Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY HOLY GRAIL WAR - Update Side Story: Adam's Bad Ending !

Siapa yang harus jadi 5 member / ex member kandidat?

  • Gracia

    Votes: 121 45,3%
  • Shani

    Votes: 119 44,6%
  • Vanka

    Votes: 91 34,1%
  • Kinal

    Votes: 42 15,7%
  • Naomi

    Votes: 133 49,8%
  • Vienny

    Votes: 88 33,0%
  • Melati

    Votes: 54 20,2%
  • Yupi

    Votes: 120 44,9%
  • Silahkan comment jika tidak ada pilihannya disini

    Votes: 25 9,4%

  • Total voters
    267
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Upupupupupup

dbsm bisa ni. atau pengen nya si si amel aatu lala wkwkwk. jadi di ajak ke undangan gt terus yang cowo sama cw di pisah nah si cw di pisah untuk di periksa biar ga bawa yang mencurigakan nah dia di bawa ke suatu ruangan terus di perkosaa wkwk
Hmmm ini menarik nih untuk dijadikan side story atau Holy Grail 2 wkwkwkwk


Jinan dibikin mendominasi menarik sih
Vibes jinan mendominasi tuh oke juga sih, noted hu :D


Enaknya sih gantian Jinan yang dijadikan budak kesepuluh penjaga yang ada disana. Dijadikan ga lebih sebagai tempat pembuangan pedjuh. Dengan kemampuan si Playmaker, kesepuluh penjaga disana malah jadi tunduk sama Veranda dan Yupi. :pandajahat:
MENARIK WKWKW :D
Ditunggu ya, kemungkinan bakal ane adaptasi dari ini kemudian dikembangin :D


Up up up up up up
Bikin tenda dulu.
up up up wajib lanjut

masih pada nunggu gak? Kalo masih pada nunggu ane updatin :D
Soalnya makin sini makin sepi rasanya wkwkwk
 
Hmmm ini menarik nih untuk dijadikan side story atau Holy Grail 2 wkwkwkwk



Vibes jinan mendominasi tuh oke juga sih, noted hu :D



MENARIK WKWKW :D
Ditunggu ya, kemungkinan bakal ane adaptasi dari ini kemudian dikembangin :D






masih pada nunggu gak? Kalo masih pada nunggu ane updatin :D
Soalnya makin sini makin sepi rasanya wkwkwk
sung hu update, masih menunggu
 
Chapter 30: Veranda Slavery Market’s Adam vs Jinan





‘Hey kawan…’



‘Kau tau siapa yang akan tampil dari narasi awal ini bukan? Betul sekali, ini aku Adam! Peserta keempat Holy Grail, si Playmaker yang hoki!’



‘Sekarang aku sedang mengintip dari kaca bangunan timur Villa Melody, tempat Jinan dan 10 penjaganya berjaga, juga Veranda dan Yupi yang baru saja masuk kedalam bangunan.’



‘Jujur saja, memperhatikan perawakan kekar dari kesepuluh penjaga tersebut, nyaliku langsung ciut! Tapi Veranda sialan ini terus menerus memaksaku untuk berani, karena kemampuan Playmaker ku hanya bisa aktif jika aku percaya diri.’



‘Benar sih aku harus gunakan kemampuanku, tapi orang waras mana yang bisa percaya diri melihat 10 penjaga kekar? Jangankan penjaganya, Jinan nya sendiri pun menurutku menyeramkan! Betul memang wajahnya cantik dan tubuh atletisnya menawan, namun tatapannya begitu mencekam.’



‘Karena belum siap, Veranda menyuruhku mengumpulkan nyali dan kepercayaan diri diluar Villa Melody, sementara itu ia dan Yupi akan masuk duluan.’



‘Duhh merepotkan sekali, gak sih?’



‘Dia sih merasa percaya diri karena ia merasa Melody memiliki hutang pada perusahaan Veranda Slavery Market, namun tetap saja mengkhawatirkan…’



‘Sekarang, bagaimana coba caranya mengumpulkan kepercayaan diri?’



---

***

---

Bagian Timur Villa Melody, Benteng Jinan.





IMG-5814.jpg
IMG-5809.jpg
IMG-5806.jpg






Tampak Veranda berdiri tegap dihadapan Jinan yang duduk di atas salah satu penjaga berperawakan kekar, sementara penjaga sisanya berbaris disamping Jinan. Yupi yang sama ciutnya seperti Adam pun hanya bisa bersembunyi dibalik keberanian Veranda.



Tempaan dari dunia underground yang gelap mungkin membuat Veranda bernyali besar, apalagi ia memiliki perusahaan budak terbesar di Indonesia. Meski begitu, memang agaknya ceroboh menghadapi Jinan hanya Bersama Yupi, jika ada hal yang tidak diinginkan, maka satu – satunya jalan keluar adalah berharap Adam mulai mendapatkan kepercayaan dirinya, agar kemampuan Playmaker aktif.



“Cuma berdua nih?” Tanya Jinan dengan senyum yang dibuat ramah.



“Iya, kenapa? Boleh aku ketemu Melody? Ada urusan kerjaan nih.” Ucap Veranda santai dengan senyum yang juga dibuat – buat.



“N-Nyonya Veranda… Apa kita akan baik – baik saja?” Tanya Yupi yang gemetaran memegang blazer veranda dari belakang dengan ekspresi lugu ketakutan.



“Tenang saja, kita kan kesini Cuma ingin dapatkan klarifikasi dari Melody.” Ucap Veranda masih sambil menatap Jinan, kemudian ia berbisik pelan pada Yupi setelahnya, “Berdoa saja Yupi, semoga pecundang itu dapat kepercayaan diri.’



Jinan beranjak dari tubuh pria kekar yang ia duduki, kemudian berjalan elegan beberapa meter mendekati Yupi dan Veranda.



“Maaf Melody nya sibuk. Sekarang giliranku yang bertanya, Adam dimana?” Tanya Jinan dengan ekspresi yang berubah dingin.



“Heee? Adam siapa ya? Suaminya Mbak Inul Daratista?” Tanya Veranda balik dengan wajah konyol berpura – pura tak mengenali Adam.



“I-Iya, Adam siapa sih? Manusia pertama di bumi?” Sahut Yupi yang memasang ekspresi konyol seperti Veranda.



“Kalian mengejekku yah?” Tanya Jinan dengan ekspresi terganggu. Tentu saja ia bisa melihat kebohongan dari ekspresi konyol tersebut, juga ia memang sudah dibekali informasi dari Melody.



“Enggak lah masa kita ngejekin tuan rumah… Hehe… He…” Veranda perlahan berjalan mundur melihat Jinan yang terusik.



“I-Iya betul tuh kata nyonya Veranda… Hehehee…” Sahut Yupi.



“Penjaga!”



“Siap!”



Teriakan Jinan sontak membuat seisi ruangan bergema dengan sahutan dari para penjaganya, Veranda yang berusaha mundur untuk hendak kabur pun terhenti. Yupi mulai berkeringat melihat keadaan yang semakin tidak beres. Ide langsung untuk menerobos Villa Melody tanpa keberanian Adam memanglah buruk.



“Menurut kalian, dua gadis ini cantik tidak?” Tanya Jinan.




IMG-5811.jpg
IMG-5808.jpg





“Hehehehe cantik, apalagi yang tinggi pake blazer, kaya artis – artis bokep!” Ucap salah satu penjaga.



“Gw lebih suka yang berkulit putih pendek itu, wajahnya lucu! Enak pasti kalo disepongin sama yang satu itu!” Sahut penjaga lainnya.



“Sialan gw jadi ngaceng!”



“Apa perintahmu, Jinan?”



Satu persatu para penjaga kekar itu mulai berfantasi hal – hal mesum melihat betapa cantik dan sexynya Veranda dan Yupi dihadapan mereka. Beberapa juga mulai bergumam dan mengucapkan hal – hal yang tidak pantas.



“Kalau kalian emang nafsu sama mereka, kalian nikmatin aja tubuh mereka berdua, kuizinkan!” Ucap Jinan lantang dengan senyum licik di wajah eksotis nan cantiknya.



“EH?! EH?! TUNGGU DULU!!!” Veranda dan Yupi mulai panik, namun upaya mereka untuk kabur sepertinya sudah tak akan bisa.



Dalam benak Jinan, ia mengizinkan para penjaga untuk melakukan Tindakan cabul pada mereka berdua karena mungkin dengan seperti itu, Adam akan muncul dan menyelamatkan Yupi dan Veranda. Namun satu hal yang tak Jinan ketahui, Adam kini tengah ciut berada diluar bangunan masih ketakutan untuk masuk.



“LETZGOOO!!!” Seru penjaga itu, setengah berlari menuju Yupi, setengahnya lagi menuju Veranda.



“Aaaaaaahhhh!” Yupi yang terpojokan di dinding berteriak, dengan harap Adam mendengarnya.



Lima penjaga mesum yang kini sudah mendempeti Yupi mulai menggerayangi tubuhnya. Ada yang mengelus kaki mulusnya Yupi yang terekspos karena hanya mengenakan kaos dan hotpants. Ada juga yang meremas – remas toket Yupi, yang memang tidak terlalu besar namun nyaman untuk digenggam.



“Aaaannghhh! Kyaaaahh! Tolong, Nyonya Veranda!” Erang Yupi berusaha menjulurkan tangan pada Veranda meminta pertolongan.



“Cantik – cantik, kalo mengerang kok berisik sih, sini om cium!” Ucap salah satu penjaga yang sedari tadi kesulitan mendapat spot dari tubuh Yupi.



“MMPHHMMSSSHHH” Yupi menggelinjang mendapatkan mulutnya dikulum oleh penjaga tersebut.



Sang penjaga mengkulum paksa mulut Cindy Yuvia hingga lumer dan basah, Yupi yang tak mampu melawan hanya bisa mengikuti permainannya. Memang ia tak menginginkan ini, namun tubuhnya yang telah dilatih Veranda untuk seks tak bisa menolak kuluman lidah yang dimainkan oleh penjaga tersebut. Lidah yang dijulurkan oleh penjaga kekar tersebut disedot oleh Yupi bak kehausan.



“Wiihhhh gampang banget nih lonte mungil satu ini, langsung sange gitu doang!” Ucap salah satu penjaga lain yang sedang memainkan toket Yupi.



Bagaimana pun juga, lima orang berperawakan kekar sedang meremas dan mengelus tubuhnya, ditambah satu orang mengulum hebat mulut Yupi, tak mungkin wanita manapun dapat menolak rasa nikmat satu ini meski tidak diinginkan.



“MMMPHHMSSSHHH… AHHHH…” Yupi mengerang dan menggelinjang.



Ia yang sudah berkeringan akibat gugup pun kini malah lebih deras, seluruh tubuhnya basah kuyup oleh keringat membasahi kulit putih bak sutera. Kaosnya tampak basah oleh keringat memperlihatkan tubuhnya serta bra pink.



“Y-Yupi… Bertahanlah!” Sahut Veranda yang juga berusaha menggapai Yupi namun dihadang oleh lima penjaga lainnya.



Berbeda dengan kelima penjaga yang sudah bernafsu langsung menggerayangi Yupi, lima penjaga yang mendatangi Veranda membuat barikade diantara Veranda yang juga terpojok di tembok.



“Duduklah.” Ucap salah satu penjaga memperintah Veranda.



“Hah?! Kalian dibayar berapa sih sama Melody?! Aku juga bisa bayar kalian semua, lima kali lipat!” Ucap Veranda sombong.



“Lonte. Duduk.” Ucap sang penjaga dengan ekspresi dingin.



Paham bahwa orang – orang ini tidak akan mendengarkannya, Veranda berusaha menuruti apa mau mereka dan duduk. Kini posisi Veranda yang terduduk dilingkari oleh lima penjaga tersebut, seperti adegan di film bokep.



Kelima penjaga yang Bersama Veranda itu menyeringai jahat dengan sorot mata mesum yang memperhatikan lekukan demi lekukan dari tubuh sexy Veranda. Sontak mereka berlima membuka celana secara bersamaan, menyembulkan lima kontol keras dihadapan wajah Veranda.



“Anj—” Veranda hendak berucap kasar namun terhenti akibat kejutan dari ukuran kontol lima penjaga tersebut, ‘Gila gede banget, punya mantan gue ataupun Adam ga ada apa – apanya dibanding punya mereka…’



“Puasin kita semua dong, cewek bossy…” Pinta salah satu dari penjaga.



Veranda tak punya pilihan lain selain memuaskan kelima penjaga ini jika ingin bernegosiasi, maka ia mulai membuka blazernya, memperlihatkan belahan dada besar yang hanya ditutupi oleh tanktop putih.



“Yaudah cepet ya ngecrotnya, biar kita bisa negosiasi habis ini…” Ucap Veranda sinis, meski sorot matanya tampak penasaran melihat kontol besar mereka.



Veranda mulai bermain, kedua tangannya menggapai kontol dari dua penjaga, sementara satu penjaga yang sudah kepalang sange memaksa kontolnya untuk masuk kedalam mulut Veranda. Pemandangan yang sangat menggairahkan melihat Veranda yang biasanya tampak bossy kini dipaksa mengulum kontol sambil mengocok dua kontol lainnya.



“nnGHHHMMMPHHHFFF” Ve mengerang merasakan betapa besarnya kontol yang masuk kedalam mulutnya.



“Hahahaha, kapan lagi kan aku bisa lihat dua seniorku di gangbang kaya budak sex gini! Sekarang, keluarlah Adam!” Ucap Jinan sambil tertawa menonton kedua seniornya dihajar ramai – ramai.



Siaal.. Enak banget kontol penjaga satu ini, gede berurat dan mainnya kasar…’ Gumam Veranda dalam hatinya.



Ini bahaya… Kalau semua ini gak berhenti segera, gw bisa kehilangan akan dan nurutin kesangean gw!’



‘Bisa – bisa gw jadi budak para penjaga ini kalo gak ada perlawanan dalam waktu dekat…’



‘Duhhh dimana sih si pecundang itu, kok masih belum muncul juga…’



‘Kan sayang juga Yupi, budak sex mahal gw main dihajar gitu aja sama kuli – kuli sialan ini’



‘Cepatlah datang, Adam!’



---

***

---​



Diluar Bangunan Timur, Villa Melody



Adam sedari tadi bermondar – mandir diluar bangunan timur dengan wajah khawatir dan gundah gulana. Ia memikirkan bagaimana caranya mendapatkan nyali dan kepercayaan diri, sebab dengan bermodal 2 hal itu saja, sudah dipastikan ia akan beruntung dan semesta akan membantunya, bahkan untuk melawan para penjaga kekar didalam sana.



Namun akibat sifatnya yang sama lugunya dengan Yupi, ia sudah ciut duluan melihat betapa menyeramkannya kesepuluh penjaga didalamnya. Ditambah lagi kini mereka sedang berusaha melecehkan bossnya Veranda, dan belahan jiwanya Yupi.



Ia ingin menangis, kabur atau hilang dari muka bumi, namun ia sadar ia tak bisa melakukan semua hal itu. Apalagi setelah ia berjanji akan membebaskan Yupi dari cengkraman Veranda Slavery Market dengan cara memenangkan Holy Grail War.



“Sial! Gimana caranya aku bisa berani! Kumohonn Playmaker berfungsilah, ada dua wanita yang membutuhkan pertolonganku didalam sana!” Bentak Adam pada dirinya sendiri sambil memukuli kepalanya.



“AAAANGGHHHH! TOLOONGGHHH!”



Ia sontak menoleh lalu mengintip kedalam, suara lolongan barusan itu adalah berasal dari Yupi, belahan jiwanya. Ia melihat baju Yupi diobrak abrik seraya digerayangi oleh para penjaga, juga raut wajah Yupi yang ketakutan berlinang air mata.



Mata Adam terbelalak, tubuhnya lemas, ia merasa lemah karena tak bisa melakukan apapun.



Tanpa disadari, mata Adam mulai basah, ia hendak menangisi betapa lemahnya dia.



Secara sekejap pun perjanjiannya dengan Yupi di Basement Veranda terbesit dalam benaknya…







BRUKKK



Adam mendorong tubuh Yupi hingga terlentang dipermukaan ranjang dengan posisi Adam menindihnya dari atas. Muka mereka saling tatap, Adam menatap Yupi dengan tatapan nanar penuh kecemasan akan kejiwaan dari sang idola. Sementara Yupi mulai goyah pertahanannya, matanya mulai menampakan sorot yang mengisyaratkan permintaan tolong.



“T-Tuan...” Bisik Yupi sedikit gemetar.



“Panggil aku Adam... Tidak usah pakai tuan... Aku akan membebaskanmu...” Balas Adam sambil mendekatkan wajahnya pada Yupi.





Benar… Ini semua bukan soalku…’



‘Bukan soal Jinan dan penjaga – penjaganya yang sialan itu…’



‘Bukan juga soal Veranda…’



‘Ini adalah soal Cindy Yuvia…’



‘SOAL YUPI!’



Adam mundur dari kaca pengintip dari mintu tersebut, ia beranjak kehadapan pintu dengan dada yang tegap. Sorot matanya yakin dan pasti, kedua tangannya terkepal keras, ia telah mendapatkan resolusinya untuk berani.



Seluruh tubuhnya bak dialiri oleh kepercayaan diri dan keberanian, ‘Hanya Lihat Kedepan’ itulah yang Adam perlukan saat ini…



Biarkan Playmaker memainkan semesta untuknya…



Ia beranjak, dipeganglah gagang pintu masuk kedalam bangunan tersebut…



---

***

---​



Rooftop Villa Melody



“Apa maksudmu dengan aku yang akan menjadi hal menarik hari ini?” Tanya Melody sinis pada Cero.



Cero menyeringai misterius, ia meletakkan gelas wine yang ia minum sedari tadi. Kemudian ia berjalan lalu berdiri diatas pagar pembatas rooftop tersebut, sama seperti saat ia datang secara tiba – tiba.



“Melody, kukira Holy Grail nanti adalah event yang sesungguhnya… Tapi aku harus berterima kasih padamu karena sudah menjadi bagian dari event yang menjembatani para peserta menuju Holy Grail…” Ucap Cero secara misterius membelakangi Melody.



Melody dibuat diam penasaran, namun juga merasa tidak nyaman atas apa yang akan terjadi padanya.



“Sebagai mantan sahabat kerja, kusarankan kau untuk lari sekarang juga jika kau ingin selamat…” Lanjut Cero.



Melody masih diam tegang.



“Well, tapi kurasa sudah terlambat… Kutunggu kau dibawah ya, Melody.” Ucap Cero.



Sang pria misterius pun langsung loncat dari ketinggian rooftop Melody, meninggalkan Melody sendiri dalam tegang. Manusia normal pasti akan mati dalam lompatan tersebut, namun Cero yang misterius pun tak diketahui apakah ia manusia atau bukan.



“Apa – apaan sialan itu… Kenapa dia mengancamku—” Gumam Melody yang segera dipotong oleh sesuatu.



BRAAAAAKKKKK



Pintu menuju rooftop tersebut terpental bak dihantam Meriam jauh jatuh dari atas Villa, sontak Melody yang sendirian diatas sana menoleh penuh kejut kearah suara.



“NGOIKNGOIKK NGOIKK NGOIKKK!!! GUAAAARGGGHHH!!!” Kodrat tertawa dengan ciri khasnya yang aneh seperti babi, diatas pundaknya duduk Natalia dengan anggun.



“Hai lonte, jadi elo biang masalah dari semua ini…” Ucap Natalia dengan senyum menyeringai yang mencekam.



“K-Kalian?!” Melody terkejut, ia menjatuhkan gelas wine yang ia genggam melihat dua sosok paling berbahaya dalam turnamen Holy Grail.



Duo Konat, Kodrat-Natalia telah tiba dihadapan Melody!







---

***

---​





BRAKKK



Pintu bangunan timur dibuka secara mendadak, para penjaga yang sedang menggerayangi Yupi dan Veranda sontak menoleh ke sumber suara, begitu pula dengan Jinan…



“H-Hahhh… Dia siapa…” Ucap salah satu penjaga heran.



“Lebih tepatnya, dia kenapa…” Balas salah satu penjaga lain.



“Adam akhirnya datang juga! Eh, tapi…” Sahut Yupi sumringah melihat hadirnya Adam, namun ada hal aneh yang membuat Yupi terheran – heran.



“BHAHAHAHA! Aku gak nyangka, ternyata gitu caramu mengumpulkan keberanian?” Ucap Veranda menertawai penampilan Adam.



“Kau Adam? Atau orang gila?” Tanya Jinan keheranan melihat hal aneh dihadapannya.



Seisi ruangan dibuat melongo keheranan melihat Adam yang baru saja masuk secara tiba – tiba melalui pintu. Bukan karena keberanian atau kepercayaan dirinya, tapi karena penampilannya.



“Aku datang!”



Bagaimana tidak? Adam telanjang bulat dihadapan semua orang diruangan tersebut, entah apa alasannya telanjang seperti itu. Mungkin ia merasa lebih percaya diri sambil telanjang?



“BHAHAHAHAHAHA! AKU DATANG KATANYA?!” Sontak seisi ruangan tertawa terbahak – bahak melihat tingkah laku konyol Adam.



Namun hal yang tak mereka ketahui, sorot mata Adam tak padam sama sekali menatap Jinan dengan tajam. Tekadnya bulat untuk memberi Jinan pelajaran telah menyakiti dan berusaha memperkosa belahan jiwanya. Juga satu hal lain yang tak mereka ketahui, saat ini, Playmaker telah aktif.



“gggraaaaaAAAAAGGGGHHHHHHHHH!!!”



Adam yang kurus kering berlari telanjang menuju Jinan dengan kontol yang telah tegang, akibat kedatangannya yang nyeleneh, para penjaga tak sempat beranjak dari tempat mereka masing – masing untuk melindungi Jinan.



Begitu pula Jinan yang masih bengong tak bisa mencerna hal aneh yang sedang terjadi saat ini hanya bisa melotot melihat Adam lari kearahnya dengan mulut menganga.



“Aku cinta padamu, Playmaker!” Ucap Adam penuh percaya diri melihat peluang yang begitu mulus dihadapannya, disuguhkan langsung oleh semesta.



Tepat saat ia berada dihadapan Jinan, ia melompat dalam jarak yang sangat dekat, kontolnya yang sudah tegang mengacung bagaikan anak panah yang siap menembus perisai pertahanan lawan.



Lalu…



HAPPPP



“MMPPPHHH!!!”



Jinan terkejut mendapati mulutnya yang menganga berhasil ditancapkan kontol dari Adam yang barusan berlari kearahnya. Karena ketidak seimbangan, tubuh Jinan terjatuh dengan Adam berjongkok tepat dihadapan mukanya, dengan kontol masuk kedalam mulut Jinan.





IMG-5815.jpg






“Jinan! Ahhh!!!! Dari dulu aku suka ngebayangin kamu, sekarang akhirnya bisa masukin kontol ke mulut kamu aargghh!” Ucap Adam sambil memaju mundurkan pinggangnya menghantam tenggorokkan mulut Jinan.



“MMpphhmmmmsshhh!! Nnghhhhghh!!! Nghghh!!” Jinan meronta berusaha melawan, namun posisinya saat ini sangatlah tidak menguntungkan.



Adam menjambak rambut Jinan, memaju – mundurkan kepalanya berbarengan dengan Gerakan pinggulnya, kontolnya terus menerus menghantam Jinan tanpa ragu. Yang ada dipikiran Adam saat ini hanyalah: orgasme. Sebab ia berpikir mungkin dengan membuat Jinan trauma, para penjaganya akan dibuat mundur.



“H-Hey! Kenapa kalian diam saja? Ayo bantu Jinan!” Panggil salah satu penjaga yang baru saja tersadar dari kejadian aneh yang terjadi begitu cepat.



Beberapa sempat beranjak dari Yupi, hendak menolong Jinan yang sedang terkena serangan seksual dari Adam.



“O-Om…” Sahut Yupi.



Para penjaga yang tadi baru saja hendak menolong Jinan terhenti, Kembali menoleh kearah Yupi. Tampak Yupi memasang wajah lugu yang menggairahkan, sambil meliuk – liukan badannya berusaha menggoda mereka.





IMG-5807.jpg






Yupi sedang mendistraksi para penjaga!



“Yupi tadi lagi enak digrepe sama omnya, kok malah ditinggalin? Huh! Yupi sebel!” Ucapnya sambil mengeluarkan kalimat pamungkas.



GLEK



Para penjaga yang hendak menolong Jinan pun Kembali kepada Yupi, nafsu telah membutakan mereka. Sama seperti Adam, kini mereka hanya ingin menyetubuhi Yupi, persetan dengan pekerjaan.



Sementara itu, kelima penjaga dibagian Veranda tampak kesulitan untuk pergi membantu Jinan. Veranda berhasil menjepit Kontol mereka dari segala arah!



Dua di masing – masing tangan, satu pada mulutnya, satu lagi ia jepit dengan ketiaknya, dan yang terakhir ia jepit diantara paha dan betisnya. Benar – benar seperti adegan bokep atau komik hentai bergenre gangbang, Veranda menguasai permainan tersebut.



“SHHLURPOPHSSS SHHPPSHH”




IMG-5810.jpg







Hajar jalang satu itu, Adam! Biar aku dan yupi yang menyita waktu mereka!’ Gumam Veranda dalam hatinya.



Kembali pada Adam dan Jinan, nampaknya Adam yang memang tidak terlalu kuat untuk main lama dibanding peserta Holy Grail lainnya mulai berkontraksi sambil menjambaki rambut Jinan.



“NGGHHHH NGHHHAAAHHH MMPPHHSS!!!” Jinan mengerang tak berdaya, ia meronta kesulitan untuk bangun dari posisinya.



“Jinann… Jinannn… Ahhhh!!! Mau keluaarhhh!!!”



SPPPLRRRTTT SPLRRRRT SPLRRTT



Semprotan air mani hangat memenuhi tenggorokan hingga perut Jinan, beberapa bahkan sampai menyebul keluar dari mulutnya. Mata Jinan tampak memutih mendapatkan orgasme luar biasa dari Adam.



Dalam beberapa saat ia melenguh, Jinan Kembali pada akal sehatnya, melihat Adam yang melunglai akibat orgasme ia mendorong jatuh Adam ke lantai lalu hendak berdiri.



BRAKKK



Namun lantai licin akibat keringat yang dikucurkan Adam membuatnya jatuh Kembali ke lantai, ia kebingungan mengapa banyak sekali halangan yang ia hadapi hanya untuk sekedar berdiri. Satu hal yang tak ia ketahui, semua halangan itu dihadirkan oleh semesta melalui kemampuan Playmaker, kemampuan yang membuat Adam selalu beruntung, dan membuat lawannya selalu sial.



“Bajingan! Kenapa kalian tidak menolongku! Lalu kenapa pula aku tiba – tiba sesial ini?!” Umpat Jinan yang kesulitan berdiri akibat lantai yang basah hingga membuatnya tak bisa berdiri, juga para penjaga yang keasikan bermain dengan Yupi dan Veranda.



Semua sesuai dengan keinginan Playmaker.



Berbeda dengan Jinan, Adam dapat berdiri dengan cepat dan mudah.



“Kau akan selalu sial selama aku disini, sebab aku adalah orang paling beruntung di muka bumi…” Ucap Adam mantap.



“Terimakasih ya udah boleh ngecrot didalam mulutmu, Jinan.” Ucap Adam dengan nafas yang terhela – hela.



Sementara itu, Veranda tampak sibuk menghadapi para penjaga yang juga berkontraksi.



SPLLRRTT SPLRRT SPLRRT



Kelima penjaga berkontraksi secara bersamaan, menyemproti Veranda hingga seluruh tubuhnya banjir oleh air mani bak bukkake.



Setelah beberapa saat, Veranda beranjak dari duduknya, disusul oleh kelima penjaga yang melingkarinya jatuh terduduk lemas akibat betapa hebatnya orgasme yang mereka rasakan barusan. Veranda is indeed a top notch bitch.



“Baiklah, dengarkan aku kalian semua!” Teriak Veranda membuat hening seluruh penjaga yang melingkarinya dan juga yang sedang sibuk memainkan tubuh Yupi.



“Kalian kan bekerja untuk Melody… Berapapun bayaran kalian, biar kubayar 10 kali lipat! Namun berpalinglah ke pihak kami!” Ucap Veranda.



Kelima penjaga yang telah orgasme pun sudah Kembali ke akal sehat mereka, mereka sadar 10 kali lipat uang bayaran mereka dari Melody adalah nominal yang sangat besar. Mereka pun sadar bahwa Veranda memanglah pemilik perusahaan budak terbesar di Indonesia dari informasi yang Melody berikan, maka tidak mungkin kalau Veranda berbohong.



Mereka yang sedang menggerayangi Yupi pun segera berhenti dan mendekati Veranda, berbaris bersamaan dengan orang – orang yang baru saja memberikan bukkake pada Veranda.


“Kami siap mengikutimu, Nyonya Veranda.” Ucap mereka secara bersamaan.



Veranda menyeringai, melihat kemenangan mereka hadir berkat Playmaker.



“Baiklah, sekarang tugas pertama kalian adalah…”



“PERKOSA JINAN SI LONTE BINAL DISANA!”



“Eh?! Eh?! Tunggu dulu! Jangan!” Jinan yang merasa sudah kalah dan terpojokan berusaha untuk berdiri dan kabur.



Kali ini ia berhasil untuk beranjak dan berlari, namun Kembali lagi, sialnya kaki Jinan menabrak kaki meja yang berada tak jauh sesaat setelah ia beranjak untuk lari.


“ADUUHH! AHHHH!!” Jinan meringis kesakitan dan terjatuh.



Adam, Veranda dan Yupi Kembali berkumpul, mereka hanya bisa melihat Jinan kesulitan untuk pergi dari tempat ini akibat ulah Playmaker. Ketiganya segera membersihkan diri menggunakan alat yang ada disekitar situ, lalu mengenakan pakaian.



Setelah sakitnya pudar, Jinan membuka matanya, kesepuluh penjaga yang seharusnya tunduk padanya kini melingkarinya.



Pada titik ini, Jinan sadar bahwa ia takkan bisa lari dari cengkraman semesta Playmaker. Tubuhnya menggigil ketakutan, Jinan yang bossy kini tak lebih dari sebatas mangsa untuk para bawahannya yang rendah.



“Plis… Jangan sakiti aku… Plis…” Ronta Jinan ketakutan melihat penjaga yang awalnya ia suruh – suruh.



“SIKAATTTT!!!” Seru mereka penuh nafsu melihat betapa sexynya Jinan dalam keadaan terpojok.



“KYAAAAAAHHHHHHH!!!”



Mereka bersepuluh membantai Jinan secara brutal, pakaian yang Jinan pakai dirobek secara paksa membuatnya telanjang dalam waktu yang singkat.



PLAKKK



Beberapa orang mulai menampari wajah lugu cantik Jinan, juga paha dan pantat mulus kecoklatan. Mereka semua sudah berada dalam keadaan telanjang bersamaan dengan Jinan, hanya tinggal menunggu eksekusi utama.



“Ampunn.. Pliss ampunn… Aku Cuma menuruti perintah Melody… Aku gak lebih dari cewek rendahan yang takluk sama cowok… Kumohon ampuni aku… Hikksss…” Ucap Jinan memohon ampun pada sepuluh cowok kekar yang melingkarinya.



“Kasian juga ya, suruh berhenti kali, Nyonya Veranda?” Tanya Adam melihat Jinan watir.



“Udah susah, para penjaga itu nafsunya gede, gabakal bisa diberhentiin… Liat aja nih…” Ucap Veranda sambil menyodorkan beberapa bercik peju yang ada di tubuhnya.



“EWWWW!!!” Adam sontak bersembunyi penuh geli dibalik tubuh Yupi.



“Hihihi Adam keren banget tadi datang telanjang gitu!” Ucap Yupi.



Kemenangan sudah diambil, mereka bertiga pun Kembali beranjak menuju rooftop Melody untuk menagih apa yang ingin mereka tanyakan, meninggalkan Jinan yang dihajar ramai – ramai.



.



.



.





IMG-5813.jpg




ZLEBBBB ZLEBBB ZLEBBB



“AHHHNGGGHHHH!! AMPUNN! AMPUNN TUAN! JINAN MINTA AMPUN!”



“Yakin nih, ini cewek yang beberapa saat lalu memperintah kita?” Tanya salah satu penjaga.



“Iya njir, sekarang dia malah jadi babu rendahan yang minta ampun ampunan.” Balas penjaga lainnya.



Sudah lebih dari 5 ronde, berarti 5 kali orgasme, Jinan digilir ramai – ramai oleh para penjaga, namun siksaan tersebut masih belum juga berakhir.



ZLEEBB ZLWEBBBB ZLEBBB.



Seluruh lubang ditubuh Jinan sudah dijebol oleh kontol besar dari para penjaga yang super kekar itu, namun mereka masih belum puas. Tampak memek serta anusnya masih dihajar terus menerus oleh dua penjaga dengan badan paling kekar.



“ANNGGHHHH!! JINAN MINTA AMPUNN!! TOLONNNGHHH!! TOLONGGHH!!!”



Sementara itu delapan penjaga lainnya menghajar Jinan dengan kontol di berbagai tempat di tubuh Jinan. Ada 2 di masing – masing tubuh Jinan, 2 di sodok ke permukaan ketiak Jinan, 1 dijepit oleh toket kecilnya yang kenyal, 2 dijepit diantara paha dan betis, lalu satu lagi digesek di wajah cantik Jinan yang tealah ternodai.



“AGGGHHHHH! KONTOLLL! KONTOLLLHH!! ENAK BANGETT!! TAPI SAKITTHH!! AAAAAHHH!” Jinan meronta kesetanan.



Tampak Jinan dan semua penjaga disana berkontraksi untuk yang paling hebat dan terakhir kalinya. Jinan yang berubah jadi lonte haus kontol yang denial namun keenakan.



“KELUARHHH! KELUARHHHH!”



SPLRRTTT SPLRRRTT SPLRRTT



.



.



.



Tampak Jinan tebaring mengangkang dengan peju membanjiri tubuhnya dan lantai sekitarnya, ini sih lebih rendah daripada lonte jalanan. Raut wajahnya memperlihatkan ekspresi ahegao yang penuh kenikmatan, memeknya masih berkedut tak karuan, putingnya juga masihlah keras. Namun tampak jelas, ia sudah tidak sadarkan diri, pingsan akibat nikmatnya orgasme barusan..



Benteng Jinan berhasil ditembus oleh Veranda Slavery Market, menggunakan penjaga yang seharusnya menjaga benteng tersebut.\



Sasuga Playmaker.



---

***

---​



Sementara itu, diluar pintu utama Villa…



“Gila… Tempat ini seolah habis diobrak – abrik monster…” Ucap Galuh memperhatikan banyaknya penjaga tak sadarkan diri.



“Dhey! Dhey! Dia tak sadarkan diri juga…” Sahut Vanka berusaha membangunkan Dhey yang penuh air mani.



Galuh dan Vanka akhirnya sampai juga!




IMG-5816.jpg





Sepertinya, diantara semua kandidat dan peserta Holy Grail, Galuh dan Vanka merupakan yang terakhir untuk sampai di Villa Melody. Yang mereka saksikan selama mengeksplor Villa hanyalah orang – orang tak sadarkan diri dan para member yang dipenuhi air mani. Mereka pun kebingungan aka napa yang terjadi disini.



“Hey Galuh, coba sini! Pintu ini tampaknya belum disentuh sama sekali!” Vanka yang sedari tadi mondar – mandir mencari petunjuk menemukan sebuah pintu dekat tangga, menuju ruangan yang bertuliskan ‘Ruang Makan’



“Hmmm, coba buka?”



CKLEK.



“Huh?” Sesosok wanita berambut pendek menoleh dari dalam ruangan tersebut kepada Galuh dan Vanka.



“K-Kau…” Galuh terkejut melihat sosok tersebut, ia diam seribu kata.



“Oh, Hai Galuh… Ternyata kamu juga datang kesini ya…” Ucap sosok tersebut.



Vanka tidak terkejut melihat kedua orang ini saling kenal, tentu saja karena gadis berambut pendek, berperawakan langsing seaxy dihadapannya adalah mantan Galuh, yang memutuskannya setelah Insiden Pemerkosaan Desy.




IMG-5812.jpg




Orang itu adalah, Feni Fitriyanti, penjaga terakhir dari Melody's Circle.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd