Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Gara-gara mencoba eksib 2 : Petualangan mendebarkan

Bimabet
Duh, horny sendiri bacanya :(
 
Waduhhhh ini yg tak tnggu2, ayoo huu lanjutt semangatt
 
Yah kasian Irma diperkosa, heu
 
Saran gan mumpung di hutan, gimana kalo memeknya dikerjain pake belut dan orangutan , apalagi pas ada anak kecil yang camping Pramuka, pasti tambah binal.
 
Duh bisa bunting nih Irma kalo di gilir para pelarian :pandaketawa:
 
Apresiasi sama imaginasi dan ide cerita. Apresiasi dgn kesabaran menulis dan tata bahasa yg bagus. Lanjutkan
 
Apresiasi sama imaginasi dan ide cerita. Apresiasi dgn kesabaran menulis dan tata bahasa yg bagus. Lanjutkan!!!
 
Seru nih...
Update lg + kasih list di depan dong huu...
 
Makasih uda setia mengikuti thread ane.
Akan ane update skrg, tapi ini adalah part terakhir dari cerita ini.
Jika cerita ini tdk sesuai dg imaginasi suhu2, ane mohon maaf.
Cerita memang tidak panjang bgt, takut bosan bacanya.
Semoga berkenan

Maaf baru bisa update krn kesibukan di RL
 
Part 10 (terakhir)


Lalu ikatan pada kedua tanganku dan kakiku dilepas. Aku dipapah kearah pemimpin mereka yang ternyata sudah telanjang bulat. Dia tiduran ditanah beralaskan baju napi mereka. Kulihat penisnya sudah mengacung keras, menjulang keatas dengan otot-otot yang terlihat kokoh. penisnya sangat besar, lebiih besar dari penis suamiku dan teman-temannya.

Aku bergidik ngeri sekaligus terangsang melihat penis yang gagah tsb. Aku sudah membayangkan bagaimana rasa penis itu saat mengaduk-aduk liang vaginaku membuat jantungku berdegub kencang ingin segera merasakannya.

Dengan tubuh yang masih lemas, aku diarahkan untuk mengkangkang tepat berada diatas tubuh sang pemimpin diatas penisnya. Lalu tubuhku diturunkan sampai kepala penis sang pemimpin menyentuh tepat di lubang vaginaku. Setelah itu Tubuhku terus diturunkan sehingga penis pemimpin tsb perlahan-lahan memasuki liang vaginaku. Gesekan kulit penisnya dan dinding liang memekku begitu terasa membuat kepalaku menengadah dan mulutku terbuka tanpa sadar.

“Oooohhhh………..”desahku menikmati.

Setelah penisnya amblas sepenuhnya pada vaginaku, dia mendiamkan diri sesaat agar aku bisa menyesuaikan diri dengan penis raksasanya. Penis yang sangat besar itu sangat mengganjal didalam vaginaku. Sedikit saja aku bergerak, membuatku sudah hampir orgasme. Apalagi persetubuhan ini ditonton oleh seluruh anak buahnya, membuatku merasa sangat erotis.

Pemimpin tersebut tahu aku sudah akan orgasme saat aku bergerak sedikit. Dia tersenyum menyadari hal tersebut. Dengan nakalnya dia mengejat-ngejatkan penisnya didalam vaginaku, hal itu langsung membuatku orgasme untuk yang ketiga kalinya.

“Aaaaaccchhhhhh…………………………………”aku menjerit panjang menyambut orgasmeku. Tubuhku mengejang nikmat selama beberapa saat sampai akhirnya melemas kembali.

“Hehehehe….. udah terangsang banget ya mbak……. Belum diapa-apain udah ngecrot…hehehehe…..”ledek pemimpin tsb

Aku hanya bisa diam sambil mengatur nafas yang hanya satu-dua akibat orgasme barusan. Lalu kembali pemimpin tsb mengejatkan penisnya didalam vaginaku membuatku terkejut dan menggelinjang.

“aauuhhh…!!”desahku setiap penisnya berkejat didalam vagina membuat semua pria Napi yang melihatku tertawa. Mereka mengira aku sudah sedemikian sange sehingga belum digoyangpun sudah mendesah-desah. Memang sebenarnya sudah sange banget sih.. hihihi….

Sadar bahwa aku sedang ditertawakan, membuatku begitu malu. Aku merasa seperti wanita murahan yang minta segera digarap. Namun apa daya, aku mendesah secara spontan tanpa bisa aku tahan akibat penis yang bergerak-gerak didalam vagina.

Lalu secara pelan namun pasti, penis yang terbenam itu mulai digerakkan. Penis itu secara perlahan-lahan ditarik keluar, sebelum keluar, secara perlahan-lahan pula mulai dibenamkan kembali. Begitu berulang-ulang

“Aaahhhh…………oooohhhhh……….aaaahhhhhhh…….”aku mendesah-desah merasakan nikmat pada vaginaku.

Semakin lama, gerakan keluar masuk penis tersebut semakin kencang. Payudaraku bergerak-gerak memantul keatas dan kebawah dengan begitu indahnya mengikuti sodokan pemimpin napi tsb. Tidak ada napi-napi lain yang berani ikut serta dalam persetubuhanku dengan pemimpin mereka. Mereka hanya bisa menonton liveshow kami sambil mengocok penis mereka masing-masing.

Tak membutuhkan waktu lama bagiku untuk kembali mencapai puncak orgasme. Aku memang gampang sekali mencapai klimaks. Mungkin karena aku sangat tidak betah rasa geli atau mungkin karena nafsuku yang besar.

“Aaaaaaaccccccccchhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………………………………”teriakku saat mencapai orgasme yang hebat.

Pemimpin napi tersebut mendiamkan kocokan penisnya untuk memberiku kesempatan meresapi puncak kenikmatan yang aku capai. Setelah itu dia melepaskan penisnya. Ploopp…

Lalu tubuhku ditunggingkan, dia menginginkan gaya Doggie. Setelah posisiku siap, dia segera menusukkan penisnya tanpa memberiku tanda. Jlebbb……. Penisnya langsung tenggelam ditelan oleh vaginaku.

“Aaaaahhhhh……………………..”Aku terpekik kaget dengan kepala terdongak dan mulut terbuka. Setelah terbenam seluruhnya, dia segera mengocok penisnya dengan kecepatan penuh membuatku kelojotan tak karuan. Payudaraku berguncang-guncang menggantung dengan putting yang kadang bergesekan dengan alas tidur kami.

“Aaaahhh……aaaahhhh…..aahhhhh…….aammpppuuunnn….”mataku membeliak keatas menampilkan hanya putihnya saja dan mulutku terus mendesah-desah. Sekilas aku melihat para napi yang lain seperti kagum melihatku dikerjain pimpinan mereka hingga seluruh anggota tubuhku berguncang-guncang indah. Mereka semakin cepat mengocok penis mereka sendiri.

Aku merasakan penis pemimpin tsb semakin keras menandakan dia akan segera ejakulasi. Akupun juga akan segera mencapai klimaks untuk yang kesekian kalinya. Rasa nikmat yang aku rasakan semakin lama semakin menjalar hingga keseluruh tubuhku hingga akhirnya,
“AAAaaaaaacccchhhhhhhhhhhhhhhh…………………………………….!!!!”Aku mengalami puncak kenikmatan lagi. Tubuhku tersentak-sentak akibat orgasme tsb. Belum selesai orgasmeku, pemimpin tsb juga memuncratkan pejunya di dalam rahimku,
“Aaaahhhhhhh…………….” Crot…crot…crot….. dia menggeram mengeluarkan pejunya yang sangat banyak. Mungkin ini adalah peju pertama yang dia keluarkan sejak dia masuk penjara, sehingga pejunya banyak sekali. Tangannya mencengkeram erat pantatku hingga terasa sakit.

Semprotan peju di dalam rahimku begitu terasa sehingga membuatku kembali mengalami orgasme hebat secara beruntun. Setelah orgasme kami berdua mereda, dia mencabut penisnya dari vaginaku.

“Nih, giliran kalian……”kata sang pemimipin kepada anak buahnya.

“Oke boss….”jawab mereka serempak

“Jangan…. Ammppuunnnn……”aku memohon kepada mereka untuk jangan mengerjain aku lagi walapun aku tau itu sia-sia. Aku sangat lemas karena sudah mengalami orgasme beberapa kali. Jika saat ini aku kembali digarap mereka semua, bisa pingsan kehabisan tenaga aku.

“Please… hentikan….ampunnn…” pintaku panik

Mereka sama sekali tidak menghiraukanku. Aku dikerubuti oleh mereka. Aku diposisikan WOT dan vaginaku langsung ditembus sebatang penis yang tidak sebesar penis pemimpin mereka. Beberapa saat setelah sebatang penis masuk lubang vaginaku, aku merasakan ada sebatang lagi yang mencoba masuk anusku. Aku hanya bisa pasrah, menolakpun aku tak sanggup.

Setelah vaginaku dan anusku tertembus penis, mereka mulai menggerakkannya bergantian. 1 penis masuk, penis lain ditarik keluar dan begitu seterusnya tetapi kadang-kadang keduanya sama-sama menusuk masuk hingga membuat aku mendesah-desah keenakan.

Sementara napi-napi yang lain juga tidak tinggal diam. Mereka menjilati seluruh bagian tubuhku. Dua putingku menjadi sasaran mulut-mulut nakal mereka. Kedua telingaku juga dikulum-kulum membuat bulu kudukku merinding geli. Tidak hanya itu, kedua ketiakku juga dijilat-jilat terus sehingga aku merasa sangat geli seperti digelitik-gelitik.

“Aaaiihhh….. aaahhhh…..aaahhhh…..ooohhh……aaahhhhhh……”aku terus mendesah-desah. Tubuhku menggelinjang-gelinjang menahan geli dan nikmat.

“Aaaaahhhh…..aammmppuuunnnn…….”hanya itu yang bisa aku lakukan. Tubuhku terus menggelinjang sampai akhirnya aku sudah tidak kuat lagi menahan kenikmatan ini.

“aaaccchhhhhhhhhhhhhhh……………………………………………………………….”Lagi-lagi aku mengalami klimaks yang sangat dahsyat.

Mengetahui aku sedang mengalami orgasme yang hebat, mereka tidak menghentikan genjotan dan jilatan pada tubuhku. Mereka tidak memberiku kesempatan untuk menikmati orgasme ini. Seluruh tubuhku terus digempur membuat orgasmeku berlangsung lama tidak terputus. Sebelum orgasme mereda, disusul orgasme berikutnya, belum mereda juga kembali aku mengalami orgasme lagi.

“SSSuuuuu…..ddddaaahhhhhh……aaaaaccchhhhh……....... aammmmmm………ppphhhh…..”aku meminta dengan terbata-bata dan tidak jelas. Orgasmeku terus berlanjut, susul menyusul. Mataku hanya terlihat bola putihnya saja. Aku seperti orang sakau terkena narkoba.

“Hei..hentikan..!!! bisa mati tuh cewek kehabisan nafas”teriak sang pemimpin.

Mereka langsung berhenti dan memberiku kesempatan menuntaskan orgasme. Tubuhku masih berkejat-kejat. Setelah beberapa saat aku menjadi sangat lemas. Tubuhku lunglai seperti tak bertulang dan ambruk diatas napi yang berada dibawahku.

Saat itu aku sudah hampir kehilangan kesadaran, sayup-sayup aku dengar ada banyak orang memanggi-manggil namaku. Dan entah bagaimana kelanjutannya, aku sudah tidak sadarkan diri.

Ketika aku terbangun, aku sudah berada d dalam tendaku sendiri, tubuhku terselimuti sleeping bag. Badanku terasa sudah bersih dan segar. Kudengar ada suara suamiku di luar tenda sedang berbincang dengan teman-temannya.

“Paaahhhh………………..”aku memanggil suamiku dan bangkit dari rebahanku untuk duduk. Suamiku segera masuk ke dalam tenda diikuti Robby, Edi, dan Dimas. Segera aku menarik sleeping bag yang melorot untuk menutup dadaku yang terbuka.

“Iya mah….. gimana?? Udah enakan badannya??”Tanya suamiku khawatir.

“uda pah, uda seger lagi”jawabku

“Tadi gimana ceritanya kok bisa mamah pingsan disana dalam keadaan kacau balau seperti itu?”Tanya suamiku lagi.
“Papah sampai minta bantuan seluruh pendaki buat cariin mamah”lanjut suamiku

“Haaa….!!! Jadi papah nyariin mamah bersama seluruh pandaki??”tanyaku kaget

“Iya, memang kenapa?”Tanya suamiku

“berarti semua pendaki melihat tubuh bugil mamah?” tanyaku memastikan

“ya pastilah…sayang….”timpal Edy

“Iiihhhh…. Pake sayang-sayang lagi…!!, aduhhh…. Aku kok jadi tontonan semua orang sih…”kataku malu. Namun dibalik itu, ada rasa semriwing dihatiku membuat aku kembali terangsang.

“Emang mamah ngapain disana”Tanya suamiku lagi.

“Mamah diperkosa pah”jawabku

“APPAA…?? Siapa yang memperkosa mamah??” Tanya suamiku dengan nada tinggi.

“Iiihhhh sok kaget…. Biasanya papah suka liat mamah diperkosa” kataku mencibir suamiku.

“Iya sih.. mamah sendiri gimana perasaannya? Ada yang disakiti gak?”Tanya suamiku masih dengan kepanikannya.

“Gak ada pah. Mereka gak nyakitin mamah kok. Mereka memperkosanya lembut, jadi mamah suka deh. Hehehehe……” jawabku cengengesan. Dan itu membuat suamiku dan yang lain terlihat lega. Wajah mereka yang tadinya tegang, menjadi lebih rilex.

“Yeeee….. kita disini khawatir, eh ternyata kamunya malah senang-senang”ledek Robby. Aku jadi tersipu malu.

“Mereka..?? memang ada berapa orang yang memperkosa mamah? Mereka itu siapa? Pendaki?”Tanya suamiku lagi

“Gak tau berapa jumlah mereka. Lumayan banyak sih… mamah gak sempat menghitung. Mereka tadi mengaku Napi yang melarikan diri dari penjara dan bersembunyi di hutan. Tampangnya menyeramkan semua. Badannya gede-gede” kataku bercerita.

“Enak dong di kerjain pria-pria perkasa”goda suamiku

“hehehe… iya sih… cuman belum selesai merkosanya, mamah pingsan duluan. Hehehe….”jawabku malu-malu kucing

“Eh, kita kejar aja para napi tsb” usul Dimas

“gak usah-gak usah, bukannya mereka yang kita tangkap, malah kita yang bonyok duluan”kata suamiku.

“kita kejar mereka bukannya mau kita tangkap, tp kita suruh memperkosa Irma lagi”Lanjut Dimas dan langsung disambut gelak tawa suamiku dan yang lain.

“Yeeee…… enak aja”kataku sambil cemberut

“Ceritanya gimana mah, kok mereka bisa memperkosa mamah? Pasti mamah yang nakal jalan-jalan kesana sambil telanjang” Tanya suamiku

“Iiiihhh papah ngacau…..”kataku
“tadinya mamah ingin beristirahat pah, ingin tiduran. Mamah lepas jaket dan rencananya tidur telanjang tapi tiba-tiba ada 3 orang tak dikenal masuk tenda kita.” kataku mulai bercerita

“Trus…?”Tanya suamiku yang terlihat penasaran

“habis itu mama langsung digendong dan dibawa ketempat tadi dalam keadaan telanjang bulat. Mamah gak sempat pakai jaket. Mulut mamah di bekap pake scraft. Mamah meronta-ronta tp sia-sia pah, tangan mereka kuat banget”lanjutku

“ternyata ditempat itu, banyak napi yang sudah menunggu mamah. Mereka bilang sudah mengamati mamah sejak mamah jalan telanjang ke danau. Mereka juga bilang kalau mereka belum merasakan wanita selama bertahun-tahun jadi mereka nekat keluar dari persembunyian untuk menculik dan memperkosa mamah”ceritaku

“mamah malu banget pah, telanjang didepan napi-napi tsb. Apalagi mereka terus-terusan menggoda mamah”lanjut ceritaku.
“Malu atau suka…??” goda suamiku.

“malu pah!!!” kataku jengkel sambil mencubit lengan suami.
“tapi suka juga sih….hehehe…”kataku pelan sambil menunduk.

“hahahaha…….”Suamiku dan teman-temannya tertawa melihat tingkahku yang menggemaskan.

“Trus setelah itu Ir..??”Tanya Robby

“Setelah itu Irma dikerjain habis-habisan oleh mereka sampai orgasme bolak-balik. Yang paling parah yang terakhir, bikin Irma sampai pingsan”jelas ku

“Emangnya kenapa Ir??”Tanya Edy

“Lubang memek sama lubang anus Irma dimasukin kontol 2 napi, habis itu seluruh tubuh Irma dijilatin oleh napi yang lain. Termasuk ketiak dan putting Irma. Jadi rasanya gak kebayang. Hhiiii…….”ceritaku sambil begidik.

“Sebentar aja Irma udah klimaks. Dasar mereka nakal banget, Udah tau Irma klimaks, eh genjotan ama jilatannya gak berhenti malah tambah kenceng. Klimaksnya jadi gak turun-turun. Terus orgasme sambung menyambung sampai pingsan Irma nya”kataku menjelaskan

“Setelah itu gak tau gimana ceritanya, tiba-tiba Irma uda ditenda ini”lanjutku.

“Iya, kita temukan mamah uda pingsan. Jadi langsung kita bawa ke tenda ini”kata suamiku

“Pantes, sebelum pingsan mamah dengar sayup-sayup banyak yang manggil nama mamah. Sepertinya para napi itu langsung lari. Mereka takut ketahuan. Padahal belum semua yang nikmatin mamah” kataku

“Yaahhhh…. Kasian banget mereka, kentang..!!!! hahahaha…..”kata Robby sambil tertawa.

Kamipun lanjut ngobrol dan besenda gurau dan akhirnya memutuskan untuk turun gunung saat itu juga dan kembali ke kota.

Setelah beberes tenda dan barang bawaan, kami memulai perjalanan turun gunung. Tentunya aku masih hanya mengenakan jaket saja karena pakaianku masih basah. Dengan kondisi alam pegunungan yang dingin dan lembab, tentunya sulit untuk membuat pakaian menjadi kering.

Dalam perjalanan turun gunung, ada suatu jalan yang cukup curam sehingga aku harus dibantu oleh teman suamiku.

“Hei…. Kalau mau bantu pandangannya yang bener. Jangan liat yang enggak-engak”kataku kepada teman-teman suami yang sudah ada di depanku tepatnya dibawahku. Nadaku aku buat galak tapi ternyata gak bisa. Malah aku menjadi tersenyum melihat mereka memandangi selangkanganku yang menggoda mereka. Mereka hendak membantuku menuruni jalanan curam namun pandangannya hanya focus ke selangkanganku.

“habisnya itu memek kayak manggil kami untuk melihatnya. Hehehe….”kata Diko cengengesan.

“Enak aja…..Ayo…bantuin donk….”Rengekku

“Siap…!!!” Kata Diko dan Ari hampir bersamaan.

“Xixixi…. Kayak tentara aja…”kataku cekikikan

Lalu diko dan Ari ada di kanan kiri jalan. Tubuhku membungkuk, tanganku menumpu pada bahu mereka lalu satu tangan mereka masing-masing memegang ketiak kanan kiriku hendak mengangkat tubhku. Tangan mereka yang lain dengan nakalnya menyentuh pantat dan memekku yang terbuka.

“Aacchhhhh…………..!!!!” teriakku. Setelah berhasil melewati jalan curam lalu tubuhku diturunkan.

“Dasar mesum..!!!”kataku setengah teriak. Mereka hanya tertawa menanggapinya.

Kejadian itu berulang terus setiap menuruni jalan curam membuatku merasa sangat erotis. Aku horny, memekku menjadi basah.

Dalam perjalanan, kadang-kadang kami berpapasan dengan pendaki lain yang hendak naik ke puncak. Kami saling menyapa namun pandangan mereka selalu tertuju pada selangkanganku.

Aku yang sudah horny, membiarkan saja pandangan-pandangan itu membuatku semakin merasa bergairah. Memekku membanjir.

“Pah, kebelet pipis nih… berhenti dulu…”Kataku merengek manja.

“Ok. Sini tasnya, papah bawain..”kata suamiku. Lalu aku serahkan tas yang aku pakai. Tiba-tiba suamiku mencium bibirku.

“Mmmpppfffff……mmmpppfffff……..”suaraku tertahan. Aku mencoba menolak karena kuatir berpapasan dengan pendaki lain. Aku semakin panik karena suamiku menurunkan resleting jaketku dan melepasnya. Kini aku sudah telanjang bulat kembali. Suamiku tetap menciumku dengan sangat bernafsu.

Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara pendaki yang hendak melewati tempat kami. Suamiku melepaskan ciumannya.

“Cepat mah, sembunyi disana dan pipis sebelum pendaki lewat.”perintah suamiku.

Tidak ada pilihan lain, aku segera mencari tempat untuk bersembunyi dan pipis. Jantungku berdebar kencang. Waktunya tidak memungkinkan untuk berusaha merebut jaketku. Terpaksa aku harus sembunyi dalam keadaan bugil.

Setelah menemukan tempat yang lumayan, aku segera bersembunyi. Namun saat aku menemukan tempat itu, sepertinya pendaki tsb sudah sampai di tempat kami dan sepertinya juga mereka melihat ketelanjanganku karena pandangan mereka terus tertuju kearahku.

Aku yang sudah menahan pipis akhirnya melepaskannya dengan lega. Setelah selesai, aku berjalan menuju suamiku dengan tangan menutup putting dan memekku.

“Mana jaketnya pah?”pintaku

“Yuk jalan.. mamah telanjang aja ya…. Udah mau sampai kok.”kata suamiku

“Iiiihhhh… gak mau pah…”jawabku. Suamiku mulai berjalan dan aku mengejarnya.

“Eeehhh…. Pah…. Tunggu… mana jaketnya?tanyaku merengek meminta jaket.

“Sini…”kata suamiku sambil menggandeng tanganku dan melanjutkan jalan. Terpaksa aku mengikutinya sambil tetap telanjang bulat, diikuti teman-teman suamiku dibelakang kami.

“Uuuuhhhh……. Dari belakang keliatan indah banget…….” Celutuk mas Dimas menggoda

“Apaan sih…? Jangan liatin dong..”kataku merengek manja

“bisa jatuh kita kalau jalan gak liat depan. Hehehe”kata mas Edy

Benar juga, terpaksa aku biarkan mereka memandangi tubuhku dari belakang. Membuatku salah tingkah dan malu.

Ditengah perjalanan, kembali ada pendaki yang hendak berpapasan dengan kami. Akupun kembali menjadi panik dan mencari tempat untuk sembunyi. Tetapi tidak menemukannya. Mas Edy, Mas Ari, dan mas Dimas berinisiatif menggerombol dengan aku berada ditengahnya supaya tidak terlihat.

Namun karena jalannya hanya setapak, akhirnya gerombolan kami terbuka saat berpapasan. Mereka tampak begitu kaget melihatku tanpa sehelaipun benangpun. Dengan jantung berdebar, ku percepat langkah kakiku supaya cepat melewati mereka. Mereka hanya mampu tercengang dan melongo melihat ada cewek cantik berada dialam terbuka dalam keadaaan telanjang bulat.

Dengan jalan setapak yang menurun, aku berusaha melewati suamiku dan teman-temannya yang ada didepanku. Aku berjalan tergesa-gesa supaya tidak terlalu lama menjadi tontonan.

Tiba-tiba, “Kkyyyaaaahhhhhh……………..” aku menjerit kaget saat jalan setapak menikung dan menurun. Tepat didepanku muncul rombongan pendaki lain. Rombongan tersebut juga tampak melonjak kaget.

Karena terlalu cepat aku berjalan, aku tidak bisa menghentikan langkahku. Tubuhku limbung ke depan sehingga menabrak seorang pendaki yang ada tepat didepanku. Untungnya pendaki tersebut cepat tanggap, dia menangkap tubuhku yang limbung. kedua tangannya memeluk tubuhku dengan telapak tepat diatas bongkahan pantatku, sedangkan wajahnya mendarat dengan telak di belahan dadaku.

“Eh, maaf mas. Gak sengaja..”kataku ketika rasa kagetku mulai mereda. Posisi tangannya masih memeluk pantatku hingga beberapa saat. Sebelum dia sempat menjawab, aku berusaha lepas dari pelukannya, dan melanjutkan perjalananku sesegera mungkin. Wajahku mungkin memerah seperti kepiting rebus karena menahan malu yang amat sangat. Bagaimana tidak? Tubuh telanjangku menjadi tontonan begitu banyak orang. Jantungku berdebar kencang.

Sampai pada akhirnya, kami tiba di ranu ****. Sebelum tiba, suamiku memberikan jaket yang aku pakai tadi dengan senyumannya yang menjengkelkan. Tapi menggemaskan juga sih… hehehe….

“Puas…??!!” kataku dengan cemberut.

“Belum juga sih…. Mau papah telanjangin lagi??” kata suamiku
“Yuk guys… kita telanjangin lagi istriku”ajak suamiku kepada teman-temannya.

“Ehhh… jangan-jangan…. Ampun deh…”kataku sambil memegangi jaket yang aku kenakan.

Pada akhirnya Kami semua tertawa riang setelah merasakan petualangan yang mendebarkan ini. Petualangan yang berbeda dari petualangan-petualangan yang lain.

Kami beristirahat dulu di Ranu**** sampai celanaku kering. Karena tidak mungkin kami pulang dengan aku hanya memakai jaket saja. Bisa-bisa ditangkap dinas social karena disangka orang gila. Hehehe….

Tamat..
 
Bimabet
Makasih uda setia mengikuti thread ane.
Akan ane update skrg, tapi ini adalah part terakhir dari cerita ini.
Jika cerita ini tdk sesuai dg imaginasi suhu2, ane mohon maaf.
Cerita memang tidak panjang bgt, takut bosan bacanya.
Semoga berkenan

Maaf baru bisa update krn kesibukan di RL
Lebih baik singkat dan padat daripada panjang tapi melebar ke mana-mana, bro...
Sudah sharing saja saya sudah senang.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd