Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IJO dan WIMARS.

Status
Please reply by conversation.
Bimabet





Part 06



######

Pov. Ijo.

Minggu pagi.

Aku. Yang lagi ngredit ketampanan, berdiri di tepi jalan dengan menyender disisi motorku. Di bawah matahari yang malu - malu kucing bersinar dibalik awan hitam. Aku melihat layar hp jadulku, menunggu balasan sms dari Telle.

Kemarin. Sebelum pulang kerja, Telle menemuiku, dia minta tolong agar aku mau menemaninya belanja bersama pacar barunya keluar kota. Pengennya sih nolak. Tapi aku masih punya utang ama tuh Koperasi yang dipimpinnya. Nggak banyak. Cuma 335 ribu. Dan itu menjadi alasannya untuk mengancamku.

TREEEETTTTT..... TREEETTTT....

Hp yang kusimpan di kantong bagian depan celanaku bergetar. Getarannya sungguh dahsyat, hingga terasa sampai ke Kontolku. Sumpah....

Rasanya geli - geli gimanaaa.... !!??

Aku merogoh kantongku untuk mengambil Hp. Sebuah pesan masuk yang begitu singkat.

"2 menit lagi aku sampe."

Ternyata pesan dari Telle.

"Ehh.. Ijo...! Mau kemana...?"

Seorang temanku yang menenteng 3 ekor ikan Tongkol lewat dan menyapaku. Sangat jelas terlihat kalau dia baru pulang dari laut.

" Nggak kemana - mana..! Cuman menunggu yang belum datang..!" Jawabku yang membuat dia bingung.
Temanku yang gemuk dan bernama Curok itu berlalu sambil menggelengkan kepalanya.

TIITTTTT... TIIITTTTT....

Tiba - tiba suara klakson dari sebuah motor menyapaku. Telle ngerem motornya tepat dihadapanku. Ku lihat seorang gadis berjilbab duduk diboncengan motor Telle. Wajahnya begitu mungil. Tinggi sekitar 170cm dengan berat badan sekitar 47kg.

Cukup langsing bukan...????"

"Yuk... Langsung berangkat aja... Keburu mendungnya hilang...!" Ajak Telle.

Aku langsung naik motorku. Dan kamipun berangkat beriringan. Beberapa meter telah berjalan, aku menepikan motorku tepat disebuah penjual Bensin eceran.

"Bang...! Seliter ya Bang..!" Ujar kepada Abang penjual bensin.

Aku turun dari motorku dan membuka tengki. Si Abang penjual menuangkan bensin kedalam tangki motorku.

"Bos.. ! Bayar bensinnya Bos..!" Ujarku kepada Telle yang lagi asyik ngobrol dengan pacarnya.

Bos Telle menyipitkan matanya kearahku. Entah apa maksudnya. Kemudian dia mengambil dompet dari kantong belakang celananya. Dan mengambil uang 10 ribu, kemudian memberikan ke abang penjual.

"Sisanya permen karet ya Bang..!" Ujar Telle ke si-abang.

Setelah itu. Kami melanjutkan perjalanan kami yang akan menempuh jarak 90km. Berarti, jika kami melaju dengan kecepatan 40km / jam, maka kami akan sampai ditujuan dalam waktu 2 jam 10 menit.

Nah.. Saat ini kami sudah di lokasi perbelanjaan tersebut. Dengan mesra, Telle dan pacarnya berjalan di depanku. Sunggu naas nasibku, aku hanya mampu diam menyaksikan kemesraan mereka.
Beruntung ini disiang hari. Jika dimalam hari, pasti aku sudah menjadi pengalihan nyamuk.

Hampir setengah jam kami bekeliling. Masuk dari satu toko ke toko lain. Tidak ada yang dibeli. Kakiku terasa letih, perutku juga mulai keroncongan.

"Bang.. Ini jilbabnya bagus ya...?" Ujar pacar si Telle menggelayut manja di sebuah toko pakaian.

"Ade mau...?" Tanya si Telle ke pacarnya.

"OORRRGGHHHH....!"

Aku memaksakan diri untuk bersendawa. Dan ternyata Tuhan mengabulkan keinginanku.

"Kenapa kau Ijo..?" Tanya Telle yang telah mendengar sendawaku.

"Ini bang.. Sendawaku kagak ilang - ilang. Padahal aku cuma makan nasi goreng tadi pagi." Ujarku.

Dibalik wajah Telle yang berubah masam. Samar - samar aku mendengar sebuah kalimat umpatan dari mulutnya. Aku hanya tersenyum lega.

"Dek.. Kita makan dulu ya..!" Ajak Telle kepacarnya.

"Tapi bang... Jilbabnya...!!??" Tanya pacarnya sambil menunjukkan jilbab warna krem kepada Telle. Dia langsung menyuruh si penjual untuk membungkus jilbab tersebut tanpa tawar menawar.

Setelah itu. Kamipun mencari tempat makan. Sebuah warung nasi padang menjadi pilihan kami. Aku mengambil tempat duduk terpisah dengan Telle dan pacarnya. Agar aku lebih leluasa makan tanpa harus menyaksikan kemesraan mereka.

Sebuah ide jahil nongol di otakku yang cerdas saat salah satu pelayan menghampiriku.

"Makan apa bang..?" Tanya sipelayan.

"Apa aja yang ada ??" Tanyaku.

"Ada rendang sapi, rendang ayam. Ayam bakar, ayam gulei, ayam goreng biasa. Ayam goreng tepung. Ikan gurami goreng, gurami bakar, gurami sambal Ijo. Capcai, sotong tumis, iga, rempelo santan. Ayam kampung balado. Mujair asap.Telor dadar, mata sapi, bulat goreng pedas. Pargedel. Misop juga ada..!"

Si pelayan dengan rinci menyebutkan satu persatu menu yang ada. Akupun memesan 6 menu dengan minuman Jus Jeruk. Si pelayan pergi meninggalkan mejaku untuk mengambil pesanan yang aku minta.

Aku melihat meja yang tidak jauh dariku. Dimana Telle dan pacarnya sedang duduk bercengkrama sambil menunggu pesanan. Sungguh mereka sangat romantis sekali. Seakan warung ini milik mereka berdua, yang lain hanya pelayan..

Si pelayan warung datang membawa pesananku. Dengan telaten dia menata setiap makanan diatas meja.

"Silahkan bang... ! Selamat menikmati..!" Uajarnya dengan santun

"Terimakasih.. !" Ucapku.

Enam menu terhidang dihadapanku. Ada ayam goreng, Ayam gulai, Telor dadar, Sotong tumis, Gurami sambal ijo, sama Gurami bakar. Aku cuil satu persatu seluruh 6 menu tersebut, kemudian menaruhnya ke atas piringku yang berisi nasi. Aku tidak memakan semuanya, hanya memberi bekas saja, sebagai syarat kalau semuanya harus dibayar.

Setelah selesai makan. Aku memanggil si pelayan. Keningnya berkerut saat dia menghampiri mejaku. Aku tau apa yang ada didalam benaknya. Kenapa aku hanya mencuil semua hidangan itu.

"Berapa ...?" Tanyaku.

Si pelayan mulai menghitung diatas kertas, setelah selesai, dia memberikannya padaku. Aku hanya tersenyum melihat angka yang ditulis oleh si pelayan. Lumayan juga angkanya, termasuk jus jeruk yang kuminum.

" Yang bayar orang itu....!" Ujarku sambil menunjuk kearah meja Telle.

Si pelayan menghampiri meja Telle. Aku bisa melihat wajahnya yang berubah merah saat melihat kertas yang di sodorkan pelayan tersebut. Saat Telle melihat kearahku, aku langsung membuang muka, pura - pura tidak tau, sambil menghisap rokok kretek yang baru kuhidupkan.

Sesi makan siang selesai. Kami melanjutkan perjalanan lagi. Masuk dari toko ke toko lain. Perjalanan yang melelahkan. Wajah Telle masih terlihat tidak senang terhadapku. Aku tidak perduli.

Pukul lima sore. Kami selesai jalan - jalan. Telle begitu banyak membeli barang - barang untuk pacarnya. Aku tau betul, gajinya sebulan tidak cukup untuk membiayai belanjaan tersebut. So... Apalagi kalau bukan uang hasil korupsi yang dipakainya.

Ajriiit... Sungguh wanita......!!!!!!!!

Sepanjang perjalanan pulang, aku teringat kepada Wimars. Pacarku yang manis, pacarku yang tidak neko - neko, pacarku yang mengerti tentangku, pacaru yang.... Pacarku yang... Sungguh, aku tidak bisa mengungkapkannya. Yang pasti, sangat jauh lebih baik daripada pacar Telle.




#########




Pov.. Wimars.

Air sungai yang begitu sejuk.

Hari ini, aku memutuskan untuk jalan - jalan kesebuah tempat wisata bersama teman - temanku. Sebuah sungai yang berada di kaki bukit, sungai yang mengalir begitu jernih, yang dikelilingi pohon - pohon muda, membuat udara disekitarnya begitu sejuk.

Sungguh sebuah keputusan yang tepat bagiku untuk ikut bergabung bersama teman - temanku untuk mandi di sini.. Setelah kesal dan marah akibat menunggu Ijo dipantai selama hampir 3 jam. Dia telah melupakan janjinya, kalau hari ini, kami akan ketemuan di pantai pukul 9 pagi.

Aku telah mencoba menghubunginya, tapi dia tidak mengangkat telfon dariku. Hingga akhirnya aku pulang dengan perasaan sedih, marah, rindu dan khawatir.

Saat aku pulang kerumah, aku melihat temanku. Otto, Bleck, dan Ani sedang duduk didepan rumah. Ternyata mereka telah lama menunggu untuk mengajakku jalan - jalan. Dan akupun ikut.

Dan sekarang. Di sini, didalam air yang sejuk dan dingin, dibawah perlindungan pohon yang rimbun dari sinar sang surya. Dan disaksikan para penjual jajanan seperti jagung bakar, bakso bakar, kerang bakar dan penjual kerupuk. Aku berendam, berharap aliran sungai membawa kekecewaanku, kesedihanku, dan juga kerinduanku hanyut bersama arus sungai yang tidak begitu deras.

Bleck, pria tampan dengan umur 21 tahun dan rambut cepak menghampiriku.

"Hei.. Kok mandinya sendirian aja..?" Tanya Bleck.

"Ngak kenapa - napa..! Lagi pengen aja sendiri..!" Jawabku datar tanpa ekspresi.

"Kamu kok gitu sih...?"

"Gitu bagai mana..?" Tanyaku balik.

"Sikapmu dingin...!"

"Namanya juga di air... Ya dingin lah..!"

Sedikit tentang Bleck. Dia baru pindah ke desaku, sekitar 5 bulan yang lalu, rumahnya cukup jauh dari rumahku. Udah... Itu aja dulu...

"Kamu lapar nggak..?" Tanya Bleck. Sepertinya dia mencoba mengalihkan suasana.

"Sebenarnya sih iya..!" Ujarku.

"Sebentar ya..!"

Bleck keluar dari sungai.

"Hei... Mau kemana..?" Teriak Ani kepada Bleck yang sudah berada ditepi sungai.

"Beli jagung bakar..!"

Aku lihat Bleck menghampiri penjual jagung bakar. Aku menghampiri Ani dan Otto yang lagi duduk berdua di atas batu cadas yang ada ditengah sungai. Aku melihat wajah Otto sedikit kecewa saat aku menghampiri mereka. Karena dia akan terganggu untuk P.D.K.T dengan Ani, jika aku berada diantara mereka.

"Kayaknya ada yang nggak senang nih...!" Ujarku saat aku sudah duduk disebelah Ani.

"Siapa Mars...?" Tanya Ani.

"Tuh..! " Ujarku menunjuk Otto dengan cara memanyunkan mulutku.

"Bener beib..?" Tanya Ani kepada Otto.

Aku sangat terkejut mendengat Ani memanggil Otto dengan sebutan "beib".

"Kayaknya kalian uda jadian ya..!" Tanyaku.

"Udah.. Barusan.. ! Ini lagi enak - enaknya bermesraan, eh... Datang pengganggu..!" Sahut Otto sewot.

"Beneran Ni...?" Tanyaku.

Ani hanya tersipu malu.

"Ehhh.. Mars...! Itu si Bleck suka loh sama kamu..!" Ujar Ani padaku mengalihkan pembicaraan.

"Iya Mars... Katanya dia udah jatuh cinta pada pandangan pertama sama kamu.!" Timpal Otto.

"Mpreeeetttt lah.. !" Uajrku sewot.

Aku kembali masuk kedalam air. Sedangkan Otto dan Ani tertawa, sepertinya mereka begitu senang telah meledekku. Itu hal yang wajar. Karena mereka tidak tau kalau aku sudah punya pacar. Seorang pria yang tampan alakadarnya, tidak setampan Bleck. Tapi aku sangat mencintainya.

Aku melihat Bleck datang kearahku dengan membawa sebuah kantongan yang berisi jagung bakar. Setelah mengetahui sesuatu tentang dirinya dari Ani dan Otto. Aku jadi bingung. Aku tidak tau harus bagaiman. Ingin rasanya aku menghindar. Tapi............

"Ehh.. Kok ngelamun aja... Nih jagungnya..!"

Ternyata Bleck sudah ada disampingku, dia mengambil satu jagung dan memberikannya padaku. Kemudian dia menghampiri Otto dan Ani untuk memberikan bagian mereka. Saat itulah. Aku langsung naik kedaratan. Dan aku berteriak.

"Woi Aku pulang duluan ya.... !"

"Woi.. Tunggu.... Barengan aja...! Teriak Ani.

" Woi.. Aku uda kedinginan...!" Teriak Ani lagi.

Aku melihat mereka bertiga membicarakan sesuatu, kemudian.
"Woi... Barengan aja.. Kami juga udahan kok..! Teriak Ani lagi.

Akupun menunggu mereka naik ketepi sungai. Setelah itu kami pulang dengan dengan pakaian basah. Beruntung aku membawa jaket, sehingga ketika naik angkot, aku tidak perlu malu akibat bentuk Bh ku terlukis di bajuku.

Sepanjang perjalanan, karena Bleck duduk disebelahku, dia tidak habis - habisnya bercerita tentang dirinya. Dan aku tidak ambil pusing. Bahkan aku tidak terlalu menyimak apa yang dia bicarakan. Bukan aku sombong, tapi.... Ya begitu deh... Aku tidak terlalu suka sama berbicara sama pria yang membanggakan dirinya sendiri.

Aku menarik nafas lega. Akhirnya aku terbebas dari si Bleck saat aku angkot berhenti di depan rumahku. Dari jalur tempat rekreasi tersebut. Rumahku duluan dapat dari rumah ketiga temanku itu. Aku langsung turun dari angkot dan membayar ongkos.

" Duluan ya...!" Ujarku kepada seluruh penumpang angkot. Hanya tiga orang yang membalas dengan anggukan. Otto, Ani dan si Bleck.

Karena Hp kutinggal dirumah saat pergi ke pemandian tadi. Aku langsung menuju kamarku. Ku ambil Hp yang tergeletak di atas tempat tidurku. Berharap ada pesan masuk darinya. Tapi ternyata tidak. Aku mencoba menghubunginya lagi. Msih tetap tidak diangkat. Akupun memgirim s.m.s kepadanya.

" apa yang abang lakukan itu jahat. Tiga jam adek menunggu abang. Sakit bang. Dihubungi abang juga kagak bisa. Adek harap, abang segera menelfon adek.

Setelah itu. Akupun mengambil handuk dan pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai urusanku di kamar mandi. Aku kembali kekamarku dan berganti pakaian.

TIIITTT.... TOOTTT.... TEEEOOTTT..

HP ku berdering. Aku langsung menyambar hpku. Dan kulihat sebuah pesan masuk dari nomor tanpa nama.

" Hai Mars.. Lagi ngapain.. Terus senyum ya.. BLECK..!"


..sama kurang panjang.. mohon di tinggalkan saran dan kritiknya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd