Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Ilmu menggeser langit dan bumi

Reporter cantik

Aku bangkit dari ranjang ruang perawatan dan berkonsentrasi mencoba ilmu menggeser langit dan bumi, aku akan mencoba membuat tubuhku tembus pandang, setelah berkonsentrasi dan aku merasakan perubahan dalam tubuhku, tubuhku terasa sangat ringan seperti melayang melayang layang, aku mencoba berjalan, rasanya sama saja hanya lebih ringan dan aku dapat menggerakkan tubuhku tanpa khawatir menabrak benda apapun, aku mencoba keluar ruang perawatan melalui dinding ruang perawatan. Wuzz.. tubuhku menembus dinding ruang perawatan dengan mudah, aku berjalan ke toilet untuk melihat kedua reporter cantik.

Saat aku berjalan ke toilet aku melewati suster Wulandari yang sedang berjaga di depan meja pendaftaran, aku berhenti persis di depan suster Wulandari, suster Wulandari masih tetap sibuk menginput data pasien pada komputer, sama sekali tak merasakan kehadiran ku, aku mencoba menggoyang goyangkan tanganku di depan suster Wulandari, ilmu menggeser langit dan bumi memang sangat dahsyat, aku bisa membuat tubuhku tembus pandang dan tak seorang pun yang bisa merasakan kehadiranku. Aku bergeser kebelakang suster Wulandari , iseng kedua tanganku memeluknya dari belakang, tanganku menembus baju seragam dan BH suster Wulandari, kuremas remas dengan lembut payudara besar suster Wulandari, aku gesek gesek dengan lembut puting susu suster Wulandari, puting susu yang sebelumnya sudah kunikmati, aku merasakan suster Wulandari badannya menegang, kedua payudara suster Wulandari mengencang dengan puting susu yang mengeras, suster Wulandari gelisah pantatnya berkali kali bergoyang dan kulihat suster Wulandari menggigit bibir bawahnya, suster wulandari tak menyadari remasan remasan kedua tanganku di payudaranya lah yang membuat gairahnya naik secara tiba tiba, suster Wulandari mendesah pelan, kuraba selangkangan suster Wulandari, memeknya sudah basah oleh cairan pelumas kenikmatannya, aku masukan jari tengahku ke memek suster Wulandari dan mulai mengocoknya dengan keras. Wajah suster Wulandari sudah sangat memerah menahan nafsu, bibirnya terus menerus mengeluarkan desahan pelan, satu tanganku masih aktif meremas remas payudara dan memainkan puting susu suster Wulandari, sedang satu tanganku mencolok colok memek becek suster Wulandari, tak lebih dari lima menit kocokan tanganku di memek suster Wulandari, memeknya menjepit keras jari tanganku dan menyemprotkan cairan kenikmatannya, celana dalam suster Wulandari basah oleh cairan kenikmatannya, suster Wulandari terduduk lemas dan menutup kakinya kedalam, aku cabut jari tanganku dari memek suster Wulandari dan tersenyum puas, aku bisa membuat wanita orgasme tanpa mereka tau akulah penyebabnya.

Aku meninggalkan suster Wulandari dan kembali ke ruang perawatan menunggu dua reporter cantik datang , aku tidak jadi ke toilet karena ilmu tembus pandang tubuhku telah ku coba pada suster Wulandari dan berhasil. Aku duduk diatas ranjang ruang perawatan menunggu kedatangan dua reporter cantik. Ceklek, ruang perawatan terbuka dua reporter cantik masuk dengan agak bingung, aku berpura pura kaget melihat keduanya masuk ke dalam ruang perawatan.

" Maaf mas kita ga tau ini ruang perawatan . " Sahut reporter TV one dengan senyum manisnya.

" Iya mas kami baru dari toilet dan nyasar kesini, mumpung ada mas Gilang boleh ga kami nanya nanya sedikit kejadian di jalur Ciremai. " Sahut reporter cantik reporter cantik metro TV menjelaskan kedatangan mereka ke ruang perawatan.

" Emh.. gimana ya, boleh deh tapi sebentar aja ya, soalnya kata dokter harus istirahat sebentar. " Jawabku sambil tersenyum.

" Iya cuma sebentar kok. " Jawab reporter tv one yang bernama Riska, aku melihat pada nametagnya, sedang reporter metro tv bernama Anita dari name tag nya.


Aku berkonsentrasi memejamkan kedua mataku dan menggunakan ilmu menggeser langit dan bumi untuk mengendalikan pikiran kedua reporter cantik di hadapanku. Setelah aku dapat menguasai pikiran mereka aku membuka mataku dan tersenyum.

" Karena ini ruang perawatanku, aku aja yang tanya tanya sama mbak Riska dan mbak Anita ya, aku harap mbak berdua jujur kepadaku, tidak ada rahasia antara kita biar saling percaya dan nyaman satu sama lain. " Aku mulai mensugesti pikiran kedua reporter cantik.

" Iya mas gilang, kita ikut aja kan ini ruang perawatan mas Gilang. " Sahut mbak Riska yang diiringi dengan anggukan kepala mbak Anita.

" Nah kita mulai ya, mbak Anita duluan deh, mbak udah nikah apa belum? Udah punya anak atau belum mbak? Oh iya bajunya di lepas aja deh, mbak Riska juga ya, soalnya di sini kan gerah ga ada AC. " Aku bertanya sambil mensugesti pikiran mbak Anita dan mbak Riska.

Kedua reporter cantik melepas seragam yang mereka kenakan, mereka sangat nyaman dan tak risih melepas seragam didepanku, di hadapanku mbak Anita dan mbak Riska hanya menggunakan celana dalam dan BH saja, ditambah jilbab yang mba Riska kenakan.

" Saya udah nikah mas Gilang, suami saya salah satu produser di kantor kami, kami sama sama sibuk jadi belum terpikir untuk punya anak dulu. " Jawab mba Anita dengan lancar.

" Sekarang lebih enakan kan ga gerah, oh iya saya lepas baju juga ya biar sama kaya mbak berdua, oh iya kalo mba Riska gimana udah nikah juga?. " Aku bertanya sambil mulai melepas bajuku ,hanya tersisa celana dalam yang kukenakan.

" Belum mas, saya belum menikah, tapi saya udah punya pacar sih niatnya akhir tahun ini kami menikah. " Jawab mba Riska.

" Wah selamat ya mbak Riska semoga lancar sampe acaranya, mba Anita juga semoga langgeng pernikahannya dan segera di beri momongan, kalo saya sampe sekarang belum pernah punya pacar karena ga ada keberanian buat ungkapin perasaan saya. Saya boleh jujur ga mbak?. "

" Jujur aja mas Gilang kan tadi diawal mas Gilang bilang ga ada rahasia diantara kita, saling terbuka satu sama lain. " Jawab mba Riska.

" Iya mas Gilang ceritain aja." Sahut mba Anita.

" Jujur saat kecil saya ga pernah diberi ASI oleh ibu saya karena saat itu ibu saya meninggal setelah melahirkan saya, saya sangat penasaran gimana rasanya nyusu dan bentuk payudara wanita. Boleh ga saya liat payudara mbak Riska dan mbak Anita, biar saya ga kuper dibanding teman teman saya. "

" Boleh kok mas Gilang kirain mas Gilang mau cerita apa " jawab mbak Riska sambil membuka kait BH warna hitam yang dia kenakan, payudara besarnya mengayun ayun bebas saat terlepas dari BH hitam yang mba Riska kenakan.

" Iya pasti bolehlah, apalagi mas Gilang kasihan dulu ga pernah di susuin sama ibunya " jawab mbak Anita sambil melepas kait BH pink yang dia kenakan, payudara indahnya langsung menggantung bebas mengayun kekiri dan kekanan setelah terlepas dari BHnya.


Aku memandang dengan lapar kepada kedua reporter cantik yang hanya menggunakan celana dalam saja di hadapanku, payudara mbak Riska sangat besar, lebih besar dari punya mba Anita, masih sangat kencang dan bulat dengan puting susu berwarna kecoklatan diatasnya, masih belum menyembul keluar, sedang payudara mba Anita juga sangat besar hanya kalah sedikit dibanding payudara mbak Riska, payudara mbak Anita putih mulus dengan bulatan sempurna dan puting kemerahan di ujungnya, sungguh dua payudara yang sangat indah dan layak di nikmati.

" Wow besar banget ya mbak payudaranya, ukurannya berapa mbak? Boleh aku pegang ga mbak?." Aku memuji kedua payudara mbak Riska dan mbak Anita.

" Aku pake cup 36B Gilang, udah sering nyusuin suamiku makanya puting susunya keluar. Sini kalo mau pegang." Jawab mbak Anita

" Kalo aku ukuran cup 36C Gilang, keluargaku memang punya keturunan payudaranya besar besar semua. " Jawab mbak Riska.

" Pantesan payudara mbak Riska gede banget ya mbak, ternyata memang keturunan. Oh iya mbak aku belum pernah ciuman sama cewe, mau ga mba Riska ngajarin aku ciuman, biar aku ga dianggap kuno sama teman temanku. " Aku menjawab sambil terus mensugesti mbak Riska dan mba Anita.


" Ayo Gilang sini mba ajarin, udah lama juga nih suami mbak ga nyentuh mbak karena sibuk. " Jawab mbak Anita.

Mbak Anita mendekat ke ranjang ruang perawatan, payudaranya berguncang saat berjalan ke arahku, wajahnya mendekat ke wajahku dan mulai melumat mulutku, bibirnya menempel ketat bibirku, lidahnya masuk kedalam rongga mulutku dan mengait lidahku menariknya kedalam mulutnya, kedua tanganku dipegang oleh oleh mbak Anita dan dibimbingnya menuju kedua payudara besarnya, aku meremas remas dengan lembut kedua payudara mbak Anita tanpa melepaskan mulutku yang sedang di lumat oleh mbak Anita. Aku meremas remas dengan gemas payudara mbak Anita, puting susunya mulai mengeras saat ku pilin pilin dan kumainkan dengan kedua tanganku.

Aaahhhhh..mmmmpphhh...mmhhhhhppp
Suara desahan keluar dari mulut mbak Anita yang sedang melumat bibirku. Aku melepaskan ciuman bibir mbak Anita dan mulai menjelajahi leher jenjang mbak Anita tanpa menghentikan remasan ku pada payudaranya. Aku perosotkan kepalaku tepat di depan payudara mbak Anita, langsung ku caplok puting susu Anita dan menghisapnya dengan penuh kelembutan, mulutku menghisap payudara kanan Anita dan tangan kananku memainkan puting susu Anita yang sudah mengeras.

Aaaahhh..aahhhhh..aahhhh.enakkk Gilang terus..hisapp.. iya.. hisap terus puting susunya.. aahhhhh... Mbak Anita meracau merasakan kenikmatan pada payudaranya, kedua tangannya menjambak rambutku dan mendorongnya semakin kedalam lipatan payudaranya yang sangat kenyal. Kedua tangan mbak Anita bergerak ke bawah melepas celana dalam yang kukenakan. Kontol 26 cm ku keluar dengan tegak dan mengacung acung , mbak Anita langsung menggenggamnya dan mengocok kocok dengan lembut. Saat tanganku bergerak ke bawah hendak melepas celana dalam krem mbak Anita, tangan kirinya menahan tanganku.

"Mbak lagi dapet Gilang, lain kali ya, nanti mbak pasti kasih, mbak sepongin aja ya, sebenernya mbak pengen banget ngeliat ukuran kontol mas Gilang, pengen di aduk aduk memek mbak sama kontol Gilang. " Jawab mba Anita.

" Ga apa apa mba tapi di buka ya mbak , aku pengen liat memek mba Anita. " Jawabku sambil melihat mbak Riska yang wajahnya sudah bersemu merah menahan nafsu melihat langsung kontolku, matanya melotot dan mulutnya ternganga melihat ukuran kontolku.

" Kesini mbak Riska, katanya mau ngajarin aku ciuman. " Jawabku memanggil mbak Riska. Mbak Riska berjalan kearahku, payudaranya yang lebih besar dari Anita berayun ayun saat berjalan.

" Mbak anita kan lagi dapet, aku minta tolong rekamin aja aku sama mbak Riska buat kenang kenangan sama biar aku ga lupa cara berciuman dan memuaskan pasangan jadi nanti aku jadi lebih pede mendekati teman teman Perempuanku. " Jawabku sambil mengambil hape IPhone dari saku celana dan menyerahkannya ke mbak Anita. Mbak Anita mulai membuka hape dan mulai merekam aktivitasku dengan mbak Riska.

" Mbak Riska cantik banget dengan jilbabnya, mbak Riska masih perawan atau ga mba?" Aku pura pura tak tau

" Aku udah ga perawan Gilang, pacarku yang menjebolku, setiap ketemu juga pasti minta jatah memekku. " Jawab mbak Riska dengan jujur.

Mbak Riska mulai mendekatiku dan menempelkan bibirnya ke bibirku, lumatannya lebih lembut dari mba Anita, tapi pergerakan lidahnya didalam mulutku lebih liar, lidahnya menarik dan menyedot lidahku kedalam mulutnya, tanpa dibimbing tanganku aktif meremas remas payudara besar mbak Riska. Aku meremas remasnya dengan gemas, puting susunya perlahan menegang karena terus aku mainkan. Puas berciuman dengan mbak Riska aku perosotkan kepalaku tepat di depan payudara mbak Riska, aku hisap puting susu sebelah kanan mbak Riska sambil tangan kiri ku terus meremas remas payudara kiri mbak Riska.

Aaahhhhh...aaahhhhhh...aahhhhh enak banget Gilang, aaahhhhh..aahhhhh.. hisap terus..iya bener disitu hisap terus puting susunya.. aahhjjj..ahhhhh.. mbak Riska meracau saat ku mainkan puting susunya dengan mulutku. Tangannya tak tinggal diam, mengenggam kontolku dan mulai mengocoknya dengan tempo cepat. Semua aktivitasku dan mbak Riska direkam oleh mbak Anita dengan sudut pandang yang sangat jelas.

Tanganku bergerak kebawah melepas celana dalam warna hitam dengan mba Riska, satu satunya pakaian yang tersisa darinya selain jilbab yang dia kenakan, aku tarik dan ku buang sembarangan. Aku mengangkat tubuh mba Riska dan membaringkannya di ranjang perawatan.

Kutekuk kaki mbak Riska dan melebarkannya kesamping kanan dan kiri, sehingga memeknya dalam posisi mengangkang dengan lebar, aku sejenak mengagumi memek mbak Riska, memek merah yang sangat indah dengan bulu kemaluan yang dicukur rapih membentuk segitiga tipis tepat diatas memek mbak Riska, klitorisnya tampak menonjol diatas memek mbak Riska yang sudah mulai basah oleh lendir pelumasnya.

Aku mendekatkan wajahku ke memek Riska dan mulai menyapu memek Riska dengan dengan jilatan jilatan panjang dari bawah sampe atas, kujilati berulang ulang dari atas ke bawah dan berhenti di klitoris Riska, aku menjilat dan menghisap klitoris Riska dengan lembut, jari tanganku masuk ke dalam memeknya dan mulai mengocoknya dengan pelan, kulakukan berulang ulang sambil kunaikan tempo kocokan tanganku dimemeknya Riska.


Aaaahhhhh...aaahhhhhh..aaahhhhh..ahhhenak banget Gilang, aahhhh..aaahhhh enak banget memek mbak , aaaahhhhh.. mbak keluar.. croott...crotttt crottt...

Mbak Anita mendapatkan orgasme pertamanya, kuhisap habis semua cairan yang keluar dari memek Riska, aku akan menjadikan Riska budak sex ku mulai saat ini, setelah ku hisap habis seluruh cairan dari memek Riska, aku bangun dan memposisikan kontolku tepat di depan memek Riska.

Bbllleeeeeesssssssss..
Dengan sekali dorongan kontolku terbenam seluruhnya di memek Riska, dinding memeknya menjepit dengan keras batang kontolku, aku merasakan kehangatan dinding memek riska yang menjepit kontolku, aku kembali menghisap puting susu Riska agar memeknya terbiasa dengan ukuran kontolku. Perlahan ku tarik kontolku dan mulai memompa maju mundur memek Riska dengan tempo cepat.


Ceplok..ceplok..ceplok..ceplok.. suara benturan pahaku dengan paha bagian dalam Riska, aku sangat merasakan nikmat pada batang kontolku, walaupun Riska sudah tak perawan memeknya masih menjepit dengan keras kontolku. ku terus memompa dengan tempo tinggi hingga Riska kelojotan dan meracau dengan sangat keras.


Aahhhhh..ahhhhha...ahhhhhh... enak banget Gilang memek mba..aaahhh..aahhh ahhh.. mbak keluar lagi .. aaahhhhhh.. aku merasakan batang kontolku dijepit dengan keras dan di seprot cairan kenikmatan Riska.


Aku yang belum sampai klimak, membalik tubuh Riska dan memposisikan pantat bulatnya menungging. Blesssss.. dengan sekali hentakan kontolku kembali amblas di memek Riska.

Plokk..plokk..plokkk. aku menggenjot pantat bulat Riska dengan tempo yang sangat tinggi, Riska hanya mampu mengerang menikmati memeknya kuhajar dengan tempo cepat, aku ingin Riska mengingat selamanya persetubuhan kami, tanpa jeda istirahat aku terus menyodok memek Riska dari belakang.


Aaahhhh..aahhhh..ahhhh..ahhh ampun Gilang, memek mbak sudah ga kuat, aahhhh ahhhh ahhhhh,enak banget Gilang.. aahhhh.. mbakk keluar.. Riska ambruk ke ranjang perawatan.

Aku meminta mbak Riska bergantian merekam dengan mbak Anita. Aku minta Anita menyepong kontolku yang belum keluar. Digenggamnya kontolku dengan kedua tangan mbak Anita sambil melahap kepala kontolku dengan mulutnya, kombinasi kocokan tangan dan hisapan mulut Anita pada kontolku membuat aku merasakan kenikmatan tiada Tara. Ku tepuk lembut pipi Anita dan memintanya naik ke atas ranjang dengan menungging, tak kuhiraukan protes mbak Anita.

Setelah posisi pantat Anita menungging tepat didepan kontolku, aku mulai melumasi kontolku dengan air ludahku dan meludahi lubang pantat Mbak Anita, iya aku ingin mencoba anal sex dengan mbak Anita, dengan perlahan kutempelkan kepala kontolku didepan lubang anal mbak Anita, dengan satu dorongan pelan, kepala kontolku masuk kedalam lubang anal mbak Riska, mbak Riska mengeluh sakit, aku mempompa pelan sampai lubang anal mbak Riska terbiasa dengan ukuran kontolku.

Mbak Anita mulai menggoyangkan pantatnya saat mulai menikmati sodokan kontolku pada lubang analnya, perlahan kontolku masuk seluruhnya kedalam lubang anak mbak Anita, jepitannya sungguh sangat nikmat, seperti kontolku dijepit dan diremas remas dengan keras oleh lubang kenikmatan yang sangat kecil ukurannya.

Ploookkk..plokkk..plokk... Aku mulai menyodok dengan keras pantat mba Riska, pantatnya kutampar tampar hingga memerah mengikuti ayunan gerakan maju mundurku di pantat bulatnya.

Aaaahhhh...aahhh...aahhhh..ahhhh..ahhhh
Nikmat banget Gilang.. mbak belum pernah senikmat ini.. aaahhhh ahhhhh..ahhh.. aduh... Nikmat banget.

Aku juga merasakan kenikmatan yang sama dengan mbak Anita rasakan, aku semakin mempercepat sodokanku pada pantat Mbak Anita. Aahhh..mbakk.. enak banget pantatnya.. aku mau keluar.

Aahhh..ahhh..ahhh..aahhh..ccrooooot
Crooottt...croootttt.. aku menembak didalam lubang anal mbak Anita sampai 7 kali. Anita langsung ambruk dan mengalami orgasmenya yang sangat hebat, dari memeknya keluar cairan yang sangat banyak membasahi seluruh ranjang perawatan. Semua aktivitasku dengan mbak Anita direkam oleh mbak Riska.

" Coba mbak liat rekamannya . " Aku melihat hasil rekaman persetubuhan ku dengan mbak Riska dan mbak Anita, aku sangat puas melihat hasilnya.

" Mbak Riska dan mba Anita save no.ku ya, nanti kapan kapan kita main lagi ya mbak, kalo mbak lagi pengen mbak tinggal wa aja, nanti aku yang Dateng ke mbak Riska dan mbak Anita. " Kelasku panjang lebar.

" Sekarang mbak Riska dan mbak Anita pake lagi bajunya, biar ga dicariin sama temen temennya. Pokoknya kalo kepengen sama Gilang tinggal wa, nanti Gilang Dateng, ga usah mbak pikirin caranya, pasti Gilang akan Dateng. " Aku jelaskan sambil mengambil foto telanjang mbak Riska dan mba Anita untuk kenang kenangan.

Aku memakai kembali pakaianku dan berbaring kembali di ranjang perawatan. Tak lama dokter datang mengatakan aku sudah boleh pulang dan sudah ditunggu teman temanku di depan klinik. Semua temanku menyambutku dengan senang dan merangkul ku.

" Lo ga apa apa kan Lang ?" Zaki bertanya mewakili teman temanku.

" Iya gw ga apa apa kok, udah sehat dapet perawatan dan minum susu tadi. " Aku menjawab sambil tersenyum.

" Ya udah kita sore ini langsung pulang Lang, gw udah persen tiket bus buat balik kejakarta. " Jawab Zaki.

" Ya udah yuk kita jalan ke pool busnya. "
Jawabku mengajak semua temanku.

Didalam bus perjalanan kejakarta aku duduk dengan Yuni yang tampak masih menghawatirkan ku, dan akan ada cerita menarik sepanjang perjalanan kembali ke Jakarta bersama ke empat teman teman Perempuanku.

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd