1. babak baru prita
riuh orang berkerumun di terminal 2 bandara internasional pinggir ibu kota
penerbangan kuala lumpur Jakarta baru saja tiba di beberapa menit yang lalu
dari pintu kedatangan terlihat satu persatu penumpang keluar dengan membawa tas koper masing masing
terlihat seorang wanita dengan jilbab merah muda model segi empat dan baju kaus hitam ketat dan legging ketat berjalan seorang diri dari pintu kedatangan itu
tak lama di depan terlihat sosok pria kekar memakai jas memghampiri wanita itu
namun wanita itu masih celingukan dan tak sadar akan kehadiran pria ber jas itu
"maaf dengan ibu prita ya?"
ucap pria ber jas sambil menepuk pundak wanita berjilbab itu dari belakang
"eh iya... kamu"
ucap wanita itu sambil sedikit bingung dan mencoba mengingat ingat
nadanya sedikit mendayu khas wanita penggoda
"iya bu, saya martin. yang menghubungi ibu via WA tempo hari. "
ucap pria ber jas itu yang ternyata bernama martin.
martin adalah salah satu anggota polisi yang menyelidiki kasus pembunuhan salim dan samin di hotel
dan dalam kasus nya itu dia menemukan titik terang soal saksi kunci dari kasus itu
dengan teknologi yamg cukup maju hanya dalam waktu seminggu dia dapat berkomunikasi dan melacak prita yang berada di luar negeri.
martin pun mengajak prita ke mobil nya untuk melanjutkan pembicaraan soal kasus pembunuhan di hotel itu
ternyata prita memang sengaja di pulang kan ke Indonesia oleh kepolisian untuk menyelesaikan kasus pembunuhan ini
kasus ini menjadi begitu rumit karena pembunuhan di hotel itu benar benar rapi hingga sulit mencari bukti otentik soal siapa sebenarnya pelakunya
ditambah lagi ternyata sebelum kematian salim dan samin, kedua orang itu telah menjadi kurir narkoba jenis sabu dari kartal narkoba di mexico, yang hingga kini sudah hampir satu tahun setelah kematian mereka berdua benda terlarang itu belum bisa di lacak keberadaan nya
polisi menduga ada motif balas dendam dan sindikat narkoba internasional dalam kasus itu
kini setelah mengetahui prita sang saksi kunci sudah berada di sebelah nya, martin telihat begitu bersemangat karena kasus yang sudah di gelutinya berbulan bulan kini menemui titik terang.
namun prita seperti berbelit belit ketika martin terus mendesaknya soal kejadian di hotel itu
prita tahu kalau kasus joko sudah begitu pelik.
walau prita begitu dendam dengan joko yang telah membuat hidupnya hancur hingga kini menjadi perempuan paling hina sedunia, tapi di hati yang paling dalam dia masih mencitai joko yang telah memberikan sebuah kenikmatan dunia pada dirinya
"aku lupa, aku udah ga bisa inget apa apa lagi, itu sudah lama mas, aku udah ga inget lagi"
jawab prita setelah menerima pertanyaan yang bertubi tubi dari martin soal kasus itu
martin tahu betul bahwa wanita di sebelah nya sedang berbohong
dia tahu ada hubungan khusus antara wanita ini dengan pelaku yang didasarkan perasaan cinta sehingga wanita itu berusaha menutupi
disini lah keahlian martin dalam menarik hati lawab jenis berguna
dia pun merubah strategi nya untuk perlahan menyentuh hati wanita ini agar bersedia diminta i keterangan
"owh gitu, ok deh bu, ibu tinggal coba inget inget aja kasus itu. atau mungkin ibu perlu istirahat dulu setelah penerbangan panjang, saya langsung antar kerumah ibu aja ya"
ucap martin melunak
"eh rumah yang mana aduh jangan, ke kost aku aja"
ucap prita agak panik
"loh bukan nya ibu tinggal bersama suami ibu"
tanya martin lagi
"eh nggak, aku udah lama pisah sama suami aku. jadi aku kost sekarang"
ucap prita menjelaskan
"loh di catatan kami ibu belum bercerai, atau ibu memang belum mengurus perceraian? "
martin makin bingung soal wanita ini yang dalam catatannya adalah seorang wanita muslimah baik baik yang bekerja di perusahaan swasta dan menikah dengan seorang pengusaha yang aktif di sebuah partai islam
"iya aku hanya pisah aja, suami ku yang mengusir ku dari rumahnya karena aku dituduh selingkuh. sampai sekarang belum kontek kontek an lagi"
ucap prita mencoba menjelaskan
martin makin penasaran soal kehidupan wanita ini terlihat tidak sesuai dengan catatan kepolisian
martin pun perlahan lahan mencoba mencari tahu kehidupan wanita ini dengan cara lain karena terlihat dirinya tidak nyaman dengan pertanyaan pertanyaan langsung seperti ini
" maaf mungkin data kami kurang update. btw ibu prita sudah makan siang?"
ucap martin mencoba mengalihkan pembicaraan
"eh nggak, aku kan puasa. memang nya mas nya tidak puasa?"
"aduh maaf soal itu saya lupa ini bulan puasa, iya saya bukan muslim jadi tidak puasa"
ucap martin mencoba menjelaskan
"oh iya, kalo mas nya laper si gak apa apa saya temenin kalo mau makan"
ucap prita yang mulai paham kalo lawan bicara nya adalah seorang non muslim
"ah memang nya tidak apa apa, ibu ga buru buru kan?"
martin masih tak enak untuk singgah padahal perutnya memang sangat lapar karena belum makan dari pagi
"iya aku ga buru buru kok, lagian kan aku di bawa balik pun karena urusan kepolisian ya masa aku buru buru. aku aja bingung ke Indonesia mau kemana hihi"
ucap prita lagi
akhirnya mobil mereka menepi se buah daerah deket bandara yang memiliki banyak restoran buka di siang hari walau di bulan puasa
perbincangan mereka pun berlanjut di rumah makan
martin mulai mengerti kepribadian lawan bicara nya itu
pria termasuk tipe wanita yang tertutup yang hanya mau bercerita soal rahasia nya kepada orang yang dapat membuat nya nyaman sehingga tugas martin kini adalah membuat prita merasa nyaman dengan dirinya
dengan modal ketulusan hati martin mulai dapat menyentuh hati prita
berawal dari martin yang bercerita tentang kehidupan keluarga nya yang juga sedang di dera masalah, prita pun mulai terlihat iba kepada martin hingga prita perlahan lahan bercerita soal awal kehidupan nya bisa hancur.
martin cukup kaget karena ternyata sosok pria yang bernama joko adalah awal dari semuanya
dan martin tahu itu ada hubungan ny dengan kasus pembunuhan di hotel itu.