Arfan115
Semprot Holic
- Daftar
- 7 Jul 2020
- Post
- 384
- Like diterima
- 27.828
Senin itu aku sengaja berangkat dari rumah pagi pagi. Dan berniat kerumah Erik buat membicarakan pernikahanku. Aku meluncur menggunakan mobilku dengan cepet mengejar waktu takutnya Erik sudah berangkat kerja.. dan tak berapa lama akupun sudah sampai di depan rumah erik dan kulihat juga mobil Erik masih ada berarti dia belum berangkat.
Aku turun lalu ku ketuk pintu rumahnya lalu pintu terbuka dan kulihat wini yang membukakan pintu.
"Woooyyy ada aangin apa lu datang kesini teriaknya sambil langsung memelukku..
"Hhe" gua main aja kesini win" jawabku
"Pasti lu kangen memek gue ya hhhe" bisiknya
"Hhha tau aja lu" jawabku
"Tapi laki gue masih ada lagi mandi belum berangkat kerja" jawabnya
"Hahha gpp memang gua sengaja mau ketemu sama laki lu" jawabku
"Yeee kirain lu mau nengokin anak elu yang dalam perut gue" jawabnya
"Iya nanti kalau itu mah stelah urusan gua sama laki lu beres" jawabku
"Emang ada apa" tanyanya
"Elo ya win ada tamu bukanya ngasih kopi malah di introgasi hhhe" jawabku
"Hahaha maaf maaf saking sukanya gue kedatangan elu" elu mau kopi atau susu gue" tanya nya
"Kopi aja kalau susu elu belum di bersihin tuh masih bau iler hhha" jawabku
"Sialan lu" jawab wini sambill berdiri lalu kedapu membuatkan kopi buatku
Lalu muncullah Erik yg keluar dari kamarnya dengan pakaian kerjanya.
"Eeh ada bos kapan kesini bos" tanyanya
"Baru nyampe Rik" jawabku
"Maaf bos kalau boleh tau ada apa ya apa ada yang salah dengan pekerjaanku" tanyanya.
"Gak ada apa apa aku cuma main aja kebetulan ada sedikit yang mau ku omongin" jawabku
"Ada apa bos" tanyanya
"Ntar nunggu wini dulu ya lagi buatin kopi" jawabku.
Lalu datanglah wini dari dapur sambil membawa segelas kopi
"Eeh papah sudah siap berangkat ya" tanya wini sama Erik
"Iya mah tapi ada bos papah ada keperluan katanya" jawabnya
"Ya udah kalau gitu silahkan ya biar mamah mandi dulu" jawabnya sambil menaruh kopi buatku
"Udah lu Disni aja win lagian gua juga ada perlu sama kalian bukan cuma Erik doang" cegahku
Lalu winipun duduk di samping Erik
"Emang ada apa sihh lih Sampai elu ada perlunya sama gue juga" tanyanya
"Gini win Rik aku sebenarnya mau minta tolong sama kalian tolong urusin masalah gedung catering dan lain lain soalnya aku mau menikah" ucapku
"Wowww wowww laku juga ya elu hahaha" ucap wini
"Huss mamah iih" cegah Erik
"Kapan acaranya pernikahan nya Rik" tanya wini
Lalu akupun menyebut tanggal dan hari jadi pernikahan ku
"Tapi pernikahan nya bukan cuma satu pasang tapi ada dua yaitu pernikahan ayu juga" ucapku
"Lah ayu siapa lih" tanya wini
"Ayu itu sodara bos yang memegang kantor cabangnya si bos mah" jawab Erik
"Wow pasti acaranya meriah dan banyak tamu undangan ya lih" ucap wini
"Iya makanya itu aku minta kalian urusin semuanya termasuk masalah undangan pernikahan gimna apa kalian bisa" tanyaku
" Saya siap bos saya akan berusaha semaksimal mungkin" jawab Erik
"Hhe gak salah aku memilih kamu Rik" jawabku
"Iya gue juga sanggup lih gue akan lakukan yang terbaik" jawab wini
"Iya win gua tau lo pasti bisa dan masalah begituan emang keahlian mu saat sekolah juga" jawabku
"Iyaa itu lu tau sendiri" jawab wini.
"Oiya soal biaya biar nanti aku transfers ke rekeningku ya Rik" sekalian gua juga transfers ke rekening lu win biar lu gak sibuk minta sama Erik" ucapku
"Siap bos terima kasih sudah mempercayakan semua sama kami dan kami gak akan mengecewakan bos" jawab Erik
"Iya aku tau makanya aku percayakan sama kalian" jawabku
"Oiya lih mungkin nanti elu dan pasangan ayu gue minta untuk ketemuan ya buat bikin fhoto freewed" ucap wini
"Iya Lo atur aja waktunya kalau sudah siap hubungi gua" jawabku
"Siap bos hhha" jawab wini
"Pokonya elo atur semua dari awal sampai akhir ya tapi elo juga jangn terlalu capek dan terlalu sibuk Lo juga harus jaga kesehatan dan kehamilan anak elo" ucapku
"Siap Rik sekarang kan gampang gak terlalu harus temui sana sini tinggal telfon aja. Beres" jawab wini
"Sipp ya udah kalau gitu kita berangkat bareng ke kantor sekarang ya soalnya urusanku sama kalian sudah beres" ucapku
"Mari bos" jawab Erik
"Gua pamit dulu ya win" ucapku sama wini
"Iya lu gak mau cium anak gue dulu Rik soalnya anak gue pengen di cium sama elu" ucap wini
Aku melihat Erik
"Iya bos saya mohon bos untuk mencium anak kami dulu bos biar anak kami nanti gak ileran soalnya istriku ngidamnya pengn di cium sama bos" ucap Erik
"Iya udah kalau sudah di ijinin sama kamu dan demi kalian yang sudah baik dan bersedia mengurus acaraku aku akan lakukan" jawabku
Lalu akupun mencium perut wini.
"Semoga jadi anak yang baik dan sukses emuuuachhhhhh" ucapku sambil mencium perut wini
"Ibunya gak di cium juga lih" ucap wini
"Yee itu sih mau elu haha" jawabku
"Weeee balas wini sambill memeletkan lidahnya
"Ya udah gua berangkat dulu ya"pamitku sambil aku cium pipi kanan dan kiri wini
"Ya udah kalian hati hati ya" papah juga hati hati ya" ucap wini sambill mencium tangan Erik
Lalu kami berjalan menuju mobil masing masing dan aku menoleh sama wini lalu aku balas wini dengan memeletkan lidahku sambil nyengir dan wini membalas ku dengan mengacungkan jari tengahnya sambil cemberut padaku mungkin karna gagal ku ewe
Akupun tertawa lalu masuk ke mobil dan melaju meninggalkan rumah erik menuju kantorku.
"Setibanya di kantor lalu kamipun sibuk dengan kerjaan masing masing. Dan disaat ku lagi kerja pintu ruanganku di ketuk seseorang
"Ya masuk"jawabku
Lalu masuklah Bu Hilda karyawanku di bagian administrasi yang sudah lama bekerja.
"Eh ibu silahkan masuk Bu"ucapku
"Iya pak maaf pak kalau saya mengganggu bapak"ucapnya
"Gpp ko Bu tenang aja dan kalau boleh saya tau ada apa apa ada yg perlu saya bantu Bu" ucapku
"Begini pak sayakan sudah lama bekerja disini dan badan saya juga dirasa sudah gak kuat dan gak memenuhi standar lagii kalau boleh saya akan mengundurkan diri pak"ucapnya.
"Hmm apakah ada sikapku yang gak baik dan apakah ada orang lain yg ganggu ibu hingga ibu mau mengundurkan diri Bu" tanyaku
"Gak pak bukan itu demi Alloh ibu senang dan nyaman kerja disini tapi ada saatnya juga seseorang harus istirahat menghabiskan masa tuanya" jawabnya
"Jadi beneran gak ada apa apa semua ibu lakukan karena ibu pengen menikmati masa tua ibu" jawabku
"Iya pak sudah saatnya saya istrht dan memberi kesempatan sama yang lebih muda untuk pembaharuan di kantor ini pak" jawabnya
"Hmm ya udah kalau itu memang murni kemauan ibu saya tak bisa melarang dan mencegahnya. Maka itu saya ijinkan ibu buat berhenti dari sini" jawabku
"Terimakasih pak"jawabnya.
"Oiya selain ibu bisa ambil uang pensiunan ibu saya juga minta nomor rekening ibu biar saya bisa tambahin sekedar rasa terimakasih saya dan terutama rasa terimakasih segenap kantor ini atas bakti dan kerja keras ibu selama disini"jawabku.
"Gak usah pak ibu gak mengharapkan itu pak cuma saya minta satu dari bapak buat ijinkan anak ibu kerja disini juga" ucapnya
"Jadi anak ibu mau kerja disini" tanyaku
"Iya pak untuk itu saya meminta ijin sama bapak" jawabnya
"Lahh kalau masalah itu kan ibu bisa atur sendiri dan ibu juga bisa atur mau di tempatkan Dimana anak ibu tanpa harus minta persetujuan dari saya Bu" jawabku
"Gak pak kali ini beda saya harus ijin sama bapak karna takut di sangka ada permainan politik dan ada isu tak sedap dari yang lain karena memasukan anak ibu kesini" jawabnya
"Hhha ibu kaya di pemerintahan aja pake politik segala pokonya ibu atur saja dan saya percaya kalau ibu bisa memilih yang tepat" jawabku
"Iyaa kalau begitu terima kasih banyak pak terima kasih kalau begitu saya ijin pamit" ucapnya
"Tunggu Bu ibu tetap harus menerima rasa terimakasih atas bakti ibu selama disini ibu tetap harus menerima pemberianku"ucapku
"Ya udah kalau begitu"jawab Bu Hilda lalu memberikan nomor rekening nya dan dalam sekejap aku sudah tranfers uang sejumlah 100 juta
"Coba cek udah masuk Bu"tanyaku
"Lohh pak ko banyak banget" ucapnya kaget
"Kerja keras ibu dan atas bakti ibu selama disini gak sebanding dengan nilai uang segitu Bu. Saya ucapkan terimakasih atas semuanya Bu" ucapku
"Iya pak terima kasih terima kasih banyak pak kalau gitu saya pamit ya"ucapnya
"Oiya Bu sehabis ibu ngurus berkas masuknya anak ibu nanti kalau mau pulang temui saya ya biar saya ngantar ibu pulang"ucapkuu
"Aduh gak usah pak biar saya pulang sendiri aja"jawabnya
"Tolong ibu jangan menolak keinginanku ya"ucapku
"Baiklah kalau begitu nanti sehabis pamitan sama semua ibu akan temui bapak" jawabnya
Lalu Bu hildapun beranjak dari ruanganku meninggal kanku
Akupun lalu melanjutkan kembali aktifitas ku.
Sekitar jam 2 siang Bu Hilda kembali ke ruanganku dan berpamitan untuk pulang
Dan akupun mengantarkan Bu Hilda dengan mobilku.
Lalu kamipun meninggalkan kantorku.
"Bu ibu gak terburu buru kan" tanyaku
"Gak pak emang ada apa pak" tanyanya
"Saya mau ajak ibu makan siang dulu kebetulan tadi gak sempet makan siang" jawabku
"Lahh ko bapak belum makan siang sih apa bapak gak kekantin tadi" tanya Bu Hilda
"Gak sempet tadi. Oiya Bu kalau bisa ibu gak usah panggil saya bapak kan kita gak lagi di kantor" jawabku
"Lah apa karena saya sudah bukan bagian dari kantor lagi pak" tanyanya
"Bukan itu tapi gak enak aja rasanya di panggil bapak sama ibu hhhe" jawabku
"Terus ibu harus panggil apa" tanyanya
"Terserah ibu aja panggil nama juga boleh Bu" jawabku
"Ya udah ibu panggil nak galih aja ya" jawabnya
"Top Bu itu lebih bagus dan enak kedengarannya" jawbaku
Ku belokan mobilku di sebuah restoran lalu kami masuk dan duduk lalu memesan beberapa makanan buat kami.
Setelah memesan kamipun menuggu pesanan kami
"Nak galih ibu risih" ucapnya
"Risih kenpa Bu" tanyaku
"Ibu rasa pengunjung disini memperhatikan kita terus mungkin mereka meledek ibu karna barengan sama cowok seganteng nak galih" jawabnya
"Alah itu cuma perasaan ibu saja biarpun mereka berfikir apapun tentang kita biarin aja toh itu hak mereka kita acuhkan saja Bu toh kita gak merepotkan mereka" jawabku.
"Iya nak galih tapi tetep ibu merasa gimana gitu" jawabnya
"Alah ibu santai saja gak usah dipikirin atau itu semua perasaan ibu yang gak mau menemani saya" jawbaku
"Gak ko ibu senang' dan justru bahgia bisa bareng sama nak galih dan suatu kesempatan emas yang di tunggu wanita bisa bareng bahkan makan bareng sama nak galih" jawabnya malu
"Aah ibu bisa aja. Emangnya siapa galih ini" jawabku
"Iya nak galih bisa jalan sama nak galih adalah suatu hal yang istimewa bahkan banyak juga karyawan nak galih yg berharap bisa jalan sama nak galih" jawabnya
"Aah ibu bisa aja" jawabku sambil menggeser tempat dudukku lebih Deket sama Bu Hilda.
"Bu apa ibu nyaman kerja sama saya" tanyaku sambil tanganku memegang tangan Bu Hilda
"Eeh eeh nyaman" jawbabnya singkat
"Lah ibu kenpa apa ibu sakit ko dingin gini" ucapku lalu aku sentuh keningnya
"Gak gak ibu gak sakit nak ibu baik baik saja" jawabnya
"Trus kenapa ibu kedinginan gini" tanyaku
"Ibu cuma gemetar aja karena Deket dan di sentuh sama nak galih" jawabnya.
"Iiih ibu kirain ibu kenapa kenapaa. Emangnya kenpa Bu kalau galih sentuh tangan ibu gak boleh ya"tanyaku
"Wanita mana yang akan menolak" jawabnya
"Kalau gitu galih mau pegang tangan ibu ya" ucapku
Lalu Bu hildapun mengangguk-angguk kepalanya
Ku remas jari jemari Bu Hilda
"Bu tenang aja anggap saja ibu jalan sama pacar ya" ucapku
Bu Hilda gak menjawab dia hanya tersenyum. Akupun makin erat meremas jari Bu Hilda dan Bu hildapun sudah mulai nyaman dan merespon remasanku.
Lalu datanglah pesanan kami Bu Hilda berusaha melepaskan cengkraman tanganku tapi aku tahan hingga Bu Hilda cuma diam
pesananku sudah berada di meja semua dan siap kami santap
"Ibu kenapa mau melepaskan jarinya" tanyaku.
"Ibu takut nak galih malu" ucapnya
"Hhe pkonya jangn lepasin tangan ini ya biarpun kita lagi makan" ucapku.
Lalu kamipun makan tanpa melepaskan cengkraman jari kami. Bahkan aku menyuapi Bu Hilda dan Bu hildapun sudah gak merasa malu lagi hingga iapun mau menyuapiku aku lap bibir Bu Hilda pake tisu dan Bu hildapun mengelap bibirku
Lalu ku lap juga bibirnya pake telunjuk jari ku membuat Bu Hilda tersenyum tanpa menolak sentuhan ku di bibirnya
"Gimana perasaan ibu" tanyaku
"Susah di ucapkan nak galih jujur ibu merasa muda kembali' darah muda ibu terasa mengalir deras" jawabnya
"Hahha emang apa yg ibu rasakan" tanyaku
"Ibu merasa saat saat muda ibu kembali saat saat pacaran hhhe" jawabnya
Lalu ku dekatkan kembali badanku dan ku peluk pinggangnya Bu Hilda.
"Oohh nak galih darahh ibu terasa mengalir kencang" bisiknya
"Emang apa yg ibu rasakan" tanyaku
"Ibu pengen di perlakukan lebih nak" jawabnya pasrah
"Ibu mau di apain sama galih" tanyaku
"Terserah nak galih bawa ibu dan berikan yang lebih nak" bisiknya.
"Baiklah kita ke hotel ya dan kita nikmati malam ini dengan perlakuan yang lebih" jawabku
Bu Hilda tak menjawab tapi dia hanya tersenyum dan mengangguk kepalanya.
Lalu habis itu kamipun beranjak dan meninggalkan restoran itu mencari hotel di sepanjang perjalanan tangan Bu Hilda tak melepaskan cengkraman jariku..
Aku turun lalu ku ketuk pintu rumahnya lalu pintu terbuka dan kulihat wini yang membukakan pintu.
"Woooyyy ada aangin apa lu datang kesini teriaknya sambil langsung memelukku..
"Hhe" gua main aja kesini win" jawabku
"Pasti lu kangen memek gue ya hhhe" bisiknya
"Hhha tau aja lu" jawabku
"Tapi laki gue masih ada lagi mandi belum berangkat kerja" jawabnya
"Hahha gpp memang gua sengaja mau ketemu sama laki lu" jawabku
"Yeee kirain lu mau nengokin anak elu yang dalam perut gue" jawabnya
"Iya nanti kalau itu mah stelah urusan gua sama laki lu beres" jawabku
"Emang ada apa" tanyanya
"Elo ya win ada tamu bukanya ngasih kopi malah di introgasi hhhe" jawabku
"Hahaha maaf maaf saking sukanya gue kedatangan elu" elu mau kopi atau susu gue" tanya nya
"Kopi aja kalau susu elu belum di bersihin tuh masih bau iler hhha" jawabku
"Sialan lu" jawab wini sambill berdiri lalu kedapu membuatkan kopi buatku
Lalu muncullah Erik yg keluar dari kamarnya dengan pakaian kerjanya.
"Eeh ada bos kapan kesini bos" tanyanya
"Baru nyampe Rik" jawabku
"Maaf bos kalau boleh tau ada apa ya apa ada yang salah dengan pekerjaanku" tanyanya.
"Gak ada apa apa aku cuma main aja kebetulan ada sedikit yang mau ku omongin" jawabku
"Ada apa bos" tanyanya
"Ntar nunggu wini dulu ya lagi buatin kopi" jawabku.
Lalu datanglah wini dari dapur sambil membawa segelas kopi
"Eeh papah sudah siap berangkat ya" tanya wini sama Erik
"Iya mah tapi ada bos papah ada keperluan katanya" jawabnya
"Ya udah kalau gitu silahkan ya biar mamah mandi dulu" jawabnya sambil menaruh kopi buatku
"Udah lu Disni aja win lagian gua juga ada perlu sama kalian bukan cuma Erik doang" cegahku
Lalu winipun duduk di samping Erik
"Emang ada apa sihh lih Sampai elu ada perlunya sama gue juga" tanyanya
"Gini win Rik aku sebenarnya mau minta tolong sama kalian tolong urusin masalah gedung catering dan lain lain soalnya aku mau menikah" ucapku
"Wowww wowww laku juga ya elu hahaha" ucap wini
"Huss mamah iih" cegah Erik
"Kapan acaranya pernikahan nya Rik" tanya wini
Lalu akupun menyebut tanggal dan hari jadi pernikahan ku
"Tapi pernikahan nya bukan cuma satu pasang tapi ada dua yaitu pernikahan ayu juga" ucapku
"Lah ayu siapa lih" tanya wini
"Ayu itu sodara bos yang memegang kantor cabangnya si bos mah" jawab Erik
"Wow pasti acaranya meriah dan banyak tamu undangan ya lih" ucap wini
"Iya makanya itu aku minta kalian urusin semuanya termasuk masalah undangan pernikahan gimna apa kalian bisa" tanyaku
" Saya siap bos saya akan berusaha semaksimal mungkin" jawab Erik
"Hhe gak salah aku memilih kamu Rik" jawabku
"Iya gue juga sanggup lih gue akan lakukan yang terbaik" jawab wini
"Iya win gua tau lo pasti bisa dan masalah begituan emang keahlian mu saat sekolah juga" jawabku
"Iyaa itu lu tau sendiri" jawab wini.
"Oiya soal biaya biar nanti aku transfers ke rekeningku ya Rik" sekalian gua juga transfers ke rekening lu win biar lu gak sibuk minta sama Erik" ucapku
"Siap bos terima kasih sudah mempercayakan semua sama kami dan kami gak akan mengecewakan bos" jawab Erik
"Iya aku tau makanya aku percayakan sama kalian" jawabku
"Oiya lih mungkin nanti elu dan pasangan ayu gue minta untuk ketemuan ya buat bikin fhoto freewed" ucap wini
"Iya Lo atur aja waktunya kalau sudah siap hubungi gua" jawabku
"Siap bos hhha" jawab wini
"Pokonya elo atur semua dari awal sampai akhir ya tapi elo juga jangn terlalu capek dan terlalu sibuk Lo juga harus jaga kesehatan dan kehamilan anak elo" ucapku
"Siap Rik sekarang kan gampang gak terlalu harus temui sana sini tinggal telfon aja. Beres" jawab wini
"Sipp ya udah kalau gitu kita berangkat bareng ke kantor sekarang ya soalnya urusanku sama kalian sudah beres" ucapku
"Mari bos" jawab Erik
"Gua pamit dulu ya win" ucapku sama wini
"Iya lu gak mau cium anak gue dulu Rik soalnya anak gue pengen di cium sama elu" ucap wini
Aku melihat Erik
"Iya bos saya mohon bos untuk mencium anak kami dulu bos biar anak kami nanti gak ileran soalnya istriku ngidamnya pengn di cium sama bos" ucap Erik
"Iya udah kalau sudah di ijinin sama kamu dan demi kalian yang sudah baik dan bersedia mengurus acaraku aku akan lakukan" jawabku
Lalu akupun mencium perut wini.
"Semoga jadi anak yang baik dan sukses emuuuachhhhhh" ucapku sambil mencium perut wini
"Ibunya gak di cium juga lih" ucap wini
"Yee itu sih mau elu haha" jawabku
"Weeee balas wini sambill memeletkan lidahnya
"Ya udah gua berangkat dulu ya"pamitku sambil aku cium pipi kanan dan kiri wini
"Ya udah kalian hati hati ya" papah juga hati hati ya" ucap wini sambill mencium tangan Erik
Lalu kami berjalan menuju mobil masing masing dan aku menoleh sama wini lalu aku balas wini dengan memeletkan lidahku sambil nyengir dan wini membalas ku dengan mengacungkan jari tengahnya sambil cemberut padaku mungkin karna gagal ku ewe
Akupun tertawa lalu masuk ke mobil dan melaju meninggalkan rumah erik menuju kantorku.
"Setibanya di kantor lalu kamipun sibuk dengan kerjaan masing masing. Dan disaat ku lagi kerja pintu ruanganku di ketuk seseorang
"Ya masuk"jawabku
Lalu masuklah Bu Hilda karyawanku di bagian administrasi yang sudah lama bekerja.
"Eh ibu silahkan masuk Bu"ucapku
"Iya pak maaf pak kalau saya mengganggu bapak"ucapnya
"Gpp ko Bu tenang aja dan kalau boleh saya tau ada apa apa ada yg perlu saya bantu Bu" ucapku
"Begini pak sayakan sudah lama bekerja disini dan badan saya juga dirasa sudah gak kuat dan gak memenuhi standar lagii kalau boleh saya akan mengundurkan diri pak"ucapnya.
"Hmm apakah ada sikapku yang gak baik dan apakah ada orang lain yg ganggu ibu hingga ibu mau mengundurkan diri Bu" tanyaku
"Gak pak bukan itu demi Alloh ibu senang dan nyaman kerja disini tapi ada saatnya juga seseorang harus istirahat menghabiskan masa tuanya" jawabnya
"Jadi beneran gak ada apa apa semua ibu lakukan karena ibu pengen menikmati masa tua ibu" jawabku
"Iya pak sudah saatnya saya istrht dan memberi kesempatan sama yang lebih muda untuk pembaharuan di kantor ini pak" jawabnya
"Hmm ya udah kalau itu memang murni kemauan ibu saya tak bisa melarang dan mencegahnya. Maka itu saya ijinkan ibu buat berhenti dari sini" jawabku
"Terimakasih pak"jawabnya.
"Oiya selain ibu bisa ambil uang pensiunan ibu saya juga minta nomor rekening ibu biar saya bisa tambahin sekedar rasa terimakasih saya dan terutama rasa terimakasih segenap kantor ini atas bakti dan kerja keras ibu selama disini"jawabku.
"Gak usah pak ibu gak mengharapkan itu pak cuma saya minta satu dari bapak buat ijinkan anak ibu kerja disini juga" ucapnya
"Jadi anak ibu mau kerja disini" tanyaku
"Iya pak untuk itu saya meminta ijin sama bapak" jawabnya
"Lahh kalau masalah itu kan ibu bisa atur sendiri dan ibu juga bisa atur mau di tempatkan Dimana anak ibu tanpa harus minta persetujuan dari saya Bu" jawabku
"Gak pak kali ini beda saya harus ijin sama bapak karna takut di sangka ada permainan politik dan ada isu tak sedap dari yang lain karena memasukan anak ibu kesini" jawabnya
"Hhha ibu kaya di pemerintahan aja pake politik segala pokonya ibu atur saja dan saya percaya kalau ibu bisa memilih yang tepat" jawabku
"Iyaa kalau begitu terima kasih banyak pak terima kasih kalau begitu saya ijin pamit" ucapnya
"Tunggu Bu ibu tetap harus menerima rasa terimakasih atas bakti ibu selama disini ibu tetap harus menerima pemberianku"ucapku
"Ya udah kalau begitu"jawab Bu Hilda lalu memberikan nomor rekening nya dan dalam sekejap aku sudah tranfers uang sejumlah 100 juta
"Coba cek udah masuk Bu"tanyaku
"Lohh pak ko banyak banget" ucapnya kaget
"Kerja keras ibu dan atas bakti ibu selama disini gak sebanding dengan nilai uang segitu Bu. Saya ucapkan terimakasih atas semuanya Bu" ucapku
"Iya pak terima kasih terima kasih banyak pak kalau gitu saya pamit ya"ucapnya
"Oiya Bu sehabis ibu ngurus berkas masuknya anak ibu nanti kalau mau pulang temui saya ya biar saya ngantar ibu pulang"ucapkuu
"Aduh gak usah pak biar saya pulang sendiri aja"jawabnya
"Tolong ibu jangan menolak keinginanku ya"ucapku
"Baiklah kalau begitu nanti sehabis pamitan sama semua ibu akan temui bapak" jawabnya
Lalu Bu hildapun beranjak dari ruanganku meninggal kanku
Akupun lalu melanjutkan kembali aktifitas ku.
Sekitar jam 2 siang Bu Hilda kembali ke ruanganku dan berpamitan untuk pulang
Dan akupun mengantarkan Bu Hilda dengan mobilku.
Lalu kamipun meninggalkan kantorku.
"Bu ibu gak terburu buru kan" tanyaku
"Gak pak emang ada apa pak" tanyanya
"Saya mau ajak ibu makan siang dulu kebetulan tadi gak sempet makan siang" jawabku
"Lahh ko bapak belum makan siang sih apa bapak gak kekantin tadi" tanya Bu Hilda
"Gak sempet tadi. Oiya Bu kalau bisa ibu gak usah panggil saya bapak kan kita gak lagi di kantor" jawabku
"Lah apa karena saya sudah bukan bagian dari kantor lagi pak" tanyanya
"Bukan itu tapi gak enak aja rasanya di panggil bapak sama ibu hhhe" jawabku
"Terus ibu harus panggil apa" tanyanya
"Terserah ibu aja panggil nama juga boleh Bu" jawabku
"Ya udah ibu panggil nak galih aja ya" jawabnya
"Top Bu itu lebih bagus dan enak kedengarannya" jawbaku
Ku belokan mobilku di sebuah restoran lalu kami masuk dan duduk lalu memesan beberapa makanan buat kami.
Setelah memesan kamipun menuggu pesanan kami
"Nak galih ibu risih" ucapnya
"Risih kenpa Bu" tanyaku
"Ibu rasa pengunjung disini memperhatikan kita terus mungkin mereka meledek ibu karna barengan sama cowok seganteng nak galih" jawabnya
"Alah itu cuma perasaan ibu saja biarpun mereka berfikir apapun tentang kita biarin aja toh itu hak mereka kita acuhkan saja Bu toh kita gak merepotkan mereka" jawabku.
"Iya nak galih tapi tetep ibu merasa gimana gitu" jawabnya
"Alah ibu santai saja gak usah dipikirin atau itu semua perasaan ibu yang gak mau menemani saya" jawbaku
"Gak ko ibu senang' dan justru bahgia bisa bareng sama nak galih dan suatu kesempatan emas yang di tunggu wanita bisa bareng bahkan makan bareng sama nak galih" jawabnya malu
"Aah ibu bisa aja. Emangnya siapa galih ini" jawabku
"Iya nak galih bisa jalan sama nak galih adalah suatu hal yang istimewa bahkan banyak juga karyawan nak galih yg berharap bisa jalan sama nak galih" jawabnya
"Aah ibu bisa aja" jawabku sambil menggeser tempat dudukku lebih Deket sama Bu Hilda.
"Bu apa ibu nyaman kerja sama saya" tanyaku sambil tanganku memegang tangan Bu Hilda
"Eeh eeh nyaman" jawbabnya singkat
"Lah ibu kenpa apa ibu sakit ko dingin gini" ucapku lalu aku sentuh keningnya
"Gak gak ibu gak sakit nak ibu baik baik saja" jawabnya
"Trus kenapa ibu kedinginan gini" tanyaku
"Ibu cuma gemetar aja karena Deket dan di sentuh sama nak galih" jawabnya.
"Iiih ibu kirain ibu kenapa kenapaa. Emangnya kenpa Bu kalau galih sentuh tangan ibu gak boleh ya"tanyaku
"Wanita mana yang akan menolak" jawabnya
"Kalau gitu galih mau pegang tangan ibu ya" ucapku
Lalu Bu hildapun mengangguk-angguk kepalanya
Ku remas jari jemari Bu Hilda
"Bu tenang aja anggap saja ibu jalan sama pacar ya" ucapku
Bu Hilda gak menjawab dia hanya tersenyum. Akupun makin erat meremas jari Bu Hilda dan Bu hildapun sudah mulai nyaman dan merespon remasanku.
Lalu datanglah pesanan kami Bu Hilda berusaha melepaskan cengkraman tanganku tapi aku tahan hingga Bu Hilda cuma diam
pesananku sudah berada di meja semua dan siap kami santap
"Ibu kenapa mau melepaskan jarinya" tanyaku.
"Ibu takut nak galih malu" ucapnya
"Hhe pkonya jangn lepasin tangan ini ya biarpun kita lagi makan" ucapku.
Lalu kamipun makan tanpa melepaskan cengkraman jari kami. Bahkan aku menyuapi Bu Hilda dan Bu hildapun sudah gak merasa malu lagi hingga iapun mau menyuapiku aku lap bibir Bu Hilda pake tisu dan Bu hildapun mengelap bibirku
Lalu ku lap juga bibirnya pake telunjuk jari ku membuat Bu Hilda tersenyum tanpa menolak sentuhan ku di bibirnya
"Gimana perasaan ibu" tanyaku
"Susah di ucapkan nak galih jujur ibu merasa muda kembali' darah muda ibu terasa mengalir deras" jawabnya
"Hahha emang apa yg ibu rasakan" tanyaku
"Ibu merasa saat saat muda ibu kembali saat saat pacaran hhhe" jawabnya
Lalu ku dekatkan kembali badanku dan ku peluk pinggangnya Bu Hilda.
"Oohh nak galih darahh ibu terasa mengalir kencang" bisiknya
"Emang apa yg ibu rasakan" tanyaku
"Ibu pengen di perlakukan lebih nak" jawabnya pasrah
"Ibu mau di apain sama galih" tanyaku
"Terserah nak galih bawa ibu dan berikan yang lebih nak" bisiknya.
"Baiklah kita ke hotel ya dan kita nikmati malam ini dengan perlakuan yang lebih" jawabku
Bu Hilda tak menjawab tapi dia hanya tersenyum dan mengangguk kepalanya.
Lalu habis itu kamipun beranjak dan meninggalkan restoran itu mencari hotel di sepanjang perjalanan tangan Bu Hilda tak melepaskan cengkraman jariku..