Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Ibu Kost dan ke 3 anak perempuannya S2

NOTE : Belum jadi tamat :Peace:











BAB



Senin..

Setelah kejadian kemarin, aku yang tadinya berharap Dini tak seperti kakak-kakak nya malah jadi sebaliknya. Namun tetap saja karena dia anak satu-satunya yang masih perawan di keluarganya, akupun tak akan rela menjamahnya.


Hari ini aku yang masih belum mendapat kabar kejelasan nasibku hanya termenung di kamar.

Hari ini juga dimana Dini kelas Offline, dan hari ini juga merupakan hari aku dan Ibu berdua lagi di kost.
Saat ku intip lewat jendela terlihat ibu menggunakan hijab besar dan pakaian yang menutupi tubuhnya sedang menyapu. "Tumben ibu tak melakukan hal aneh lagi, padahal kita sedang berdua saja di rumah" Gumamku.

"Pagi ibu.." Aku yang sengaja keluar kamar bertelanjang bulat menyapanya.

"Ngapain kamu telanjang begitu.. gak sopan tauk." Ibu menjawab dengan nada agak keras tanpa senyum. Aku yang bingung dengan jawaban ibu langsung menutup pintu kamar. Aku terdiam sejenak di kasur. "Ibu kenapa? Kenapa sikap ibu dingin begitu" Gumamku. Aku masih terdiam sejenak.."Apa jangan-jangan ibu tau perihal kemarin akau sama Dini? Atau Ibu marah saat aku meninggalkannya di gerbang?." Pikirku. Entah yang mana aku masih tak tau.. AKu berharap dia tak tau tentang aku dan Dini kemarin.


Keesokan harinya.. aku hanya ngobrol santai dengan Dini di teras atas siang itu. Kami tak melakukan hal-hal yang aneh.. bahkan kami tak membicarakan apa yang terjadi di rumah Icha sabtu dan minggu kemarin. Sambil kita berdua ngobrol sebenarnya pikiranku masih tak karuan.. Aku mulai memikirkan bagaimana caranya aku membayar hutang Icha kalau aku belum dapat kerja sampai bulan ini berakhir. Sebenarnya aku masih memegang uang pemberian Icha kemarin, namun aku ragu akan bertahan sampai bulan depan.







3 Hari sudah berlalu, Aku merasakan seperti orang normal.. tak ada seorangpun yang memancing birahi ku.. bahkan ibu yang ku pikir sudah sangat binal mulai normal tanpa ada perilaku yang terlihat aneh. Walaupun aku masih ada hutang dengan Icha.. tapi kupikir aku bisa membayarnya kelak tanpa menemaninya lagi.



Hari Minggu pun tiba.. kehidupanku seperti normal sudah 5 hari ini..


Sampai siang hari aku pergi ke warteg langgananku untuk makan.

Saat pulang dari warteg aku melihat Ibu Kost keluar rumah pergi entah kemana dengan Hijab besar dan kacamatanya namun ibu terlihat tidak membawa tas atau apapun "Mungkin kerumah tetangganya" Batinku.

Besoknya.. saat aku ingin pergi ke warteg disiang hari, terlihat ibu pergi lagi dengan pakaian yang sama, jilbab lebar dengan kacamatanya. Entah kenapa aku yang ada rasa penasaran dengan ibu.. akhirnya aku mengikutinya.. tak lama aku ikuti ternyata Ibu Kost masuk ke rumah Icha. "Bukannya Icha sedang pergi" Gumamku.

"Hmmm.. mungkin ibu hanya bersih-bersih rumah Icha... eh tapi kenapa dua hari berturut-turut." Pikirku.

Aku yang menunda ke warteg tadi akhirnya rasa penasaranku kalah dengan rasa lapar diperutku.. akupun pergi ke warteg untuk makan siang meninggalkan pertanyaan. "Apa yang ibu lakukan di rumah Icha?"

Setelah makan aku langsung pulang, membiarkan rasa penasaran di kepalaku. Sampai rumah aku tidak melihat siapapun "Sepertinya ibu belum pulang" Batinku.






Sudah 2 hari berlalu semenjak aku melihat Ibu pergi ke rumah Icha.. pagi hari di hari rabu seperti biasa aku melihat Ibu menyapu dekat kamarku.. aku yang keluar kamar melihatnya tanpa menyapa.. Ibupun juga begitu hanya menyapu tanpa menyapaku.

Rabu siang harinya saat Dini jam istirahat dari kelas Onlinenya, aku hanya berbincang dengannya di teras atas. Sesaat aku menikmati hidup, kembali seperti kehidupanku yang dulu..

Sampai sore tiba..
















WA Icha : "Den, aku di rumah ni..".

WA Icha : "Kamu kesini yah.." Imbuhnya lagi.

WA Aku : "Hmmm.. kamu udah di rumah cha? nyampe kapan?" Balas ku.

WA Icha : "Udah 3 harian sih.. kamu kesini yah"


"Berarti pas ibu kemarin ke rumah icha, icha sudah di rumah dong" Batinku


WA Aku : "Oke cha.. tapi gak bisa hari ini kayaknya deh.. aku harus beres-beres dulu" Aku mencoba mencari alasan padanya.

WA Icha : "Hmmm.. Ya udah.. besok pagi ku tunggu ya."

WA Aku : "Oke cha.." Balas ku lagi.


Saat malam aku hanya beres-beres sambil memikirkan alasan untuk menjauh sementara dari Dini.


Sampai pagi keesokan harinya, jam 9 pagi.. akupun mengirim pesan pada Dini.


WA Aku : "Sayang.. lagi di sekolah ya?"

WA Dini : "Iya sayang, lagi jam istirahat.. kenapa?"

WA Aku : "Ini.. kakak mau ngasih kabar.. kayaknya kakak mau mudik dulu sekitar seminggu.."

WA Dini : "Kok mendadak banget sih sayang..?"

WA Aku : "Iya.. soalnya adik kakak yang di rumah masuk rumah sakit"

WA Dini : "Ohh gitu.. emang kenapa kak? sakit?"

WA AKu : "Kakak juga belom tau ini.. makanya kakak mau pulang sekarang"

WA Dini : "Oh gitu.."

WA Aku : "Iya.. kakak harus berangkat sekarang.. nanti kakak kabarin kalo udah nyampe"

WA Dini : "Ya udah kak.. salam buat adik kakak yang di rumah ya... semoga gak ada apa-apa."

WA Aku : "Iyah.. nanti kakak salamin yah.. makasih sayang.. Byee"

WA Dini : "Hati-hati sayang.. Byee.."





Setelah mandi aku langsung berangkat hanya membawa tas punggung dengan beberapa kaos dan celana saja. Saat keluar terlihat Ibu sedang menjemur pakaian.. Entah mengapa aku ingin menyapanya..

Aku : "Ibu.. aku pamit dulu ya.."

Ibu : "Kemana mas?" Tanyanya agak dingin.

Aku : "Aku mau mudik dulu.."

Ibu : "Ohh ya udah.. hati-hati" Jawab ibu dingin.. seperti kami tak saling kenal sebelumnya.


Akupun pergi dengan perasaan kesal dan bingung.


Beberapa saat sampailah aku di rumah Icha, ku pencet bel di gerbang nya.. dan terlihat Icha keluar dari rumah hanya dengan daster sexy pendek tanpa BH, rambut pendek sekuping dan makeup tipis di mukanya.

"Masuk den.." Ucapnya.

"Iya cha.." Jawabku.

"Santai aja den.. Anggep aja rumah sendiri.." Timpalnya.


"Gimana bisa santai liat bokong sexy begitu" Batinku sambil menatap bokong montok tertutup daster pendek.


Icha : "Kamu udah makan?"

Aku : "Belum cha.. nanti aja lah.. belom laper juga"

Icha : "Ohh ya udah.."



Aku hanya duduk sambil nonton TV saja depan sofa.. Sampai siang hari sekitar pukul 12..

"Sini den, makan dulu.. udah mateng ni" Icha menawari ku makan setelah memasak.


Icha : "Gimana kamu akhir-akhir ini..? udah dapet kerjaan?" Tanya Icha santai sambil makan.

AKu : "Belom cha.. yang kemarin juga belom ada balesan lagi"

Icha : "Ohhh.."

Aku : "Btw kamu gak pergi ngajar ke sekolah cha?"

Icha : "Enggak den, nanti paling kelas Online jam 12.45"

Aku : "Ohh.. Bentar lagi dong."

Icha : "Iyah.."

Aku : "Emang kamu gak pake seragam dulu?"

Icha : "Gak usah.. cuma keliatan muka doang kok"

AKu : "Ohh.. Jadwal ngajarmu emang gimana cha?" Tanyaku basa-basi.

Icha : "Kelas Offline sih cuma 4 hari, hari ini doang yang online jam 12.45 sama tadi pagi jam 8.

Aku : "Berarti besok masuk offline dong?"

Icha : "Iyah.. emang kenapa?"

Aku : "Berarti besok gw sendirian dong di sini.."

Icha : "Iya.. paling sampe sore doang.. kenapa emang, takut? hahah"

Aku : "Bukan gitu.. kalo tiba-tiba suami lu pulang gimana?"

Icha : "Enggak mungkin.. lagian kalo pulang lu tinggal ngumpet di kamar bekalang aja.. udah gw siapin kamar kok"

Aku : "Ohhh.. gitu.. ya udah deh"




Aku : "Eh bentar lagi kelas lu mulai cha.."

Icha : "Oh iya lupa.."



Setelah cuci tangan icha langsung bersiap di meja kayu dekat sofa, di sana sudah ada laptop kerjanya.

Aku yang agak kaget tiba-tiba dia melepas Daster sexynya.. Terlihat badan Icha yang montok dengan celana dalam warna putih, dan Payudara yang menggantung bebas.. Lalu Icha memakai baju dinas dan jilbab warna Pink nya tanpa celana menutupi CD nya sambil terduduk.

"Gila.. Icha mengajar dengan dengan pakaian seperti itu.." Batinku.

Aku yang tak mau kelihatan di camera hanya duduk di sofa sambil menonton TV.

15 menit sudah berlalu semenjak dia mengajar tanpa celana. Lalu Icha memanggilku.. menyuruhku masuk ke kolong meja kerjanya.

Sambil mengajar.. Icha melepas CD yang di pakainya.. lalu Icha menarik rambutku dan mengarahkan kepalaku ke vaginanya yang agak basah..

Aku sempat kaget, nanum aku mengerti apa yang Icha mau..



Perlahan Kujilati klitorisnya yang berbulu tipis di permukaan vaginanya yang tembem. "Akhhmpp.." Desahnya kecil agak kaget sambil mukanya yang masih terlihat murid-muridnya di laptop.

"Gila sekali fantasi Icha memang" Batinku.


Aku yang hanya bisa menurutinya terus menjilati bibir vaginanya dari kolong meja. "Hmmppp.. aakhh.. hmmppp.. hmmppp.." Terlihat mata Icha merem melek saat ku mainkan lidah ku di klitorisnya.


Sudah 15 menit berlalu.. semenjak aku menjilati vagina Icha. Namun Icha selalu menahan diri agar tidak orgasme. Tak lama kemudian karena dia benar-benar sudah di ujung akan orgasme.. Ichapun langsung menarik rambutku untuk menghentikan jilatanku di vaginanya. "Eeekkkk... aakhhh" Desahnya tertahan. Dan kemudian memberi ku kode untuk duduk lagi di sofa.


10 menit kemudian kelas Icha pun berakhir.. langsung Icha menutup laptopnya dan membuka baju dinas dan hijab nya. "Bangsat lu den.. hampir aja ketahuan." Ucapnya.

Icha terlihat tanpa sehelai benangpun di tubuhnya dengan putingnya yang coklat menonjol keras di payudaranya.. tak lama Icha menghampiriku yang masih menonton TV di sofa. Icha duduk di pangkuanku sambil melumat mulutku dengan ganasnya. Tak lama Icha langsung duduk di sofa sambil mengangkang.. "Lanjutin den.." Menyuruhku menjilati vaginanya yang tadi sempat tertunda.


"Akhhhh.. enaakk." Desahnya kencang saat lidahku menyentuh klitorisnya lagi. Ku mainkan lidah ku dan ku hisap vaginanya yang makin basah. "Aakhhhhh.. aakhhhh.. aaahhhhh.. aaahhhhhh.. aakhhhhh.. enaakkk den.. aakhhhhh.. terusss.. aakhhhhh.. aakkhhhhhh.. aakhhhhh.. aakhhhhhh.. aaahhhh" Desah Icha terus dan makin kencang.


4 menit kemudian.. "Akhhh.. den.. enak denn.. akkhhhh.. aakhhhhh... gw keluar dennn.. aaaakhhhhhhhh.. aaakkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" Erangan Icha terdengar keras. dan Ichapun mencapai orgasmenya dengan tanda lendir hangatnya yang mengalir.


Aku yang melihat Icha masih mengangkang dan vaginanya yang temben agak basah mencuat ke atas di sofa.. langung saja ku copot celana ku dan mulai kudekatkan penisku hampir 2 minggu tak masuk keliang senggama. Sesaat baru akan ku tempet di vagina icha.. tiba-tiba Icha menendang kaki ku..


Aku : "Aduhhhh.. kenapa cha.. kok gw di tendang?" Tanyaku.

Icha : "Mau ngapain lo? kurang ajar.."

Aku : "Loh.. kok lu jadi gini sih cha..?" Aku yang bingung dengan sikap Icha.

Icha : "Lo mau ngapain?" Tanya icha.

Aku : "Ya kan gw disini buat itu kan..?"

Icha : "Gak ada.. apaan.. lu disin cuma buat nemenin gw"

Aku : "Ha?" Aku yang bingung dengan jawaban icha.. langsung ku pakai celanaku lagi.

Icha : "Udah.. lu duduk aja situ sambil nonton TV" Perintahnya.

Aku : "Ahh ngapain.." Aku yang sangat kesal langsung mengambil tas ku dan langsung pergi dari rumah Icha.


Lalu icha mengejarku sambil telanjang bulat dan berteriak "Heehhh.. kalo lu sampe pergi, lu harus ganti duit yang kemaren 10 kali lipat.. kalo gak mau ganti, lu gw laporin polisi udah perkosa gw".

Aku yang sudah sampai gerbang depan hanya terdiam sejenak.

"Lu denger kan omongan gw?!" Teriak Icha lagi.



Aku yang merasa terancam dan belum punya pekerjaanhanya tertunduk sambil kembali berjalan ke rumah icha dengan mengelengkan kepala, seaakan tak percaya dengan apa yang ku dengar barusan.

"Nah gitu dong.." Ucap Icha.


Aku hanya tertunduk.. berjalan kembali ke sofa depan TV. "Terus gw harus ngapain disini?" Tanyaku pada Icha.

"Ya duduk aja situ sambil nonton TV.. hihi"" Ketawanya kecil.



Sampai malam pun tiba.. Icha hanya duduk di sebelah ku tetap bertelanjang bulat sambil memegang kertas mengoreksi PR milik murid-muridnya.

Dengan kondisi penisku yang terus mengeras melihat pemandangan Icha seperti itu, Akupun mulai tak tahan.. "Cha.. gw ngantuk.." Ucapku.

"Ya udah.. tidur sana.. ada kamar di belakang." Ucap Icha.


Aku pun masuk ke kamar di belakang dekat dapur. Terlihat kasur yang besar beralaskan seprei warna putih dengan AC dan TV 40 Inch. "Gila.. mewah banget untuk ukuran kamar tamu" Gumamku.

Aku yang belum mandi hanya rebahan di kasur sambil bertelanjang bulat, karena aku lupa membawa sarung tidurku.

"Hmmm.. kenapa aku jadi begini ya? Sial kali nasib ku. Kemarin juga Ibu mengacuhkan ku.. seolah tak mau denganku lagi.. aku salah apa sampai mereka melakukan hal ini padaku? Apa jangan-jangan karena Dini? " Batinku.

Aku yang masih bingung hanya tertidur di kasur sendiri.






Keesokan pagipun tiba, Aku terbangun sekitar pukul 9.. saat aku keluar kamar.. ku lihat memang Icha sudah tidak ada di rumah dan saat aku mau keluar rumah ternyata semua Pintu rumah di kunci rapat. Akupun tak bisa kabur dengan jendela yang juga tertutup teralis besi. Akhirnya setelah mandi.. aku hanya duduk di sofa sambil nonton TV, sampai saat perutku lapar. Aku hanya memasak mie instant yang ku temukan di dapur.




Sudah hampir 5 jam aku hanya menonton TV. Akhirnya sekitar jam 3 sore ku lihat pintu gerbang terbuka.. dan Icha dengan baju dinas dan jilbab warna coklat masuk ke rumah.


"Hi deennn.." Sapa Icha saat masuk rumah.


Aku hanya diam melihatnya..

Icha : "Kamu kenapa.. pasti marah gara-gara kemarin yah?"

Aku masih diam saja.

Icha : "Maaf ya mas den.. semua demi kebaikan kamu kok.. sabar yahh.. hihihi"

Lalu icha berlalu pergi masuk kamar nya.. Saat Icha keluar terlihat dia hanya menggunakan BH warna hitam dan CD kecil berbentuk tali yang hanya menutupi klitorisnya. Aku yang terpana hanya diam saja menahan Penisku yang memberontak di dalam celana bolaku.

Semenjak Icha pulang dia juga tak menyentuhku sama sekali.. dia hanya mondar-mandir sambil tersenyum ketika melihat celanaku yang membengkak. Aku yang tak tau berbuat apa.. hanya terdiam tak berani menyentuhnya.

Entah apa yang Icha coba lakukan terhadapku.. "Kenapa aku di perlakukan seperti ini.. Kenapa Icha berpakaian seperti itu? anehnya Icha tak mau di jamah." Batinku.


Sampai malampun tiba.. Icha masih mondar-mandir dengan BH yang sudah di lepasnya dari tadi. Seperti Icha sedang menggodaku.. terkadang Icha mencoba membungkuk di depan TV.. dan memperlihatkan lubang anusnya yang tertutup tali di depan mataku. Entah kenapa aku masih tak berani menyentuh nya sedikitpun.

Saat waktu tidur pun tiba, aku kembali kekamar dengan penis yang terus memberontak. Aku mencoba masturbasi malam itu.. saat aku mulai meraih penisku.. tiba-tiba "Brakkk.." Suara pintu kamar ku terbanting.

"Lu mau coli ya?!!!" Teriak Icha dari pintu dengan vibrator warna pink yang menancap di vaginanya.

"Awas aja kalo sampe lu coli.." Imbuhnya.

Aku yang terkaget.. hanya terdiam.. dan entah kenapa aku merasa takut dan hanya terdiam mengikuti perintah Icha.

"Awas lu ya kalo sampe coli beneran?" Teriaknya lagi.

Lalu Icha menutup pintu ku.. dan pergi kekamarnya.


Aku heran.. "Kenapa Icha bisa tau aku akan masturbasi?" Batinku. Akupun mulai melirik-lirik melihat seluruh ruangan, siapa tau ada CCTV. Aku tetap masih tak berani bergerak dari kasur.. Kalau memang ada CCTV disini aku pasti di omelinya lagi. Mataku masih belum bisa menemukan dimana CCTV berada.. setelah 30 menit akupun masih tak menemukannya.. dan karena putus asa akupun mulai tertidur malam itu.







Keesokan harinya.. hari sabtu aku terbangun lebih pagi..

Sekitar pukul 7 aku keluar kamar.. melihat ternyata Icha sedang memasak dengan pakaian Jilbab besar warna hitam dengan baju terusan rok warna tosca sampai kaki.


Aku yang masih kesal dan tak peduli dengannya hanya berjalan masuk kamar mandi dekat dapur.


Icha : "Ehh.. deny.. udah bangun ya?" Sapa Icha basa-basi.

Aku : "Udah.." Jawabku malas.

Icha : "Ya udah mandi dulu ya, yang bersih.. abis itu kita sarapan" Senyumnya lebar.


Selesai mandi aku diminta icha duduk di meja makan.


Icha : "Sini den.. kita sarapan dulu"


Aku hanya mengangguk mengiyakan sambil duduk di kursi. Terlihat di meja makan ada beberapa lauk, aku yang kemarin hanya makan mie instant.. mulai makan dengan lahapnya.


Setelah makan aku hanya terduduk di kursi makan. Tak lama icha memberiku sebuah Obat.

"Ini apaan cha..?" tanyaku

"Udah minum aja.. gak usah pake nanya."

Aku hanya menuruti perintah Icha tanpa bertanya lagi.. ku minum obat yang di berikannya.

Setelah minum obat, Icha menyuruhku duduk di sofa di depan TV.. 1 jam kemudian perutku agak mulas. Akhirnya aku ke kamar mandi untuk buang air besar.. Aku Merasakaan perutku seperti di kosongkan.. benar-benar makanan yang ku makan tadi langsung keluar semua. "Jangan-jangan gara-gara obat pemberian Icha tadi" Batinku.


Setelah Buang air besar aku kembali ke sofa..


Icha : "Gimana.. enak BAB nya?"

Aku : "Lumayan cha.."

Icha : "Ya udah.. kamu minum ini lagi" Icha memberikanku obat lagi, tapi obat yang berbeda.. dan juga memberiku segelas jamu.

Aku : "Ini apa lagi cha..?"

Icha : "Udah minum aja.. nanya mulu lu !"


Akhirnya aku hanya menuruti permintaanya.. Setelah minum aku hanya nonton TV lagi dekat Icha.


Beberapa menit kemudian badanku terasa panas.. seperti akan demam.

Aku : "Cha.. gw masuk kamar dulu yah.. gak enak nih badan gw"

Icha : "Ya udah sana.." Icha sambil tersenyum.


Aku yang masuk kamar langsung tidur dibalik selimut.. terasa badan ku panas dingin tak karuan. Sampai akhirnya aku tertidur seperti pingsan.




Aku tak tau tertidur berapa lama.. Sampai saat aku membuka mata..










Bersambung..





Next Update habis lebaran. :Peace::Peace::Peace:
Buseddkentang nya lama bgdd
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd