Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Gara-gara mencoba eksib 2 : Petualangan mendebarkan

Mantep...Irma nya suruh striptease padahal
 
Wkkkk kentang
Emang enak
Eug kira bakal ada gangbang taunya batal, seru sih tp, wkkkk
 
update lagi ya hu.....

Part 3

POV IRMA
Game kedua berlangsung cukup alot. Agus berusaha untuk tidak kalah lagi dariku. Godaan tubuhku padanya nyaris tidak berarti apa-apa walaupun kadang-kadang dia masih mencuri-curi pandang. Namun tidak demikian bagi Robby dan Edy, mereka bisa memandangi tubuhku dengan bebas. Hal ini membuatku merasa tidak nyaman.

Dan pada akhirnya, pada game ini aku harus menerima kekecewaan, aku mengalami kekalahan dari Agus. Dengan riangnya agus berteriak merayakan kemenangannya. Robby dan Edypun sangat sengang dengan kemenangan Agus. Saat kulirik suamiku, dia tersenyum kepadaku dan mengedipkan sebelah matanya. Menjengkelkan.

Aku baru menyadari kalau aku hanya mengenakan 2 potong pakaian yaitu short dress dan G-string. Jika sekarang 1 terlepas, maka game ke 3 adalah permainan yang sangat menentukan bagiku untuk tidak pulang dengan telanjang bulat.

Dengan perasaan ragu dan malu, aku meraih samping G-stringku untuk kemudian menariknya kebawah dan melepasnya melewati kedua kakiku. Proses lepasnya G stringku, disaksikan dengan seksama dan tanpa berkedip oleh seluruh laki-laki yang ada disitu. Hal ini membuat wajahku terasa panas karena malu yang luar biasa.

“Apaan sih.. liatnya sampe kayak gitunya…”kataku dengan senyum simpul malu dan sedikit menundukkan kepalaku.

Dengan perlahan-lahan, kuserahkan celana dalam yang sudah terlepas dari tempatnya itu kepada Agus. Setelah menerimanya, agus langsung meletakkan bagian bawah CDku ke hidungnya untuk diciumnya di depanku dan teman-temannya.

Dan ternyata, CD itu sudah basah kuyup oleh cairan kewanitaanku sehingga lendir bening itu menempel di hidung agus. Dan saat di tarik, lendir tsb melar hingga panjang sekali hingga terlihat jelas oleh kami semua yang ada disitu. Aku yang sudah sangat malu, menjadi beribu-ribu kali lebih malu menyaksikan hal itu.

Berbeda dengan semua lelaki yang ada disitu, mereka semakin senang dengan adanya lendir tersebut. Celana dalamku menjadi rebutan. Suamiku juga turut berebut celana dalamku. Ada rasa bangga dalam hatiku menyaksikan kejadian itu dan hal itu sukses mengurangi malu yang aku rasakan.

Setelah keriangan dalam perayaan kemenangan agus sudah mereda, permainanpun dilanjutkan untuk game ke 3. Dalam game ini konsentrasiku sudah kacau karena tidak mengenakan celana dalam. Robby, Edy, Agus, dan suamiku tentunya bisa melihat belahan memekku dari belakang saat aku menunduk memainkan giliranku. Rasa horny dan seksi turut mendampingi malu yang aku rasakan.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Agus untuk memenangkan game ini. Akupun mau tidak mau harus membayar taruhan dengan penutup terakhir dari tubuhku. Itu artinya aku harus telanjang bulat di depan suamiku dan teman-temannya.

“Pah… gimana nih..?”aku bertanya ke suamiku mencoba meminta perlindungan.

“Ya gimana lagi ma.. harus konsekuen dengan taruhan”jawab suamiku

“Aduh…. Gimana nih….??”aku berkata dalam hati

“Ayo sayang… serahkan bajumu padaku”goda Agus dengan tersenyum

“Gak jadi ya taruhannya?? Malu nih…kita batalkan aja, aku ngaku kalah deh”kataku mencoba negosiasi

“Eitss… tidak bisa… harus konsekuen… sini bajunya sayang….”kata agus lagi.

Aku terdiam beberapa saat, lalu kemudian,
“Baiklah, akan aku buka”kataku pelan

Kuturunkan tali mini dressku dari pundak sebelah kiri dengan wajah yang menunduk. Tali tersebut langsung melorot memperlihatkan tetekku sebelah kiri. Cepat aku tutupi tetek tsb dengan tangan kanan. Kemudian giliran tali mini dress sebelah kanan aku turunkan. Sebelumnya aku sempat melihat kearah suamiku dan teman-temannya, ternyata mereka sampai melongo kearahku. Aku sedikit menahan ketawa melihat gaya lucu mereka. Begitu tali dress sebelah kanan bergeser dari pundakku, dress tersebut langsung melorot jatuh ke lantai. Seketika aku menjadi bugil tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.

Kucoba menutup memekku dengan tangan kanan dan kedua putingku dengan tangan kiriku. Aku menyadari bahwa kedua tanganku tak sanggup menutupi tubuhku yang bugil. Namun hanya itu yang bisa aku lakukan untuk sedikit menghalangi bagian sensitive tubuhku dari pandangan teman-teman suamiku. Sensasi yang dulu pernah aku alami sekarang terulang lagi. Rasa malu, horny, seksi, dan mendebarkan berbaur menjadi satu.

“Apaan sih.. kalian liatnya sampai begitunya…kan malu..”kataku merengek dan tersipu.

“Woowwww…….!!!”kata agus dengan melotot memandangku tanpa berkedip.

“Gilaaa…..!!!” kata Robby dengan ekspresi yang sama.

“Indahnyaaa….!!!”kata Edy. Ekspresinya juga sama.

“Itu istriku bbrroooo….!!”kata suamiku bangga.

Mereka tampak kompak sekali memuji dan mengagumi diriku membuat tubuhku jadi panas dingin dan salah tingkah.

“Gomballll….gomballl…udah sana jangan liatin terus…!!” aku berteriak pura-pura galak padahal dalam hatiku sungguh terasa tersanjung dan bangga.

“Udah ya.. please… biarkan aku berpakaian..”kataku memelas

“Mas Agus…., kembaliin donk bajuku…”lanjutku dengan nada manja berharap dia merasa GR dan bersedia mengembalikan pakaianku.

Setelah sesaat terbengong, mereka mulai bisa mengandalikan diri. Suamiku berjalan mendekat, lalu mengelus pundak dan lengan atasku membuat bulu kudukku berdiri dan darahku berdesir. Sedikit sentuhan suamiku ini semakin meningkatkan gairahku.

“Aku ada ide lagi bro…”kata Robby memecah keheningan

“Apaan?” Tanyaku penasaran.

“Jika kamu menginginkan pakaian kamu kembali, Kita adakan 1 game lagi. Gimana ?”usul Robby
“Tapi harus atas persetujuan kamu bro..kalau kamu tidak setuju, kita gak bisa lanjutin permainan ini lagi. Artinya saat pulang nanti, Irma tetap dalam keadaan bugil”Kata Robby kepada.

“Aaahh…. Jadi penasaran nih”kata Edy

“Emang idenya apaan?”Tanya Suamiku penasaran

“Tapi kamu gak boleh marah ya.. tinggal setuju atau gak aja”kata Robby

“Oke” kata suamiku

“Jadi begini, Kalau Irma berhasil menang, Irma mendapatkan kembali pakaian Irma. Tapi kalau kalah, kita diijinin buat godain irma”lanjut Robby

“Digodain gimana maksudnya?”tanyaku

“Ya digodain aja… hehehehe….”kata Robby

“Ok, Tapi tidak boleh menyentuh Istriku sedikitpun. Hanya menggoda Irma aja supaya konsentrasi Irma terganggu selama game”kata suamiku menyetujui usul Robby

“Kayaknya seru nih kita gak bakal sungkan lagi ama kamu bro. wkwkwk…”kata Edy kepada suamiku

“Setuju…!!! Asyik nih”kata Agus

“Gimana sih papah..?” Tanyaku ke suamiku.

“paling tidak ada harapan mama mendapatkan kembali pakaian mama”lanjut suamiku

Aku berpikir sejenak menimbang untung ruginya. Jika aku menang aku bisa pulang tidak dengan bugil dan gairahku bisa aku tuntaskan dengan suami saat dirumah, namun jika aku kalah lagi, gairahku yang sudah memuncak ini bisa langsung tuntas ditempat ini dengan 4 lelaki sekaligus tapi yang terberat, aku harus pulang telanjang bulat dengan kaca mobil yang agak terang sehingga keadaan di dalam mobil bisa di lihat dari luar walaupun samar-samar.

“Baiklah, aku setuju.” Akhirnya dengan jantung yang bergemuruh, aku memutuskan untuk menyetujui usul Robby dengan harapan aku bisa mendapatkan pakaianku kembali. Ujung jari tangan dan kakiku terasa begitu dingin menahan rasa yang campur aduk ini.

Mereka terlihat senang sekali. Permainanpun dimulai. Saat giliran Agus, aku menutupi tubuhku sebisanya dengan kedua tanganku walaupun sebenarnya percuma. Tangan kanan menutupi kedua putingku, tangan kiri menutupi memekku, sedangkan bagian tubuhku yang lain terbuka lebar tanpa penutup sama sekali. Pandangan mata teman-teman suamiku menatap erat ke tubuhku sehingga rasanya sangat risih.

Tiba giliranku bermain, dengan sangat terpaksa aku membuka kedua tanganku yang berusaha menutupi organ vitalku untuk memegang stick. Saat bersiap menyodok bola, tubuhku pastinya menunduk. Otomatis buah dadaku menggantung indah, pantatku menungging, dan yang pasti belahan memekku terlihat jelas dari belakang. Sungguh posisi yang amat sangat memalukan.

Apalagi, teman-teman suamiku itu dengan nakalnya menggodaku dengan tingkah laku dan kata-kata yang menggemaskan. Membuat wajahku terasa kebas manahan malu.

“Wowww….wowww… wow… Seksi banget posisi Irma…..”kata Agus dengen menggeleng-gelengkan kepalanya mengagumiku.

“Liat dari sini asyik banget guys…”kata Edy yang lalu mendekati tubuhku dari samping kanan, lalu mengamati putting, ketiak, dan buah dada yang menggantung dengan indahnya.

“Apaan sih kalian….. mesum banget..”protesku manja dan menegakkan tubuhku serta menutupi putting dan vaginaku.

“Hehehe… kan itu tidak mengganggu aturan ma.. aturannya diijinkan menggoda tetapi tidak boleh menyentuh”kata suamiku mengingatkanku akan aturan mainnya. Robby, Agus, dan Edy pun tersenyum senang.

“Iya juga sih”kataku dalam hati.

“Ayo dilanjut lagi dong mainnya…”kata Agus dengan senyuman nakalnya.

“Dasar kalian…mesum semuanya”Aku tersipu dan hendak melanjutkan permainan.

“Eh, disini lebih indah lo guys!!!” kata Robby yang kemudian menarik kursi persis dibelakang pantatku yang sedang menunduk.

“Aiihhhh….!!! Jangan disitu donk……!!!”teriakku kaget dan dengan reflek kembali menegakkan tubuhku dan menutupi pantatku. Dengan persis dibelakang pantat dan jarak yang begitu dekat, Robby akan bisa melihat memekku dengan jelas sekali. Apalagi kondisi memekku sekarang sudah banjir oleh cairan cintaku. Ini akan sangat memalukan sekali.

“Hehehe….”Robby hanya cengengesan menanggapi protesku.

“Tidak melanggar aturan lo…hehehe….”kata Edy kembali mengingatkan sambil cengengesan juga.

“Uuuhhh….okelah..”jawabku dengan mulut yang manyun.

“Tapi awas kalau di sentuh ya..!!” ancamku

“Siap…!!”jawab Robby antusias dan tersenyum mesum.

Dengan perlahan-lahan aku menunduk lagi untuk melanjutkan permainan. Rasanya sungguh excited banget membuat cairan vaginaku mengucur hingga mengalir melalui pahaku. Telanjang di depan orang-orang yang berbeda jenis kelamin, dan diamati dari jarak yang begitu dekat tanpa disentuh membuat Jantungku berdebar-debar, bergemuruh dengan hebatnya.

“Ancrit…memeknya basah banget ampe meluber ke paha tuh”Komen Robby melihat memekku yang terus mengeluarkan cairan.

“Mana..mana..?”Tanya suamiku, Edy, dan Agus penasaran. Mereka bertiga segera mendekati Robby.

Aku diam saja berusaha melanjutkan permainan walaupun sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. Menyadari ada 4 orang cowok yang ada di belakangku mengamati memekku, membuatku ingin Orgasme walaupun tanpa disentuh. Sensasinya sungguh mendebarkan.

POV Suami Irma

Gila..suasana menjadi begitu panas dan menggairahkan. Istriku yang telanjang bulat menjadi pusat perhatian teman-temanku dari jarak yang begitu dekat. Jantungku berdegub kencang. Aku merasa menjadi lelaki yang paling beruntung di muka bumi ini, bangga sekali memiliki istri yang begitu cantik dengan tubuh yang indah dan mulus ini.

Kulihat wajah istriku merah padam. Entah dia sedang menahan malu atau menahan gairah, yang jelas tingkahnya terlihat menjadi serba salah. Lelehan cairan yang keluar dari memeknya mengalir menyusuri pahanya yang mulus. Tak sanggup rasanya menahan diri untuk tidak menjilat memek istriku. Namun sesuai aturannya, sekuat tenaga aku menahan untuk tidak menyentuhnya.

Permainan bilyard istriku sangat kacau. Dia tidak bisa berkonsentrasi pada permainannya. Godaan teman-temanku membuatnya salting akibatnya tidak begitu lama istriku kembali kalah.

“Yee….. menang lagi…!!!”Sorak Agus girang

“Yeaahhh….!!!”sorak yang lain juga

“Huff.. sial…” Istriku terlihat kesal atas kekalahannya.

Dia memandangku, lalu bertanya “Gimana nip ah…?

“Ya sudah, nikmatin aja.. pasti asyik”jawabku menggodanya

“Huu… maunya….”kata istriku dan berusaha mencubit perutku

“Hehehehe…….”Aku tersenyum melihat istriku yang tersipu-sipu.

“Teman-teman, masih belum terlalu malam nih… aku punya ide lagi”kata Robby

“Ide Apaan lagi..? gak sabar nih mau ambil hadiahku…hahahaha..”Tanya Agus sambil tertawa.

“Kita adakan 1 game lagi seperti tadi, tapi kali ini kita boleh sentuh Irma untuk menggodanya”lanjut Robby

“Gimana bro? setuju gak?”Tanya Robby kepadaku

“Aku oke aja, kayaknya bakal seru benget”Edy menimpali

“Gimana sayang? Mau gak?” tanyaku kepada istriku.

“Gak tau pah.. enaknya gimana? Malu banget deh..”jawab istriku bingung

“Terserah papah aja deh, udah kepalang tanggung”lanjutnya kembali

“Ok bro, aku ama istriku setuju. Kita lanjut 1 game lagi. Tapi gak boleh ada penetrasi ya…” Aku menyetujui usulan robby.

“yaaa……. “ jawab mereka hampir serempak karena kecewa.

Edy menghampiriku dan berbisik “ Tp kalau jari yang masuk boleh kan?”

Aku mengangguk menyetujuinya dan kembali berbisik “penetrasinya nanti setelah game selesai dan istriku kalah”

Edy terkejut membelalakkan matanya.

“Sssstttt…. Jangan sampai istriku tau. Biasa aja keles….”bisikku kembali kepada Edy.

Dia menganggukkan kepalanya dan tersenyum sumringah. Lalu Dia mendatangi Robby dan Agus dan mengatakan apa yang aku katakan dengan berbisik kepada mereka tanpa sepengetahuan istriku.

Gamepun dimulai kembali. Kali ini istriku yang mendapat giliran pertama. Sebelum mulai menyodok bola, Robby bertanya kepada istriku.

“Irma, memekmu banjir gak?” Tanya Robby

“Yee…. Kepo ya?” Tanya istriku balik

“Iya nih, kepo banget. Liat memek kamu donk….” Pinta Robby dengan vulgar. Kami semua tertawa mendengar permintaan Robby.

“Enak aja…. Gak!!”Jawab istriku tegas namun disertai senyumnya yang tersipu-sipu. Wajahnya semakin memerah menandakan gairahnya yang memuncak. Aku memahami banget istriku yang sedang dilanda birahi tinggi.

“Sana…sana…aku mau main nih..!!”Hardik istriku membuat kami para cowok semakin gemes ama tingkahnya.

“Males ah, aku pengen disini kok. Hehehe….”jawab Robby santai.

“Awas macam-macam..!!”ancam istriku dengan wajah yang dibuat sejutek mungkin.

Lalu istriku mulai menunduk dan mengambil posisi untuk menyodok bola. Tetek istriku menggantung dengan indahnya. Kulihat tangan Edy bergerak perlahan-lahan kearah tetek istriku, dan…

“AUCH….!!!”Teriak istriku kaget. Tubuhnya secara reflek melompat akibat ulah Edy. Dengan nakalnya Edy memilin putting istriku saat dia konsentrasi pada gamenya.

“IIiiihhhh….. apaan sih mas Edy…!!!” teriak istriku sambil memukul Edy dengan stick billyard.

Edy hanya ketawa cengengesan aja mendapat pukulan yang tidak terlalu keras dari istriku. Tingkah istriku yang marah gak jelas itu justru membuat dia kelihatan makin menggemaskan. Teman-temanku yang lain menjadi semakin berani.

“Udah….Ayo dilanjut”kata Robby sambil mengelus pantat istriku

“Eeehhhhh….. Mas Robby juga…..nakal banget sih kalian…!!!”teriak istriku sambil menghindar dari tangan robby.

“Lo kan peraturannya diijinin menyentuh” jawab Robby dengan senyumannya
“Iii iya juga sih…”jawab istriku lirih

“Udah… ayo dilanjut..”pinta Robby dengan tangannya berada dipantat istriku yang tanpa penghalang apapun. Kali ini istriku menurutinya tanpa protes meskipun tangan robby berada di pantatnya.

Pada saat akan bermain dan menundukpun tangan robby tidak beralih dari pantat istriku. Dia mengelus-eluskan telapak tangannya tsb ke bulatan yang putih mulus nan indah milik istriku itu. Dengan posisi menunduk tersebut, otomatis belahan pantat istriku terbuka. Lubang Memek dan anus istrikupun terlihat jelas. Hal itu menggoda Robby untuk menyusupkan 1 jarinya ke lubang memek istriku secara tiba-tiba.

Kulihat istriku sangat terkejut hingga membuatnya tersentak. Dan yang lebih mengejutkanku lagi, istriku terlihat mengejang-kejang disertai keluarnya cairan dari vaginanya yang merembes ke kedua pahanya. Sepertinya situasi yang begitu erotis membuat istriku sangat terangsang hingga dengan mudahnya dia mencapai orgasme.

Teman-temanku pun terbengong melihat pemandangan menggairahkan itu.

Setelah orgasme istriku mereda, kulihat wajahnya memerah. Dia menjadi salah tingkah dan gak tau harus ngomong apa? Istriku tampak semakin malu sedangkan teman-temanku masih bengong dengan pemandangan tersebut. Suasana menjadi hening dan kaku.

“Mama… seksi banget sih kamu.., kita semua sampai takjub liat mama..”kataku berusaha mencairkan suasana.

“Iii…iya.. bener… seksi banget”sahut Robby gugup karena akibat kejahilannya yang tanpa sengaja itu, ia bisa membuat istriku orgasme.

“sudah… sudah… aku ngaku kalah deh, ayo pah kita pulang aja” kata istriku

“Ngapain keburu-buru, ntar aja pulang. Kita belum selesai ini” kata Eddy

“Nggak ah, udah cukup. Aku ngaku kalah..” kata istriku

“Ayo pah, cepet kita pulang, aku malu banget nih..”renget istriku

“Ntar dlu mah” kataku

“Nggak mau, ayo kita pulang sekarang” istriku mulai merajuk manja.

“Berarti mamah pulang telanjang dong?” kataku

“Gak pa pa pah, ayo cepet…” rengek istriku lagi.

“Oke-oke mah….. “
“Guys… sory aku harus pulang dulu. Ini istriku maksa minta pulang” kataku kepada teman-temanku

“Yaaa….. kok pulang bro??” Kata Eddy kecewa

Singkat cerita akhirnya aku dan istriku pulang kerumah kami. Nampak kekecewaan pada wajah teman-temanku. Akupun tersenyum pada mereka dan berbisik “SYUKURIN….NIKMATIN TUH KENTANG…HEHEHE….”
Kentanggggggg
 
Part 4


POV IRMA
Aku setengah berlari menuju mobil sambil menutupi memek dan tetekku dengan kedua tanganku. Sesampai dimobil aku tidak bisa segera membuka pintu mobil karena masih terkunci. Sepertinya suamiku sengaja tidak memencet remotenya agar aku bisa telanjang di tempat terbuka lebih lama. Kulihat dia hanya senyum-senyum melihatku panic.

“Pah, cepet….”pintaku

Lalu setelah suamiku dekat dengan mobil, baru dia memencet remotenya. Aku segera masuk kedalam dengan cepat. Setelah didalam mobil, terasa lega banget namun sepertinya tadi sudah ada beberapa orang lewat yang sempat melihatku. Tapi biarlah, toh mereka tidak mengenalku.

Kamipun segera meninggalkan rumah teman suamiku.

“iiiihhh papah… tega banget ama mamah… malah kerjasama ama teman-teman papah buat ngerjain mamah…”aku pura-pura merajuk ke suamiku di dalam mobil sambil mencubit-cubit perutnya.

“Auh… aduh, sakit ma..kok malah dicubitin. Hahahah….”kata suamiku sambil tertawa.

“Biariiinnn… papah tuh suami aneh kok. Istri telanjang di depan orang lain kok malah senang. Aneh…”kataku sambil memonyongkan bibir sambil pasang wajah BETE.

“Hahaha…. Panjang banget bibirnya.. bisa diikat paket karet tuh bibir..”kata suamiku gemas.

“Biarin…”kataku pura-pura jutek padahal sebenarnya sedang horny parah.

“Tp mamah juga suka kan…???”Goda suamiku.

“Apaan sih papah…? Selalu balik Tanya gitu..”kataku masih pura-pura jutek

“Hayo ngaku aja….”goda suamiku sambil mencubit lembut putingku

“Aauuhhh…”teriakku kaget. Bulu-bulu ditubuhku terasa meremang merasakan sentuhan suamiku itu

“Hayo ngaku…”suamiku kembali mencubit lembut putingku. Tidak hanya sampai disitu, suamiku terus menggelitiki tubuhku hingga aku teriak-teriak tertawa karena kegelian. Aku tidak bisa lagi pura-pura marah. Yang ada hanya teriak, tertawa, menggeliat-geliat karena suamiku tidak berhenti menggelitik sampai mendapat jawabanku yang sejujurnya.

“Iya..iya..ampun..udah pah..jangan gelitiki lagi..ampun”kataku memohon sambil tertawa lemas.

“Hayo ngaku dulu baru papah berhenti”kata suamiku

“Iya..iya..”kataku

“Jadi gimana? Mamah suka ditelanjangi di depan orang lain?”Tanya suamiku lagi

Dengan perasaan yang amat sangat malu akupun menganggukkan kepalaku sambil tersipu-sipu.

“Jawab dengan kata-kata dong…”desak suamiku yang membuatku semakin merasa malu untuk mengakuinya.

“Iya pah…mama suka ditelanjangi dan dikerjain di depan orang lain”akhirnya aku mengakuinya dengan tersipu malu. Suamiku tampak senang sekali dengan pengakuanku tsb.

Setelah beberapa saat dalam perjalanan disertai candaan-candaan suamiku yang berkaitan dengan kejadian dirumah temannya tadi, berhentilah kami di traffic light. Didepan kami ada sebuah truk box yang terbuka di bagian belakang dan penuh berisi karyawan pabrik yang tampaknya baru pulang lembur.

“Mah, orang-orang di depan kita itu keliatannya melihat mamah deh”kata suamiku

Aku segera melihat kearah orang-orang diatas truk. Mereka terlihat berebut untuk melihat kearahku.

“Emang mereka bisa liat mamah pah?”tanyaku pada suami

“Sepertinya bisa liat dengan jelas mah, apalagi traffic light warna merahnya terang banget, dan kaca depan tidak gelap, posisi mereka juga diatas jadi pasti mereka bisa melihat mamah full dari lutut sampai kepala”jawab suamiku.

“Yang bener pah?”aku mulai panic dan berusaha mencari apa saja buat menutupi tubuhku. Tetapi aku tidak menemukan apapun.

“Cari apa mah?”Tanya suamiku

“cari apa aja pah yang penting bisa nutupi tubuh mamah”jawabku

“gak usah mah, biarin aja mereka liat. Hehehe…. Nikmatin aja tubuh telanjang mamah diliat orang-orang itu. Toh mereka Cuma bisa liat dan mupeng. Hehehe…”kata suamiku.

“Iiihhh papah….”akupun tidak bisa menemukan penutup apapun. Akhirnya kedua tanganku aku gunakan untuk menutupi memek dan tetekku. Aku tidak berani melihat mereka secara langsung. Hanya sesekali melirik dengan jantung yang berdegub kencang. Aku pasrah tubuh telanjangku ditonton oleh banyak orang dalam 1 truk. Lampu merah yang menyala ini terasa lama sekali.

Saat lampu sudah berganti hijau, mobil kami masih berjalan dibelakang truk tersebut. Suamiku tidak bisa segera melewati truk tersebut karena jalan masih cukup ramai. Jadilah tubuh bugilku ini santapan mata-mata mupeng karyawan pabrik dalam waktu yang cukup lama hingga membuat jok mobilku basah oleh cairan cintaku. Ternyata pandangan-pandangan mesum para lelaki terhadapku memang membuatku begitu terangsang. Dan ternyata memang aku menyukainya seperti apa yang dikatakan suamiku meskipun rasa malu yang luar biasa yang masih mendominasi.

Beberapa menit kemudian, sampailah kami kerumah. Begitu turun dari mobil, aku langsung berlari ke dalam rumah takut ada tetangga yang mengetahuinya. Sesampai di depan pintu, ternyata aku lupa meminta kunci rumah pada suamiku sehingga aku tidak bisa membuka pintu. Kembali aku berlari ke mobil untuk meminta kunci. Suamiku tertawa melihat tingkahku tersebut. Panik, lucu, dan menggemaskan katanya.

Setelah mendapat kuncinya, aku kembali berlari kearah pintu. Sebelum berhasil membuka pintu, kudengar ada suara motor yang berjalan pelan kearah kami. Sepertinya itu suara motor security yang sedang patrol. Dan ketika suara motor tersebut sudah sangat dekat (mungkin sudah didepan rumah), aku berhasil membuka pintu dan secepatnya masuk kedalam rumah. Bersamaan dengan saat aku masuk, suamiku disapa oleh pak security tersebut. Itu artinya, tubuh bugilku kembali terlihat oleh orang lain meskipun hanya sebentar.

“Ya ampun…. Hari ini sungguh membuat adrenalinku naik. Sangat mendebarkan.. tubuhku terlihat oleh banyak orang dalam keadaan tanpa sehelai kainpun yang menutupi. Mimpi apa aku kemarin…??”kataku dalam hati disertai hembusan nafasku yang dalam dan mata terpejam.

Tiba-tiba suamiku masuk kedalam rumah dan langsung mencium bibirku. Tangan kanannya meremas-remas tetekku sedangkan tangan kirinya mengelus dan meremas pantatku. Tampaknya nafsunya sudah tidak dapat ditahan lagi. Nafasnya begitu memburu. Keadaannya sebanding dengan keadaanku. Cairan memekku sudah keluar sangat banyak. Aku merasa seolah melayang-layang didera kenikmatan atas perlakuan suamiku tersebut.

“Aaahhhh……………………………..”aku mendesah dan mendongakkan kepalaku keatas saat leherku dicium dan dijilat oleh suamiku.

“mmmpphh….mmpphhhh…. mama seksi banget malam ini”kata suamiku sambil terus menjilati leherku.

“ii..iiiyaa ppahh…. Aahhh…….”aku kembali mendesah

“Mamah…ssuukka ya, ddiiliiat ttteelanjanggg olleh bbaanyaak oorrang?? Tanya suamiku sambil terus menciumi leherku. Tangannya terus meremas tetekku dan kadang memelintir putingku..

“Aaahhh……… iiyyya pppah… mammaahh ssuka… ooohhhhh…..”desahku

Mendengan jawabanku itu, suamiku semakin buas menjilati leher dan pundakku. Kini jilatannya semakin menurun. Tetekku menjadi sasaran berikutnya. Putingku dipermainkan oleh lidahnya dan kemudian menggigitnya dengan tiba-tiba membuatku menggeliat-geliat kegelian dan tersentak oleh gigitannya itu.

Diangkatnya tanganku sebelah kanan lalu ketiakku digelitik menggunakan lidahnya, menjilatinya hingga basah kuyup, lalu digelitik lagi. Aku hanya bisa menggeliat, mendesah, dan sedikit berteriak merasakan geli-geli nikmat dibagian ketiak membuat memekku terus mengeluarkan cairan cinta hingga merembes di kedua pahaku.kedua tangan suamiku tidak berhenti mengelusi seluruh bagian tubuhku. Itu semua kami lakukan masih dalam keadaan berdiri.

Lalu suamiku menggendong tubuhku sambil terus mencium bibirku. Dibawanya aku ke kamar lalu melemparkan tubuh telanjangku ini atas ranjang.

“aauuhhhh……….”teriakku karena kaget.

Kemudian suamiku menelanjangi dirinya sendiri dengan cepat lalu menyerangku kembali dengan tiba-tiba. Aku sangat menikmati keganasan suamiku diatas ranjang. Tidak dibiarkannya aku untuk sekedar beristirahat sebentar.

Sekarang memekku yang menjadi sasaran serangan suamiku berikutnya. Seluruh cairan yang keluar di memekku dijilat dan ditelannya tanpa rasa jijik membuatku merasa begitu tersanjung bagaikan wanita yang paling dipuja.

“Ooohhhh…… nikmat pah…. Terus……”desahku saat lidah suamiku mengenai klitorisku.

Jilatan suamiku kini disertai dengan tusukan jarinya kedalam memekku. Pertama hanya 1 jari yang masuk, kemudian ditingkatkan menjadi 2 jari sampai akhirnya 3 jari telah masuk kedalam memekku. Kenikmatan yang aku rasakan seperti mengalami peningkatan secara bertahap.

Saat 3 jari yang masuk, aku sudah tidak bisa menahan kenikmatan lagi. tubuhku menggeliat, lalu menjerit, melonglong dan kemudian tubuhku mengejang kuat. Dada, perut dan selangkanganku terangkat dari tempat tidur. Tubuhku melengkung keatas seperti busur panah. “Aaaacccchhhhhhhh…………………” Memekku menyemprotkan cairan kenikmatan. Ya..aku mengalami orgasme yang luar biasa oleh permainan lidah dan jari suamiku. Lalu tubuhku mengejat-ngejat akibat klimaks yang maksimal tadi seperti orang sakau.

Belum reda gelombang orgasmeku, suamiku sudah menusukkan kontolnya ke memekku membuat memekku terasa ngilu-ngilu nikmat. Akibatnya tubuhku kembali mengejang karena orgasme susulan. “AAaaaacccchhhhhhh……………..”

Setelah seluruh kontol suamiku masuk ke dalam memekku, dia mendiamkannya dulu sampai orgasme keduaku mereda. Kemudian setelah mereda, suamiku mulai menggoyangkan pinggulnya pelan-pelan. Kontol suamiku begitu terasa menggesek dinding memekku. Nikmat sekali.

“Oohhh… enak banget mah….”desah suamiku

“Iiiyyya paaahhh….”desahku

“pak ssatpamm ttadi llliat mmaammahh bbuuggill lloo…”kata suamiku sambil mendesah.

“Gggaakk ppaapaa ppahh.. bbiiariin ddiaa lliiaat..bbiar mmuppengg…”kataku sambil menikmati gesekan kontol suami d memek.

“Mmaamaa nnnakall bbangeet…aawwaasss yyaa…”kata suamiku lalu mempercepat goyangan pantatnya..

“AAaaccchhhh….. ttterruss…pahh….”teriakku.

Suamiku mempercepat genjotannya sambil mengulum putingku. Kedua tanganku dipegangi diatas kepala sehingga aku tidak bisa bergerak. Hanya desahan dan teriakan serta geliat tubuh yang bisa aku lakukan. Selang beberapa menit, “aaaaccchhhhhhh………….aaakkuu kkeelluaarrrrrr………”aku mengalami orgasme ketiga dengan hebatnya. Tubuhku kembali mengejang kuat disertai semprotan cairan cinta dimemekku yang mengenai perut suamiku.

Mengetahui aku sedang mengalami orgasme yang kuat, suamiku tidak menurunkan tempo genjotannya. Dia bahkan sedikit mempercepat kocokan kontolnya dalam memekku sehingga membuat orgasmeku sambung menyambung hingga beberapa kali. “AAacccchhhhhh…………..AAccchhhhhhh kkkeeellluuuaaarrr llaagggiii……Aacchhhhh…………..” Aku mengalami multiorgasme secara berulang-ulang hingga akhirnya suamikupun mengeluarkan pejunya di memekku karena tak mampu menahan jepitan memekku pada kontolnya.

Nafas kami berdua terengah-engah seperti habis lari marathon. Suamiku merebahkan tubuhnya disampingku. Keringat kami bercucuran membasahi ranjang tempat kami tidur. Namun kami tidak mempedulikannya karena sudah sangat kelelahan. Akhirnya kamipun tertidur tanpa sempat membersihkan diri.

Pada keesokan harinya kamipun beraktivitas seperti biasanya. Kami tidak membahas kejadian semalam secara detail, hanya gurauan-gurauan kecil yang berhubungan dengan kejadian itu. Sampai beberapa hari selanjutnyapun tidak ada peristiwa-peristiwa yang membuatku harus telanjang di depan umum, yang membuatku malu sekaligus terangsang.

Skip

Skip

Sebulan kemudian, tibalah saat hari H kami akan berpetualang mendaki gunung S*. Semua perlengkapan dan perbekalan telah kami persiapkan secara matang. Rencananya kami akan bertemu dengan teman-teman suami di terminal untuk berangkat bersama dari sana. Aku mengenakan celana jeans pendek, tangtop putih dilapisi dengan kemeja Flanel dan sepatu kets.


Kira-kira seperti itulah penampilanku jika kemeja flannel aku lepas.

Pagi-pagi buta, aku dan suami berangkat dari rumah menuju terminal. 30 menit kemudian tibalah kami di terminal dan langsung menuju tempat berkumpul sesuai kesepakatan kami. Disana sudah menunggu beberapa teman suami yang ternyata berjumlah 6 orang. 3 orang yaitu Edy, Robby, dan Agus dan 3 orang lainnya belum aku kenal. Setelah berkenalan, aku baru tau kalau ternyata 3 orang asing tersebut juga teman pecinta alam suamiku yang sudah lama tak bertemu.

POV Suami Irma
Aku cukup terkejut ketika melihat 3 temanku yang sudah sangat lama tak bertemu dan sekarang akan ikut dalam acara Pendakian Gunung S* bersama Edy, Robby, dan Agus.

“Hallo kawan… apa kabar?... senang sekali ketemu kalian lagi”kataku sambil mengulurkan tangan untuk salaman

“Hahahaha….. baik kawan..Sory banget tanpa kabar tanpa berita kami ikut pada acara kalian”jawab temanku Diko sambil kita bersalaman dan berpelukan dilanjutkan dengan salaman dan pelukan dengan 2 temanku yang lain yaitu Ari dan Dimas.

“Oh iya, kenalkan ini istriku. Dia juga punya hobby yang sama dengan kita” kataku memperkenalkan Irma kepada Diko, Ari, dan Dimas.

Merekapun berkenalan. kulihat ketiga temanku itu sedikit terpana melihat kecantikan istriku. Mereka berusaha menyamarkan keterpanaan mereka agar aku dan istriku tidak tidak mengetahuinya.

Setelah kami sedikit berbasa basi dan berbincang-bincang melepas kangen, kamipun segera berangkat menggunakan bus. Dalam perjalanan, istriku sudah tampak akrab dengan semua temanku. Kami bersenda gurau sehingga perjalanan yang hanya 2 jam terasa sangat singkat sekali. Istriku memang supel dan mudah bergaul sehingga tidak heran kalau teman-temannya sangat banyak.

Setelah itu kami transit menggunakan jeep menuju Ranu P… sebagai titik awal pendakian kami. Di sekitar Ranu P… ada beberapa warung yang biasa digunakan oleh para pendaki untuk beristirahat sebentar sebelum kemudian melanjutkan perjalanan mereka, entah itu akan mulai pendakian atau pulang setelah pendakian. Kamipun singgah ke salah satu warung untuk sarapan dan melakukan perijinan baru kemudian kami mulai pendakian.

Dalam perjalanan pendakian, istriku semakin akrab dengan teman-temanku. Kami semua selalu bergurau. Senang sekali rasanya. Agus berjalan paling depan diikuti istriku dibelakangnya kemudian Robby, Diko, Edy, Ari, Dimas, dan terakhir aku. Dalam setiap pendakian, biasanya memang aku selalu berjalan paling belakang untuk mengawasi semua anggota, apakah ada yang kelelahan atau cedera atau bahkan ada anggota yang tercecer ketinggalan dari team. Saat itulah tugasku untuk menolong mereka.

Setelah beberapa jam kami berjalan, kulihat istriku tampak kelelahan. Keringatnya bercucuran dan nafasnya ngos-ngosan. Lalu aku meminta semuanya untuk beristirahat.

“Mamah baik-baik aja?” tanyaku pada istriku.

“Iya pah, mamah gpp kok” jawab istriku

“Flanelnya dilepas aja mah biar gak kepanasan dan sirkulasi udara di tubuh mama bisa lancer”perintahku pada istriku.

“Aku tau pah, tadinya mau aku lepas, tapi malu ama teman-teman papah apalagi tuh, si Agus, edy sama robby dari tadi berusaha godain mamah terus”kata istriku .

“Halah, ngapain malu sih mamah….. lagian mereka uda tau tubuh mamah tanpa pakaian sama sekali hehehe…toh mamah juga masih pake tang top dan celana jeans..”kataku membujuk istriku. Gak tau kenapa, saat ini pikiran isengku muncul. Aku pengen menelanjangi istriku di alam terbuka seperti ini dan ketelanjangan istriku dilihat oleh teman-temanku.

“Iya sih, tapi kan….”kata istriku terpotong karena aku sela

“Udah… dilepas aja. Gpp.. daripada mamah cepat payah”kataku memotong kata-kata istriku.

Lalu istriku melepas kemeja flanelnya dan diberikan kepadaku untuk aku simpan. Istriku tampak seksi sekali, Bra Hitamnya terbayang dibalik tang top putihnya. Warnanya kontras sekali apalagi saat itu keringat istriku sangat banyak sehingga tang topnya menempel ketat pada tubuhnya.

“Itu branya gak dilepas sekalian biar nafasnya bisa lega?”Tanyaku setengah berbisik pada istriku.

“Gak, suami gila” jawab istriku sambil mencubit perutku.

“Hahaha…..” aku tertawa lepas. Teman-temanku menoleh keheranan ke arah aku dan istriku karena tiba-tiba aku tertawa keras. Lalu secara spontan pandangan mereka terfokus pada istriku yang kali ini makin seksi dengan tanpa kemeja flannel.

Mengetahui semuanya melihat kearahnya, istriku menjadi salah tingkah dan berkata “Apa kalian lihat-lihat?” dengan gaya yang di galak-galakkan. Lalu dia memutar tubuhnya dan membelakangi kita para cowok.

Aku suka melihat tingkah istriku itu, jadi gemes rasanya. Aku dan teman-temanku lalu tertawa melihat kecentilannya.

“Yuk kita lanjutkan perjalanan..”ajak Diko

Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju puncak M***. Aku tetap berjalan paling belakang kali ini bersama robby. Kami berbincang membicarakan kejadian 1 bulan yang lalu di rumah Edy.

“Gila bro, istrimu cantik banget. Tubuhnya luar biasa, sempurna banget. Sayangnya, Kapan hari di rumah Edy jadi gagal ngerjain istrimu”kata Robby setengah berbisik.

“hahahaha….. rasain… jadi mupeng kan???”kataku senang mendengar pujian robby pada istriku. Robby tersenyum kecut.

“Eh Bro, tp emang saat itu kamu gak masalah kalau istri kami beneran kita garap ramai-ramai? Kamu gak marah??”Tanya Robby serius.

“Emang saat itu aku keliatan marah?”tanyaku balik

“Enggak” jawab Robby

“Ya udah, cuman kemarin itu bukan rejeki kalian. Hahahaha….” Kataku

“Sory aku mau tanya, tp jangan marah ya.. Kita sekarang tambah 3 teman nih jadi ada 6 orang cowok tambah kamu 1 jadi ada 7 cowok, kalau seandainya istri kamu kita telanjangi lagi lalu kita garap bareng-bareng, kamu marah gak?”Tanya robby yang tampaknya sangat penasaran dengan istriku.

“HHhhhmmmmm……” aku pura-pura berpikir.

“Coba aja kalau bisa” lanjut ku

“BENERAN BRO???”teriak Robby Girang membuat yang lainnya melihat kearah kami.

“Ada apa..???”teriak Agus

“Gak ada apa apa bro!!”jawabku dengan teriak

“Serius kamu??”Tanya robby setengah berbisik untuk memastikan kembali. Dia seakan tidak percaya.

“Iya Serius, malah sebenarnya aku tambah horny kalau liat istriku ditelanjangi dan digarap ramai-ramai. Hehehe…”jawabku untuk memastikannya.

“Tapi ingat, jangan ada pemaksaan ya..”kataku mengingatkan.

“Beres…. Tapi gimana caranya?”Tanya Robby

“Gampang.. istriku itu akan terangsang dengan sendirinya kalau dia dalam keadaan telanjang dan dilihat orang lain. Jadi PR kamu bagaimana cara menelanjangi dia. Saat menelanjangi, sedikit paksaan gpp deh. Aku ijinin. Xixixix….” Kataku menjelaskan kelemahan istriku.

“Sip Bro, makasih byk ya. Jadi semangat nih.” Kata Robby

Lalu Robby berjalan lebih cepat kearah Edy dan Agus dan membisiki sesuatu kepada mereka. Terlihat Wajah Edy dan Agus berubah menjadi senang hingga membuat Dimas keheranan sedangkan Diko dan Ari tidak mengetahuinya karena mereka berdua berjalan didepan istriku.

“Ada apa Bro? keliatannya kok senang banget” Tanya Dimas kepada Edy

Lalu Edy berbisik kepada Dimas membuat wajah Dimas menjadi berbinar karena senang
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd