Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
Welcome back hu semangat hu buat update dan urusan rl nya hu. Neng Angel gaboleh lama lama didiemin nih nanti lupa kalo dia lonte kotor tempat pembuangan sperma dan kotoran hihihi 😁😁
 

Part 23 : Masturbasi di Kampus​


“Mmmpphhhh,, aaaccchhhh,, ennaaakkkkhh,, iiyyaaaaahhh,, sssshhhh” Desahku saat mencoba masturbasi menggunakan dildo yang sudah kubeli dari surabaya kemarin.

Aku saat ini sedang mencoba berbagai mainan seks yang sudah kubeli sewaktu masih disurabaya beberapa hari yang lalu. Sebenarnya aku ingin langsung mencobanya setelah aku sudah kembali kerumahku, namun tidak jadi kulakukan karena pada saat itu aku sedang datang bulan sehingga akupun perlu menunggu sampai datang bulanku selesai. Bisa saja aku kembali menggunakan mainan seksku tersebut seperti yang kulakukan saat masturbasi di parkiran rest area waktu itu, namun aku tidak ingin membuat vaginaku menjadi lebih kotor karena darah kotor yang masih keluar melalui liangku itu dan membuat vaginaku menjadi tidak higienis, sehingga lebih baik aku menunggu jika mensku sudah selesai saja.

Ini adalah hari keempat setelah aku kembali dari surabaya, dan hari inipun mensku sudah selesai dan sudah bersih dari sisa-sisa darah kotor yang telah dikeluarkan dari dalam vaginaku. Dan siang ini aku sedang menikmati birahiku sendiri sambil mencoba berbagai mainan seks yang sudah kubeli.

“Aaaahhh,, iiyyyaaahh tteerrruusssss,, oooohhhhhh,, eennaaakkkkhh banggeeettthhh,, aaahhhh,, entotttt terruusssshh,, mmmppphhhh” Desahku kembali saat mengaduk-aduk vaginaku menggunakan dildoku tersebut.

Tidak puas hanya menggunakan sebuah dildo didalam vaginaku, akupun kemudian mengambil dildoku satu lagi yang berukuran agak kecil dan mengolesinya dengan lubricant yang juga sudah kubeli ditempat yang sama dan langsung kutancapkan kedalam anusku, dan saat ini aku sedang di double penetrasi dikedua lubangku menggunakan kedua dildo milikku.

“Ooouuhhhh,, sssshhhh,, iiyyaaaa,, ooohhhh,, ennaaakkkkhh,, aaaahhhh,, mmmppphhh” Desahku saat kukeluar-masukkan kedua dildo tersebut dikedua lubangku bergantian.

Aku saat ini sedang duduk menyamping sambil sedikit melebarkan kakiku disebuah sofa panjang didepan tv ku sambil tangan kananku berada didepan sedang mengocok dildo divaginaku, dan tangan kiriku berada dibelakang sedang mengocok dildo dilubang anusku.

Akupun semakin mempercepat gerakan dildo tersebut dikedua lubang karena sebentar lagi aku akan segera mendapatkan orgasmeku.

“Aaaaccchhhh,, aaahhh,, kkk-kkelluuuarrrrrr,, ooohhhhhh”

Ccrrrtttttttt,, cccrrrrtttttt,, cccrrrrtttttttt

Cukup banyak aku mengeluarkan cairan squirtku dan kembali membasahi handuk yang sengaja kuletakkan diatas meja depan tv dan satu lagi yang sedang kududuki saat ini agar tidak langsung membasahi sofaku.

Sudah sekitar delapan kali aku squirt sejak pagi tadi dan ditambah dengan yang sekarang ini, tampaknya diriku yang sekarang sudah benar-benar binal sekali. Aku seperti merasa ketagihan memuaskan diriku dan selalu merasa terangsang secara tiba-tiba, terlebih apabila aku melihat laki-laki yang lewat didepan mataku.

Hal itu terjadi pada awalnya disaat kemarin aku hendak membuang sampah di bak sampah yang sudah disediakan didepan rumahku. Pada saat aku membuang sampah tersebut, secara kebetulan aku melihat seorang pria yang sedang mengambil sampah dirumah tetanggaku menggunakan motor bak roda tiga khusus pengangkut sampah yang memang memiliki jadwal mingguan untuk mengambil semua sampah disekitar perumahanku. Entah kenapa saat aku melihat pria itu, mataku langsung terfokus kebagian celananya, tepatnya dibagian yang terdapat sebuah jendolan kecil dari balik celana yang sedang dikenakannya.

Entah kenapa dibayanganku langsung terlintas sebuah penis yang sedang menggantung dari balik celana yang pria itu kenakan sehingga langsung membuat birahiku naik. Akupun akhirnya buru-buru masuk kedalam rumah agar birahiku tidak semakin menggila lagi dan meminta untuk dipuaskan. Lagipula terakhir aku masturbasi adalah ketika waktu aku melakukannya saat diparkiran rest area sewaktu aku ingin pulang kejakarta, dan setelah itu aku tidak memuaskan diriku lagi karena masih sedang datang bulan.

Semenjak aku liburan disurabaya kemarin, tampaknya sudah merubah diriku dari yang niat awalnya hanya untuk menenangkan diri akibat pemerkosaan serta pelecehan yang dilakukan oleh kedua pemerkosaku waktu itu, malah menjadi semakin membuatku tambah binal serta menikmati setiap persetubuhan yang dilakukan terhadapku. Aku juga sampai menjadi seorang lonte disana hingga pada akhirnya akupun menerima diriku yang baru dan juga sampai membuat sebuah tattoo tambahan yang kuinginkan sendiri secara sadar. Bahkan diriku pun sampai membuat acara gangbang massal dan didalam tubuhku ini pun sudah berpuluh liter sperma yang masuk kedalamnya baik melalui mulut, vagina serta lubang anusku sehingga orang-orang yang menyetubuhiku tersebut memanggilku sebagai Lonte penampung pejuh. Sungguh hina sekali memang diriku ini terlebih jika keluarga serta teman-teman dikampusku tau akan kelakuan diriku yang sekarang, namun dibalik itu aku benar-benar sangat menikmati persetubuhan itu dan membuatku begitu puas merasakannya.

Setelah mendapatkan orgasmeku yang terakhir, akupun kemudian langsung tertidur karena lemas diatas sofa ini dalam keadaan tanpa busana dan mengangkang memamerkan alat kelaminku yang tampak basah mengkilap oleh cairan cintaku. Sungguh gila sekali karena selama setengah hari ini aku sudah mendapatkan delapan kali orgasme ketika masturbasi.

Sekitar jam setengah empat sore akupun kemudian bangun dengan badan yang begitu pegal sekali karena tertidur dalam keadaan yang tidak begitu nyaman diatas sofa ruang tv ku, apalagi tubuh tidak ditutupi oleh apa-apa lagi sehingga jika ada seseorang yang masuk kedalam rumahku, mereka pasti akan langsung mendapati seorang gadis dari pemiliki rumah ini sedang terbaring telanjang dengan beberapa dildo dan vibrator yang tergeletak didekatnya, dan kemudian tanpa berpikir dua kali pasti diriku ini akan langsung disetubuhi olehnya karena melihat tubuhku yang sangat menggairahkan dengan tattoo yang begitu vulgar yang terukir dikulitku ini.

Setelah aku bangun dan merenggangkan tubuhku, akupun langsung segera beranjak kedapur untuk membuat makanan dan kemudian pergi mandi untuk menyegarkan tubuhku. Seusai mandi dan masih dalam keadaan telanjang bulat dengan hanya melilitkan seutas handuk kecil diatas kepalaku, akupun kemudian beranjak kembali ke kamarku dan menghidupkan komputerku. Aku bermaksud ingin menceritakan petualangan gilaku selama liburan disurabaya ke forum semprot karena aku sudah lama sekali tidak melanjutkan kisah kegilaanku disana.

Setelah selesai membuat ceritaku, akupun kembali bermasturbasi lagi karena birahiku yang kembali bangkit saat mengingat petualangan birahiku selama dikota tersebut hingga pada akhirnya aku mendapatkan orgasmeku untuk yang kesekian kalinya. Kemudian aku membuka notifikasi diforum tersebut dan melihat komenan orang-orang yang mengkomentari video yang sudah kuposting beberapa hari kemarin.

“Hihihi, komentarnya pada lucu-lucu semua ya” Ucapku pelan saat melihat semua komentar mereka divideoku tersebut.

Akupun hanya memberikan like saja pada semua orang yang memberikan komentar tersebut tanpa membalasnya karena akupun bingung apa yang ingin kubalas. Setelah itu akupun langsung menutup tab browserku dan berbaring diatas ranjang tidurku yang empuk sambil memainkan hp ku. Saat kubuka galeriku, tampak banyak sekali foto-foto bugil diriku yang kuambil selama liburanku disurabaya kemarin.

Ada foto saat aku masih dihotel, divilla, bahkan foto ketika aku saat berada di gang dolly mulai dari foto selfieku sendiri atau bahkan foto yang diambil oleh rekan-rekan bang ujang yang kumintai untuk koleksi pribadiku. Tentu saja selain foto bugil diriku, aku juga menyimpan banyak foto-foto biasa juga ketika menikmati suasana kota surabaya tersebut, dan sebagian foto itu ku upload ke insta pribadiku serta snap wa ku juga tentunya.

Aku juga saat ini sedang melihat foto bugilku yang kuambil ketika aku bermasturbasi diruang tv ku tadi. Foto ini kuambil disaat aku iseng ingin mengabadikan diriku setelah aku mendapatkan orgasmeku yang kelima, dan terlihat keadaanku yang agak sedikit acak-acakan setelah mendapatkan orgasmeku tersebut.

(Beberapa foto yang kuambil)
“Bener-bener nakal banget, hihihi” Tawaku pelan saat melihat foto-foto telanjangku tersebut.

Kemudian dalam keadaan yang masih telanjang bulat, akupun menuju kedapurku untuk membuat makanan karena perutku kembali lapar. Yah wajar saja karena sekarang sudah pukul 7 malam dari saat aku bangun sore tadi dan kuhabiskan waktuku untuk menceritakan petualangan gilaku sewaktu masih disurabaya kemarin.

Setelah menghabiskan makananku, akupun kemudian teringat jika obat pencegah kehamilanku sudah habis saat terakhir kugunakan sewaktu aku masih digang dolly tersebut.

“Hmm beli lagi deh buat jaga-jaga” Pikirku saat ini mengingat agar aku memiliki simpanan disaat aku ingin bersetubuh entah dengan siapa agar sperma yang masuk kedalam tubuhku tidak membuahi sel telurku.

Meskipun sebenarnya bisa saja memakai kondom, tetapi entah kenapa aku hanya merasa agak kurang berasa jika mereka menyetubuhiku menggunakan kondom, terlebih kadang dinding vaginaku terasa agak sedikit nyeri jika harus bergesekkan dengan penis yang ditutupi oleh sejenis latex tersebut. Jadinya aku lebih memilih untuk bersetubuh secara langsung tanpa menggunakan pengaman sedikitpun karena bagiku benar-benar terasa nikmat sekali, apalagi jika vaginaku disirami oleh lahar pejuh mereka yang hangat dan membuat perutku terasa nyaman akan kehangatan dari sperma mereka itu.

Dan oleh karena itu lah aku akhirnya lebih memilih mengonsumsi obat kb yang bisa kubeli tanpa syarat apapun, karena ada beberapa apotik yang mengharuskanku untuk menunjukkan resep dokter apabila ingin membeli obat kb tersebut. Aku menemukan apotik yang mau menjual secara bebas obat tersebut ini dari omongan salah satu temanku sewaktu kami sedang mengobrol dan secara tidak sengaja salah satu temanku ini membicarakan tentang obat kb yang ingin dia beli sehingga akupun mendengarnya saat salah satu temanku menyarankan sebuah apotik kecil yang letaknya pun sekitar kurang lebih 1 km dari kampusku.

Kemudian akupun beranjak kembali kekamarku untuk mengenakan pakaian yang akan kupakai untuk pergi keapotik tersebut, dan disaat aku sudah tiba didalam kamarku, tiba-tiba sekelebat ide nakalku muncul kembali.

“Gimana kalo aku telanjang aja pergi kesananya,, lagian udah malem, hihihi” Pikirku nakal.

Akupun akhirnya tidak jadi menuju kearah lemariku, dan hanya mengambil jaket coat panjangku yang kugantungkan diballik pintu kamar untuk menutupi tubuhku yang tidak memakai apa-apa lagi ini. Disaat aku berbalik, mataku tiba-tiba tertuju pada tiga buah wireless vibrator yang kuletakkan diatas meja komputerku beserta beberapa mainan seksku yang lain. Kemudian akupun mengambil salah satu vibrator tersebut dan memasukkannya kedalam liang vaginaku serta menghidupkan vibrator tersebut melalui sebuah remot yang juga ada diatas meja tersebut.

*Bzzzzztttttttttt*

Vibrator tersebut langsung bergetar kencang didalam vaginaku, bahkan kedua vibrator lain yang ada diatas meja komputerku juga ikut bergetar dengan sangat kencang meski aku hanya menggunakan sebuah remote, karena frekuensi sinyal remotnya tampak sama.

“Ooohhhh,, haahhhh,, huuhhhh” Deru nafasku disaat merasakan seperti sengatan listrik yang mendera liang vaginaku tersebut saat aku menghidupkan vibrator itu.

Setelah kumatikan vibrator itu, akupun kembali mengambil sebuah dildo siliconku yang berukuran sedikit besar yang kumiliki saat ini. Aku mengambil dildo tersebut agar jika suatu saat aku sudah tidak dapat menahan nafsuku lagi, aku akan menggunakan dildo tersebut untuk memompa liang vaginaku. Meski kuakui masih lebih nikmat jika bersetubuh secara nyata dengan seorang pria, tetapi saat ini tujuanku hanya ingin membeli obat pencegah kehamilanku dan belum ingin bersetubuh dahulu sebelum aku membeli obat tersebut untuk berjaga-jaga saja.

Kemudian akupun membuka pintu mobilku dan meletakkan jaket coat serta tasku kekursi samping kemudiku, setelah itu aku membuka pagar rumahku dan mengeluarkan mobil brio kesayanganku. Aku kembali menutup pagar rumahku dalam keadaan telanjang bulat karena disekitar rumahku benar-benar sangat sepi jam segini sehingga aku tidak perlu menutupi ketelanjanganku karena hanya sebentar. Lalu akupun menginjak gas mobilku menuju keapotik langganan tempatku membeli obat pencegah hamil itu.

Ditengah perjalanan, tubuhku tiba-tiba kembali terangsang akibat vaginaku saat ini masih terganjal oleh sebuah vibrator didalamnya, apalagi disaat aku melewati jalanan yang rusak maka vaginaku terasa seperti sedang disodok oleh mainan ini sehingga kembali membuaku terangsang. Tangan kiriku kemudian merogoh tas yang kuletakkan di kursi sampingku untuk mengambil sebuah remot vibrator. Setelah aku mendapatkan remot itu, akupun langsung menghidupkannya dan seketika tubuhku langsung mengejang kuat saat vibrator tersebut menggetarkan dinding-dinding liang vaginaku.

*Bbzzzzzztttttttt*

“Oooohhhhhhh,, aaaaaahhhhhhh,, aaaaahhhhhhhh” Desahku saat vibrator tersebut bergetar menggaruk vaginaku.

Mobilkupun bahkan sampai oleng kekanan dan kekiri karena tubuhku yang mengejang seperti tersengat listrik tegangan tinggi, tetapi untung saja lalu lintas tidak begitu ramai dijalan saat ini aku berada sehingga tidak menimbulkan kecelakaan untuk para pengemudi yang lain. Dikarenakan aku takut jika lama-lama aku menghidupkan vibrator tersebut dan membuatku kecelakaan, akupun akhirnya mematikan vibrator tersebut dan membuat tubuhku kembali normal.

Setelah itu, aku merogoh tanganku lagi kedalam tasku dan mengambil sebuah dildo. Aku saat ini sedang berhenti disebuah persimpangan lampu merah dan karena posisinya dari arahku yang baru saja berubah ke merah, akupun menggunakan kesempatan ini untuk memasukan dildo tersebut kedalam vaginaku dan mengock-ngocokkannya setelah kukeluarkan vibrator tadi dan meletakannya dikursi sampingku.

“Aaaahhhhh,, aaahhhh,, iiyyaaahhh terruusssshhh,, ooohhhhhh nikkmmaaattttt banggeetttthhhh” Racauku menikmati sodokan penis palsu itu kedalam liang senggamaku.

Bahkan mobilkupun tampak bergoyang-goyang ketika aku mempenetrasi dildoku ini kedalam vaginaku sehingga membuat beberapa pengendara motor yang ikut berhenti disekitar mobilku penasaran dan bertanya-tanya dengan apa yang terjadi didalam mobilku ini. Untung saja kaca mobilku ini sangat gelap dari luar dan juga memiliki peredam yang lumayan bagus sehingga suara desahanku tidak sampai terdengar keluar.

Aku tidak memperdulikan pengendara-pengendara yang ada disekitarku yang tampak berusaha mengintip dari kejauhan melalui jendela mobilku yang gelap ini karena penasaran dengan apa aktivitas yang dilakukan pemilik mobil tersebut sehingga membuat mobilnya bergoyang-goyang ini. Yang kupedulikan saat ini hanyalah sebuah kenikmatan yang mendera diriku ketika aku mempenetrasikan dildo ini kedalam liang senggamaku sambil kuremas-remas payudaraku ini bergantian.

Baru sekitar 5 menitan aku mastubasi menggunakan dildoku, aku merasa tidak lama lagi aku akan segera mendapatkan orgasme. Sehingga akupun semakin mempercepat gerakan dildoku keluar-masuk didalam liang vaginaku sambil kuusap-usap clitorisku.

“Aaaahhhhh,, mmmppphhh,, akkkuuuu kkeelllluuuaarrrrrrrr,, oooouuhhhhhh,, ooohhhhhhhhh”

Cccrrrrtttttttt,, ccccrrrrttttttttt,, ccccrrrrttttttttttt

Akupun akhirnya mengeluarkan squirtku dan membasahi setir serta membanjiri kursi kemudiku. Tubuhku pun ikut melengkung kebelakang dan mengejang-ngejang seperti ikan yang membutuhkan asupan udaranya saat aku dilanda orgasmeku yang begitu gila tersebut. Ini merupakan pengalaman pertamaku masturbasi dalam keadaan telanjang bulat ditengah jalan yang mana disekitarku banyak sekali orang-orang yang sedang menunggu lampu merah, yang mana saat ini banyak diantara mereka yang terfokus dengan mobilku yang bergoyang-goyang karena aku sedang memuaskan diriku.

Aku merasa saat ini aku sedang diperhatikan oleh mereka dengan pandangan mesum, terlebih hanya aku seorang diri yang dalam keadaan telanjang bulat dijalanan ini. Seandainya kaca mobilku ini tidak begitu gelap, mungkin semua orang yang ada disini sudah dapat melihat seorang gadis chinese sedang masturbasi dalam keadaan telanjang bulat didalam mobilnya sehingga membuat merekapun bernafsu untuk menggagahiku begitu saja dan membuang pejuh mereka kedalam tubuhku.

Aku saat ini masih sedikit terengah-engah setelah mendapatkan orgasmeku ditengah-tengah keramaian ini, namun orgasmeku barusan tidak membuatku puas dan belum menurunkan nafsu liarku. Tidak lama kemudian, aku melihat jika lampu lalulintas sudah menunjukkan warna hijau sehingga tidak menunggu waktu lama, aku langsung menginjakkan gas mobilku dalam-dalam sehingga raungan suara knalpot racing mobilku pun langsung meninggalkan orang-orang yang tampak masih penasaran dengan mobilku yang bergoyang-goyang tadi. Untungnya keadaan mobilku cukup aman dengan kaca film yang sangat gelap dari luar dan terpasang peredam mobil, aku juga sengaja tidak memasang plat belakang mobilku karena mengikuti trend mobil-mobil anak muda jaman sekarang yang terlihat agak sedikit street racing. Dan dengan vagina yang masih tertancap penis mainan ini, akupun kemudian berlanjut menjalankan mobilku menuju kesebuah apotik untuk membeli obat kb.

Sekitar setengah jam perjalanan kemudian, aku melewati kampusku yang tampak sudah sepi namun gerbangnya masih terbuka. Memang kampusku saat jam malam seperti ini biasanya masih terdapat beberapa dosen yang masih melakukan aktifitasnya didalam kampus tersebut meskipun tidak ada perkuliahan ataupun kelas malam. Kampusku memang tidak menyediakan kelas malam saat ini sehingga seluruh aktifitas belajar-mengajar hanya dilakukan dari jam setengah 9 pagi hingga jam 5 sore saja setiap senin-sabtu, sementara untuk hari minggu biasanya digunakan untuk aktifitas UKM saja.

“Gimana rasanya kalo aku eksib didalam sana ya, hihihi” Pikirku saat melihat suasana kampusku yang tidak begitu ramai saat malam hari.

Dan karena penasaran sekaligus dorongan dari hasrat mesumku, akupun akhirnya mengarahkan mobilku menuju kekampus dan menunda sebentar keperluanku untuk membeli obat kb yang kuinginkan diapotik yang berjarak sekitar satu kilometer lagi dari sini.

Sebelum memasuki gerbang kampusku, aku menghentikan mobilku sejenak dipinggir jalan untuk mengenakan jaket coatku agar menutupi tubuh telanjangku karena aku harus mengambil kartu parkir agar bisa memasuki lingkungan kampusku di pos yang ada digerbang tersebut, dan kemudian aku melajukan kembali mobilku memasuki area kampus.

Aku memarkirkan mobilku dibasement gedung A kampusku karena hanya dibagian sini saja yang masih dibuka, sementara untuk gedung bagian lain seperti gedung fakultasku, seluruh gerbangnya sudah tertutup rapat dan terkunci sehingga akupun tidak dapat memasukinya.

Tidak banyak juga kendaraan yang terparkir dibasement ini karena memang saat ini masih dalam masa libur semester dan orang yang datang kesini pun kemungkinan hanya untuk menyelesaikan urusan perkuliahannya saja. Saat ini aku sedang berjalan menuju ke tangga yang mengarah ke bagian lobby samping gedung A kampusku, tentu saja aku sudah mengenakan jaket coat yang kututup rapat semenjak sebelum diriku memasuki gerbang kampus tadi dan menenteng hp ku. Sementara tasku sengaja kutinggalkan didalam mobilku dan hanya membawa dildo yang sudah kulepas dari dalam vaginaku dan sebuah dompet yang terdapat kartu mahasiswa didalamnya untuk berjaga-jaga, dan semua itu kumasukkan disalah satu kantong jaket coatku.

Begitu sampai di bagian lobby samping dekat lift gedung ini, tidak tampak begitu banyak aktifitas disini, hanya terlihat beberapa dosen saja yang sedang sibuk dengan komputernya di ruangan dosen serta dua orang office boy yang sedang mengepel lantai bagian depan lobby sekaligus resepsionis tersebut. Akupun kemudian melanjutkan menaiki anak tangga ini hingga pada akhirnya aku sampai dilantai 4 yang merupakan lantai terakhir digedung ini. Saat sampai dilantai ini, aku seketika langsung teringat jika dulu aku pernah bereksibionis juga di toilet laki-laki dilantai ini.

Akupun kemudian berjalan menuju kebagian toilet laki-laki tersebut namun pintunya tidak dapat kubuka, tampaknya karena tidak ada aktifitas lagi dilantai ini sehingga kemungkinan seluruh ruangan disini sudah terkunci. Aku juga mencoba membuka tolet wanita namun sama saja dalam keadaan terkunci. Kemudian akupun berjalan menyusuri pintu-pintu kelas dilantai ini yang ruangan bagian dalamnya sudah gelap sambil mencoba membuka pintu-pintu tersebut, hingga pada akhirnya aku mencapai diujung bagian koridor ini. Saat melihat salah satu kelas yang tertutup pintunya dibagian ujung lantai ini, aku mencoba membuka pintu itu dan ternyata terbuka. Kemungkinan pengawas lantai ini lupa mengunci pintu ruangan ini karena pintu-pintu yang lain semua tampak terkunci rapat.

Saat memasuki ruangan tersebut, akupun berusaha mencari saklar lampu ruangan ini karena suasana didalam sini benar-benar gelap gulita. Begitu aku mendapatkan saklarnya, akupun langsung menghidupkan lampu ruangan ini dan langsung tampak suasana kelas yang kosong hanya terdapat meja kursi serta meja dosen dan juga sebuah papan tulis yang masih terdapat sebuah coretan-coretan materi disana. Mengingat situasi dilantai ini sangat sepi dan hanya ada aku sendirian disini, akupun kemudian mengeluarkan dildoku dari kantong jaketku dan langsung mengangkat bagian bawah jaket dan memasukkannya kedalam vaginaku yang sudah sangat becek ini, karena sudah semenjak aku datang kekampus ini aku sudah menahan hasrat birahiku, meskipun sebelumnya aku sudah mendapatkan orgasmeku saat disimpang lampu merah.

“Mmmppphhhh,, aaaaahhhhh,, ooohhhhhh,, iiyyaaahhhh,, sssshhhhh,, eennnnaaakkkk” Desahku menikmati sodokan dildo ini didalam vaginaku.

Beberapa saat kemudian aku tiba-tiba kepikiran ingin merekam aksiku masturbasi dikampusku sendiri. Kemudian akupun menghentikan sodokan dildo didalam vaginaku tanpa melepaskannya dan menjatuhkan kembali jaket bagian bawahku yang kutahan tadi saat memasukkan dildo itu kedalam liang vaginaku, lalu kuambil hp ku yang kuletakkan diatas meja dosen tersebut dan meletakkannya dibawah lantai dalam posisi berdiri bersandar didinding dan kuhadapkan kamera depannya menghadap kearahku, kemudian kutekan tombol start dan mulai merekam diriku.

Akupun kembali berjalan beberapa langkah kebelakang, dan mulai membuka kancing-kancing jaket coatku sehingga menampakkan seluruh bagian tubuh telanjangku kearah kamera.

“Aaahhhh,, sssshhh,, mmpphhhh,, ooouuhhhhh” Erangku saat kugesekkan clitku menggunakan jari-jariku.

Aku juga sesekali melihat kearah jendela yang ada dibelakangku untuk mengawasi agar tidak ada seorang pun yang melihat aksiku ini, karena akan sangat buruk bagiku jika ada seseorang yang melihat dan mengenaliku sedang bermasturbasi dikampusku ini. Bisa-bisa orang itu akan mengancamku agar menuruti permintaan mereka, jika tidak mereka akan menyebarkan foto serta berita tentangku yang sedang memuaskan diriku sendiri disalah satu kelas dikampusku sehingga membuat nama baikku disini akan tercoreng. Namun memikirkan resiko tersebut, malah semakin membuatku gila dan semakin tinggi birahiku sehingga semakin kupercepat gerakan dildo ini keluar-masuk didalam vaginaku.

Desahanku pun semakin lama semakin kuat saja yang keluar dari mulutku. Jika saja ada seseorang yang sedang berada dilantai ini, dia pasti dapat langsung mendengar suara erangan nikmatku terlebih ruang kelas tempatku masturbasi ini memang sedang dalam keadaan terang benderang dibanding ruangan lainnya yang gelap sehingga orang itu akan dapat langsung menemukanku yang sedang berusaha menggapai klimaksnya sendiri.

Semakin lama, semakin kupercepat gerakan tanganku mengocok dildo ini keluar-masuk kedalam liang vaginaku hingga menimbulkan suara becekan yang sampai menggema diseluruh ruangan ini. Kemudian berselang beberapa menit kemudian akupun akhirnya mendapatkan orgasmeku kembali.

“Aaaaccchhhhh,, kkellluuaarrrrrhh laggiiiihhhh,, ooohhhhhh”

Ccccrrrrrttttttt,, ccccrrrrtttttttt,, ccccrrrrrrtttttttttt

Tubuhku pun kemudian mengejang dan mengeluarkan squirtku yang langsung membasahi lantai ruang kelas ini. Tangan kiriku berusaha menopang tubuhku dengan berpegangan pada meja dosen didepan ruangan ini sementara tangan kananku masih memegang dildo yang terlepas dari dalam vaginaku akibat dorongan squirtku yang begitu deras.

Setelah mendapatkan orgasmeku, akupun berusaha sedikit menaikkan pantatku agar aku bisa sedikit duduk pada ujung meja dosen ini karena tubuhku saat ini sedang bergetar hebat akibat squirt yang melandaku barusan.

“Haahhh,, Haahhh,, Haahhh,, Haahhh” Erang nafasku setelah mendapatkan orgasmeku.

Aku saat ini sedang berusaha mengatur nafasku yang sedang ngos-ngosan setelah didera orgasme yang begitu nikmat, dan setelah aku bisa mengatur nafasku, kemudian aku berjalan perlahan mendekati hp ku yang saat ini masih merekam diriku kemudian menekan tombol stop. Setelah itu aku melihat sebentar rekaman diriku yang sedang melakukan masturbasi didepan kelas tersebut.

“Hihihi,, nakal banget aku ini” Pikirku saat melihat diriku yang tampak mesum sekali di layar hp ku itu.

Kemudian disaat aku selesai melihat video yang baru saja kuambil itu, tiba-tiba tubuhku memiliki sebuah dorongan untuk segera membuang air kecilku, alias aku ingin pipis. Dengan nakalnya akupun kemudian membuka aplikasi kameraku dan kuletakkan dilantai kembali dan mengarahkan kameranya lagi kearahku, ya aku berniat ingin pipis diruang kelas ini.

Setelah kutekan tombol rekam, akupun kemudian melepaskan jaket coatku dan melebarkan kedua kakiku sambil berjongkok memamerkan liang vagina serta anusku kehadapan kamera ponselku, kemudian akupun langsung mengeluarkan air kencingku yang langsung membasahi lantai ruang kelas ini.

*Cuuuurrrrrr*

Aroma pesing dari kencingku begitu semerbak memenuhi seluruh ruangan ini, dan lantai yang ada dibawah tubuhku ini sekarang sudah tampak becek menggenang dengan air yang berwarna sedikit kekuningan yang berasal dari vaginaku.

Sungguh benar-benar gila sekali diriku ini selain masturbasi dikampusku sendiri, aku juga bahkan sampai kencing didalam kelas. Seandainya saja suasana dikelas saat ini sedang ramai oleh orang-orang yang sedang melakukan perkuliahan, pasti mereka akan menganggapku sebagai cewek yang sangat gila dan murahan sekali. Kemudian mungkin beberapa dari mereka juga akan langsung menyetubuhiku begitu saja karena terangsang yang melihatku dalam keadaan telanjang dan dengan badan yang terlihat binal nan vulgar dengan beberapa tattoo nakal serta piercing yang terpasang dibadanku.

Setelah menyudahi kencingku, aku langsung mematikan kamera ponselku dan melihat lagi rekaman yang baru saja kuambil tadi. Setelah selesai melihat rekaman videoku yang sedang kencing dikelas tersebut, pandanganku langsung tertuju kearah pojok kanan atas layar ponselku yang sudah menunjukkan pukul hampir jam 9 malam.

“Astaga udah jam segini” Ucapku pelan dengan penuh keterkejutan.

Aku tidak menyangka jika saat ini sudah hampir jam sembilan malam, aku sempat merasa jika saat ini masih sekitar jam delapanan malam sehingga akupun agak sedikit bersantai. Kemudian akupun langsung bergegas meninggalkan ruang kelas ini setelah mengenakan jaket coatku dan mengantongi kembali dildoku kedalam saku jaketku.

Namun begitu aku sampai diambang pintu kelas ini, aku tiba-tiba berpikiran sesuatu sebelum pergi dari sini sebagai penutupan eksibku.

“Mmm kayaknya seru kali ya kalo balik kemobil sambil telanjang” Pikirku.

Kemudian akupun membuka kembali coatku dan menentengnya dilengan kananku, setelah itu akupun berjalan sambil sedikit deg-degan karena saat ini tubuhku sudah tidak ditutupi oleh selembar kain pun. Begitu sampai bagian tangga, akupun mulai menuruni satu persatu anak tangga tersebut sambil menajamkan indra pendengaranku untuk mewaspadai jika ada seseorang yang sedang berada disekitarku agar aku bisa segera bersembunyi.

*Takk,, takk,, takk,, takk*

Suara langkah sepatu yang kukenakan ini saat menginjak satu-persatu anak tangga ini. Selama aku turun dari lantai empat tadi, tidak tampak seorangpun digendung A ini sehingga membuatku tidak merasa khawatir akan ketahuan oleh orang lain jika saat ini aku sedang berjalan dalam keadaan bugil. Namun begitu aku sudah sampai dilantai dua dan hampir mencapai bagian samping lobby, tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki yang sepertinya akan menuju kearahku saat ini.

Akupun sempat terdiam sejenak ditengah-tengah bagian antara tangga turun dan tangga naik untuk melihat apakah suara itu memang benar-benar sedang menuju kearah tangga ini. Dan ternyata benar saja, tampak sekilas seorang pria yang mengenakan seragam OB kampus sedang berjalan menuju kearahku berdiri sekarang sehingga membuatku langsung naik kembali kelantai tiga untuk menyembunyikan tubuhku yang telanjang ini.

Begitu aku sampai dilantai 3, aku tidak menemukan satupun ruangan yang terbuka untukku sekedar menyembunyikan tubuhku sehingga aku saat ini sedang dalam keadaan terdesak karena tidak memungkinkan bagiku untuk menaiki tangga itu lagi karena kemungkinan besar OB tersebut sudah berada ditangga itu, terlebih jika aku memaksakan diriku untuk menaiki tangga itu lagi, dia pasti akan langsung dapat melihat tubuhku yang telanjang yang sangat menggoda dan menggairahkan birahi ini. Aku juga merasa tidak akan sempat untuk mengenakan coatku karena pasti masih akan langsung terlihat sebagian tubuhku yang telanjang ini karena aku memerlukan waktu untuk menutupi sempurna tubuhku ini menggunakan jaketku, apalagi koridor lantai ini masih terang benderang disinari cahaya lampu ruangan.

Ditengah rasa cemasku yang takut ketahuan ini karena suara langkah kaki orang tersebut semakin terdengar jelas dikupingku, aku memutuskan untuk bersembunyi saja dibalik X-Banner iklan kampusku yang terpajang dibagian dekat dengan tangga lantai ini dan berharap semoga orang tersebut tidak menyadari keberadaanku yang sedang telanjang ini dibalik x-banner itu.

Semakin lama suara langkah kaki tersebut semakin mendekat hingga pada akhirnya OB tersebut sudah berada tepat didepanku yang sedang bersembunyi dibalik x-banner ini. Akupun kemudian memejamkan mataku erat-erat sambil berharap dia tidak mengetahui keberadaanku yang saat ini hanya dibatasi oleh selembar banner seukuran tubuhku. Entah kenapa setiap detik yang terlewat saat ini terasa seperti berjam-jam saja sehingga membuatku semakin deg-degan.

Namun dibalik rasa deg-deganku itu, dari bagian vaginaku malah mengalir lagi cairan cintaku dan aku juga merasakan jika kedua putting payudaraku menjadi semakin mengeras sensitif. Aku kembali terangsang saat ini meski dalam posisi yang hampir ketahuan. Secara tidak sadar pun tangan kiriku sudah memainkan clitorisku meski saat ini situasiku sedang dalam keadaan bahaya akan ketahuan.

“Mmpphhhh,, mmmppppphhhh” Desahku sambil menutup mulutku menggunakan tangan kananku agar suaraku tidak terdengar oleh OB tersebut.

Akupun semakin mempercepat gerakan memutar-mutar dan menggesekkan clit ku sehingga tubuhku sedikit gemetar merasakan kenikmatan yang menjalar. Hingga tidak lama kemudian akupun tidak mampu untuk menahan suara desahanku karena rasa nikmat ditubuhku ini, sehingga begitu kulepas tangan kananku yang menutup mulutku, aku langsung meremas-remas payudaraku dan sedikit mengeluarkan desahanku. Aku sudah tidak peduli lagi jika OB tersebut dapat menangkap basah diriku yang sedang masturbasi telanjang ini didekatnya.

Semakin kupercepat gesekkan jari pada clitku dan tidak lama kemudian akupun akhirnya mengeluarkan gelombang orgasmeku lagi dan langsung muncrat membasahi bagian belakang x-banner ini dan turun menggenangi lantai dibawahnya. Akupun seketika langsung merosot dan terduduk lemas dan pasrah saja dengan keadaanku sekarang jika saat ini aku ketahuan oleh OB tersebut yang menangkap basah diriku yang sedang memuaskan diriku tadi. Aku benar-benar pasrah saja dan siap melakukan apapun padanya berharap semoga dia tidak melaporkanku ke pihak keamanan serta pihak rektorat agar tidak semakin mencoreng nama baikku dikampus ini. Dan disaat aku sudah terduduk lemas tersebut, salah satu kakiku tidak sengaja menyenggol kaki x-banner itu sehingga membuatnya terjatuh kedepan dan memperlihatkan sosokku yang sedang telanjang ini kemana-mana.

“Ehh” Ucapku terkejut saat mencoba mengintip kedepanku ternyata tidak ada seorangpun dihadapanku.

“Kemana OB tadi” Pikirku bertanya-tanya sambil melihat kekiri dan kananku memastikan keberadaan OB yang tadinya ada dihadapanku.

Mengetahui keadaanku yang masih beruntung ini, akupun dengan sisa tenagaku berusaha berdiri dan segera meninggalkan tempat ini sambil sedikit berlari agar diriku tidak ketahuan. Begitu sampai dimobilku, aku dapat sedikit bernafas lega karena aku sudah sedikit lebih aman dibanding sebelumnya.

“Huuhh, untung aja gak hampir ketauan lagi” Batinku begitu sudah berada disamping mobilku.

Akupun kemudian membuka kunci mobilku dan langsung kukenakan kembali jaket coatku untuk menutupi tubuh telanjangku, setelah itu aku langsung menjalankan mobilku keluar meninggalkan kampusku. Begitu aku hendak menyerahkan kembali kartu parkir digerbang depan pada seorang satpam disana, aku tiba-tiba dipanggil oleh salah seorang dosen pembimbing akademik ku yang kebetulan berpapasan denganku saat dia juga ingin keluar dari gedung kampus ini.

“Loh angel,, ngapain kamu disini” Ucap seorang dosenku.

“Ng-nggak apa-apa kok buk, cum-cuman tt-tadi abis,, errmm,, nemuin dosen aja kk-kok,, hehehe” Ucapku sedikit gugup saat dipanggil oleh dosen PA ku itu.

“Oohh gitu,, yaudah hati-hati aja dijalan, jangan lupa nanti akhir agustus bimbingan MK ya sama saya,, jangan sampe telat lagi ya” Ucapnya memperingatiku.

Ya aku memang suka sekali terlambat saat aku hendak mengurus mata kuliah yang akan kuambil disemester depan. Itu karena aku yang terlalu menikmati waktu liburanku sehingga akupun sampai melewatkan jadwalku untuk bimbingan dengan dosen PA ku untuk syarat menginput mata kuliah.

“Hehehe iya buk” Jawabku sedikit nyengir dan menggarukkan kepalaku yang sebenarnya tidak gatal ini.

Kemudian dia pun langsung pergi meninggalkanku menggunakan motornya, bersamaan denganku juga yang langsung bergegas pergi meninggalkan area kampusku ini.

Akupun saat ini akhirnya sampai di apotik tempatku biasa membeli obat kb. Saat aku menanyakan merk obat kb yang dulu pernah kubeli disini, ternyata merk itu sedang kosong dan sipenjaga apotik itu menawarkanku sebuah pil-kb yang dia ambil dari dalam kotak yang berada dietalase tersebut. Aku masih agak asing dengan merk obat yang ditawarkannya ini karena aku masih lumayan awam, tapi karena bentuk pilnya sama dan aku juga percaya jika apotik ini tidak akan pernah salah dalam memberikan obatnya, akupun menyetujui tawarannya.

Si penjaga itu hanya bilang jika obat ini juga sama khasiatnya dengan merk obat yang dulu pernah kubeli dan harganya pun sedikit lebih murah daripada obat yang dulu kubeli. Akhirnya akupun membeli sekeping obat kb tersebut dan membeli sekotak susu coklat berukuran sedang yang kuambil dari dalam kulkas didekat kasir tersebut untuk sedikit menyegarkan tubuhku setelah dilanda orgasme beberapa kali sebelum aku mencapai tempat ini. Begitu selesai kubayar akupun langsung pergi kembali kerumahku melalui jalan yang berbeda dan agak sedikit memutar dari jalan tempat aku pergi tadi karena aku ingin sekedar berjalan-jalan sebentar sebelum aku kembali kerumah.



BERSAMBUNG . . . . .​
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd