Malam itu sehabis makan malam aku nongkrong di teras rumah Bu Hajjah.
Lalu Bu Hajjah menghampiri ku ke teras.
"Lagi apa disini nak" tanyanya
"Hhhe nongkrong aja Bu sambill melihat pemandangan malam di kampung ini" jawabku
"Hhhe disini jangnkan malam siang aja sepi" jawabnya
"Enak dong Bu kalau sepi" ucapku
"Apa enaknya" tanya Bu Hajjah
"Ya enak buat ngewe jadi kita bebas mau ewean di luar juga gak takut ada yg ngintip hhhe" jawabku
"Hhhe nak galih gak ada puasnya ya. Di dapur aja masih ibu di ewe" jawabnya
"Tapi enak kan Bu" jawabku
"Hhhe iya sihh tapi kasian pak haji tuh langsung tepar habis menghajar ibu dua kali hhe" jawabnya
"Oowch jadi pak haji udah tidur" ucapku
"Iya tidurnya ngorok mungkin kelelahan jadi nyenyak" jawabnya
"Ko ibu belum tidur" tanyaku
"Gak bisa tidur" jawab Bu Hajjah
"Gimana apa ibu puas main bertiga" tanyaku
"Puas banget tapi memek dan anus ibu terasa masih ada yg mengganjal" hhe" jawabnya
"Bu lepas pakaian yu biar kita telanjang di sini" ucapku sambil melepas kaosku
"Iih takut ada yg lihat nak" jawabnya
"Gak akan Bu kan ibu bilang jangnkan malam siang aja gak ada orang" jawabku sambil membuka sarungku hingga aku telanjang bulat
"Apa nak galih mau ngewe lagi disini" tanya Bu Hajjah
"Ya gak tau Bu kalau kondisi memungkinkan apa ibu masih mau galih ewe" tanyaku
"Ya sbnrnya masih sakit tapi ibu masih mau hhhe" jawabnya
"Ya udah ibu telanjang aja Bu kalau terangsang kita langsung ewean saja tapi untuk sekarang galih ingin telanjang dan ibu juga harus telanjang" ucapku
"Iya iya baik nak" jawabnya
"Dan langsung Bu Hajjah melepas dasternya hingga kini Bu Hajjah pun telanjang depanku
"Gak pake bh dan CD Bu" tanyaku
"Gak buat jaga jaga kalau galih mau ewe lagi bisa langsung copot daster dan langsung lihat memek ibu" hhe jawabnya
"Boleh saya tiduran di paha ibu" tanyaku
"Sini tiduran aja" jawabnya
Akupun langsung tiduran di paha Bu Hajjah
"Oiya Bu apa ibu bahgia" tanyaku
"Bahagia dalam hal apa nak".tanya Bu Hajjah
"Ya dalam semua hal Bu" tanyaku
"Jujur ya kebahgiaan ibu didapat setelah kehadiran mu dan mendapatkan kepuasan dari nak galih. Sebelum itu ibu hanya menjalankan tugas ibu sebagai istri yang melayani suaminya yang menderita sakit" jawabnya
"Iya galih salut sama ibu dengan sabar dan penuh kesetiaan ibu merawat pak haji yang sakit" jawabku
"Iya itu karna ibu sudah gak punya siapa siapa lagi dan hanya punya pak haji sedangkan anak anak kami sudah bahagia dengan kehidupan nya" jawabnya sambil mengelus rambutku
"Apa anak anak ibu suka main kesini" tanyaku sambil tanganku mengelus Elus rambut memek Bu Hajjah
"Paling saat lebaran aja itupun kalau ada waktu baru kesini Disni paling lama 2 atau 3 hari terus pulang lagi" jawabnya
"Iya gpp Bu biarpun setahun sekali minimal anak anak masih ingat sama orang tuanya" jawabku
"Iyaa sihh melihat mereka bahagia saja ibu sebagai orang tua merasa ikut bahgia" jawabnya
"Bu kita jalan jalan yu" ajakku
"Iih galih masa jalan jalan sambil telanjang gini" jawabnya
"Udah gpp ayo Bu yang Deket Deket aja gak usah jauh jauh" ajakku sambill berdiri.
"Iya udah tapi jangn jauh jauh dan Deket sama rumah tetangga" jawabnya
"Iya Bu hayu" ajakku
Lalu kami berdiri lantas kami berjalan melangkah sambil telanjang dan saling pegang tangan
"Hmm jantung ibu deg degan nak takut" ucapnya
"Hhhe sama Bu tapi adrenalin kita terpacu antar takut dan nafsu hhhe" jawabku
"Iyaa sihh antara takut penasaran dan woww rasanya susah di ucapkan hhhe"jawab Bu Hajjah
"Kita duduk disana Bu" ucapku sambil menunjuk sebuah lapangan yang ada rumput serta mata kami bisa bebas melihat pemandangan dan keindahan cahaya lampu di perkotaan yang seolah berkedip
"Hmm indah banget ya Bu cahaya lampu kota seolah menemani dan menerangi kita" ucapku
"Iya nak indah banget" jawabnya
"Sini Bu duduk di pangkuanku" ucapku
Lalu Bu Hajjah duduk di pangkuanku sambill tanganya melingkar di leherku
"Hmm nak ibu merasa jiwa muda ibu kembali lagi nak"ucapnya
"Memangnya jiwa muda ibu main kemana dan baru kembali sekarang hhha" tanyaku
"Gak tau piknik kali hahhaa" kamu ya ada ada aja" jawab Bu Hajjah
Akupun memeluk erat pinggang Bu Hajjah
"Anget ya Bu padahal kita lagi telanjang" ucapku
"Iya nak ibu juga merasa hangat padahal telanjang mungkin antar kulit ibu yang menempel di kulit galih jadinya anget" jawabnya
Ku peluk Bu Hajjah sambill kuciumi lehernya dan Bu Hajjah memejamkan matanya. Lalu aku mencium bibir Bu Hajjah dan iapun membalas ciumanku dengan lumayan bibirnya.
"Hmm nak." Desahnya
"Kenapa Bu" tanyaku
"Ewe ibu disini sekarang nak ibu ingin merasakan di ewe di alam terbuka dengan suasana yg romantis nak" jawabnya
"Iya Bu" jawabku
Dan akhirnya kamipun kembali ewean di atas rumput di saksikan oleh bintang bintang di atas langit berbagai gaya kami lakukan nungging miring berdiri serta Bu Hajjah yang di atas kedua lubang Bu Hajjah pun tak luput dari kekejaman kontolku yang menembus kedua lubang kenikmatan Bu Hajjah.
Hingga kami sama2 muncraaat dan mendapatkan kenikmatan yang sempurna dan setelah sama SMA bucat lalu kamipun kembali pulang kerumah Bu Hajjah
Dan Bu Hajjah pun menyuruhku supaya tidur bersama bertiga disaat pak haji memakai baju aku dan Bu Hajjah telanjang biar gampang katanya kalau di antar kami terbangun dan pengn bermain memek ataupun kontolku
Esok paginya sehabis sarapan akupun berpamitan sama Bu Hajjah dan pak haji dan mereka pun tak bisa mencegah kepulangan ku dan berjanji akan datang disaat pernikahan ku
Stelah berpamitan akupun langsung meluncur meninggalkan rumah Bu Hajjah yang penuh dengan kepuasan dan kenikmatan yang baru buatku
Disaat lewat kekampung Ida akupun teringat sama Ida. Dan akupun sengaja buat singgah barang sebentar.
Ku parkirkan mobilku di halaman rumahnya lalu turun dan mengetuk pintu rumahnya
Lalu terbuka dan munculah Ida membukakan pintu
"Eeeh galih ayo mari masuk" ucapnya
Hhe maaf ya datang gak ngabari dulu" hanya untuk sekedar lihat karena sekalian lewat mau pulang kembali ke kota" jawabku
"Oochh jadi cuma mampir ya udah ayo masuk tuh si aa juga ada" jawabnya
Lalu akupun masuk
"Silahkan duduk pak" ucap Ida sambill tersenyum
" Iya makasih" jawabku
"Bentar ya ku panggil si aa" jawbnya sambill berlalu meninggalkan ku
Dan muncullah Ida bersama suaminya.
"Eeh bapak" ucapnya sambil menyalamiku
"Iya mas sekedar singgah karena saya mau kembali ke kota" jawabku
"Emang urusanya sudah beres" tanyanya
"Iya udah jawabku
"Teh bawain minum dong buat bapak" ucap suaminya sama Ida
"Iya a" jawbanya sambill masuk kedapur terus kembali membawa segelas air
"Silahkan diminum pak maaf seadanya" ucap Ida
"Iya gpp mba gak usah repot-repot" jawbaku
Lalu Ida masuk kekamar dan entah kebetulan atau rezekiku pintu kamar Ida kelihatan sama aku sedangkan suaminya membelakanginya.
Kulihat Ida berbaring sambil melihatku dan menepuk nepuk anak bayinya
"Oiya pak kalau boleh tau bapak kerja apa dan tinggal dimana" tanya suaminya
"Di kantor eksport import mas dan saya tinggal di kota xxxx
"Oowh enak dong pak". Jawabnya
"Apa enaknya pak kalau kerja ya sama aja" jawabku sambil melirik Ida di dalam
Ia tersenyum sambil memeletkan lidahnya
Obrolan dengan suaminya terus berlanjut tapi aku gak fokus karna fikiranku ada di kamar sama Ida
Kulihat Ida menyusui anaknya.
"Ku ambil hp lalu ku chat Ida
"Mauuu pesanku sama Ida
Lalu ia tersenyum setelah melihat pesanku dan mengetik
"Mau apa" balasnya
" Mau itu yang di isep sama Dede" balasku
"Mau ini" balasnya
Dan kulihat Ida memperlihatkan susunya sambil meremasnya
"Iyaa mauuu ituu nenen" balasku
"Hhhe kasian makanya kalau mau kesini chat dulu" balasnya
"Hhhe tadinya mau bikin kejutan eeh malah masih ada pemiliknya di hdapanku" balasku
"Kasian deh cuma bisa lihat ini gak bisa megang" balasnya sambil meremas remas susu nya
Sementara itu suami Ida masih nyeroscos dengan berbagai pertanyaan dan akupun kadang kadang menjawabnya tanpa pikir apa yg dia bicarakan.
"Lihat yang lain dong" chatku lagi
"Lihat apaa" balasnya
"Memek" balasku
Kulihat Ida duduk terus melebar kan kakinya
"Bukaa balasku
"Apanyaa hhhe" balas Ida
"Cangcut ya" balasku lagi
Lalu kulihat Ida melepaskan cangcut nya lalu melebarkan kakinya
"Awas ketahuan yang punya memek ini lohh tuh orangnya di hadapanmu" balas Ida sambill tersenyum
"Iya gpp aku cuma pinjem aja ko hhe" balasku
"Awas ada yang berdirii" balasnya
"Hhhe ya ni juga udah diri" balasku
"Apanya yang berdiri" jawabnya
"Kontolku" balasku
"Hmm mauu lihat dong kontol Malaikat penyelamat ku hhhe" balasnya
"Yeeey" balasku lagi
"Pasti gede ya kalau kontol Malaikat hhhe" balasnya sambil bibirnya tersenyum dengan matanya yang fokus takut ketahuan suaminya
"Hehehe Malaikat dari Hongkong" jawabku
"Mau dari mana juga boleh yang penting sudah menyelamatkan kami" balasnya
"Lihat lubangnya dong" balasku
Lalu idapun melebarkan memeknya dengan jarinya.
"Tuh udah lihat kan" balasnya
"Hmm mauuu" balasku
"Mauu apaa" jawabnya
Mau ewe" balasku
"Hhhe kasian mau ngewe tapi gak bisa cuma bisa lihatin aja niih lihat galih" balasnya
Lalu terlihat Ida lagi menggesek memeknya sambil memeletkan lidahnya padaku lalu ia memasukan jarinya ke lubang memeknya terus iapun menjilati jarinya lalu ia masukan kembali jarinya.
"Oowchh enak galih Ida lagi bayangin memek ini di colok pake kontol galih" chatnya
"Hmm mauu da aku gak kuat daa pengn ngewe memeknmu" balasku
"Hahaha ya udah sok usir saja dulu suamiku lih" balasnya
"Gimana caranya da" balasku
"Hahaha dasar gak punya akal. Galih suruh aja dia beli rokok atau kopi kebetulan warungnya agak jauh jadi galih bisa ngewe secelup dua celup hhhe" balasnya
"Haha brilian" balasku
Lalu akupun menyuruh suaminya buat ke warung
"Mas warungnya dimna ya saya kehabisan rokok nih" ucapku
"Warungnya lumayan jauh pak biar saya aja yang beliin pak" jawabnya
"Ooh ya udah kalau begitu tolong beliin rokok sekalian mas juga ya" ucapku
"Baik pak" jawabnya
Lalu ku berikan dia uang 2 ratus ribu
"Kebanyakan pak" ucapnya
"Ya beli apa aja ke buat sekedar ganjel perut" jawabku
"Ya udah saya sekalian beli kopi dan cemilan ya pak" jawabnya
"Iya mas terserah mas aja" jawabku
Lalu iapun berdirii dan membawa serta anaknya yang pertama. Selepas suaminya pergi akupun langsung menghampiri Ida di kamar
"Kamu cerdas da" ucapku
"Ya dong ayo cepat kita tak punya banyak waktu galih" ucapnya
Akupun langsung menyerang bibir Ida dengan bibirku hingga kini kami saling berperang bibir sementar itu tangakuu mengelus dan memainkan memek idaa
"Basah memeknya da" ucapku
"Iya karna Ida terangsang banget lihat galih" jawabnya sambil kembali melumat bibirku
Kini tangan Ida meraih celana dan membuka sleting celanaku lalu mengeluarkan kontolku
"Wow sudah Ida kira kontol malaikat pasti gede" ucapnya sambil mengocok kontolku
Lalu ia jilatin dan sepong kontolkuu sebentar
"Ayo galih masukan cepat kita gak banyak waktu "ucapnya sambil melebarkan kakinya
Lalu akupun memasukan kontolku dan blessssss blessssss kontolku menembus lubang memek Ida
'ooowchhhhhhhh gedee bangett galihh kontolnya aachhh enakk ayo genjot sayang" ucapnya
"Iyaa sayng" jawabku sambil menggenjot memek Ida serta aku remas susunya yang membuat Ida makin keenakan
"Woww luar biasaa nikmatnyaaa aachh terus ewe memekku yang dalam galihh sayang "desahnya
"Akupun makin semangat menggenjot kan kontolku di lubang memeknya.
Sekitar 5 menit ku genjot akhirnya Ida oragasmee
"Aachhhh' sayang Ida bucaaaaatt Ida bucaaat sayanggg" jeritnya sambil kejang dan mencengkram punggungku.
"Tahan bentar aku juga mau bucat da" jawabku sambil mempercepat genjotankuu dan tak berapa lama akupun muncraaat pejuhku menyembur di dalam memek Ida
"Aachhh Ida nikmaaaaat" ucapku setelah pejuhku terkuras
"Iya galih kontolmu luar biasa" jawabnya
"Iya memekmu juga mantap da" jawabku
"Ayo cepat rapi rapi galih takut keburu suamiku pulang" ucapnya
Lalu kamipun merapikan pakaian kami dan setelah beres akupun duduk kembali di posisiku tadi
Dan benar saja baru duduk suami Ida sudah sampai dengan membawa cukup banyak belanjaan
"Teh tehh ini tolong buatin kopi buat bapak" ucapnya sama Ida
Lalu Ida keluar sambil mengikatkan rambut nya
"Iya a" jawabnya lalu membawa keresek belanjaan membuatkan kopi buatku
"Tak berapa lama Ida datang kembali membawa kopi lalu ikut duduk bersama kami
"Ayo silahkan pak di minum kopinya" ucap Ida
"Iya terima kasih mba" jawabku berackting
Lalu ku teguk kopinya lumayan menyegarkan tenggorokan setelah tadi berpacu dengan waktu memacu memeknya Ida
Dan setelah minum kopi dan meroko akhirnya akupun pamit sama mereka untuk melanjutkan perjalanan pulangku.
Dan kamipun bersalaman dan tak lupa mereka juga mengantar ku dengan tatapan dan lambayan tangan mereka
Setelah itu mobilku kembali meluncur melanjutkan perjalanan pulangku