Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
Gubuk Kayu
- Thread starter Anakpamela067
- Start date
Anakpamela067
Semprot Lover
- Daftar
- 13 Mar 2020
- Post
- 273
- Like diterima
- 1.373
lanjut, maaf kalo ada salah dan kurang.
cerita masih berkembang jadi mungkin akan sedit ada lanjutan kalo ada ide cerita.
****
Entah jam berapa aku dibangunkan oleh mbak ningsih, “mas, mas bangung udah pagi. Bantuin mbak beres” sambil mengoyang-goyangkan tubuhku. Aku yang sebenarnya masih capek pun Terpaksa bangun karena aku bukan di hotel atau dikosanku.
“ini pake celana dulu biar kontolnya gak ngaceng mulu” kata mbak ningsih sambil menyodorkan celana pendek yang sepertinya miliknya. Saat aku memakainya lumayan ketat dipinggangku namun masih nyaman dipakai.
Jam menunjukkan pukul 05:00 dan kami sangat sibuk pagi itu, mbak ningsih menyiapkan lapak jualan sedangkan aku menyapu dan sesekali membantu mbak ningsih. Tak terasa sudah setengah jam kami beres-beres untuk mulai berjualan.
Saat semua sudah siap, datang sebuah mobil pick up yang membawa bahan-bahan yang akan dijual. Yang menaiki mobil adalah sepasang suami istri yang Namanya mbak siti dan mas indra. Mbak ningsih memperkenalkanku dengan mereka dan mbak ningsih bilang bahwa aku adalah ponakannya yang tak sengaja ketemu tadi malam.
Jam 06:00 sudah banyak orang untuk membeli jualan mbak siti dan mas indra. Aku ditugaskan untuk menjadi tukang parkir dan lumayan juga walau satu motor hanya 1000. Dan baru aku tahu kalua dekat gubuk kayu terdapat lapangan bola yang sesekali dibuat tanding atau upacara oleh warga sekitar.
Hanya butuh waktu satu jam untuk menhabiskan dagangan mbak siti dan mas indra. Awalnya aku heran kenapa bisa serame itu, tapi setelah mendengar cerita dari para pembeli aku jadi wajar karena yang dijual mbak siti dan mas indra sudah terkenal beberapa tahun dan cocok dilidah orang sekitar.
Setelah semua dagangan habis, kami tak lantas istirahat namun bebersih dan merapikan semua kursi dan meja yang sudah mbak ningsih tata. Karena ada bantuan dari mbak siti dan mas indra semua jadi lebih cepat.
Karena semua sudah beres, mbak siti dan mas indra pulang namun sebelum pulang aku diberi upas lumayan banya yaitu 200.000 sedangkan mbak ningsih upahnya setiap bulan jadi tidak diberi upah. Selepas mbak siti dan mas indra pulang, aku dan mbak ningsih pun mandi Bersama karena ingin meneruskan kegiatan tadi malam.
Mbak ningsih menghadap dinding sedangkan aku menggenjotnya dari belakang dan meremas tetek mbak ningsih. “iyaaah maas terus entot terus maaash, enak banget aaaagghhhh” racau mbak ningsih saat aku entot.
Karena habis bekerja jadi staminaku tidak maksimal jadi cepat keluar,
“mbak aku udah mau keluar”
“iya mas, aku juga udah mau keluar, tahan”
“keluar dimana mbak? Dalem apa di luar”
“di mulut aku aja mas aaagghhh”
Aku pun mempercepat genjotanku, Plok plok plok aaaagggghhhhh Plok plok plok aaaagggghhhhh
Plok plok plok aaaagggghhhhh Plok plok plok aaaagggghhhhh
“maaaas aku keluaaar” crut crut crut. Mbak ningsih orgasme dan tak lupa tubuh mbak ningsih mengejang saat dia orgasme.
Karena mbak ningsih sudah keluar, mbak ningsih cepat-cepat cabut kontolku lalu menghisap kontolku dengan cepat, “iyaaa mbaaak uuukhhh enak banget mulutmu mbak” dan tak lama aku orgasme crut crut crut. Cairan pejuhku diminum habis oleh mbak ningsih walau ada beberpa yang keluar dari mulut seksinya itu.
“anget mas pejuhmu, enak hehe” kata mbak ningsih setelah menelan semua pejuhku. Lalu kami pun mandi dan berganti baju.
Aku memakai baju kemarin yang sempat basah sedangkan mbak ningsih mengganti baju dengan baju dan celana jins yang menurutku terlihat lebih cantik walaupun belum pakai make up. “mbak cantik banget ya kalo kayak gini, gimana kalo pake baju pengantin pasti udah kayak putri kerajaan”
“ah bisa aja kalo gombalnya”
“habis ini mau kemana mbak?”tanyaku sambil memanaskan motor maticku.
“pulang, mbak capek mau istirahat dulu kalo disini gerah banget”
“kalo gerah mah tinggal bugil aja heheh. Aku anter ya mbak?”
“iiih itu mah kamu yang mau, emang nggak ngerepotin?” balas bertanya
“ya nggak lah kalo buat pacarku”
“ih tukan gombal lagi, orang udah ibu-ibu gini kok jadi pacar kamu”
“ya gak apa, kalo ibu-ibu nya kayak gini mah siapa yang gak suka. Udah yuk jalan”
Kami pun ke rumah mbak ningsih, tapi sebelum itu aku mengabari teman dan adik tingkatku yang di pantai bahwa aku tidak bisa hadir karena ada kerjaan mendadak.
***
Saat diperjalanan aku sengaja memperlambat motorku karena rumah mbak ningsih yang tidak terlalu jauh dari gubuk kayu. Dari awal berboncengan mbak ningsih sudah memelukku erat seperti anak muda yang berpacaran, aku tak rishi karena karena aku bisa merasakan kekenyalan tetek mbak ningsih. Tak hanya berpelukan tapi kita juga saling cerita, walaupun mbak ningsih yang lebih banyak cerita. Ya seperti anak muda lain yang sedang pacarana lah hehe.
Sekitar setengah jam perjalanan kami sudah sampai di rumah mbak ningsih, rumah yang sederhana satu lantai tak terlalu lebar entah untuk Panjang rumahnya. Saat kami sampai kami disambut oleh seorang ibi-ibu yang sebelas duabelas mirip dengan mbak ningsih. Namun bedanya ia sedikit lebih kurus dari mbak ningsih berambut Panjang sebahu dengan muka yang bisa dibilang sekitar 40an lah namun masih menyisakan kecantikan masa mudanya.
“eh ningsih, dianter siapa? pacar?” kata sang ibu
“iii,,iya buk, pacar baru ningsih. Kenalin bu mas ardi”
Aku turun dari motor lalu mencium tangan ibunya mbak ningsih, “iya buk, saya ardian salam kenal”
“duuuh ganteng banget pacar kamu ningsih. Buat ibu aja ya?”
“iih ibu mah setiap ningsih bawa pacar selalu buat ibu. Kan bisa cari sendiri. Itu pak RT kan suka ibu”
“iiih ningsih ibuk jadi malu sama nak ardian. Kalo pak RT mah beda dia mah bohongan. Tapi kalo yang ini beneran ganteng”
Kami pun ngobrol bareng tapi karena aku masih ada acara lagi aku izin pulang. “buk saya izin pamit dulu ada kerjaan di kota. Sayang aku pulang dulu ya”
“hati-hati mas, eh aku minta nomer kamu biar gak diambil sama ibu”
“iiih ningsing gitu banget sama ibuk”
Aku pun memberikan nomer ku lalu aku pulang, tak lupa sebelum itu aku berpelukan dengan mbak ningsih dan mencium bibirnya. Selain itu aku juga mencium tangka ibuk mbak ningsih yang Bernama sari.
cerita masih berkembang jadi mungkin akan sedit ada lanjutan kalo ada ide cerita.
****
Entah jam berapa aku dibangunkan oleh mbak ningsih, “mas, mas bangung udah pagi. Bantuin mbak beres” sambil mengoyang-goyangkan tubuhku. Aku yang sebenarnya masih capek pun Terpaksa bangun karena aku bukan di hotel atau dikosanku.
“ini pake celana dulu biar kontolnya gak ngaceng mulu” kata mbak ningsih sambil menyodorkan celana pendek yang sepertinya miliknya. Saat aku memakainya lumayan ketat dipinggangku namun masih nyaman dipakai.
Jam menunjukkan pukul 05:00 dan kami sangat sibuk pagi itu, mbak ningsih menyiapkan lapak jualan sedangkan aku menyapu dan sesekali membantu mbak ningsih. Tak terasa sudah setengah jam kami beres-beres untuk mulai berjualan.
Saat semua sudah siap, datang sebuah mobil pick up yang membawa bahan-bahan yang akan dijual. Yang menaiki mobil adalah sepasang suami istri yang Namanya mbak siti dan mas indra. Mbak ningsih memperkenalkanku dengan mereka dan mbak ningsih bilang bahwa aku adalah ponakannya yang tak sengaja ketemu tadi malam.
Jam 06:00 sudah banyak orang untuk membeli jualan mbak siti dan mas indra. Aku ditugaskan untuk menjadi tukang parkir dan lumayan juga walau satu motor hanya 1000. Dan baru aku tahu kalua dekat gubuk kayu terdapat lapangan bola yang sesekali dibuat tanding atau upacara oleh warga sekitar.
Hanya butuh waktu satu jam untuk menhabiskan dagangan mbak siti dan mas indra. Awalnya aku heran kenapa bisa serame itu, tapi setelah mendengar cerita dari para pembeli aku jadi wajar karena yang dijual mbak siti dan mas indra sudah terkenal beberapa tahun dan cocok dilidah orang sekitar.
Setelah semua dagangan habis, kami tak lantas istirahat namun bebersih dan merapikan semua kursi dan meja yang sudah mbak ningsih tata. Karena ada bantuan dari mbak siti dan mas indra semua jadi lebih cepat.
Karena semua sudah beres, mbak siti dan mas indra pulang namun sebelum pulang aku diberi upas lumayan banya yaitu 200.000 sedangkan mbak ningsih upahnya setiap bulan jadi tidak diberi upah. Selepas mbak siti dan mas indra pulang, aku dan mbak ningsih pun mandi Bersama karena ingin meneruskan kegiatan tadi malam.
Mbak ningsih menghadap dinding sedangkan aku menggenjotnya dari belakang dan meremas tetek mbak ningsih. “iyaaah maas terus entot terus maaash, enak banget aaaagghhhh” racau mbak ningsih saat aku entot.
Karena habis bekerja jadi staminaku tidak maksimal jadi cepat keluar,
“mbak aku udah mau keluar”
“iya mas, aku juga udah mau keluar, tahan”
“keluar dimana mbak? Dalem apa di luar”
“di mulut aku aja mas aaagghhh”
Aku pun mempercepat genjotanku, Plok plok plok aaaagggghhhhh Plok plok plok aaaagggghhhhh
Plok plok plok aaaagggghhhhh Plok plok plok aaaagggghhhhh
“maaaas aku keluaaar” crut crut crut. Mbak ningsih orgasme dan tak lupa tubuh mbak ningsih mengejang saat dia orgasme.
Karena mbak ningsih sudah keluar, mbak ningsih cepat-cepat cabut kontolku lalu menghisap kontolku dengan cepat, “iyaaa mbaaak uuukhhh enak banget mulutmu mbak” dan tak lama aku orgasme crut crut crut. Cairan pejuhku diminum habis oleh mbak ningsih walau ada beberpa yang keluar dari mulut seksinya itu.
“anget mas pejuhmu, enak hehe” kata mbak ningsih setelah menelan semua pejuhku. Lalu kami pun mandi dan berganti baju.
Aku memakai baju kemarin yang sempat basah sedangkan mbak ningsih mengganti baju dengan baju dan celana jins yang menurutku terlihat lebih cantik walaupun belum pakai make up. “mbak cantik banget ya kalo kayak gini, gimana kalo pake baju pengantin pasti udah kayak putri kerajaan”
“ah bisa aja kalo gombalnya”
“habis ini mau kemana mbak?”tanyaku sambil memanaskan motor maticku.
“pulang, mbak capek mau istirahat dulu kalo disini gerah banget”
“kalo gerah mah tinggal bugil aja heheh. Aku anter ya mbak?”
“iiih itu mah kamu yang mau, emang nggak ngerepotin?” balas bertanya
“ya nggak lah kalo buat pacarku”
“ih tukan gombal lagi, orang udah ibu-ibu gini kok jadi pacar kamu”
“ya gak apa, kalo ibu-ibu nya kayak gini mah siapa yang gak suka. Udah yuk jalan”
Kami pun ke rumah mbak ningsih, tapi sebelum itu aku mengabari teman dan adik tingkatku yang di pantai bahwa aku tidak bisa hadir karena ada kerjaan mendadak.
***
Saat diperjalanan aku sengaja memperlambat motorku karena rumah mbak ningsih yang tidak terlalu jauh dari gubuk kayu. Dari awal berboncengan mbak ningsih sudah memelukku erat seperti anak muda yang berpacaran, aku tak rishi karena karena aku bisa merasakan kekenyalan tetek mbak ningsih. Tak hanya berpelukan tapi kita juga saling cerita, walaupun mbak ningsih yang lebih banyak cerita. Ya seperti anak muda lain yang sedang pacarana lah hehe.
Sekitar setengah jam perjalanan kami sudah sampai di rumah mbak ningsih, rumah yang sederhana satu lantai tak terlalu lebar entah untuk Panjang rumahnya. Saat kami sampai kami disambut oleh seorang ibi-ibu yang sebelas duabelas mirip dengan mbak ningsih. Namun bedanya ia sedikit lebih kurus dari mbak ningsih berambut Panjang sebahu dengan muka yang bisa dibilang sekitar 40an lah namun masih menyisakan kecantikan masa mudanya.
“eh ningsih, dianter siapa? pacar?” kata sang ibu
“iii,,iya buk, pacar baru ningsih. Kenalin bu mas ardi”
Aku turun dari motor lalu mencium tangan ibunya mbak ningsih, “iya buk, saya ardian salam kenal”
“duuuh ganteng banget pacar kamu ningsih. Buat ibu aja ya?”
“iih ibu mah setiap ningsih bawa pacar selalu buat ibu. Kan bisa cari sendiri. Itu pak RT kan suka ibu”
“iiih ningsih ibuk jadi malu sama nak ardian. Kalo pak RT mah beda dia mah bohongan. Tapi kalo yang ini beneran ganteng”
Kami pun ngobrol bareng tapi karena aku masih ada acara lagi aku izin pulang. “buk saya izin pamit dulu ada kerjaan di kota. Sayang aku pulang dulu ya”
“hati-hati mas, eh aku minta nomer kamu biar gak diambil sama ibu”
“iiih ningsing gitu banget sama ibuk”
Aku pun memberikan nomer ku lalu aku pulang, tak lupa sebelum itu aku berpelukan dengan mbak ningsih dan mencium bibirnya. Selain itu aku juga mencium tangka ibuk mbak ningsih yang Bernama sari.
InsertSimCard
Adik Semprot
- Daftar
- 13 Jun 2017
- Post
- 147
- Like diterima
- 78
lanjutttttt
marcopolo86
Adik Semprot
- Daftar
- 16 Jul 2022
- Post
- 107
- Like diterima
- 1.297
mancap Hu
Terima Kasih jamalndekok
Guru Semprot
- Daftar
- 12 Dec 2011
- Post
- 507
- Like diterima
- 367
kudu musti dilanjut sih ini...
PaijoKenthir1976
Dewa Semprot
- Daftar
- 3 Jun 2021
- Post
- 9.559
- Like diterima
- 50.170
Lanjuuuut mbk ningsih
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
