Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG HASRAT DAN OBSESI

BAB 2

Malam itu di depan sebuah kos-kosan, seorang pria gelisah mondar mandir di samping mobil sportnya, tangannya memegang hp, sebentar-bentar dia memeriksa hpnya, terlihat sekali dari bahasa tubuhnya, pria ini sedang gelisah menunggu seseorang.

Sesaat berikutnya, seorang gadis cantik membuka pintu kos-kosan, gadis itu tergopoh-gopoh menghampiri pemuda itu.

"Ada apa yank," ucap gadis itu kebingungan.

Si pemuda memegang tangannya dan berkata, "aku mau ngomong beb," lalu pemuda itu membukakan pintu mobilnya, mereka kemudian pergi.

***

Tangan gadis itu memegang erat sweternya, udara ac di cafe ini, terasa dingin mengelus kulitnya yang mulus.

"Silahkan mas," ucap seorang pelayan caffe mengantar minuman yang dipesan si pemuda.

"Makasih mas," jawab si pemuda.

"Yank, ada apaan sih, aku besok terbang pagi-pagi," tanya mira bingung,.

"Beb aku pengen nikahin kamu," jawab rico dengan nada serius.

Mira bertambah bingung "kamu ngelamar aku yank? gak romantis banget sih ih,"

"Maksudku bukan sekarang beb, aku tadi bertengkar dengan papahku," ucap rico.

"Bertengkar? kenapa yank," mira mulai menyadari, ada sesuatu yang terjadi dengan kekasihnya ini.

***

Rico bercerita, dia dipaksa untuk menikahi gadis pilihan papahnya, gadis itu adalah anak sahabat papahnya, dan rico tentu saja menolak, rico bercerita bahwa dia sudah memiliki kekasih.

Akhirnya pertengkaran hebat terjadi, papahnya bilang, rico bisa menikahi kekasihnya, asal jangan hidup dari aset papahnya.

Dengan emosi, rico berkata pada papinya bahwa dia gak butuh aset papahnya, dia merasa bisa hidup sendiri, dengan otaknya yang cemerlang, rio yakin bisa hidup mandiri lepas dari aset keluarganya.

Mendengar itu, papah rio bertambah murka, tamparan telak menghantam pipi rio, dengan perasaan emosi, rio kemudian pergi ke luar, ke tempat kos mira.

***

“Jadi kamu di usir yank?" tanya mira.

“Gak sih beb, cuman aku pengen keluar aja dari rumah itu, aku akan bikin perusahaan sendiri, atau ikut ama temen, yang penting gak pake aset keluargaku, aku ingin kamu jadi istriku beb," riko menggenggam tangan mira.

“Aku sayang ama kamu beb, aku gak mau menikahi orang lain selain kamu, bagiku cuma kamu yang paling penting," lanjut rio kembali.

“Yank, kita pulang yuk, aku besok jadwal terbang pagi," jawab mira lembut, sepertinya tak merespon curhatan rico tadi.

Rico menuruti keinginan mira, mereka kemudian keluar dari cafe. Dalam mobil keduanya hening, mira melihat terus ke jendela mobil, pikirannya berkecamuk, tak terasa mobil rico sudah sampai didepan kosannya.

Rico memegang tangan mira, di elusnya dengan lembut tangan wanita yang dicintainya ini, "aku bisa meninggalkan semua beb, demi kamu,"

"Yank, aku sayang banget ama kamu, tapi aku juga gak bisa yank, klo kamu keluar dari rumah dan usaha sendiri, apa kamu bisa? Ahh maaf yank, sebaiknya kamu..ahh kamu ini bodoh banget sih yank.." mira menarik tangannya.

“Yank maafin aku, aku gak mau hidup susah terus," rina membuka pintu mobil dan berlari ke dalam kostannya.

Rico kemudian mengejarnya, rico berteriak-teriak memanggil mira.

"Wey mas, udah malem tau diri lo, teriak-teriak ganggu orang aja," suara seseorang membuat rio diam.

Dilihatnya arah suara itu, sekelompok anak anak tanggung sedang berkumpul, dan melihat kearahnya.

Rico tidak ingin mencari keributan, lalu masuk lagi ke mobil dan pergi dari sana.

***

Rio memarkirkan mobil sportnya di Minimaket 711, dia membeli sebuah minuman kaleng dan snack, rico ingin menenangkan dirinya.

Rico duduk di bangku yang tersedia di halaman mini market itu. Rico bingung dengan sikap mira tadi, rico berpikir, tadinya mira akan senang dan bahagia, tapi rupanya malah dia kesal, rico bingung.

Rico mencoba berapa kali chat mira, namun hanya dibaca tanpa di balas, dia mencoba menelpon mira, tapi gak diangkat.

Ada mungkin 10 kali rico nelpon, nada sambung terdengar hingga akhirnya operator yang menjawab, nomor yang anda hubungi tidak menjawab.

“Kalau dia gak mau jawab suruh ngomong sendiri, kok lo yang ngomong", bahkan rio jadi kesal juga dengan suara operator.

Kekesalan rico semakin menjadi ketika menenggak kaleng kosong, kaleng itu diremasnya kesal, lalu dia lemparkan sembarangan.

***

Karin yang berjalan gontai memikirkan nasibnya yang sungguh tak terduga, mengaduh ketika kepalanya terasa sakit terkena sesuatu.

Karin meringis memegang kepalanya, ternyata sebuah kaleng bekas minuman yang udah remuk mencolek genit kepalanya, karin memungut kaleng itu, dan mencari siapa manusia yang gak punya otak ngelemparin ini.

Karin melihat seorang pria sedang tertunduk memegang rambutnya, gak salah lagi pasti dia pelakunya, karin mendengus, idungnya mengeluarkan asap saking gondoknya, dia menghampiri lelaki itu.

"Oi mas, buang sampah liat liat dong" sergap karin kesal.

Rico mengangkat wajahnya, momen rio mengangkat wajahnya bagi karin sungguh dramatis, seolah olah seperti dalam drama indosiar.

Karin menelan ludah melihat rico, sosok wajah tampan, dengan wajah tegas, kini menatap karin.

“Ada apa mbak" tanya rico.

“What, emang gue mbak-mbak?” batin karin, dia salah tingkah menghadapi cowok ganteng didepannya ini.

Karin yang tadinya gondok setengah mati pengen jitak orang ini, sekarang seperti berada dalam taman berbunga sungguh menyenangkan segar harumm.

Oppss, kira kira dong rin halunya, lo pikir ini felem india, ini cerita romance softcore tau.

Terkekeh karin dalam hati, dia merasa lucu melihat kegugupannya ini.

"Mbak, apa mbak sakit? kok senyum sendiri," rico mengagetkan lamunannya.

"Enak aja, eh mas. Kaleng ini , situ yang lempar kan?" ucap karin pura pura bengis.

“Kaleng ini kena kepala saya, lempar kok kaleng, kalo lempar tuh duit bisa buat jajan, kalo kaleng malah benjol nih kepala cantik saya," karin nyerocos, bagaikan emak-emak lagi sewot ama lakinya, yang minta jatah mulu saat tanggal tua.

Rico memperhatikan kaleng remuk yang ada di tangan karin, dia segera menyadari kesalahannya.

Rico kemudian berdiri dari bangku yang dia duduki, "aduh maaf mbak, saya gak tau, maaf ya."

"Maaf sih gampang mas, cuman gimana ini, kesucian kepala saya telah terenggut paksa oleh kaleng jahanam ini," ucap karin sok dramatis.

"Hahaha hahah, hahah haha," rico terbahak bahak geli mendengar kata kata karin yang lucu, rio merasa gadis ini gila.

"Lah malah ketawa" ucap karin bingung.

Rico segera mengeluarkan dompetnya dia keluarkan sejumlah lima lembar uang ratusan ribu.

"Mbak nanti ke rumah sakit, klinik atau dukun teserah mbak suka yang mana, ini untuk biayanya," ucap rico tersenyum sambil menyerahkan uang ke karin.

Karin bingung, jidatnya berkerut.

“Hahah haha, ya udah saya tinggalin disini ya, hahaha," rico kemudian meninggalkan karin, dan menuju mobil sportnya, dia memundurkan mobilnya.

Karin hanya diam kebingungan, bukannya minta maaf, tuh orang malah ketawa-ketawa.

"Sakit kali ya itu orang, ganteng-ganteng gila, iuhh.." ucap karin.

Karin kemudian melihat sejumlah uang di meja, dia ambil uang itu "hihihi..mayan."

***

Karin mengulet kaya ulet bulu saat keluar kamar, seperti gadis-gadis remaja, karin tidur hanya mengenakan tanktop dan celana pendek, tubuh yang ranum dibalut kulitnya yang mulus sungguh indah di pandang.

Karin menuju ke dapur, saat mencium bau harum nasi goreng maminya, "eh cantik mami udah bangun, mandi sana dih, nih mami bikin nasi goreng,"

"Ntar ah mi," karin mengambil kerupuk yang masih panas, "mih masa cepet banget sih pernikahannya" karin cemberut.

"Loh kenapa lagi sih, kan kamu udah setuju," ucap maminya.

"Ya itunya loh mi, karin bahkan gak tau orangnya kaya gimana, apa botak, jelek, gendut, atau gimana," ucap karin dengan nada ngerengek.

"Hahah, ada ada aja kamu, nanti ada waktunya sebelum pernikahan, kamu ketemu ama calon suami kamu," ucap maminya sambil terus mengaduk nasi goreng di kuali.

"Ihh apaan sih calon suami, jadi males," ucap karin ngambek, karin menghempaskan pantatnya ke bangku meja makan.

"Udah jangan ngambek lagi, nih makan nasi goreng," ucap mami

"Males ah, gak napsu," karin merajuk.

"Ciyus nih gak napsu," goda mami.

"Ya deh kalo dipaksa terus, karin makan, soalnya kalo laper, karin gak bisa konsen ngambeknya," ucap karin mengangkat bahu.

"Hahaahah," mami tergelak, "ya udah makan ya sayang, abis itu kamu bisa konsen ngambeknya, hahaha," maminya tertawa.

Karin memonyongkan mulutnya, dia lalu mengambil nasi goreng.

"Assalamualaikum," bang aji datang.

"Walaikumsalam, kumsalam," jawab mami dan karin.

"Sini ji makan sekalian," ajak mami

"Asik nih," aji langsung menyendok nasi piring ke pring.

"Bang, lu kan punya rumah, kok makan disini terus sih," tanya karin

"25 tahun gw makan sarapan mami rin, gw belum bisa beradaptasi ama sarapan lain," jawab aji langsung nyuap nasi gorengnya.

"Alesan aja lu, bilang aja pengen ngirit," tukas karin

"Hahah," aji hanya tertawa, ampir aja dia tersedak.

"Kandungan vera gimana ji," tanya mami

"Alhamdulillah sehat mi, cuman morning sickness, tapi untungnya ada ibu di rumah," jawab aji

"Mbak vera hamil bang? asik bentar lagi gw punya ponakan," ujar karin senang

"Ntar lagi lu juga produksi sendiri rin," jawab bang aji senyum-senyum

"Ihh mamih...." teriak karin

Mami dan bang aji tertawa, aji sangat menyayangi adiknya yang lucu ini, dia suka sekali menggoda adiknya.

***

BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
kira-kira ceritanya ini gimana nih hu, kan udah ada tuh main castnya 4 orang
ini menurut ane ya Hu.. mulustrasi okelah, tapi ane ngerti tipikal Hu, loncatan maha dahsyat, antara situasi yang ini yang itu, kalo asrat mengelora si boss sama si sekretaris, ane masih bingung, yang pasti dia kgk main di tempat umum, situasinya doang hu dimana? wkwkwk

deskripsi = belom terlihat Hu
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd