Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Hamidah dan Anaknya

Bimabet
#23 Hamidah dan Ratna (+Video Ilustrasi)

Petang tiba. Ratna yang baru pulang kerja, bersantai di ruang tengah. Ia hanya bersama ibunya di rumah. Anwar masih bekerja dan pulang malam. Sementara Fadian, baru saja pamit ke rumah temannya.

Hamidah menghampiri Ratna. Ia ingin menjelaskan apa terjadi semalam. Hamidah duduk di samping Ratna.

“Nak, kamu masih marah ke ibu setelah melihat kejadian semalam?” tanya Hamidah.

Ratna tak langsung menjawab. Ia menghela nafas panjang lalu memandang wajah ibunya.

“Ratna tidak marah, bu. Anggap aja Ratna tak pernah melihatnya,” kata Ratna dengan wajah datar.

Hamidah merasa tak puas dengan jawaban anaknya. Benarkah, Ratna tak marah dengan kejadian ini.

“Benar kamu nggak marah nak?” tanya Hamidah lagi.

Ratna mengangguk pelan.

“Ibu lanjutkan apa tidak hubungan dengan Anwar, itu tidak terserah ibu dan Anwar. Aku akan pura-pura tak pernah tahu hubungan ini,” ungkap Ratna.

“Ibu bisa jelasin semuanya dari awal, nak,” ucap Hamidah memelas di hadapan anaknya.

“Sudah bu, biar masalah ini tidak panjang. Tidak perlu dijelaskan lagi. Yang penting, ini menjadi rahasia. Jangan sampai orang lain tahu,” kata Ratna.

“Ini gara-gara adikmu,” ujar Hamidah.

“Saya tidak menyalahkan siapa-siapa, baik ibu atau Anwar. Saya juga sudah bilang ke Anwar tadi pagi,” kata Ratna.

“Awalnya adikmu yang memaksa,” kata Hamidah masih mencoba menjelaskan.

“Terus?” sahut Ratna.

“Awalnya ibu menolak, namun lama-lama jadi begini,” ucap Hamidah.

“Ibu mau akhirnya kan?” tanya Ratna.

“Iya, ibu kan lama tidak begituan sejak ditinggal ayahmu. Awalnya ibu sudah lupa rasanya, tapi adikmu mengingatkannya. Ibu jadi pingin terus akhirnya,” ucap Hamidah, tak bisa menahan alasannya.

“Kenapa ibu tidak bilang ke Ratna?” tanyanya.

“Bilang apa, nak?” tanya Hamidah.

“Bilang kalau kepingin,” ujar Ratna.

“Ya masak, bilang ke kamu, bisa marah kamu nanti sama ibu,” ujar Hamidah.

“Ibu jangan hanya bilang ke Anwar, bilang juga ke Ratna kalau pingin,” ucap Ratna.

“Maksudnya, nak? Hamidah bingung dengan jawaban Ratih.

“Sekarang ibu pingin?” tanya Ratna.

“Ya nggak kalau sekarang,” kata Hamidah.

“Kalau ibu pingin, Ratna juga bisa puasin ibu. Bukan hanya Anwar,” ujar Ratna.

“Maksudnya gimana, nak? Ibu tambah bingung,” ujarnya.

Ratna mendekatkan wajahnya ke wajah ibunya. Hamidah masih kebingungan dengan sikap dan jawaban Ratna.

Ratna mengecup bibir Hamidah. Hal ini langsung bikin Hamidah kaget.

“Ha?” kata Hamidah kaget. Ia terus memandang wajah anaknya.

Ratna kemudian mencium bibir ibunya lagi dan sedikit melumatnya.

“Nak, kok ciumanmu seperti itu ke ibu?” tanya Hamidah.

“Ibu mau dibikin enak sama Ratna?” ucap Ratna.

“Gimana sih maksudnya daritadi, ibu bingung,” kata Hamidah.

Ratna pun langsung melumat penuh nafsu bibir ibunya. Tangannya menggerayangi buah dada ibunya.

Hamidah sangat kaget dengan kelakuan anaknya.

“Sekarang sudah paham kan bu? Apa maksud Ratna?” tanya Ratna saat menghentikan ciumannya.

“Apa ini boleh dilakukan nak? tanya Hamidah.

“Apa yang ibu lakukan dengan Anwar boleh dilakukan?” tanya balik Ratna.

Hamidah hanya terdiam saja.

Ratna kembali melumat bibir ibunya. Mainkan lidahnya. Tangannya kembali menggerayangi payudara ibunya.

Hamidah masih tak merespon sikap Ratna. Ia, benar-benar dibuat bingung dengan anaknya.

“Kamu suka perempuan nak?” tanya Hamidah.

“Tidak perlu tanya itu bu. Sekarang Ratna mau berbakti ke ibu. Memberi apa yang ibu butuhkan,” jawab Ratna sambil kembali mencium ibunya.

Ratna menarik tangan ibunya dan mengajaknya ke kamar.

“Ayo bu, nikmati juga,” kata Ratna.

“Tapi nak,” ucap Hamidah.

“Kalau Anwar boleh, kenapa Ratna tidak?” kata Ratna.

Hamidah kembali diam saat Ratna menyinggung hubungannya dengan Anwar.

Ratna menutup pintu kamarnya. Ia kembali mencumbu ibunya dengan nafsu. Hamidah mulai menggoyangkan bibir dan lidahnya, merespon apa yang dilakukan Ratna.


Hamidah benar-benar merasa dibuat bingung dengan anak-anaknya. Setelah apa yang dilakukan Anwar sangatlah gila, kini Ratna juga melakukan hal gila padanya.

Hamidah lama-lama terbawa suasana oleh ciuman Ratna. Nafsunya mulai naik. Ia juga melumat bibir anaknya penuh nafsu.

(Bersambung)
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd