Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

..........:mindik:.....blm up date y...:Peace:

thx suhu kontrol69 sudah mampir di trit ai
file 64 baru ts tulis setengah jalan, mudah2an bulan ini bisa update

Up sundul. Update dulu Hu. Cerita berkualitas ini

thx suhu zgmf atas apresiasi-nya buat cerita ai
keep sundul sundul ai ya suhu...

Angkat dulu biar cepet up date :beer:[/QUOTE

thx buat endless suportnya suhu mokojatmoko.
file 64 sudah mulai tulis, nunggu tayang.

Aii updatee lagi doong ^^/

thx buat endles supportnya suhu mesin cuci rusak.
ai usahakan update secepet-nya
 
:mantap: Aya dapat depan belakang yg super jumbo :coli:.. Wah apa bakalan robek juga tuh meki dan anus nya Ai:bacol:

thx suhu librocubicularis udah rajin mampir di trit ai
sepertinya suhu libro doyan ama yang item2 ini...

nice... nice...
tapi kalo ai kena yg item itu aku ga rela
waaaa...

thx suhu ken pumpkin sudah rajin comment di trit ai
selain duo item ini di file file selanjutnya masih ada jackal, juve, ama terakhir shinobi yang antri buat ngedapetin ai suhu:((

Gilaaaaa...ceritanya keren banget pas the transporter......ajiiib...lanjut suhu....

thx buat like beruntunnya& apresiasi-nya buat trit ai ini suhu.

btw kalo berkenan sekalian kasi kritik/masukan, apa yg kurang dari trit ai ini ya suhu:ampun:
 
Ditunggu updatenya suhu. Salah satu cerita kaporit ane di cerbung, ceritanya mengalir dan sebenernya layak di filmkan
 
File 64 The Sin City

Sama seperti Ai dan Aya setelah peristiwa operasi tangkap tangan Tanuwijaya Alex pun mendapat cuti panjang dari inspektur Gozo.

Alex memanfaatkan liburan yang jarang jarang ia dapat itu dengan pulang ke kota Bogor, kota kampung halamannya.

Selain berlibur, Alex sekaligus mengantar dan mengembalikan Ai, yang sudah resmi mengajukan surat permohonan mundur dari kepolisian, pulang ke rumahnya di Bogor.

Alex menitipkan Ai pada kak Lily, saudari kandung Ai yang membuka toko bunga di Bogor.

Namun selama di Bogor Alex tidak sepenuhnya bisa total berlibur karena inspektur Gozo ternyata masih saja menyelipkan sebuah misi pada Alex selama liburannya di Bogor ini.

Sudah seminggu ini Alex bertugas menjemput, mengantar dan melayani dua orang agen Interpol Tyson dan Rocky yang berkunjung ke Indonesia.

Dua orang 'bule' berkulit hitam yang juga merupakan teman akrab Aya di Interpol itu mendapat tugas khusus untuk mengantar sampel DNA Shinobi untuk kepentingan penyeledikian Alpha.

Meski identitas Shinobi sampai saat ini masih belum diketahui pasti, namun Interpol setidaknya sudah memiliki sampel DNA Shinobi yang di dapat dari darah Shinobi yang tercecer saat Shinobi mengobrak abrik Malaysia.

Alex mengajak dua orang negro itu berwisata ke tempat tempat wisata di sekitaran Bogor, namum Tyson dan Rocky sepertinya lebih tertarik pada 'wisata malam' kota Bogor yang terkenal dengan eneng eneng geulis-nya itu.

Hampir tiap malam Alex menemani Tyson dan Rocky berkelana di klub klub malam kota hujan itu untuk berburu kimcil atau spesies lain sejenisnya untuk berpesta pora.

Heran juga bagaimana bisa dua orang maniak seks ini bisa diterima menjadi anggota Interpol, aaah... atau mungkin karena ukuran 'senjata' abnormal gede yang dimiliki kedua orang itu ya?

Puncak wisata birahi Tyson dan Rocky bermuara saat kedua negro itu minta di antar oleh Alex untuk mengunjungi sebuah sauna di pinggiran kota Bogor.

Alex tersenyum kecut saat ikut masuk ke dalam ruang sauna dan melihat Aya dengan tubuh semi telanjangnya sudah menyambut mereka bertiga.

Tanpa malu malu Aya menjatuhkan tubuh sintalnya ke dalam pelukan Tyson dan membiarkan dua pria negro berbadan kekar itu menggarap tubuhnya depan belakang.

Meski sungkan melihat pergumulan three some antara si putih Aya yang sedang dikeroyok oleh si hitam Rocky dan Tyson, namun tak ayal batang kejantanan Alex di balik celananya tanpa disadari olehnya ikut tegang dan mengacung tegak.

Alex semakin terkejut saat seorang gadis bertubuh mungil berbikini minim yang jelas menampilkan lekak lekuk aurat molek-nya tiba tiba keluar dari kamar ganti ruang sauna itu.

"Ai..." Alex berbisik dalam hati saat mengenali gadis yang begitu keluar dari kamar ganti langsung menjerit histeris saat melihat batang konti raksasa yang menjuntai di selangkangan Rocky.

Dengan posisi membelakangi Alex, Ai tidak menyadari kehadiran Alex dalam ruang sauna itu.

Hingga Ai yang berjingkat mundur ketakutan menghindari belalai item Rocky tidak sengaja menubruk dan menyentuh tongkol konti Alex yang berdiri di belakangnya.

Deg...tubuh Ai menciut gentar gemeteran saat menyadari ada pria ketiga dalam ruang sauna itu.

Ajakan Rocky pada pria di belakang punggungnya untuk berbagi menikmati madu tubuh-nya membuat Ai makin bergidik ngeri membayangkan kejadian jahanam yang bakal menimpanya.

"Kyaaa....lepasin Ai, Ai ga mau..." Ai menjerit kencang saat Alex memegang pergelangan tangannya.

"Pstt... Ai, jangan takut ini Alex..." Alex berbisik lembut menentramkan hati Ai.

"Hah... Alex...."

Ai tak menyangka dalam kondisi seperti ini bakal bertemu dengan Alex.

Waduh...!! Ai sudah takut saja karena menyangka si Alex bakal marah saat memergokin Ai dengan busana seksi-nya itu.

"He... he... Bro, Its cleary sure that you like the body of this little girl too, let share this girl with me.." Rocky menunjuk ke arah gundukan konti Alex pertanda Alex sebenarnya juga horny melihat lekuk bodi Ai yang montok itu.

"Sorry Rocky, this beautiful lady its my girlfriend, i love him so much and dont you ever think to molested him" Alex menarik tangan Ai langsung masuk ke kamar mandi uap ruang sauna VIP itu, sama sekali tidak tertarik untuk berbagi vagina dengan Rocky.

Yes...!! Wajah Ai bersemu merah saat mendengar kata kata Alex barusan yang mengakui bahwa Ai adalah pacarnya di depan Rocky.

Sambil senyam senyum bangga Ai pasrah saja saat Alex melarikan dirinya masuk ke kamar sauna.

Alex dan Ai meninggalkan Rocky yang masih terkesima dengan jawaban Alex tadi.

"Ohh... sorry bro..." Rocky mendesis pelan sambil menggaruk garuk konti gatalnya, khayalan tingkat tinggi-nya untuk menyetubuhi Ai seketika pupus.

Jika tidak ada pizza, pasta-pun jadi batin Rocky sambil melirik ke arah Aya yang sedang ditunggangi Tyson.

Tanpa banyak cakap lagi Rocky kembali ikut bergabung dengan Tyson meng-gangbang tubuh sintal Aya.
*****
Sudah 15 menit lebih Ai dan Alex duduk berjauh jauh-an dan terdiam tanpa sepatah kata di dalam ruang sauna.

Uap hangat yang mengebul dalam ruang sauna itu sungguh terasa menyegarkan.

Namun baik Alex maupun Ai sama sama sungkan untuk memulai pembicaraan, keduanya pun juga merasa risih dengan suara suara aneh yang sesekali terdengar dari luar.

Suasana ruang VIP itu terasa senyap, sesekali dari ruang depan terdengar erangan nikmat Aya yang sedang digelojok oleh dua bule hitam berbadan kekar.

"Aiiiyyaaaa....." terdengar desahan panjang Aya pertanda si gadis hipersex itu menggapai orgasme kelima berturut turutnya hari ini, disusul lenguhan panjang Tyson dan Rocky.

Kedua raksasa legam itu tumbang hampir bersamaan setelah hampir setengah jam lebih konti gede mereka di-ulek ulek tempik Aya.

Suasana di depan ruang sauna itu menyusul membisu seiring ejakulasi Rocky dan Tyson.

"Hmm.. sepertinya mereka sudah selesai" Alex berdehem mencoba mencairkan suasana.

"eeh... iya..." Ai tersadar dari lamunannya, desahan erotis Aya dari ruang sebelah tadi tak ayal membuat fantasi Ai ngelanyut tak karuan.

Obrolan yang baru mulai terjalin antara Ai dan Alex berhenti saat tiba tiba pintu ruang sauna itu terbuka dan Aya dengan enteng melangkah masuk ke dalam ruang itu.

"Lho... Ai ama Alex dari tadi diem-diem-an aja ya? kira-in kalian berdua udah ehem...ehem..!!" tanpa sedikitpun rasa risih pada Alex, tubuh telanjang Aya melenggak lenggok ke tengah ruangan.

Bulatan payudara yang menggelondong di dada Ai bergoyang aduhai seiring langkah kaki Aya.

"Lha emangnya Aya kira kita lagi ngapain?" Alex mendengus kesal pada kehadiran Aya yang mengganggu.

Amarah Alex hampir saja meledak karena gangguan Aya, namun payudara gembul Aya yang tersaji mulus di hadapannya tanpa terbungkus sehelai benang itu perlahan memupus emosi Alex.

"Eeh... Alex tutup mata dong, jangan lihat susu Aya terus" Ai merengut protes saat Alex tak sengaja menatap bongkah susu Aya yang diumbar bebas oleh empu-nya

Alex meneguk ludah dan menggelengkan kepalanya berusaha menolak pesona susu Aya yang menyihir itu.

"Aya kira-in kalian berdua udah mandi berdua, main sabun sabun-an hii.. hii.."

"Mandi bareng Alex?, hush... Aya ngawur..." wajah Ai bersemu merah, waktu kecil Ai memang sering mandi berdua sama Alex, tapi kalo sudah segede ini mandi berdua sama Alex... hii...!!, Ai merinding ngeri ngeri sedap.

"Ya udah kalo Ai ga mau mandi berdua sama Alex, Alex mandi sama Aya saja ya..." Aya melirik genit ke arah Alex yang sepertinya masih belum sadar 100% dari sihir payudara montok Aya.

"hei... Aya mau apa!!" Ai diam diam cemburu pada Aya yang menggodai Alex.

"Aya mau mandi sama Alex, Aya mau nyabunin badan Alex" Aya berjalan ngeloyor melewati Ai menuju ke arah Alex.

Aya berjalan mendekati Alex sambil melumuri kedua bulatan payudaranya dengan sabun cair.



Di-usap usapnya kedua bongkahan payudaranya itu hingga sekujur permukaan dada Aya tertutup penuh busa.

"Ahh... Aya mau apa?" suara Alex gemetar saat Aya semakin dekat dan kemudian duduk jongkok di hadapan Alex sambil me-main mainkan busa sabun di buah dada Aya.
******
Kawasan Jodo City terletak di tengah Jakarta Pusat. Kawasan kumuh yang berupa deretan rumah dan gubuk kecil itu menyelip di tengah tengah hamparan gedung gedung pencakar langit mewah di pusat kota Jakarta itu.

Pemandangan bangunan bangunan kumuh yang berderet berdesakan di antara gang gang kecil itu sungguh kontras dengan puncak puncak menjulang gedung gedung tinggi yang mengepungnya.

Inilah 'neraka' mini kota Jakarta, kasino kasino kecil dan wisma prostitusi berserakan di antara gang gang sempit Jodo City.

Di tempat inilah jantung tempat berkumpulnya para bandar narkoba, garong, dan penjahat penjahat jalanan lainnya yang beroperasi di Jakarta.

Kota penuh dosa yang kumuh itu seakan menjadi noda buat kota Jakarta yang metropolis.

Namun menggusur 'kota kecil' yang hanya seluas beberapa hektar itu ternyata bukan perkara mudah.

Sulung, sang preman penguasa yang sudah memimpin Jodo City selama bertahun tahun adalah bagian dari organisasi hitam WWW.

Cengkeraman dan pengaruh kuat dari WWW dalam tubuh kepolisian dan aparatur negara lainnya membuat kawasan merah itu tetap kontinu berdenyut.

Sulung preman senior yang nama-nya disegani di kalangan para bandit-pun sebenarnya hanya-lah boneka WWW saja, karena pimpinan Jodo City yang sesungguhnya adalah seorang Attacker kepercayaan WWW.

Tepat di tengah Jodo City berdiri sebuah bangunan yang bentuknya lebih besar dan lebih bagus di bandingkan gubuk gubuk lain di sekitarnya.

Di rumah 'mewah' itulah tempat tinggal Vicy, salah satu anggota Attacker WWW yang dipercaya memimpin dan mengelola Jodo City.

Sebagai jaminan kelangsungan hidup Jodo City ini, tiap bulannya uang milyaran rupiah hasil dari kegiatan gelap Jodo City di setor ke Vicy sebagai upeti untuk WWW.

"Uuunngh.... uuunngh... oooohh" Vicy mengguman keuenakan, tubuh Vicy berdiri menggeliat geliat nikmat di dalam gubuk mewah yang menjadi kantor-nya di Jodo City itu.

Celana panjang yang dikenakan pentolan Jodo City itu melorot sampai lutut.

Di hadapan Vicy nampak duduk berlutut seorang gadis berdada montok yang sedang khimad memberi nikmat oral seks pada kontlo Vicy.

Gadis berambut pendek sebahu itu lahap mengenyot enyot kontlo Vicy, sesekali di hisapnya kuat kuat batang kekar itu hingga pipi sang gadis kempot saking kuatnya isapan oral sang gadis.

"Uuunngh.... Fara... aauuhh.. enak banget, sedot.... sedot terus Fara" Vicy meracau sambil memandangi wajah Fara, kekasihnya yang sedang memblow job kontlo-nya.



"Gluupp... slruupp..slruup.." mendengar kicau keuenakan Vicy, Fara makin menjadi jadi saja mengoral kontlo Vicy.

Kepala Fara bergerak cepat maju mundur menelan kejantanan Vicy, sesekali lidah mungilnya mencicip cicip ujung lubang pipis Vicy yang sensitif.

"Ooouuh..." tubuh Vicy mengejang tiap kali lidah Fara menyapa mesra pentol kontlo-nya.

Fara makin cepat saja mengocok kontlo Vicy dalam kuluman mulutnya. Kepala Fara mengayun maju mundur cepat bagai vibrator, mulutnya menghisap kuat kontlo Vicy sekuat vacuum.

Bongkahan payudara gede Fara yang menyembul dari sela kutang-nya yang melorot berayun ayun indah, sungguh menggiurkan.

Demi keselamatannya sebagai agen ganda, setelah peristiwa tangkap tangan Tanuwijaya, Vicy seharusnya pergi menyembunyikan diri karena ada resiko identitasnya sebagai polisi yang menyamar bakal terkuak.

Namun karena tidak ingin meninggalkan Fara yang asli penduduk Jodo City membuat Vicy urung melarikan diri.

Cinta Fara yang begitu besar pada Vicy, membuat Fara tega mengkhianati Sulung, ayah-nya sendiri.

Fara memilih mengikuti Vicy untuk mengkhianati organisasi WWW tanpa memperdulikan resiko maut yang mengancamnya.

Dengan sudah begitu banyak pengorbanan Fara untuknya, tentu saja tidak pantas Vicy meninggalkan Fara begitu saja.

Vicy menatap wajah ayu Fara, sesal melanda Vicy karena sudah melibatkan si gadis yang terampil me-make-up penampilan orang itu.

Tapi tanpa bantuan Fara yang menyulap Alex menjadi Zlatan, tak mungkin operasi tangkap tangan Kenzo bakal terwujud.

"Gaagh... gaagh.. Vicy kenapa... seddih? isepan Fara kurang enak ya...?" Fara dengan wajah sayu balas menatap Vicy, gadis 19 tahun yang baru saja mengenal sex itu sadar teknik blow-job-nya tidak sebanding dengan teknik yang di miliki para PSK yang banyak menghuni Jodo City.

Vicy diam tak menjawab, kepolosan Fara membuat Vicy trenyuh.

"Gaagh... ggaahh..." takut Vicy tidak puas dengan oral seks-nya, Fara memaksakan dirinya untuk men-deep throat kontlo Vicy meski dirinya sampai tersedak sedak.

"Stop... stop..Fara... jangan paksa dirimu lagi..." Vicy dengan lembut menarik kontlo-nya keluar dari mulut Fara.

"hikk...hikk... bener kan..? isepan Fara ga enak kan??" sebulir air mata menetes dari pelupuk mata Fara karena mengira Vicy kecewa dengan performa blow job amatir-nya.

"Oohh... tidak Fara, bukan begitu..., Sepongan Fara nikmat banget... kalo di lanjut lebih lama lagi, Vicy bakal langsung ngecroot.., padahal Vicy masih pengen bercinta sama Fara lebih lama lagi..." Vicy segera meng-gombali kekasihnya itu. Ditariknya wajah Fara hingga dekat dengan wajahnya.

Vicy memagut lembut bibir kenyel Fara.

Fara membalas kecupan Vicy hingga keduanya lantas bercumbu hebat sambil berpelukan erat.

Lima menit lamanya kedua insan yang mencinta itu bertukar air liur sambil sesekali melakukan french kiss yang romantis.

Fara melepaskan diri dari dekapan Vicy, sambil bersandar pada meja di depannya gadis berdada montok itu kemudian menunggingkan tubuhnya hingga pantat Fara mendongkak ke atas.

Bulatan pantat Fara yang menerawang dari balik rok tipis itu sungguh ranum menggiurkan.

"heii... hei.. Fara mau apa?"

"Hah.. hah.. kalo Vicy bener bener saya sayang sama Fara, ayo sekarang juga cepet masukin kontlo Vicy ke tempik Fara..." Fara berbisik mesra sambil mendesah manja sambil menggoyang goyang pantatnya erotis.

"Gluk... " Melihat Fara yang pasrah seperti itu Vicy meneguk ludahnya berulangkali, dengan terburu buru Vicy menyingkap rok Fara ke atas hingga tubuh bagian bawah Fara yang molek terpampang polos di hadapannya.

Sreet... dengan sekali menjentikkan jarinya, Vicy dengan mudah melucuti celana dalam yang menyelimuti selangkangan Fara, hingga kemaluan Fara sekarang telanjang dan polos.

"Grrmm... bokong yang indah..." dengan gemes Vicy meremes remes pantat punel Fara, diangkatnya pinggul Fara hingga pantat Fara makin menungging ke atas.

Dengan posisi tubuh Fara yang membungkuk seperti itu, Vicy dengan jelas dapat mengintip belahan tempik unyu unyu Fara yang tembem dan montok.

"Aww... gelyi....awww..." Fara mendesah hebat saat telunjuk Vicy menyentuh dan mengecek-ecek bibir vaginanya yang sudah basah kuyup oleh cairan cintanya itu.



Tubuh sintal Fara menggelinjang saat jari jari Vicy membelah bibir vaginanya dan kemudian dengan kasar mengitil-itil klitorisnya yang sangat sensitif.

"Uuuh... aaaahh... aaww... aah Fara udah ga tahan... aww... Vicy please... cepet masukin kontlo Vicy.... aaaww..." Fara menungging-nunggingkan pantat-nya makin tinggi, membuat belahan vagina-nya merekah lebar.

Tubuh Fara menggeliat geliat horny memohon pada Vicy untuk segera menyetubuhi tempiknya.

Vicy perlahan mengarahkan pentol kontlo-nya menghadap ke liang tempik Fara.

Cendawan pentol kontlo Vicy berputar putar menyundul nyundul bibir vagina Fara.

Seakan mempermainkan Fara yang sudah semakin horny saja, Vicy sengaja menunda nunda untuk memasukkan kontlonya.

"Aww... Vicy.... cepat...cepet... kontol-in Fara...awww..." Fara mengerang liar, tubuhnya merindu pada kejantanan Vicy.

Puas menpermainkan birahi Fara, Vicy mendorong pelan kontlo-nya menembus liang wanita Fara sedikit demi sedikit.

"Aaawwww.....!!" Fara mendeking manja kala kejantanan Vicy menyeruak masuk memenuhi relung vagina-nya. Benda pejal itu menggesek permukaan liang rahim Fara menimbulkan sensasi menggelitik nikmat.

Otot otot vagina Fara balas mengkerut kencang, memilin dan memijit batang kontlo yang menyusup masuk dalam vagina-nya membuat Vicy meringis keuenakan.

"Uunngh... uungh..., tempik Fara uenak banget!" Vicy mengerang sambil menggoyangkan pinggulnya untuk mengkopyok kontlo-nya yang tenggelam dalam tempik sempit Fara.

Pok... pok... pinggul Vicy yang mengalun cepat menghantam bokong Fara menimbulkan suara kecipak nyaring dan merdu.

"aaww... aaww... awwww" Fara mendesah desah hebat saat penetrasi kontlo Vicy ke liang tempiknya makin dalam dan makin cepat saja.

Rasa nikmat yang ditimbulkan oleh tumbukan kelamin mereka cepat menjalar ke sekujur tubuhnya, membuat Fara mabuk kepayang.

Tubuh kedua insan berbeda kelamin itu terjalin makin erat bersama sama mendayung mengarungi nikmat-nya lautan sanggama.

Saking asyiknya bersetubuh keduanya tak menyadari derap langkah kaki puluhan orang yang menuju tempat itu.

"Aah..aaah... Vicy... tahan sebentar... suara ramai apa itu?" Fara menahan gerakan mendusal pinggul Vicy ke arah pantatnya sambil mencoba menajamkan indera pendengarannya.

Suara samar samar di luar terdengar makin keras dan ramai.

"Hah... hah... apa... apa..?" Vicy kelagapan meng-erem laju birahinya menyadari sesuatu yang tak beres sedang terjadi di luar sana.

Brak...brak.. terdengar suara ketukan keras pada pintu rumah kecil yang menjadi persembunyian Vicy itu.

"Keluar... hei Vicy, cepat keluar kau!!" suara khas Sulung yang khas, menggema di dalam rumah Vicy.

Suara suara penuh kemarahan terdengar di sekeliling rumah itu.

"Ooh... ayah?"Fara bertukar pandang pada Vicy, meski tak setuju pada hubungannya dengan Vicy, namun sebelumnya Sulung tak pernah terdengar semarah ini.

Vicy dan Fara cepat cepat mengenakan pakaiannya kembali saat terdengar pintu rumah terdobrak.

Beberapa orang bertubuh kekar dengan senjata tajam di tangannya bergegas masuk menggeledah rumah itu mencari keberadaan Vicy.

"Mau apa kalian?" tanya Vicy pada Sulung dan kawanannya saat mereka bertemu dalam kamar tempat Vicy dan Fara bercinta tadi.

Sulung yang menggerebek putrinya yang sedang memadu kasih dengan 'musuh'-nya itu nampak mendengus kesal.

Sejak kehadiran Vicy, nama besar Sulung sebagai preman nomer satu se- Jodo City memang tergeser dan tergantikan oleh Vicy. Tak heran ayah Fara itu begitu membenci kekasih putrinya itu.

Tubuh Fara yang kegep oleh ayahnya saat sedang bersetubuh itu meringkuk ketakutan berlindung di belakang punggung Vicy.

"Saya dan Fara saling cinta..., jadi..." Vicy mencoba menjelaskan hubungannya dengan Fara pada Sulung, namun....

"Dasar pengkhianat!!, berani sekali kamu mengkhianati Kenzo" Sulung, preman penguasa Jodo City yang tubuhnya setinggi dua meter lebih itu berteriak lantang di hadapan Vicy.

Ternyata amarah Sulung bukan tersulut oleh asmara backstreet Fara dan Vicy, namun perintah dari Shinobi langsung untuk membunuh Vicy karena telah mengkhianati organisasi WWW-lah yang membuat Sulung dan puluhan anak buahnya hari ini menggerebek kediaman Vicy.

Membunuh Vicy pasti bakal membuat nama dan reputasi Sulung naik daun lagi.

"Bunuh dia..." Perintah Sulung pada kerumunan anak buahnya.

Dua orang anak buah Sulung yang paling berani serentak maju menyabetkan parang di tangannya menyerbu Vicy.

Akhhhh...!!, terdengar lengking kesakitan disusul rubuhnya dua sosok yang menyerang Vicy.

Melihat nyawa Vicy terancam, katana tajam, senjata andalan Fara berkelebat cepat lebih dahulu mematikan dua orang yang hendak mencelakai Vicy.

"Dasar anak kurang ajar!!" Sulung langsung gusar melihat anak gadisnya yang berani menantangnya. Bayangan tubuh Fara yang sedang meng-kangkang disetubuhi oleh Vicy membuat Sulung makin kalap saja.

Anak buah Sulung yang mengepung nampak ragu ragu untuk bergerak maju menyerang karena Fara, putri pimpinan mereka-lah yang malah menjadi tameng buat musuh Sulung itu.

"Dasar gadis jalang, mampus kamu..!" Sulung yang sudah gelap mata ingin merebut kembali tahta pimpinan Jodo City dari tangan Vicy tak peduli lagi dan langsung membabatkan samurainya ke arah Fara.

"Kyaa...." Fara menjerit kesakitan saat samurai Sulung menyabet lengan kanannya dan menimbulkan luka panjang di lengan sang gadis.

Tangan Fara nyaris putus, andai Vicy tak cepat menarik Fara menjauh dari serangan Sulung.

"Serbu...!!" melihat Sulung tak sungkan mencelakai putrinya sendiri, sepuluh orang yang menyertai Sulung berbarengan menghunus senjata tajamnya dan serentak menyerang Vicy.

Vicy tak kalah lihai, sambil melindungi Fara di belakangnya Vicy meladeni serbuan anak buah Sulung dengan sebuah kapak sepanjang setengah meter.

Aakkh... akkh... jerit mengaduh dan semburat darah mengisi ruang sempit itu saat kapak di tangan Vicy berkelebat mengumbar maut untuk lawan lawannya.

Lima orang rubuh bersimbah darah, namun lima orang lainnya segera menyusul masuk ke dalam rumah sempit ganti mengepung dan menyerang Vicy dari segala penjuru.

Begitu seterusnya gelombang serangan itu terus menyerbu membuat Vicy kewalahan.

Untuk menangkap Vicy kali ini sepertinya Sulung mengerahkan seluruh anak buahnya, para preman Jodo City yang anggota-nya ada seratus-an lebih.

"Kyaaa... aaakh..." Fara menjerit kesakitan saat golok salah seorang preman melukai punggungnya. Darah segar merembes membasahi pakaian Fara.

"Fara... hati hati..." Vicy membabatkan kapak-nya membantai si penyerang Fara, dilihatnya tubuh Fara sudah penuh luka.

Dalam ruangan se-sempit ini sulit buat Vicy untuk membela diri sekaligus melindungi Fara.

"Lari Fara..." begitu ada kesempatan Vicy mendobrak jendela rumah itu untuk melarikan Fara keluar.

Fara dengan menahan sakit melompat keluar dari jendela kamar.

Begitu keluar dari rumah itu Fara jatuh berguling di tanah, namun beberapa preman yang sudah berjaga di depan jendela rumah langsung menyerang Fara yang tak waspada itu.

Benda benda tajam melayang hampir merajam tubuh sintal Fara.

Aakh... aakh... jeritan mengaduh terdengar, kapak Vicy terbang berputar merobek leher para preman yang hampir menjagal Fara.

Sang gadis menarik nafas lega karena masih selamat.

Tapi anak buah Sulung bak tiada habisnya, puluhan preman kembali muncul dan menyerang Fara lagi.

Tak siap menghadapi serangan kali ini tubuh Fara menjadi bulan bulanan serangan preman anak buah Sulung.

Vicy menyusul keluar melompati jendela, namun karena sibuk menolong Fara yang terjatuh tadi akibatnya Vicy menjadi lengah.

Breeet.... sebuah tombak yang dilemparkan para pemburunya merobek sisi kanan perut Vicy.

Tak memperdulikan luka di perutnya Vicy mengambil kembali kapaknya dan langsung menerjang para preman yang mengkeroyok Fara.

Kondisi luka di perutnya membuat kondisi Vicy tak setangguh tadi. Gerakan agen polisi yang menyamar itu melambat, beberapa serangan para preman Jodo City berhasil masuk dan melukai tubuh Vicy.

Sekuat tenaga Vicy mengkibaskan tangannya menangkis sabetan samurai dan senjata tajam lainnya yang mengarah ke tubuhnya.

Sibuk menghadapi serangan para preman di luar, Vicy tak menyadari gerakan tanpa suara Sulung yang ikut keluar dari lubang jendela dan bersiap membokong Vicy dari belakang.

"Awas...Vicy..." Fara dengan sisa tenaganya melompat dan me-numbal-kan tubuhnya untuk melindungi Vicy dari tusukan senjata Sulung.

"Fara jangannn....!!" teriak Sulung, Sulung berusaha menarik tangannya tapi terlambat...

Crassh... pedang Sulung menerjang dada Fara, masuk tepat menusuk dan memecahkan jantung Fara.

"Uhuk... uhuk..." Fara mendelik dan muntah darah, dalam hitungan detik Fara limbung dan kehilangan kesadaran.

Tak ada yang menyangka bahwa nyawa Fara bakal dicabut tangan ayah kandungnya sendiri.

"Fara.... Fara...." Vicy terisak dipeluk dan dihentak hentaknya keras tubuh Fara, berharap kekasihnya itu sadar dan membuka mata-nya lagi.

Fara menghembuskan nafas terakhirnya dalam pelukan Vicy.

Vicy melolong dan meraung keras melepaskan kesedihannya.

Para preman yang mengepungnya sesaat membeku dan membisu melihat tragedi kematian Fara.

Beberapa orang di antara preman itu adalah teman kanak kanak Fara yang tumbuh besar bersama di lingkungan kumuh Jodo City, hingga wajar kesedihan akan kematian Fara itu menghinggapi hampir seluruh preman Jodo City itu.

Dengan wajah dingin Vicy bangkit dan menyeret kapaknya menuju ke kerumunan preman yang tadi memburunya tadi.

Para preman itu bergidik melangkah mundur, gentar melihat aura Vicy yang menakutkan.

"Mampus kalian semuaaa...." Vicy menerjang kumpulan preman itu. Kapak di tangan Vicy berputar dan menyambar ke segala penjuru arah mengumbar maut.

Beberapa preman yang tak siap, bergelimpangan tercabut nyawa-nya di tangan kampak Vicy.

"Serbuuu, balas kematian Fara!!" Sulung yang juga dilanda duka dan sesal akan kematian Fara berteriak lantang memberi komando pada para begundalnya.

Sisa sisa preman Jodo City yang jumlahnya lebih kurang lima puluh orang merangsek maju menyerang Vicy berbarengan.

Namun kematian Fara seakan membuat energi Vicy bertambah berlipat lipat, tak memperdulikan sakit luka luka di tubuhnya Vicy seakan kesetanan menjagal para preman itu.

Satu persatu preman Jodo City tumbang dan menggelimpang di tanah terkena sabetan kapak Vicy.

Genangan darah membanjir memerahkan permukaan tanah kampung penuh dosa itu.

Suasana Jodo City berangsur angsur senyap dengan keadaan penuh mayat para preman Jodo City yang bergelimpangan, anyir bau darah tercium semerbak ke seluruh penjuru Jodo City.

"Lari....lari...." Sisa sisa preman yang paling pengecut memilih
lari menyelamatkan diri daripada menjadi korban Vicy selanjutnya, meninggalkan Sulung seorang diri.

Vicy menyeka wajahnya yang bersimbah darah, di hadapannya kini berdiri Sulung, musuh sekaligus ayah dari Fara kekasihnya.

Dua orang yang hatinya sama sama terluka karena baru saja mendadak ditinggal oleh buah hati-nya itu kini saling berdiri berhadap hadapan dengan posisi saling menantang.

Duel antara dua orang preman yang paling jago dan disegani seantero Jodo City tidak terelakan bakal terjadi.

Sulung menggenggam erat samurai di tangannya, pada duel pertama mereka dalam perebutan posisi sebagai attacker WWW Sulung kalah telak di tangan Vicy.

Namun melihat kondisi Vicy sekarang yang penuh luka, Sulung boleh sedikit merasa optimis ada kemungkinan buat dirinya untuk mengalahkan Vicy.

Di Sisi lain Vicy juga menggenggam erat gagang kapak-nya menyambut pertarungan hidup mati dengan Sulung.

"Hiaatt....."Sulung berteriak lantang sambil berlari kencang menerjang ke arah Vicy, samurai di tangannya siap menjagal Vicy.

"Aaarghh....."Vicy menggeram dan berteriak tak kalah lantang, niat-an untuk membalaskan dendam kematian Fara membuat adrenalin Vicy bergejolak.

Kedua Jago Jodo City itu berlari cepat menyosong lawannya di tengah.

Begitu jarak di antara mereka hampir satu meter, Sulung sekuat tenaga mengayunkan samurainya dengan maksud memenggal kepala Vicy dalam satu kali gebrakan.

Wuutt... samurai tajam itu membelah udara menimbulkan suara gemerisik yang menggetarkan.

Vicy tak kalah lihai, Vicy tahu percuma saja jika berjibaku langsung dengan Sulung yang memiliki tinggi 2 meter dan berbadan kuat itu.

Vicy merundukkan tubuhnya menghindari sabetan samurai Sulung, sengaja di jatuhkan tubuhnya ke tanah seperti gerakan pemain bola yang sedang melakukan sliding tackle.

Sruuuut.... , memanfaatkan ceceran darah yang melumasi permukaan tanah, tubuh Vicy meluncur deras di tanah melewati sela di antara kedua kaki tegak Sulung.

Begitu posisinya tepat di bawah Sulung, Vicy cepat menghujamkan kapak-nya ke batok kepala Sulung.

"Aaarggh....!!" Sulung yang tak siap menghadapi taktik penuh muslihat Vicy hanya bisa mengaduh saat batok kepalanya pecah di hajar kapak Vicy.

Tubuh tinggi besar Sulung ambruk menimpa Vicy, sekali gebrak Sulung langsung menemui ajalnya.

Vicy menarik nafas panjang mengumpulkan sisa sisa tenaganya dan merangkak keluar membebaskan diri dari tubuh Sulung di atasnya.

Plok..plok.. terdengar suara tepuk tangan kencang.

Vicy memalingkan wajah ke arah dua orang yang menjadi sumber suara tepukan itu.

"Luar biassa, tak salah saya memilih kamu menjadi salah satu attacker" decak kagum Shinobi yang ditemani Juve.

Kedua orang itu sedari tadi sudah hadir dan menyaksikan langsung pertempuran di Jodo City.

Vicy mengenali Juve sebagai kapten para Attacker, tapi tidak mengenali sosok asing yang perawakannya terlihat lemah di sebelah Juve itu.

"Shinobi, saya bereskan pengkhianat ini sekarang?" Juve melangkah maju bersiap menyerang Vicy.

"Hah... kamu Shinobi, bukankah kamu salah seorang guru di Internasional?" Vicy terperangah tak percaya melihat penampilan 'biasa' dari sosok pembunuh yang nama-nya ditakuti seantero asia itu.

Wajar saja sosok Shinobi ini sulit dikenali saat berbaur dengan khalayak umum, karena dengan penampilannya yang kalem ini tentu tak seorangpun yang akan mencurigainya sebagai Shinobi.

Vicy bertekad lolos kali ini untuk memberitahukan identitas Shinobi sebenarnya pada Alex.

"Biar saya saja, saya penasaran dengan kekuatan pria ini" Shinobi mengibaskan tangannya memberi isyarat pada Juve untuk mundur.

Dengan perlahan Shinobi berjalan mendekati Vicy.

Gerakan Shinobi begitu tenang dan tak terlihat mengancam sedikitpun, membuat Vicy ragu ragu untuk menyerang sosok kalem di hadapannya itu.

Namun ketika jarak keduanya sudah begitu dekat...

Deg...!!, jantung Vicy tiba tiba berdetak kencang saat sekujur tubuhnya mendadak terasa dingin terimbas aura membunuh yang memancar dari Shinobi.

Vicy tersadar akan kesalahan dirinya karena terlalu meremehkan sosok Shinobi yang 'biasa' itu.

Tanpa ragu ragu lagi Vicy cepat mengayukan kampaknya hendak membelah tubuh Shinobi.

Rasa sakit di hatinya atas kematian Fara membuat tenaga Vicy berlipat lipat.

Tap...!!, begitu bilah kampak Vicy sudah nyaris melibas kepalanya dengan gerakan enteng tangan kanan Shinobi menangkap gagang kapak Vicy dan menghentikan ayunan kampak yang nyaris membacok kepalanya itu.

Vicy tercekat kaget, sungguh tak mengira serangan sekuat tenaganya itu dengan begitu mudahnya diredam oleh Shinobi.

"Ueedaannn... kuat sekali!!"Vicy mencoba menarik kampak-nya tapi kampak yang tertangkap dalam genggaman tangan Shinobi itu diam tak bergeming sedikitpun.

Penampilan kalem Shinobi sungguh menipu, dibalik perawakan kecilnya itu ternyata tersembunyi kekuatan besar yang mengerikan.

Setahu Vicy hanya Alex saja yang sekuat ini.

"Sampaikan salam-ku untuk kekasihmu di neraka."Shinobi berbisik pelan kemudian dengan gerakan yang nyaris tak bisa diikuti indra pengelihatan, Shinobi berkelit ke samping kiri Vicy sekaligus menusukkan sebuah belati tepat ke leher Vicy.

Tanpa dapat ditepis, belati Shinobi menghujam dan merobek masuk ke dalan leher Vicy, akibatnya sungguh fatal buat Vicy.

"Uhuk...uhuk...Fara..." belati yang menancap di lehernya membuat Vicy batuk darah.

Kapak di tangan Vicy jatuh ke lantai disusul tubuh Vicy yang ambruk kehabisan nafas.

Agen Alpha itu seketika gugur terbunuh di tangan Shinobi.

"Satu sudah dibereskan tinggal Alex yang selanjutnya..." tanpa menoleh ke belakang Shinobi berjalan meninggalkan tubuh tak bernyawa Vicy.

Juve tampak geleng geleng kepala melihat kesaktian tuannya itu.

"Juve bereskan kekacauan ini" perintah Shinobi pada Juve, attacker kepercayaannya.

"Siap tuan..." Juve berjalan di belakang, mengikuti kepergian Shinobi dari kota penuh dosa, Jodo City.
 
mantap Suhu Aiko....ceritanya mantap bangett & awesome...tidak sabar nunggu duel shinobi vs alex
 
File 65 Revenge of The Fallen

Dari kaca spion mobil yang dikendarainya, mata sipit Sheena nampak tegang mengamati suasana mabes kepolisian yang di jaga ketat.

Lima orang polisi bersenjata lengkap nampak memeriksa dan menggeledah tiap orang yang hendak memasuki mabes polisi itu.

Sheena tersenyum kecut melihat penjagaan ekstra ketat di pintu masuk kantor polisi itu,penjagaan yang tanpa celah itu membuat seakan hampir mustahil bagi Sheena untuk menyusup masuk ke dalam gedung bhayangkara itu.

"Uuunghh..." Sheena mendesis kesakitan sambil memegang-i kepalanya yang terasa berputar putar, sugesti dari Juve buatnya untuk membunuh Jendral Jonathan, sang Kapolri kembali mengalun di kepalanya.

Sheena membenturkan kepalanya ke dashboard mobil untuk melawan perintah Juve, namun sugesti Juve di kepalanya malah semakin kencang saja.

"Bunuh... bunuh jendral Jonathan!!" Pandangan mata Sheena yang mendadak mengalami mindbreak menjadi kosong, perintah Juve menguasai alam pikirannya.

Tanpa bisa mengkontrol tubuh dan pikirannya lagi, Sheena merogoh pistol kecil yang ia siapkan dari balik tas.

Sebelum Sheena beranjak keluar dari mobilnya, beberapa mobil mewah tiba tiba melintas kencang melewati mobilnya memasuki gerbang gedung mabes polisi.

Nguiing ...nguiiing.... terdengar suara sirine kencang dari rombongan mobil yang baru saja memasuki area parkir mabes kepolisian. Suara lengkingan keras itu sejenak menyadarkan Sheena dari pengaruh sugesti Juve.

Dari dalam mobilnya Sheena dapat melihat tuan Adiguna, calon gubenur Jakarta beserta rombongannya masuk ke dalam mabes polisi untuk menggelar pertemuan dengan jendral Jonathan terkait pengamanan pemungutan suara pilkada Jakarta yang akan berlangsung seminggu dari sekarang.

Rombongan tuan Rizky, calon boneka organisasi WWW pengganti Tanuwijaya, dijadwalkan hadir setengah jam lagi.

Meski persaingan menuju tampuk pimpinan Jakarta mulai memanas namun dengan tidak adanya calon kuat yang lain membuat Adiguna, sang incumbent hampir dipastikan bakal terpilih kembali sebagai gubenur Jakarta selanjutnya.

Untuk kunjungannya kali ini Adiguna sengaja mengajak rombongan besar termasuk para anggota dewan partai politik pendukungnya, inilah mengapa penjagaan di mabes polisi sedari tadi pagi menjadi makin ketat saja.

Suasana mabes polisi mendadak ramai dan penuh oleh kerumunan tamu dan wartawan.

Sheena yang pikirannya kembali kosong dikuasai sugesti Juve tersenyum licik, inilah kesempatan emas buatnya untuk masuk ke dalam mabes polisi.

Menunggu penjagaan polisi melonggar, Sheena berencana membaur dengan rombongan tuan Adiguna untuk menyusup masuk.

Sheena menunggu sepuluh menit di dalam mobil menunggu jumlah tamu yang datang semakin banyak.

Ketika penjagaan pintu masuk kantor polisi itu sudah melonggar, Sheena perlahan membuka pintu mobilnya dan mulai berjalan pelan mendekati pintu masuk mabes polisi yang kini hanya di jaga satu orang penjaga saja.

Sheena memasang wajah se-manis gula berharap si penjaga tidak mencurigai dan menggeledahnya.

Parfum pemikat ciptaan Sheena yang tadi telah disemprotkan ke sekujur tubuhnya tadi di mobil menjamin bahwa para penjaga itu bakal terpesona oleh kecantikan gadis oriental berdada rata itu.

Begitu Sheena sudah begitu dekat dengan pos penjagaan tiba tiba terdengar bunyi ledakan bom beruntun di seluruh penjuru mabes polisi.

"Bom... ada bom, kantor polisi di bom!!"terdengar jeritan seseorang yang sadar akan adanya serangan bom ke kantor polisi.

Duar....duar...suara ledakan bom terdengar tak berhenti, massa ramai di dalam mabes polisi itu menjadi panik dan berebut menyelamatkan diri keluar dari gedung mabes polisi itu.

Sheena meringkuk tiarap di lantai melindungi tubuhnya dari pecahan kaca dan bangunan kantor polisi yang berhamburan dan hancur terkena bom.

"Apa ini...?, jangan jangan organisasi WWW nekad menyerang kantor polisi..." Desis Sheena dalam hati.

Puing puing gedung polisi berhamburan sekali lagi saat sebuah bom meledak dengan posisi sangat dekat dengan tempat Sheena berada sekarang.

Sheena merasakan pandangan-nya berkunang kunang dan perlahan gelap saat sebuah bongkahan tembok besar pecah dan tak sengaja menghantam kening-nya.

Perlahan kesadaran gadis oriental itu menghilang. Sheena jatuh pingsan di antara reruntuhan gedung mabes polisi itu.
******

Shinobi berjalan pelan menyusuri tangga ke lantai basement bawah mabes polisi.

Di lantai paling dasar itulah terdapat sel sel penjara khusus di mana Kenzo dan Tanuwijaya ditahan selama ini.

Balas dendam dengan menyerang langsung ke mabes polisi kali ini sudah Shinobi rencanakan jauh jauh hari.

Dengan membaur dan berpura pura menjadi salah satu anggota rombongan tuan Adiguna, Shinobi dengan bebas bisa melenggang masuk ke dalam mabes polisi.

Perawakannya yang kecil, kalem dan tenang membuat tak seorangpun mencurigai Shinobi, termasuk para polisi yang menjaga mabes polisi.

Shinobi dengan raut wajah tanpa dosa sambil melangkah enteng menekan satu persatu tombol pada timer bom yang ada di genggaman tangannya.

Duar...!! ledakan bom yang pertama membuat supply energi utama mabes polisi kolaps sehingga listrik dan penerangan di gedung itu mati total.

Duar...!! ledakan kedua pada ruang basis data membuat komunikasi antara gedung itu dengan pihak luar terputus sekaligus membuat sistem CCTV mabes polisi mati.

Duar...!! ledakan ketiga yang memakan banyak korban jiwa, hanya sebagai pengalih perhatian saja supaya para polisi meninggalkan lantai basement.

Tanpa ada penghalang lagi Shinobi dengan mudah tiba di lantai basement.

Begitu membuka pintu ruang basement, nampak dua orang penjaga yang tersisa langsung menegur Shinobi.

"Hei... mau kemana? di sini bahaya...aaakhh...!!" dua orang penjaga piket yang tersisa itu jatuh beruntun dan menggelepar meregang nyawa di lantai terkena lemparan senjata rahasia Shinobi yang berupa lempengan pipih logam tajam berbentuk bintang bintang kecil.

Shinobi melangkahi tubuh kedua polisi yang terbujur di lantai dan langsung menuju ke sel tempat Kenzo di tahan.

Terdapat tiga sel berjeruji besi yang berjejer di basement bawah mabes polisi itu, Kenzo di tahan di sel yang tengah, sedangkan Tanuwijaya di sel sebelah kanan.

Kenzo yang berdiri bersandar pada jeruji sel yang selama ini ia tempati tampak sumringah melihat kedatangan Shinobi.

"Shinobi...akhirnya kau datang juga menyelamatkan saya" Kenzo menyapa pembunuh andalan organisasi hitam, tidak sabar keluar dari dinginnya bui yang membelenggunya selama ini.

"Oooh... saya sungguh tersanjung, tak kusangka Shinobi bener bener sehebat ini dan berani menyerang mabes polisi seorang diri untuk menyelamatkan kami" Tanuwijaya yang tadi duduk duduk di kasur tidurnya ikut bangkit dan cepet berjalan ke pintu selnya yang tergembok kuat.

Sel tahanan yang pengap dan panas itu sungguh menyiksa buat Tanuwijaya yang sudah terbiasa hidup bergelimpang kemewahan.

"Baguslah kalian berdua ada di sini semua" Sapa Shinobi.

"Yeah Shinobi, tolong cepat bebaskan kami" Tanuwijaya memohon pada junjungannya itu.

Shinobi tersenyum dingin mendengar permintaan Tanuwijaya dan Kenzo.

"Hmm... setelah kegagalan di pilkada Jakarta, apa kalian masih pantas untuk saya selamatkan?" tanya Shinobi sambil melirik sadis pada kedua pria di hadapannya itu.

Deg...!!, Kenzo dan Tanuwijaya langsung menyadari kalau suasana hati Shinobi sedang tidak enak.

"Ampun..., Shinobi, ampun...,maafkan kami!!"Kenzo dan Tanuwijaya langsung berlutut merengek rengek memohon ampun pada Shinobi.

"Maafkan kami Shinobi, jika bukan karena gara gara si pengkhianat Vicy dan Alex, polisi sialan itu, pasti perintah tuan-ku sudah berhasil kami selesaikan..."alih alih menyalahkan dirinya yang terlalu mengikuti nafsunya untuk melecehkan Ai hingga membuat dirinya dan Tanuwijaya terkena OTT, Kenzo malah mengkambing-hitamkan Alex dan Vicy.

"Grrr.... anak cabul itu..." Shinobi mendengus kesal saat nama Alex disebut, Shinobi tak menyangka dirinya telah dipecundangi oleh salah satu murid didiknya yang terkenal paling pervert di SMU Internasional itu.

Kenzo dan Tanuwijaya saling bertukar pandang melihat respon Shinobi saat mereka menyinggung nama Alex, berharap Shinobi memaafkan mereka.

"Shinobi kegagalan itu bukan murni kesalahan kami, kalau tidak ada konspirasi di antara Vicy dan polisi tidak mungkin kami berdua bisa tertangkap, kami mohon kebijaksanaan dari Shinobi untuk memaafkan kesalahan kami ini" rayu Kenzo.

Tanuwijaja ikut mengangguk anggukkan kepalanya pertanda menyetujui alibi yang diungkapan Kenzo itu.

Shinobi menarik nafas dalam dalam dan terlihat berpikir keras.

"Hmmm...baiklah, ini bukan kesalahan mutlak kamu dan tuan Tanuwijaya, jika tidak ada si pengacau itu tentu saat ini tuan Tanuwijaya sudah pasti melenggang menjadi gubenur Jakarta yang baru..."Shinobi nampak melumer, grand-plan organisasi WWW untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat obat terlarang se asia pasifik kandas gara gara pengkhianatan Vicy.

"Jadi... jadi... apakah Shinobi mau memaafkan kami?" dengan menyembah-nyembah Kenzo bertanya pada Shinobi.

"Ya...., untuk kegagalan kali ini saya memaafkan kalian berdua" Shinobi cepat menjawab.

Wajah Kenzo dan Tanuwijaya langsung nampak lega, karena tidak jadi dikirim ke dunia lain oleh Shinobi.

"Terima kasih Shinobi... terima kasih..." Kenzo hendak berdiri untuk menyalami tangan Shinobi.

"Tapi...." Shinobi berbisik pelan melanjutkan kata kata-nya.

Wajah Shinobi yang tadi sudah anteng mendadak menjadi dingin dan keji lagi.

Jantung Kenzo dan Tanuwijaya kembali berdegup kencang menunggu kalimat Shinobi selanjutnya.

"Tapi Kenzo, saya tidak memaafkan kamu untuk pengkhianatan-mu pada Otaku." Shinobi melanjutkan kata kata-nya dengan perlahan.

Kenzo nampak terperanjat kaget, mengetahui bahwa Shinobi sudah mengetahui pengkhianatan Kenzo pada Otaku di White Lotus Spa.

"Shinobi... saya bisa menjelaskan peristiwa itu..." Kenzo memutar otak-nya untuk mencari alibi demi keselamatannya kali ini.

Tanpa menunggu penjelasan Kenzo lagi, Shinobi menyambitkan tangannya cepat ke arah Kenzo.

"Hek..." Kenzo mendelik kesakitan saat sebuah shuriken beracun, senjata rahasia khas ninja berbentuk segi lima melesak dan langsung merobek lehernya.

Racun jahat dalam shuriken itu hanya butuh sepersekian detik untuk bereaksi, larut dalam darah dan merusak organ organ tubuh Kenzo.

Tiada lagi kata maaf buat Kenzo kali ini.

Kenzo ambruk ke lantai meregang nyawa dengan tubuh gosong menghitam.

Salah satu predator seks paling keji yang hobi mengincar Ai itu akhirnya mati terbunuh dengan tragis di tangan Shinobi.

Tanuwijaya yang berdiri di dekat Kenzo langsung bergidik ketakutan sampai muntah muntah melihat kolega jahatnya yang mati mengerikan dengan tubuh hancur.

Ekor mata Shinobi melirik sadis ke arah Tanuwijaya dan seketika membuat dengkul Tanuwijaya gemeter ketakutan.

"Ampun Shinobi!, saya tidak ada campur tangan dalam masalah antara Kenzo dan Otaku, tolong jangan bunuh saya..." ganti Tanuwijaya yang memelas memohon pada Shinobi untuk tidak mencabut nyawa-nya.

Shinobi melangkah pelan ke arah sel Tanuwijaya.

"Yeah..., memang betul tuan Tanuwijaya memang tidak ada urusan dengan mati-nya Otaku dan organisasi WWW juga sudah tidak membutuhkan jasa-mu lagi"

"Kalo begitu, tolong jangan bunuh saya Shinobi"

"Masalah-nya sekarang, tuan Tanuwijaya sudah mengetahui identitas asli saya.., dan itu sungguh berbahaya buat saya." Shinobi makin mendekat ke sel Tanuwijaya.

"Ampun Shinobi, sumpah saya tidak akan membocorkan identitas-mu pada polisi... aaaakhh!!" percuma saja Tanuwijaya membual, nasib politisi cemerlang itu sama tragisnya dengan Kenzo, mati oleh serangan shiruken beracun Shinobi.

Shinobi berdiri dingin menyaksikan Tanuwijaya meregang nyawa di lantai.

Sreeet...!! mendadak Shinobi menangkap bayangan berkelebat di sel nomer tiga di samping kiri sel Kenzo.

"Siapa itu?" Shinobi dengan cepat melompat ke depan sel nomer tiga.

Apabila ada saksi mata yang menyaksikan Shinobi membunuh Kenzo, tentu saja bahaya buat identitas penyamaran Shinobi.

Sel itu nampak kosong dengan posisi tempat tidur dan perabotan berantakan akibat getaran bom yang Shinobi ledakan tadi.

Buku buku bacaan dan manga berserakan di lantai sel nomer tiga, sepertinya sel itu kosong dan hanya dimanfaatkan menjadi sebuah gudang saja.

Shinobi menajamkan pengelihatannya dan cermat meneliti tiap sudut sel itu mencari sosok orang yang bersembunyi di sel itu.

Di saat konsentrasi Shinobi sedang fokus ke dalam sel ketiga, sesosok polisi mengendap endap di belakang Shinobi dan kemudian melompat menyergap Shinobi.

"Menyerah kau..."bentak Herman, polisi tua yang bertugas menjaga sel penjara di basement mabes polisi sambil menyerang Shinobi.

Bugghh... bugggh!!... polisi tua itu bukan lawan sepadan buat Shinobi.

Dengan dua kali gebrakan, Shinobi membuat tubuh Herman tersungkur dengan wajah berlumuran penuh darah.

Tanpa ampun, meski Herman sudah terbaring tak berdaya di lantai, Shinobi dengan ganas mencabut katana kecil di pinggangnya dan langsung menusuk kepala Herman, hingga polisi tua itu tewas seketika.

Shinobi membersihkan tangannya yang berlumuran darah sambil memeriksa ulang keadaan sekeliling basement untuk memastikan tidak ada lagi polisi bersembunyi yang bisa menjadi saksi mata akan pembunuhan ini.

Setelah yakin kondisi aman, sosok Shinobi sekejap kemudian sudah kembali ke penampilan-nya sebagai sosok orang yang biasa biasa saja.

Orang berpenampilan kalem dan lemah, jauh dan beda dari perangai asli Shinobi yang sadis dan beringas.

Shinobi berjalan santai berlagak tanpa dosa keluar dari lantai basement mabes polisi.
*****
Gluk.., Alex meneguk ludah-nya lagi dan lagi...

"Alex... sini Aya sabun-i ya" Aya dengan tubuh polos telanjang bulat berlutut di hadapan Alex sambil mengusap usap bongkahan payudara montok di dada Aya.

Aya mendekatkan bulatan payudara-nya yang berlapis buih sabun itu ke arah selangkangan Alex yang berdiri di depannya itu.

"Hei..!! Aya mau apa!" bentak Ai yang tidak terima Aya menggoda Alex.

"Aya mau ini...iiiihh..iiih.." Aya dengan genit memelorotkan celana Alex.

Begitu kolor-nya terbuka, konti Alex yang kekar nampak menjulang di tengah tubuh Alex.

Panjang konti Alex memang hanya seukuran rata rata konti orang Indonesia pada umum-nya, namun diameternya yang bulat penuh dengan benang benang otot kekar yang menghiasi sekujur permukaan konti-nya itu membuat konti Alex sungguh nampak gagah perkasa.

"Oooh...konti Alex...sungguh luar biasa!!" Aya yang baru pertama kali melihat wujud konti Alex melirik iri ke arah Ai.

Tanpa banyak omong Aya kemudian membusungkan dadanya semontok mungkin ke depan hingga payudara bahenol-nya menggencet selangkangan Alex yang terbuka itu.

Nyooot...!!, bola mata Alex berputar putar saat konti-nya mendadak terbenam dalam gumpalan susu Aya yang lembut, kenyel dan empuk merkempuk itu.

Alex ingin menarik tubuhnya menjauhi Aya, namun buntalan payudara Aya yang mengunyah konti-nya itu melumat dan menyedot konti Alex dalam, dalam dan semakin dalam saja dalam pijitan susu gemol Aya itu.

"Aya, stop...stop!!"Alex melenguh bingung di antara posisi uenak dan sungkan pada Ai.

"Aya... dasar jalang" Ai yang hangus terbakar cemburu memaki sahabat sekaligus rival-nya itu.

"Kalau cemburu jangan cuma bisa marah marah saja Ai, ayo kalo bisa rebut Alex dari Aya.., beri Alex kepuasan hingga Alex tidak mungkin tergoda oleh wanita lain!!"tantang Aya pada Ai sambil menguleni batang konti Alex dengan kedua susu-nya berbarengan.

Huh...apa?!! merebut Alex dari Aya?

Ai terpaku mendengar kata kata Aya tadi. Ai menyadari memang selama ini Ai tidak-lah sebinal dan senakal Aya dalam urusan seks, hingga tentu wajar saja apabila Alex bisa tergoda oleh Aya yang sensual itu.

Ai menganggukkam kepalanya, memantapkan dirinya.

Ai harus bisa lebih sensual, lebih hot dan lebih sexy daripada Aya untuk merebut Alex kembali dari Aya.

Gadis berwajah lolli nan lugu itu melepas bra dan celana dalam imut-nya hingga tubuh kuning langsat-nya polos telanjang.

Lekuk aurat imut Ai itu sungguh terpahat sempurna bak liuk gitar spanyol terbungkus kulit kuning yang mulus dan bersih.

Payudara indah yang melingkar kegede-an di dada untuk ukuran tubuh se-mungil Ai itu semakin membuat ke-indahan tubuh Ai paripurna sempurna-nya.

Ai berlutut dan kemudian merangkak mendekati punggung Alex.

Alex yang sedang kewalahan menghadapi tits-job Aya pada konti-nya tidak menyadari kehadiran Ai di belakangnya.

3741.jpg


"Alex.....sayaaang...." Suara merdu Ai lembut mendesah di daun telinga Alex.

"Uuunggh.... oooohh... apa ini Ai?" Ai melenguh nikmat saat sesuatu yang bulat kenyel kenyel menggelinding di punggung-nya.

Nyoot...nyooot... payudara empyuk Ai hangat melumer di punggung Alex.

"Oooh... susu Ai sungguh kenyel dan empyuk sekali..."puji Alex saat menyadari benda lunak nikmat yang menggelundung di punggungnya itu adalah payudara Ai.

"Oooh... Alex.., aaaah.. aaah" Ai memeluk punggung Alex erat hingga payudaranya penyet dan rata menempel ke punggung Alex.

Alex merasa bulu kuduk-nya semriwing saat gundukan payudara Ai menyatu dengan tubuhnya. Puting payudara Ai yang mengeras menggores gores kulit punggung Alex menimbulkan sensasi geli geli merinding buat Alex.

Alex mendorong pelan Aya ke belakang, berusaga melepaskan konti kekarnya dari lumatan susu Aya.

"Ohh... Alex....jangan... jangan!!" Aya nampak panik saat Alex hendak membalikkan tubuhnya menghadap Ai.

Aya merengut kesal, Aya bertekad tidak boleh kalah dari Ai.

Aya menggoyang goyangkan kedua payudara besarnya menampol nampol konti Alex, berusaha menggoda Alex lagi.

"Uuuuhh.... Alex..!!!" Aya merengut sebel saat Alex mengabaikan payudara montok Aya yang berguncang indah di depan mata-nya.

Alex membalikkan tubuhnya memunggungi Aya.

"Alex... i love u..."mata Ai sembab nyaris meneteskan air mata saat Alex akhirnya 'kembali' kepada-nya.



"I love you juga Ai..." Alex kali ini mengucapkan pernyataan cinta-nya pada Ai dengan bersungguh sungguh.

Tangan Ai merengkuh konti Alex, konti perkasa yang telah merengkuh keperawanan-nya. Konti pertama yang telah memberikan kenikmatan birahi perdana sebagai seorang wanita pada tubuh Ai.

Ai mengkocok-kocok konti Alex hingga tegang maksimal, kemudian Ai mengkempitkan batang konti Alex itu di antara belahan payudara ranum Ai.

Ai bertekad mengkocok titit Alex dengan payudara-nya lebih dahsyat, lebih nikmat dan lebih puaas daripada tits-job Aya tadi.

"Uuuunghh...uenaak Ai..." Alex melolong sedap saat bongkahan payudara kenyel Ai memilin dan memijit mijit konti-nya.

Melihat Alex merem melek puas seperti itu Aya makin cemburu saja pada Ai.

Aya yang sudah berpengalaman itu tidak terima kalah dari Ai si gadis ingusan yang baru mengenal seks itu.

"Aaah....aaahh!!, Alex... aaah" Aya menggesek gesek-kan susu jumbo-nya ke punggung Alex.

Busa sabun yang penuh menutupi payudara Aya membuat dada Aya licin.

Sruuutt... dada Aya meluncur naik turun mengusap sepanjang punggung Alex.

Gumpalan payudara kenyal itu menggelundung naik mulai dari bokong Alex, naik menyapu punggung hingga ke pundak Alex kemudian turun lagi kembali ke bokong Alex.

Setiap pria normal dijamin bakal termehek mehek jika punggungnya digelandoti payudara semlohai milik Aya itu.

Aya tersenyum puas melihat tubuh Alex menggelinjang saat payudara-nya mengowol owol punggung Alex.

Yes..!!, sebentar lagi Alex bakal berpaling kembali pada-nya melupakan Ai si gadis ingusan itu.

Namun kini Ai yang sekarang sudah tidak se-polos dan selugu layaknya wajah loli-nya lagi.

Melihat 'serangan' bertubi tubi Aya yang menggodai Alex, Ai dengan lembut kembali merengkuh batang kejantan Alex dan mendekatkan batang pejal itu ke arah dada montok Ai.

"Uuuuhhh...." Alex mendesah nikmat, tubuh Alex menggeletar saat Ai mencocolkan pentol kontinya ke pentil susu Ai.

Sentuhan antara pentol Alex dan pentil Ai yang sama sensitif-nya itu membuat Alex dan Ai menggelinjang bersama-an tiap kali keduanya menggesek hebat.



"Aaahh.... aaahh!!" Ai mendesah nikmat, matanya terpejam rapat. Pentil susu-nya terasa sangat geli tiap kali pentol konti Alex menyengatnya.

Tangan Ai menggenggam erat konti Alex, di geseknya pelan cendawan konti Alex menyusuri aerola payudara Ai yang berwarna merah muda menggiurkan.

Aya kembali tersenyum kecut melihat Ai kembali merebut Alex dari-nya.

Sudah kepalang tanggung, sepertinya Aya harus lebih nekad untuk mendapatkan perhatian Alex.

"Baiklah kalo susu Aya ga mempan, coba rasakan ini Alex!" gerutu Aya dalam hati.

Aya dengan gemes menarik tangan kanan Alex dan kemudian dengan nakal menempelkan telapak tangan Alex ke kemaluan Aya.

"Hmmm... apa ini..?" Alex mengguman tidak jelas saat Aya memaksa telapak tangan Alex meremas bibir vagina Aya.

Vagina Aya yang kuyup oleh cairan cinta itu terasa hangat dan menggoda.

"Remes... remes yang kencang Alex...uuuhh...uuuhhh" Aya menggila.

Tubuh Aya meliuk liuk erotis menggesek gesekkan tempik-nya ke pergelangan tangan Alex.

Aya makin liar, kedua paha Aya mengkempit tangan Alex makin kencang saja.

Telapak tangan Alex dapat merasakan tempik hangat Aya yang berdenyut denyut hebat, mengundang tangan Alex untuk merogoh masuk ke dalam liang sempit itu.



Tapi godaan dan rayuan hebat Aya sepertinya sudah tak bisa mengalahkan rasa cinta Alex pada Ai.

Alih alih merespon rayuan tempik Aya, dengan cuek Alex malah memasukkan pergelangan tangan kirinya ke selangkangan Ai di sela dua paha punel Ai.

"Aiiyyyaaa...." Ai merintih erotik saat lengan kasar Alex memelintir klitoris-nya. Paha Ai mengkempit tangan Alex erat erat.

Lengan Alex bergerak maju mundur cepat merogoh rogoh kasar selangkangan Ai hingga tubuh Ai terguncang guncang hebat.

Lengan perkasa Alex yang menggerus selangka-nya sungguh membuat tubuh Ai ser-ser-an.

"Aaaiyaa... terus...terus Alex...Aiiiyaa..." Ai mendesah desah hebat seraya menyodorkan pentil susu-nya ke wajah Alex.

Sruuupp...tak perlu diperintah, secara naluri Alex si bayi bongsor itu sigap mencucup dan mengemut emut pentil imut Ai.

Slruuup...slruuup... Alex menyeruput kuat pentil Ai dalam kuluman-nya hingga membuat pentil susu Ai memar merah.

Aya mendengus kesal saat menyadari dirinya hanya mendapat peran figuran saja dalam three some kali ini.

"Pergi cari kamar sana!!" Aya menjerit kesal seraya menepis tangan Alex dari selangkangannya.

Tak menggubris amarah Aya, Alex dan Ai malah semakin hot saja mengumbar birahi di hadapan Aya.

"Hmmphh.... hhhmmph... "Ai menggumam saat Alex yang bangkit berdiri memeluk tubuh mungilnya dari belakang mem-french kiss bibir Ai.

Tubuh mungil Ai pasrah tenggelam dalam dekapan tubuh kekar Alex.

Tangan Alex tak ketinggalan menstimulus bagian sensitif tubuh Ai.

Tangan kanan Alex mencuil cuil pentil susu Ai dan tangan kirinya tak ketinggalan mengkorek korek klitoris tempik Ai.

Sekujur tubuhnya dirangsang hebat terus terusan seperti itu tak heran jika vagina Ai bolak balik menghamburkan cairan cinta-nya.



Aya bagai serdadu kalah perang keluar dari ruangan itu tanpa pamit meninggalkan Alex dan Ai yang sedang bergelut hebat.

Aya yang masih belum terpuaskan birahi-nya kembali bercinta hebat dengan Rocky dan Tyson.

Di dalam ruang sauna, Alex merasakan konti-nya berkedut kedut hebat pertanda ejakulasi-nya menjelang.

"Ahh... Alex... Alex... Ai mau di apa-in?" Ai meronta ronta manja saat Alex menunggingkan tubuhnya hendak mengkimpoi Ai dari belakang.

Dengan kedua telapak tangan bertumpu di tembok, Ai membungkukkan tubuh-nya dan mengangkat pantat-nya setinggi dan semontok mungkin.

Tempik Ai yang nyemek basah oleh cairan cintanya nampak berkilat kilat legit menggiurkan.

Sleeepp.... mata Ai mendelik nikmat saat konti Alex membelah masuk ke dalam liang tempiknya dari belakang.

Tanpa pemanasan lagi, Alex langsung menggoncangkan pinggulnya menunggangi Ai.

Konti pejal Alex menumbuk liang tempik Ai dengan cepat dan kencang tanpa jeda.

Plok...plok...plok... pinggul Alex yang menghantam bokong Ai berkecipak menimbulkan suara tepokan kencang.

"Aaahh...aaahh...Alex...jangan keluarin di dalam lagi aaah!!" Ai menjerit panik saat rahim-nya mendadak terasa hangat oleh peju Alex.

"lebih..aaahh..enak... di dalam Ai... aaahh" tak peduli pada protes Ai, Alex mencengkeram kencang bokong Ai supaya tidak lepas.

Croot...crooot..crooot..., Alex lagi lagi menyemprotkan sperma-nya meng-irigasi liang rahim Ai.

"Alex... nakal!!" Ai meronta namun tak bisa menyangkal kalo semburan sperma hangat Alex pada dinding rahimnya itu memang menimbulkan rasa geli geli yang nikmat.

Kedua insan itu ambruk berbarengan ke lantai sambil berpelukan.

Konti Alex yang masih menancap dalam tempik Ai sesekali berkedut mengeluarkan tetes tetes sisa sperma Alex dalam rahim Ai.

Hamil...Ai pasti hamil ini..!!Ai bergidik dalam pelukan Alex saat menyadari sperma Alex bolak balik menyirami rahim Ai di masa subur-nya.

Ai teringat obat anti hamil yang di pakai Aya, obat yang selama ini mencegah kehamilan Aya meski gadis eksib itu kerap bersetubuh dengan sembarang pria.

Obat anti kesuburan dari Aya itu membuat Ai tersenyum lega.

Baru sebentar saja kedua insan itu melepas lelah setelah bersanggama hebat, tiba tiba ponsel Alex berdering kencang.

Dengan malas malas-an Alex merangkak mengambil ponsel dari tas dan menerima panggilan masuk itu.

"Tuan Gozo...?" Alex langsung siap saat mengetahui tuan Gozo yang menghubungi-nya di saat Alex berlibur.

"Alex..., cepat kembali ke Jakarta dan temui saya, keadaan darurat!!" suara Gozo terdengar cemas.

"Keadaan darurat??" balas Alex.

"Ya...sangat darurat,Shinobi mulai menuntut balas, belasan polisi sudah mati di tangannya" jelas Gozo.

"Apa, Shinobi mulai menuntut balas!!" Alex terkejut mendengar aksi pembalasan Shinobi bakal secepat ini.

"Ya Alex, situasi sekarang berubah menjadi darurat, cepat kembali ke Jakarta" Gozo mengulangi perintahnya dan sambungan telepon kemudian terputus.

Alex bertukar pandang dengan Ai. Ai mengangguk pelan, sadar akan tugas dan tanggung jawab Alex.

Malam itu juga Alex pulang ke Jakarta, meninggalkan Ai di Bogor.

*****
Suara sirine kencang dan teriakan minta tolong perlahan menyadarkan Sheena dari pingsannya.

Sheena berlahan membuka mata-nya, kening kepala gadis berkulit putih bersih itu lebam dan terasa perih.

Hampir 30 menit lebih gadis oriental ber-mata sipit itu tak sadarkan diri.

Perlahan Sheena mulai bisa mengingat runtutan kejadian sampai dirinya ter-sadar dalam keadaan tubuh menelungkup dan tiarap di tengah reruntuhan gedung mabes polisi itu.

"Organisasi WWW...." Sheena mendesis pelan menyadari siapa yang bertanggung jawab terhadap serangan ke mabes polisi itu.

Sheena susah payah bangkit berdiri, di lihatnya puluhan polisi dan petugas pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan titik titik kobaran api di gedung polisi itu.

Nampak jendral Jonathan turun langsung ke lapangan memimpin anak buah-nya untuk memadamkan api dan membereskan kekacauan akibat ledakan beruntun bom di mabes polisi.

"Uuunggh... jendral Jonathan..." Melihat Jendral tertinggi kepolisian itu tiba tiba kepala Sheena berdenyut denyut kencang.

"Bunuh... bunuh Jendral Jonathan..."Sugesti Juve kembali bergema dalam pikiran Sheena.

Pandangan Sheena menjadi kosong, bagai sesosok zombie Sheena berjalan terseok seok menembus kerumunan orang ramai yang berlarian menyelamatkan diri.

Sheena semakin mendekati Jenderal Jonathan. Sheena meraih pistol yang ia sisipkan di balik pinggangnya.

Membunuh jenderal Jonathan, hanya itu yang ada dalam tekad Sheena.

Kematian Jonathan, jendral polisi yang sangat menentang organisasi WWW itu, tentu saja bakal sangat menguntungkan buat WWW.

Begitu Jonathan sudah berada dalam jarak bidik-nya, Sheena menarik keluar pistol-nya dan langsung menodongkan-nya ke arah Jonathan.

Saat jari telunjuk Sheena yang lentik nyaris menarik pelatuk pistol di tangannya untuk menembak Jonathan, seseorang tiba tiba menampar pipi Sheena dan cepat merebut pistol di tangan Sheena.

Tamparan di pipi gadis oriental itu rupa-nya menyadarkan Sheena dari pengaruh hipnotis Juve.

Sheena dengan reflek bersiap menyerang orang yang menampar-nya itu.

"Kamu....?!!" Sheena tercekat melihat sosok yang menamparnya itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd