Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA I Love You but I'm Letting Go (update Part 6)

pemangkas

Kakak Semprot
Daftar
25 Oct 2011
Post
161
Like diterima
117
Lokasi
Jkt
Bimabet
Disclaimer :
  1. Cerita ini hanya kisah fiksi, jalan cerita murni karangan.
  2. Nama tokoh mungkin serupa dengan dunia nyata, namun tidak berhubungan.
  3. Masih menggunakan latar fandom jeketi patlapan namun akan disesuaikan agar relate dengan kehidupan sehari-hari.
  4. Mohon tidak mengcopy cerita ini ke media lain ataupun menyebarkan melalui social media di real life.
  5. Sangat disarankan memberi masukan pada tulisan ini, karena penulis juga baru belajar, hehe
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 
Terakhir diubah:
Part 1 - Sebuah Awal
Jakarta (2019)

Posisi gw sekarang berada di kantor gw di kawasan sudirman. Gw baru aja selesai ngechek ulang kerjaan rekan kerja gw, dan meminta mereka untuk menyempurnakannya. Meskipun ini hari sabtu gw meminta mereka untuk lembur karena ada project besar yang sedang kami kerjakan dan semua prosesnya harus dijalankan dengan cepat. Kepenatan yang gw rasakan membuat gw memutuskan untuk menuju salah satu cafe di lantai bawah yang biasa gw jadikan tempat melepas penat.
Gw mengechek beberapa pesan yang masuk ke Hp gw, memang kalau kerja gw jarang banget megang HP. Pesan yang masuk sebagian besar berhubungan dengan kerjaan yang justru menambah kepenatan. satu pesan yang menarik perhatian gw :

"syg lagi apa? maaf aku sibuk ya :(" pesan dari seorang bernama Salma "lg ngopi, gpp aku jg sibuk" begitu aku membalasnya "aku baru selesai kegiatan ni" "yaudah istirahat dong" "ini sambil istirahat" "hmmmm" "yg semangat dong sayang" "iya iya" "aku ntar ke apartemenmu ya" "siappp" "yeeee dasar giliran itu aja seneng" "hahaha ya mana bisa nolak" ":p"

"boleh saya duduk di sini mas?" gw gak menyadari sejak kapan pak Bram berdiri di depan gw
"eh, pak, silahkan"
"sudah saya tebak pasti mas rendy di sini"
"iya pak, saya lagi pengen ngopi"
"saya mau ngobrol dikit mas"
"boleh pak"
"ini bukan masalah kerjaan mas, mungkin sedikit personal"
"silahkan saja pak"
"apa mas rendy masih suka menghubungi viny?"
"heh?" gw terdiam sejenak
"sudah lama enggak sih pak, mungkin sudah setaun lebih"
"oh gitu ya"
"jadi gimana kabar viny pak?"
"dia baik - baik aja sih mas, cuma...akhir-akhir ini dia sering terlihat banyak beban fikiran" pak Bram menyuruput kopinya kemudian melanjutkan ucapannya
"padahal dia sebentar lagi lulus kuliah, tinggal magang saja, dan dia sudah mau lulus dari JKT48, tapi dia malah keliatan punya banyak beban fikiran"
"kiranya ada yang bisa saya bantu pak?"
"saya bisa minta tolong, mas rendy coba tanya ke viny, apa yang bikin viny jadi kayak gini, saya sudah coba nanya sendiri tapi dia selalu bilang tidak ada apa-apa"
"hmmmmm"
"baik pak, saya akan coba, semoga dia masih menerima saya di kehidupannya, barangkali dia juga mau kalau saya tawarkan untuk magang di tempat kita, mumpung lagi banyak project juga"
"baik mas rendy kalau begitu, saya makasih banget lho mas"
"udah pak, santai, kayak sama siapa aja"
"kalau gitu saya ijin naik ke atas duluan mas"
"silahkan pak"


Laki-laki yang ngobrol sama gw tadi adalah Pak Bram, bokapnya Viny, mantan gw dulu..
-----------------
Awal Tahun 2016
Nama gw Rendy. Gw tinggal di Jakarta mulai tahun 2014. Awalnya gw seorang akuntan di salah satu kantor di Jakarta. Nasib gw berubah setelah tahun 2015 gw ketemu seorang konglomerat, sebut saja pak Anton, Beliau menawari gw untuk mengelola kembali cafenya yang sudah bangkrut karena salah management. Walaupun gw gak kuliah di jurusan design atau arsitek, dari jaman kuliah dulu gw demen banget belajar tentang seni bangunan dan design interior. Kebetulan juga pas kuliah di Jogja dulu gw sempet kerja part time di salah satu coffeshop di Jogja, jadi gw sedikit banyak tau tentang kopi dan makanan – makanan penunjangnya. Gw rombak total café itu dari mulai design ulang tataruangan, membuat menu baru dengan mengajak salah satu temen barista gw pas di Jogja dulu, terakhir gw buat management yang baru. Setelah setengah tahun berjalan, café itu cukup berkembang, berkat management yang gw buat juga, gw gak harus tiap hari ngechek kondisi café itu. Saat itulah gw sama pak Anton ditawarin kerjaan di perusahaan dia sebagai salah satu designer. Gw awalnya menolak kerjaan itu karena gw bukanlah seorang designer yang professional dan gw saat itu gak punya ijazah atau lisensi yang berhubungan dengan design. Selain itu, gw juga tentu harus melepas kerjaan gw sebagai akuntan. Tapi pak Anton terus memaksa gw karena dia melihat keseriusan gw dalam mengerjakan sesuatu. Akhirnya setelah menimbang banyak hal, gw memutuskan untuk menerima pekerjaan itu.
Malam itu Pak Anton dan Ibu Selly, Istrinya, datang ke café gw :

Pak Anton raut muka Beliau sangat serius pas nanya ke gw “jadi gimana ren tawaran saya?”
“baiklah pak, saya terima pekerjaan itu, Bapak sudah sangat baik ke saya, saya juga gak enak kalau nolak terus, hehe”
“Syukuralah, akhirnya” raut muka Bu Syelly begitu berseri
“oke, mulai hari ini kamu panggil saya papa, dan manggil syelly, mama”
“Ha, maaf pak?” gw meyakinkan apa yang gw denger barusan
“kamu tau kan ren, sampai sekarang kami belum dikasih sama Tuhan kepercayaan buat punya anak. Kemudian kami ketemu kamu tanpa sengaja, kami yakin itu cara Tuhan untuk menunjukkan jalan”
Gw terdiam beberapa saat dan kemudian menghela nafas
“begini pak, pertama saya masih punya orang tua, kedua saya hanya orang yang baru Bapak dan Ibu kenal selama beberapa bulan”
“saya tau ren, kamu gak harus ninggalin orang tua kamu, saya sudah cukup tua ren, saya kepingin ada yang bantuin ngelola perusahaan saya yang di beberapa bidang, saya juga pengen menghabiskan lebih banyak waktu dengan shelly yang selama ini tidak kami dapatkan. Untuk itu, saya harus bener-bener nyari orang yang tepat buat saya kasih kepercayaan ren, dan kami yakin itu kamu” ucap pak Anton dengan nada yang dalam
“benar ren, kami akan sangat bahagia kalau kamu bersedia” ucap bu shelly menambahi
“saya gak yakin saya bakal mampu pak”
“apa yang kamu lakukan untuk café ini sudah cukup jadi bukti ren”
“saya merasa gak pantes pak”
“sudahlah, kamu besok urus surat pindah domisili ya, biar bisa masuk Kartu Keluarga kami, oh iya kamu sebaiknya segera mengajukan resign biar secepatnya saya bisa ngenalin kamu sebagai salah satu direksi” Pak Anton menepuk bahuku

ya begitulah kurang lebih bagaimana gw bisa jadi salah satu pimpinan di kantor ini


Maju Lagi Ke Tahun 2017
Gw dan rekan-rekan baru kelar meeting untuk project pembangunan tower apartemen di kawasan kuningan. Jam sudah menunjukkan pukul 22:15 WIB saat gw keluar kantor dan berjalan menuju parkiran. DI parkiran gw melihat salah satu rekan gw sedang membuka kap mobil dan terlihat mengutak atik mesinnya. Gw yang penasaran pun menghampirinya :

"kenapa pak mobilnya?"
"eh, mas rendy, ini mas saya stater gak mau nyala mesinnya"
"coba saya lihat di bagian kemudi pak"
"silahkan mas..."
Gw pun melihat ke bagian kemudi dan mencoba menyalakan mobilnya..***gal
"oh ini sepertinya akinya soak pak, saya ada alat buat jumper sih pak, tapi kebetulan gak saya bawa tadi"
"oh gitu ya mas, coba deh saya telpon bengkel"
"pak Bram tinggal dimana?"
"Karawaci mas"
"lah searah pak, saya di Alam Sutera, mending pak bram bareng saya aja, udah malem soalnya"
"saya masih harus jemput istri dan anak saya mas"
"yaudah pak nanti sekalian aja, besok kita balik kesini lagi benerin mobilnya"
"wah malah ngerepotin mas rensy"
"enggak pak, udah ayok disana mobil saya"
"baik mas, saya beresin ini dulu"

Setelah membereskan perkakas yang tadi dikeluarkan, kami berjalan ke arah mobil gw diparkir
"sini mas, biar saya aja yang bawa mobilnya"
"oh ini pak kuncinya" gw menyerahkan kunci mobil gw ke pak bram


Awalnya kami menjemput istri pak bram dulu yang kebetulan juga berkantor di kawasan sudirman, kemudian menuju ke daerah senayan.

"si teteh udah kelar kan mah"
"udah pah, ini katanya dia nungguin d lobby sama temannya"
"yaudah telpon aja mah kita udah mau masuk mallnya"


Kemudian bu Franda menelpon putrinya

"mas rendy, ini nomor polisinya berapa?"
"B 90 RDY, bu"


Gak lama, gw lihat seorang gadis melambai dari lobby, dia pake masker. Gadis itu berpamitan ke beberapa temennya lalu masuk ke mobil gw
"teh, ini mas rendy salah satu pimpinan di kantornya papah?" kata pak bram membuka obrolan

gadis itu melepas maskernya. lalu menjulurkan tangganya,
"Viny"
"Rendy, salam kenal"
"iya, hehe makasih kak udah mau jemput"
"searah kok, hehe"
"malem juga ya pulangnya..." gw melanjutkan obrolan
"ya gitulah kak kalau kerja di dunia hiburan"
"heh?"

Bersambung....


mohon info, kalau insert picture dari twit**ter bisa gak ya..ini gw coba kok gagal terus :(
 
Terakhir diubah:
mohon info, kalau insert picture dari twit**ter bisa gak ya..ini gw coba kok gagal terus :(

Harusnya sih bisa, copy link address coba

Btw menarik hu, ditunggu kelanjutannya
 
Terpantau hu
monggo
Dey gk jadi hu?
Hahaha

Coba pake imgbb, nanti masukin aja yg link BBcode kalo gk salah

jadi kok, belum nongol aja

Ada, franda?!
itu nama emaknya viny wkwkwk

Harusnya sih bisa, copy link address coba

Btw menarik hu, ditunggu kelanjutannya
udah coba tapi gagal terus kalau langsung copy image location

Tandain dulu.. sukses om
silahkan hu...
 
Part 2 - Slow Down

gadis itu melepas maskernya. lalu menjulurkan tangganya,
"Viny"

"Rendy, salam kenal"
"iya, hehe makasih kak udah mau jemput"
"searah kok, hehe"
"malem juga ya pulangnya..." gw melanjutkan obrolan
"ya gitulah kak kalau kerja di dunia hiburan"
"heh?"
“aku member JKT48 kak, tau gak?”
“tau sih, sekilas”
“kalau mau belajar design interior ke mas rendy ini” kata pak bram di sela obrolah gw sama viny
“mas rendy juga seniormu lho” pak bram melanjutkan ucapannya
“oh ya kak?kakak kuliah di l*ssall* juga?” viny nampak antusias
“enggak, aku ambil sertifikasi yang setaun doang, kebetulan udah kelar”
“wah bisa dong ngajarin aku kalau ada tugas”
“haha apaan aku masih amatiran”
“boleh gak aku minta nomer hp kakak?”
“boleh boleh aja aku bukan artis ini, haha”
“yee, bisa aja, ini kak nomerku, coba missedcall” ucap viny sambil menunjukkan HPnya
“udah tuh”

“oke makasih kak”

Setelahnya viny dengan antusias menceritakan kegiatan kepada kami. Gw hanya terdiam sambil memegang sebuah kotak yang gw terima sekitar sebulan yang lalu.

“itu kotak apa mas?” pak bram membuyarkan lamunan gw

“ini isinya undangan dan kenangan pak, hehe”
“undangan dari siapa mas?”
“undangan dari mantan saya” gw membuka kotak dan mengambil undangan di dalamnya, kemudian mengangkatnya sejajar muka gw…
“besok dia nikah”
“maaf mas” nampaknya pak bram agak gak enak hati sama gw
“gakpapa kok pak, saya udah ikhlaskan hehe”
“terus mas rendy dateng?”
“rencananya besok setelah kita benerin mobil pak bram, saya langsung mau ke kondangan, tapi entahlah saya masih bingung, hehe”
“mau aku temenin kak?” kata viny tiba-tiba menyela
“udah gausah, jauh tempatnya, di cikampek”
“gakpapa kak, aku kebetulan gak ada kegiatan”
“hmmm..sebenernya pengecut juga sih kalau gak dateng”
“pokoknya aku temenin ya kak”

“yaudah deh”

Singkatnya keesokan harinya gw ke rumah pak bram, untuk menjemput pak bram, bu franda dan viny. Rumah pak bram designya minimalis nampak berbeda dengan rumah di sekelilingnya karena sudah diubah dari yang dibangun oleh developernya. Di teras rumah ada sebuah meja bulat dikelilingi empat kursi yang melingkar, di kursi tersebut sudah duduk pak bram dan bu franda.

“pagi mas rendy” pak bram menyapa sambil mengajak salaman
“pagi pak, bu” gw menyalami mereka
“duduk mas, ngopi dulu”
“malah ngrepotin pak”
“enggak mas, udah biasa kok kita kalau weekend gini suka ngumpul teras”
“wah asik juga ya pak, kalau saya di rumah Cuma tinggal sendiri”
“ya gitulah mas, tapi seringnya Cuma kami berdua aja. Viny lebih sering ada kegiatan kalau weekend”
“ooh sibuk ya viny”
“teh, udah selesai belum?“ nampak bu bu franda manggil viny yang ada ada di dalam rumah

“bentar mah, ini lagi naruh di piring” teriak viny dari dalam rumah

Gak lama viny keluar rumah dengan membawa bawa yang berisi makanan lalu menaruhnya di atas meja. Gw Cuma bisa terdiam dan terpana. “shiit cakep banget” ucap gw dalam hati. Viny memakai dress yang simple namun justru itu yang membuat dia sangat anggun.

ECLqz-YU8-AACYH8.jpg


“nih kak cobain pisang goreng buatanku”
“kamu bisa masak?”
“bisa dong…ini enak lho kak”
“iya, nanti aku cobain” ucap gw sambil menyruput kopi hitam yang telah tersaji
Viny mengambil sepotong pisang goreng, dan menyodorkan di depan mulutku. Deeegh mata kami bertemu dan gw terpaku.
“kakak gak percaya sama aku”
“eh?”
“coba aaak buka mulutnya”
Gw hanya pasrah dan membuka mulut gw, kemudian viny dengan pelan memasukkan potongan pisang itu ke mulut gw.
“enak kan?”
“iya enak”
“tuhkan aku gitu lho”
“eh….itu tadi cuci tangan gak?”
“cuci tangan lah, enak aja” viny ngelempar tisu yang dia gulung ke muka gw

“eheeemmm” pak bram nampak mengejek kami sambil menahan tawa

Gw jadi terjebak pada situasi awkward. Di sepanjang perjalanan ke kantor pun gw berkomentar “haha hehe” aja. Gw masih nahan rasa deg-degan akibat kejadian tadi. Singkatnya kita kelar benerin mobil pak bram. Gw dan viny langsung otw ke cikampek untuk dateng ke nikahan mantan gw.

“kok aku dikacangin sih kak?”
“maaf..aku Cuma lagi ngebayangin apa yang akan terjadi nanti, haha”
“santai aja sih kak, nanti bilang aja aku pacar kakak”
“eh?”
“kurang cantik ya kak?”
“mana ada bidadari pacaran sama sopir”
“hahaha, apasih kak” viny ketawa lepas, seraya pandangannya lurus ke depan

*aku suka wajah sampingmu itu*

Setelah menembus kemacetan Tol Jakarta – Cikampek saat weekend akhirnya kami sampai juga di tempat pernikahan. Konsep pernikahannya Garden Party. Setelah mengisi buku tamu dan memasukkan amplop *mampus gw isi duit monopoli, hahaha gak ding*, kami masuk ke tempat resepsi. Sepanjang kanan kiri kami terpampang foto-foto prewed, iya penderitaan gw dimulai… Kami langsung ngantri buat salaman sama mempelai.

“selamat ya rin, semoga langgeng” gw menyalami mantan gw
“thanks ya mas, kirain gak bakal dateng”
“selamat ya kak” kemudian viny menyalami mantan gw
“makasiiih, eh siapa nih”
“aku pacarnya kak rendy, hehe”
“mana hp kak rendy, kita foto bareng” ucap viny

“ini” gw ngasih hp gw ke viny

Kami pun berswafoto, yang entah bagaimana malah bikin gw sakit. Rasanya pengen gw nyanyi lagunya armada yang judulnya harusnya aku, sayang di saat itu belum dirilis, hahaha.
Setelah berfoto gw diajak viny muter-muter nyobain makanan, tapi ya gw hanya makan dikit, ya kali masih doyan makan di situasi kayak gini. Setelah kelar makan gw mengambil segelas wine yang kebetulan ada disiapkan di spot khusus lalu gw agak menepi menjauhi keramaian.


“disini ternyata…dicariin juga”
“maaf aku pengen nikmati suasana tadi”
“eh apaan nih” viny merebut gelas dari tanganku dan mendekatkan ke hidupnya
“kakak gaboleh minum ini, kan nanti nyetir” lalu viny meletakkan gelas itu itu di meja yang agak jauh dari kami dan nampaknya mengambil segelas minuman lain
“minum ini aja”
“iya, maaf ya vin” lalu gw mencoba minuman dari viny yang ternyata air jeruk
“gimana kak rasanya?”
“manis”
“bukan minumannya, maksudku ditinggal nikah mantan” ucap viny sedikit ketawa
“ohh…sakit”
“sabar ya” ucap dia menupuk tangan gw tapi sambil senyum mengejek
“hari ini harusnya jadi hari pernikahan kami”
“lah” muka viny langsung berubah drastis
“iya, kami udah merencanakannya tahun lalu, bahkan konsep kayak gini kami yang bikin”
“tahun lalu, pas dia pindah kerja aku yang nganterin dia nyari tempat tinggal deket tempat kerjanya. Hubungan kami mulai jauh pas dia mulai kerja. Sekarang dia nikah sama temen sekantornya, hahaha lucu juga kehidupan”

“pulang yuk kak” viny menarik tangan gw dan menyeret gw ke mobil

Di mobil kami saling diam. Gw hanya berharap ingatan gw tentang mantan gw bisa terhapus dan cukup jadi pelajaran yang berharga. Pas mendekati kawasan kuningan viny ngajak ngobrol gw lagi

“kak?”
“ya vin”
“aku besok siang kan perform di theater, sebenernya tadi aku sudah bawa ganti buat nginep di kos temenku, tapi ini temenku barusan ngabarin dia harus pulang ke rumahnya dan kunci kosannya kebawa dia”
“yaudah aku anterin pulang ya”
“aku takutnya besok gak keburu kalau berangkat dari rumah soalnya pagi biasanya ada GR dulu”
“oh gitu…aku ada sih apartemen di deket sini, gimana mau nginep di sana”

“yaudah deh kak”

Setibanya di apartemen gw

“masuk vin, maaf agak berantakan soalnya Cuma buat singgah doang”
“bagus kak design interiornya, ini kakak yang design?”
“iya”
“disini ada 2 kamar terserah pake aja yang mana, yaudah aku pulang dulu”
“loh kakak gak nginep di sini?”
“enggak”
“ih gimana sih kak masak aku ditinggal, mana berani aku sendirian”
“aman disini”
“pokoknya temenin”

“yaudah deh sana kamu mandi dulu”

Viny menuju salah satu kamar yang ada di sini, kebetulan semua kamar tidur ada kamar mandinya. Gw menarik sofa dari depan tv ke dekat balkon dan gw arahkan menghadap balkon. Gw menuang wine yang sengaja gw simpan di apartemen ini, setiap tetes wine gw hayati sambil menikmati langit kota Jakarta dari lantai 25 apartemen ini. Setelah beberapa saat viny yang baru selesai mandi menghampiri gw. Dia memakai setelan hot pants dan kaos tipis.

“kak minum lagi?”
“iya, aku pengen menikmati kepedihan, haha”
“aku temenin minum ya kak?”
“eh, gak boleh, kamu kan….”
Ucapan gw gak digubris, viny menuang wine ke gelas dan duduk sebelah gw.
“emmmm, asemmm errgggh”
“makanya anak kecil jangan sok sokan, haha”
*glek glek glek* viny meneguk habis wine yang ada digelasnya dan mukanya langsung memerah

“buka gitu cara menikmati wine”

Viny meletakkan gelas gelas ke meja dan kembali duduk di sebelah gw. Lalu tiba-tiba dia bersandar di bahu gw, *deegh*

“pasti sakit ya kak” ucap viny yang masih bersandar di bahu gw dan tiba-tiba tangan kirinya mengusap bagian belakang kepala gw. Gw hanya bisa terdiam
“sabar ya kak”
“iya”

Viny bangkit dari posisinya. Memegang kepala gw lalu mendekatkan ke wajahnya dan..,*cup* bibir kami bertemu selama beberapa detik. Gw melepaskan ciuman itu karena gw yakin sedang dalam pengaruh wine yang dia minum.

“eh, vin…kamu kayaknya kebanyakan minum”
“biarkan aku bikin kakak lupa sama mantan kakak”

lalu viny melingkarkan tangannya ke leher gw dan kembali mendekatkan bibirnya ke bibir gw. Gw hanya hanya bisa pasrah, dan berusaha mengimbangi ciumannya. Merasa mendapat kode keras, gw mendorong tubuh perlahan hingga berbaring di sofa. Gw tindih tubuh viny dan mulai menyusuri bagian lehernya. Wangi parfum tercium jelas dan menambah rangsangan ke otak gw. Gw cium perlahan bagian lehernya.

“aaaah” viny mulai mendesah
“jangan di situ kak nanti berbekas, aku besok perfom” ucap viny seraya menjauhkan kepala gw dari lehernya


Gw mencium bibir viny, dan mulai bergerilya ke bagian dada viny yang agak rata. Perlahan gw menyusupkan tangan gw di sela koas yang dikenakan viny. Oh shitt dia gak pake bh, dengan mudah gw temukan gundukan itu dan memilin puting yang mulai mencuat itu.

“eehhmmmm” erangan viny tertahan oleh ciuman kami

Gw terus memilin putingnya dan sedikit mumutarnya, viny refleks melepaskan ciuman kami. Gw pun kaget, takut dia marah gw mencoba bangkit dari posisi tadi tapi viny menahan gw.

“lanjutin kak, tapi pelan-pelan aja, aku baru pertama diginiin”
“kamu belum pernah begituan?”
“iya kak, aku masih perawan, makanya pelan-pelan aja ya”
“yaudah kita hentikan aja, aku gak mau ngerusak masa depan kamu”

“please kak, aku udah putuskan…kalau sama kakak aku rela”

viny mencium gw lagi. Gw gak bisa apa-apa selain mengimbangi ciumannya. Viny melepaskan ciuman kami lagi.

“di sini gak enak…pindah kamar yuk…gendong aku dong” bisik viny manja
“tapi vin, aku…..”
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd