needlenbitch
Guru Semprot
- Daftar
- 5 Nov 2014
- Post
- 531
- Like diterima
- 295
Saat kelulusan hampir tiba, beberapa
bulan ke depan mungkin aku sudah
menjadi mahasiswa, tapi itu tidak
begitu aku pikirkan, karena yang
penting adalah ujian kelulusan, atau
lebih dikenal dengan EBTA dan
EBTANAS. Karena jika belajar dengan
serius sekarang, nanti saat ujian
masuk perguruan tinggi, kita akan
lebih ringan belajarnya. Itu
prinsipku.
Dan aku punya pengalaman menarik
sebelumnya.
Seperti biasanya menjelang ujian,
seluruh murid diwajibkan untuk
melunasi semua tunggakan, karena
bukan hal aneh di sekolahku, jika
ada yang menunggak SPP atau uang
bangunan, bukan karena tidak
mampu membayar, karena rata-rata
yang bersekolah di sekolahku, orang
tuanya cukup mampu untuk
membiayai. Dan jika ada yang
menunggak itu mungkin dikarenakan
uang yang telah orang tua mereka
berikan untuk SPP dan lain-lain
mereka pakai untuk hura-hura.
Dan itu terjadi pada teman sekelas
Widi pacarku, namanya Lia, ia
menurut Widi punya tunggakan SPP
dan uang bangunan yang cukup
besar, dan dia tidak berani bilang
pada orang tuanya karena
sebenarnya uang itu sudah mereka
berikan beberapa bulan yang lalu,
katanya sih sampe 1 jutaan, aku
sendiri cukup terkejut, karena untuk
SMU, uang segitu bukan jumlah yang
sedikit.
bulan ke depan mungkin aku sudah
menjadi mahasiswa, tapi itu tidak
begitu aku pikirkan, karena yang
penting adalah ujian kelulusan, atau
lebih dikenal dengan EBTA dan
EBTANAS. Karena jika belajar dengan
serius sekarang, nanti saat ujian
masuk perguruan tinggi, kita akan
lebih ringan belajarnya. Itu
prinsipku.
Dan aku punya pengalaman menarik
sebelumnya.
Seperti biasanya menjelang ujian,
seluruh murid diwajibkan untuk
melunasi semua tunggakan, karena
bukan hal aneh di sekolahku, jika
ada yang menunggak SPP atau uang
bangunan, bukan karena tidak
mampu membayar, karena rata-rata
yang bersekolah di sekolahku, orang
tuanya cukup mampu untuk
membiayai. Dan jika ada yang
menunggak itu mungkin dikarenakan
uang yang telah orang tua mereka
berikan untuk SPP dan lain-lain
mereka pakai untuk hura-hura.
Dan itu terjadi pada teman sekelas
Widi pacarku, namanya Lia, ia
menurut Widi punya tunggakan SPP
dan uang bangunan yang cukup
besar, dan dia tidak berani bilang
pada orang tuanya karena
sebenarnya uang itu sudah mereka
berikan beberapa bulan yang lalu,
katanya sih sampe 1 jutaan, aku
sendiri cukup terkejut, karena untuk
SMU, uang segitu bukan jumlah yang
sedikit.