Joeltokuda48
Semprot Baru
- Daftar
- 1 Jun 2020
- Post
- 45
- Like diterima
- 583
- Cerita ini mengandung tema berbagai aktivitas seksual, mulai dari masturbasi, pelecehan, pemerkosaan,gangbang,sesuai dengan fantasi penulis. Tapi penulis sama sekali tidak menganjurkan pembaca untuk melakukan ataupun meniru semua bentuk kebiadaban terhadap wanita dengan alasan apapun.
- Penulis tidak memaksa siapapun untuk membaca ataupun mengkoleksi karyanya. Kalau pembaca tidak suka dengan tema di atas dengan alasan apapun, tidak ada yang melarang pembaca untuk meninggalkan halaman ini. Kalau pembaca merasa cukup dewasa untuk membaca cerita dengan tema yang sudah disebut di atas, silakan untuk terus membaca.
- Cerita ini adalah cerita untuk pembaca yang sudah dewasa. Usia tidak menunjukkan kedewasaan seseorang, karena menjadi tua adalah pasti tapi menjadi dewasa adalah pilihan. Tak ada jaminan jika seorang pembaca yang berusia 17 tahun ke atas sudah cukup dewasa untuk mengerti bahwa Cerita ini adalah fiksi belaka.
- Cerita ini juga menampilkan beberapa tokoh untuk mendukung jalannya cerita, yang semuanya adalah fiktif. Dan semua lokasi yang ada dalam cerita hanyalah untuk memperkuat suasana cerita. Jika ada kesamaan nama tokoh ataupun lokasi, semua itu hanyalah kebetulan belaka dan bukan kesengajaan dari penulis.
Viviyona apriani my Hidden Diary Chapter 1 (Part 1)
Siang itu karena tidak ada jadwal theater, yona terlihat sibuk melakukan latihan fitness di apartemen yang baru d sewa nya. Memakai pakaian fitness yg ketat membuat lekuk tubuhnya yg menjadi fantasi liar banyak pria terlihat begitu jelas. Keringat yg membasahi tubuhnya yg putih membuatnya tampak makin seksi.
Di tengah kesibukannya berlatih tiba-tiba terdengar dering telepon membuat yona menghentikan latihannya. Dengan gerakan enggan sang ratu idola itupun menghampiri telepon yg terletak di sudut ruangan.
"Halo.." kata yona ogah-ogahan. Suara berkeresek terdengar dari seberang.
"Halo mbak.. Ini di pos depan ada paket amplop buat viviyona apriani." kata suara yg ternyata satpam di depan. "Saya antar sekarang Mbak?"
"Ya. Bawa saja ke atas." kata yona Pendek. Dia segera menutup telepon, lalu menyambar mantel tidur yg ada di dekatnya untuk menutupi tubuhnya.yona lalu menuju ruang tengah. Sebuah amplop coklat besar yg tersegel rapat dan agak menggelembung karena terisi sesuatu. yona agak bingung melihatnya, mungkin surat penggemar yg dijadikan satu pikirnya. Dibaliknya amplop itu. Tidak ada nama pengirimnya. Dengan buru-buru yona merobek amplop itu, karena kurang hati-hati, isi amplop itu berhamburan keluar. Foto. Amplop itu berisi foto banyak sekali, tapi bukan foto sembarang foto. Seluruh foto yg ada ternyata adalah foto-foto yg memperlihatkan skandal dengan pacar ny. Entah berapa banyak adegan mesranya dengan pacarnya tersebut yg terabadikan, mulai dari yg sekedar berpelukan atau berciuman sampai foto yg jelas memperlihatkan dirinya dalam pose telanjang bahkan tengah melakukan hubungan seks. Foto yg memperlihatkan saat mereka memasuki kamar kost d daerah bogor beberapa hari yg lalu juga ada.
Seluruh tulang di tubuh yona seolah lenyap begitu melihat foto-foto itu. Tubuhnya langsung panas dingin seperti terserang demam mendadak.Perutnya serasa bergejolak seperti diaduk-aduk isinya. Dengan
panik yona mengumpulkan foto-foto dan memasukkannya lagi ke dalam amplop. Selembar kertas bekas sobekan notes terselip di antara tumpukan foto.
KETEMU DI KAFE BAHARI,HARI INI JAM 2 SIANG INI, YONA tertegun melihat kertas itu. Kepanikan luar biasa seperti seekor ular piton membelit tubuhnya. Otaknya bekerja keras mencoba mengungkap siapa yg mengirimkan foto-foto itu. Tapi dalam keadaan panik, karena dalam BEBERAPA jam dia harus datang ke tempat yg diminta oleh pengirim surat kaleng itu, membuat YONA tak bisa berpikir jernih. Tanpa mandi,dy segera berganti pakaian lalu menuju mobilnya.
Kafe yg berada di daerah jakarta pusat itu terlihat sepi pada jam-jam seperti ini. Bisa dimengerti karena ini adalah jam kantor di saat aktifitas sedang sibuk- sibuknya. yona beberapa kali melirik jam tangannya. Dia terlambat sepuluh menit dari seharusnya. Yona sengaja duduk di sudut ruangan agar bisa mengawasi pengunjung yg lain. Dia memakai kaus ketat warna putih dan celana jins ketat. Yona sengaja menyembunyikan identitasnya dengan memakai masker dan kacamata hitam. Begitulah yg biasa dia lakukan jika berduaan dengan pacarnya.
Mendadak, seorang pria berjaket hitam dan berkacamata gelap duduk di depan yona. yona yg sedang kalut langsung terkejut dibuatnya, nyaris dia berteriak kalau pria itu tidak mencegahnya.
"Jangan sayang.." pria itu memberi isyarat agar yona diam. Yona sepertinya mengenali suara pria itu.
"Kamu.." Yona mulai yakin siapa yg dihadapinya. "Samy. Kamu Samy kan?" dy menggeram marah. "Bajingan kamu..!"
"Sst.." pria yg disapa dengan nama Samy itu memberi isyarat diam pada yona. "Jangan berisik syg apa kamu mau semua orang tahu?" Samy mengucapkan kalimat itu dengan tenang, seperti sudah melatihnya selama berhari-hari.yona merasakan ada nada ancaman dari suara Samy.
"Apa maumu?" seru yona menajamkan suaranya dengan raut muka penuh kemarahan.
"Wah. Langsung ke tujuan." Samy tersenyum sinting. "Dulu waktu lu menolak cinta gue, kayaknya juga begitu."
yona kian panik dipermainkan seperti itu. Tangannya mencengkeram gelas minumannya yg masih penuh. Hampir saja yona menyiramkan isinya ke wajah Samy.dy ingat, dia pernah menolak lelaki tsb. Samy sebenarnya tergolong Mapan,Nama aslinya Samsudin. Umurnya tidak beda jauh dari yona. Tampangnya lugu dan culun, yg sebenarnya lebih mirip orang katro ketimbang kriminil dan punya selera humor yg kelewatan bahkan cenderung konyol. Hobinya cengar-cengir sendirian menambah kesan sebagai orang yg agak bodoh. Tubuhnya kurus dan agak pendek, cuma 155 cm. Kulitnya gelap terbakar matahari. Kumis ikan lele model Tukul Arwana menambah kesan culun di wajahnya.
"Jangan basa-basi!" yona kian kesal dengan kelakuan Samy. "Elo mau apa? Uang?".
"ga semuanya bisa di selesaikan fengan uang sayang Tapi ini lebih dari sekedar uang.." sam menjawab dengan konyol.
yona berdesir. Ada rasa tidak enak melintas di benaknya ketika mendengar perkataan Samy barusan.
"Apa maksud elo?" yona bertanya gugup. Samy terlihat senang berada di atas angin. Jelas sekali dia sangat menikmati permainan ini.
"lu kan pernah nolak gua "Pakai acara memaki-maki pula."
yona hanya diam. Dia tidak tahu akan diarahkan ke mana pembicaraan ini.
"Lalu apa yg elo mau sekarang?" yona bertanya gugup setelah terdiam beberapa saat. Sam hanya tertawa mendengar kegugupan dalam ucapan yona.
"Gampang saja kok lu harus menuruti perintah gua, semua beres." kata Samy blak-blakan. yona nyaris melompat dari kursinya. Wajahnya seperti ditampar mendengar hal itu. Tubuhnya langsung gemetar dan panas dingin.
"Tapi kalau lu nggak mau juga nggak apa-
apa." Samy menambahi melihat reaksi yona. "Paling-paling foto mesumnya lu bakal nongol di internet. Rasanya seperti ada palu godam raksasa yg menghantam rontok sekujur tulang tubuh yona saat mendengar hal itu. Bagi yona, jika skandal ny tersebar bukan masalah besar. Foto mesranya dengan pacarnys tersebar juga bukan masalah besar. Tapi bagi yona,bagaimana perasaan orang tua nya jika melihat photo tsb. Sebutir air mata mengalir di pipinya yg putih. "Jangan.. Gue bersedia mematuhi perintah elo, tapi please jangan sebarin foto-foto gue. Gue bisa mati kalau sampai ibu gue tau." yona meratap.
Samy tertawa puas mendengar ucapan yona. Perasaan penuh kemenangan memenuhi sekujur tubuhnya, sebuah kemenangan yang sangat tak ternilai harganya yg bahkan jauh melebihi perkiraannya.
"Bagus sekali syg.." Samy tersenyum licin, penuh kemenangan. "kalau begitu sekarang kamu tandatangani surat pernyataan ini." Samy mengeluarkan sebuah tumpukan kertas dari saku jaketnya.
"Saya yg bertanda tangan di bawah ini, viviyona apriani sebagai pihak pertama, menyatakan bersedia mematuhi semua perintah dari pihak kedua yg bernama Samsudin. Jika saya melanggar perjanjian ini, saya bersedia menerima hukuman yg bentuknya diserahkan sepenuhnya pada pihak kedua. Demikian surat pernyataan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak manapun."
yona pun membeku membaca isi surat perjanjian yg ada di tangannya. Jika dia menandatangani surat itu, berarti dia akan sepenuhnya dikuasai oleh Samy, bahkan lebih buruk lagi, dia akan menjadi budak Samy. Tapi yona pun takut dy membayangkan akan betapa kecawa nya sang ibu jika mengetahui kelakuan nya. Kebingungan melanda yona. Pilihan yg dihadapinya sama-sama sulit. Tapi akhirnya, karena kalut, yona memutuskan untuk menandatangani surat yg dibuat rangkap tiga itu.
"Bagus sekali syg.." Samy tertawa. kamu memang pintar deh." kata Samy sambil memasukkan
surat perjanjian ke dalam sakunya. "Sekarang tugas pertama kamu adalah.." Samy menatap wajah cantik kapten baru k3 itu dengan liar. Lo sekarang musti muasin gw.."
yona terkesiap mendengarnya. Tubuhnya terasa lemas seolah tak bertulang.
"Apa maksud loe..?" yona beratanya gemetar.
"Masa nggak ngerti juga.." Samy menjawab tenang sambil tersenyum-senyum mesum.
yona merinding ngeri. Ketakutannya yg terbesar terbukti benar. Dia menundukkan wajahnya sambil menangis pelan. Tapi karena yona telah menandatangani surat perjanjian maka dia tidak bisa menolak keinginan Samy. Secara legal Samy berhak memerintahkan apa saja kepadanya dy benar-benar tidak berdaya menghadapi akal Samy yg dengan lihai telah menjebaknya dengan dua senjata mematikan.
Segitu dulu nanti di lanjut mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan masih penulis pemula
Bersambung
Part2
Terakhir diubah: