jodoaNG
Tukang Semprot
Numpang nato Thai Laler ya.. sekalian matok biar lanjut ngetik...
POV. IJO
Walau perasaan kesal masih menyelimuti hatiku akibat kedatangan si Abri. Aku tetap memacu kuda mesin dengan penuh semangat menyusuri jalanan yang begitu terik.
Sinar sang Surya kutantang dengan sebuah senyuman.
Dari rumah kerumah, dari toko ketoko kumasuki untuk mencari nasabah baru. Tidak ada kata patah semangat. Karena target pinjaman yang harus aku keluarkan belum terpenuhi. Tinggal 1 juta lagi, maka aku akan mendapatkan bonus.
Tapi sayang. Tepatnya sial, hampir memasuki warna jjingga muncul di sebelah barat. Aku gagal untuk memenuhi targetku.
Tapi sudahlah. Masih ada sisa semangatku untuk pulang menuju kantor. Yaitu tanggal. Di mana aku akan gajian. Gajian pertamaku. Dan di dalam benakku sudah tersusun rapi sebuah rencana. Bahkan, jauh - jauh hari, aku sudah mengintai sebuah toko pakaian dalam wanita.
Yap......! Gaji pertamaku ini, sebagaiannya akan aku belanjakan untuk membeli pakaian dalam pacarku, sesuai janjiku saat itu.
TEETTTTTT.......! TEEETTT...!
Tiba - tiba sebuah motor menyerempetku sehingga aku hampir kehilangan keseimbangan.
"WOI SINTING..... SINI KAU ANJING...!"
Dengan penuh emosi, aku memaki orang yang menyerempetku itu. Dia hanya menoleh, lalu berlalu begitu saja tanpa menghiraukan makianku. Sungguh dunia telah kehilangan orang - orang yang memiliki rasa bersalah dan tanggung jawab.
Sesampainya di kantor. Aku langsung menyetor uang tagihanku kepada Nuri, staf keuangan.
"Pas.....!" Ujar Nuri setelah menghitung setoranku. Kemudian dia menyodorkan sebuah kertas kepadaku.
Aku menerima kertas yang berisikan angka gajiku.
"Loh... Apa pula ini....! Kok aku nggak ada gaji. Utangku kan, nggak sebanyak ini Nur.!" Protesku setelah melihat slip gajiku.
"Nggak tahu lah aku itu... ! Kau tanya aja sama si Bos.!"
#
pertanyaan...
kenapa ijo banyak utang....
bukannya utangnya cuman 335
POV. IJO
Walau perasaan kesal masih menyelimuti hatiku akibat kedatangan si Abri. Aku tetap memacu kuda mesin dengan penuh semangat menyusuri jalanan yang begitu terik.
Sinar sang Surya kutantang dengan sebuah senyuman.
Dari rumah kerumah, dari toko ketoko kumasuki untuk mencari nasabah baru. Tidak ada kata patah semangat. Karena target pinjaman yang harus aku keluarkan belum terpenuhi. Tinggal 1 juta lagi, maka aku akan mendapatkan bonus.
Tapi sayang. Tepatnya sial, hampir memasuki warna jjingga muncul di sebelah barat. Aku gagal untuk memenuhi targetku.
Tapi sudahlah. Masih ada sisa semangatku untuk pulang menuju kantor. Yaitu tanggal. Di mana aku akan gajian. Gajian pertamaku. Dan di dalam benakku sudah tersusun rapi sebuah rencana. Bahkan, jauh - jauh hari, aku sudah mengintai sebuah toko pakaian dalam wanita.
Yap......! Gaji pertamaku ini, sebagaiannya akan aku belanjakan untuk membeli pakaian dalam pacarku, sesuai janjiku saat itu.
TEETTTTTT.......! TEEETTT...!
Tiba - tiba sebuah motor menyerempetku sehingga aku hampir kehilangan keseimbangan.
"WOI SINTING..... SINI KAU ANJING...!"
Dengan penuh emosi, aku memaki orang yang menyerempetku itu. Dia hanya menoleh, lalu berlalu begitu saja tanpa menghiraukan makianku. Sungguh dunia telah kehilangan orang - orang yang memiliki rasa bersalah dan tanggung jawab.
Sesampainya di kantor. Aku langsung menyetor uang tagihanku kepada Nuri, staf keuangan.
"Pas.....!" Ujar Nuri setelah menghitung setoranku. Kemudian dia menyodorkan sebuah kertas kepadaku.
Aku menerima kertas yang berisikan angka gajiku.
"Loh... Apa pula ini....! Kok aku nggak ada gaji. Utangku kan, nggak sebanyak ini Nur.!" Protesku setelah melihat slip gajiku.
"Nggak tahu lah aku itu... ! Kau tanya aja sama si Bos.!"
#
pertanyaan...
kenapa ijo banyak utang....
bukannya utangnya cuman 335