File 69 The Black Book
Jackal mengelus elus kepala botaknya yang mengkilap, duduk di ruang tamu rumahnya raut muka Jackal nampak serius.
Aileen yang duduk dihadapan Jackal terlihat menangis sesenggukan berkeluh kesah pada Jackal akan nasib Alex yang menjadi buronan polisi.
Namun alih alih mendengarkan curhat-an Ai akan nasib Alex, putra kandungnya itu, Jackal malah asyik me-melototi lekak lekuk aurat Ai.
"Hik...hik... Ai minta tolong oom Jackal untuk bertemu dengan jenderal Jonathan, Alex tak mungkin membunuh tuan Gozo. Oom Jackal bisa bantu kan?" isak Ai me-mungkasi keluh kesahnya itu.
Jackal yang sedang melamun jorok sambil menerawang gundukan lunak membusung di dada Ai diam saja membisu tak merespon pertanyaan Ai.
Jackal senyam senyum sendiri membayangkan dirinya sedang berenang renang di sela sela bongkahan empyuk payudara Ai.
"Eheemm.. Oom...? Oom Jackal bisa kan?" Ai berdehem dan bertanya sekali lagi pada Jackal.
"Gede... gede... yummi.. hhmm..." tanpa sadar Jackal ngelantur saat membayangkan tubuhnya tenggelam dalam susu lunak Ai.
"Iiih..!!, Oom Jackal lagi ngelihat kemana sih?! Omongan Ai koq ga digubris?"gerutu Ai sambil menyilangkan kedua tangan-nya ke depan dada, menutupi wilayah dada-nya dari tatapan cabul Jackal.
"Hhm.. hhm... jangan marah dulu Ai... anu... Oom lagi memikirkan strategi terbaik supaya kita bisa bertemu dengan Jonathan" kilah Jackal yang kegep memandangi bulatan susu gadis berwajah loli itu.
Marah di wajah Ai perlahan memudar, Jackal tertiwi dalam hati.
"Ya, jadi gimana Oom..?"tanya Ai lagi.
"Jadi Alex sekarang ada di kioa bunga Lily di Bogor?"Jackal balas bertanya pada Ai.
"Iya... iya Oom..., sementara ini Alex aman di sana bersama kak Lily" jawab Ai tanpa prasangka buruk pada ayah kandung Alex itu.
Jackal kembali tertawa dalam hati mendengar informasi keberadaan Alex dari Ai.
Tebakan Jackal benar, Alex pasti ke Bogor mencari Ai.
Jackal yakin saat ini para attacker yang dikirim Shinobi pasti sudah menghabisi Alex dan Lily.
"Hmmm... bagus kalo anak itu sudah mampus, tapi gimana nasib Lily ya? Gadis itu tak kalah sexi-nya sama Ai, kasihan kalo mati percuma, mending diperkosa dulu hii..hii.." tawa Jackal dalam hati membayangkan bodi Lily yang tak kalah semlohai.
"Lho Oom koq diam lagi.., mikir apa sih" keluh Ai lagi.
"Hoo..hoo.. jangan curiga-an gitu dong Ai, sekarang kita berdua berangkat ke rumah Jonathan saja" kata Jackal sambil lagi lagi melirik nakal ke belah dada Ai.
"Sekarang kita ke rumah Jendral Jonathan Oom?"Ai tampak girang mendengar jawaban Jackal itu.
"Sabar nduk..., setelah Oom mandi ya..." kekeh Jackal sambil bangkit berdiri dari duduknya yang beranjak melangkah ke kamar mandi di belakang rumah mewah-nya itu.
"eh.., tapi jangan lama lama ya Oom.."
"Hii.. hii.. kalo mau cepet, ayo ikut Oom ke kamar mandi, Ai bantu mandiin Oom ya..."jawab Jackal nakal.
Ai merengut kesel dan membanting pantatnya duduk di kursi ruang tamu tak menghiraukan ajakan mesum Jackal itu.
Jackal bersenandung berjalan meninggalkan Ai, saat mandi nanti Jackal berniat meng-coli kontinya sambil membayangkan aurat Ai.
Jackal masuk ke kamar mandi dan terdengar suara air mancur mengucur.
Ai duduk dengan bete menunggu Jackal mandi.
Tek... tek... tek..., dari dalam kamar mandi terdengar suara aneh, suara itu ternyata suara hentakan saat Jackal mengkocok konti-nya dengan busa sabun.
"Iih Jijik..." gerutu Ai membayangkan tubuh-nya menjadi obyek onani Jackal.
Ai duduk menunggu setengah menit. Bunyi air mancur dari dalam kamar mandi belakang makin kencang saja, pertanda Jackal makin seru dengan mandi basahnya itu.
Mandi sore Jackal itu sepertinya bakal lama...
Tak lama setelah Jackal masuk ke dalam, Ai beringsut bangkit dari tempat duduknya.
Dengan mengendap endap, Ai berjalan berlahan menuju kamar pribadi Jackal.
Sudah lama Ai curiga bahwa sebenarnya Jackal-lah selama ini si 'pagar makan tanaman' di tubuh kepolisian.
Ai yakin Jackal pasti ada di balik kematian janggal tuan Gozo.
Ai hanya perlu bukti bukti aktual untuk menyakinkan prasangka-nya itu, dan Ai yakin bukti bukti keterlibatan Jackal dalam organisasi WWW itu tersembunyi dalam laptop Jackal di dalam kamar.
Kalau Ai bisa membuktikan bahwa Jackal-lah pembunuh Gozo, maka Alex akan selamat.
Ai mendorong pintu kamar pribadi Jackal. Namun pintu kamar Jackal tak terbuka karena Jackal tak lupa meng-kunci-nya.
"Terkunci...." desis Ai, namun gadis berdada montok itu tak kurang akal, diambilnya jepit rambut yang ada di kepalanya.
"Hmm.. pakai ini bisa..." Ai jongkok di depan kamar Jackal, dimasukkan jepit rambut pipih itu ke dalam lubang kunci pintu kamar Jackal.
Ai memutar mutar dan mendorong pelan jepit rambut itu dan cekleeek...!!, pintu kamar Jackal terbuka.
"Yes..." Ai berterimakasih pada ketrampilan yang ia pelajari di akademi kepolisi-an itu.
Ai pelan membuka pintu kamar Jackal supaya tak menimbulkan derit suara yang mencurigakan buat si-empu-nya kamar.
Tak perlu repot mencari lama, laptop si Jackal ternyata sudah terbuka di atas meja kerja dalam kamar itu.
Ai dengan berwaspada berjingkat ke meja kerja Jackal.
"Euuy...!, dari mana bandot ini dapat foto foto ini ya?" Ai bergidik ngeri saat melihat dinding meja kerja Jackal yang dipenuhi banyak candid foto Ai.
Belasan foto seksi Ai, baik ketika Ai sedang berseragam polisi, atau ketika mengenakan baju ketat dan rok mini SMU internasional terpampang di meja Jackal.
Ngeri membayangkan berbagai fantasi cabul Jackal akan foto foto Ai itu.
Si botak mesum itu sepertinya sangat terobsesi pada Ai.
Duduk di meja kerja Ai mulai membuka dan menyalakan laptop Jackal.
Namun laptop Jackal si polisi kawakan itu tidak nir-security begitu saja.
Ada pasword yang harus Ai isi saat booting awal laptop si botak itu.
"Pasword?... apa kira kira pasword si bandot ini ya?"desis Ai dalam hati, gadis berwajah loly itu mencoba menerka nerka kata sakti yang menjadi pengawal laptop di hadapannya itu.
Jackal yang merupakan salah satu petinggi polisi tentu tidak akan memilih kombinasi angka atau huruf asal asalan untuk menjadi pasword laptopnya itu.
Perlahan Ai yang sudah mempelajari profil Jackal mulai mendiagnosa satu persatu data diri duda satu anak itu untuk mendapatkan kata sandi komputer Jackal.
Pertama Ai mencoba memasukan nama atau angka yang familier dengan Jackal.
"Mulan.."jari jari lentik Ai mengetikkan nama mendiang istri Jackal pada keyboard.
Laptop Jackal tidak bereaksi pada kata Mulan dan tetap terkunci.
"Bukan mulan, Jackal sepertinya sudah melupakan tante Mulan dan keluarganya, kalo begitu apa yang pasword Jackal... ngn... jangan jangan....?"
Ai yang sudah mengidentifikasi profil Jackal tahu betul akan hobi Jackal pada film film dewasa Jav dan Ai tahu betul nama artis Jav idola ayah Alex itu.
"Miyabi.., tidak salah lagi pasti Miyabi" ketik Ai mantap.
"Arrgh...!!"geram Ai kesel saat laptop Jackal menolak nama bintang bokep blasteran prancis jepang yang telah menginisiasi meledak-nya popularitas Jav di seluruh dunia itu.
Ai nyaris kehabisan akal saat dua kata sandi yang sangat identik dengan karakter Jackal itu tidak mempan membuka blokir pasword laptop Jackal.
Ai menarik nafas panjang dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar Jackal mencari ide.
Mata Ai kembali terantuk pada belasan foto diri-nya yang ada di meja Jackal, foto foto candid Ai yang selama ini menjadi obyek bacol Jackal.
"Hei... jangan jangan...hiii..." Ai merinding membayangkan kemungkinan kalo nama Ai sendiri yang malah digunakan Jackal sebagai pasword laptop Jackal.
"Aiko aileen..." meski berasa illfeel, Ai mengketikkan nama-nya di keyboard.
Begitu nama aiko aileen dimasukkan laptop Jackal langsung terbuka.
"Dasar cabull..." sungut Ai saat mengetahui bahwa nama-nya digunakan sebagai kata pasword laptop Jackal.
Ai tidak mau buang waktu lagi, setiap saat Jackal bisa saja keluar dari kamar mandi dan memergoki Ai.
Ai membuka eksplorer laptop Jackal, di amati-nya dengan seksama deretan folder dan file file dalam laptop Jackal.
Jackal tergolong orang yang ceroboh sehingga dengan mudah Ai menemukan file file penting yang tersimpan dalam
folder folder tersembunyi.
"File apa ini..?" Ai meng-klik sebuah file berjudul "bukuhitam".
Mata Ai terbelalak kaget saat melihat isi file itu.
Dalam file itu tertera jelas daftar nama para perwira dan petinggi polisi yang tiap bulannya mendapat jatah gajian dari organisasi WWW.
Nama nama polisi yang ada di setiap hirarki tingkatan jabatan itu tersebar rata hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Polisi polisi kotor itulah pelumas yang me-lancarkan aksi aksi kejahatan organisasi jahat WWW.
Nama nama polisi penerima dan besar-nya nilai uang suap yang mereka terima tercatat secara detail di file itu.
Jackal-lah yang berperan sebagai distributor uang panas dari WWW itu hingga mengalir ke kantong kantong para polisi jahat itu.
Uang dari WWW ditransfer ke rekening di 'negeri surga pajak' atas nama Jackal, dan dari situlah Jackal mengirim ke rekening polisi itu satu persatu.
"Sudah Ai duga, bandot tua itu pasti ada main dengan WWW, dengan adanya file ini si tua licik itu tak mungkin berkelit lagi" batin Ai.
Buku hitan yang baru saja ditemukan itu membuat sekujur tubuh Ai gemetar. File itu bagaikan kotak pandora dengan begitu banyak-nya nama orang orang besar yang tercatat di file itu.
Copy...!!, Ai langsung berinisiatif meng-copy isi file itu ke flashdisk yang sudah Ai siapkan.
Tujuan awal Ai menemui Jackal sebenarnya memang sengaja untuk mencari bukti keterlibatan Jackal di WWW, bukan untuk meminta tolong menyelamatkan Alex.
Air suara memancur dari shower masih terdengar kencang, pertanda mandi Jackal masih lama.
Ai dengan cermat memasukan flash disk dalam laptop Jackal, dengan cepat di-salin-nya file ratusan giga itu ke dalam flash disk milik Ai.
Sambil menunggu isi file itu ter-copy sempurna, Ai kembali membuka file file tersembunyi dalam laptop Jackal.
Sibuk mengeksplore laptop Jackal, Ai tidak menyadari sosok Jackal yang diam diam mengendap endap masuk dalam kamar tempat Ai mengutak atik laptop Jackal.
Jackal sengaja keluar dari kamar mandi tanpa mematikan shower untuk menjebak Ai.
Tanpa Ai sadari Jackal sudah berdiri di belakang tempat duduk Ai.
"Hoo... hoo... Ai, sudah saya duga kamu kesini pasti ada niat untuk menyelediki saya..!!" Bisik Jackal di telinga Ai sambil melayangkan pukulan ke arah Ai.
"Ehh... Oom, Ai ga sengaja ... aaakhh...!!" Ai yang terpergok oleh Jackal langsung panik, tak sempat berkelit pukulan Jackal telak menghantam kepala Ai.
Dugghh... sebuah pukulan kencang menghantam pelipis Ai hingga gadis berbodi montok itu langsung jatuh tak sadarkan diri.
"Hoo.., hoo... Ai, jangan kamu pikir saya orang bodoh ya? Dari awal saya sudah curiga akan kedatangan kamu ke sini hee... hee..maka-nya tadi saya pura pura mandi lama..." Jackal mengangkat dan membopong tubuh mungil Ai menjauh dari meja kerja di kamar-nya itu.
"Tak ku-sangka kamu masuk dalam perangkap-ku Ai hee... hee..." Jackal merebahkan Ai yang tak sadarkan diri di atas bed tempat tidurnya.
"Hoo.. kamu sangat cantik Ai, sudah lama saya menantikan saat ini" Jackal menyusuri sekujur lekak lekuk aurat molek Ai yang terbaring lemah tak berdaya di atas bed.
Tatapan mata Jackal berhenti pada gundukan menggunung di dada Ai.
"Gede... bulet..., empuk... kenyel... hoo.. hoo.. susu kamu gede sekali Ai" Jackal memuji cup 34D di dada Ai itu.
Belahan payudara bulat Ai yang menyembul keluar dari sela baju Ai sungguh menggiurkan buat si mata keranjang seperti Jackal ini.
Breeeet.... breett...!! Dengan sekali hentakan kasar Jackal merobek bagian dada baju Ai.
******
Juve berjalan terseok seok menjauh dari kios bunga Lily, dari luka di selangkangannya masih deras mengucur darah segar.
"Dasar ular betina, untung aku bisa lolos dari jebakannya" gerutu Juve yang beruntung masih bisa selamat meski harus kehilangan kejantanan-nya.
Dengan susah payah Juve berhasil kembali ke mobil-nya yang di parkir di belakang kios bunga Lily.
"Aaarggh..., sakiiit..."Juve mengeluh kesakitan saat masuk dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.
Luka di kelaminnya terasa clekit clekit perih.
"Hoosh... hossh.., aku harus meminta pertolongan dari Jakarta, biar...biar Shinobi mengirimkan attacker-nya untuk membasmi cewe sialan itu!!" Juve memandang miris ke arah kelaminnya yang tidak utuh lagi itu.
Rasa dendam membara dalam hati Juve.
Juve meraih telpon genggam-nya hendak memberi kabar dan meminta bantuan pada Shinobi, namun...
"Bunuh... bunuh..!!, kamu sudah tidak sempurna lagi.., laki laki tak berguna tanpa kelamin-nya!!" Tiba tiba suara suara aneh menggema dalam kepala Juve.
"Hei..diam... diam.. siapa kamu!!" Bentak Juve saat suar itu makin keras saja menggedor gedor kepala-nya.
"Hii..hii... kau sudah tak berguna lagi... bunuh.. bunuh diri-mu..dasar pecundang!!"suara suara itu makin kentara memprovokasi Juve untuk bunuh diri.
Juve menggelengkan kepala-nya berusaha keras menolak suara suara yang mencoba menguasai pikirannya itu.
"Jangan.. jangan.. gadis itu meracuni-ku?"Juve dengan gemetaran melihat ke arah luka di sela paha-nya.
Jantung Juve seakan berhenti berdetak saat melihat bekas luka di paha-nya yang meng-hitam pertanda racun mematikan telah merasuk dalam raga-nya melalui luka itu.
"Dasar... setan betina!!, oooh tidak...."Juve terduduk pasrah di jok mobil-nya saat menyadari cutter Sheena yang menyayat-nya ternyata juga mengandung racun.
"Bunuh...bunuh diri-mu, bunuh...bunuh!!" Suara suara itu menguasai Juve, perlahan tatapan mata Juve menjadi kosong.
Racun buatan Sheena yang khusus diciptakan untuk Juve ini membuat korban-nya menjadi ling lung dan perlahan timbul hasrat besar dalam diri-nya untuk bunuh diri.
Juve, attacker yang kerap memperdaya korbannya untuk bunuh diri dengan ilmu hipnotis-nya itu tak menyangka bahwa diri-nya akan bernasib sama dengan korban korbannya.
"Bunuh diri...yes... bunuh diri-mu!!" Tanpa sadar Juve mengambil belati dari dashboard mobilnya dan langsung menyembelih leher-nya sendiri.
Attacker nomer satu itu meregang nyawa dalam mobil dan tak lama tubuh-nya beranjak kaku saat nyawa-nya terpisah dari jasad Juve.
*****
"Sheena apa ini...?"Juve menggigil saat sekujur tubuh-nya menjadi dingin setelah meminum ramuan penawar PCC dari tangan Sheena.
"Hosh...hosh.. Joker, racun PCC
begitu masuk ke dalam tubuh maka perlahan akan membakar organ dalam tubuh kita, sebalik-nya penawar-nya akan membeku-kan organ tubuh kita..."jelas Sheena sambil menahan sakit.
"Terus Sheena...?" Tanya Joker panik saat rasa dingin mulai merembet ke jantung-nya.
"Konon kabar-nya untuk menawarkan racun ini, racun dan penawar-nya itu harus berpadu melalui..."Sheena mendesis tak melanjutkan kata kata-nya.
"Hkkh... melalui..melalui.. apa Sheena.."
"Melalui per-setubuh-an..."Sheena memalingkan muka-nya yang me-merah malu.
"Melalui persetubuhan? Jadi... saya harus bercinta dengan Sheena? Apa tidak ada cara lain?"tanya Joker setengah tak percaya.
Sheena menggeleng perlahan.
"Sebelum ini saya sudah mencoba meminum obat ini oral, anal dan cara lain, tapi hasil-nya sia sia. Hanya cara ini satu satu-nya yang belum saya coba..."jelas Sheena pelan.
Gluk...Joker meneguk ludahnya, bercinta dengan Sheena sahabat dekatnya itu bagi Joker serasa bersetubuh dengan saudari kandungnya sendiri.
"Tapi... Sheena... ??"Joker tampak ragu ragu.
"Aakhh... panas... panas!!" Rintih kesakitan Lily memecah suasana, tubuh molek saudari Ai itu menggeletar kesakitan di tanah.
"Joker jangan ragu lagi, ayo sudah tidak ada waktu lagi, cepat setubuhi kak Lily, keluarkan sperma-mu yang sudah tercampur obat penawar itu dalam rahim-nya!"perintah Sheena pada Joker yang masih bengong.
Sheena mengajak Joker menggendong tubuh Lily dan meletakkannya di atas bed kamar tidur Lily.
"Kalian mau apa? Lily ga mau..." Lily yang masih trauma oleh pemerkosaannya itu, menjerit saat Sheena menelentangkan tubuh-nya dan meregangkan kedua paha punel Lily hingga selangkangan Lily terkuak lebar.
"Kak Lily jangan takut, kami mau menyelamatkan kak Lily"bisik Sheena sambil menggenggam erat tangam Lily.
Pengaruh racun PCC membuat Lily lemas dan pasrah saja saat kaki-nya di buat meng-kangkang oleh Sheena.
Gluk..!!, Joker meneguk ludah melihat gundukan tempik Lily yang merah merekah di sela kemaluan Lily.
Jika dalam kondisi normal, disuguhi tubuh se-elok itu setiap pria pasti akan langsung menubruk-nya.
"Joker cepat setubuhi kak Lily, kalo tidak kau akan mati membeku...!!"hardik Sheena pada Joker yang masih duduk bimbang.
"Hah.. apa? Mati? Bukannya aku tidak terkena racun PCC?"tanya Joker.
"Bodoh!!, penawar racun PCC sebenarnya juga racun yang tak kalah mematikan, dan cairan cinta yang sudah bercampur racun PCC-lah satu satu-nya yang bisa menawarkan-nya"jelas Sheena ngotot.
Jreeng..!!, mendengar penjelasan Sheena barusan membuat Joker paham.
PCC dan penawar-nya adalah pasangan racun yang saling menetralkan dan hanya bisa bereaksi jika bercampur dengan cairan cinta lawan jenis-nya.
"Dasar gendeng...!!, racun ini sangat jahaaat!!"maki Joker, pantas saja organisasi WWW menggunakannya racun ini sebagai senjata andalannya.
"Ayo cepat Joker... tolong kak Lily.."tak membuang waktu Sheena membuka pakaian yang melekat di tubuh Joker satu persatu.
"Kyaa....."Sheena menjerit kaget saat melepas celana Joker dan bertemu pertama kali-nya dengan pedang panjang kapten Joker.
"Gede... gluk... gede banget..."Sheena mengerjap erjapkan mata sipit-nya melihat ukuran batang konti Joker yang belum tegang tapi sudah sepanjang 20 centi lebih dengan diameter hampir 5 centi.
"Oh... eeh... eehh anu.. Sheena... Lily.."Joker menggaruk garuk kepalanya salah tingkah berdiri dengan tubuh telanjang di depan dua gadis elok yang sama sama telanjang bulat.
Setelah terkesima sesaat dengan wujud bongsor konti Joker, Sheena langsung menggenggam-nya.
Sheena tahu konti Joker yang masih mengkeret itu harus di-stimulus supaya berubah ke bentuk tegang maksimal-nya.
Tek...tek... tek... dengan cepat Sheena menggeprek batang konti Joker yang tak muat dalam genggaman-nya itu.
"Oouhh.. Sheenna jangan..."Joker melenguh enak, kocokan tangan halus Sheena berlahan membangkitkan konti Joker dari hibernasi-nya.
"Ayo Joker... cepat.. cepat...!"Melihat konti Joker yang baru setengah ereksi membuat Sheena melirik cemas pada tubuh Lily di sebelahnya yang semakin lemas saja.
Sheena tidak mau buang waktu lagi.
Greep... jari jemari lentik kedua tangan Sheena menggenggam erat batang pejal konti Juve erat erat.
"Sheena... kamu... kamu .. mau apa?" Joker merasakan kemaluannya merinding disko saat bibir Sheena mengecup pentol kontinya mesra.
Untuk mempercepat bangkit-nya batang perkasa Joker, Sheena memutuskan untuk langsung meng-oral konti gede Joker itu.
Slruup... slruup.. dengan raut muka seksi menggemaskan Sheena mulai mengoral batang konti Joker.
Pentol konti Joker yang volume-nya abnormal itu diputer puter, dijilat dan akhirnya dicelup-in dalam kehangatan rongga mulut Sheena.
"Hmmmm....hhmmm...., slruup.."Sheena mendesah desah basah saat mengkulum konti Joker keluar masuk dalam rongga mulut-nya.
Dengan telaten di-isep dan disedot-nya kuat kuat cendawan konti Joker berulang kali.
Kali ini kejantanan Joker tidak bisa tahan lagi, monster kecil itu bangkit dan menggelondong besar di tengah selangkangan Joker.
Dalam keadaan ereksi optimal, volume konti Joker itu hampir mencapai dua kali ukuran normal-nya.
"Yeah Joker..!, akhirnya konti kamu tegang juga, Ayo sekarang cepat setubuhi kak Lily"bisik Sheena pada Joker.
Sheena menuntun pentol konti Joker yang sudah sangat keras itu menuju bibir vagina Lily.
Dengan hati hati Sheena menempelkan cendawan konti Joker pada liang tempik Lily yang sudah basah karena foreplay dengan Sheena tadi.
"Auuh.. jangan.. jangan...!!"Lily bergidik ngeri saat ujung pentol konti Joker menyenggol gundukan tembem tempiknya.
Lily sungguh trauma dengan rasa perih di selangkangan-nya saat Juve merusak ke-perawan-nya tadi.
Melihat erang kesakitan Lily Joker menahan gerakan maju konti-nya.
"Joker jangan ragu..!!, jika tidak melakukan ini maka kita bertiga akan mati" bujuk Sheena.
Joker menggelengkan kepala-nya, jika dia dan Sheena mati maka konsekuensi-nya otomatis Ai harus menghadapi organisasi WWW seorang diri.
"Kak Lily jangan takut.. Joker tidak akan menyakiti kak Lily, cuman ini satu satu-nya cara untuk sembuh dari racun Juve"Sheena mencoba menenangkan Lily, digenggamnya erat tangan Lily yang sesenggukan ketakutan.
"Lily takut... hik..hikk.."sedu sedan Lily.
"Kak Lily jangan takut, lakukan ini demi Ai kak..., kalo kakak mati tentu Ai akan sedih, kak Lily tidak mau Ai sedih kan?" Sheena kembali menarik pentol konti Joker dan menempelkan ke bibir tempik Lily lagi.
"Ai..Ai..., ya kak Lily tidak mau Ai sedih.."Lily mengangguk mantap sambil berlinang air mata.
"Joker ayo ikuti naluri laki laki-mu..."melihat kak Lily sudah lebih tenang, Sheena kemudian berlahan mendorong konti Joker untuk menembus mulut vagina Lily yang ringkih.
Sleephh..., pentol konti Joker menyeruak dan membelah masuk dalam tempik Lily yang seluruh permukaannya rata terlumasi cairan cinta Lily.
"Iyyyyaaaa...." tubuh Lily menggelinjang saat batang besar itu membobol kelamin-nya, konti Joker yang menyumpal tempik-nya sekarang jauh lebih gede dan lebih kekar dari konti Juve tadi
Dinding vagina Lily berkedut kedut kencang, spontan menghisap dan memilin batang yang menembusnya itu.
"Ooouuhh... hahh... hhhaah.." meski sudah berusaha menjaga hati se-sopan mungkin dan menjaga supaya nafsu tak menguasai diri-nya, namun tak urung Joker melenguh enak juga saat kontinya terasa ngilu ngilu enak dipijit oleh dinding tempik Lily.
Tanpa sadar mengikuti naluri jantan-nya Joker mendorong konti-nya dalam.. lebih dalam dan semakin dalam menembus liang tempik Lily.
Breet...breet.. tempik sempit Lily kembali robek.
"Iiiihhh... iiihhh....iiihhh" Lily meng-eang-eong, di genggamnya tangan Sheena erat saat konti raksasa Joker merajai tempik peret-nya.
Rasa-nya sudah tak seperih tadi saat konti Juve memecah selaput darah-nya.
Perlahan rasa perih yang mendera kemaluan Lily memudar, dan berangsur berubah menjadi rasa geli geli enak.
"Ooohh... apa ini? Oooh..." tubuh Lily menggeletar hebat, batang konti Joker yang menyumbat liang wanita-nya menggesek gesek lembut dinding tempiknya menimbulkan sensasi nyaman yang membuat Lily serasa melayang.
Habis perih menyakitkan saat selaput dara-nya pecah, ganti terbitlah rasa nikmat tak terkira yang mendera tubuh Lily.
Slepp.. sleep... batang konti Joker mencelup celup liang tempik Lily, mengikuti naluri-nya Joker dan Lily memadukan kelaminnya.
"Aaah.... aahh...., enak...., aaahh... "Lily yang baru pertama kali-nya mencicipi nikmat-nya sanggama mendesah desah kencang, tanpa sadar Lily malah mengangkangkan kedua kaki-nya makin lebar.
Posisi kaki Lily yang terbuka lebar itu membuat konti jumbo Joker makin mudah dan cepat mendesak masuk dalam liang tempik Lily.
Pok.... pok... pok... kelamin Joker dan Lily yang bertumbukan berkicau merdu.
"Oooh.... ooohh... " ceracau Joker yang mulai terlena nikmat biologis yang mendera tubuh-nya.
Serr.... serr... serr, tanpa bisa ditahan lagi cairan cinta mengucur dari dalam rahim Lily membanjiri liang tempik-nya.
Cairan cinta Lily yang bercampur racun PCC itu merembes masuk ke tubuh Joker, menimbulkan sensasi hangat mencairkan organ organ tubuh Joker yang membeku.
Sebaliknya cairan pre-cum di konti Joker juga melarut dalam kelamin Lily, spontan melunturkan dampak racun PCC dan membuat panas di tubuh Lily adem seketika.
"Aahh.... aahh... aahh..."tubuh Lily melenting lenting saat kocokan konti Joker yang merogol tempiknya makin cepat dan kasar saja.
Gluukk... Sheena yang dari tadi berbaring di sebelah Lily menyaksikan geliat tubuh Lily yang disetubuhi Joker meneguk ludah-nya.
Sheena merasakan kelaminnya ikut meradang dan terasa gatal aneh.
Nafsu birahi mulai melalap diri Sheena yang merasa cemburu pada Lily.
"Joker... joker..., gantian sekarang tolong Sheena juga..."rintih Sheena manja mencari perhatian Joker.
"Apa... Sheena...?"tanya Joker yang sedang masyuk menggenjot tempik Lily.
"Joker... Sheena juga pengen.."raut wajah Sheena menjadi merah padam karena malu terkesan murah-an di mata Joker.
"Sheena juga pengen...?, Sheena pingin digini-in sama Joker?"tanya Joker kembali sambil menoleh ke arah Lily.
Sheena tak menjawab dan malah meregangkan pahanya memamerkan bentuk vagina-nya yang tak kalah ayu dan resik-nya.
"Please masuk-in konti Joker ke tempik Sheena, pleasee Joker..." Sheena sudah tak kenal malu lagi dan secara terang terangan langsung meminta Joker untuk menyetubuhi-nya.
"Glukk..."Joker melirik ke arah gurat vagina Sheena yang menggiurkan.
Gundukan vagina Sheena yang tembem itu membuat konti Joker berdenyut denyut kencang ingin menjajal liang singset itu.
Joker kembali melirik ke wajah Lily, mata Lily terpejam menikmati setiap tumbukan konti Joker ke tempik-nya, sebentar lagi kakak Ai itu bakal menggapai orgasme-nya.
Joker memutuskan untuk memuaskan kedua gadis cantik itu sekaligus.
Sambil tetap menggoyangkan pinggulnya mengulek kelamin Lily, Joker membaringkan tubuh-nya ke bawah selangkangan Sheena.
Joker mencekal pergelangan kaki kiri Sheena dan mengangkatnya tinggi ke atas hingga tempik Sheena terungkap jelas.
"Joker... joker mau apa? Ahhhh... aahhhhhh...." Sheena mendesah panjang saat merasakan ujung lidah Joker mengelus bibir vaginanya.
Slruupp.... slruup... slrruup Joker dengan rakus mencokot dan melumat bibir tempik Sheena.
Dicumbu dan disesap-nya kelamin Sheena, lidah Joker menusuk masuk dan menggelitik klentit imut Sheena.
"Iiih... iihh... iiihh..." tubuh Sheena menggelinjang dahsyat, Sheena merasakan kelamin-nya geringgingan hebat tiap kali lidah Joker mengulik ulik klitorisnya.
"Aah... ahh.... aahg..."Lily tak kalah lantang mendesah, konti gede Juve yang mengobok obok tempiknya membuat Lily lupa daratan dan melengking lengking tak karuan.
Desahan kedua gadis ayu yang tempiknya sedang digocek oleh Joker itu saling bersahutan. Keduanya semakin kencang bergandengan tangan bersama sama mengarungi bahtera kenikmatan bersama Joker.
"Aaaaaaaahhh......." Lily mendesah panjang berbarengan dengan tempik-nya yang deras menyemburkan cairan cinta, pertanda Lily menggapai orgasme-nya.
Tubuh Lily mengejang kaku dan setelah melewati fase orgasme-nya, tubuh seksi Lily kemudian ambruk melunglai ke bed tempat tidur-nya.
Plooop... Joker menarik keluar batang kejantanannya yang masih tegak gagah perkasa dari tempik Lily.
Pentol konti Joker nampak mengkilap basah oleh cairan cinta Lily.
Lily memejamkan mata-nya sambil menggenggam tangan Sheena kencang menikmati sisa sisa ekstase puncak klimak-nya.
Joker berbalik arah ke Sheena.
"Joker... joker.., sekarang giliran Sheena..." bisik Sheena.
Joker berpindah ke bawah tubuh Sheena, di regangkan-nya kedua paha Sheena ke samping hingga membuat kemaluan Sheena kini terbuka malu.
Tsk... tsk..., Joker berdecak kagum menatap panorama bukit kemaluan Sheena yang resik menawan.
"Oooh... Sheena tempik-mu sungguh sempurna..."Joker memuji gurat tipis tempik Sheena yang putih mulus dengan bulu bulu pubis lembut merambati dinding selangkangan Sheena.
Meski Sheena pernah diperkosa brutal oleh tuan Otaku, namun bentuk tempik Sheena ini masih seperti perawan batin Joker saat menyadari garis vagina Sheena yang lurus dan rapi itu.
Sepertinya berkat perawatan rutin dan dibantu ramuan ramuan kecantikan buatannya sendiri maka tempik Sheena terlihat kembali seperti perawan orisinil.
"Aahh... Joker... jangan lihat kaya gitu,Sheena jadi maluu..." Sheena menyilangkan tangan-nya menutupi vagina-nya dari tatapan Juve.
"Sheena kamu sangat cantik"bisik Joker pelan di telinga Sheena sambil menudingkan batang konti-nya tepat ke hadapan gerbang vagina gadis bermata sipit itu.
Slleph..., Joker mendorong pelan pentol konti-nya membelah duren Sheena hingga ujung konti Joker yang membendol besar masuk dalam liang sempit itu.
"Aaah... aaahh..., sakit..."rintih Sheena saat batang pejal itu perlahan mengisi penuh rongga vagina-nya.
Konti raksasa Joker sungguh kegede-an buat vagina imut Sheena.
"Hosh... hosh.. ooohh... oooh!!" Joker melenguh enak merasakan denyut hangat dinding tempik Sheena yang seakan memijit batang baja Joker.
Joker menggeyolkan pinggulnya mencoba mendorong kontinya masuk lebih dalam ke dalam lembah vagina Sheena.
Duugh.. laju pentol konti Joker saat membelah liang tempik Sheena terhenti saat konti Joker seakan menabrak sehelai kelambu dalam rongga tempik Sheena.
"Joker...aaahh.. ahhh..."Sheena menggelinjang kesakitan.
"Hosh... hosh... tak mungkin ini selaput dara Sheena, bukankah Sheena sudah tak lagi perawan.." geleng Joker tak percaya laju kontinya terhadang selaput dara Sheena.
Sheena terdiam dengan wajah merah malu.
Tuan Otaku pimpinan WWW yang terbunuh di white lotus spa, dengan jahat telah memperdaya dan memperkosa brutal Sheena, saat gadis oriental itu mulai bergabung dengan organisasi WWW.
Cerita langsung dari mulut Sheena akan kejahatan WWw itulah salah satu alasan kenapa Joker mulai muak dan akhir-nya memutuskan mengkhianati organisasi hitam itu.
"Arrghh....!!" Joker mencengkeram kencang kedua dengkul Sheena, dibentang-nya kedua paha Sheena lebar lebar kemudian dengan kekuatan penuh Joker menghujamkan tongkat cagak langit diselangkangannya hingga amblas seluruhnya dalam tempik Sheena.
"Joker... joker..., aaaiiiiyyaaa....." Sheena meringis kesakitan, tubuhnya menggeletar tak karuan saat batang konti Joker menyobek dan merogol tempiknya.
Cresshh.... darah segar meleleh keluar melalui sela bibir vagina Sheena, pertanda ini pertama kalinya belantara kewanitaan gadis oriental itu terjamah.
"Sheena... kamu .. kamu masih perawan?" Joker melotot tak percaya saat selaput dara Sheena pecah oleh konti-nya.
Apa selama ini cerita Sheena pada Joker tentang kejadian pemerkosaan Otaku hanyalah dusta belaka