Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT G I G O L O

Status
Please reply by conversation.








Sambil berlutut kubenamkan kontolku ke dalam liang memek Cici Fen yang sudah ditunggingkan itu.

Dan sambil berpegangan pada sepasang pantat gede Cici Fen, aku pun mulai mengentotnya.

“Cici ... kenapa ya cipet Cici ini rasanya enak sekali ?” tanyaku tanpa menghentikan entotanku.

“Mungkin karena aku melakukannya dengan hati. Dengan perasaan, “ sahut Cici Fen.

Kutepuk pantat Cici Fen ... plakkkk ... ! “ Pantesan rasanya lain dari yang lain, “ kataku sambil menggencarkan entotanku.

Kali ini aku bukan gombal. Meski Cici Fen lebih dominan bulenya, namun rasa memeknya gak sama dengan memek Gabby atau pun Antoinette yang 100% bule. Mungkin pulennya itu yang gak ada sama Gabby dan Antoinette. Mungkin pulennya memek Cici Fen diturunkan oleh ibunya, sedangkan bentuk tubuh dan kulitnya diturunkan oleh ayahnya. Termasuk matanya juga, yang sama sekali tidak sipit walau pun ibunya 100% chinese.

Dalam posisi doggy ini biasanya tanganku suka gatel, ingin mengemplangi pantat gede seperti pantat Cici Fen ini. Tapi kali ini aku ingin menjajal hal lain, ingin mencari – cari kelentitnya. Dan setelah ketemu, jemari tangan kiriku mulai menggesek – gesek kelentitnya yang lumayan gede ini, segede biji kacang kedelai. Sementara kontolku semakin gencar mengentot liang memeknya yang sudah becek ini, karena Cici Fen sudah mengalami orgasme dalam posisi missionary tadi.

Tampaknya Cici Fen keenakan dengan elusan ujung jariku di kelentitnya ini.

Spontan Cici Fen merintih – rintih histeris, “Oooooooh ... Seeeeeep .... Aseeeeeep .... dalam posisi apa pun kamu selalu bikin aku nikmat Seeeep ... ooooooh ... elus terus itilku Seeeep ... iiiiyaaaaaa ... ini nikmat sekali Seeeep ... oooooooo ... ooooohhhhhhhh ... Aseeeeep ... Aseeeeeeep ... “

Cukup lama akumelakukan hal ini. Mengentot liang memek Cici Fen sambil mengelus – elus kelentitnya dengan ujung jari tangan kiriku. Sementara tangan kananku dengan “rajinnya” memegang dan meremas – remas pantat gedenya.

Namun hal ini hanya berlangsung belasan menit. Karena Cici Fen mulai mengejut – ngejut. Lalu mengejang tegang dan ... orgasme lagi.

Cici Fen ambruk, sehingga kontolku terlepas dari liang memeknya. Lalu ia menelentang dalam keadaan lunglai. Maka aku pun menghimpitnya sambil membenamkan kontolku ke liang memek Cici Fen yang semakin becek ini.

Tadinya aku mau langsung mengentotnya lagi. Tapi Cici Fen memeluk leherku, sambil berkata setengah berbisik, “Tunggu sebentar ... aku masih ngilu – ngilu Sep ... jangan dientotin dulu. “

“Iya, aku juga mau kencing dulu, “ sahutku sambil mencabut lagi kontolku dari liang memek Cici Fen.

Lalu bergegas aku melangkah ke dalam kamar mandi. Benar – benar kencing, lalu membasuh kontolku yang berlepotan lendir Cici Fen dengan air hangat shower.

Ketika aku keluar dari kamar mandi, kulihat Cici Fen masih terlentang lemas dengan mata terpejam. Aku pun diam – diam memutar anak kunci pintu yang menuju kamarku. Kulihat Mama Lanny sedang rebahan di atas bed. “Sttt ... sini ... !” ucapku kepada Mama Lanny sambil melambaikan tanganku.

Mama Lanny pun turun dari bed dan menghampiriku. Lalu masuk ke dalam kamar Cici Fen. Dan melihat Cici Fen yang masih terlentang lunglai.

“Dia udah dua kali orgasme, “ bisikku ke telinga Mama Lanny, “Sekarang Mama boleh nonton ... aku belum ejakulasi ... “

Mama Lanny mengangguk. Lalu duduk di sofa yang letaknya tak jauh dari bed di mana Cici Fen masih terlentang lunglai.

Cici Fen tampaknya tidak menyadari kalau Mama Lanny sudah berada di dalam kamar ini. Ketika aku sudah menghimpitnya lagi sambil membenamkan kontolku ke dalam liang memeknya, barulah Cici Fen membuka kedua kelopak matanya. Tanpa menyadari kehadiran Mama Lanny, Cici Fen berkata lirih, “Kamu memang lelaki yang paling memuaskan bagiku. Aku pasti ketagihan nanti ... “

Tiba – tiba terdengar suara Mama Lanny, “Santai aja Ci. Memang Asep takkan cukup dengan satu perempuan. Karena dia itu kuat sekali. Menggauli tiga atau empat wanita pun pasti mampu. “

Cici Fen terkejut, “Kok ada Lanny ?!”

“Aku yang mengajaknya, “ aku yang menjawab, “Karena Mama Lanny ngidam ... ingin melihat aku menyetubuhi Cici. “

Lalu aku mulai mengayun kontolku yang sudah berada di dalam liang memek Cici Fen.

Mungkin waktu aku sedang kencing tadi Cici Fen menyeka dulu memeknya dengan kertas tissue. Karena pada waktu aku mulai mengentotnya lagi, liang memek Cici Fen tidak becek lagi.

Dalam keadaan kurang becek begini, liang memek Cici Fen terasa lebih pulen lagi. Sehingga aku semakin bersemangat mengentotnya.

Cici Fen pun mulaim menggeol – geolkan pantat semoknya dengan gerakan seperti ombak berkejaran menuju pantai. Pantat gedenya demikian indah gerakannya, namun yang pasti kelentitnya hampir selalu bergesekan dengan kontolku. Mungkin hal ini pula yang diinginkan oleh Cici Fen. Ingin agar kelentitnya bergesekan terus dengan kontolku.

Namun hal ini justru membuatnya cepat mencapai puncak kenikmatannya.

Hal ini diawali dengan desahan dan rintihannya yang semakin menjadi – jadi. Sementara Mama Lanny sudah melepaskan daster putihnya. Lalu merebahkan diri di samping Cici Fen dalam keadaan sama – sama telanjang bulat.

Mungkin Mama Lanny ingin berusaha membuat Cici Fen lebih puas lagi, dengan memainkan toketnya. Ya, Mama Lanny mulai mengemut pentil toket kiri Cici Fen, disertai dengan remasan – remasan.

Namun Cici Fen memang sudah dekat dengan puncak orgasmenya.

Aku juga. Ya, aku juga tak kuasa menahan – nahan lagi. Ketika Cici Fen sedang berkelojotan, aku pun menggencarkan entotanku.

Dan ketika sekujur tubuh Cici Fen mengejang, kutancapkan kontolku sedalam mungkin, sambil meremas toket Mama Lanny ... !

Lalu detik – detik terindah itu terjadi. Bahwa ketika liang memek Cici Fen mengedut – ngedut, kontolku pun mengejut – ngejut kencang sambil memuntahkan air maniku ... creetttt ... crooooooooooottttttt ... croooooooooooooooottttttt ... cretcretttttt ... croooooottt ... crooooooooooooooooooootttttttttt ... !

Cici Fen mencengkram dan meremas – remas bokongku dengan kuatnya, lalu terkulai lemas. Aku pun sama, meremas – remas toket Mama Lanny dengan kuatnya. Bukan toket Cici Fen yang kuremas.

“Udah ngecrot ?” tanya Mama Lanny.

“Udah, “ sahutku.

Mata Cici Fen pun terbuka. Dan berkata lirih, “Ini pengalaman yang paling dahsyat dalam hidupku Lan. Terimakasih ya, karena aku sudah diijinkan untuk ikut memiliki kekasihmu. “

Mama Lanny tersenyum sambil mengusap – usap rambut Cici Fen. “Asep memang luar biasa. Kalau diladeni sama satu orang saja pasti kewalahan perempuannya, “ sahut Mama Lanny ketika aku sedang melepaskan kontol lemasku dari dalam liang memek Cici Fen.

Sesaat kemudian kulihat air maniku muncul dari liang memek wanita berdarah blasteran yang jelita itu. Memang aku pun merasakan air maniku banyak sekali ketika aku ngecrot tadi.

“Kalau aku hamil nanti gimana ?” tanya Cici Fen sambil memegang tangan Mama Lanny.

“Malah bagus. Biar adik Zelita ada temannya nanti, “ sahut Mama Lanny sambil tersenyum.

Lalu Mama Lanny menoleh padaku, “Mantan suaminya dahulu mandul. Sementara CIci Fen normal, kata dokter. “

Tiba – tiba Mama Lanny menangkap kontolku. Lalu membungkuk dan memasukkan kontol lemasku ke dalam mulutnya.

Aku terheran – heran. Tapi kubiarkan saja Mama Lanny menyelomoti kontolku dengan lahap dan lincahnya. Semenytara Cici Fen turun dari bed dan melangkah ke kamar mandi.

Dan setelah kontolku ngaceng, Mama Lanny menelentang sambil berkata, “Sekarang giliranku ... “

Aku tersenyum. Lalu mengikuti keinginan Mama Lanny yang sering berperilaku aneh pada waktu hamil muda itu. Setelah Mama Lanny merenggangkan sepasang pahanya, kuletakkan moncong kontolku di mulut memek Mama Lanny yang belakangan ini jembutnya dibiarkan tumbuh subur, sesuai dengan keinginanku.

Lalu ... kontolku membenam ke dalam liang memek ibu tiriku yang sudah seperti istriku sendiri itu.

Ternyata liang memek Mama Lanny sudah basah. Sehingga dengan mjudahnya kontolku melesak amblas ke dalam liang memeknya. Mama Lanny menyambutku dengan pelukan hangat. Merapatkan pipinya ke pipiku sambil berbisik, “Kalau Cici Fen hamil, dia takkan mau pulang ke Singkawang. Berarti mama bisa buka cabang FO nanti. Dia itu cerdas dan cekatan mengurusi FO kiuta Sep. “

“Memangnya sudah ada modal untuk membuka cabang ?” tanyaku.

“Sudah, “ sahutnya pada saat Cici Fen sudah muncul lagi dari kamar mandi.

Mama Lanny memang punya bakat dagang yang jempolan. Taktik dan strateginya pun bagus. Dia ingin “mengikat” Cici Fen dengan caranya sendiri. Dengan memintaku untuk menggauli Cici Fen yang pasti sedang haus – hausnya seorang janda.

“Waaaah ... ronde berikutnya dimulai ... !” seru Cici Fen yang masih telanjang bulat, sambil menghampiri bed yang sedang kupakai menyetubuhi Mama Lanny.

“Tenang aja ... nanti masih ada jatah buat Cici,” sahut Mama Lanny sambil menggoyangkan pinggulnya. Bergeol – geol dengan erotisnya.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd