Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Guratan - guratan hati

Yah dan kamipun mengerti gan...
Soklah dilanjutkan, ane harus kembali bertualang d balik layar...:D,

#terimakasih kepada semua sahabat yang udah pada mampir, you all the best:jempol:

*salamcintaselalu*
 
Sudahlah..
Jangan bertanya lagi.
Hidup sudah harus begini, jangan sesali..

Aku sudah mencintaimu..
Aku bangga bisa selalu begitu..
Senang akhirnya kau tahu..
Tak perlu lebih, cukup kau tahu..

Biar kubawa cintaku pulang
Jangan lagi kau bawa pergi..
Nanti mau ku simpan..
Ingin kubasuh beningnya yang kusam..

Pergilah cinta
Pergilah hati
Terbaiklah untukmu
Jangan kau menoleh lagi..
 
Pelupuk pagi yang sunyi
berbaris relungku dalam palung
merangkai mimpi yang mengecup
yang mencumbu aku semalam

Rinai angin sedikit dingin
sesuatu telah berlalu
aku tahu... Sangat tahu..

sudah Kutikam lewat senandung
sampai hujan di cahayaku yang kembar
ku cari dengan berbayang
mengais puing dalam terberai

adakah sama ??
Walau tak ada lagi yang bisa
ini selesai..sudah selesai..
Akhirnya begini...bagusnya begini..

Ikhlas..??
Kemana kau pergi ??
 
Bila sang Aku bisa bertanya..

Apalah tubuhku ??
Tak kokoh..renta dan letih
berutas satu mahkota cela dan nabir..
Menangis berurai yang tak ingin terusap..

Kemana api yang tertiup kemarin ??
Apa sama dengan yang ini ??
Besok apakah sama ??
Atau Nantikah lagi ??

Tak ada jawaban
Tak pernah ada jawaban
Menanti sampai terjawab sendiri..

Maka bila sang aku bisa bertanya.
Kurasa lengkap dan mengerti
tak perlu bisa atau boleh
Jangan bertanya...
Tak perlu bertanya lagi..
 
Riang canda tutupi duka lara...
Bernyanyi syahdu damaikan kalbu...
Keluh kesah terbenam nyata didalam dada...
Senyuman bidadari menggelitik rindu...

Nantikan kembali perawat hati...
Damaikan diri balutkan kesejukan...
Gemerisik bayu hantarkan asa pemimpi...
Memeluk mimpi sepanjang jalan...
 
Terhempasku disini..
Di ruang kotak yang lusuh
bertabir biru yang tak kokoh
pintunya kelabu..usang berkeluh

melangkahku dalam duduk
berlariku dalam tidur
mencari aku mencari
menimbun bukit demi panji-panji namaku..

tak terjamah sombongku
melerai pikuk dan kosongku
hingga jemari renta mengamit
tidak sulit...ia menyentuh..
Tak baik..tapi mengerti
menelisik jantung dan darahku yang letih..
 
Bukan jalan setapak
Jalanku itu berundak
berdebu penuh jejak laskar
yang kutempuh dalam dua..

Elu-elu menghardikku
batu tanah debu merobek tumit
mengupas lututku yang kering
dari pusaran tinggi yang menimpa

aku bukan siapa..
Karena aku angin dan debu
dan hanya yang rindukan siapa..
tersebutlah Namaku..
 
Lalu Iblis datang..
bersurai merah dalam tertawa
lewat tangannya yang api
memuji ia dalam kobaran

kemarin kutitip belati api didadamu,kawan.
maut yang bodoh tak kuasa mendekapmu
ternyata bukan disini jantungmu..

Disana,kawan... Ku bawa ia kesana..

Diruang hijau beralas putih
ku kisahkan tentangmu..semua tentangmu
ku nyanyikan dia lagu mu
Dan ku ajak dia menari..
Menari...menari...menari...

Kini..memohonlah, kawan
menangislah dalam belai ku
Bisikkan di telinga ku..
Kau Kalah..
Mati lah..
 
Terakhir diubah:
terkenang akan sahabat sejati...
bernyanyi bersama usir rasa sepi...
jalani hari tanpa duka hati...
tertawa selalu walau tersengat bara mentari...

telah damai dirimu wahai sahabat...
tak berlanjut segala siksa dunia...
tersenyumlah, nanti sang pemimpi merapat...
bersama kembali menari ceria...

#ayo goyang mang...:dansa:
eh omBig..:bye:
________:dansa:______
 
Gelapnya malam tak Butakan mata
Dalamnya Lautan tak tenggelamkan raga
Tinggi nya bintang tak surut kan Asa
Demi sebuah Cinta yang larut dalam sengsara
Jiwapun berani menentang sebuah Karma

Kabut pekat berusaha Selimuti pikiran
Otak tak kuasa menahan ego penasaran
Hati menjadi Lembaran kain penuh noda
Asap hitam seakan Ingin membisikkan cerita
Dengar lah suara sendu dari sebuah naluri
Semua itu hanya Untuk teguhkan diri
Meskipun harus Sembunyikan kata hati



#Om Cae :ampun:
 
Dan rinainya berarak
menyongsong wajah yang letih
kulihat merambah ribuan langkah
di pelataran berpancang besi

kosong..
Kau sendiri
memuja jauhnya indah yang tak pulang
merintihkan senyum yang terparut

dan saatnya benak tertegun
dari yang kau puja dan kau rintih
terpana dikau menatap
sang Aku yang berdiri..

Kau lebih riuh daripada mendung
larimu takjub menembus hembusan
Lalu kau raih sejuta arti
Tanpa tanya...tak lagi kau perduli

kaulah Dewaku..
Betapa ku merindu
Kaulah Dewaku..
Ini.. Inilah cintaku..
 
Ini perang, saudaraku..
Sudah waktunya.. Ini waktunya
Ini darah, saudaraku..
Darahku dan darahnya..

Letakkan senjata..
Dan pergilah ke kananku..
Jaga ibu bapakmu
seperti aku menjagamu

ini demi tanganku
demi nadiku disitu
ini demi tahtamu
demi aku yang milikmu

dan kutahu terjal
memaksa geram, menguntai belulang
mengangkangi puing puing kecintaan
dalam prahara yang murka
ku tantang istana sang Durjana..
 
Melangkah maju tanpa terhenti sejenak
Melihat debu terbang tebal menutup jalan
Tebing terjal nan jauh di sana
Harus didaki harus dilewati

Nasib sudah diramal jauh hari
Petaka menanti di hari ini
Siasat disusun untuk menipu takdir
Tertegun lagi melihat hari

Menghitung dan menghitung lagi
Menakar dan meramal lagi
Sungguh tidak bisa menghindar
Harus jalan menghadapi Sang Bala

Siap hati siap diri
Melawan dan bertarung segenap hati
Doa teriring mengharap bantuan
Tulus dipanjatkan agar selamat
Tekad bulat menerjang maju

Berharap keselamatan melewati hari
Berjuang dan berjuang
Demi hari baik esok dan nanti...
 
Berdetaklah kau gulana
mengapit sesalmu yang terperi
meniupkan tanya dan tanya
tak sampai itu kesana
tak pula kerap bersilih

Tak seteduh pesisir
Tak cemerlang seperti pelangi
lalu mu tertunduk dan kecil
dihadapku letih bermohon

Diamlah..
Sehina diam yang kau pancang
mandilah cepat
basuh gurat merah itu
lalu duduklah
tatap aku..

Ku abai bibirmu yang ragu
ku lewati nafasmu yang wangi
sampai kugapai tengah dahimu
dan hinamu adalah hinaku

Lalu peluklah aku
Bersenandung apa yang diam
tentang aku yang kini engkau
engkau yang kini aku
 
Lalu aku..
Bersarat kini terjera
waktu untuk waktu yang penat
bersibak lembar demi lembar

di pagiku yang tak sama ini
demikianlah bunda mengutusku dulu
digembalakan oleh hati
dibuai dengan senandung..

Duhai anakku yang lahir
kukenalkan dikau cinta
Sapa seperti kau menyapaku
hormati bagai kau sembah rahimku
Dan hiduplah..
Tantanglah semua tanpaku
dan sujudlah..
Disatu rahim,..
Buat anak-anakmu..
 
bumi seakan merestui imajinasi yang terpenjara

lautan samudra seakan menenggelamkan seluruh amarah

angin pun berusaha mengepalkan tangan lembutnya

cita dan cinta yang mengakar..mengalir dalam darah

kembali bangkit tanpa perduli kejamnya sang durjana

*

pusaran awan putih membentuk sebuah tanda

untuk ingatkan surya agar segera beralih

lembayung senja pun tersenyum ceria

anjungan hati bergetar meski harus tertatih

nestapa jiwa selalu hadir berusaha menggoda

gundah rasa tak jenuh tersirat dalam lirih




:hati:salam cinta yang berlalu:hati:
 
Bimabet
bumi seakan merestui imajinasi yang terpenjara

lautan samudra seakan menenggelamkan seluruh amarah

angin pun berusaha mengepalkan tangan lembutnya

cita dan cinta yang mengakar..mengalir dalam darah

kembali bangkit tanpa perduli kejamnya sang durjana

*

pusaran awan putih membentuk sebuah tanda

untuk ingatkan surya agar segera beralih

lembayung senja pun tersenyum ceria

anjungan hati bergetar meski harus tertatih

nestapa jiwa selalu hadir berusaha menggoda

gundah rasa tak jenuh tersirat dalam lirih




:hati:salam cinta yang berlalu:hati:

tak ada yang berlalu..
Simpan itu dalam barisan janji..
Kita pahlawan yang tak mangkir
dengan lengan yang bertuliskan 'Tuhan'
kita tetap ada..
Dalam risau kuat dan lelah
kita tetap perkasa
dalam ikrar sepanjang nyawa...

#hormat ane.. :ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd