########
awan mendung menggelayut di langit menandakan sebentar lagi akan turun hujan disertai dengan kilat yang menyambar.
rumah ambar terlihat begitu sepi dari luar seakan akan tidak ada tanda tanda kehidupan di dalamnya.
namun arifin, suami ambar, tengah duduk termenung di atas kursi sofa yang dulu tempat berkumpul keluarganya.
'ambar...'
dia hanya melihat foto istrinya itu dan tidak menghiraukan keadaan rumahnya yang begitu berantakan.
sudah sebulan lamanya sejak dia menemukan surat yang ditinggalkan ambar sebelum dia pergi entah kemana.
dan sudah berkali kali arifin menonton dvd berisi adegan ambar yang sedang disetubuhi oleh pria pria yang tidak dia kenali.
######
'apa maksudnya pak'
'tenang dulu pak dengarkan saya dulu' seorang laki laki bersragam polisi duduk di hadapan arifin.
'istri saya pergi dari rumah'
'iya saya tahu itu'
'bagaimana kalau dia dalam bahaya'
'saya menemukan tanda tanda keberadaan istri anda pak'
'benarkah pak?' arifin gembira mendengar kabar itu.
'saya harap anda siap dengan laporan yang saya bawa ini'
'sepertinya bukan berita bagus ya, pak?' arifin kembali murung
'sayanganya...'
polisi itu menyerahkan sebuah map berisi tumpukan kertas dihadapan arifin, yang terlihat kembali murung.
'ini yang kami dapat sejauh ini'
laporan itu melaporkan ambar saat ini tinggal bersama seseorang yang usianya jauh diatasnya di suatu tempat.
dia aktif secara seksual dengan pria dalam laporan itu yang identitasnya masih dalam penyelidikan.
lebih lanjut selain berada di keidamannya bersama pria itu, ambar juga secara rutin mendatangi sebuah klub malam.
dalam klub itu dia datang sebagai penghibur dan disertakan pula laporan mengenai klub yang terlihat begitu eksklusif itu.
bersama dengan laporan itu disertakan sebuah undangan untuk menghadiri acara yang akan digelar klub itu dalam waktu dekat.
'ambar apa yang kamu lakukan disana?'
. . .
'kenapa?'
#########
beberapa hari kemudian arifin terlihat bersiap meninggalkan rumah untuk menghadiri undangan dari klub tempat diduga istrinya berada.
'tunggu aku ambar, akan kubawa kau pulang'
ambar meninggalkan rumahnya, meninggalkan andi yang mengurung diri di dalam kamar sejak kepergian ibunya.
hampir tengah malam ketika arifin sampai ke alamat klub yang diberikan padanya beberapa hari yang lalu.
klub itu lebih mirip gedung perkantoran dari pada sebuah klub namun dengan mobil mewah berbagai mereka memenuhi parkirannya.
'ini kan tempatnya'
'selamat datang'
arifin di sambut oleh wanita yang berpakaian seksi sekali dan tidak jauh darinya ada pria berbadan tegap dengan jas gelap.
'tolong tunjukkan undangannya pak'
'uhmmm ini, saya baru pertama kali kesini'
perempuan itu mengambil undangan dari tangan arifin dan mencocokkannya dengan daftar tamu yang ada di buku.
'maaf membuat anda menunggu, silakan ikut saya'
arifin mengikuti langkah wanita itu masuk menyusuri ruangan yang gelap dengan penuh pertanyaan dalam benaknya.
'ambar disinikah kamu berada?'
arifin sampai di ruangan luas yang sudah ramai dengan pencahayaan remang remang namun terang dibagian atas panggung.
pembawa acara yang seorang wanita dengan pakaian tidak kalah seksi mulai memandu acara yang sepertinya kan dimulai.
'hadirin sekalian terima kasih kedatangannya di pesta spesial malam ini'
'sekarang saya perkenalkan bintang kita malam ini'
seorang wanita muncul dari balik panggung yang gelap dengan merangkak sedangkan tubuhnya hanya tertutup pakaian dalam.
'tolong perkenalkan diri anda'
'akh iya'
'terima kasih untuk menghadiri pertunjukkan saya malam ini'
arifin seperti tersambar petir menyadari ternyata wanita itu tidak lain adalah ambar istrinya yang telah lama pergi.
namun yang dia tidak habis pikir adalah pakaian amabr yang menunjukkan seluruh bagian tubuhnya yang sedang hamil.
'saya adalah lonte yang sedang hamil, nama saya ambar'
seseorang laki laki datang kebelakang ambar tanpa memakai celana dengan penis tegak mengacung.
ambar tanpa diperintah segera mendekati pria itu yang duduk di kursi lipat dan menduduki penisnya.
penis pria itu masuk ke dalam lubang anus ambar yang sudah basah sementara ambar hanya memejamkan matanya ketika anusnya dimasuki penis itu.
'hnnnnn'
'uhhnnnnnnn'
'akhhhhhh'
'ayo dimulai ambar'
'baik'
ambar mulai mengangkangkan pahanya dan menampakkan belahan vaginanya yang basah tanpa ditutupi rambut.
'saya akan mengundi bola'
ambar membuka bibir vaginanya lebar lebar dengan kedua tangannya seakan akan ingin mengeluarkan sesuatu dari dalamnya.
'nomor yang beruntung bisa memakai saya'
ambar mulai mengejan ketika anusnya terus disodok oleh lelaki yang memangkunya itu sehingga sebuah bola keluar dari vaginanya.
'akhhhhhhhh'
'nomor 7, silakan naik'
pembawa acara mengambil bola yang keluar dari vagina ambar dan segera mengumumkan nomor yang tertera diatasnya.
'nomor 11'
'nomor 25'
tiga laki laki naik ke atas panggung dan segera di sambut ambar dengan kuluman di penis mereka yang sudah tegang.
sementara arifin hanya diam mematung menyaksikan semua itu seakan tidak percaya dengan yang dilihat matanya sendiri.
'benarkah itu ambar'
sementara itu mbar mulai digangbang di atas panggung, ketika semua lubang miliknya dimasuki ketiga penis pria itu.
'benarkah itu istriku'
ambar tampak begitu lihai melayani pria pria itu secara bersamaan membuat arifin seperti tidak mengenalinya.
'silakan pejuhi wanita hamil ini sesuka hati anda'
'ayo minta kepada pelanggan ini agar kamu dientot' kata pembawa acara itu pada ambar.
'tolong pelanggan yang terhormat entoti saya pejuhi saya'
kata kata kotor dan tidak pantas mulai terdengar memenuhi ruangan yang penuh dengan laki laki itu.
sementara ambar mulai mendesah keenakan ketika penis penis itu mulai memasuki seluruh lubangnya.
'akkhhhhhhhh'
arifin mulai bangkit dari kursi dan tanpa dia sadari berjalan mendekat ke araha panggung tempat ambar berada.
'akh akh'
'ahhhhhhh'
'aku mau kelur akhhh'
'tolong keluarkan dimemek saya akh'
'uhhnnnnnnnn'
'tolong entot saya hingga mentok bayi dalam perut saya ini akhhhh'
'hyahhhhh'
'aaahhhh ahhh ah'
pembawa acara mengumumkan tidak akan berhenti menegentoti ambar hingga dia melahirkan bayinya.
'aaahhh ahh ahh'
'ighhhhhh'
arifin mulai berteriak teriak di dekat panggung namun ambar seakan tidak menyadari keberadaannya.
'ambar sudah hentikan ambar'
'dia istri saya'
arifin dilumpuhkan oleh pria pria berbadan tegap yang muncul entah dari mana dan segera memegangi tubuhnya.
sementara pria pria yang menyetubuhi ambar mulai mencapai orgasme dan memuncratkan sperma mereka ke arah tubuh ambar.
'ahhhhnnnnn'
arifin tidak mengerti bagaimana ambar tampak dengan senang diperlakukan secara memalukan seperti itu.
arifin melihat bagaimana bahagianya ambar ketika penis penis itu menjejali setiap lubang mulut, anus dan vaginanya.
'mnnnffffffff'
'ommnnnffffff'
'eaahhhhhhh fuahhhhh'
ambar tersu menerus digenjot secara kasar hingga akhirnya air ketubannya pecah dan mengalir dari vaginanya.
'uhhnnnnn'
'sudah waktunya pemirsa lonte ini akan segra melahirkan'
'aaahhhhaaaaaaa'
'terima kasih hadirin sekalian untuk bantuan anda'
ambar mulai mengejan kuat kuat sementara pahanya membuka lebar lebar siap untuk melahirkan bayinya.
'ahhhhhhhhh ini dia akhhhh'
'tolong saksikan saya melahirkan'
'saya keluarrrrrrrrrrrrrrrr'
'saya keluar saat melahirkaannnnnnnn'
'akhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh'
####
'faaaaaahhhh'
ambar tampak baru saja menyusui bayi yang ada digendongannya dengan tubuh telanjang di dalam sebuah kamar.
'udah kenyang yaaaa?'
terlihat bayi itu selesai menyusu pada puting ambar yang terpasang tindik pada kedua payudaranya.
'akh kamu suka susu ibu ya'
semnetara itu sesosok laki laki muncul dari balik pintu dan mendatangi ambar dan bayinya itu.
'akh lihat pak susu saya tidak bisa berhenti'
pria yang tidak lain adalah pak heri itu segera mendekati ambar dan memegangi kedua payduara ambar yang penuh susu itu.
'ahhnnnnn'
'tetekmu sampai tumpah tumpah begini, seperti memekmu haha'
'maukah anda menyusu pak'
'baiklah'
'ahhhhhhhhh'
pak heri segera mengulum puting ambar dan menghisap kuat kuat air susu dari dalam payudara ambar.
'akh pak enak sekali terus hisap'
TAMAT