Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.

Part 28 : Menyelamatkan Diri​



(Elicia)
“Aaaacchhhhh,, aaaccchhhh,, eennnaaakkkkhh ttuuaaannnnn,, aaahhhh entottin teruss memek lacurmu ttuuaaannn,, aaacchhhhh” Racau wanita itu saat mereka berdua menikmati persetubuhan mereka dihadapanku.

“Aaahhh gua bakal bikin makin ancur nih memek lu moy, aaahhh aaahhh,, makin hancur badan lacur lu biar gak ada lagi yang sudi make tubuh lu, hahahaha” Ucap pria bertato itu.

“Aacchhhh,, iyaa tuann, aahhh,, bikin badan akkhhuu makkin hancurr tuaann, akhhuu cuma toilett hidup milik tuann,, toilet hidupnyaa tuaann Fajaarrr aaaahhhhh,, oohhhhh” Desah wanita itu kemudian.

“Gimana lu selama hidup jadi toilet bertahun-tahun dikampung ini lonte, pasti lu nikmatinnya kan hahaha, uuhhh aaahhh” Ujar pria itu lagi.

“Aaahhh,, aaahhhh,, iy-iyaa ttuaann, aku nik-mattin sekali, aaaccchhh,, hidup j-jadi lonte toilet umum dis-sini tuaann aaahhh,, iyyaahh terruuss ttuuaannn aaahhhh” Jawab si wanita itu dengan ekspresinya yang tampak menyukainya.

“Hahaha,, jadi lu lebih suka hidup disini moy daripada hidup elit kayak sebelumnya, hahaha” Tanya pria bertato itu.

“Mmaaacchhh,, iyyaa ttuuann, akkhhuu lebbih sukka hidup disini j-jadi toilet umum semua orang, daripada hidup enak,, aaacchhhh tteerruuss ttuaannnn” Racau si wanita itu lagi.

“Hahahaha,, lu denger kan lonte, nih disini ada sesama cewek amoy kayak lu yang udah gw buat jadi toilet umum disini,, lu mungkin udah denger dari orang-orang disini yang ngentotin lu tadi, tapi nih gw kenalin satu-satunya lonte toilet umum dikampung ini, namanya Elicia” Ucap pria itu menghadap kearahku yang sedang menyaksikan persetubuhan mereka.

“Dia dulunya seorang model majalah amatir, tapi sekarang dia udah jadi toilet umum sepenuhnya dikampung ini gara-gara kecanduan kontol gw sama narkoba, hahahaha” Lanjutnya lagi sambil tetap memompa penisnya didalam vagina wanita itu.

Kuperhatikan wanita itu tampaknya dia begitu sangat menikmatinya, meskipun tubuhnya sudah benar-benar hancur dan terlihat sudah seperti seorang wanita yang sudah berumur, terlebih dibagian alat vitalnya juga sudah sangat hancur dan terlihat tak bisa kembali normal lagi. Semakin lama kuperhatikan persetubuhan mereka berdua, rasanya nafsuku perlahan kembali naik lagi.

“Aaaahhhh aaahhhhh terruusss ttuuaaannnn,, akk-kuu m-mauu kellluuaarrrrr,, aaarrrgghhhhhh” Suara wanita itu sambil mendesah keras.

Dan tidak lama kemudian, kulihat mereka berdua sudah mendapatkan orgasmenya. Si pria menghentak-hentakkan pinggulnya dalam-dalam supaya kontolnya semakin merangsek masuk menembak jauh spermanya kedalam tubuh wanita itu, sementara si wanita tampak mengejang tanda dia mendapatkan orgasme nikmatnya dengan keadaan tersenyum sambil lidahnya terjulur keluar dan bola matanya yang memutih.

Setelah si pria itu berejakulasi didalam vagina wanita itu, dia pun lantas menjatuhkan si wanita itu begitu saja kelantai seperti sebuah barang yang tidak berguna lagi dan berjalan meninggalkannya keluar dari toilet ini.

“Kalo lu masih belum puas,, lu bisa pake tuh lonte baru kita, dia sekarang jadi bagian dari lu disini hahaha” Tawa si pria itu sembari meninggalkan kami berdua didalam toilet ini.

Kemudian kulihat kembali si wanita itu, dia perlahan-lahan merangkak kearahku dengan tatapan lapar, lidahnya pun masih tetap terjulur keluar dengan air liurnya yang menetes tanda dia masih sangat kelaparan akan kenikmatan. Setelah dia ada didepan mukaku, dia pun langsung mencium mulutku yang masih terasa sangat tidak enak ini secara ganas. Kedua tangannya juga memeluk kepalaku dengan sangat erat seolah agar aku tidak menjauhkan wajahku darinya.

*Cuupphhh,, ccuupphhhhh,, ccuupphhhhh*

“Mmmpphhhhh,, mmmmhhhhhhhh” Desahku saat dia mencium mulutku dengan ganasnya.

Lidahnya juga dia masukkan kedalam mulutku menyapu semua yang ada didalamnya. Dia pun juga sesekali menggigit gigi-gigiku serta bibir atas dan bawahku. Jujur saja ini merupakan pengalaman pertamaku dicium dengan nafsu oleh sesama wanita. Setelah dia puas mencium mulutku, dia juga menyapukan lidahnya menjalar dari pipiku dan terus naik kearah mataku. Dia menjilati seluruh area wajahku hingga rasanya seluruh wajahku saat ini sudah basah sekali terkena air liurnya.

“Mmmpphhh,, mbakk udaahhh mbakk,, akkhuuu capeekk mbakk oohhhh, sadarr mbaakkk, Mmpphhh” Ucapku sambil dia tetap menjilati seluruh wajahku.

Tidak lama kemudian dia pun menghentikan jilatannya diwajahku dan menatapku dengan tatapannya yang aneh. Akupun langsung terdiam saat dia menatapku dengan senyum aneh yang menyungging di bibirnya. Kemudian dia pun langsung menundukkan kembali wajahnya dan menjilati leherku sehingga akupun merinding kegelian. Tampaknya dia ingin kembali merangsangku meskipun saat ini tubuhku sudah sangat lemas akibat digangbang oleh banyak warga disini hampir seharian tadi.

“Aacchhh,, mbaakk akkhuu udah capekk mbaakk, oouuhhhh, uudaahhh” Erangku.

Tetapi dia sepertinya tidak mau mendengarkan permintaanku dan tetap saja menjalarkan lidahnya itu kembali turun hingga mencaplok putting payudaraku. Dijilat dan dihisap-hisapnya puttingku yang sudah kembali mengeras ini serta sesekali digigitnya kuat hingga akupun mengaduh karena merasa sakit. Dia juga terkadang menarik kuat anting yang terpasang diputtingku menggunakan giginya dengan ekspresi wajahnya yang kesenangan. Sepertinya wanita ini juga sangat suka sekali melihatku yang kesakitan akibat ulahnya ini. Lalu kemudian kedua tangannya pun hinggap disalah satu payudaraku sambil dia remas dengan kuat serta satunya lagi masuk kedalam vaginaku yang sedikit basah karena kembali terangsang saat melihat persetubuhannya tadi dan masih agak sedikit ngilu setelah menerima puluhan penis.

“Aaahhhh,, mmpphhhhh,, mmmhhhh ssshhhh oouuhhhhhh” Desahku saat dia memainkan vaginaku sambil kedua payudaraku dihisap serta diremas-remasnya dengan kuat.

Baru kali ini rasanya aku dirangsang oleh sesama wanita dan hal itu perlahan kembali membangkitkan gairahku. Aku akhirnya bisa kembali merasa sedikit keenakan setelah sebelumnya aku benar-benar tersiksa sekali disaat semua pria dikampung ini menggangbang serta menyiksaku dengan sangat kasar. Aku juga kembali bisa mengeluarkan desahan nikmatku meskipun saat ini aku dirangsang oleh sesama wanita. Aku sempat berpikiran apakah aku ini seorang lesbian karena bisa-bisanya aku terangsang oleh sesama wanita. Tetapi aku kemudian menampik pikiran itu karena aku juga masih merasa nafsu juga terhadap seorang pria. Itu karena aku juga masih bernafsu saat melihat mereka berdua yang tadinya bersetubuh dihadapanku serta saat melihat penis dari pria bertato itu yang masuk kedalam vagina hancur milik si wanita ini. Kemudian kurasakan kedua kakiku dikangkangkan lebar-lebar olehnya dan kepalanya pun saat ini sedang menuju kebagian selangkanganku.

“Mmmpphhh,, ssshhhhh, ooohhhhhhh” Erangku merasa nikmat saat mulut serta lidahnya mencium dan menjilati vaginaku yang masih terdapat banyak bercak serta lelehan sperma yang masih mengalir keluar dari dalam vaginaku.

*Ssslllluuurrpppp,, ssslllrruuuppppppp,, sssllllpphhhhhhh,, cuuupppphhhhh*

Dia dengan lahapnya menghisap lelehan sperma yang mengalir keluar dari dalam vaginaku. Akupun seketika dibuatnya merinding keenakan saat dia mengisap kuat vaginaku. Tidak lupa juga dia pun menjilati klitorisku yang terasa semakin membesar karena sudah sangat terangsang. Kedua tangannya pun dengan kuat menahan kedua pahaku lebar-lebar agar aku tetap dalam posisi mengangkang supaya dia bisa puas menghisap alat kelaminku itu.

Puas dia menghisap vaginaku, lidahnya kembali turun kebawah dan saat ini lubang anusku tidak luput oleh jilatannya yang membuatku sangat geli merasakannya.

“Ooouuuhhhh,, sssshhhh, aaahhhh,, mmpphhhhh” Desahku yang begitu nikmat saat lidahnya menyapu lubang anusku.

Aku merasa geli sekaligus nikmat yang kurasakan akibat gerakan lidahnya yang menekan-nekan serta sapuan lidahnya diarea lubang pembuanganku. Tidak hanya menjilatinya, dia juga tampak menghisap kuat anusku menggunakan mulutnya seperti ingin membersihkan sisa-sisa kotoranku sendiri yang tadi sempat keluar ketika perutku dipukul oleh salah seorang pria yang menyetubuhiku.

“Mmmaahhh,, oouuhhh ssshhhh ennaakkkk,, aaahhhhh” Erangku merasakan kenikmatan ketika wanita ini membersihkan lubang pembuanganku.

Setelah beberapa menit kemudian, wanita ini pun kembali mengarah ke vaginaku. Kembali dijilatinya lubang peranakanku itu sambil sesekali dihisapnya kuat klitorisnya sampai-sampai membuat tubuhku seperti tersengat listrik. Dia terus saja melakukan itu sampai beberapa menit kemudian tubuhku serasa menegang dan ada dorongan yang keras hendak keluar dari dalam vaginaku.

*Cccccrrrtttttt,, cccrrrrtttttt,, cccrrrrtttttttttttt*

Akupun kembali mendapatkan squirtku yang kesekian kalinya hari ini. Semua cairan orgasmeku itu dia hisap dengan lahapnya tanpa membiarkan satu tetes pun terlewatkan. Setelah dia puas menghisap cairan orgasmeku, dia mengarahkan kepalanya ke wajahku dan kembali menciumku. Dia membagi sedikit cairan orgasme yang kukeluarkan tadi didalam mulutnya itu ke mulutku dan setelah itu kami pun menelan cairan kepuasan itu sama-sama.

Setelah kami menelan cairan orgasme milikku. Dia kemudian menegakkan tubuhnya dan membalikkan tubuhku. Setelah itu dilepasnya ikatan tanganku dibelakang sehingga membuat peredaran darah menuju telapak tanganku kembali normal. Selanjutnya tubuhku kembali ditelengtangkan dan dia mengarahkan vaginanya menuju mulutku. Dapat kulihat dengan jelas rahimnya yang keluar dari dalam vaginanya yang tampak sangat rusak itu.


Kemudian dia mulai mengarahkan kepalaku, tepatnya bagian mulutku agar aku mengisap rahimnya yang keluar itu. Mengerti dengan keiinginannya, kubuka mulutku menerima rahimnya itu dan langsung kujilati bagian mulutnya yang terlihat menganga dan basah itu. Si wanita yang bernama Elicia ini pun tampak mengejang keenakan begitu kusapukan lidahku menusuk lembut mulut rahimnya. Aku juga dapat mendengar desahan nikmatnya sambil dia juga ikut menggerakkan kepalaku maju mundur seperti memintaku untuk menyepon rahimnya.

*Sslluurrrppppphh,, ssllluurrpppphhhh*

Kuhisap-hisap rahimnya itu seperti sedang menghisap sebuah kontol dan wanita ini pun tampak semakin kenikmatan. Kemudian dia pun mengambil kedua tanganku dan mengarahkannya ke kedua payudaranya yang tampak mengendur serta meremas bagian punggung telapak tanganku berharap aku mau meremasi payudara miliknya. Kuikuti kemauannya itu dan dia pun mulai melepaskan kedua tanganku agar aku bisa lebih aktif lagi bergerak. Kedua tangannya pun diarahkan kebagian belakang dan langsung meremas kedua bukit kembarku, sehingga saat ini posisi ku sedang tiduran sambil mengulum rahim serta vaginanya, sementara wanita ini duduk diatas wajahku dengan posisi sedikit melengkung kebelakang sambil meremasi payudara mungilku.

“Aaaccchhhh,, ssshhhhh, oowwwhhhhh,, ennaakkk sayanngg,, terruusss hisapp memekkhh kkhuuu,, aaauuuwwwwhhhh” Desahnya saat kusepong rahimnya itu seolah dia memiliki penis disana.

Tidak lama kemudian tubuhnya seketika menegang dan kurasakan cairan orgasme yang dia keluarkan langsung menembak kedalam mulutku.

*Ccccrrrrtttt,, cccrrrttttt,, ccrrrrtttttt*

Beberapa kali alat kelaminnya ini menyemprot mulutku dengan cairan kenikmatannya. Begitu dia sudah selesai orgasme, dia pun langsung mengangkat vaginanya dari mulutku dan dengan cepat mecaplok mulutku lagi sambil dia menghisap cairan orgasmenya sendiri yang masih belum kutelan.

*Slluurrrrrpppp sssllluurrrrrppppp* *Gleeggkkhh gglleeggkkhhh*

Dia kembali menelan cairan kenikmatan itu setelah dia mengambil sedikit yang ada didalam mulutku. Akupun juga ikut menelannya dan terasa sedikit asin namun juga gurih. Kemudian dia pun langsung berbaring disamping dan wajahku tepat menghadap kerah wajahnya yang tampak cantik sekali meskipun saat ini tidak ada make up sama sekali yang terpasang diwajahnya. Sudah sewajarnya karena si pria bertato tadi mengatakan jika dia ini awalnya adalah seorang model majalah, pastinya seorang model memiliki paras yang cantik agar terlihat bagus saat difoto. Wanita ini pun kemudian mengarahkan tangannya mengelusi pipi mulusku sambil menatap mataku dengan tatapan sayu, dan tidak lama kemudian dia pun langsung memejamkan matanya sambil tangannya itu masih berada diatas pipiku. Akupun juga ikut memejamkan mataku sebentar sambil kembali mengumpulkan sisa-sisa tenagaku. Aku menyadari inilah kesempatan emasku untuk segera pergi dari sini karena tanganku saat ini sudah terbebas dan kondisi diluar juga sudah gelap. Tapi aku benar-benar tidak punya tenaga lagi saat ini.

Akupun terbangun tiba-tiba. Begitu kubuka mataku, aku dapat melihat ada wajah seorang wanita yang sedang menghadap keatas sambil kedua matanya terpejam. Wanita itu benar-benar pulas sekali tidurnya begitu kulihat wajahnya yang memang sangat cantik. Tapi kecantikan wajahnya sangat berbeda sekali dengan tubuhnya yang telanjang bulat itu karena kondisinya yang begitu memprihatinkan dan organ vitalnya pun sudah sangat rusak sekali. Aku benar-benar merasa kasihan sekali padanya. Akupun lantas bangun dari tidurku dan masih kurasakan rasa ngilu di kedua lubang bawahku, kepalaku juga masih agak sedikit pusing karena selain tubuhku yang habis mendapat siksaan saat digangbang oleh pria-pria disini, aku juga terbaring diatas lantai yang keras serta kotor ini tanpa alas satupun.

“Uuugghhhh” Kupegang kepalaku menggunakan tangan kananku karena merasa pandanganku sedikit berputar dan agak sedikit sakit.

Setelah beberapa menit kemudian, kepalaku agak sedikit mendingan dan pandanganku sudah dapat kembali beradaptasi dengan suasana malam yang gelap ini. Aku juga dapat merasakan jika tubuhku sudah mendapatkan kembali tenagaku meski masih agak sedikit lelah karena sepertinya aku hanya tertidur sebentar. Kemudian akupun bangkit dan bermaksud ingin membangunkan wanita yang ada disampingku ini yang tampak sangat lelap sekali.

“Ciii, cii,, bangun ciiii” Ucapku sambil menepuk pundaknya agar dia bangun.

“Ciii,, bangunn cii, ayo kita keluar dari sini” Ucapku lagi sambil membangunkannya.

Aku memang bermaksud ingin mengajak wanita ini untuk ikut pergi bersamaku menyelamatkan diri. Dia pastinya sama sepertiku yang diculik oleh orang-orang disini sampai dia dijadikan hanya sebagai pemuas nafsu dikampung ini. Tapi berulang kali aku berusaha membangunkannya, dia tetap tidak mau bangun. Sampai pada akhirnya tidak lama kemudian dia pun mulai menggeliatkan tubuhnya dan mulai perlahan membuka matanya.

“Cii ayok kita pergi dari sini ci,, mumpung udah malem dan mereka udah pada tidur” Ucapku lagi sambil mengajaknya untuk ikut keluar dari tempat ini.

Dia pun kemudian mulai membangunkan tubuhnya dan menatapku iba sambil mengelusi pipi kiriku.

“Ayo cepetan kita keluar dari si---”

Belum aku selesai menyelesaikan kata-kataku, dia pun tiba-tiba langsung memotong ajakanku.

“Kamu punya rumah diluar sana” Ucapnya dengan lemah lembut sambil mengelus pipiku serta menatap dalam mataku.

“Iyyaa cii,, aku mau pulang kerumah, aku gak mau ada disini, ayo kita keluar sama-sama dari sini” Jawabku sambil kembali mengajaknya untuk ikut bersamaku.

Kemudian dia pun langsung diam tanpa mengatakan apapun dan hanya menatap mataku dengan tatapannya yang teduh namun mendalam itu.

“Ya udah, ayo kita keluar dari sini,, aku tau jalan keluar dari tempat ini” Jawabnya tidak lama kemudian sambil menggandeng tanganku.

“Iya ayo ci” Jawabku lagi.

Tapi sebelum kami keluar dari tempat ini, dia melihat sekeliling toilet ini dan kemudian berjalan kedalam salah satu bilik toilet yang ada didekatku, kemudian mengambil sesuatu yang tergeletak didalam sana.

“Nih pake dulu, seenggaknya badan kamu tertutupi” Ucapnya lagi sambil menyodorkan sesuatu padaku sambil tersenyum manis.

Dia memberikanku sebuah celana dalam yang sangat kusam dan robek-robek serta sebuah kaos pendek koyak-koyak yang sama kusamnya. Akupun kemudian memakainya meskipun aku tau jika sebagian besar tubuhku masih terkspose sangat jelas, tetapi setidaknya aku tidak berjalan keluar dalam keadaan bugil lagi. Begitu kupakai, kaos ini ternyata pendeknya hanya sebatas bagian bawah payudaraku dan putting sebelah kiriku dapat terlihat jelas karena memang terdapat robekan yang lumayan besar disana. Celana dalam yang kupakai juga terlihat longgar pada bagian bawah yang menutupi vaginaku serta bagian anusku terdapat sebuah bolongan yang lebar sehingga akan sangat memperlihatkan lubang pembuanganku itu apabila aku membungkuk. Mau tidak mau kupakai saja daripada harus bugil.

“Yuk kita keluar” Ajaknya ketika aku sudah selesai mengenakan pakaian kusam yang dia berikan tadi.

“Cici juga gak mau pake baju” Tanyaku padanya.

“Udah gapapa,, ayo sebelum mereka tau kalo kita mau keluar dari sini” Ajaknya lagi.

Kami berdua pun kemudian melangkah keluar dari dalam toilet yang kotor ini sambil dia berjalan dalam keadaan tertatih karena kaki kanannya patah. Keadaanku saat ini sudah mengenakan pakaian yang sangat kotor dan kusam namun masih memperlihatkan sebagian besar tubuhku, sementara Elicia masih tetap dalam keadaan bugil menampilkan kondisi tubuhnya yang sangat memprihatinkan. Ditengah kegelapan malam ini, kami berdua berjalan menjauhi toilet ini sambil bergandengan tangan dengan erat agar tidak terpisah karena kondisi jalan yang begitu gelap gulita.

“Hati-hati jalannya,, disini banyak jalan yang rusak” Ucap Elicia padaku ketika aku kembali tersandung sesuatu ditengah kegelapan ini.

“Aahhh,, iya cii” Jawabku.

Kami terus berjalan tanpa alas kaki sedikit pun sambil menahan sakit karena permukaan jalan ini yang berupa tanah keras dengan banyak sekali pecahan-pecahan batu yang langsung menusuk telapak kaki kami berdua. Awalnya aku hendak menggendongnya agar dia tidak kesulitan berjalan, tapi dia langsung menolaknya dengan alasan tidak mau membuatku semakin kecapekan.

“Ngomong-ngomong, nama kamu siapa” Tanyanya.

“Aku Angeline ci,, kalo cici namanya siapa” Ucapku.

“Aku Elicia” Jawabnya singkat.

“Kenapa kamu bisa ada ditempat ini” Sautnya lagi.

“Aku diculik sama orang yang bertato itu ci, sama satu temennya juga” Jawabku.

“Oohh gitu,, yang bertato itu namanya bang Fajar, dia bisa dibilang preman yang paling diseganin dikampung ini, sementara satunya lagi mungkin bang firman, soalnya dia yang selalu deket sama dia” Ujarnya menjelaskan.

“Mungkin lah ci,, emmm kalo boleh tau juga, kenapa ci Elicia juga bisa ada ditempat ini” Tanyaku.

Dia pun hanya menyunggingkan senyumannya sebentar dan kemudian berkata “Panjang ceritanya”.

Aku tau apa maksud perkataannya. Dia pasti sudah melewati hal yang sangat panjang saat dia berada ditempat seperti ini, dan aku tidak ingin mengatakan hal itu lagi yang takut membuatnya merasa tidak nyaman. Tapi aku hanya penasaran, kenapa dia masih tetap ada ditempat ini saat aku mengingat kembali perkataan dari orang-orang yang siang tadi menggangbangku. Terlebih hal itu juga dijelaskan kembali secara tidak langsung oleh pria yang bernama bang fajar itu ketika dia menyetubuhi wanita ini. Aku ingat jika ada seorang wanita sebelum aku yang sudah tinggal disini sebagai toilet umum selama bertahun-tahun dan saat ini dia sudah mandul karena sering keguguran.

“Apa cici udah lama tinggal disini” Ucapku spontan saat aku memikirkan hal yang membuatku penasaran tentangnya.

“Iya, aku udah sekitar 7 tahun tinggal ditempat ini” Jawabnya lagi sambil tersenyum.

“Kenapa cici gak kabur dari sini” Tanyaku lagi yang semakin penasaran padanya.

Tapi setelah itu, dia tidak menjawab apa-apa dan hanya meyunggingkan senyumannya saja. Aku benar-benar merasa aneh padanya kenapa dia tidak menyelamatkan dirinya dan lebih memilih untuk tinggal dan hidup seperti ini. Kemudian aku kembali teringat perkataan bang fajar jika ci elicia ini dulunya adalah seorang model majalah amatir.

“Apa bener, cici dulunya seorang model majalah” Tanyaku lagi.

“Iya bener” Ucapnya.

Aku kemudian ingin kembali menanyai hal yang masih membuatku penasaran, tapi tidak lama kemudian aku mendengar ada suara dari kendaraan besar lewat yang tidak jauh dari tempat kami berdiri saat ini.

“Kita sampai, didepan sana jalan keluarnya, pergilah,, aku cuma bisa nganter sampai sini aja” Ucapnya secara tiba-tiba dan menghentikan langkahnya.

“A-apa m-m-maksudnya cii,, cici gak mau ikut kabur dari mereka” Tanyaku yang sangat terkejut sekali karena sepertinya dia tidak bermaksud untuk ikut kabur bersamaku.

“Gapapa angel,, pergilah ini bukan tempatmu, semoga kamu bisa pulang kerumah dengan selamat yaa” Ucapnya lagi sambil tersenyum ramah padaku.

“Cici gak mau ikut kabur dari sini” Tanyaku lagi.

“Angel,, aku udah gak punya rumah lagi, aku juga udah gak punya apa-apa lagi diluar sana,, disini lah tempatku seharusnya berada sekarang karena aku sudah tidak diterima lagi di luaran sana” Ucapnya yang membuatku sangat tidak mengerti maksudnya.

“Pergilah angel,, sebelum bang fajar atau orang lain sadar kalo kita berdua udah gak ada lagi di toilet itu, cepatlah” Lanjutnya lagi saat aku masih memikirkan kata-katanya tadi.

“Cepatlah,, aku harus segera kembali ketempat itu, semoga kamu bisa pulang kerumah dengan selamat” Ucapnya lagi sambil memelukku erat.

Setelah itu, dia pun langsung buru-buru kembali meninggalkanku untuk kembali ke perkampungan itu. Akupun hanya dapat terdiam kebingungan sambil melihat bayangannya yang perlahan menghilang dikegelapan malam.

Ingin rasanya aku menanyakan beberapa hal lagi padanya, tapi lebih baik kuurungkan saja daripada aku ketahuan jika aku sudah melarikan diri dari sana. Lantas kemudian akupun kembali berjalan maju kearah jalan keluar yang sudah dia tunjukkan sebelumnya dan pada akhirnya aku dapat melihat jalan raya yang itu adalah sebuah jalan tol yang terlihat sepi dan hanya ada beberapa kendaraan besar saja yang lewat. Aku sedikit mengetahui jalan ini karena jalan ini merupakan jalan tol yang tidak jauh dari tempat aku memarkirkan mobilku. Aku ingat jika disebrang sana itu, terdapat sebuah lapangan kosong yang tidak begitu besar dan tidak jauh dari lapangan itu lah aku memarkirkan mobilku. Sungguh aku tidak percaya jika akhirnya aku bisa kabur dari tempat mengerikan itu. Akhirnya aku bisa pulang kerumah, begitulah pikirku.

Sambil melihat kekiri dan kanan, kulihat tidak ada satupun kendaraan yang lewat sehingga akupun dapat menyebrangi jalan raya ini dengan leluasa, apalagi saat ini aku sedang mengenakan pakaian yang begitu minim. Aku berjalan agak sedikit cepat sambil kedua tanganku kugunakan menutupi buah dada serta vaginaku meski aku tau itu tidak ada artinya. Setelah berhasil sampai di ujung, aku kemudian langsung melompati pagar pembatas yang tingginya setinggi dadaku dengan susah payah, namun berhasil aku melewatinya. Setelahnya, aku dapat melihat mobilku yang kuparkirkan didepan sana. Cepat-cepat aku berjalan kesana berharap tidak ada seorang pun yang melihatku lagi sedang berjalan hampir bugil ini. Aku juga berharap semoga tidak ada lagi petugas-petugas itu disekitar sini.

“Haaahhhh,, akhirnya sampai juga” Ucapku lega setelah aku sampai disamping kiri mobilku.

Aku begitu ngos-ngosan karena jaraknya ternyata agak sedikit jauh dari tempatku sebelumnya. Tanpa mengurangi waktu lagi, aku segera mencari kunci mobilku yang sebelumnya sudah kusembunyikan didekat ban depanku, dan begitu kudapatkan, aku segera membuka pintu mobilku dan berjalan meninggalkan tempat ini untuk pulang menuju kerumahku.

Selama perjalanan itu aku berusaha keras untuk konsentrasi karena kondisi tubuhku yang masih dalam keadaan lelah serta mengantuk. Untungnya tidak terjadi apa-apa selama perjalananku sampai pada akhirnya aku sudah sampai didepan rumahku. Segera kubuka pagar dan memasukkan mobilku. Kemudian akupun langsung memasuki kamarku setelah kukunci semua pintu dan pagar karena aku sudah sangat mengantuk sekali rasanya. Begitu seluruh tubuhku sudah mendarat diatas kasur kesayanganku, akupun langsung terlelap tidur menikmati rasa nyaman yang begitu kubutuhkan saat ini.



BERSAMBUNG . . . . .
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd