Wahh,, cangkih juga kayanie mamie Liana kasih pemamarannya,
mirip banget sama dosen ane di kampus.
BeTeWe, klo menurut ane sich (sekali lagi, menurut ane = just IMO) apa yg dilakukan Sukarno, Aidit, Suharto dan semua tokoh bangsa ini akan selalu benar dimata para pendukungnya.
Mereka adalah aktor besar pada jamannya dan akan selalu diingat oleh sejarah dan tentu saja pendukungnya atas apa yang telah mereka tuliskan di atas bumi ini.
Saya yakin kisah peralihan penguasa ini akan terus berulang kembali di atas bumi pertiwi dalam berbagai versi yang berbeda, namun tetap dengan alur yang sama.
ketika sejarah mencatat peralihan penguasa dari Sriwijaya, Singosari, Majapahit, Demak hingga Mataram, selalu ada darah rakyat yang menjadi tumbal membasahi tanah nusantara untuk menghantarkan penguasa baru naik tahta.
Lantas, jika diperdebatkan, mana yg lebih baik antara penguasa Sriwijaya, Singosari, Majapahit, Demak hingga penguasan Mataram,,?? tentu masing2 punya kelebihan..
jika diperdebatkan, mana yg lebih buruk/jelek/sadis antara penguasa Sriwijaya, Singosari, Majapahit, Demak hingga penguasan Mataram,,?? tentu masing2 punya kekurangannya..
SEJARAH ADALAH MILIK PEMENANG
Contohnya, ketika Majapahit berusaha "menaklukkan" kerajaan Pajajaran lewat politik ala gajah mada yg berakhir dengan perang Bubat (bisa juga diartikan "pembantaian" Bubat) tentu masing2 pendukung akan punya kisahnya sendiri. Pendukung Gajahmada akan bisa menerima alasan gajahmada mengangkat pedang ketika berhadapan dengan raja pajajaran, sebaliknya pendukung pajajaran akan menyumpahi sampai hari ini apa yang dilakukan Majapahit & Gajahmada melihat junjungannya yang hanya dikawal puluhan prajurit dipaksa menghadapi ratusan prajurit Majahapit dan berakhir dengan gugurnya semua rombongan Pajajaran.
Pendukung OrLa-Sukarno pantas sakit hati dengan cara yg dilakukan Suharto untuk mendirikan "kerajaan Indonesia OrBa", tak peduli apakah Suharto memang ikut bermain dalam peristiwa 30 September atau benar2 beruntung ketiban bulan dan menjadi Presiden, sampai kapanpun mereka akan selalu mengutuk para pendukung OrBa karena telah membuat mereka tersingkirkan dan terbuang dari kesempatan hidup sejahtera di atas bumi indonesia selama OrBa berkuasa.
Sebagian lain, rakyat negeri ini yang pernah hidup dijaman OrBa nya Suharto, apalagi sempat menikmati "kue pembangunan" nya OrBa tentu tidak akan pernah lupa "indahnya kehidupan" saat itu dan akan selalu terus merindukan jaman itu kembali,, meyakini bahwa OrBa adalah benar2 kerajaan surga yang diturunkan diatas bumi. Jika ada sebagian rakyat yang benar2 kebagian "kue pembangunan", haruskah mereka percaya ada rakyat lainnya yang tidak seberuntung mereka,,? Haruskah mereka peduli pada yang kalah ketika mereka adalah pemenang,,? Tak perlu naif untuk menjawabnya.
Bagi para pendukung "kerajaan Indonesia ala reformasi" yang sebagian besar adalah rakyat yg tidak kebagian "kue pembanguan OrBa" ato mungkin hanya remahan kecil saja "kue pembangunan", tentu tidak berharap penguasa OrBa dan segala atributnya hadir kembali. Ada alasan yang bisa diterima nalar bahwa mereka takut akan kembali menjadi masyakarat kelas dua, diluar lingkaran penguasa OrBa. Pengalaman telah mengajarkan pada kelompok masyarakat yang ini tentang sakitnya menjadi rakyat kelas dua.
Inilah sejarah perkembangan manusia, khususnya manusia Indonesia yang terus bergulir seperti spriral sepanjang masa. Semua akan menjadi "benar" hanya pada "pendukung"nya dan hanya pada "waktu"nya.
Kembali ke judul treat di atas,
bahwa peristiwa yg terjadi pada 30 September 1965, dan rangkaian kejadian setelahnya, adalah dinamika sejarah yang "memang harus terjadi" agar perjalanan sejarah bangsa ini bisa terus berlanjut hingga hari ini.
Penting untuk mengetahui secara objektif bagaimana dinamika peristiwa itu terjadi sebagai bahan pembelajaran bangsa ini (bukankah bangsa yg besar adalah bangsa yang selalu mengingat sejarahnya,,?).
Namun yg terpenting adalah
bagaimana setiap manusia yang hidup di masanya bisa memberikan manfaat bagi sesamanya, termasuk kita dimasa ini.
hehe,, ini cuma pendapat ane aja sich, mohon para suhu sekalian memaklumi..