Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
~Teil Dreizehnten!~


Acara yang sangat Meriah, bahkan para tamu Undangan yang hadir diberikan Souvenir Satu Botol Wine, aku sungguh takjub dengan dekorasi dan time management-nya, tidak ada ngaret sama sekali.


Saat ini aku dan Misty sedang berada dijalan pulang, kami berdua mengobrol ringan membahas tentang acara tadi.


"Uuhh, Ian, boleh aku bertanya sesuatu kepadamu..?"


"Kamu mau tanya apa Misty..?"


"Uuhh, eee..."


Ku lihat Misty sedikit ragu dengan apa yang akan di tanyakannya...


"Tanya saja, kalau masih bisa aku jawab, pasti aku jawab..."


"Fiiuhhh, baiklah..."


"Okay, sekarang kamu mau menanyakan apa?"


Jantung ku sedikit berdebar menunggu Misty akan menanyakan tentang apa, tetapi firasat ku sedikit tidak mengenakan...


"Sebenarnya, uuhh, sebenarnya, apakah kamu benar-benar mencintai ku Ian....?"


Duughhh!!!


"Eeehh..."


Inilah alasan mengapa kalian tidak boleh bermain hati teman-teman, karena jika sudah begitu, pasti kalian akan dibuat pusing karenanya.


Dan kalian pasti harus bisa memilih, antara tetap setia, atau pindah kelain hati, sama seperti diriku yang saat ini tengah di tembak pertanyaan yang membuat diriku merasa seperti orang yang tidak bisa berbicara.


Jujur saja, sebenarnya aku juga sudah menaruh Hati kepada Misty sudah sejak agak lama, tetapi karena aku sangat menyayangi Dhea, jadi aku menahan saja rasa itu.


Dan pada akhirnya, semua dinding pembatas itu hancur sudah, dihancurkan oleh sepasang kakak beradik yang sudah membuat diriku menjadi seperti ini.




Misty Piers


*****


Pertanyaan yang Misty lontarkan kepadaku semalam masih terus menghantui pikiranku sampai saat ini, Aku sampai tidak bisa tertidur dengan nyenyak gara-gara terus memikirkan pertanyaan itu.


Ntahlah, aku masih bingung dengan ini semua, aku mencoba untuk berfikir bagaimana cara untuk mengatakan-nya, aku tidak ingin membuat hati Misty sakit, di satu sisi, aku sudah memiliki seorang pacar yang sah di Indonesia sana, dan aku sangat menyayanginya, dan disini aku juga sudah bermain hati dengan seorang wanita bernama Misty Piers.


Mungkin ini terdengar sangat egois, tetapi aku juga menyayangi Misty, dan juga aku tidak mau menyianyiakan Dhea.


*****


Tidak ada percakapan lanjutan antara aku dan Misty semalam, aku langsung mengantarnya pulang, lalu aku berlalu kearah Minimarket untuk membeli beberapa Snack dan minuman untuk mengisi lemari pendingin di Flat ku...


Aku lalu menjalankan Mobil ku ke arah Minimarket yang berada tak jauh dari tempat tinggal ku yang aku rasa masih buka jam segini...


Yupp! Mini Market yang aku tuju ternyata masih buka, dan aku parkirkan Mobil ku di depan Mini Market itu, Aku keluar dan langsung menuju ke Mini Market itu…


Kriingg…


Bunyi Bell yang berada di atas pintu masuk berbunyi saat aku mendorong pintu itu kedalam, sang penjaga toko pun langsung memberi salam kepada ku.


“Selamat datang, eh Ian…”




Nadine Sherlock-Lee


Ternyata sang penjaga Mini Market ini adalah tetangga Flat ku Nadine, seorang wanita seumuran dengan Misty, dia adalah adik tingkat ku di Oxford.


“Loh, Nadine, kamu kerja disini?” Tanya ku dengan tampang terkejut, karena aku tidak mengetahui bahwa ternyata Nadine berkerja disini.


“Iya Ian, aku berkerja paruh waktu disini, dari jam 6 p.m sampai jam 12 a.m saja..” jawabnya sambil menyiungkan senyum.


“Oohh, baiklah, aku kedalam dulu yaa..” aku membalas senyuman yang diberikan olehnya...


“Okey dockey…”


Aku masuk dan langsung mengambil keranjang belanjaan, aku berjalan menunju lorong snack, aku ambil beberapa snack yang menurut ku enak, dan ke tempat minuman berada, aku ambil beberapa botol minuman.


Setelah semua sudah cukup pikir ku, aku langsung menuju kasir tempat Nadine menunggu, aku membawa dua buah keranjang belanjaan yang cukup penuh itu.


Di Kasir, aku melihat Nadine sedang membaca buku Novel Sherlock Holmes Edisi Pertama, kacamata yang bertengger di batang hidungnya terlihat membuat dirinya sangat manis.


Girl With Glasses…


Terkadang Wanita dengan Kacamata memang menggoda, seperti memiliki Sex Appeal tersendiri.


Shit, ngapain larinya kesana sih...


Kayaknya Otak gw mesti di sapu nih, ngeres banget isinya…


Brukk…


Keranjang berisi minuman yang aku bawa aku taruh dengan sedikit kasar, karena pegangan tangan ku sedikit terselip saking beratnya.


Dan itu cukup membuat Nadine terkejut karena sedang asyik-asyiknya membaca Novel tersebut sampai tidak menyadari bahwa aku duah berada didepan dirinya.


“Iaan, kamu mengagetkan aku saja… huuhh…” Ucap Nadine dengan wajah sedikit jengkel.


“Iya Maaf, pegangan ku sedikit terselip tadi, lagian kamu juga tidak sadar kalau aku sudah ada didepan mu…”


“Huuhh, yasudah, sini aku hitung terlebih dahulu…”


“Nih..”



Aku membantu Nadine untuk mengeluarkan barang-barang belanjaan ku dari keranjang belanjaan, dan Nadine langsung menghitung berapa total belanjaan ku.


Disaat Nadine sedang menghitung, aku teringat bahwa ada yang kurang untuk aku beli…


“Oh iya Nadine, tunggu sebentar, ada yang kurang…”


“Yasudah, aku tunggu…”


“Sebentar yaa…”


Aku langsung beranjak untuk mencari barang tersebut, aku mencari di lorong Snack tidak ada, lalu ke sebelahnya lagi pun tidak ada.


Disaat aku sedang mencari barang tersebut, ternyata aku baru ingat bahwa barang yang aku cari aku lihat tadi berada dekat dengan tempat Minuman.


Aku langsung beranjak ketempat Minuman untuk mencari barang tersebut, dan Ketemu…


Aku langsung mengambil dua, karena sepertinya kalau hanya satu kurang…


Lalu aku terpikir untuk mengambil satu lagi saja, jadi aku mengambil tiga…


Setalah aku dapatkan barang tersebut, aku langsung menuju Nadine, kulihat ternyata semua sudah dihitung dan sudah dimasukan ke dalam plastik.


“Nih, hitung juga yaa…” aku memberi Nadine barang itu untuk dihitung.


“Astaga Iaan, sampai segitunya kamu hahaha…”


Tiittt…


“Okey, Total-nya menjadi 67 Pounds..”


“67 Pounds yaa, tunggu…”


Aku mengeluarkan Dompet ku dan langsung mengambil saru lembar uang pecahan 100 pounds, dan langsung aku berikan kepada Nadine.


Disaat Nadine sedang mengambil uang untuk kembalian ku, aku melihat kedalam dompet ku, terdapat sebuah Photo Polaroid Aku dengan Dhea yang sedang mengangkat sebuah Kue Ulang Tahun dengan angka 17 dan terdapat nama lengkap Dhea disana.


Yaa, itu adalah Kue Ulang Tahun milik Dhea, Kue yang aku berikan saat Dhea sudah beranjak 17 Tahun hari itu, hari yang sangat menyenangkan untuk diingat.


“Hey Iaann…” suara Nadine membuyarkan ingatan ku dan aku langsung tersadar kembali.


“Heey Iaan, kamu kok melamun sih..?” Nadine melihat aku sedang memegang sebuah Photo, dan aku langsung memasukan kembali Photo tersebut ke dalam Dompet ku.


“Oohh, gapapa kok Nad, eh iya, terimakasih yaa…” aku mengambil Uang kembalian beserta struck daftar belanjaan tadi.


“Eheem, Sama-sama Ian…”


“Oh, Iya Nad, Ini buat kamu…” Aku memberikan sebatang Cokelat yang aku beli tadi, sengaja aku membeli tiga, karena untuk persediaan ku di Flat dua dan satu Untuk Nadine.


“Eh, ga usah Ian…” Nadine menolak halus pemberian ku…


“Sudah, ambil saja, aku sengaja membeli itu untuk kamu kok…”


“Uuumm, beneran ini untuk ku?”


“Iya Nadine Sherlock-Lee, itu untuk kamu..”



“Uuuhh, baiklah aku terima, Terimakasih Ian…” Jawab Nadine dengan pipi bersemu merah


“Sama-sama Nadine..”


“Selamat Malam dan Terimakasih sudah datang…”


“Selamat Malam juga, dan Hati-hati Nadine..” jawabku sambil sedikit mengangkat tanganku untuk melambai kearah Nadine.


Kriiinggg…


Bunyi dari Bell yang berada di atas pintu masuk yang aku tarik, aku keluar dari Mini Market tersebut dan langsung berlari menuju Mobilku yang aku parkirkan diseberang jalan.


Aku menenteng barang belanjaan ku dan membuka pintu kemudi lalu membuka lock pintu belakang dan menaruh Plastik belanjaan ku di kursi belakang.


Setelah semua aku taruh dibelakang, aku lalu masuk ke pintu kemudi, dan duduk.


“Aaaah, Kepalaku sungguh sangan pusing sekali, sepertinya berendam air hangat enak nih...”


“Yuk laahh...”


Brumm....


Suara mesin terdengar dan aku langsung memacu mobilku untuk kembali ke Flat ku...


*****


Meanwhile at Jakarta...


*Rumah Keluarga Ian*





Dining Room


Sedang duduk di ruang makan sebuah keluarga yang harmonis dan kelihatan sangat berbahagia sekali, mereka bercengkrama layaknya sebuah keluarga yang sempurna...


“Mah, kakak kapan pulang ke Indonesia sih? Kok lama banget kuliahnya?” tanya Anna kepada Mama-nya...


“Aduh dek, kamu ini gimana sih, kan kakak mu lagi menuntut Ilmu di Inggris sana, setau mama, gaya perkuliahan disini dan diluar itu sedikit berbeda, jadi mungkin Kakak-mu sedang berjuang disana, atau kenapa tidak kamu tanya sendiri sama kakak-mu?” Balas sang Mama yang mengerti kenapa sang Adik sangat memendam Rindunya kepada sang Kakak.




Anna Schwarz


Wajar saja, dari kecil Anna sudah sangat dekat dengan Ian, bahkan hampir selalu bersama jika Ian sedang berada dirumah, Anna akan selalu mengekor kemanapun Ian pergi.


Anna memang sangat manja kepada Ian, karena Anna sangat mengagumi sosok Ian sebagai seorang kakak yang sangat perhatian kepada dirinya, disaat Anna sedang down karena masalah percintaan Ian selalu ada untuk menghibur dirinya.


Maka dari itu Anna sangat membenci sesorang yang bisa membuat hati sang Kakak terluka atau sakit, bahkan Anna tidak segan-segan untuk berbuat sesuatu jika itu benar-benar terjadi.


“Itu benar Anna, Kakak-mu Ian sedang menuntut Ilmu disana, lebih baik kamu support dengan sepenuh Hati, supaya kakak-mu cepat lulus dan bisa kembali bersama kita lagi disini.” Balas sang Papa yang juga sangat mengerti kenapa putri-nya itu sangat Rindu kepada Kakak-nya.


“Huufftt, ya sudah deh, soalnya kata kak Ian dia Mungkin baru selelsai tahun depan..” Anna membalas perkataan Papa-nya.


“Kira-kira nanti pas kak Ian pulang dia mau ngapain yah di sini...?” tanya Anna..


“Kalau Kakak-mu pulang kesini? Mungkin Papa akan berikan Perusahaan Papa yang di bidang Kontraktor itu buat Kakak-mu...” Balas sang Papa...


“Beneran Pah?” balas Anna dengan wajah kaget, sang Mama hanya tersenyum melihat tingkah putrinya itu..


“Beneran sayang, nanti kamu kalau sudah lulus Kuliah juga papa akan kasih Perusahaan Tambang Batu Bara punya papa, eh sebentar, kamu kan belum lulus SMA ya.. ahahaha” Balas sang Papa dengan nada bercanda..


“Iya Pah, Anna kan belum lulus SMA, tapi Anna, apa kamu sudah tau mau lanjut Kuliah kemana?” tanya sang Mama...


“Belum tau sih Ma, tapi aku mau jadi Dokter Bedah sih...” Jawab Anna dengan nada yang masih mengawang-ngawang...


“Loh, kamu beneran mau jadi Dokter? Berarti kamu harus tanya-tanya sama Mbak Vera gih, kan dia Dokter Bedah juga..” ingat sang Mama kepada sosok seorang Wanita yang sangat dekat dengan putra sulung-nya itu, bahkan melebihi Dhea mungkin?


“Oh iya ya, Mbak Vera kan dokter juga, tapi enakan nanya sama Kak Dhea aja deh nanti, kan Kak Dhea juga lagi kuliah Kedokteran hehehe..” dengan antusiasnya Anna menyebut nama Dhea, dan itu sukses membuat sang Mama dan Papa sedikit berubah raut Wajah-nya...


“Eh, Mama sama Papa kenapa wajah-nya begitu?” tanya Anna penasaran...


“Ohh, gapapa kok dek, udah makanannya Habisin gih...” jawab sang Mama sedikit menutupi sesuatu dari Putrinya tentang Dhea..


“Oke deh maa...”


Anna lalu melanjutkan makan-nya diselingi sedikit candaan dengan Mama dan Papa-nya...


Setelah semua selesai Makan, Anna lalu beranjak dari Meja makan dan Izin untuk masuk kekamar-nya karena Ia mau mengerjakan PR katanya dan di persilahkan oleh Mama-nya...


Tetapi tidak dengan kedua Pasangan ini, mereka masih duduk berada di Meja makan sambil sedikit bertanya-tanya tentang pekerjaan hari ini dan lain-lain..


Sampai ke sebuah topik yang cukup bisa membuat Anna mengamuk jika dia Mendengar-nya...


“Pah, gimana ini, Mama takut nanti Anna tau masalah ini..?” tanya khawatir sang Mama akan Putri bungsunya ini...


“Udah Mah, asal ga ada yang bilang masalah ini juga pasti Aman kok, Mamah tenang aja yaa..” jawab sang suami yang terlihat Tenang...


“Tapi Pah...” Dengan cepat sang suami menghentikan pertanyaan lanjutan Istrinya itu dengan sebuah Ciuman di Bibir-nya..


“Uuummphh..,, udah mah, Mama tenang aja yaaa...”


“Papa paling bisa buat mama tenang kaya begini...”


“Hahaha, iya dong siapa dulu ini..”


*****

Back to Ian at United Kingdom.




Aku terbangun di siang hari, entah karena mungkin aku kelelahan atau apa, ternyata berendam Air Hangat sangat membantu untuk bisa merelaksasikan pikiran dan tubuh.

Aku lalu mangambil Handphone ku dan mengecek apa ada Pesan yang penting atau apa..

Mataku langsung terbuka lebar setelah melihat pesan yang berada di urutan paling atas, yaitu pesan dari Dhea, akhirnya Dhea mengabariku, dengan cepat aku buka pesan itu dan sukses membuat diriku keeheranan, karena isi dari pesan itu hanyalah Satu Kata,..

Ananda Dhea said:

Hah?!



Ananda Dhea

*****

~Fortsetzung Folgt!~
 
"Maaf!" Kata ambigu.... Memiliki jutaan makna....
Hanya TS saja yg tahu maksud kata tersebut... Entah karena kesalahan, kekilafan, atau penyesalan...
Biarlah... Update selanjutnya yg menjawab...
Thank you... atas updatenya suhu...
 
Keren suhu.....ilustrasi nya berasa banget.....

Bru kelar marathon baca nya....sepertinya bakalan jadi tread yang di tunggu2 update nya....

Permisi numpang gelar tiker disini...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd