GTS Lust Duel Part 2
***
[Gary ‘Greed’ POV]
Allysa jelas mengomel-ngomel atas senapan sniper pilihanku yang sudah kami sepakati akan dia sediakan atau lebih tepatnya belikan untukku.
Desert Tech Stealth Recon Scout (SRS) A1 Covert 4th Generation jelas bukan Bolt action sniper rifle murahan, meskipun bukan juga yang termahal. Option pilihanku yang lain CheyTac Intervention M300 Carbon Fiber yang harga resminya di bandrol sekitar USD14.000 dan Accuracy International AWM (Arctic Warfare Magnum) L115A3 atau seri varian terbarunya Accuracy International AXMC Multy Calibre System jelas lebih mahal.
DT SRS A1 Covert pilihanku hanya dibandrol dengan harga resmi pabrik sekitar US$3500 saja, harga dipasar gelapnya sekitar US$4300. Tapi itu baru cuma harga chasis nya saja, dengan Night vision scope, optional barrel, scope mount, suppressor/silencer, magazine, box peluru, apkilasi balistik Trasol, conversion kit dan berbagai accessories lainnya maka harga yang harus dibayarkan Allysa tak kurang dari 200 juta rupiah. Harga termahal bukan dari senapannya melainnkan teleskop night viision sniper yang berkisar belasan ribu dolar. Gak percaya? Check aj sendiri deserttech dot com Hehehehe……
Yang pasti SRS A1 Covert adalah sniper rifle terpendek dan teringan, dengan panjang hanya 66cm dan berat +/-4.5kg. Design layout Bullpup dimana magasin dan mekanisme bolt action ada dibagian belakang grip triger. Pilihan konversi barrel/laras dan jenis kaliber amunisi yng mudah, setting posisi, berat tekanan pelatuk dan lain-lain.
Tentu saja agak berlebihan untuk sebuah misi sederhana yang bisa saja aku laksanakan dengan M16-A2 seharga 600 dolar atau bahkan dengan varian modifikasi AK47 KW tiruan murahan buatan Cina. Senapan secanggih apapun tak akan berguna jika bukan ditangan yang ahli, sebaliknya airsoft gun mainan pun bisa mematikan ditangan seorang seperti aku.
Tapi aku tahu pasti Allysa tidaklah miskin ataupun pelit, dia gadis cantik yang selalu bisa mendapatkan segalanya dengan mudah dan tidak pernah memikirkan biaya selain foya-foya menghamburkannya.
Diantara anggota GTR yang lain Aku merasa juga paling cocok dengan Allysa yang cuek, konyol dan punya sense of humor. Mungkin itu juga alasan utama kenapa Allysa lebih memilih aku untuk membantunya.
***
[Allysa ‘Lust’ POV]
Sedari awal Aku sudah bisa menebak bahwa si serakah Gary pasti akan menipuku. Tapi tak masalah, beberapa ratus juta cuma recehan untuk gadis se-imut aku, Hihihi…. Ribuan lelaki akan selalu siap rela mengantri untuk memberikan hadiah apa saja yang mungkin aku mau tanpa kuminta. Tidak seperti Gary yang masa kecilnya miskin dan susah sejak bayi Aku tidak pernah kesulitan soal uang karena tanpa hadiah-hadiah dari orang luarpun harta keluargaku sudah cukup banyak.
Anak lelaki memang suka mengkoleksi mainan bagus dan Aku tahu Gary punya arsenal koleksi ratusan atau mungkin ribuan jenis senjata api mulai dari senjata antik, special limited edition, hingga versi tehnologi tercanggih prototype eksperimental yang belum dipasarkan atau hanya untuk kalangan khusus saja.
Anyway…… Kembali ke pokok masalah.
Alexander Dharma Salim yang kemudian mengganti namanya menjadi Alex Drajat hanyalah salah satu barisan panjang mantan patah hati yang gak bisa move on dari pesonaku. Alex adalah anak bungsu dari seorang pengusaha finance yang menjadi mantan Bupati 2 periode di sebuah kabupaten Jawa Tengah, aku lupa nama daerahnya. Selanjutnya Alex adalah kisah klasik picisan bocah broken home yang mencari jatidiri dengan membuat gank motor dan hobi tawuran.
Alex gemar ber-”guru” untuk mendapatkan ilmu kanuragan maupun mistis dan dia cukup berbakat. Alex adalah guru pertama yang mengajarkan Aku seni bela diri tradisonal yang dipadu dengan gaya brutal street fight.
Bodohnya Alex mengira bisa menjadi pacarku berkan segala ajian kesaktian fiktifnya dan dia juga percaya bahwa kau meninggalkannya karena di sudah melanggar semacam “pantangan” ilmu. Hihihihihi…. Benar-benar bocah stupid.
Meskipun tenaga fisikku tidak terlalu besar Aku memiliki kemampuan alamiah untuk cepat mempelajari dan memahami segala bentuk gerakan olah raga ataupun tarian, aku juga mudah memodifikasi efisiensi dan efektifitas gerakan dan aku juga memiliki kelenturan tubuh akrobatik yang gesit dan lincah. Aku mulai hobby dan banyak mempelajari sendiri berbagai jenis ilmu beladiri lewat tutorial online dan menonton pertandingan. Sejak ditarik bergabung dalam The Guardians hanya dalam waktu singkat kemajuan tehnikku meningkat pesat karena The Guardian banyak memiliki trainer profesional dan juga database lengkap berbagai rahasia tehnik ilmu martial arts.
Sejak penyerangan malam itu aku sudah menyempatkan menyelidiki perjalanan Alex melalui data center Guardians. Beberapa tahun Alex banyak berguru sampai kemudian dia bergabung menjadi simpatisan beberapa kelompok militan radikal. Alex menghilang lagi beberapa tahun, Aku malas melacak terlalu detail tapi sekitar 1 tahun belakangan sosok Alex Drajat muncul menjadi pengusaha pedagang tekstil warganegara Bangladesh dengan nama baru Iskandar Ali Akbari. Diduga kuat binis tekstilnya itu adalah salah satu unit money laundring dan penyelundupan dari sel jaringan teroris besar NARSIS cabang Asia.
Alex atau Akbari hanyalah tokoh minor cabang yang tidak terlalu penting, Aku bisa saja menghajarnya sendirian dengan mudah tapi dia dari dulu selalu licik dan agak pengecut karena selalu punya banyak pengawal. Semasa jadi preman jalanan dulu Alex gemar bertarung tapi jika terdesak maka dia selalu punya backup penembak gelap yang bersembunyi melindunginya, karena itulah aku perlu bantuan Gary sebagai penyeimbang backup support untukku. Greed adalah pilihan terbaik sebagai partner. Sloth terlalu pemalas dan sulit diandalkan, Envy sulit dimintai bantuan, sedangkan Pride, Wrath dan Gluttony akan membuat kekacauan dan banjir darah berlebihan. Dengan lawan seremeh ini mereka akan asik sendiri dan membuatku tak sempat berbuat apa-apa.
****
Lokasi: Rumah Makan Kare dan Kambing panggang Ajib-Ajib cabang Tanah Abang, Jakarta Pusat.
*
“Tiga orang orangku yang aku perintahkan memculik mantan kamu itu menghilang tanpa kabar Lex!” kata Warno, seorang teman lama satu SMA dan satu gank motor Alex Drajat dulu.
“Ana minta tolong ente cariin alamat Allysa bukannya suruh orang culik dia!” bentak Alex
“Aku tadinya mau kasih surprise hadiah buat menyambut pulangnya kamu ke tanah air Lex” elak Warno.
“Bahlul ente! Ana Iskandar Ali Akbari bukan Alex dan disini bukan tanah air Ana!”
“Wo… wo.. wo… santai broh, gua tuh ngehargain lo sebagai sohib lama” balas Warno kesal juga melihat tingkah sok wibawa Alex.
Warno bukan lagi anak buah gank motor kampung tapi sudah jadi Ketua Cabang Pusat Ormas Pemuda simpatisan asuhan sebuah Partai politik besar yang cukup disegani karena punya massa anggota belasan ribu. Ormas Pemuda Warno juga membawahi sejumlah kelompok gank preman di Jabodetabek. Ormas Pemuda itu bernama Himpunan Persaudaraan Tenaga Sosial Indonesia atau HPTSI atau disingkat juga … HiPerTenSI.
“Oh…. Jadi kamu ya… yang nyuruh 3 cecunguk itu?” kata suara merdu seorang gadis cantik yang tiba-tiba sudah ada di dekat meja tanpa Alex dan Warno sadari.
“Allysa??!!!” Alex alias Akbari memandang takjub sesosok bidadari yang kini sudah berada dihadapannya. Berjuta memory kenangan indah seolah berputar cepat. Endapan kerinduan mendalam dari rasa cinta sejati tersuci yang pernah dia rasakan kini seakan meledak lewat luapan erupsi emosi jiwa penuh bunga-bunga harapan semerbak mewangi. (Apaaaaaaan seeehh …gak jelas banget!!!)
“Mereka hampir memerkosa Aku, ….. Coba bayangkan Aku yang lemah tak berdaya ini!” lanjut Allysa dengan nada gemetar dan ekspresi ketakutan.
“IBLIS…. SYAITON!!!!” Maki Akbari geram.
“Untung tunanganku yang gagah datang dan menghajar mereka” kata Allysa lagi dengan nada ceria dan bangga.
Wajah Akbari makin memerah bagaikan udang galah saos padang yang dibakar api cemburu mendengar Alllysa menyebut kata tunangan. Apalagi Allysa terdengar begitu bangga pada sosok yang mampu melindungi kesuciannya itu.
Allysa yang mengenakan gaun longdress softpink sederhana itu langsung duduk disebelah Warno dan berhadapan dengan Alex Akbari. Bukan cuma dua lelaki itu saja yang terpesona kagum tapi semua tamu dan pegawai rumah makan itu.
Allysa mengambil gelas es teh manis yang tersaji entah untuk siapa dan menghirupnya lewat sedotan dengan gerakan gemulai sederhana yang begitu eksotis memukau.
“Halo Alex, kamu tambah ganteng aja” puji Allysa.
Tak sampai semenit kehadiran Allysa sudah berhasil membuat perasaan Alex bergejolak…. kaget, kangen, kagum, marah, cemburu dan terbuai pujian.
“Ass… aaa…. Eee….” Alex Akbari mencoba menyahut namun begitu sulit baginya untuk merangkai untaian kata-kata. Mungkin karena kelamaan bertahun-tahun gak ngomong pake bahasa Indonesia.
Allysa tersenyum geli. Telepathy nya dengan mudah membaca pikiran Alex.
“Biar aku yang tebak aja Lex… Kamu menyesal kareana dulu udah selingkuhin Aku…. Kamu yang sekarang udah berubah jadi orang “baik”…. Kamu sekarang udah punya usaha halal yang cukup sukses…. Kamu mau melamar meminang Aku secara sah…. Meskpun kamu sudah punya 3 orang istri di Bangladesh yang usianya semua lebih muda dari Aku…. Kamu akan membimbing Aku menjadi seorang istri yang mulia dan berderajat tinggi…. “ Allysa berhenti sejenak menahan kikik tawa gelinya. Lalu melanjutkan…
“Bla…. Bla… bla…. Anyway…. Sorry Aku agak sibuk gak bisa lama-lama…. Siapkan uang cash mahar lamaran 1 milyar rupiah aja…. Datang ke tempat ini tepat jam 12 nanti malam…. Aku akan membuka sayembara duel MMA”
“Juara kompetisi akan mempersunting kamu?” tanya Warno.
“Hmmm…. Lebih simple…. Cukup siapa yang bisa mengalahkan aku duluan aja…. Ok sampai nanti malam ya Guys!!”
Allysa pun beranjak melenggang santai meninggalkan 2 orang lelaki di meja makan yang memandangi selembar kertas A4 hasil printout peta lokasi dari google map yang dilingkari spidol.
Sebuah area terpencil di pinggiran kota Kerawang.
****
TBC