Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT G I G O L O

Status
Please reply by conversation.
Episode 2




Part 08



A
ku sudah jenuh dengan hal - hal yang konvensional. Makanya jangan heran kalau aku ngajak ena-ena di tempat yang tidak biasa dilakukan oleh orang - orang lain, “ kata Bu Mulyati.

“Ibu penganut anti main stream ? “ tanyaku.

“Anti juga nggak. Tapi selama punya suami, aku harus meladeninya di atas ranjang terus. Sekarang suamiku sudah almarhum. Makanya aku ingin menikmati kebebasanku sepuas mungkin. Apa yang dahulu sering kulamunkan, ingin kulaksanakan di masa menjanda ini. Ohya ... sopirku juga janda lho. Tapi nanti jangan bilang kamu ini gigolo ya. Bilang aja Yosef ini anak teman bisnisku gitu. “

“Iya Bu. “

“Soal bayaran, jangan takut. Kalau sopirku mau ikut gabung kita, bayaranmu jelas akan kulipat duakan. “

“Soal itu sih santai aja Bu. “

“Coba lihat dulu sopirku itu kayak apa, “ kata Bu Mulyati yang disusul oleh seruannya, “Satiiiiiii !”

Terdengar suara perempuan menyahut, “Iyaaa Buuuu ... “

Lalu muncullah seorang wanita yang kemungkinan sebaya dengan Bu Mulyati. Wanita itu mengenakan rok dan baju safari serba hitam, sebagaimana biasanya sopir atau petugas security yang menjaga keamanan seorang boss. Wanita itu bisa kusebut hitam manis. Karena kulitnya lebih gelap daripada kulit Bu Mulyati. Namun yang menarik adalah, ketika ia menghampiri Bu Mulyati dan membelakangiku ... bokongnya itu ... maaaak ... gede banget... !

“Kita ke bukit sekarang. Tapi aku mau ganti baju dulu. Ohya ... itu Yosef, anak teman bisnisku. “

Wanita yang tadi dipanggil Sati itu menoleh padaku. Dan tersipu - sipu setelah bertemu pandang denganku. Lalu Bu Mulyati berbisik ke telinga sopirnya itu. Entah apa yang dibisikkannya. Yang jelas wanita bernama Sati itu cuma mengangguk - angguk sambil tersenyum malu - malu.

Lalu Bu Mulyati masuk ke dalam kamar, mungkin mau ganti baju. Sementara sopirnya menghampiriku sambil menjulurkan tangan padaku. Kujabat tangan wanita berbokong aduhai itu sambil menyebutkan namaku, “Yosef. “

“Satiyah, “ ucapnya sambil tersenyum malu - malu, “Mmmm ... Bu Boss menyuruh nunggu di dalam mobil. “

“Oke, “ aku mengangguk sambil tersenyum. Lalu melangkah ke pintu depan sambil menepuk bokong Satiyah, “Benar kata Bu Mul ... Mbak seksi sekali .... “

Satiyah menoleh padaku sambil tersenyum, “Mas Yosef juga tampan banget ... “ ucapnya nyaris tak terdengar.

Setelah berada di dekat limousine hitam itu, aku punya kesempatan untuk melingkarkan lenganku di pinggang Satiyah, “Tadi Bu Mul bilang apa ?” tanyaku setengah berbisik.

“Beliau sayang sekali padaku, karena aku senasib dengan beliau. Sama - sama janda gitu. Jadi harus ada hiburan kata beliau ... ya sama Mas Yosef ini, “ sahutnya.

“Wah ... berarti aku bakal punya kesempatan menikmati tubuh Mbak yang bohai ini ... “ kataku sambil berusaha meremas pantat Satiyah.

Wanita tinggi berbokong gede itu tidak meronta. Bahkan berkata, “Sabar Mas ... nanti kuserahkan semuanya buat Mas. Tapi harus nunggu instruksi Bu Boss dulu ... “

Kemudian Satiyah membuka pintu limousine belakang sebelah kanan. Mempersilakanku masuk ke dalam mobil panjang itu. Sebelum masuk, aku masih sempat bertanya, “Mbak kelihatannya lebih muda daripada Bu Mul ya ?”

“Iya, “ sahutnya, “Bu Boss sudah empatpuluhenam, aku baru tigapuluhdelapan. “

Aku terhenyak. Jadi ingat usia ibuku yang 46 tahun juga. Tapi ah ... semua itu hanya halusinasi. Sebaiknya aku jangan menghubung - hubungkan Bu Mulyati dengan ibu kandungku. Karena di dunia ini sering juga terjadi kemiripan.

Tak lama kemudian Bu Mulyati muncul. Kusangka dia mengganti gaun beludru hitamnya dengan gaun yang lebih mewah. Tapi ternyata dia hanya mengenakan kimono hitam ... !

Satiyah membuka pintu belakang kiri. Bu Mulyati pun masuk ke dalam limousine hitam ini. Limousine yang mengingatkanku pada Tante Sharon. Keadaannya sangat mirip. Jendela kacanya ditutup oleh tirai hitam, sehingga dari luar takkan bisa melihat ke dalam limousine ini. Tempat duduk sopir pun dibatasi kaca yang bertirai pula. Sehingga sopir takkan bisa melihat apa pun yang terjadi di seat belakang, tapi bisa melihat keadaan di luar lewat kaca spion dan kamera CCTV yang menyorot ke belakang mobil, malah lebih jelas daripada kaca spion.

Limousine hitam ini pun mulai bergerak meninggalkan villa, entah mau ke mana.

Pada saat itulah Bu Mulyati melepaskan ikatan tali kimono hitamnya. Memamerkan sepasang toketnya yang berukuran sedang dan sudah agak turun tapi kelihatan natural sekali. Justru bentuk toket seperti itu yang kugemari pada sosok MILF.

Tangan kananku ditariknya. Lalu ditempelkan di permukaan toket kirinya.

Tanpa keraguan kuremas toket Bu Mulyati itu dengan lembut. Bu Mulyati pun menanggapi, dengan membuka kancing logam dan menurunkan kancing zipper celana jeansku. Lalu tangannya menyelinap ke balik celana dalamku.

Untuk mempermudah, kupelorotkan celana jeans berikut celana dalamku sampai ke betisku. Sehingga dengan mudah Bu Mulyati bisa menggenggam dan meremas - remas kontolku yang masih teramat ngaceng ini.

Namun Bu Mulyati tak cuma menggenggam dan meremas kontolku. Ia langsung duduk di atas pangkuanku, sambil mengarahkan moncong kontolku ke mulut memeknya . Ternyata di balik kimono hitam itu Bu Mulyati tidak mengenakan pakaian dalam lagi. Sehingga setelah kimononya dilepaskan, tubuh tinggi langsing dan putih mulus itu langsung telanjang bulat ... !

Bu Mulyati yang berada di atas sepasang pahaku, dengan mudahnya bisa memasukkan kontolku ke dalam liang memek gundulnya. “Aneh ... begitu melihatmu tadi, aku langsung sayang sama kamu Yos. “

“Sama Bu. Aku juga begitu melihat Ibu tadi, langsung merasa akrab dan ... sayang juga sama Ibu. “

“Baguslah. Mungkin ada getaran batin yang kita gak tahu bagaimana prosesnya. Tapi jelas, aku ingin Yosef sering - sering ketemuan denganku ya. “

“Iya Bu. Kalau aku sih tergantung permintaan Ibu saja. Kapan pun aku dipanggil, pasti aku datang. “

“Mmmm ... iya ... “ gumam Bu Mulyati sambil mulai menggerak - gerakkan bokongnya. Naik turun di atas pangkuanku. Sehingga kontolku mulai dibesot - besot oleh liang memeknya yang empuk, kenyal dan pulen ini.

“Duh duh duuuh ... kontolmu nyodok - nyodok dasar liang memekku terus Yos. Apalagi dalam posisi begini, “ ucap Bu Mulyati sambil memegang sepasang bahuku.

“Tapi enak kan Bu ?” tanyaku sambil merapatkan pipiku ke pipi Bu Mulyati.

“Bukan enak lagi ... luar biasa nikmatnya Sayang, “ sahut Bu Mulyati tanpa menghentikan ayunan bokong lincahnya.

“Memek Ibu juga ... luar biasa enaknya ... “ sahutku terengah karena sedang merasakan nikmatnya gesekan kontolku dengan liang kewanitaan Bu Mulyati.

“Masa sih ?!” cetus Bu Mulyati sambil melambatkan ayunan bokongnya.

“Iya ... kalau diibaratkan nasi ... pulen sekali memek Ibu ini . “

Mendengar pujianku, Bu Mulyati semakin bergairah mengayun bokongnya. Ayunan bokongnya tak cuma tegak lurus, tapi sambil bergeol meliuk - liuk.

Sementara itu limousine yang sedang berjalan entah mau ke mana ini, terasa mulai tidak menginjak jalan aspal lagi, melainkan jalan tanah yang agak bergelombang. Menanjak pula. Namun Bu Mulyati seperti tak mempedulikannya. Ia bahkan semakin gencar mengayun bokongnya, semakin lincah pula menggeol - geolkannya. Sementara aku hanya mendekap pinggangnya, agar jangan terjengkang ke belakang.

Sampai pada suatu saat, Bu Mulyati merintih - rintih histeris bercampur panik, “Oooooo ... oooooooh ... ooooooooooo .... oooooooooh ... ini lagi enak - enaknya Yosss ... ooooohhh ... Yoooossss ... Yoooooossssss ... ooooo .... oooooooohhhhh ... Yoooossss ... lagi enak - enaknya ... makin enak lagi ... makin enak lagiiiiiii ..... “

Terasa mobil berhenti entah di mana. Sementara Bu Mulyati memelukku erat - erat. Sambil memejamkan matanya. Goyangan bokongnya pun berhenti. Sekujur tubuhnya mengejang dan ... ternyata dia sudah orgasme lagi. Liang memeknya bergerak - gerak reflex. Sementara aku hanya mendekapnya terus.

Lalu Bu Mulyati terkulai dan melepaskan nafasnya yang tertahan 1-2 detik barusan.

“Oooooh ... indah sekali ... apa yang kuidamkan selama ini telah terjadi. Ingin wikwik di dalam mobil ... sudah terjadi untuk yang pertama kalinya ... “

Lalu Bu Mulyati berseru, “Satiii ... ! Nyalakan lampu tendanya ... !”

“Siap Bu Boss ... !” sahut Mbak Satiyah dari depan.

Bu Mulyati mengangkat bokongnya, sehingga kontol ngacengku terlepas dari liang memeknya. “Yosef belum ejakulasi juga ya ?” tanyanya.

“Belum Bu. Santai aja, “ sahutku sambil mengusap - usap memek wanita cantik itu.

“Lanjutkan dengan sopirku dulu gih. Di dalam tenda. Aku mau istirahat dulu di sini. Nanti setelah gak lemes lagi, aku nyusul ke dalam tenda. “

“Iya Bu, “ sahutku sambil membetulkan celana dalam dan celana jeansku. Lalu aku keluar dari limousine hitam itu.

Ternyata aku berada di puncak bukit. Sementara limousine itu berada di dekat sebuah tenda besar yang terbuat dari kain parasut putih. Ada kain terjuntai menutupi lubang sebesar pintu pula. Aku pun masuk lewat “tirai” itu.

Kulihat Mbak Satiyah baru menyalakan lampu neon kecil. Ia menyambutku dengan senyum manis. “Sudah selesai gempanya ?” tanya wanita yang memang seksi seperti yang dikatakan oleh Bu Mulyati tadi.

“Terasa ya mobilnya goyang - goyang seperti gempa ?” aku balik bertanya sambil melepaskan sepatu dan kaus kakiku.

“Terasa sekali, “ sahutnya.

“Ini bukit apaan sih ?” tanyaku

“Bukit batu andesit. Punya Bu Boss. Nantinya sih bakal digali batunya, untuk bahan bangunan. Tapi Bu Boss masih punya dua bukit lain yang sudah hampir rata. Tinggal bukit ini yang belum diapa - apain. “

Aku cuma mengangguk - angguk. Sambil melepaskan fulloverku. Lalu celana jeans pun kutanggalkan. Tinggal celana dalam yang masih melekat di badanku.

“Ayo, Bu Mulyati udah nyuruh kita ena-ena, “ kataku sambil duduk di atas kasur lipat yang sudah dihamparkan.

Mbak Satiyah melihatku sudah tinggal bercelana dalam, menyunggingkan senyum dan duduk di atas kasur tipis sambil bertanya, “Tadi belum puas sama Bu Boss ?”

“Sudah dua kali wikwik sama dia, tapi aku belum ejakulasi, “ sahutku.

Mbak Satiyah melepaskan baju safari hitamnya sambil berkata, “Nanti lepasin di dalam punyaku aja ya. Udah lama sekali gak merasakan disemprot yang anget - anget. “

Lalu Mbak Satiyah pun melepaskan rok hitamnya. Sehingga tinggal bra dan celana dalam serba hitam yang masih melekat di badannya.

Aku pun membantunya untuk menanggalkan behanya, karena kelihatan toketnya lumayan gede. Dan setelah beha itu dilepaskan, tampaklah sepasang toket gede yang sudah agak menurun, tapi membuatku bergairah. Karena akan menikmati bukit kembar yang menggiurkan itu.

“Toket yang gede, bokong yang semok dan pinggang yang ramping ... ditambah lagi wajah yang manis dengan sepasang lesung pipit di pipi Mbak ... wow ... pantesan Bu Mulyati tadi bilang drivernya seksi. Memang beneran seksi Mbak ini, “ ucapku sambil merangkum sepasang toket gede dari belakang Mbak Satiyah. “Pasti Mbak suka berolahraga ya ?”

“Olahragaku cuma karate Mas, “ sahutnya.

“Wow ... Mbak seorang karateka juga rupanya. Berarti Mbak dijadikan driver sekaligus bodyguard juga bagi Bu Mulyati ya. “

“Begitulah kira - kira. Tapi Mas Yosef juga kelihatannya ahli beladiri juga. “

“Iya. Tapi aku jiu jitsu, bukan karate. “

“Wow. Jiu jitsu itu lebih lengkap, ada bantingan ada pukulan juga. “

Sebagai jawaban, kulepaskan celana dalamku. Lalu kupamerkan kontolku yang masih ngaceng ini sambil berkata, “Kalau ini sih gak bisa membanting Mbak. Bisanya cuma nusuk ... hehehee ... “

“Mas .... panjang benar ... “ gumam Mbak Satiyah sambil memegang kontolku, “Mmm ... bikin aku langsung horny ... “

Mbak Satiyah melepaskan genggamannya, karena mau menanggalkan celana dalamnya.

Hmmm ... sebentuk kemaluan tembem, dengan jembut yang hanya dibiarkan tumbuh di atas daerah kelentitnya, seolah menantangku untuk menyentuhnya.

Maka ketika Mbak Satiyah menelentang di atas kasur dengan sepasang paha mulus direntangkan, tak kuasa lagi aku untuk membiarkan memek tembem itu “menganggur”.

Maka aku pun mendekatkan mulutku ke atas memek tembem itu. Tapi Mbak Satiyah menarik bahuku sambil berkata, “Jangan dijilatin Mas. Tempikku udah basah. Udah terangsang sejak masih nyetir tadi. Karena membayangkan Mas lagi ena-ena sama Bu Boss. “

Terpaksa aku mengikuti keinginan sopir Bu Mulyati itu. Merayap ke atas perut Mbak Satiyah. Sementara kontolku digenggam olehnya. Dan moncongnya dicolek - colekkan ke mulut memeknya. Sampai pada suatu saat ia memberi isyarat, bahwa aku sudah boleh mendorong kontolku.

Tanpa buang - buang waktu lagi kudesakkan kontolku sekuat tenaga. Dan ... blessss ... melesak masuk ke dalam liang memek yang sempit tapi memang sudah basah oleh lendir libidonya sendiri.

“Ooooooo .... oooooohhhhh ... akhirnya aku merasakannya lagi .... “ gumam Mbak Satiyah setelah kontolku membenam ke dalam liang memeknya.

Lalu aku mulai mengentotnya. Yang disambut dengan goyangan bokong gede sopir pribadi Bu Mulyati itu. Bergeol - geol lincah, memutar - mutar dan meliuk - liuk dengan indahnya, membuat kontolku serasa dimanjakan oleh gesekan - gesekan surgawi, yang membuat nafasku berdengus - dengus dalam nikmat yang tak bisa kulukiskan dengan kata - kata.

Sebenarnya aku lebih suka ngentot dalam posisi missionary begini. Karena aku merasa lebih banyak kelebihannya jika dibandingkan posisi lain. Bahwa tubuhku bisa merapat ke tubuh pasangan seksualku. Bahwa mulut dan tanganku bisa banyak “kegiatan” pula.

Seperti yang terjadi pada saat aku mulai asyik mengentot Mbak Satiyah ini. Aku bisa memagut, mencium dan melumat bibirnya yang tebal sensual. Pada saat itu kurasakan sambutan Mbak Satiyah luar biasa hangatnya. Dia balas melumat bibibrku dengan hangatnya, sambil menggencarkan geolah pantat gedenya, membuat kontolku laksana perahu layar yang sedang diamuk badai di tengah samudera. Terombang ambing ke sana - sini, namun dengan teguh aku tetap fokus untuk “memompa”liang memek sempit tapi licin ini.

Pada saat lain kuserudukkan mulutku ke leher Mbak Satiyah. Untuk menjilati leher jenjangnya, disertai dengan gigitan - gigitan kecil yang tidak menyakitkan. Sementara tangan kiriku meremas toket kanannya dengan rakus.

Mbak Satiyah tampak terlena - lena sejenak. Lalu merintih - rintih tanpa menghentikan geolan bokong super semoknya. “Maaaassss ... ooooohhhh ... Maaaaaassss ... titit Mas iki ... edaaaaan ... kepenak sekali Maaaaassss ... baru sekali iki aku merasakan kepenake digaulin cowok Massss ... ooooo ... oooooohhhhhhhh .... Maaaasssssssss ... ooooohhhhh ... Maaaaaassss ... “

Tiba - tiba terdengar suara Bu Muilyati di belakangku, “Kepenak buanget Sat ?”

“Hihihiiii ... iya Bu Boss ... terimakasih Bu Boss ... aku ... aku belum pernah merasakan sing seenak iki Buuuu Bosssss .... “ sahut Mbak Satiyah sambil tersipu - sipu, tapi geolan pantat gedenya malah semakin menggila.

Tiba - tiba terasa pantatku ditepuk - tepuk oleh Bu Mulyati. Plaaaaakkk ... ploooookkkkk ... plaaaaaaak ... ! Disusul dengan ucapan Bu Mulyati, “Ayo genjot dia Yos. Sampai dia benar - benar puassss ... !”

Lalu Bu Mulyati mencium pipiku, disusul dengan bisikan, “Aku sayang kamu .... “

Meski sedang mengentot Mbak Satiyah habis - habisan, masih sempat aku menjawab bisikan Bu Mulyati, “Aku juga sayang Ibu. “

Pada saat itulah Mbak Satiyah mulai berkelojotan, sebagai tanda bahwa ia akan orgasme. Tapi aku sendiri pun sudah dalam keadaan “gawat”. Karena tak kuasa menahan - nahan lagi ejakulasiku. Maka ketika Mbak Satiyah berkelojotan, spontan kugencarkan entotanku. Dan ketika Mbak Satiyah mengejang, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin, sampai terasa menabrak dasar liang memek Mbak Satiyah.

Pada saat itulah kurasakan detik - detik terindah dalam setiap persetubuhan. Bahawa liang memek Mbak Satiyah mengedut - ngedut kencang, disambut oleh kontolku yang sedang mengejut - ngejut juga, sambil memuntahkan lendir puncak kenikmatanku.

Cretttttttt ... croooooooooooooooooootttttt ... croooooooooooooooooooottttttt ... crettttt ... crooooooooooooottttttttttt ... crettttt ... croooooooooooooooooooooooootttttt ... !

Aku terkapar di atas perut Mbak Satiyah. Lemas lunglai sekujur tubuhku. Tapi aku ingat bahwa di dalam tenda putih itu ada Bu Mulyati juga yang sedang menyaksikan semuanya ini. Maka cepat kucabut kontolku yang sudah lemas ini.

“Waaaaah ... kalian lepasin bareng barusan ?” tanya Bu Mulyati sambil memegang kontolku yang sudah terkulai tak berdaya.

“Iya Bu, “ sahutku.

Bu Mulyati mengeluarkan kertas tissue basah dari tas kecil yang dibawanya. Untuk menyeka kontolku yang berlepotan air mani dan lendir Mbak Satiyah.

“Aku masih kepengan kok, “ kata Bu Mulyati yang dengan telaten membersihkan kontolku dengan kertas tissue basah itu. Lalu Bu Mulyati melepaskan kimono hitamnya, sehingga jadi telanjang bulat lagi.

Lalu ... hap ... Bu Mulyati mengulum kontolku. Pada saat yang sama Mbak Satiyah sudah bangun dan duduk sambil memperhatikan majikannya sedang menyelomoti kontolku.

Bu Mulyati begitu lahap menyelomoti kontolku. Mulutnya naik turun, sementara air liurnya dialirkan ke badan kontolku, sehingga ia bisa sambil mengocok bagian kontolku yang tidak terkulum olehnya.

Mbak Satiyah mendekati majikannya sambil bertanya, “Mau dibantu Bu Boss ?”

“Iya ... jilatin aja sama kita berdua, “ sahut Bu Mulyati sambil menjilati kontolku sementara tangannya bergerak - gerak memainkan pelerku.

Mbak Satiyah pun dengan rajinb menjilati kjontolku, terutama pada moncongnya. Sehingga kontolku sedikit demi sedikit membesar dan memanjang lagi.

Akhirnya kontolku ngaceng dan siap entot kembali ... !

Bu Mulyati tampak girang. Ia langsung menungging di atas kasur sambil menepuk - nepuk pantatnya. “Ayo kamu juga harus nungging seperti ini. Biar nanti Yosef bisa gantian genjot tempikmu juga, “ kata Bu Mulyati sambil menepuk bahu Mbak Satiyah.

“Iya Bu Boss, “ sahut Mbak Satiyah sambil merangkak ke samping majikannya. Lalu ia pun menungging di samping Bu Mulyati.

Hal ini membuatku bergairah. Karena ada dua bokong berdampingan, dalam keadaan sama - sama menungging. Dan tentunya ada dua memek pula di depan mataku, yang harus kuentot sekarang juga.

Maka tanpa basa - basi lagi, kujamah memek Bu Mulyati yang sedang menungging itu. Untuk meraba - raba ke mana arah kontolku nanti. Lalu sambil berlutut di depan memek yang ditunggingkan itu, kubenamkan kontolku ke dalam liangnya.

Sesaat kemudian aku mulai mengentot Bu Mulyati dalam posisi gogog alias doggy ini, sementara pandanganku tertuju ke bokong super semok Mbak Satiyah terus.

Bokong Mbak Satiyah yang merapat di samping kiri bokong Bu Mulyati memang pantas kujuluki sebagai bokong super semok. Karena selain gede, juga bentuknya indah sekali.

Maka sesaat setelah kontolku gencar bermaju mundur di dalam liang memek Bu Mulyati, tangan kiriku pun mulai meraba - raba dan menepuk - nepuk pantat Mbak Satiyah. Dengan mudah pula tangan kiriku bisa meraba - raba memek Mbak Satiyah yang masih merekah karena habis orgasme tadi.

Bu Mulyati mulai merintih - rintih histeris. Mbak Satiyah pun ikut - ikutan merintih, karena telunjuk dan jari tengah tangan kiriku mulai kusodok - sodokkan ke dalam liang memek sopir cantik dan seksi itu.

“Yoooooosssssss ... oooooohhhh ... Yoooooossssss ... dalam posisi apa pun kamu selalu perkasa Yoooossssss ... oooooooh ... Yooooosssss ... ini sangat nikmaaaaat ... Yooooossssss .... entot terus Yoooooossssssssss ... iyaaaaaa ... iyaaaaaaaaaaaaaaaa ... sejak ditinggal mati suami, baru sekarang aku merasakan lagi indahnya dunia ini Yoooooooossssss ... aku sayang kamu Yoooooooooooosssssss .... oooooooh ... ooooo ... oooooooooooooooooohhhh ... Yooooooooooooosssssssss ... “ rintih Bu Mulyati dengan bokong yang masih bisa bergeol - geol mengikuti gerakan kontolku yang sedang bermaju mundur di dalam liang memeknya.

Mbak Satiyah pun tak kalah heboh rintihannya, karena 2 jari tangan kiriku menyodok - nyodok liang memeknya yang masih mekar dan becek itu. “Maaaaasssss ... aaaaaaaaa .... aaaaaaaaahhhhhhh ... Mas Yoseeeeeef .... Maaaaasssss ... aaaaaaaaahhhhhhhhhh .... Maaaaassssssss ... dibeginiin juga enak sekali Maaaaaassssss .... “

Aku tak kuasa menahan penasaran, ingin menikmati liang memek Mbak Satiyah dalam posisi sedang menungging begitu. Maka pada suatu saat kucabut kontolku dari liang memek Bu Mulyati, lalu kubenamkan ke dalam memek Mbak Satiyah.

Sambil mengentot sopir seksi berkulit gelap tapi mulus itu, kini giliran telunjuk dan jari tengah tangan kananku yang menyodok - nyodok liang memek Bu Mulyati. Sementara kontolku makin gencar menggenjot liang memek Mbak Satiyah.

Namun entah sudah orgasme atau belum, Bu Mulyati jadi menjauhkan tangan kananku dari memeknya. Lalu ia menggulingkan badan, jadi celentang di samping kanan Mbak Satiyah yang masih kuentot dengan gencarnya.

Aku merasa kurang enak kalau membiarkan Bu Mulyati mengusap - usap memek dan mengelus - elus kelentitnya sendiri. Maka terpaksa kucabut kontolku dari liang memek Mbak Satiyah, lalu menelungkupi Bu Mulyati sambil membenamkan kontolku ke dalam liang memeknya.

Mbak Satiyah pun tidak menungging lagi. Ia ikut - ikutan celentang di samping Bu Mulyati, sambil menyaksikan apa yang sedang kulakukan kepada majikannya.

Maka meski aku sedang gencar mengentot Bu Mulyati dalam posisi missionary ini, aku masih bisa merayapkan tangan kiriku untuk meremas toket gede Mbak Satiyah yang gede ini, sementara tangan kananku dipakai untuk meremas toket Bu Mulyati yang ukurannya sedang - sedang saja ini.

Meski aku sedang melaksanakan tugas sebagai seorang gigolo yang berkewajiban untuk memuaskan wanita yang membookingku, namun aku justru merasa sedang dimanjakan oleh kedua wanita itu. Karena setelah sekian lama aku mengentot Bu Mulyati sampai orgasme lagi, aku bisa pindah ke atas perut Mbak Satiyah untuk mengentotnya habis - habisan. Dan semuanya ini berlangsung lebih dari sejam.

Namun supaya adil, ketika aku merasa akan ngecrot, aku cepat pindah ke atas perut Bu Mulyati lagi.

Kontolku langsung gencar menggenjot liang memek Bu Mulyati. Namun kelihatannya Bu Mulyati sudah mau orgasme lagi. Ini kebetulan, karena aku sendiri sudah dekat - dekat mau ngecrot.

Maka ketika Bu Mulyati sudah terkejang - kejang lagi untuk yang kesekian kalinya, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin dan tidak menggerakkannya lagi.

Pada saat itulah liang memek Bu Mulyati bergerak - gerak reflex. DIsambut oleh kontolku yang sedang mengejut - ngejut sambil memuntahkan air maniku ... !

Crooooooooooooottttttttt ... crettttt ... crooooooooooooooootttt ... croooooooooooooootttt ... cretttttt ... crooooooooooooooooooooooooootttttttt .... !
Makasih apdetnya bro @Otta ...
 
Mulustrasi Tante Sharon, seksi sangat
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd