku kalau aku harus membantu Ferdy untuk menjadi lelaki normal sejati, ketika dia sudah mendekat, ku bantu dia untuk melepaskan pakaiannya hingga telanjang, suamiku pun melepaskan bajunya sendiri hingga kami semuanya sudah telanjang saat itu.
(Updatenya sampai disini dulu ya,,takut kelamaan menunggu para suhu semproter nya..
Takut di door sama om mimin karena kelamaan update)
Ceritanya masih berlanjut, diusahakan akan terus meneruskan ceritanya dibalik kesibukan di RL.
