Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
halo semua, sorry ane baru muncul lg kepermukaan soalnya lg banyak kesibukan di RL
buat update selanjutnya kemungkinan bakal ane update entar malem atau besok kalo gak ada halangan

sorry blm bisa ane balesin satu" komenan serta dm" yg masuk
tp nanti kalo waktu ane udah luang ane bakal balesin sekalian lanjutin ceritanya hehe :D
 

Part 29 : Mencoba Eksib Dirumah​


Besok siangnya aku terbangun dari tidurku dan saat aku ingin mengecek hpku untuk melihat jam, ternyata bateraiku habis. Akupun langsung mengambil charger yang memang sudah standby disamping kasurku dan kunyalakan hpku. Begitu sudah menyala aku sangat kaget saat melihat ada banyak sekali notifikasi serta panggilan yang tidak terjawab. Kebanyakan dari adikku, tapi ada juga dari mama serta beberapa teman kampusku.

“Ngapain dia nelpon banyak banget” Tanyaku saat melihat banyak sekali panggilan adikku yang tidak terjawab.

Hal itu karena selama seharian kutinggal hpku didalam mobil saat aku waktu itu iseng ingin menjajakan tubuhku setelah balik dari apotik yang ada didekat kampusku. Namun karena waktu itu aku dikejar-kejar pol-pp aku pada akhirnya harus meninggalkan jauh mobilku hingga berujung pada aku diculik oleh preman dan ditahan disebuah perkampungan kumuh yang letaknya berada dikolong jembatan. Untungnya aku dapat kabur dari tempat itu setelah seharian aku disekap serta diperkosa habis-habisan disana dengan bantuan Elicia yang merupakan seorang wanita chinese sama sepertiku, namun dia lebih memilih untuk tinggal diperkampungan itu sebagai toilet umum mereka.

Aku sepertinya sudah bisa memahaminya kenapa dia lebih memilih untuk tinggal disana sebagai toilet umum, itu pasti karena dia merasa terpuaskan oleh penis milik orang-orang itu sehingga dia lebih memilih untuk menetap diperkampungan kumuh itu. Sebuah hal yang sama yang dulu pernah kupikirkan ketika aku menjadi seorang pelacur bertarif murah di gang dolly sewaktu aku liburan disurabaya kemarin. Saat itu aku memang pernah berpikiran jika bagaimana aku tinggal saja disana karena aku benar-benar merasa sangat terpuaskan sekali. Dahagaku akan kenikmatan benar-benar terpenuhi, aku juga sangat-sangat menikmati setiap persetubuhan baik dari orang yang kukenal maupun baru kukenali.

Akupun melanjutkan membuka chat yang ada di whatsappku dan membalas satu persatu. Begitu tiba di bagian chat dari adikku, kulihat ternyata papa dan mamaku akan pergi ke eropa selama 2 minggu untuk urusan pekerjaan sekaligus berlibur dengan membawa serta beberapa pegawai laundry mamaku, sementara adikku tidak bisa ikut karena dia harus mengikuti tes masuk perguruan tinggi sehingga orang tuaku memintaku untuk membantu sekaligus menjaganya selama mereka sedang pergi. Aku sama sekali tidak masalah karena memang saat ini aku masih sangat luang sampai 2 bulan kedepan. Apalagi saat kutahu jika pilihan kedua dari universitas yang akan dimasuki adikku ini adalah universitas tempat aku kuliah dan mengambil jurusan yang sama denganku. Kemudian dengan cepat kutelpon balik dia untuk mendengar kabar langsung darinya.

*Tuuutttt,, tuuuuttttt,, tuuuuttttttt*

“Ha-Haloo ci” Jawab adikku disebrang telpon.

“Halo adeku, lagi apa nih pagi-pagi hehehe” Tanyaku.

“Ya ampuun hari udah panas gini dibilang pagi,, cici ini kemana aja sih kemarin aku telpon malah gak aktif” Tanya adikku langsung.

“Hehehe maaf ya, kemarin cici kena demem terus lupa buat ngecas hp,, oh ya jadi kapan kamu tes masuk kuliahnya de” Ucapku.

“Mmm masih 2 hari lagi ci kalo yang disini, terus kalo yang disana aku dapet kabar tanggal 18 nanti,, jadi cici gak usah dateng kesini, biar kami aja yang kesana sekalian papa sama mama mau numpang istirahat sehari” Jawab adikku lagi.

“Ohh ya udah kalo gitu,, semangat ya belajarnya, semoga ade ku yang paling cantik ini bisa keterima di universitas favoritnya, kalo bisa sih sekampus sama cici hehehe” Ujarku mendoakan keberhasilan tesnya.

“Iyaa amin ci,, cici masih demem gak sekarang” Tanyanya lagi.

“Emmm udah agak mendingan kok de, kenapa emangnya,, oh iya kapan kalian mau ke jakartanya” Ucapku berbohong karena sebenarnya aku tidak demam sama sekali.

“Gapapa ci,, oh iya kayaknya kami kesana sekitar tanggal 11-an deh ci, terus besoknya papa sama mama lanjut lagi penerbangan ke eropa”

“Iya kabarin cici aja nanti ya kalo mau kesini biar cici bisa beres-beres,, kabar papa sama mama gimana de”

“Oke ci beres,, sehat-sehat aja kok ci, tadi mereka baru aja keluar buat beli keperluan pas berangkat nanti”

“Ohh ya udah kalo gitu,, kamu jaga rumah baik-baik ya de, jangan kemana-mana”

“Iya cii,, cici juga cepet sembuh ya”

“Iya de,, bye ade ku”

“Bye juga cii”

Kemudian kusudahi telpon dengan adikku. Pada akhirnya aku tidak jadi untuk pulang kepalembang karena mereka akan kesini. Akupun jadi lebih bisa memiliki banyak waktu untuk istirahat karena aku tidak jadi pulang kesana.

“Sepuluh hari lagi ya” Batinku saat menghitung waktu kedatangan keluargaku kesini.

Waktu yang masih cukup lama sebenarnya sampai mereka datang kemari. Akupun juga sebenarnya tidak perlu terlalu banyak mempersiapkan apa-apa karena keadaan rumah pun tidak berantakan dan juga banyak kamar kosong yang tidak perlu dirapihkan lagi karena memang tidak diperlukan. Hanya saja aku memang perlu mencuci sisa dari pakaian kotorku saat aku berlibur disurabaya kemarin serta merapikan beberapa pakaianku kembali dari dalam koper ke lemari bajuku karena aku sudah tidak akan berangkat jauh lagi.

Setelah itu akupun kemudian bangkit dari ranjangku dan bergegas ke kamar mandi yang ada didalam kamarku. Kubasuh wajahku di wastafel beberapa kali dan kulihat pantulan wajahku sendiri dicermin. Terlihat mataku sembab dan pipiku juga agak sedikit membengkak dan merah karena sering ditampar-tampar sewaktu aku digangbang habis-habisan kemarin. Aku juga saat ini masih mengenakan pakaian kusam yang diberikan Elicia padaku semalam sewaktu aku hendak pergi kabur meninggalkan tempat itu. Saat aku sampai dirumah semalam pun aku sudah tidak sempat lagi untuk membuang pakaian ini dan masih tetap kupakai sampai aku tertidur pulas diatas ranjangku. Akupun kemudian membuka pakaian ini yang sebenarnya sudah tidak layak lagi disebut pakaian karena banyak sekali robekan serta tampilannya yang sudah sangat kotor karena pakaian ini juga ditemukan berserakan bersama sampah-sampah didalam toilet yang sangat jorok tersebut, tetapi setidaknya masih lebih baik dibanding aku pulang dalam keadaan bugil. Aku juga dapat merasakan hawa nafas serta aroma mulutku yang begitu tidak enak karena aku dipaksa memakan makanan sampah yang juga sudah tercampur dengan kotoran serta minum kencing dari botol yang juga sangat menjijikkan itu.

*Hooeeeggghhhhhhh*

Akupun kembali mual saat mengingatnya karena sesuatu yang sangat menjijikkan itu sudah pernah masuk kedalam perutku. Aku benar-benar tidak menyangka aku yang selama ini selalu makan makanan yang normal dan sehat, harus merasakan sebuah makanan yang lebih cocok untuk binatang liar seperti anjing. Sungguh suatu penghinaan sekali saat aku dipaksa memakan makanan sampah seperti itu. Setelah itu akupun langsung menyalakan showerku dan segera menyegarkan diriku dan sisa-sisa persetubuhan sekaligus penyiksaanku kemarin.

…………………………………………….


(Gracia Natalie Florencya)
Aku sangat kaget sekali ketika mendadak hp ku berbunyi. Namun saat kulihat ternyata itu ciciku yang menelepon. Kemudian kuangkat telpon itu sambil kutanyakan kabarnya kenapa kemarin dia tidak mengangkat telpon dan cenderung tidak aktif. Saat kudengar penjelasannya aku cukup prihatin mengingat dia disana tinggal sendirian dan sehabis pulang berlibur dari surabaya. Sudah sewajarnya jika dia jatuh sakit karena dia pasti sangat kecapekan setelah menikmati liburan, ditambah dia juga berencana untuk pergi lagi kesini karena masa libur semesternya yang masih panjang. Tetapi untungnya aku sudah mengabarinya terlebih dahulu via chat jika dia tidak perlu untuk pulang kesini, karena kedua orang tuaku akan bertolak menuju eropa untuk urusan pekerjaan sekaligus liburan, sementara aku akan menuju kejakarta untuk mengikuti tes ujian masuk dikampusnya sekitar dua minggu lagi. Aku memang sengaja mengambil kampus dimana ciciku kuliah sebagai pilihan kedua karena mengikuti nasihat orang tuaku, dan juga setelah kupertimbangkan lagi, jurusan yang akan kuambil disana juga cukup bagus serta favorit sehingga kupilihlah disana untuk pilihan keduaku. Aku juga dapat lebih dekat dengan ciciku apabila misalnya aku diterima masuk disana sekaligus menghemat biaya bulananku karena pastinya aku akan menginap bareng dengannya dirumah daripada aku harus ngekost sendirian tanpa ada yang menemani. Tapi sebenarnya aku juga tidak terlalu masalah jika aku harus tinggal sendirian, karena tentu saja aku bisa melakukan kegiatan favoritku tanpa perlu diketahui orang lain. Aku bisa puas-puasnya bermasturbasi serta bertelanjang ria sebebasnya tanpa diketahui siapapun. Hanya saja aku masih agak takut karena aku masih belum terlalu bisa untuk mandiri dan juga kedua orang tuaku yang masih kurang yakin untuk melepaskanku sendirian.

Saat ini aku sebenarnya sedang bertelanjang bulat diruang tv rumahku sambil menonton bokep di tv karena tvku ini model smart tv sehingga bisa memirror tampilan dilayar hpku. Tentu saja aku juga sambilan menggesek liang vaginaku yang masih sangat imut dengan warna yang dominan pink ini tanpa ada bulu sedikit pun. Dan ketika aku sedang nikmat-nikmatnya menggesek liang surgawiku, tiba-tiba hp yang sengaja kuletakkan diatas vaginaku setelah aku menyetel bokep langsung bergetar menggelitik bagian bawah perutku. Disaat itulah aku merasa kaget. Saat kulihat hpku ternyata ciciku lah yang menelepon dan langsung kuangkat tanpa banyak basa-basi. Setelah selesai menerima telpon dari ciciku, kemudian akupun melanjutkan tontonan bokepku yang tadi sempat terpause dan melanjutkan kembali memuaskan diriku.

Untung saja saat telponan tadi ciciku tidak curiga denganku karena nafasku pada saat itu sebenarnya sedang berpacu karena diriku yang sudah amat sange sekali butuh dipuaskan. Tapi aku masih dapat menahannya dan bersikap normal agar dia tidak curiga. Dirumahku juga saat ini tidak ada orang sama sekali karena kedua orang tuaku baru saja pergi untuk mengurusi beberapa keperluannya untuk berangkat ke eropa dengan membawa beberapa pegawai laundry mamaku juga untuk mengurus paspor mereka yang diperlukan untuk perjalanan keluar negeri. Aku memang sengaja tidak mau ikut dan lebih memilih untuk dirumah saja karena pasporku masih berlaku dan juga karena aku ingin lebih menikmati ketelanjanganku dirumah ini.

Sebenarnya sudah hampir menjadi rutinitasku saat ini untuk bertelanjang bulat ketika aku sedang berada dikamar. Aku seperti merasa ketagihan saja untuk telanjang terus-terusan karena entah kenapa aku merasa diriku ini begitu seksi serta seperti ada sebuah kebahagiaan yang kurasakan. Dan ketika mereka semua sudah pergi dari rumah, aku seperti benar-benar merasa bebas sekaligus tertantang untuk lebih mengeksplore ketelanjanganku. Kurasakan didalam hatiku benar-benar sangat menyenangkan sekali bisa menikmati ketelanjanganku ditempat yang tidak seharusnya. Apakah seperti ini rasanya eksib, apa seperti ini kah yang dirasakan cewek yang hobi melakukan eksibisionis diluar sana seperti cerita dewasa yang kubaca kemarin, karena biasanya ketika ada orang lain didalam rumah ini, aku pasti akan selalu mengenakan pakaianku meskipun agak sedikit minim karena hanya dirumah saja. Aku tidak bisa bebas menikmati ketelanjanganku kecuali dikamarku sendiri karena pasti aku akan dianggap aneh, apalagi orang tuaku pasti akan sangat memarahiku apabila aku ketahuan keluyuran bugil didalam rumah. Namun saat ini, aku benar-benar memanfaatkan kesempatan yang diberikan untukku lebih menikmati kebebasanku untuk berkeliling dalam keadaan bugil didalam rumahku sendiri, apalagi laundry milik mamaku saat ini juga sedang tutup agar tidak terlalu mengganggu waktu liburan kami nantinya apabila sudah berangkat. Soalnya terkadang banyak pelanggan yang mengambil pakaian mereka itu melebihi dari waktu yang sudah ditentukan sehingga terkadang banyak sekali barang yang menumpuk karena memang sudah selesai namun tidak segera diambil.

Saat aku melanjutkan masturbasiku yang tadi sempat tertunda, aku juga sambil memperhatikan film bokep yang sedang berjalan ditv depanku. Kuperhatikan jika pemeran wanita itu begitu keenakan saat vaginanya disodok oleh penis berukuran besar milik si pemeran pria sampai-sampai si wanita tersebut muncrat-muncrat dibuatnya. Sepertinya si wanita itu benar-benar keenakan dibuatnya. Tidak lama kemudian, aku juga seperti akan mendapatkan orgasme sama seperti adegan didalam video itu.

“Aaaccchhhhh iiyaaahh terruusss sayangghh,, akkuuu mauu kelluuaarrrr,, aaauuuhhhhh,, ooohhhhh”

*Cccccrrrrttttttt,, cccrrrttttttt,, ccrrrrtttttt*

Akupun pada akhirnya mendapatkan orgasmeku dan membanjiri lantai serta meja yang ada didepanku saat ini. Beberapa kali kurasakan vaginaku menyemburkan cairan kenikmatannya membasahi lantai sampai tubuhku juga ikut mengejang dibuatnya.

“Ooouuhhh,, ssshhhh aahhhh,, enaakkkhh sayangg nngghhhh” Erangku saat mendapatkan klimaks.

Setelah aku mendapatkan orgasmeku tadi, aku masih berasa ingin mendapatkannya lagi. Aku merasa seperti aku masih belum puas meskipun aku baru saja mendapatkan orgasme. Akupun kemudian memiliki sebuah ide, bagaimana jika aku saat ini pergi kelantai atas. Karena dilantai paling atas rumahku ini terdapat sebuah rooftop yang langsung terbuka. Disana terdapat kursi santai serta beberapa tanaman kecil. Rooftop kami ini memang sering kami gunakan untuk menjemur pakaian atau hanya sekedar untuk bersantai saat sore hari sambil menikmati pemandangan matahari terbenam. Setelah kumatikan tv yang kugunakan untuk memutar bokep, akupun lantas segera menuju ke rooftopku.


Begitu pintunya kubuka, aku langsung dapat merasakan hembusan angin serta teriknya sinar matahari langsung mengenai kulitku. Puttingku pun menjadi semakin keras dan sensitif. Akupun kemudian melangkah maju dan saat ini tubuhku sudah tepat berada dibawah sinar matahari secara langsung. Kulitku yang putih mulus ini pun langsung terpapar sinar matahari tanpa tertutupi oleh apapun. Baru kali ini kurasakan aku berada diruangan terbuka dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Biasanya aku ada disini itu pasti selalu mengenakan pakaian, namun beda halnya kali ini semua anggota tubuhku sudah kuperlihatkan. Payudara mungilku yang berukuran 32B beserta puttingnya yang imut berwarna pink ini terpampang jelas disinari matahari, kulitku yang begitu mulus serta perutku yang tampak rata dan juga bagian vagina serta pantatku yang dapat dilihat secara langsung tanpa tertutupi apa-apa lagi. Semua sudah kuperlihatkan tanpa terkecuali.

Akupun kemudian berjalan kearah pembatas bagian samping kiri rumahku, dan dapat kulihat suasana dibagian bawahnya hanya terlihat atap-atap rumah tetanggaku. Disana juga tidak kutemukan satupun orang yang mungkin sedang beraktifitas atau hanya sekedar memperlihatkan wujudnya dirumah mereka masing-masing. Seandainya saja memang ada orang, mereka juga tidak akan dapat melihat keadaanku yang saat ini sedang bugil karena pembatas ini cukup tinggi dan benar-benar full tertutup tanpa ada celah sama sekali. Tapi beda halnya jika aku merapatkan tubuhku, baru akan terlihat sepasang bukit kembarku yang mulus dengan puttingnya yang berwarna pink ini sedang terpampang tanpa mengenakan pakaian. Berikutnya aku berjalan menuju kearah bagian depan rumahku. Disana juga hanya dapat kulihat atap-atap rumah dari tetanggaku lainnya serta sebuah jalanan yang juga sepi karena tidak ada sama sekali yang melintas saat ini. Lagipula di jam-jam seperti ini memang daerah rumah cukup sepi dan agak jarang kendaraan ataupun orang yang lalu lalang.

“Aaahhhh,, mmmpphhhh,, ssshhhh uuuhhh ennaakkkhhh, aaacchhhh”.

Sambil melihat pemandangan sekitar rumahku dari atas, aku juga sambil menggesek vaginaku yang sudah sangat basah karena sedang sange-sangenya. Akupun semakin merapatkan tubuhku kebagian tembok pembatas itu sehingga saat ini kedua payudaraku benar-benar terekspose bebas. Apabila ada orang lain yang lewat dibawah sana, pasti mereka akan dapat melihat dengan jelas dua gunung kembar berukuran sedang milik seorang gadis sedang dipamerkan apabila mereka memandang keatas. Tapi tanpa dipandang pun seharusnya mereka sudah bisa melihatnya apabila dari jauh karena memang ditempat ini, rumahku lah satu-satunya yang paling tinggi disekitar sini dan juga berada dibagian atas tanjakan. Bahkan dari jarak sekitar 100 meter pun akan dapat langsung terlihat.

“Aaahhhmm sshhhh,, ennakkhh bangeetthh, ssshhh, ayoo liatt akkhuuu semuanyaa aaacchhhh”.

Akupun semakin meracau tidak karuan sambil tetap memainkan vaginaku dan berharap ada orang lain yang dapat melihatku sedang telanjang sambil masturbasi saat ini. Karena suasana dibawah yang masih sepi, akupun kemudian nekat menaiki pot tanaman tidak jauh dari pagar pembatas ini sehingga saat ini tubuhku sudah benar-benar full terekspose.

“Aaahhhmmm,, ayoo semuanyaa, aaahhh liat akuuu,, mmpphhh,, aku lagi remes-remes tetek akhuu,, memek aku juga laggii basahh banget niihhh aaahhhh, ssshhhh”.

Dan disaat aku sedang menikmati masturbasiku, saat aku memandang kearah kanan kulihat ada seorang anak muda yang sedang berboncengan sepeda motor tampak melintas mendekati rumahku. Seketika akupun langsung turun dari posisiku dan berjongkok bersembunyi agar tidak ketahuan mereka berdua. Saat kudengar suara motor mereka yang sudah berada tidak jauh dari rumahku, akupun sedikit mengintip kebawah tapi sepertinya mereka berdua tampak biasa-biasa saja dan cenderung asik mengobrol. Mereka juga tampak seperti tidak menyadari keberadaanku yang sedang bugil ini diatas rumahku dan hanya melewatinya. Akupun kemudian iseng kembali berdiri sambil membusungkan dadaku mengikuti arah kemana mereka pergi sambil kuremas-remas dengan nakalnya seolah menggoda mereka. Tapi sampai mereka sudah tidak terlihat lagi dimataku, mereka benar-benar tidak menyadari keberadaanku. Kemudian aku berpikir apakah memang cukup aman jika aku tidak bersembunyi. Lantas karena birahiku yang belum terselesaikan tadi, akupun kembali menaiki pot tanaman ini dan kembali melanjutkan masturbasiku sambil mataku mengawasi sekitar.

“Aaauuwwhhh,, oohhh yeessshhh,, fuckk mee babyyy,, oohhhh, entotin akkhhuuu, aaahhhh”.

Akupun kembali meracau sambil menikmati permainan tanganku. Posisiku juga saat ini agak sedikit lebih maju dari sebelumnya namun masih berada dibatas aman. Aku saat ini sangat berharap akan ada lagi orang yang lewat, namun kali ini aku tidak akan langsung sembunyi dan tetap melanjutkan masturbasiku. Aku memang sengaja membiarkan hal itu terjadi selama beberapa saat saja untuk mengetahui apakah orang yang akan lewat nanti mereka bisa melihatku atau tidak, selain itu aku juga sebenarnya agak sedikit berharap semoga mereka bisa melihat keadaanku yang sedang telanjang ini. Namun disisi lain aku juga berharap semoga mereka tidak melihatnya karena aku masih sangat malu. Tapi entah kenapa sensasi hampir ketahuan itu malah membuat birahiku semakin menjadi-jadi saja.

Setelah beberapa menit kemudian, akupun kembali melihat ada seorang bapak-bapak ojek online yang sedang melintas menggunakan motornya. Awalnya aku sempat hampir ingin kembali turun dan menyembunyikan tubuhku darinya, tapi langsung kutahan dan tetap bertahan diposisiku semula sambil tetap menggesekkan liang vaginaku yang semakin becek ini. Mataku pun semakin kufokuskan kepada bapak-bapak ini sambil tetap menikmati masturbasiku. Jantungku benar-benar sangat berdegup kencang sekali saat ini karena posisiku ini benar-benar terekspose secara jelas dan juga dibantu oleh sinar matahari yang benar-benar menunjukkan keberadaanku yang sedang telanjang ini sambil masturbasi. Semakin dekat jaraknya mendekatiku, semakin berdebar juga detak jantung yang kurasakan saat ini. Dan juga semakin cepat jariku menggesek clitorisku serta semakin kuat kuremas payudaraku. Jantungku pun semakin dia mendekat, semakin berdebar pula kurasakan saat ini. Aku benar-benar berada didalam posisi yang sangat menantang sekali namun aku juga tidak mau dia sampai melihatku yang dalam keadaan memalukan ini.

Tubuhku pun saat ini seperti sedang terhipnotis oleh hawa nafsu karena saat ini, bukannya aku malah turun dan bersembunyi dari pandangannya, aku malah semakin memajukan posisiku sehingga saat ini kakiku berada diujung tembok pembatas rooftop rumahku. Semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula kugesekkan vaginaku.

Aaaccchhh,, pp-paakkkhh,, lliiaattt akkhuuu paakkk,, aahhhh, akkuuu laggiiii mainin memekk niihhh,, aaaaahhhhh” Racauku yang semakin tidak karuan.

Karena birahiku yang semakin meninggi itu, desahanku juga ikut semakin keras karena aku benar-benar sangat menikmati masturbasiku ini. Sebuah sensasi masturbasi yang baru kali ini kurasakan. Dan tepat disaat dia lewat dibagian depan rumahku, akupun semakin meracau keras dan keluarlah gelombang orgasmeku yang begitu nikmat.

“Aaaaccchhhh, pakkkhh, akkuuu kellluaarrrrgghhh,, aaaaaaahhhhh”

*Cccccrrrrrtttttt,, cccrrrrttttttt,, ccrrrtttttttttttt*

Tubuhku pun langsung mengejang disaat puncak kenikmatan itu kudapatkan. Cairan kenikmatanku pun langsung mengucur deras hingga mencapai kelantai bawah karena saat ini posisiku benar-benar dipinggir pembatas. Namun disaat aku masih ditengah-tengah orgasmeku, tiba-tiba bapak ojol itu berhenti sekitar beberapa meter melewati rumahku dan dia langsung menolehkan kepalanya kesebelah kiri dan belakang. Akupun langsung menyadarinya jika dia pasti sempat mendengar desahanku yang begitu keras itu dan mencoba memastikannya, namun sayangnya tubuhku sulit untuk diajak berkompromi. Tubuhku yang masih bergetar saat mengalami orgasme hebat itu pun kupaksa bergerak untuk bersembunyi dari pandangannya. Aku benar-benar deg-degan sekali saat ini karena jika dia melihat kearah kanan, dia pasti akan langsung dapat melihat tubuhku yang sedang bugil berdiri dipuncak rumahku dalam keadaan telanjang ini sambil dia mengeluarkan air kenikmatannya dari liang peranakanku.

“Oooohh jangaann liat kesini du-llluu ppaaakkkhhh ooouwwwhhhh”

Benar-benar kupaksakan tubuhku untuk bergerak mengikuti kemauanku saat ini sambil berharap dia tidak langsung menoleh kekanan. Aku masih belum siap dan belum berani apabila tubuh polosku ini dilihat oleh orang lain apalagi yang tidak kukenal. Meskipun awalnya aku seperti menantang diriku untuk dilihat oleh orang lain. Dan tepat disaat kepalanya akan menoleh kearah kanan, aku sudah berhasil menggerakkan tubuhku bersembunyi dibalik pagar pembatas atap rumahku. Aku masih dapat merasakan sisa-sisa orgasmeku yang masih keluar dan membasahi lantai ini.

“Haahhh,, hhaaahhh,, haaahhhh”

Nafasku begitu tersengal-sengal karena selain mendapatkan orgasme yang begitu nikmat, aku juga harus segera bersembunyi dari pandangan ojol itu ditengah badai kenikmatanku. Setelah beberapa menit kemudian, aku sudah benar-benar bisa mengendalikan tubuhku meskipun aku masih agak sedikit lemas. Akupun kembali mengintip sedikit dan tak kulihat lagi bapak ojek online itu. Sepertinya dia sudah pergi daritadi karena tak menemukan apa yang ingin dia cari. Seandainya aku terlambat beberapa detik saja saat itu, sudah pasti tubuhku ini akan dapat terlihat sangat jelas olehnya. Apalagi posisi rumahku ini yang paling mencolok serta terdapat usaha laundry milik mamaku dibagian bawah yang mana sering kali ada beberapa ojol yang datang dan pergi untuk mengambil kiriman cucian milik pelanggan. Dan jika hal itu terjadi, dia pasti akan berpikir jika anak gadis pemilik usaha ini pasti cewek nakal dan cenderung bisa dipake. Sayangnya aku baru berpikir hal itu karena sebelumnya aku tidak terlalu berpikir sama sekali dan cenderung lebih mengutamakan nafsu birahiku. Tapi untungnya hal itu tidak terjadi.

Tubuhku saat ini sudah basah sekali karena dipenuhi oleh keringat. Selain karena terik matahari yang memang sedang panas-panasnya, ini juga karena panas dari birahi didalam tubuhku yang memacu adrenalinku untuk mempertunjukkan kegiatan memalukanku kehadapan orang lain, meskipun pada akhirnya aku berhasil sembunyi disaat-saat terakhir. Aku sangat tidak bisa membayangkannya jika dia dapat melihat tubuh telanjangku yang sedang mengalami orgasme tadi, kira-kira apa yang akan terjadi padaku nantinya.

Karena cuaca yang semakin panas, akupun segera bangkit dan kembali masuk kedalam rumahku. Aku langsung pergi kedapur untuk mengambil minum dan kembali ke sofa depan tv untuk sejenak mengistirahatkan badanku yang telah mendapatkan dua kali orgasme ini sambil kembali kuhidupkan tvku.

Sambil aku bersantai, aku tiba-tiba berpikir seandainya aku bisa bebas untuk keluruyan telanjang bulat diluar sana tanpa dianggap aneh oleh orang lain, pasti itu akan sangat menyenangkan. Namun sayangnya entah kenapa orang-orang dinegara ini cenderung menganggap aneh dan juga berpandangan sinis terhadap orang yang berpakaian lumayan sexy serta berpakaian bikini apabila sedang dipantai atau kolam renang. Padahal sebenarnya itu cukup normal karena memang sudah sepantasnya mengenakan pakaian itu untuk berenang, bukannya mengenakan pakaian sehari-sehari. Bahkan dibeberapa negara diluar negeri pun juga untuk bertelanjang bulat ditempat umum pun sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi mereka, bahkan aku pernah melihat di video ada suatu parade yang semua pesertanya benar-benar telanjang bulat berjalan mengelilingi jalanan kota itu sambil dilihati oleh orang-orang lain yang mengenakan pakaian lengkap. Mereka semua menganggap jika hal itu sudah biasa bagi mereka karena itu adalah hak masing-masing individu, orang-orang tidak akan pernah mengganggu apa yang ingin orang lain lakukan selama itu tidak mengakibatkan perbuatan kriminal.

Tapi hal itu sangat berbeda dengan dinegaraku ini. Jika ada seorang wanita yang ketahuan atau viral di media sosial sedang mempertunjukkan anggota tubuh pribadinya ditempat umum sambil direkam, meski pun pada saat itu tidak ada orang lain sama sekali yang melihatnya dilokasi, dan rekaman itu juga hanya dibuat untuk sebagai bahan kontennya, justru malah si wanita itu ditangkap dan dijebloskan kepenjara. Aku sangat tidak percaya dengan hanya mempertontonkan tubuh telanjangnya saja bisa dianggap kriminal dan dihukum bertahun-tahun dipenjara, padahal bagiku perbuatan itu sangat tidak merugikan orang lain dan cenderung malah membuat orang lain senang.

Aku benar-benar tidak mengerti apa yang dipikirkan orang-orang itu, meskipun aku tau tidak semuanya seperti itu dan masih ada juga terdapat beberapa orang yang memiliki pemikiran, minat serta hobi yang sama denganku. Tetapi memang masih sebagian besar yang mendominasi dari masyarakat diluar sana cenderung menganggap hal seperti itu adalah tabu. Malahan mereka akan berpikiran jika ada orang yang berani bugil keluyuran diluar itu hanyalah orang gila dan tidak waras yang harus diperiksa kejiwaannya.

“Hmm,, orang gila yaa”…

Aku membatin saat memikirkan kata “orang gila” itu. Sempat kubayangkan seandainya saja aku menjadi orang gila, orang-orang pasti tidak akan menganggapku aneh apabila aku keluyuran telanjang bulat diluar sana. Tidak akan ada juga yang memarahiku ataupun memandang sinis diriku ketika aku mengumbar tubuhku kemana-mana disaat semua orang, normalnya cenderung menutupi tubuh mereka dengan pakaian.

Tapi aku langsung membuang jauh-jauh pikiran itu karena menjadi orang gila itu sangatlah tidak enak. Aku jauh lebih mensyukuri kehidupanku sekarang ini yang mana aku terlahir dikeluarga yang begitu harmonis dan berada dikalangan yang cukup berada. Kami benar-benar tidak pernah kekurangan apapun karena kebutuhan kami pasti akan selalu terpenuhi berkat kedua orang tuaku yang memang lumayan kaya dan juga pekerjaannya yang selalu lancar serta semakin berkembang pesat. Kami juga sering bepergian keluar negeri hanya untuk menikmati liburan ketika mendapat libur panjang. Aku juga memiliki seorang kakak perempuan yang begitu sangat kusayangi dan juga sebaliknya. Aku benar-benar sangat mensyukuri kehidupanku yang seperti ini. Sungguh aku sangat beruntung sekali terlahir didalam keluarga ini.



BERSAMBUNG . . . . .
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd