Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY feTish

Bimabet
saya melihat nama ayana dan melati. maka dari itu saya ijin buka tenda
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ada cerita bagus nih ikut nongkrong ah
 
Part 5

Malam itu entah mengapa aku merasa semesta mendukung apa yang aku lakukan. Seketika hujan yang cukup lebat pun turun disertai dengan gemuruh petir yang cukup kencang. Aku pun melepaskan ciuman kami. Kulihat Melati masih terpejam, seakan masih menikmati ciuman yang aku berikan tadi. Lalu kuberanikan diri untuk menciumnya kembali. Kali ini aku dan Melati mulai berpagutan. Bibir kami saling menghisap, lidah kami saling beradu, dan liur kami pun saling bercampur. Beberapa kali kudengar lenguhan yang ditahan darinya.

Tangannya kini merangkul leherku dan menahan kepalaku seakan tidak ingin aku melepaskan ciuman ini. Kini tubuhnya mulai condong ke arahku, Melati mendorongku. Aku pun kini terbaring, Melati berada tepat di atasku. Kami mulai kehabisan nafas, ciuman kami pun terlepas. Benang liur pun saling terhubung di antara bibir kami. Sambil masih terpejam, kulihat kepalanya mendongak. Lehernya yang terlihat jenjang itu pun kini menjadi sasaran ku. Aku mencoba bangkit, kini posisi ku duduk dengan Melati di pangkuanku. Tangannya masih berada di leherku, sedang tanganku kini berada dipinggulnya. Setiap inci lehernya kini basah oleh liurku, bahkan collar bone miliknya pun tak luput dari hisapanku, bahkan beberapa kali kugigit lembut karena gemas.

"Hhhhhhhggghh…", hanya lenguhan yang keluar dari mulutnya.

Mulutku kini mulai turun ke arah dadanya, perlahan, sambil terus mencium dan menjilati setiap inci kulitnya. Melati hanya mengenakan tanktop hitam dan celana hotpants yang sangat menggairahkan sekali. Saat aku ingin mencium payudaranya tangannya menahan kepala ku. Dengan paksa ia mendongakkan kepalaku, aku hanya bisa menuruti kemauannya. Kini ia menciumi leherku lagi, dan mulai menjalar ke arah dadaku sambil melepaskan pakaian ku.

Tanganku yang sedari tadi diam kini mulai berani meremas kedua bongkah pantatnya. Remasanku di respon Melati dengan menggoyangkan pinggulnya. Penisku yang sedari tadi sudah sangat tegang kini mulai terasa linu, karena gesekan antara penisku dan pantatnya. Aku hanya bisa terpejam sambil merasakan kenikmatan yang sungguh luar biasa ini.

Melati kini sudah semakin agresif, bahkan kedua puting dadaku pun tak luput dari hisapannya. Beberapa kali sempat dihisapnya dengan sangat kuat. Kini tanganku pun mulai mencoba untuk meremas kedua payudaranya. Kenyal dan empuk, itulah yang aku rasakan. Ukurannya cukup besar, dari balik bajunya aku pun bisa merasakan bahwa putingnya ikut tegang karena terangsang. Meme tidak menggunakan bra saat itu. Aku mencoba menghisap putingnya dari balik bajunya, aku hisap dengan cukup kuat. Dan tanpa sadar Melati mendesah cukup keras. Ya aku harap hanya kami berdua lah yang mendengarnya.

Puas menghisapnya dari balik baju, aku mencoba mengangkat bajunya. Namun tanganku ditepisnya, karena penasaran aku mencobanya sekali lagi. Kali ini tanganku benar-benar ditahan olehnya. Kedua tanganku ditahan di atas kepalaku, tenaganya cukup besar, terlebih lagi dia masih berada di atas tubuhku jadi cukup sulit bagiku untuk melakukan perlawanan.

Kali ini dia menyeringai tanda puas bisa menahan ku. Senyumnya terlihat begitu nakal, sangat menggoda.
"Sebelum kamu ambil semuanya dari aku, aku cuma mau mastiin satu hal sama kamu. Kamu janji kan ga akan ninggalin aku lagi?", Pertanyaan itu terlontar dari mulutnya, dari air wajahnya terlihat bahwa ini bukan lah pertanyaan yang main-main. Ya dia menginginkan jawaban, jawaban yang sangat serius.
Tanpa pikir panjang aku pun mengangguk.
"Iya Me, aku janji aku ga akan pergi. Ga akan lagi. Kalaupun aku harus pergi, aku bakal ajak kamu buat ikut sama aku. Aku gamau lagi ulangi kesalahan yang sama. Aku janji Me, aku janji dengan nyawa sebagai taruhannya.", Jawabku sambil menatap matanya dalam-dalam.

Melati hanya tersenyum, entah dia percaya atau tidak dengan ucapanku. Dia turun dari tubuhku, kini dia menciumku lagi. Kali ini lebih agresif, lidahku dihisapnya dengan sangat kuat. Tangannya kini menggenggam penisku dari luar celana. Penisku yang sedari tadi sudah tegang, kini semakin menjadi-jadi. Aku pun mengerang, namun tertahan oleh ciumannya. Genggamannya kini mulai berubah menjadi kocokan yang makin lama makin cepat temponya. Aku merasa pertahan akan goyah, tanpa sadar aku mulai mengangkat pinggang ku seakan sudah siap untuk menyambut orgasme pertamaku. Alih-alih merasa kenikmatan, justru "kentang" lah yang kurasa. Karena sepersekian detik sesaat sebelum aku merasakan orgasme pertamaku, Melati menghentikan semua servisnya kepadaku.

Aku yang sedari tadi memejamkan mata, kini menatap ke arahnya dengan heran. Dia menyambut tatapan ku ini dengan senyuman manis andalannya.

"Karena kamu bilang, kamu ga akan ninggalin aku lagi. Berarti masih banyak waktu buat ke tahap selanjutnya. Ga semuanya harus diselesaiin malam ini kan?", Ucapnya begitu santai dengan senyum.

Kemudian dia mencium keningku, lalu beranjak pergi meninggalkan kamar itu. Terakhir yang keluar dari mulutnya adalah ucapan selamat malam.

Sementara aku, hanya bisa berbaring sambil menatap pintu kamar dengan keadaan yang masih tersiksa oleh birahi ini.

Sial
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd