Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Garis Waktu

Bimabet
jangan di baca doank.. biar yang bikin cerita semangat.. semakin semangat bakal semakin sering update dan panjang.. hahahaha

terima kasih suhu cerita joss..
 
ayo update lgi hu... serasa kurang ane baca ato karena keenakan bacanya yak?
 
Syukur belum jebol wkwkwkwk,, tak kira bakal kena karma itu Noe ... Tp smua belum brahir tetep di tunggu lanjutanny hu...!!!
 
Wah kentang update nya bos
ada lanjutannya biar gak kentang sore ini, tapi belum ada SS nya lagi.
ayo update lgi hu... serasa kurang ane baca ato karena keenakan bacanya yak?
sore ini ada lanjutan yg seharusnya tadi hu.
jangan di baca doank.. biar yang bikin cerita semangat.. semakin semangat bakal semakin sering update dan panjang.. hahahaha

terima kasih suhu cerita joss..
siap terimakasih
Syukur belum jebol wkwkwkwk,, tak kira bakal kena karma itu Noe ... Tp smua belum brahir tetep di tunggu lanjutanny hu...!!!
hahaha perawan 3 x yuhu haha
Waah cerita baru yang mantap nih.
Savesiska
terimakasih suhu save siska, save via vallen hha
 
Thxs hu updatenya, jadi jelas masih segel ya hu si sisca
Segel masih utuh kan?
masih utuh sepertinya haha
m ksh huu update nya tipis... di tunggu update selanjutnya yg tebel dan panjang.. biar puas hehehehe
. savesiska.. terselamatkan..
sore ini ada lanjutannya yg harusnya tadi hu. tapi gak ada ss nya sih.
Untung siskanya selamat,cuma kena emut2 aja :D,cewek langka kayak siska layak diperjuangkan hu
jadi pengen ikut ngemut juga ya hu hahaha
Weitt apdet tipis setipis segel siska yg masih stay :banzai:

Ini tipis gara2 ganti skrip bukan yah :ngupil:
ennga hu gak ada perubahan skrip ko, tadi ane anter siska dulu belanja buat keperluan lebaran haha. eh anter istri maksudnya
Yeee... Siska selamat. Moga aja gak bakal ada lagi permasalahan antara noe dengan siska
aminn
si diki dibawah sudah pingsan digebuk riko (terlena dikira riko udah takluk), banu ga bisa silat, kena gebuk, trus diiket, siska langsung di ehem2 di depan banu, sebelum colok, kang hafid dateng ngandalin pake gps. jadi siska tetep prewi

kira2 kalo seperti itu pada emosi ga ya hu?
:adek:
sebuah konspirasi yg sangat menarik hu jika seperti itu haha
 
Pernahkah kau terjatuh secara sukarela ?
Sebab kau yakin, seseorang akan menangkapmu.
Seseorang akan mengajarimu cara tertawa, cara percaya, cara mengeja rasa tak bernama.


8 Oktober 2016.

Setelah kejadian yg tak terduga di katapang kemarin, sore harinya gw langsung anterin siska ke rumah dia.

Orang tuanya kaget saat siska pulang sama gw, karena mereka tahu saat siska pergi, dia di jemput sama orang lain.

Untungnya, kondisi siska saat pulang tidak terlalu acak2kan, jadi mereka tidak curiga.

Siska langsung ke kamarnya, gw sendiri di ajak ngobrol dulu sama orang tuanya siska.

"masih ngambek si teteh na a ? langsung ke kamar dia", kata bapaknya.

"iya pak masih ngambek sedikit, tapi udah beres masalah nya koq insyaalloh masih bisa sesuai rencana", kata gw berbohong.

"oh iya atuh syukur kalo gitu, tinggal nunggu siska nya biasa lagi aja a sabar aa nya da emang gitu dia mah kalo pundung suka berlebihan", timpal mamahnya.

"hehe muhun mah wios", kata gw.

Gw langsung pamit saat itu, di ajak makan dulu sebenernya tapi gw tolak, soalnya siska masih syok gitu jadi gw gak mau bikin curiga aja.

Semalaman gw gak bisa tidur mikirin siska, kemarin gak sempet minta kontak dia yg baru. Gw hanya berusaha berpikir positif aja setelah kejadian kemarin, tapi hati kecil gw berpikir negatif.

Gw gak tahu sampe mana kemarin siska di rumah itu, gw gak tahu apakah saat datang dia sudah kenapa2.

Jujur sih ada rasa kecewa saat gw berpikir bahwa siska udah kehilangan hal yg dia jaga.

Gw cerita ke aris kalo gw lagi mikirin hal itu.

"tenang aja lu nya OE, kalaupun iya, elu harus bisa nerima dia lah", kata aris.

"ya, tapi kan ris gimana yah"

"goblog lu OE, gak cukup emang 2 cewek perawan nya di ambil sama lu, justru gw mikir nya elu kena karma OE", kata aris.

"Sebrengsek2 nya gw ris, gw juga mau dapet cewek baik2 yg emang belum gimana2 kali", kata gw.

"cewek baik2 gak bakalan ada yg mau sama cowok brengsek kayak elu, permak dikit tuh otak jangan cuma memek yg lu pikirin", kata aris mulai terbawa emosi.

Gw terdiam.

"Gw aja nih ya sama nadia, nadia udah gak perawan, tapi bukan itu yg pertama gw liat dari dia ris, tapi ketulusan dia nerima gw. Gw mah keluarga gak tahu dimana, di bandung cuma numpang sama elu, dan gw harus bersyukur ada cewk yg bisa nerima kondisi gw kaya gini", tambah aris.

"iya iya ris gw ngerti", kata gw.

"yg elu cari kan istri OE, dan istri itu bukan cuma sekedar fisik. Kalo yg elu cari cuma perawan nya mah tuh banyak anak SMA tinggal lu beli dari mereka gampang. Istilah nya kalo lu mau sate, tinggal ke tukang sate gausah repot2 ngurus kambing", kata aris.

Ya, semua yg di katakan aris bener, gw gak boleh jadi ragu sama siska. Yg ada harusnya gw jadi tambah yakin sama dia.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Esok harinya, jam 8 gw berangkat mau menuju rumahnya siska.

Sesampainya disana, ada mamah nya aja lagi nyiram tanaman.

"assala'mualaikum", sapa gw.

"wa'alaikum salam, eh aa", jawab mamahnya.

"siska belum berangkat kan mah ?", tanya gw.

"dia sakit a, gak masuk kerja kayanya tadi mamah udah nelepon atasannya dia", kata mamah.

"oh sakit kenapa mah ? ngedadak ?", tanya gw.

"dari kemarin malem panas badannya, makan gak mau dia. Coba bujukin gera a, masuk aja ke dalam gih", kata mamahnya.

Gw langsung ke dalam, kamarnya di tutup.

"non, tidur ?", kata gw.

gak ada jawaban sama sekali.

"non, makan dulu yuk, nanti tidur lagi", kata gw terus.

Selama setengah jam gw nunggu kamar dia terbuka, gak ada jawaban sama sekali.

Mamahnya bilang lagi tidur kayanya tunggu aja.

Gw duduk di depan TV.

Lagi rebahan disana, kamar siska terbuka, dia berjalan ke dapur dengan dasternya. Mukanya kusut.

"non non, mau kemana ? makan dulu atuh", kata gw sedikit berlari menyusul dia.

"ke toilet", kata dia

Sekitar 5 menit dia di toilet, dia melangkah lagi ke kamarnya. Gw tahan dia sebelum kamarnya.



"makan dulu non, jangan gini atuh, udah biasa lagi non", bujuk gw.

"gak laper a", kata dia.

"makan dulu biar enakan badan kamu nya non", kata gw lagi.

"aku bilang aku gak laper, gausah maksa", kata siska emosi.

gw terdiam, mamahnya mendekat.

"teteh jangan gitu atuh, a banu udah jauh2 kesini malah gitu kamunya, hargain a banu kan bentar lagi jadi suamimu", kata mamahnya.

Gak ada jawaban dari siska, dia melangkah ke kamarnya lagi.

"jangan di kunci teh", kata mamahnya lagi.

"gih a ke kamarnya aja temenin dia", tambahnya.

"gapapa mah ?", tanya gw.

"iya gapapa, ada mamah ini", kata dia.

Gw melangkah ke kamarnya, gak di kunci.

"Mau ngapain kesini ? PERGI", kata siska.

"gausah maksa aa pergi non, aa cuma mau nemenin kamu", gw duduk di kursi meja belajar siska yg berisikan kumpulan novel.

Sedangkan siska dia tiduran menghadap ke arah berlawanan.

"Aa jangan kesini lagi aku malu", kata siska sedikit sesenggukan.

Gw mendekat dan duduk di ranjang siska.

"jangan ngomong gitu non", kata gw sambil mencoba memegang tangannya.

"jangan pegang aku", kata dia tegas saat tangan gw udah megang tangan dia.

"katanya mau berjuang bareng aa non", lanjut gw.

Siska masih sesenggukan di tidurannya.

Dia berbalik posisi nya ke arah gw.

"makan dulu yuk non, kamu mau makan apa ?", tanya gw saat dia menatap gw.

Oke, mungkin dia masih trauma atau apa. gw harus mencoba tenang agar siska bisa seperti biasa lagi.

"Aa beli batagor yg di depan ya, enak kayanya seger", kata gw.

Siska mengangguk, gw lalu ke depan, lumayan jauh sih dari jl. pabaki ujung ke jl. pasir koja.

Gw beli batagor disana buat siska.

Saat gw balim lagi, siska masih tiduran, namun bajunya udah ganti dan dia udah lumayan agak seger mukanya.

"nih makan dulu", kata gw membawa satu mangkok batagor.

Gw suapin dia. Dia nurut. Tapi gak ada satu patah katapun yg keluar dari mulut dia.

"di luar yuk non, biar agak segeran, pusing tiduran mulu mah", ajak gw.

"iya yuk atuh", kata dia singkat.

Lalu, kami menuju teras rumah. Disana kita hanya duduk, gak ada obrolan berarti yg keluar. Entahlah gw jadi malah bingung ngadepin siska yg kaya gini.

"eh gak ada yg punya gitar disini non ?", tanya gw.

"mang ucup punyauen a suka gigitaran", kata siska.

"aa pinjem ah, tungguh yah", kata gw lalu berlalu menuju warung mang ucup.

Gw balik lagi dengan sebuah gitar. Sebuah senjata sih bagi gw gitar itu.

"mau request lagu gak ?", kata gw nanya siska.

"emang bisa ?", kata siska mulai aktif bicara lagi.

"wah ngeledek nih kamu mah", kata gw.

"terserah aja mau nyanyi apa", kata dia.

Gw sedikit mainin gitar itu. Bingung juga mau nyanyi apa saat itu.

gembreng gembreng gak jelas.

Dan, jika suatu saat buah hatimu, buah hatiku.
Untuk sementara waktu pergi..

jangan kau, pertanyakan kemana.. kaki nya kan melangkah..
Kita berdua tahu, dia pasti.. pulang ke rumah..


Gw nyanyi lagu itu dikit.

"lagu siapa itu a ?", tanya siska.

"gak tahu ya hehe lagu nya kakak nya isyana sarasvati non", kata gw.

"oh, aku gak tahu, tapi enak lagunya", kata dia lagi.

Hampir dua jam kami hanya duduk di teras, obrolan pun itu itu saja.

"aa pulang dulu kalo gitu non, kamu tidur aja gih", kata gw yg udah bener2 bingung ngapain disana.

"jangan pulang", kata dia.

"atuh kamunya jangan gini terus non, aa malah tambah bingung kamu nya gini mah", kata gw.

"temenin aku tidur", kata dia.

deg.. kenapa tiba2 dia ngajak di temenin tidurnya coba.

"hah, maksud nya gimana ?", tanya gw.

"aku mau tidur, aa main gitar di kamar jangan berpikir kemana2", kata dia.

"oh oke", kata gw baru ngerti dengan apa yg dia maksud.

Kami menuju kamar dia lagi, siska langsung tiduran membelakangi gw.

Gw sendiri, megang gitar di kursi meja belajarnya.

Mau ngapain coba gw ya. Geje amat.

Dan.. apabila esok..
datang kembali.. seperti sedia kala dimana kau bisa bercanda..
dan.. perlahan kau pun.. lupakan aku..
mimpi burukmu dimana tlah ku tancapkan duri tajam..
kaupun menangis.. menangis sedih.. maafkan aku..

dan.. bukan maksudku.. bukan inginku..
melukaimu.. sadarkah kau disini ku pun terluka..
melupakanmu.. menepikanmu.. maafkan aku..


Gw nyanyi lagu itu, siska kayanya udah tidur.

Gak lama, mamahnya siska datang ke kamar, dia bawa secangkir kopi dan melihat kondisi siska.

"udah gak panas sekarang mah a, yaudah temenin dulu aja sama aa nya, kopinya minum", kata dia.

"muhun mah", jawab gw.

Dan, dengarlah ombak yg datang menerjang kuatmu..
Dan, dengarkan arus yg datang nyatakan..

Langit dan laut
dan hal hal yg kau bicarakan.
biar jadi rahasia
menyublim ke udara
hirup dan sesakkan jiwa.


Gw nyanyi lagi satu lagu itu. Gak familiar ya lirik lagu yg gw tulis. Haha gw lebih menikmati musik yg gak familiar di telinga orang sih. Bandung terkenal dengan band band indie nya yg berkualitas, dan gw menikmati hal itu.

Gak lama, siska bangun dan berbalik ke arah gw.

"a", kata dia.

"gimana non ? mau minum ? atau mau apa ?", tanya gw.

Dia menggeleng.

Gw mainin gitar lagi.

"A", kata siska lagi.

"iya gimana non ?", jawab gw lagi.

"kalo aku gak kaya dulu lagi gimana ?", tanya dia.

"kamu tetap siska yg dulu koq di mata aa", jawab gw.

"tapi aku udah gak kaya dulu lagi a", kata dia.

"Yg penting kamu gak berubah non", kata gw.

"aku takut", kata dia.

"takut kenapa non ?", tanya gw.

"takut aa gak bisa nerima aku yg sekarang", kata dia.

"aa bakalan nerima kamu apapun keadaannya, seperti kamu mampu percaya kembali sama aa non", kata gw.

"Kalo aku hamil ?"

Deg..

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hanya kau yg tahu caranya, membuat diriku terluka.
Dan hanya kau yg tahu caranya, menyembuhkan hatiku.


25 Oktober 2016

Hari ini, gw ajak siska jalan2 ke ciwidey. Siska sendiri mulai kembali kaya dulu. Ceplas ceplos nya udah ada lagi.

Pagi2 nya singgah dulu di makam bonyok gw di daerah tenjolaya.

Disana siska membaca surat yasin dan gw memberihkan tumbuhan yg mengotori makam.

Sekitar jam 10, kami langsung menuju kawasan wisata rancabali. Kami ke glamping lakeside rancabali.

Sebuah restoran berbentuk kapal bajak laut yg mengingatkan gw kepada sosok kapten jack sparrow.

"mau makan apa non ?", tanya gw di salah satu meja restoran itu.

"enak enak gak makanan nya disini a?", tanya dia.

"gatau sih hehe belum pernah makan disini juga", jawab gw.

"biasa nya restoran gini makanan nya biasa aja", kata dia.

"enak ngaliwet disini mah ya non", kata gw.

"iya bener a"

"terus mau pesen apa ini ? masa iya naik kesini gak pesen non", tanya gw lagi.

"yaudah pesen nasi goreng nya aja a, sama roti bakar, sama teh anget aja udah", kata dia.

"oke", kata gw.

disana kami menikmati udara segar khas pegunungan.

"enak kayanya tinggal di daerah gini ya a adem gak kaya di bandung panas", kata siska.

"iya non, cuma jauh kemana2 aja, jauh ke bu imas", kata gw.

"haha suruh buka cabang aja disini a warung bu imas nya, enak loh dingin2 gini makan sambel pedes", kata siska.

"enaknya kalo dingin mah tidur non, apalagi kalo", kata gw gak di lanjut.

"kalo apa ? mau aku tusuk matanya pake pisau nih ?",kata dia sambil megang pisau yg dia pakai buat roti bakar.

"hehehehe ampun", kata gw.

Sebenernya masih ada kerisauan dari dalam hati gw.

Banyak pertanyaan yg ingin gw lontarkan kpd siska, namun gw belum nemu waktu yg tepat buat bilangnya.

walaupun sekarang dia udah kembali sedia kala, ya tetep aja masih ada misteri yg bikin gw gak bisa tidur gara2 dia ini.

Sekitar jam 3, kami beranjak darisana. Kami sempat menikmati jagung bakar dan mie di daerah kebun teh rancabali.

"enakan ini daripada yg tadi disana a", kata siska sambil makan mie nya.

"itu mah kamunya aja gembul dasar", kata gw.

"hehe biarin ah, biar aku nya endut", kata dia.

"justru itu, kamu mah makan banyak, jadi daging kagak non, malah badan di tinggiin", kata gw.


"hehe udah darisana nya harus gini a", kata dia.

"a, beli strowberry yah, buat si mamah", kata dia saat melihat seorang wanita menjajakan stowberry yg sudah di pak rapi.

"gih beli, ini uangnya", kata gw sambil mengeluarkan uang.

"gausah ih, aku juga punya uang mah ngeledek", kata siska.

emang nih anak ngaco dasar, cewek lain mah minta di beliin kalo mau sesuatu. Lah ini.

"koq udah dibuka satu ?". tanya gw saat siska membawa satu kantong kresek strowberry dan satu pak strowberry dia pegang sambil di makan.

"hehe kabita a, seger ih enak", kata dia sambil memberikan ke gw.

"gamau ah", kata gw.

Pikiran gw malah tambah gundah melihat sikap siska kaya gitu. Kacau.

"yaudah yuk sambil pulang aja non", ajak gw.

"iya hayu", kata dia.

Kami pun melanjutkan perjalanan.

"mau mampir dulu di rumah aa ih yg di ciwidey", kata dia.

"lah, kan rumahnya udah jadi milik orang lain non, ada2 aja", kata gw.

"ohehe iya lupa a", kata dia.

"udah jangan makan mulu strowberry non, hasyeum gitu nanti sakit perut", kata gw saat siska terus makan satu persatu.

"gapapa ah enak seger", kata dia.

Mobil melaju di jl. ciwidey rancabali.

"non", kata gw saat mobil sudah mendekati ciwidey.

"apa a? aku ngantuk", kata dia.

"kita mampir dulu di depan ya", ajak gw.

"iya a, bangunin aja nanti", kata siska ngantuk.


Lalu gw melajukan mobil dan berhenti di sebuah klinik milik temen lama gw di ciwidey.

Tadi pas masih di rancabali gw hubungi dia dan kebetulan dia lagi kosong pasien untuk hari ini.

"non, bangun non", kata gw membangunkan siska.

"iya a, kita lagi dimana ?"

"turun dulu yuk", ajak gw.

Gw turun, siska juga turun.

"ih aa ngapain kesini ih", kata siska kaget saat gw masuk ke klinik. Sebuah klinik kandungan.

"yuk ikut masuk dulu", ajak gw.

"gak mau ih aa, ngapain coba", tolak dia tapi mengikuti gw ke dalam sambil megang tangan gw dengan erat.

gw ke resepsionis nya, gw bilang udah ada janji sama dr. Indra.

Resepsionis nya nyuruh tunggu dulu katanya ada satu pasien masih di periksa.

"hayu pulang a", bisik siska saat kami duduk di ruang tunggu.

"iya nanti dulu non", kata gw.

"atuh mau ngapain coba kita kesini", kata dia.

"meriksa kandungan kamu, biar tambah sehat", kata gw tegas.

Siska diem.

"ih aa hayu pulang ih", kata dia.

"iya nanti tanggung bentar lagi", kata gw.

Gak lama, keluar seorang ibu membawa anaknya dari dalam ruang periksa.

"yuk non", ajak gw berdiri.

"aku takut ih", kata dia.

"hai noe, apa kabar ? udah lama gak ketemu sama elu nih", kata indra saat gw masuk ke dalam ruang periksa, siska ikutin gw. Dia masih megang tangan gw dengan erat.

"haha baik dra, elu sendiri gimana ? sombong nih mentang2 udah punya klinik gak pernah maen ke rumah, gak kaya waktu kuliah dulu rumah gw jadi rumah singgah elu", kata gw.

"haha sorry sorry sibuk soalnya noe", kata dia.

"eh iya nih kenalin dra, siska. Siska dia indra temen kecil aa", kata gw.

mereka bersalaman.

"elu yg sombong kawin gak undang2 noe", kata indra.

"baru mau nikahnya juga dra", kata gw.

Siska diem aja mendengarkan gw ngobrol.

"lah terus siapa yg mau di periksa kandungannya noe tadi kata elu ?", kata indra.

"dia dra", gw nunjuk siska.

"periksa kandungan apa mau di kb dulu maksudnya noe, gak ngerti gw", kata indra.

"dia dra, dia lagi isi", kata gw.

"engga ih aa beneran aku gak hamil ih, aku gak hamil dok asli", kata dia tegas.

"lah jadi gimana ini, udah hamil calon elu noe ? apa gimana ?", kata indra bingung.

"iya periksa dulu aja dra yg standar aja gimana", kata gw.

"ih aa gak percaya amat sama aku, macem2 aja deh ih tidur berdua aja belum pernah mana bisa hamil coba", kata siska menolak.

Indra diem aja menyimak perdebatan kami.

"iya periksa aja gih naik ke atas", kata gw.

Siska akhirnya nurut, lalu naik ke ranjang.

Dia lalu di periksa sama indra, periksa standar sih kaya orang sakit di tensi lalu di pegang perutnya dan dilihat lidahnya. Gw gak ngerti.

"noe lu nya sini", kata indra.

gw mendekat ke sana, gw berdiri di samping siska.

"boleh saya buka baju bagian perut aja?", kata indra.

"gak mau dok, aku gak hamil ih", kata siska keukeuh.

"yaudah yuk udah duduk lagi aja", kata indra.

Kami duduk kembali di depan meja indra.

"gimana dra ?", tanya gw.

"dari secara fisik gak ada tanda2 hamil sih noe, bingung juga gw kalian udah ngelakuin apa gimana ?", tanya indra.

"engga ih boro2 ngelakuin dia macem2 aja aku tabok dok, bener kan a aku gak hamil ih masa aku bohong", kata siska.

"yaudah gini aja, di test pack aja dra disini gimana?", tanya indra.

"yaudah dra sok", kata gw.

dia mengambil satu dus alat cek kandungan dari lemari.

"ih nya gak percaya amat aa mah", kata siska.

Pikiran gw gak bisa jernih sih soalnya pas seudah kejadian itu saat siska masih trauma dia bilang terus gimana kalo aku hamil. Ya, pikiran gw saat itu siska udah di apa2in aja jadi gw keukeuh mau meriksa dia. Karena kalau di tanya biasa aja gak ada waktu yg tepat.

"yaudah nih test pack nya, disana toiletnya", kata indra sambil menunjuk pintu di samping ranjang periksa.

Siska mengambil dus itu lalu menuju ke toilet.

Sekitar 5 menit, siska keluar dengan tangan memegang sebuah benda panjang kecil.

"tuh cuma satu garis ih, sebel deh", kata siska judes.

"gimana dra ?", tanya gw.

"emang gak hamil noe, dari luarnya aja gak ada tanda2 kehamilan, jikapun hamil baru 2 minggu aja udah ketebak yg hamil apa engga nya", kata indra.

"tapi dia jadi sering makan buah2an yg asem gitu sih dra, kaya ngidam gitu", kata gw.

"aku mah doyan buah aja a gak lebih ih dasar", kata siska cemberut.

"yaudah yaudah, yuk kita pulang aja. Jadi berapa dra semuanya sama periksa tadi ?", tanya gw.

"eh gausah udah gapapa noe, nanti aja kalo udah nikah hamil beneran kesini lagi kalian", kata indra.

Kami pun pergi darisana, di sepanjang jalan siska cemberut aja gara2 hal tadi.

Tapi sebuah pertanyaan masih belum terjawab bagi gw. Dan masih membuat gw risau.

"udah ah jangan cemberut mulu non", kata gw.

"sebel deh, malu tahu a disangka aku hamil di luar nikah kan ih", kata siska terus nyerocos ala dia.

"lah terus dulu kenapa kamu bilang mulu gimana kalo aku hamil setelah kejadian itu", kata gw jujur ke dia, biar gak penasaran juga.

"hahaha oh itu, engga ih beneran sumpah a aku gak hamil", kata dia jadi ketawa.

"lalu kenapa bilang itu dulu ?", tanya gw, mobil udah melaju di jl. soreang katapang.

"aku jelasin ya a, aa jangan marah tapi", kata dia.

gw ngangguk.

"oke gini a, aa harus bersyukur dulu karena Aku Siska masih mau sama aa yg jelek dan brengsek ini. Lalu gini, aku minta maaf aku gak bisa jaga sebagian tubuh aku a, tapi untuk hal yg selalu aku jaga alhamdulillah aman a hehe, gara2 aa juga ajarin aku sama hal kaya gituan soalnya jadi aku susah nolak saat itu karena udah tahu nikmatnya. Tapi aku jamin aku belum sampai lebih a, apalagi hamil a. Kan aku janji aa yg bakalan dapetinya kan, tapi ya maaf sebagian tubuh aku juga aku gak bisa aku jaga, gara2 aa juga sebenernya kalo aa gak brengsek gitu aku gak bakalan jauh sama aa", kata siska panjang lebar.

Lalu akhirnya semua pertanyaan yg selama ini ada di benak gw terjawab sudah, gw lega. Dan semua keraguan sama siska musnah seketika.

Gw memberhetikan mobil gw di pinggir di dekat pom bensin katapang.

Gw menatap dia, mau nyoba meluk dia. Dan gw mendekat.

plak..

gw di tampar lagi.

"mau ngapain ? udah aku gak mau lagi untuk sekarang2 ini tunggu desember bentar lagi ih awas aja2, kata dia galak.

gw mundur lagi ke jok gw.

"iya iya maaf non, gausah pake nampar juga kali, udah 2x nih kamu nampar aa", kata gw.

"makannya otak aa ganti gera ih biar gak mesum mulu pikirannya, tuh di BEC banyak prosesor yg lebih bagus dari otak aa, ganti gih", kata dia ngeledek gw.

"iya da aa mah HP android", kata gw.

"hehe makanya udah jangan minta yg aneh2 dulu, nanti aja desember semuanya langsung biar gak tanggung", kata siska.

"iya iya non"

"janji?", tanya dia

"janji, tapi kalo kamu nya yg minta mah gak bisa nolak", kata gw.

"ih di jaga ya tuh mulut a, belum tahu rasanya nelen bedak yah", kata siska.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

POV Siska



Jatuh hatik tidak pernah bisa memilih.
Tuhan yg memilihkan,
Kita hanyalah korban,
Kecewa adalah konsekuensi,
bahagia adalah bonus.
(Garis waktu, 61)

8 Oktober 2016.

"Kalo aku hamil ?", pertanyaan ku kpd laki2 brengsek yg malah aku sayangi.

Aku melihat dia kaget saat mendengar ucapanku itu.

Sebenernya ada getar takut saat aku bertanya seperti itu, setelah kejadian yg tidak aku inginkan terjadi kpd ku kemarin.

Aku sangat takut, aku malu terhadap diriku sendiri.

Bahkan saat dia dengan telatennya sabar menghadapi sikapku yg judes ini, aku malah berpikir dia hanya ingin menenangkan ku semata saja.

Dia tidak tahu semua yg terjadi kepada ku kemarin.

dan, kenapa aku barusan bertanya seperti itu. Aku hanya ingin bukti dari perjuangan yg selama ini dia elu-elukan terhadapku saat aku menjauh.

Ada rasa takut dia malah pergi meninggalkanku, tapi ada keyakinan dia akan menerima diriku apa adanya.

"aa akan tanggung jawab, kamu tanggung jawab aa", kata dia tegas mantap di hadapanku yg sedang menyeka air mata.

aku melihat suatu keyakinan di matanya.

"bohong", kata ku masih mau meyakinkan diriku atas ucapan dia.

"kalo bisa, besok juga kitaa nikah non", kata dia, lagi2 aku melihat ketegasan di matanya.

Tak ada ekspresi ketakutan atau kecewa yg tersorot dari matanya.

Dia mendekat ke ranjang dan duduk di tepian ranjang.

sungguh aku ingin memeluk nya saat itu.

"jangan pegang2", kataku saat baru tangannya saja menyentuh bahuku.

padahal lebih dari itu, aku butuh pelukan dia, aku ingin menangis di dekapannya. Aku ingin berteriak bahwa aku selama ini bodoh membohongi diriku sendiri bahwa aku sayang dia.

tangan dia menjauh, dia beranjak dari ranjang ke kursi lagi. Ada sorot kecewa dari matanya saat aku menolak uluran tangan dia.

Maafkan aku.

aku terlalu naif untuk mengakui bahwa aku butuh kamu a.

"Aa mau pulang dulu", kata dia.

"jangan pulang, temani aku, aku butuh kamu", suara ku dari hati.

"iya hati2 a", jawabku dari mulut.

Dia pergi dari kamarku.

Aku menangis kembali. Aku bodoh, terlalu bodoh.

Aku mendengar suara motornya pergi, dan menjauh dari rumahku.

Sepi kembali ku rasakan.

Semua menjadi serba salah saat ini.



Bersambung.. Ini sebenernya lanjutan yg tadi, dan sekarang udah di edit. Maafkan semuanya. Dan ini sepertinya update terakhir sebelum lebaran, soalnya besok sama lusa takutnya ane sibuk. Tapi mudah2han bisa kasih update lagi sih.
 
Wahh.. Ada update'an lagi.

Ternyata gengsi siska masih lebih gede, dari pada harus mengakui kalo dia butuh Noe.

Thx update'annya om, apik banget. Gak melulu soal esek²
 
Bimabet
Ahh tau siska masih segel mah baca nya juga ringaaan :hore:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd