Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT G I G O L O

Status
Please reply by conversation.
Episode 2

Part 05 B

K
etika aku mulai mengayun kontolku di dalam jepitan liang memek Antoinette yang masih sempit, Fayola muncul dari kamar mandi. Lalu duduk di samping Antoinette yang ru mulai kuentot. Dan memegang tangan Antoinette sambil bertanya dalam bahasa Prancis, “ Voulez-vous tomber enceinte ? “ (Apakah Anda ingin hamil ?)

Antoinette menyahutr dalam bahasa Indonesia, “Big Boss yang ingin aku hamil. Tapi mungkin aku sudah waktunya hamil, karena sebentar lagi umurku duapuluhenam tahun. “

Fayola menyahut, “Moi aussi je veux tomber enceinte. “ (Aku juga pengen hamil)

“Mintalah sama Big Boss. Aku juga senang kalau anakku punya teman, anakmu itu, “ kata Antoinette.

Meski Fayola tidak bertanya padaku, cepat aku berkata, “Kalau mau hamil, jangan pada waktu yang sama. Nanti aku yang repot, kalau dua - duanya cuti hamil, siapa yang menduduki jabatan kalian ?”

Fayola tersenyum dan mengangguk sambil berkata, “Siap Big Boss. Sesuai dengan kedudukan, GM dahulu yang hamil. Manager operasional bisa belakangan. “

Namun Fayola tak sekadar bicara. Tangannya mulai nakal. Ketika kontolku sedang gencar - gencarnya mengentot liang memek Antoinette, terasa kantung biji pelerku ada yang mengusap - usap. Ternyata tangan Fayola yang mengusap - usap kanjut pelerku.

Antoinete memang senang mengangkang pada saatu kusetubuhi. Sehingga terkadang aku mengentotnya tanpa merapatkan dadaku dengan sepasang toket gedenya. Karena itu wajar kalau Fayola bisa memainkan pelerku dengan sepasang telapak tangannya. Bahkan terkadang Fayola menjilati pelerku yang menimbulkan rasa tersendiri. Geli - geli enak.

Yang sangat menantang adalah Fayola menungging di sebelah kanan Antoinette, sehingga aku terangsang juga. Ingin mengentot si hitam manis itu dalam posisi doggy.

Namun karena Antoinette belum orgasme, aku harus konsen untuk “menyelesaikan” persetubuhanku dengan gadis bule ini.

Maka sambil merapatkan dadaku ke sepasang toket gede Antoinette, kugencarkan entotan kontolku di liang memek si bule, sambil menjilati lehernya yang menyiarkan harum parfum Prancis yang semerbak mewangi.

Antoinette pun mulai merintih - rintih histeris. “Ooooooo ... oooooohhhhhhh ... aku memang sudah tergila - gila padamu Big Boss. Ooooooohhhhh ... ini semakin lama semakin enak rasanya Big Bosss ... ooooooooooooooo ... oooooooooohhhhhhhhhhhhh ... Big Bossssssssssssss ... oooooooooo .... oooooooohhhhhhh ... ini indah sekaliiiii .... indaaaaaaaah Big Booooooossskuuuu ... “

Tadinya aku ingin membuat Antoinette orgasme, sementara aku sendiri akan bertahan sebisa mungkin agar jangan ngecrot dulu.

Tapi ternyata tidak bisa. Setelah sekian lamanya aku mengentot bule cantik ini, ketika ia berkelojotan menjelang orgasmenya, aku pun sudah tak kuasa menahan diri lagi. Maka ketika Antoinette mengejang tegang, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin, sampai moncongnya berdesakan dengan dasar liang memek Antoinette.

Pada saat itulah liang memek Antoinette mengedut - ngedut, berbarengan dengan mengejut - ngejutnya kontolku yang tengah memuntahkan lendir surgawiku. Cretttttttttttt ... crooooooooooooootttttttt ... crooooooooooooooooootttttt ... crettttt ... crooooooooootttt ... croooooooooooootttttt ... crooooooooooooooottttt .... !

Lalu aku terkulai di atas perut Antoinette yang sudah terkapar juga.

Ketika kontolku terlepas dari memek Antoinette, Fayola memegang kontolku yang sudah lemas. Namun ia tidak tampak kecewa. Bahkan semakin bersemangat dengan memasukkan kontolku ke dalam mulutnya.

Aku yang celentang di samping Antoinette diam saja. Membiarkan Fayola “berusaha” mengacengkan kontolku dengan permainan oralnya yang aduhai. Begitu lincah Fayola menyelomoti dan mengocok kontolku. Sehingga dalam tempo singkat pun kontolku sudah ngaceng lagi ... !

Fayola tampak senang. Lalu menungging lagi seperti tadi. Maka aku pun menjawabnya dengan berlutut di depan pantat hitamnya yang sedang ditunggingkan.

Memang liang memek Fayola sudah tidak sesempit liang memek Antoinette lagi. Mudah saja aku menjebloskan kontol ngacengku ke dalam liang memek perempuan berkulit hitam legam itu. Dan langsung mulai mengentotnya sambil memegang sepasang buah pantatnya yang masih padat kencang.

Bahkan sesaat kemudian aku mulai menampar - nampar bokong hitam Fayola dengan agak kuat. Namun Fayola tidak complain sepatah kata pun. Membiarkanku mengentot liang memeknya sambil mengemplangi buah pantat hitam dan mengkilap itu.

Sementara itu Antoinette sudah duduk sambil memperhatikan apa yang tengah kulakukan bersama wanita muda berkulit hitam itu. Tiba - tiba Antoinette berdiri dan meletakkan kakinya di kanan kiri pinggang Fayola. Antoinette bukan menduduki punggung Fayola. Antoinette hanya ingin mendekatkan bibirnya ke bibirnya. Lalu kupagut dan kulumat bibir gadis bule yang sudah jadi milikku itu.

Setelah bibir kami menjauh, Antoinette berkata perlahan, “I love you so much ... “

Aku mengangguk dan menyahut, “I love you too ... “

Kemudian Antoinette menjauh dari punggung Fayola dan turun dari bed, kemudian melangkah ke dalam kamar mandi.

Sementara itu aku tetap asyik mengentot liang memek si hitam manis itu. Sambil mencari - cari kelentitnya. Dan setelah kutemukan kelentit yang kucari, kelus - elus kelentit itu dengan ujung jari tangan kiriku, sementara tangan kananku berpegangan pada pantat Fayola yang luar biasa padat kencangnya ini.

Fayola mulai mendesah - desash, mungkin karena kelentitnya digesek - gesek terus oleh ujung jariku. “Aaaaaaa ... aaaaaaaaaaahhhhhh ... aaaaaaaaaahhhhhh ... aaaaaaa ... aaaaaaaaahhhhhh ... uuuuuuuuuhhhhhhh ... aaaaaaaaahhhhh ... ooooooooooooooo ... ooooohhhhhhh ... Big Bossssss ... ooooooh .... Big Booooosssssss ... oooooooooooo ... oooooooohhhhhhhhh ... “

Ternyata Fayola tidak setangguh yang kuduga semula. Ketika aku makin gencar mengentotnya, makin gencar pula jemariku menggesek - gesek kelentitnya, pantat Fayola mulai bergual - geol tak menentu.

Pada saat yang sama Antoinette sudah keluar dari kamar mandi. Lalu menungging di samping kanan Fayola, memperlihatkan bahwa ia pun ingin kuentot dalam posisi doggy.

Stelah Fayola ambruk tengkurap di atas kasur, aku pun langsung mencabut kontolku. Pindah ke depan pantat gede Antoinette yang sedang ditunggingkan. Ternyata memek Antoinette sudah dibersihkan dan dikeringkan di kamar mandi tadi. Sehingga aku harus menjilatinya dulu sebelum memasukkan kontolku ke dalamnya. Maklum, sejak kuambil keperawanannya, baru beberapa kali aku menyetubuhinya di villaku. Masih bisa dihitung dengan jari tanganku, tanpa menghitung jari kaki lho. Hihihihiii ... !

Jadi dengan sendirinya liang vagina Antoinette masih sempit, meski pun ia sudah orgasme tadi.

Setelah air liurku banyak kualirkan ke dalam liang memek yang sedang ditunggingkan itu, aku pun berlutut lagi. Sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek putih bersih itu.

Sesaat kemudian, aku mulai mengayun kontolku yang sudah berhasil kubenamkan ke dalam liang memek sempit namun cepat licin setelah kontolku berasa di dalamnya.

Sebenarnya Antoinette sangat memenuhi syarat untuk kujadikan istri. Karena selain ilmu perhotelannya sudah tinggi, dia pun cantik, patuh dan setia pula padaku. Tapi sayangnya istriku sudah 4 orang. Sehingga aku tak bisa lagi menambahnya, terkecuali kalau dia mau jadi mualaf dan bersedia nikah siri denganku.

Untungnya Antoinette tidak mempermasalahkan perkawinan. Bahkan dia bersedia hamil, meski tanpa status pernikahan. Di dunia belahan barat memang hal seperti itu tidak djadikan masalah. Karena masalah itu merupakan ranah pribadi, yang tak perlu dicampuri orang lain, termasuk keluarganya sekali pun.

Memang beda rasanya ketika aku mulai menghayati nikmatnya menyetubuhi Antoinette dalam posisi nungging alias doggy ini. Karena aku bisa mengentotnya sambil menjulurkan kedua tanganku ke sepasang toket gedenya. Lalu memelintir sepasang pentil toketnya yang sudah menegang, sementara kontolku makin gencar menggenjot liang vaginanya. Sementara si hitam manis masih terkapar dalam keadaan telungkup. Tanpa peduli lagi apa yang sedang kulakukan dengan Antoinette.

Desahan dan rintihan Antoinette pun mulai berkumandang lagi di dalam kamar pribadi yang sebenarnya kedap suara ini (seperti di kamar pribadiku di hotel lama yang serba kayu jati itu).

Sampai pada suatu saat, Antoinette memintaku untuk melanjutkan dalam posisi missionary lagi. Mungkin ia ingin menikmatinya seromantis mungkin. Karena aku sudah tahu watak Antoinette, yang pada dasarnya senang diperlakukan secara romantis.

Sesaat kemudian, Antoinette sudah celentang lagi di samping Fayola yang masih tengkurap. Aku yang sudah menelungkup di atas perut Antoinette, sudah mulai mengayun kontolku kembali. Sambil mencium dan melumat bibir Antoinette.

Keringat pun mulai bermunculan lagi dari pori - pori kulitku. Begitu juga dengan Antoinette. Tapi kami tidak peduli lagi dengan keringat kami yang sudah bercampur aduk. Kami hanya peduli pada satu hal, peduli pada nikmatnya pergesekan kontolku dengan liang memek Antoinette.

Desahan dan rintihan Antoinette pun mulai terdengar lagi, “Ooooooooo ... ooooohhhhhh ... I love you so much ... I love youuuuuuu ... aaaaaaaaaaah ... come on ... fuck me .... fuck ... fuck ... oooooohhhhhh .... yesssssss ... yesssssssss .... you are the one I love Big Boss ... ooooooooooo ... oooooooooooooooooooohhhhhhh .... “

Di area kantor, Antoinette memang selalu membiasakan memanggilku Big Boss. Tapi di villa aku melarangnya memanggil dengan istilah itu. Di villa ia membiasakan memanggil namaku langsung, sebagaimana biasanya di Eropa sana.

Sebenarnya sudah sering aku mendengar kata cinta dari mulut Antoinette. Tapi aku jarang menanggapinya. TGerkecuali pada waktu sedang bersetubuh begini.

“I love you too ... “ bisikku. Lalu aku menyerudukkan mulutku ke leher jenjangnya yang sudah keringatan. Harum parfum Prancis pun semakin tersiar ke penciumanku. Sehingga aku makin bersemangat untuk menjilati lehernya disertai dengan gigitan - gigitan kecil. Sementara tangan kiriku makin aktif meremas toket kanannya. Terkadang kumainkan pentil toketnya yang sudah tegang itu, lalu meremasnya lagi.

Ini adalah ronde kedua bagiku., setelah ngecrot di dalam liang memek Antoinette tadi. Karena itu dengan sendirinya durasi ngentotku jauh lebih lama daripada ronde kesatu.

Kulihat Fayola sudah menelentang sambil memperhatikan adegan persetubuhanku dengan Antoinette.

Akhirnya Antoinette orgasme lagi, pada saat aku masih jauh dari ejakulasiku.

Maka setelah Antoinette terkapar celentang, cepat aku pindah ke atas perut Fayola dan membenamkan lagi kontolku ke dalam liang memek kemerahan itu.

Fayola pun menyambutku dengan sorot ceria. Ketika aku mulai mengayun kontolku, Fayola menyambutku dengan dekapan di pinggangku. Sementara bibirku dipagutnya ke dalam ciuman lengket khas Afrikanya.

Lain memek lain rasa dan kesannya.; Adalah suatu kebodohan kalau ada yang berkata “memek mah begitu - begitu aja rasanya”. Kalau tujuannya hanya untuk ngecrot, mungkin iya. Tapi aku mengentot perempuan demi perempuan, adalah untuk pembangkit semangat hidupku, pembangkit semangat usahaku dan pembangkit inspirasiku. Karena itu, setiap kali menyetubuhi seorang perempuan, aku benar - benar menghayatinya sebagai suatu kenikmatan sekaligus sebagai motivator.

Memek Fayola lain rasa dan kesannya. Tidak sama seperti memek Antoinette.

Lalu memek siapa yang lebih enak di antara si bule dan si hitam ini ?

Aku tidak bisa membandingkannya. Yang jelas, ketika aku menyetubuhi Antoinette, aku berkhayal seolah sedang berada di benuja Eropa. Dan pada waktu aku menyetubuhi Fayola, aku berkhayal seolah sedang berada di benua Afrika, meski pun Fayola warga negara Prancis. Padahal aku belum pernah berkunjung ke Eropa maupun ke Afrika.

Tapi mungkin pada suatu saat aku akan berkunjung ke Spanyol, karena istri ketigaku berasal dari sana (Gabby Gabriela). Aku juga ingin mengunjungi Timur Tengah. Karena aku punya hubungan bisnis di sana. Produk pabrik garment lamaku diarahkan ke sana semua.

Goyangan pantat si hitam manis mulai digeolkan lagi. Berbentuk ombak bergulung - gulung menuju pantai.
Antoinette pun sudah duduk sambil memperhatikan goyangan bokong hitam legam itu.
Makasih apdetnya bro @Otta
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd