Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG GAP aja Bingung judul yang lain

wah cerita baru nihh seru juga
 
CHAPTER 4

Apakah ini karna aku


POV Vio

Sudah semingguan semenjak kejadian malam itu, pada pagi harinya aku langsung diinterogasi sama mami karena mataku yang keliatan banget abis nangis dan kayaknya pembantuku cerita klo aku teriakin sih Andrew semalem.

“Dalam suatu hubungan wajar klo berantem sayang…”

“Mami ama papi juga sering berantem, kamu sering liat kan…”

“Itu udah jadi bumbu penyedapnya lah…”

“Tapi mih, dia itu da keterlaluan…”

“Emang Andrew ngapain kamu?...”

Waduh, ngak mungkinkan aku jawab klo sia Andrew nganggap aku kayak lonte, trus aku dikasarin pas lagi bgitu-bgituan, yang ada akunya yang diamuk satu keluarga besar dan nasib namaku dia kartu keluarga langsung dipertarukan, dan Steve langsung jadi pewaris tunggal…. Ahhh apasih

“Pokoknya dia da keterlaluan ama Vioo mih…”

“Yasudah terus kamu mau gimana sekarang?...”

“Mau putus? Udahan?...”

Aku juga masih bingung, galau, ga tau juga mau ngapain aku gam au mutusin Andrew, aku da sayang banget ama dia tapi aku juga ga mau dan ga suka diperlakukan kayak itu sama dia…

“Yasudah, mungkin kalian hanya perlu waktu untuk introspeksi diri masing-masing aja…”

Sebuah nasihat penutup pembicaraan pada pagi itu dari mami. Memang mungkin kita perlu waktu buat mikir masing-masing. Emang selama ini kita tuh jarang berantem dan ini adalah berantem terhebat kita bahkan da satu minggu kita diem-dieman, lebih tepatnya Andrewnya yang aku diemin hehe. Dianya sih da minta maaf lewat semua akun media social aku, lewat telpon, dating langsung, dan ngasih banyak kado , tapi semuanya aku ga respon.


“Lu kenapa sih sama Andrew? Cerita lah, da seminggu murung aja lu Vii…”

Hari ini aku nongkrong disebuah café Bersama Vanya, hanya kita bedua karena Michelle sibuk pacarana hahaha. Aku pun menceritakan yang terjadi malam itu yang berawal dari menjawab penasaranku dan akhirnya berujung petaka….

“Hahaha itu mah salah lu Vii…”

“Kok jadi salah gua?...”

“Iyalah karna lu ga pro…”

“Seharusnya lu bikin Andrew keluar dulu, bukannya lu yang keluar duluan…”

“Cowok tuh omong doang, klo da keluar pasti udah dia diem, kebanyakan cowok Cuma kuat sekali main. Kalo dia dakeluar pasti udah lemes doi hahaha…”

Sebuah penjelasan dari Vanya dan kali ini aku kesel karena menurutnya pertengkaran kami ini juga adalah karena kesalahanku. Ya kesalahanku yang kurang pro untuk hal yang begituan. Memang kemaren juga sih Andrew bilang ko aku pasif dan kayak patung, ya aku juga merasa begitu sih atapi kan klo dia ngajarin dan baik sama aku, aku juga bisa jadi pro ga langsung jadi liara ama kasar begitu…

“Kan kata Andrew juga gitu kan Vii…”

“Lunya juga harus banyak belajar hahaha…”

“Belajar gimana lagi caranya Nya, nonton bokep?...”

“Ya klo mau pro harus praktek langsung lah Vii…”

“Gila lu maksud lu apa nyuruh gua selingkuh gitu?...”

“Ya ga harus selingkuh lah Vii…”

“Trus gimana?...”

“Ya lu cari yang maen tanpa perasaan tapi pake pernafsuan hahaha…”

“Kayak gua ama Budi, kita main bedua tanpa perasaan sampe sekarang tapi nafsu kita bedua tersalurkan…”

“Gimana klo lu mau ama Budi aja, kontol gede, ga pake perasaan, lu puas bisa belajar…”

“Budi juga bisa dipercaya jaga rahasia sama dia juga ampe sekarang ga pernah berusaha buat masukin kontolnya ke memek gua. Padahal klo dia mau gua dah pasrah kali hahaha…”

“Gimana mau gak?...”

“Klo mau ayo abis ini aja rumah gua lagi sepi, palingan Cuma ada bi Ida sama Budi…”

Aku menjadi bingung, apakah harus menerima saran Vanya lagi atau gimana. Tapi kalo nerima sarannya rasa penasaranku akan Budi akan terjawab juga. Ayo Vio pikirkan baik-baik ini bukan selingkuh kok, lug a pake perasaan Cuma mau belajar dan salurin nafsu lu aja… ya itulah suara bisikan setan yang akhirnya membuat aku terperdaya….


“Oke deh ayok…”

“Nah oke, ntar gua juga skalian ngelatih lu jadi tenang aja lu…”



Sesampainya dirumah Vanya, kami disambut oleh bi Ida yang membukakan pagar rumahnya, dan pas masuk rumahnya emang sepi banget kayak ga ada kehidupan.

“Beneran sepi Nya…”

“Kan da gua bilang Vii…”

“Lu duluan naik aja ke kamar gua ya…”

“Ntar gua panggilin si Budi dulu…”

Akupun langsung menuju kamar Vanya di lantai 2. Akhirnya aku ada di sebuah kamar yang bernuansa pink yang sangat girly berbanding terbalik dengan kamar ku hehe. Setelah kurang lebih 10 menitan, akhirnya terdengar suara pintu dibuka…

“Maaf lama ya Vii…”

“Bud ini Vio, lu tau kan…”

“Eh i i iya tau kok, hai Vii…” jawab Budi dengan gagap

“Hai Bud…” jawab ku seadanya

“Jangan gagap gitu lu, santai aja…”

“Mau mulai sekarang apa tahun depan nih Vii…” guyonan Vanya memecah kegagapan ini

“Gua da jelasin ke Budi Vii, maksud dan tujuan lu, serta segala persyaratannya hehe…”

“Terserah aku ikut aja…”

“Yaudah telanjang deh lu…?

“Haa… telanjang?...”

“Ya iya lah…”

Melihat aku yang masih kurang yakin dan canggung ga tau mau ngapain akhirnya Vanya mulai membuka baju dan rok seragamnya menyisakan set hitam bra dan juga CDnya…

“Ayo Bud buka juga baju lu, si Vio masih malu-malu mau tuh…”

Budi juga mulai membuka semua bajunya, dan pada saat membuka celananya kukira masi pake CD atau kolor ke ternyata da ga pake apa-apa sama sekali. Didepanku sekarang terpampang penis Budi yang berwarna hitam, dengan rambut kemaluan yang lebat ga pernah dicukur kayaknya. Penisnya masi belum berdiri namun belum berdiri aja ukurannya da hamper sama kayak punya Andrew saat berdiri. Aku jadi merinding memikirkan ukurannya nanti gimana ya klo da berdiri.

“Ayo Vii, ga usah malu-malu lah kita aja da telanjang nih…” kata Vanya sambil melepaskan sisa pakaian ditubuhnya dan akhirnya telanjang bulat juga seperti Budi.

“Iya aku buka…” aku pun mulai membuka kancing seragam dan meloloskan rokku kebawa, sehingga sekarang hanya menyisakan BH berwarna biru muda dan CD dengan warna senada…

“Seksi banget lu Vii…” Budi akhirnya buka suara

“Beruntung banget lu Bud…”

“Bentar lagi lu bakalan liat yang lebih lagi, bahkan ngerasain juga Bud…cowoknya aja baru sekali loh liat dia telanjang bulat…” Vanya mulai memprofokasi Budi

Aku akhirnya menanggalkan sisa pakaian terakhir dari tubuhku, dan tubuh telanjangku akhirnya terlihat oleh cowok ke dua yang sama sekali bukan memiliki hubungan asmara dengan ku.

“Ayo mulai Bud..” kata Vanya yang langsung mencium budi dengan ganasnya…

“Lu liat dulu ya Vii, pelajari trus abis itu lu praktekin hehe…”

Vanya pun mulai intens dengan tangannya mulai mengarah ke arah penis budi dan mulai mengocoknya perlahan. Penis Budi pun mulai tegang dan gila itu Panjang dan besar banget. Tangan Budi pun aktif bermain di payudara dan pantat Vanya. Ciuman Vanya pun mulai tutun menuju dada, perut, dan akhirnya di penis Budi. Diawali sebuah kecupan di kepala penisnya yang besar itu dan akhirnya langsung dimasukan kemulutnya…

“Sambil lu sepong ni kontol, jangan lupa bijinya lumainin juga Vii kayak gini…”

Penjelasan Vanya sambil menyepong penis Budi dan tangannya meremas-remas biji nya. Aku hanya bisa tercengang sambil memperhatikan, dan tanpa sadar tanganku mulai meremas payudara ku dan mulai bermain-main di vagina ku. Budi mengangkat Vanya dan dibaringkan di kasurnya dan mulai menciuminya kembali. Cumbuannya mulai mengarah kearah payudara Vanya, tak lama disitu mulai turun kebawah ke vaginanya. Desahan Vanya mulai menyelubungi kamar ini saat lidah Budi tanpa berhenti bermain-main di vaginanya…

“Stop Bud, gilaran loh sekarang Vii…”

Budi pun menghentikan aktivitasnya di vagina Vanya dan berjalan kearahku…

“Boleh cium kah?...” tanyanya sambil mendekatkan wajahnya kearahku

“No… aku gam au dicium…”

Aku ga mau ciuman karena menurutku ciuman itu bukti tanda cinta, jadi kalo aku ciuman sama Budi berarti aku da selingkuh ama dia. Budi pun langsung mengangkat tubuhku dan dibaringkan disamping Vanya. Dia pun mulai menciumi kedua payudaraku dan turun kearah vaginaku…

“Gila tembem banget memek lu Vii…”

“Beneran masih perawan ya...”

Tanggapan Budi membuatku malu. Budi pun mulai menjilati vaginaku yang disambut oleh desahan keENAKan ku yang tak dapat ditahan dan disembunyikan lagi.

“lah klo gini mah lu juga yang bakal kluar duluan Vii…” potong Vanya disela-sela keenakan ini

“Trus gua harus ngapain?…”

“Kan lu da liat tadi gua ngapain…”

Budipun mengehentikan aktivitasnya dan berbaring diantara kami berdua. Aku pun mulai mengingat akan yang dilakukan Vanya tadi da mulai mencumbui leher budi, dan turun kebawah sampai akhirnya di depan penisnya. Aku memantapkan hati ku dan mengecup kepala penis budi dan dengan menutup mata kumasukan kedalam mulutku…

“Hati-hati Vii, sakit klo kena gigi lo…”

“Pake bibir aja Vii, trus mainin lidah loh…”

Aku kaget karena Budi kesakitan dan akhirnya di jelaskan oleh Vanya. Aku mulai memaju mundurkan kepalaku dipenisnya dan tanganku juga meremas pelan buah zakar Budi. Tak mau lama-lama menyepong penisnya karna baunya yang aku ga tahan, aku pun berdiri dan menduduki penisnya, tepat pada kepalanya berada diantara vaginaku. Rasa yang sangat nikmat kurasakan saat kepala penisnya mengesek dan menyundul klitorisku. Sekarang desahan-desahanku lah yang menyelubungi kamar ini.


Budi pun mulai mengangkat badannya untuk mulai menyusu di payudaraku, tak lama ia melakukannya dia pun membalikan badannya dan membuat sekarang dia berada diatas ku. Diapun mulai menjepit penisnya diantara pahaku dan mulai menggoyang pinggulnya depan belakang dengan sangat lembut, berbeda saat dilakukan oleh Andrew pada malam itu. Budipun hanya menggesek penisnya saja tanpa berusaha untuk memesukan kepala penisnya pada vaginaku. Tiba – tiba Budi mempercepat goyangannya dan kuranglebih 5 semprotan spermanya membasahi perut sampai wajahku. Sebuah bau yang amis dan hangat tercium olehku.

“Mantap Vii, akhirnya lubisa bikin cowok klua duluan sebelum lu...”

Merasa klo aku belum klimaks, Budi pun langsung menciumi vagina ku sambil meremas payudaraku sampai akhirnya tak lama kemudian aku juga akhirnya klimaks yang membasahi wajah Budi karna dia masih asik bermain dengan vaginaku. Akhirnya kami bertiga berbaring Bersama menikmati dan meresapi sisa kenikmatan yang baru saja diraih…
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd