Fantasiku terpendamku ingin mamah hidup lagi!
Lalu membingkai lagi kenangan indah tentang kita. Lalu, membalas ribuan ciuman dan pelukan hangatnya yang akan selalu menentramkan hati..
Terima kasih atas semua cinta dan kasih sayangmu yang begitu tulus mendidik dan membesarkanku, Mah.
Terima kasih juga atas semua wejangan dan pelajaran berharga darimu. Terutama tamparan panas di telingaku.
Aku tau kau tak bermaksud menyakitiku, Mah. Saat itu aku memang bodoh dan sangat layak mendapatkannya, karena pastinya telah membuatmu kecewa berat. Apalagi kedua bola matanya tampak berkaca-kaca. Tapi setelah itu mamah malah cepat-cepat memelukku sangat erat seakan menyesali perbuatannya.
Di kala mamah sedih, aku pasti akan selalu menghiburnya. Mengajaknya bermain dan pastinya akan selalu mencoba membuatnya tertawa. Membahagiakannya, memberikan semua materi yang kupunya, termasuk seluruh jiwa dan ragaku. Sebagaimana ketika dulu mamah mempertaruhkan nyawa untuk membawaku ke alam fana ini.
Tapi sekarang semua itu jelas udah nggak mungkin, Mah. Semua itu hanyalah fantasi terpendamku yang akan menguap tertiup waktu.
Mah, maaf ya kalau aku tak pernah mengunjungi nisanmu. Terlalu berat bagiku untuk mengingat semua butiran-butiran kenangan perjalanan kita.
Aku pasti akan nyusul ke sana, Mah. Tapi, nggak sekarang.
Aku janji gak akan nakal lag. Aku takkan pernah lagi sampai memohon untuk yang sementara, Mah. Senyum ikhlasmu dalam liontin hatiku akan selalu menyemangatiku yang tengah menggapai Yang Tak Terhingga..
Maaf ya semproter, kok ane jadi curhat, ya? hehe. Tiba-tiba saja langsung ke inget almh