Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Goodbye

Bimabet
Keluarga yg konyol - hans antoline - SVA - The End - Unfaithful - goodbye.
tuh urutan dari ceritanya.. cuma SVA n The End lom kelar..
Terimakasih pencerahannya
Ijin searching n bookmark dulu
:beer:
 
Apakah pelakunya itu si Hans. Ataukah Adrian ya mau bales dendam sama Nathan. Hadeh ngomong apa ane :bata: :pandapeace:
 
waakakaka ga masalah cak soal timeline. yg pwnting misterinya cak. hahaha lanjut sampai tamat cak juvon
 
Keluarga yg konyol - hans antoline - SVA - The End - Unfaithful - goodbye.
tuh urutan dari ceritanya.. cuma SVA n The End lom kelar..


kasih linknya the end donk suhu....ane cari" gak ada...thx
 
wh baru sadar, jd goodbye sesudah unfaithful ya?? ini jd semakin rumit. di unfaithfull nathan belum nikah. di unfaithfull musuh nathan yg mati cuma 1 yaitu yohan. tp melihat cara menghajar pras temen nathan. itu ga mungkin kalo ai yohan yg melakukan, lagian pras juga ga ada di unfaithfull. hmmm.. makin mantap
 
Hmmmm bisa jadi temennya nathan pas kuliah karna dah keluar dari penjara
 
Ohh iya, sebelumnya ane minta maaf nih buat para suhu dan para momod, karena dicerita ini minim banget SS nya.
sekali lagi mohon maaf yaa, dan harap dimaklumi yaa..
 
Ohh iya, sebelumnya ane minta maaf nih buat para suhu dan para momod, karena dicerita ini minim banget SS nya.
sekali lagi mohon maaf yaa, dan harap dimaklumi yaa..
gak popo masbro
dalan critone we wes gawe marem....:jempol:
 
"Sudah hamper satu jam aku disini dan aku hanya mendengarkan ceramah dari opsir ini"

Ada typo suhu harusnya hampir kan
 
Ohh iya, sebelumnya ane minta maaf nih buat para suhu dan para momod, karena dicerita ini minim banget SS nya.
sekali lagi mohon maaf yaa, dan harap dimaklumi yaa..

Gpp cak, biar minim ss jg yg penting ceritana cak juvon emg dah :jempol: .. bagi ane mh cerita ini dh sangaaaaattttt rruaar biaazaaa....:adek:

:sendirian:
tetapi klo minim bkn berarti gk ada sama sekalikan hu :D..
 
Chapter 4

Sang Biduan

Sudah 3 hari berlalu semenjak aku mengetahui kabar buruk yang menimpa teman baikku, dan aku masih belum mendapatkan satu pun petunjuk tentang siapa pelaku dibalik semua ini. Memang benar apa yang dikatakan oleh prasta, bahwa semua ini terlihat sangat sempurna walaupun masih ada beberapa firasat yang mengatakan kalau pelakunya adalah dirinya, siapa lagi kalau bukan hans.

Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan tapi jika berhubungan dengan hal-hal yang diluar logika pastilah hal tersebut akan sangat sulit untuk bisa diterima dengan akal sehat, ini bersangkutan dengan hans sendiri. Saat itu aku sangat yakin kalau dia sudah mati, aku melihatnya sendiri dan tidak mungkin aku salah lihat, tepat di depan mata kepalaku sebuah peluru menembus dadanya dan dia pun langsung terkapar tak berdaya.

“Yaa.. dia sudah mati dan tidak mungkin jika dia hidup kembali”, gumamku sendiri.

Jika dilihat dari cara bagaimana dia membunuh sangatlah sadis dan ini mencerminkan seorang tersebut sangatlah membenci prasta atau seorang psikopat, dan jika perkiraanku benar bahwa tujuan dia sebenarnya adalah diriku maka kemungkinan besar pembunuh itu adalah hans karena hans memiliki sisi seorang psikopat, tapi dia sudah mati dan sekali lagi aku tegaskan dia sudah mati dan tidak mungkin hidup lagi.

Baiklah akan aku buat sebuah detail kasus ini sesuai dengan firasatku :

Pertama, pelaku membunuh seorang pelacur berinisial N hanya untuk memancingku keluar dan melakukan penanganan atas kasus yang sengaja dia buat.

Kedua, Pelaku menganiaya prasta karena dia tau kalau aku tidak terlibat dalam kasus yang sengaja dia buat tersebut.

Ketiga, Pelaku tidak membunuh prasta karena tujuan pelaku tersebut adalah diriku atau dengan kata lain hal ini dia lakukan agar aku mau masuk kedalam kasus yang dia buat.

Keempat, Pelaku sengaja memotong lidah dan jemari serta merusak gendang telinga prasta agar prasta tidak bisa memberikan kesaksian tentang siapa pelaku sebenarnya, dan ada kemungkinan prastalah petunjuk yang aku cari atau dengan kata lain prasta tau akan identitas pelaku tersebut.

Seperti dugaanku sebelumnya, hanyalah hans lah orangnya yang mampu melakukan hal sekonyol ini. Aku benar-benar tidak bisa memikirkan siapa orang dibalik semua ini jika dia bukan hans. Pikiranku benar-benar sangat kacau sekarang karena aku tidak bisa memperkirakan siapa pelakunya.

Pelaku ini sangat ingin aku terjun langsung dalam menyelidiki kasusnya, hal ini bisa saja sebuah jebakan untukku atau dia memang ingin mengujiku. Untuk point nomor dua aku rasa sangat kecil kemungkinannya karena jika dia hanya ingin mengetesku kenapa dia harus melakukan hal segila ini, jadi kemungkinan terbesar adalah point nomor satu yaitu pelaku ini memang ingin menjebakku untuk terjun langsung kedalam permainannya ini.

Ok, jika dia ingin menjebakku berarti pelaku ini sudah tau persis tentang diriku, mungkin semua tentang diriku termasuk masa laluku. Dan dendam adalah hal terutama kenapa pelaku tersebut ingin sekali berhadapan denganku, jika berbicara tentang dendam maka aku perlu membuka kembali semua memoryku di masa lalu tentang siapa saja orang yang pernah bermusuhan denganku.

Angkawijaya, keluarga ini sudah lama tidak ada kabarnya dan kabar terakhir yang aku dengan dari salah satu keluarga ini adalah tentang hans dan dia juga sudah mati. Keluarga ini sudah hancur berantakan, hanya menyisakan orang tua hans saja yang aku sendiri tidak tau dimana mereka berada.

“Apa mungkin orang tua hans yang actor dibalik semua ini ?”, pikirku sejenak.

Sepertinya hal ini tidak mungkin, jika mereka mau mungkin sudah dari dulu mereka akan melakukan balas dendam dan juga ada satu factor lain yang tidak mungkin bisa mereka kalahkan yaitu Om teguh, karena om teguh lah keluarga sangat disegani dan bisa dibilang hampir tak tersentuh oleh hukum. Sejak peristiwa pembantaian satu keluarga dimana semua korbannya adalah keluarga angkawijaya, dalang sebenarnya dari semua itu adalah hans sendiri bukan aku, dari sini aku bisa simpulkan jika sudah tidak ada lagi masalah dengan keluarga angkawijaya.

Ehmm… tunggu dulu, ada satu hal yang terlewat olehku yaitu pengikut hans. Ada nama Mei, shandy dan nova, dari mereka bertiga yang masih hidup adalah shandy karena memang hans sangat ingin melindunginya bahkan dari semua rencana pembantai yang dia atur, hans sudah menyiapkan rencana cadangan dimana dia memberikan shandy tugas palsu yang tujuannya adalah untuk menjauhkan shandy dari semua rencana jahat dari hans.

“Tapi aku sendiri tidak mengetahui semua dimana shandy sekarang berada”, ucapku sendiri.

Lalu ada lagi seseorang yang pernah menjadi sahabatku dan mungkin sekarang dia adalah musuhku, dia adalah Adrian. Salah satu teman saat aku kuliah dulu, tapi terlibatnya dia dalam kasus ini juga sangatlah tidak mungkin karena dia sekarang masih ada di penjara dengan tuntutan 20 tahun penjara, dia masih menyisakan 17 tahun lagi hukuman untuk bisa bebas.

Setauku hanya itu saja orang-orang yang pernah berurusan atau bermusuhan denganku, untuk saat ini dari semua perkiraanku tidak ada satu pun orang yang bisa aku nyatakan sebagai pelaku. Kemungkinan adalah shandy tapi aku rasa dia sendiri sudah mengetahui tentang kebenaran dari masa itu, aku piker hans bukanlah orang yang sebodoh itu yang membiarkan orang yang sangat dia ingin lindungi terjerat dalam sebuah dendam yang tidak ada ujungnya.

“Benar juga, bahkan aku pernah dengar hans bilang kalau ini mengakhiri semua ini dengan membunuh semua orang yang masih menyimpan dendam, dengan begitu pastilah shandy sudah di doktrin oleh hans agar tidak mendendam lagi dan mengihklaskan apa yang sudah terjadi, lagian shandy juga bukan anggota keluarga angkawijaya”, tuturku sendiri dengan serius memikirkan masalah ini.

Diantara semua apa yang aku pikirkan ada satu hal lagi yang masih mengganggu pikiranku dan hal ini sangatlah berbahaya jika aku acuhkan tanpa aku perhitungan sama sekali. Hal itu adalah tentang tiga hari yang sudah aku lewati tanpa ada hasil apa pun atau tanpa pergerakan, dan jika aku diam saja tanpa mengambil tindakan, ada kemungkinan jika sasaran berikutnya adalah istriku, jika benar tujuan utama dari pelaku ini adalah diriku.

“Braaaaakkkk… “, suara hantaman keras dari tanganku pada meja kerjaku.

“******.. kenapa baru kepikiran sekarang”, ucapku dengan sedikit kesal dengan diriku sendiri.

Tanpa banyak pikir aku pun dengan buru-buru mengambil kunci mobil dan segera menuju tempat dimana mobilku terparkir. Dengan mengenakan pakaian ala kadarnya, celana chinos hitam pendek dan kaos pollo warna putih, aku segera berangkat menuju ke suatu tempat dimana tempat ini adalah sebuah lokalisasi tempat korban berinisial N bekerja.

Jika aku tidak mendapatkan apa pun petunjunk dari si pelakunya, maka jalan lain yang harus aku lakukan adalah mencari tau tentang detail dari korbannya, baik latar belakang maupun orang-orang yang pernah berhubungan dengannya. Dengan begitu aku bisa mendapatkan sebuah petunjuk akan pelakunya.

Satu jam kemudian..

“Say.. mampir say.. “, bujuk rayu dari para mucikari.

“Say.. harga promo say.. 1 jam gratis 30 menit, kalau mau 2 jam gratis 90 menit dan bebas crot lho.. “, lagi-lagi seorang mucikari menawarkan wanita penghiburnya padaku.

Diantara semua wanita yang ada disini, ada satu wanita yang menarik perhatianku. Aku yakin sekali jika aku mengenalnya, seorang wanita paruh baya kemungkinan usianya 40 tahunan. Dengan mengenakan dress mini berwarna merah maroon dan rambut yang tergurai sebahu serta make up yang tidak terlalu tebal dipadukan dengan goresan lipstick merah muda yang mengkilat, badan yang sangat seksi untuk wanita seumuran dirinya membuat semuanya itu menjadi sempurna layaknya wanita berkelas, sungguh tak pantas dia berani ditempat ini.

Perlahan aku pun mencoba mendekatinya, setiap langkah aku mencoba mengingat-ingat tentang siapa dirinya ini. Entah ingatanku yang buruk atau memang dirinya yang telah berubah tapi yang pasti sekarang aku benar-benar susah sekali untuk mengingat siapa dirinya tapi aku yakin kalau aku pernah mengenalnya.

“Permisi.. “, sapaku pada wanita paruh baya ini dengan menepuk pundaknya.

“Iya say.. “, jawab spontan dari wanita tersebut dengan menolehkan wajahnya kearahku.

Kedua bola mata pun saling bertemu pandang, tak kusangka disaat seperti ini aku langsung mengingat siapa dirinya. Sejenak kita berdua terdiam tanpa kata dan hanya bisa saling pandang satu sama lainnya, kau tak berdaya untuk mengucapkan sepenggal kata lagi. Aku hanya bisa menunggu ucapan yang keluar dari mulut wanita ini, hal itu pun sama dengan apa yang lakukan oleh wanita ini, dia hanya dia saja dengan memandangiku.

“Na… Nathan.. “, ucapnya menyebut namaku dengan sangat gugup sekali.

“Bu farah.. “, ucapku lirih dengan gugup serasa tak percaya dengan apa yang aku lihat.

Sekali lagi kita berdua pun hanya bisa terpaku tanpa bisa melakukan apa pun, aku benar-benar sangat kaget dengan apa yang aku lihat. Sosok wanita yang dulu pernah aku sanjung setinggi langit kini berada di tempat ini untuk menjajakan tubuhnya yang indah itu. Apa yang terjadi dengan keluarga mereka, aku sungguh merasa sangat bersalah dan andai bisa aku mengembalikan waktu maka aku tidak akan sudi untuk mengenal mereka, karena sedikit banyaknya akulah yang menyebabkan keluarga kecil mereka harus hancur berantakan seperti ini.

“Maafkan aku bu.. “, ucapku dalam hati dengan sangat menyesal.

Aku Tarik tangannya dan kuajak dia pergi ke sebuah warung makan yang berada di kompleks lokalisasi ini, dan bu farah hanya bisa pasrah mengikuti kemana langkah kakiku mengayun. Dan di warung makan ini aku saling duduk berhadapan dan aku mencoba untuk menggali informasi dari bu farah mengenai apa yang terjadi sebenarnya dengan kehidupannya dan juga agnes.

“Kenapa bisa ibu berada di tempat seperti ini ?”, tanyaku pada bu farah sangat penasaran.

“Karena hanya ini jalan satu-satunya untuk bisa terus bertahan hidup”, jawab dari bu farah dengan menunduk penuh malu padaku.

“Dari jawaban ibu.. aku bisa menyimpulkan jika bu farah… “, ucapku kepada bu farah dengan mencoba meyakinkan akan perkiraanku namun langsung di potong oleh bu farah.

“Iya, aku menjual diriku”, saut dari bu farah masih dengan menunduk malu.

“Maafkan saya bu.. jujur saja, aku benar-benar sangat menyesal karena kalian harus terlibat dalam masalah keluarga besarku”, ucapku meminta maaf kepada bu farah dengan sangat menyesal.

“Mungkin sudah takdirnya seperti ini jadi tidak perlu disesali”, ucap dari bu farah dengan pasrah akan kenyataan dari nasibnya ini.

“Lalu bagaimana dengan agnes ?”, tanyaku lagi pada bu farah.

“Dia baik-baik saja”, jawabnya sedikit gugup.

“Ada dimana dia sekarang ?”, tanyaku lagi hanya ingin memastikan jika agnes baik-baik saja.

“Ehm… sekarang dia sedang sibuk dengan pekerjaannya dan baru kemarin dia keluar kota untuk perjalanan dinas”, jawab dari bu farah.

“Kerja dimana dia bu ?”, tanyaku lagi karena merasa sedikit aneh dengan jawaban dari bu farah.

“Di perusahaan batubara, sekarang dia di Kalimantan”, jawab bu farah dengan sedikit tersenyum untuk mengurangi rasa gugupnya.

Aku tau jika semua jawaban yang diberikan oleh bu farah tentang agnes adalah sebuah kebohongan, aku bisa membacanya dari raut muka dan nada bicaranya, disamping itu juga aku beberapa hari yang lalu sudah bertemu dengan agnes dirumah sakit dan keteranga yang disampaikan oleh agnes dan ibunya sangatlah jauh berbeda. Ada yang tidak beres dengan agnes, aku khwatir jika agnes juga ikut bekerja seperti ibunya ini, aku harus bertanggung jawab dengan keluarga mereka, aku harus mengeluarkan mereka dari tempat terkutuk ini.

Aku pun merogoh dompetku, dan aku mengambil sebuah kartu ATM serta credit card, lalu aku berikan kepada bu farah beserta no pin dari kedua kartu tersebut. Inilah sebagai bantuan pertamaku kepada bu farah agar kehidupannya bisa kembali pulih seperti sedia kala, aku benar-benar tidak tega jika harus melihat mereka seperti ini.

“Bu.. ambilah ini, belanjakan untuk kebutuhan bu farah, nanti akan saya carikan tempat tinggal yang lebih layak lagi”, ucapku pada bu farah dengan memberikan sebuah ATM dan kartu kredit.

“Kau serius nath ?”, tanya bu farah padaku.

“Ambillah bu.. aku akan bantu ibu untuk kembali ke kehidupan seperti sedia kala, bukan seperti ini”, ucapku pada bu farah memberikan sebuah harapan.

“Terima kasih nath”, ucap dari bu farah tersebut.

“Mulai sekarang berhentilah bekerja seperti ini bu”, pintaku pada bu farah.

“Tapi… “, saut dari bu farah.

“Sudahlah, aku akan menanggung hidup dari bu farah, aku akan membukakan usaha kecil-kecilan untuk bu farah”, ucapku pada bu farah dengan memotong ucapannya.

Sepertinya aku harus mulai belajar mengirit karena mulai sekarang pengeluaranku akan berlipat-lipat, tapi tak apalah ini semua demi kebaikan mereka juga dan jika aku jelaskan situasinya kepada istriku, aku yakin dia akan bisa mengerti akan hal ini.
 
wahdoh bos
nasibpe bu farah ro agnes kok ngenes banget.....
ki goro goro bedhese hans mesthi
:takut::galak:
 
Bimabet
Waduh bu farah siapa ya .... kayaknya ada yg terlewatkan nich
Bu farah .... ada yg bs kasih pencerahan g'ya siapa bu farah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd