Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA GARIS KETURUNAN

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
target selanjutnya sarah sama winda dulu baru dinda...dinda dibikin jinak jinak merpati aja suhu
 
Setelah kami berpakaian aku dan Bu bidan keluar dari kamar. Lalu duduk di sofa.



"Galih bentar ya ibu panggilan dulu anak ibu buat bicarakan masalah tadi"ucapnya sambil berlalu meninggalkanku menuju kamar anaknya





"Dinda Dinda. Buka kamarnya nak mamah mau bicara'" ucap Bu bidan sambil mengetuk pintu kamar Dinda



Setelah beberapa kali mengetuk dan memanggil anaknya akhirnya Dinda membukakan pintu lalu keluar dari kamarnya. Sambil menangis..





Lalu Bu bidan membawa Dinda buat duduk bersama



"Maafin mamah ya nak" ucap Bu bidan



"Dinda gak nyangka mah Dinda gak nyangka mamah bisa serendah itu" jawab Dinda sambil menangis





"Iyaa nakk iyaa mamah memang rendah mamah memang kotor mamah memang murahan dan mamah sudah seperti pelacur.." jawab Bu bidan sambill menangisss.





"Cukupi mah jangn bicara gituu.."jawab Dinda sambil langsung memeluk mamahnya.



"Mamah jangn bicara gituu mah sakit hati Dinda mah"jawab Dinda sambil memeluk ibunya.



"Tapi kamu memang benar nak mamah ini rendahan. Mamah murahan nak. Kenapa mamah melakukan itu.. karena mamah masih normal nak kita bisa beli apapun kita bisa mendapat apapunn. Tapi mamah juga butuh dan rindu dengan kebutuhan biologis mamah nak. Semenjak papahmu meninggal mamah gak pernah mendapatkan itu.. dan mamah gak pernah mau menikah ataupun memberikan ayah tiri buatmu karena mamah memang gak mau kamu punya ayah tiri.. tapi disisi manusiawi mamah. Mamah juga membutuhkan belaian dan sentuhan seorang lelaki nak. Mamah harap kamu mengerti nak" ucap Bu bidan.



"Iya mahh maafin Dinda mah maafin karena Dinda terlalu egois gak mengerti dengan kebutuhan mamah" jawab Dinda.



"Makasih makasih sayng karna Dinda mauu maafin mamah." Jawab Bu bidan sambil memeluk dan mencium kening Dinda serta mengelap air matanya dengan jarinya.



"Oiya mah apakah dia orang bayaran buat meniduri mamah"tanyanya.





"Hmm Dinda masih aja kamu menganggap mamah wanita rendahan yg bisa membeli gigolo buat memberikan kebutuhan biologis mamah.



"Gak mah bukan itu maksud Dinda"jawabnya



"Dia itu galih anak dari pasien sekaligus sahabat mamah yang sudah mamah anggap seperti anak mamah sendiri" jawab Bu bidan.



"Oowh" jawab Dinda singkat



"Ayo nak kenalan dulu sama galih"ucap Bu bidan



"Gak mah Dinda males kenalan sama dia" jawab Dinda kecut padaku



"Kenapa nak apa kamu masih marah"tanyanya



"Gak mah Dinda gak marah dan sudah maafin mamah. Ya udah Dinda masuk ke kamar dulu ya istrht"jawanya sambill berlalu meninggalkan kami.



"Maafin anak ibu ya galih"ucap Bu bidan padaku.



"Gpp Bu santai aja saya gak tersinggung ko" jawabku



"Ya makasih. Mungkin Dinda belum menerima dengan kejadian tadii" jawab Bu bidan



"Iya gpp Bu santai aja. Lama lama juga pasti Dinda faham" jawabku.



"Iya makasih galih" jawab Bu bidan



"Ya udah kalau gitu saya pulang ya Bu" ucapku



"Hmm jangn pulang dong ibu masih kangen lagian ini udah larut malam nanti ada hantu loh hhhe"jawab Bu bidan menakutiku





"Hheh ibu ada ada aja. Kalau hantunya cantik gpp Bu akan galih ajak ke hotel hhhe" jawabku



"Yeee ngapain juga ngewe sama hantu mending sama memek ibu lah hhhe" jawabnya.



"Lalu Bu bidanpun mengajakku kembali ke kamarnya. Dan selanjutnya di kamar kami saling menelanjangi kembali tubuh kami hingga telanjang dan meneruskan ronde ronde berikutnya. Setelah tadi terhenti acaranya ngewenya karna di pergoki sama Dinda.



Kamipun kembali meneruskan acaranya ngewe kami dan kembali lubang memek dan lubang anus Bu bidan menjadi tempat genjotan kontolkuu..



Setelah pertempuran kamipun ambruk. Dan Bu bidan memeluk dan meletakan kepalanya di dadaku.





"Ooowchh galihh ibu puas banget malam ini puaaaaasss banget" ucapnya



"Iya Bu galih juga puas bu"jawabku



"Coba aja Tian malam kamu ada disini pasti ibu gak akan kesepian dan akan selalu terpuaskan"jawabnya



"Hhhe ya gak bisa dong Bu kan saya bukan siapa siapa ibu. Masa harus temani ibu tiam malam. Hhe"jawabku



"Iyaa kan seandainya kata ibu juga galih hhe"jawabnya



"Bisa sih galih disini terus tapi mungkin harus menikah dulu sama ibu hahaha"jawabku.



"Iiih gak aachh malu atuh. Dan juga kasian sama galih masa menikah sama ibu ibu. Apa kata orang-orang apalagi teman bisnismu hhhe"jawabnya



"Iyaa kan biar galih selalu ada buat ibu dan selalu memberikan kepuasan sama ibu dan memek ibu akan selalu basah hhhe"jawabku



"Iya tapi gak harus menikahi ibu juga kali hhhe"jawabnya



"Teruss gimana dong"tanyaku menggodanya





"Hmm gimana ya.."ucapnya



"Iyaa gimana dong Bu"jawabku



Sejenak Bu bidan berfikir.





"Hmm gini gimana kalau galih menikahi Dinda anak ibu kalau galih bisa dan berhasil menikahi Dinda otomatis ibu juga akan sering mendapatkan kepuasan darimu karena Dinda sudah tau tentang kita"jawabnya



"Hhhe mana mungkin Dinda mau Bu. Seandainya Dinda mau menikah denganku apa dia mau berbagi sama ibu"jawabku





"Iyaa ituu tugasmu dan tantangan buatmu. Bisa gak galih menaklukkan Dinda sekaligus menikahi Dinda dan menyakinkan Dinda supaya ia mau membagi kamu dengan ibu"jawabnya.



"Hmmm gimna ya Bu"ucapkuu sambil merenung





"Alahh ibuu yakin kamu bisa ko menghamili mamahmu aja kamu bisa masa menaklukan anak ibu kamu gak bisa"jawabnya..



"Hmm baiklah akan galih usahakan . Sekarang kita bobo ya galih udah capek"ucapku



"Iya galih ibu juga capek dan ngantuk ayo kita bobo sayang"jawab Bu bidan sambil mencium bibirku Lalau kembali memelukku dan akhirnya kamipun tertidur


Esok paginya setelah mandi dan sarapan aku bermaksud pulang..

Akupun berpamitan sama Bu bidan dan Bu bidan mngantarku sampe pintu depan.

Di parkiran kulihat Dinda marah marah dan bicara gak jelas.


"Kenapa nak"tanya Bu bidan

"Ban motor Dinda kempes mah. Mungkin bocor."jawabnya

"Hmm udah kamu ikut galih aja ya lagian kantornya galih searah dengan kampusmu"jawab Bu bidan.


"Gak ach mah"jawab Dinda.

"Ayo Din biar saya antar aja. Kalau memang kampus Dinda searah sama kantor galih" ucapku.

Dinda hanya melirikku tanpa menjawab ucapan ku.

"Dinda pesan ojol aja ach mah"ucap Dinda

"Eeeeh keburu telat masuk sayang lagian pesan ojol gak pasti datangnya cepet atau lambat"jawab Bu bidan.


"Ya udah kalau gitu"ucap Dinda

Kulihat Bu bidan tersenyum dan mengedipkan matanya..

Akupun langsung faham lalu aku langsung berjalan ke mobilku dan membukakan pintu mobilku buat Dinda

Dindapun masuk dan duduk di depan sampingku.


Mobil melaju meninggalkan rumah Bu bidan tak lupa aku melambaikan tanganku sama Bu bidan.


"Kuliah dimana Din"tanyaku.

"Di xxx" jawabnya

"Semester berapa dan ambil jurusan apa"tanyaku lagi


"Akhir ekonomi" jawabnya cuek.

"Hmm Dinda masih marah ya sama galih hingga jawabnya cuek gitu" ucapku


"Kirain semalem udah pergi dari rumah"jawab Dinda mulai ada peningkatan jawabannya

"Hmm sebenarnya semalem juga memang aku mau pulang tapi di larang sama mamah Dinda"jawabku

"Emangnya kamu gak bisa mencari yang lebih muda hingga mau sama ibuku"tanyanya.

"Hhhe ini bukan masalah muda dan tua tapi ini sekedar rasa balas terimakasih dan saling bantu"jawabku

"Emang bantu apaan"tanya Dinda

"Mamah Dinda sudah banyak membantuku membantu kelahiran anak mamahku dan juga memeriksa kehamilan istriku.

"Apaaa. Cuma masalah itu itukan sudah jadi tugas ibuku sebagai bidan" jawabnya


"Iya tapi jasa mamahmu sangat besar mendorong dan memberi semangat sama mamahku yang hamil dan putus asa dan malu karena mamahku hamil karena di perkosaa hampir saja mamahku bunuh diri mendapat kenyataan itu." Bohongku.

"Terus"tanyanya lagi


"Iya kalau bukan karna mamahmu mungkin sekarang aku sudah jadi yatim piatu. Disaat mamahku berusaha bunuh diri untungnya mamahmu menyelamatkan dan memberikan dukungan moral sama mamahku. Karena mamahku dan mamahmu adalah sahabat" ucapku berbohong.


"Jadi atas dasar itu kamu mau melakukannya sama mamahku"tanyanya


"Iyaa karena itu. Aku mau melakukan sama mamahmu. Mamahmu terlihat serba ada dan serba bahagia tapi di dalam batinnya mamahmu sangat membutuhkan sentuhan laki laki..

"Terus bagaimana kamu bisa melakukannya itu sama mamahku"tanyanya.

"Pada saat itu aku di suruh mamahku buat mendatangi dan menjemput mamahmu buat memeriksa kandungan mamahku. Di rumahmu

Dan setelah aku sampai di rumahmu kulihat rumahnya sepi aku sudah mengetuk dan bicara permisi permisi tapi tak ada jawaban dan akupun langsung masuk karena rumahmu gak di kunci..

Pada saat berjalan aku mendengar suara orang yang sedang memanggil manggil namaku. Tapi suaranya seperti suara desahan akupun langsung mendekati suara itu. Dan aku kaget karena kulihat mamahmu lagi menonton film bokep sambill telinganya di tutupi headset. Terus mamahmu memainkan memeknya dengan jarinya sendiri.. dan entah kenapaa disaat itu mamahmu memanggil manggil namakuu.."bohongku kembali


"Hmmm terus" ucap Dinda

"Ya aku cuma mematung depan pintu kamar mamahmu sambil sekali kali melihat mamahmu yang lagi masturbasi. Dan saat itu juga aku merasa kasian dan merasa perlu membalas kebaikan mamahmu dengan mewujudkan obsesi fantasy mamahmu yang mungkin berfantasi denganku. Akupun langsung mendekatinya pertama mamahmu shock karena ketahuan lagi masturbasi tapi setelah ku bujuk dan bicara untuk membalas kebaikannya akhirnya kamipun melakukan hal itu" ucapku.


"Berapa kali kamu melakukannya"tanyanya.


"Aku gak tau pastinya berapa kali aku melakukannya sama mamahmu.. tapi kalau bertemu baru dua kali yang dulu sama yang semalem. Minimal 5 kali kami melakukan itu dalam satu pertemuan. Dan dalam dua kali pertemuan mungkin sudah 10 kali kami melakukan itu"jawabku.

"Iya maksudku bukan berapa rondenya tapi berapa kali ketemunya"ucapnya

"Iya baru dua kali Din"jawabku.


Tak terasa mobilku sudah berada di hadapan kampus Dinda.

"Ini sudah sampai kampusmu Din"ucapku

Dan Dinda seolah kaget mendengar nya.

Lalu aku turun dan mbukakan pintu buat Dinda keluar..

Setelah Dinda keluar mobilku kulihat ada 2 cewek memanggilnya

"Dindaa" teriaknya


"Aduhh mati aku"celetuk Dinda tanpa ku tau sebabnya.


"Yeee Lo di antar siapa Din"tanya temannya.

"Temen" jawab Dinda

"Temen apa temen"canda kedua temen Dinda

"Beneran temen" jawab Dinda


"Kenalin dong Sama kita"ucap temannya


"Kenalan aja sendiri"jawab Dinda

"Haiii namaku Sarah siapa namamu"ucap Sarah sambill menjulurkan tangannya buat salaman

"Aku galih"jawabku

"Namaku Winda"ucap yg satu lagi sambil menyalamiku

"Namaku galih"jawabku


"Oiyaa bener nihh galih cuma temenan sama Dinda"tanya Sarah

"Hhhe" ku jawab pertanyaannya dengan senyuman

"Eeeh jawab dong galih beneran cuma temenan"ucap Winda.

"Hhhe tanya sendiri aja sama Dinda..oke Din aku berangkat ngantor dulu ya ntar jam berapa ku jemput kamu pulang" tanyaku

"Jam 4" jawabnya dan lalu menutup mulutnya mungkin keceplosan.

"Oke nanti ku jemput jam 4 ya. Oke belajar yang rajin ya semua aku berangkat dulu"ucapku sambil masuk dan menjalankan mobilku meninggalkan kampus dinda
Ah.. ngarep kalo Dinda dibuat lemas habis menikmati sodokan Galih.. terus Bu Bidan digarap galih di depan Dinda sambil dihina lont3 ato kata² hinaan, tapi bukannya marah malah semakin liar Bu Bidannya.. dinda pun juga gak bisa marah

Yaah istilahnya kemakan omongan sendiri lah, nuduh galih gigolo =)) =)) =))

Tapi kembali lagi semua karya juragan, ane apresiasi
 
Sore itu sekitar jam 4 aku pulang dari kantorku mobilku melaju meninggalkan kantor.

Di perjalanan aku mendapat telfon dari mamah. Dan menyuruhku mampir ke swalayan untuk membeli popok buat anakku.

Akupun mengiyakan nya.. lalu mamahpun menutup telfonnya.

Di setengah perjalanan. Aku ingat sama Dinda. Dan akupun iseng iseng mampir ke kampusnya.

Setelah di depan kampus Dinda aku lihat Dinda lagi bersama dua cowok. Akupun sempat berpikir mungkin salah satunya adalah cowoknya..

Kuparkir mobilku depan mereka dan akupun langsung turun menemui Dinda.

"Dinda"ucapku

Kulihat dua cowok itu melihatku dan dindapun langsung mendekatiku.

"Kamu siapa" tanya seorang cowok.

"Nama saya galih"jawabku

"Kenalkan nama gua Herman. Gua calon pacarnya Dinda dan gua yang akan mengantarnya pulang"ucapnya

Sejenak aku berfikir. Dan mulai faham mungkin orang ini lagi mengganggu Dinda.

"Ooochh gitu ya aku galih dan aku adalah calon suami Dinda dan sebulan lagi kami akan menikah" jawabku sambil merangkul Dinda

Dindapun tak menolak rangkulanku mungkin dia gak suka sama cowok itu.

"Haaaaaah"jawabnya kageett

"Oke kalau gitu kami permisi dulu ya"ucapku sambil membuka pintu mobil dan dindapun masuk. Lalu aku masuk dan meninggalkan mereka..


"Yang tadi beneran pacarmu Din"tanyaku

"Bukan dia cowok rese yang selalu godain cewek2 kampus.

"Ooochh kirain beneran pacarmu."jawabku

"Iih males banget sama dia. Dia godain aku karena tadi aku sendirian di depan kampus"ucapnya.

"Lah Sarah sama Winda kemana"tanyaku

"Mereka pulang duluan"jawabnya

"Terus Dinda ko gak ikut pulang bareng"tanyaku.

"Gpp pengn sendiri aja"jawabnya cuek

"Hmm ya udah aku antar Dinda sampai rumah ya"ucapku

"Iya tapi gak boleh masuk"jawabnya

"Emangnya kenapa gak boleh masuk'tanyaku

"Ya gak boleh lagian mamahku pasti belum pulang"jawabnya.

"Hhhe siapa juga yang mau menemui mamahmu hhe" jawabku

"Ohh jadi gituu sekarang gak mau sama mamahku"tanyanya

"Iya kan mamahnya lagi gak ada hhe"ucapku

"Ya terus"tanyanya


"Kalau mamahnya gak ada kan ada anaknya hhe"jawabku

"Enak ajaa mamahnya di embat sekarang mau embat anaknya juga enak aja"jawabnya ketus


"Hhhe maaf cuma becanda ko anakku hhahaha"candaku

"Iiihh males banget di panggil anak sama kamu"jawabnya

"Lah emang kenapa kan aku sama mamahnya jadi kamu ini anakku hahha"jawabku

"Emang kamu mau nikahi mamahku"tanyanya

"Hahaha ya gak lah Din. Kalau aku nikahi mamahmu kasian ia pasti merasa malu dan akan jadi bahan gosipan teman temannya"jawabku

"Syukur dech kalau gitu"jawabnya

"Oiyaa Din kita mampir dulu ke swalayan ya mamahku memintaku buat belikan popok buat bayinya"ucapku

"Terserah kamu aja"jawabnya

"Ya sekalian pilihin dan cariin ya kan aku belum tau popok itu kaya gimana"jawabku

"Laaahh masa sudah nikah tapi belum tau bentuk popok kaya gimna"jawabnya

"Iya sudah menikah tapi kan aku belum punya anak"jawabku

"Ya makanya cepet punya anak biar tau gimna bentuk popok"jawabnya.

"Ya udah yu kita bikin anak hhha"jawabku


"Iihhh najiss"jawabnya

Akhirnya mobilku masuk menuju parkiran swalayan. Dan kamipun masuk. Mencari cari popok bayi"

"Peralatan bayi di sebelah mana dan lantai berapa Din"tanyaku

"Itu di bawah yang paling pojok"jawabnya

"Ya udah yu kita makan dulu"ucapku

"Laaahh tanya popok tapi malah ngajak makan"tanyanya

"Ya abisnya laper Din tadi pagi dirumahmu aku gak sempat sarapan dan siang juga sibuk jadi gak sempet makan siang"jawabku

"Ya udah ayoo daripada nanti kamu mati kelaparan aku yang repot"jawabnya

"Jangn mati dong kalau aku mati nanti kamu jadi janda hhhe" candaku

"Enak aja hhhe"jawabnya

Dan akhirnya setelah sekian lama aku melihat Dinda tersenyum.


Lalu kamipun masuk ke tempat makan dan memesan beberapa makanan dan minuman. Dan kamipun duduk sambil menunggu makanan tiba.

"Oiya Din Dinda ambil jurusan ekonomi apa gak mau ikuti jejak mamah jadi bidan"tanyaku

"Gak aach aku lebih tertarik sama ekonomi"jawabnya

"Ooh tapi apa mamah gak menyuruh Dinda masuk ke jurusan kedokteran"tanyaku

"Mamah gak mengharuskan aku buat masuk jurusan apapun semua ia serahkan padaku dan keinginanku"jawabnya.

"Ooh ya juga sihh semua juga tergantung yang mau menjalani"jawabku

Akhirnya makanan kami tiba. Dan kamipun langsung menyantap pesanan kami"

"Oiyaa Din aku mau tanya tapi jawab yang jujur ya"tanyaku

"Apa" jawabnya

"Gimana perasaanmu semalem apa kamu marah kecewa dan terpukul karna melihat aku dan mamahmu"tanyaku

Sejenak ia diam dan menatapku

"Jujur aku shock kecewa dan kaget . Tapi setelah berfikir dan mendengar pertakataan mamah sedikitnya aku bisa menerima dan menganggap wajar sama mamah. Karena mamah juga masih membutuhkannya. Sekedar untuk melampiaskan dan melepaskan rasa penat nya"jawabnya

"Syukurlah kalau Dinda faham. Dan Dinda benar. Mamah Dinda hanya melakukannya untuk melampiaskan nafsunya dan juga untuk menyegarkan otak dan penatnya. Kami melakukannya bukan di dasari rasa cinta antara sepasang kekasih ko kami lakukan itu atas dasar saling membantu tanpa di dasari dengan ikatan cinta. Dan jangn anggap kalau mamah Dinda rendahan. Karena mamah Dinda gak seperti apa yang Dinda pikirkan.. apakah Dinda pernah lihat mamah Dinda sama laki laki lain selain aku"ucapku


"Belum semenjak meninggalnya papah cuma galih lelaki yang kulihat dekat sama mamahku"jawabnya.

"Iya itu berarti mamah Dinda gak rendahan sekian lama mamah Dinda memendam nafsu biologisnya menahan kebutuhan batinnya dengan cara bekerja dan membesarkan Dinda"ucapku.

Kulihat Dinda sedikit bersedih dan menahan air matanya..

"Hmm Dinda keterlaluan ya. Dinda gak punya perasaan ya. Dinda egois ya Dinda hanya memikirkan diri sendiri ya.."ucapnya sedih..

"Gak Din wajar Dinda bersikap gitu. Itu menandakan kalau Dinda sangat menyayangi mamah Dinda."jawabku

"Iyaa Dinda sangat menyayangi mamah hanya mamah yang Dinda punya. Didunia ini"jawabnya.

"Ya syukurlah jadi galih mohon Dinda jangn membenci ataupun berfikir yang jelek tentang mamah Dinda ya"jawabku

"Iya iya galih maafin Dinda. Dan Dinda juga akan bersujud dan meminta maaf sama mamah atas tindakan dinda"jawabnya.

"Hmm syukurlah. Ya udah kalau begitu ayo kita beli popok bayi. Ya. Sekalian.."ucapku terhenti

"Sekalian apa. Galih"tanyanya

"Hhhe gak ach"jawabku

"Iiihh ayo bilang apaa. "Ucapnya

"Sekalian galih mau beliin pakaian yang seksi buat mamah Dinda biar kalau galih kerumah Dinda bisa memuaskan mamah Dinda"jawabku.


"Ooohh gitu ya hhe nakal ya"jawabnya

"Oiya Din mamah Dinda suka warna apa"tanyaku

"Yaa menurut Dinda sih itu tergantung galih galih sukanya warna apa" jawabnya

"Galih sukanya warna merah dan hitam"jawabku

"Ya beliin aja warna itu"jawab Dinda

Ya udah yu kita beli ajakku

Lalu kami berangkat dan tujuan kami adalah pakain dalam

"Din aku pilihin warna dan Dinda yang pilihin ukurannya ya"ucapku

"Iyaa"jawabnya

Lalu kutunjuk lingerie yang transparans. Warna hitam dan merah dan Dinda yang memilih ukuranya.

Kutunjuk juga g string dan bh. Warna merah dan hitam. Dan Dinda juga yang memilih ukurannya.

"Hmm pasti mamah kelihatan seksi ya hhe"ucap Dinda.

"Hhe mungkin. Kan galih belum lihat hhe"jawabku

"Ini Din bagus mungil dan cantik"ucapku sambil memberikan cangcut berenda yang transparans.

"Ini gak muat buat mamah galih ini kekecilan"jawabnya.

"Siapa bilang buat mamah Dinda. Ini buat Dinda ko hhhe"jawabku

"Iiih gak ach Dinda gak mau pake itu ntar kelihatan orang malu"jawabnya

"Yee jangn dilihatin sama orang dong tapi lihatin aja sama galih hhhe"jawabku


"Enakk aja hhhe"jawabnya sambil menerima cangcut pilihanku

Dan akupun lantas memberikan beberapa pakain dalam buat Dinda

Setelah beres beli pakain dalam buat Dinda dan Bu bidan. Kamipun lanjut membeli popok buat anakku.

Dan setelah beres kamipun lalu pulang tak terasa hari sudah masuk malam hari sekitar jam 7malam kami sampai di halaman rumah Dinda

Dan kulihat Bu bidan lagi di teras mungkin nungguin Dinda pulang

Kamipun turun dan nyamperin Bu bidan yang lagi menunggu.

"Kamu dari mana nak. Dan eeh galih ko bisa bareng sama Dinda"tanya Bu bidan

"Ya maaf Bu tadi sehabis jempt Dinda kami makan dulu jadi kemaleman dech"jawabku

"Ya syukur deh kalau Dinda pulangnya sama galih ibu jadi tenang tadi ibu khawatir karna ibu telfonin Dinda gak di jawab terus"jawab Bu bidan

"Maaf mah tadi hpnya di silent jadi gak denger kalau mamah telfon"jawabnya

"Hhhe ya gpp mungkin karena Dinda keasikan ya makan sama galih hhhe"jawabnya


"Iiihh mamah apaan sihh"ngeles Dinda

"Ya udah Bu kalau gitu saya permisi pulang dulu ya kasian mamah tadi minta di beliin popok. Takut ia menunggu lama"jawabku


"Oh ya udah kalau galih gak mau masuk dulu.. silahkan dan titip salam buat mamah galih ya"ucap Bu bidan.

"Iya Bu pasti saya sampaikan. Ya udah Bu.. Din galih permisi dulu ya"ucapku


"Iya galih."jawab Bu bidan

"Iya hati hati ya"jawab Dinda.

Aku dan Bu bidan langsung tersenyum

Dan akupun langsung masuk kembali ke mobilku dan melanjutkan perjalanan pulangku..
 
POV. DINDA

setelah galih pulang aku dan mamahpun masuk. Rumah dan kulihat mamah senyum senyum padaku.


"Iih mamah apaan sih senyum senyum"tanyaku

"Gpp ko emangnya gak boleh mamah tersenyum"jawabnya

"Ya boleh lah mah. Justru itu yang Dinda rindukan sebuah senyuman dari mamah yang sekarang baru terlihat setelah sekian lama ngilang"jawabku

"Kamu mau makan nak"tanya mamah

"Ntar aja maha tadi sudah makan sama galih"jawabku

"Oiya emang tadi makan dimana"tanyanya

"Di xxxx mah

"Ooh mamah kira tadi Dinda masih marah sama mamah karena telfon mamah gak di angkat dan juga Dinda belum juga pulang"ucap mamah.

Akupun langsung bersimpuh di paha mamah

"Mah maafin Dinda maafin Dinda tak tak mengerti mamah dan menendang jelek mamah maaf Dinda karna Dinda egois mah tak memahami kebutuhan mamah"ucapku sambil menangis di pangkuannya.

"Eeh eeh nak nak jangn gitu nak mamah gpp ko nak mamah gak tersinggung ataupun sakit hati sama Dinda. Ayo ayo bangkit sayang"ucap mamah sambil mengankat kepalaku lalu mamah ciumi pipi dan keningku sekaligus menghapus air mataku.

"Maaf Dinda ya mah"ucapku lagi

"Iya iya sayang maafin mamah juga ya"jawab mamah

Dan lantas kamipun berpelukan. Dan mamah mencium keningku

"Mah terima kasih mah mamah sudah mau memeluk Dinda Dinda kangen hangatnya pelukan mamah"ucapku

"Hmm maafin mamah ya sayng maafin karena mamah terlalu sibuk hingga mamah tak memperhatikanmu"jawab mamah

"Gak mah mamah gak salah Dinda faham mamah sibuk kerja itu demi Dinda dan mamah sengaja agar menutupi kebutuhan batin mamah dengan bekerja"jawabku

"Hmm syukurlah nak kalau kamu mengerti. Tapi mamah tegaskan kalau mamah dan galih tak ada ikatan cinta nak jadi Dinda Jngn khawatir mamah gak akan menikah sama galih dan galih gak akan jadi papah tirimu hhe"jawab mamah


"Iih mamah hhe iya mah Dinda faham dan ngerti galih juga sudah menjelaskan semuanya tadi"jawabku

"Ooh jadi tadi kalian bicara banyak ya"jawab mamah

"Gak banyak juga sih mah tapi ya jelaskan tentang galih dan mamah aja" jawabku

"Ya makasih ya sayng kalau kamu faham nak"jawab mamah sambill memelukku

"Oiya mah tadi juga galih membelikan sesuatu buat mamah"ucapku

"Loh beliin apa"tanya mamah

Aku bangun lalu mengambil dan membuka bungkusan pakian

"Ini mah galih beliin lingerie buat mamah"ucapku

"Lah ini buat apaan nak ko gini pakiannya"jawab mamah

"Hhhe ini sengaja galih beliin biar pas galih kesini terus mamah pake ini biar bergairah hhhe"jawabku

"Iih apaan sihh hhhe. Emang galih boleh kesini nak"tanya mamah

"Boleh boleh mah tapi jangn sampai tetangga curiga ya mah"jawabku

"Hhe ya gak mungkin curiga lah sayang mungkin tetangga mengira kalau galih pacarmu sayang kan kalian cocok usia juga gak jauh. Gak seperti sama mamah"jawab mamah

"Iyaa tapi gak harus bilang galih pacarku juga mah hhe" jawabku

"Emang kenapa kamu gak suka ya sama galih nak"jawab mamah

"Gak ach dia kan udah punya istri mah"jawabku

"Hhe kalau mamah sih boleh aja nak kalau galih jadi pacarmu bahkan akan snagat bahgia kalau galih nikah sama kamu. Karena mamah yakin galih bisa bahagian kamu nak"jawab mamah.

"Iih apaan sih mah hehe"jawabku

"Muaachh mamah serahin semua sama kamu nak mamah yakin kamu bisa memelih jalan yang tepat buat kebahagianmu"ucap mamah sambil mencium keningku

"Oiya mah tadi galih juga membelikan beberapa buat Dinda"uacpku

"Oiyaa coba mamah lihat"jawabnya

Lalu aku menunjukan pakian yang di beliin galih

"Hmm bagus juga nak tapi ko warnanya samaan nak"jawab mamah

"Heheh itu karna ini adalah warna kesukaan galih mah"jawabku

"Ooh berarti galih yang pilihin buat kita ya"jawab mamah

"Hhhe iya galih yang pilihin Dinda cuma pilihin ukurannya aja"jawabku

"Menurut mu galih gimana orangnya nak"tanya mamah

"Ganteng. Mapan dan Dinda rasa galih orang yang bertanggung jawab"jawabku tanpa sadar memuji galih

"Cieee cieee hahaha. Ada yang kesengsem nih hhhe"jawab mamah

"Iiih mamah godain Dinda terus aach hhhe"jawabku

"Gpp ko nak kalau Dinda sama galih mamah senang aja dan kalau Dinda sama galih mungkin mamah akan menjauhi dan gak akan biarkan mamah Deket sama galih"jawab mamah

"Gak mah Dinda gak mau dan mamah jangn sampe mengubur kebutuhan mamah dan membunuh batin mamah. Kebahgiaan mamah adalah kebahgiaan Dinda juga mah" kalaupun Dinda jadi sama galih Dinda rela berbagi sama mamah. Dan Dinda janji kalau galih menjauhi mamah karna ada hubungan sama Dinda maka Dinda yang akan melupakan galih mah"jawabku

"Hhhe berarti memang kamu ada hati ya sama galih"jawab mamah

"Iih apaan sih mah kan itu seandainya"jawabku coba mengelak

"Hhhhe mamah faham dan ngerti ko sayang muuachh"jawab mamah sambil mencium keningku

"Mah Dinda sangat kangen sama mamah bolehkah Dinda tidur sama mamah"ucapku

"Tentu sayng tentuu ayoo kamu boleh tidur di kamar mamah ayo sayng kita tidur"jawab mamah

Lalu kamipun masuk kamar mamah

"Mah cobain dong pake pemberian galih ukuranya pas atau nggak"ucapku

Lalu mamahpun mencoba lingerie sekaligus CD dan bh nya

"Woww mamah seksi banget pasti galih makin bergairah setelah mamah pake itu"jawabku

"Hhhe masa sih sayng tapi rasanya gimnaa ya pake ginian"jawab mamah

"Hhhe itu karena mamah baru kali ini pake gituan ntar juga terbiasa mah"jawabku


"Iya mungkin juga sih hhe"jawabny

"Iya udah ayo sini mah Dinda pengn pelukin mamah sambil tidur mah"ucapku

Akhirnya mamahpun rebahan dan kamipun tidur sambil berpelukan



"
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd