Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

I'm Sorry to Fuck Your Best Friend, Dear! (True Story)

kondeman

Suka Semprot
Daftar
11 Oct 2011
Post
22
Like diterima
51
Bimabet
Dear agan-agan dan suhu-suhu semproters sekalian,

Ini merupakan thread cerita nubi yang kedua. Sebetulnya nubi ingin melanjutkan thread cerita nubi yang pertama. Buat agan-agan yang belum sempet baca thread cerita pertama nubi, bisa mampir ke sini:
[thread=1153092]Supervising Scandal[/thread]
Berhubung masih dalam tahap penulisan, sebagai selingan nubi ingin mencoba flashback dengan menceritakan pengalaman sex nubi bersama sahabat mantan pacar nubi. Seperti biasa, nama-nama dalam cerita nubi samarkan demi keamanan privacy. Nubi turut sisipkan pic ilustrasi agar agan-agan sekalian bisa sambil berimajinasi. Okay, here we go!
:pandajahat:

Namaku Hilman. Ini merupakan kisah nyata pengalaman sex-ku bersama sahabat mantan pacarku. Kisah ini terjadi ketika aku masih duduk di bangku kuliah semester akhir. Saat itu aku masih menjalin hubungan dengan Dina, mantan pacarku yang usianya sebaya denganku. Kami sama-sama berkuliah di ibu kota provinsi Jawa Barat, namun di kampus yang berbeda. Mantan pacar ku memiliki seorang sahabat yang dikenalnya dari awal ia berkuliah. Namanya Lita, seorang gadis Indramayu berwajah manis, berkulit sawo matang, dan berbadan sintal. Ia seorang gadis yang periang dan cukup bersahabat. Aku mengenalnya saat pertama kali Dina mengajakku ke tempat kost-nya, kebetulan Lita satu tempat kost dengan Dina.
Suatu hari Dina menghubungiku via BBM. Ia memberitahukan bahwa ia harus pulang karena ada acara keluarga. Dina memintaku untuk menginap di tempat kost-nya malam itu, karena ia harus berada di kota asalnya selama seminggu. Mungkin ia ingin bercinta dahulu dengan ku, seperti yang biasa kita lakukan setiap kita hendak terpisah jarak dalam waktu yang cukup lama. Malam itu pun aku langsung memacu kuda besi ku ke tempat kost Dina.

Sesampainya di sana, aku langsung memarkirkan kuda besi ku dan berjalan menuju pintu depan lalu mengetuknya. Tidak lama kemudian pintu pun dibukakan oleh seorang wanita dan ternyata itu Lita. "Eh...Halo Hilman! Masuk, Man! Dina tadi lagi siapin baju buat besok pulang katanya, jadinya minta tolong aku bukain pintu!" Sambut Lita dengan nada yang ceria seperti biasanya. "Hai Lita! Aduh, manja banget sih si Dina sampe buka pintu aja nyuruh-nyuruh segala?" Jawabku dengan sedikit protes. "Hahaha, maklumlah namanya juga cewek! Pasti rempong kalo mau kemana-mana. Langsung ke kamar Dina aja, Man. Gak dikunci kok!" Akupun langsung berjalan ke kamar Dina dan membantunya menyiapkan pakaiannya. Tidak lama kemudian kami sedikit berbincang dan bersenda gurau bersama, lalu kami bercinta sampai akhirnya kami tidur terlelap.

Keesokan harinya kami bangun dan sarapan pagi bersama. Usai sarapan, kami kembali bercinta dan mandi bersama. Setelah mandi dan tengah bersiap-siap untuk berangkat, terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Dina.

*D : Dina; L : Lita.
L : "(tok..tok..tok..) Din.. Dina.. Ini Lita, Din.."
D : "Masuk aja, Lit.. gak dikunci kok!"
L : "Hai pagi semua, duh maaf ngeganggu kalian. Din, lo pulang jam berapa? Ih masa ternyata yang lain pada pulang juga sih? Tinggal gue berdua doang sama Manda. Manda juga katanya mau pergi sama cowok nya. Gue takut sendirian!"
D : "Ahh.. kebiasaan deh lo penakut banget sih, Lit? Gak akan ada apa-apa lah!"
L : "Ih, Din.. Lo kaya gak kenal aja gue penakutnya kaya gimana? Gue ikut lo pulang kampung deh, Din.. Gue takut sendirian."
D : "Aduh say, maaf banget.. Bukan gue gak mau ngajak, Tapi ini acara keluarga besar, kakak gue kan lamaran. Gue gak enak kalo bawa temen."
L : "Terus nasib gue gimana dong, Huhu..."

Sesaat kemudian Dina menoleh kearahku dan berkata "Yank, kamu lagi sibuk gak?" Sambil membakar sebatang rokok aku menjawab "Hmmm, paling ngerjain skripsi aja sih. Ada apa, Yank?" Lalu dina menghampiriku dan memberitahukan perihal yang dibicarakannya bersama Lita. Dina memintaku untuk menempati kamarnya selama ia pulang, karena kasihan melihat sahabatnya yang takut tinggal sendirian. Tak lama aku berpikir, aku pun menuruti permintaan Dina. Lita tampak tersenyum lega mendengarnya. Setelah itu, Dina berpamitan dengan Lita dan aku mengantarnya ke Terminal Bus. Usai mengantar Dina, aku pulang ke rumah untuk menyiapkan pakaianku dan membawa laptop ku agar bisa sambil menyicil mengerjakan skripsi. Aku pun berpamitan dengan kedua orangtuaku, dengan alasan hendak menginap di tempat sahabatku untuk mengerjakan skripsi bersama-sama. Untungnya mereka memberiku izin, setelah sebelumnya sedikit melarangku untuk menginap terlalu lama. Setelah itu aku pun berangkat kembali ke tempat kost Dina. Kebetulan dina sudah menyerahkan satu set kunci kost-nya kepadaku, jadi aku tidak usah repot-repot mengetuk pintu.

Sesampainya di tempat kost Dina. Aku pun masuk kedalam, setelah ku parkirkan si kuda besi. Aku melihat Lita sedang berdiri persis di depan pintu kamar Dina. Aku pun menghampirinya dan menyapanya. "Hai, Lit! Ngapain berdiri disini?" Sapaku sambil menepuk pundaknya. "Waaaa! Astaga Hilman ih ngagetin aja! Aku kira kamu udah sampe dari tadi, makanya aku coba cari kamu ke kamar Dina. Aku ketakutan sendirian tau!" Lita menjerit karena terkejut seraya dia mengeluh karena takut. "Hahaha, lucu banget sih kamu penakut gitu, Lit! Yaudah, aku kan udah disini jadi gaperlu takut lagi yah." Aku sempat tertawa melihat responnya saat terkejut, sambil kemudian aku menenangkan rasa takutnya. "Ih, apa lucunya coba? Yaudah, aku ke kamar lagi ya, Man! Seenggaknya aku udah tenang kamu udah disini, jadi gak takut lagi. Kalo nanti aku takut lagi, aku kesini boleh ya?" Aku pun tersenyum dan mengizinkannya untuk ke kamar jika iya merasa takut.

Tak lama setelah Lita kembali ke kamarnya. Aku langsung membuka laptop ku dan lanjut mengerjakan skripsi sambil mendengarkan lagu dan merokok, serta ditemani secangkir kopi. Tak terasa hari sudah gelap. Aku tunda sejenak skripsiku dan langsung mandi. Setelah mandi, aku hendak keluar mencari makan malam. Saat ku buka pintu kamar, kulihat Lita sedang duduk di ruang tengah. "Hai, Lit? Ngapain disitu sendirian? Ati-ati kesambet lho!" Sapaku sambil bergurau. "Ih, Hilman! Kebiasaan ah suka nakut-nakutin! Aku mau cari makan, tapi takut. Jadi duduk aja deh disini, kali aja kamu keluar terus mau cari makan juga." Jawab Lita. "Loh, kenapa gak ketok aja pintunya, Lit? Aku dari tadi gak kemana-mana kok." Tanyaku. "Abis tadi aku denger kamu bilang kan lagi mau ngerjain skripsi, jadi aku takut ganggu makanya gak enak mau ketok pintunya. Kamu udah makan malam belom, Man?" Sambungnya. "Kebetulan aku mau cari makan juga kok sekarang. Yaudah, bareng aja yuk kita cari makan ke depan." Ajakku pada Lita. Lita dengan senang menerima ajakanku dan akhirnya kami makan malam bersama. Saat makan malam kami membicarakan topik seputar kuliah kami masing-masing dan diselingi curhatan Lita tentang hubungan dengan pacarnya yang sudah kandas selama 2 bulan. Setelah makan malam kami mampir ke warung untuk membeli makanan kecil dan minuman dingin, kemudian kami kembali ke tempat kost.

Sesampainya di tempat kost, kami berpamitan ke kamar masing-masing. Akupun kembali berkutat dengan laptop dan skripsiku. Tepat pukul sebelas malam, hp ku berbunyi tanda pesan BBM masuk. Aku pikir mungkin itu Dina, tapi setelah ku lihat ternyata itu BBM dari Lita. Lita memberitahuku bahwa ia sedikit masuk angin dan hendak meminta minyak kayu putih milik Dina, karena minyak kayu putih miliknya habis. Aku pun mengambil dan mengantarkannya ke kamar Lita.

*H : Aku; L : Lita
H : "(tok..tok..tok..) Lit.. ini minyak kayu putihnya."
L : "Iya masuk, Man. Gak dikunci pintunya"
H : "Kamu masuk angin bukan? Mau minum obat?"
L : "Gausah, Man. Biasanya punggungku diolesin minyak kayu putih juga sembuh. Makasih yah. Maaf ni aku ngerepotin dan gangguin kamu ngerjain skripsi."
H : "Gapapa, Lit. Aku juga istirahat dulu ngerjain skripsinya, pegel jari sama mataku."

Tiba-tiba pikiran jahil pun muncul dibenakku. "Lit, kamu bisa gak olesin dipunggung kamu? Mau aku bantu olesin gak, supaya rata angetnya?" Aku pikir Lita sepertinya akan protes sambil bergumam, seperti setiap kali aku bergurau dengannya. "Hmmm, boleh deh, Man.." Aku terkejut saat Lita menjawab seperti itu dan langsung tidur tengkurap sambil membuka setengah kaos coklat yang dikenakannya. Aku diam terpana melihat punggung Lita yang mulus dan kulitnya yang eksotis, karena aku tidak pernah melihat Lita pakai baju terbuka sebelumnya. Kini terpampang jelas punggung seksinya, yang terikat tali bra model bikini berwarna hitam. Dengan sedikit gugup aku mulai meneteskan minyak kayu putih di atas punggungnya. Perlahan ku sentuh dan ku olesi punggungnya. Ku raba dan ku rasakan keindahan kulit Lita diatas telapak tanganku, sampai tak sengaja jariku terkait pada tali bra-nya yang masih terikat. "Ehh.." kata Lita terkejut. "Aduh sorry gak sengaja, Lit! Udah yah olesinnya, takut lepas ni tali bra kamu." Jawabku. Selang bebearapa detik Lita menjawab "Hmmm, lepas aja sih.." Aku tersentak dan terdiam sejenak, terkejut dengan jawabannya. "Eh.., dilepas aja Lit?" Aku coba memastikan. "Iya lepas aja, Man..biar gak kagok dan merata olesinnya.." tegasnya. Perlahan aku pegang tali bra nya dan ku tarik perlahan. Gemetar jari ku saat melepas talinya, sampai akhirnya terlepas semua. Kini aku benar-benar takjub dengan punggung Lita yang mulus dan eksotis. Perlahan ku olesi dan ku pijat punggungnya.

Tiba-tiba hp Lita berbunyi. Saat ku lihat, ternyata itu telepon dari Dina. Aku langsung bangkit dari ranjang milik Lita karena panik. Namun dengan santainya Lita mengangkat tepon. "Halo, kenapa say? Ohh.. cowok lo? Ni cowok lo baru aja nganter minyak kayu putih buat gue. Punya gue abis say, jadi gue minta yang lo dulu gpp yah? Gaenak banget nih badan gue, masuk angin kayanya. Mau ngomong sama Hilman?" Lita langsung memberikan hp nya padaku. Dengan perasaan masih sedikit. gugup ku beranikan menjawab telepon Dina. "Iya halo, yank?" Sapa ku. "Huh, kirain ayank aku kemana. Tadi aku tlp ke hp mu ga diangkat, jadi aku telepon Lita buat nanyain kamu." Jawab Dina. "Iya, hp aku tinggal di kamar kan yank. Tadi kebetulan Lita bilang gaenak badan dan minta minyak kayu putih punya kamu, jadi aku anter ke kamarnya." Balasku dengan tenang. "Oh..iya gapapa yank. Aku cuma khawatir aja barangkali kamu saking sibuknya kerjain skripsi sampe ketiduran dan lupa makan. Makasih ya yank udah nemenin sahabat aku. Yaudah aku mau tidur nih, jangan begadang ya yank, I love you." Aku cukup lega mengetahui bahwa Dina tidak marah.

Setelah itu aku putuskan untuk kembali ke kamar dan menyuruh Lita istirahat, sejujurnya aku masih shock melihat keindahan punggung Lita ditambah telepon dari Dina secara tiba-tiba. Namun sesampainya aku di kamar, keindahan punggung Lita yang eksotis terus membayangiku. Sampai tak terasa aku tertidur dan bermimpi bercinta dengan Lita. Aku terkejut dan terbangun. Sesaat setelah ku sadari bahwa itu hanya mimpi, aku merapikan tugas-tugasku dan kembali tidur.

To be continued soon..

Sebentar ya, nubi mau ambil nafas dulu, Hehehe! Stay tune!
:pandapeace:
 
Okay, mari kita lanjut! Here we go again!
:pandajahat:

Keesokan harinya aku bangun menjelang siang dan perutku terasa lapar. Aku langsung merapikan kamar dan bergegas mandi. Setelah mandi aku melihat ada menu delivery di atas lemari Dina. Boleh juga pikirku daripada repot-repot harus keluar, kebetulan hari ini aku putuskan untuk beristirahat dari beban skripsiku karena pikiranku dibuyarkan oleh kemolekan punggung Lita yang masih terbayang-bayang di benakku. Tak lama setelah memesan, pesanan ku datang. Aku pun makan di kamar dengan posisi pintu terbuka agar udara masuk agar tidak pengap, kebetulan aku perokok berat.

Setelah makan dan merokok aku baringkan badanku di ranjang. Tiba-tiba suara langkah terdengar menuju ke kamar Dina. "Hai Man! Lagi santai nih?" Ternyata itu Lita. Pertama kali aku melihat Lita mengenakan tanktop berwarna hitam dan hot pants ala pantai berwarna merah muda. "Hai, Lit! Iya nih hibernasi dulu ah biar fresh otak aku!" Sahutku. Padahal sebetulnya gara-gara kejadian semalam fokusku terganggu. "Bete nih! Nonton film yuk. Dina kan banyak DVD nya. Aku masuk yah, Man." Tanpa segan Lita langsung masuk dan mengambil rak DVD milik Dina dan menaruhnya di karpet. Lita pun memilih film yang hendak dia tonton. Saat Lita sibuk memilih film, kuihat belahan dada nya terlihat dari balik tanktopnya. Posisinya sedikit merunduk, hingga sesekali terlihat sepasang payudaranya yang indah berbalut bra warna ungu, tidak terlalu besar namun terlihat kencang. Aku ingin melihatnya lebih dekat. Ku ambil hp ku dan ku siapkan kamera. Sambil berpura-pura browsing, aku pun men-zoom kamera ku untuk memperhatikan keindahan payudaranya yang kencang. Tidak lebih besar dari milik Dina, namun pas dengan tubuhnya yang sintal sehingga terlihat sangat sexy. Tak lama kemudian Lita menemukan film yang ingin ditontonnya. Dia meminta izinku untuk menontonnya di kamar Dina, karena dia merasa bosan di kamar. Aku pun bangun dan menyuruhnya menonton sambil berbaring agar santai. Aku duduk dan kurapatkan punggungku ke tembok. Dengan begini aku dapat bebas memandangi keindahan payudaranya yang kencang berselimut bra ungu dan tanktop hitam yang ketat. Lita sama sekali tidak menyadari ulah jahil ku.

Setelah film usai, Lita pamit kembali ke kamarnya untuk mandi dan ia mengajaku makan malam bersama lagi malam ini. Kuamati pinggul sexy diatas sepasang paha mulusnya berjalan keluar kamar. Sungguh semakin membuatku penasaran dan membuat pikiranku semakin kotor. Beberapa saat menjelang maghrib, aku pun bergegas untuk mandi. Setelah mandi dan berpakaian. Aku keluar kamar, ternyata Lita telah menungguku di ruang tengah. Akhirnya kamipun keluar untuk makan malam. Setelah makan, kami berbincang sedikit dan tiba-tiba Lita bertanya "Man..waktu sebelum Dina pulang kamu ngapain sama Dina?" Aku terkejut dengan pertanyaannya. "Ehh.. ngapain gimana maksud kamu, Lit?" Sahutku. "Hihihi, udah gausah pura-pura! Pasti kangen-kangenan dulu sebelum pisah yah? Suara desahan kalian kedengeran tau!" Aku benar-benar merasa malu saat itu. Tanpa menunggu jawabanku Lita kembali berkata "Dina jago gak maennya, Man? Pasti jago yah? Soalnya aku denger kamu desahannya kaya menikmati banget!" Dalam hatiku bertanya-tanya, apa maksud Lita berkata seperti itu? Apakah ini merupakan sinyal yang menunjukan bahwa ia sudah lama tidak berhubungan seks seiring putus dengan pacarnya? Dengan nekat aku pun menjawab "Hahah, sembarangan kamu Lit! Yang ada aku kali yang jago goyangnya sampe Dina gamau lepas karena keenakan aku goyang!" Lita terhentak diam, pandangannya kosong sambil menggigit bibirnya. Dalam hatiku berkata "Kena lo gue pancing! Malem ini harus bisa gue nikmatin si Lita!" Aku udah benar-benar kalap, sampai lupa bahwa ia sahabat baik pacarku sendiri. Akhirnya ku ajak ia pulang ke tempat kost.

Sesampainya di tempat kost, rasa penasaran membuatku masih ingin bersama Lita. Akhirnya akupun mencari alasan. "Lit, kamu udah ngantuk belum? Aku boleh main di kamar kamu gak sambil nonton TV, bete nih dikamar sendirian!" Ajakku pada Lita. "Ya boleh lah, Man! Aku belum terlalu ngantuk kok. Kebetulan aku banyak cemilan dikamar!" Jawabnya. Dengan semangat aku pun ke kamar Lita dan menonton TV. Tanpa sadar ternyata aku terlalu asyik menonton tv, sampai-sampai ku lihat Lita tertidur di ranjang nya. Aku kasihan melihatnya, mungkin ia lelah. Akhirnya aku bangkit dan hendak kembali ke kamar. Tiba-tiba Lita malah terbangun dan berkata "Man, diatas aja sini tidurannya jangan dibawah, nanti kamu kedinginan." Aku sempat terkejut, namun aku tidak menolak tawaran Lita. "Lit, lampunya aku matiin aja yah, biar kamu gak silau?" Lita pun mengangguk, lalu aku tidur disampingnya dan ku selimuti kaki ku. Kini kita berada di atas ranjang yang sama dan di dalam selimut yang sama. Aku semakin tidak fokus menonton, seraya betis dan bokong Lita sesekali menempel di pahaku. Ku perhatikan wajah polosnya yang tengah terlelap. Entah setan mana yang merasuki ku, tiba-tiba ku memberanikan diri untuk memeluknya. Tak kusangka Lita pun membalikan badannya dan menyadarkan kepalanya di dadaku. Aku belai rambutnya seraya aku berbisik di telinganya. "Lit, dingin yah? Gapapa aku peluk kamu gini?" Lita hanya mengangguk. Lama-lama aku mulai terbawa suasana. Aku dekatkan wajahku dan ku cium pipinya, Lita pun diam saja. Ciumanku perlahan-lahan mulai mendekati bibirnya, sampai bertemulah bibir kita satu sama lain. Lita tetap diam tidak merespon, aku pikir dia benar-benar sudah terlelap. Aku semakin penasaran. Aku lumat bibir nya dan Lita pun terbangun dan menjauhkan dari ku tanpa berkata apapun. Aku sungguh panik, dalam hatiku bagaimana kalau dia memberitahu Dina atas perlakuan ku. Spontan aku langsung berkata padanya sambil memegang bahunya. "Lit, sorry ya aku kebawa suasana." Lita membalikan badannya dan memandangku. Tanpa menjawab, Lita langsung memeluku sambil mengecup bibir ku dan tersenyum. Kini wajah kami berdekatan dan ku balas kecupannya lalu ku lumat bibirnya. Lita pun membalas lumatan ku. Kami berciuman dan saling melumat, diiringi lidah kami yang saling beradu satu sama lain. Saat suasana makin memanas, tiba-tiba Lita seolah tersadar atas kekhilafannya dan melepaskan ciumannya seraya ia berkata "Astaga, Din.. Maafin gue.." Lita menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aku kembali terkejut dan turut merasa berdosa pada Dina. Akhirnya aku berkata pada Lita "Lit, kita udah kelewatan yah. Aku balik ke kamar aja yah, Lit." Lita masih menutup wajahnya dan hanya mengangguk menjawabku. Dengan penuh rasa bersalah aku pun kembali ke kamar.

Sesampainya di kamar. Aku langsung berbaring dan mengambil hp ku. Ku lihat ada 2 pesan BBM dari Dina yang menanyakan kabarku. Aku pun membalas pesannya sambil masih dibayangi rasa bersalah. Ku pejamkan mataku sambil merenungi kekhilafan yang baru saja ku perbuat. Hp ku kembali berbunyi, tanda pesan BBM masuk. Ku pikir Dina yang membalas pesan ku, ternyata itu Lita. Ku lihat Dina belum membaca pesan ku mungkin dia sudah tidur, akhirnya ku buka pesan dari Lita.

L : "Man, udah tidur belum?"
H : "Belum, Lit. Kenapa?"
L : "Kamu bobo disini aja ya, aku takut sendirian.."
H : "Aduh, nanti kejadian lagi kaya tadi Lit."
L : "Hihihi, emang kalo kejadian kenapa? Bukannya malah enak ya?"
H : "Yakin kamu mau aku bikin enak?"
L : "Hihihi, jadi malu! Iya abis aku penasaran pas kamu bilang Dina keenakan kamu goyangin!"
H : "Hehehe, kamu mau aku goyangin juga malam ini? Kalo mau aku ke kamar kamu nih sekarang?"
L : "Hihi, iya mau dong! Mau ngerasain enaknya digoyangin kamu! Oke aku tunggu yah, mmwuach!"

Wow, setan berpihak pada kami. Aku bergegas ke kamar mandi untuk menyikat gigi dan mencuci penis ku terlebih dahulu agar nyaman bercinta dengan Lita, kemudian langsung ku kunci kamar dan pergi ke kamar Lita.

Tanpa mengetuk aku membuka pintu kamar Lita, ternyata tidak terkunci. Lita tengah membersihkan ranjangnya dan kali ini ia hanya berbalut tanktop biru tua dan g-string berwarna hitam tanpa mengenakan celana. Ku tutup pintu dan ku hampiri Lita, sambil ku remas bongkahan bokongnya yang Menyembul keluar mengapit tali g-stringnya. "Uhh..Hilman ih sabar dong..aku rapihin dulu ranjangnya! Udah gak tahan yah, hihihi." Dengan genit ia merespon sambil merapikan ranjang. Setelah selesai, aku berbaring di ranjangnya. Lita langsung menghampiri ku dan langsung mendihku perlahan, serta melumat bibirku. "Mmmhhh..mmmhhh..mhhhh.." Terdengar nafasnya sangat menggebu-gebu. Lalu ku balikan tubuhnya, kini aku berada di atasnya. Ku kecup dan ku hisap lehernya hingga basah. "Aahhhhh..ssshhh..Hilmaan..enak banget..uhhh.." Lita sangat menikmati jamahan ku. Lalu ku raba kedua payudaranya yang sexy dari luar. "Uhh..Lit..sumpah kamu sexy banget sih..mmmhh.." libido semakin memuncak seraya Lita menggeliatkan tubuhnya karena keenakan. "Mmhh..sshhh..masa sih..kalo begini lebih sexy gak Man..sshhh" Lita mengangkat kedua tangannya dan memainkan rambutnya, sambil menatap ku nakal dan menggigit bibirnya. Aku semakin terangsang dan penasaran, darimana ia mengetahui bahwa aku seorang armpit lover. "Uhh.. sexy banget kamu sumpah.. Lit.. kamu kok tau sih aku suka banget sama ketek cewek". Jawabku sambil tetap meremas payudara sexynya. "Mmh..tau dong..Dina pernah cerita katanya kamu suka banget jilatin keteknya kalo lagi ML..aku mau juga dong dijilatin keteknya..uhhh.." Dengan sigap, ku cium, ku hisap dan kujilati ketiaknya yang harum dan agak sedikit kasar oleh bulu-bulu yang baru tumbuh. "Ahhhh...ahhhh...Man sumpah enak banget..jilatin terus Man..ohhhhh.." Lita menggeliat keenakan. "Uhhh..Lit..buka yah tanktopnya aku mau nenen". Dengan cepat Lita membuka tanktop dan bra-nya. Sungguh pemandangan yang indah, melihat Lita topless dengan posenya yang sungguh sexy, serta ketiaknya yang sudah basah ku jilati. "Mmmhh..mmmhhhm...slurrpp..slurrpp.." ku lahap habis payudara Lita dengan bibir dan lidah ku yang memainkan putingnya. "Ahhh..ahhh..kamu jago banget sih Man..abisin aku man.. aku punya kamu malam ini..ahhh..sshhh.." Aku melihat Lita mendesah sambil memainkan vaginanya yang masih berbalut g-string. "Uhhh..kenapa Lit..basah yah..mau diapain memeknya?" tanyaku sambil terus merangsangnya. "Mmh...mau dijatin dan dimasukin pake jari sama lidah kamu man..ahhh..please aku udah gakuat..ahh..sshh.." Aku singkap g-stringnya dan tampak vaginanya yang kemerahan telah basah oleh cairan kenikmatan, bulunya tidak banyak dan dipangkas rapi. Aku langsung melumat dan menghisap habis vagina nya, lalu ku jilat dan ku kocok dengan jari tengahku. "Agghhh.
.agghh..yes...aghhh..cepetin man..agghh..a..aku..m..mau..kelua..arr..arghh.." Ku percepat tempo kocokanku dengan dua jari dan ku hisap klitorisnya, kemudian "aaargghhh yess..agghhhhh..agghh fuck...yeah..ahhhh!" Lita pun orgasme dan ia squirting lumayan banyak. Ku jilati sisa-sisa cairan di pajanya, lalu ia berkata "Sini man, gantian! sekarang giliran aku yah.." Ia melepas baju dan celanaku dengan sigap dan cepat, ia hanya menyisakan celana dalam di tubuhku dan menyeruhku berbaring. Sambil membungkuk ia raba penisku dari luar. "Uhhh..gede banget deh nih kayanya..enak nih.. sshhh.. penasaran sama kontol gede yang sering bikin Dina sakau." Lita langsung melucuti celana dalamku dengan cepat dan batang penisku langsung mencuat keluar. "Ohh my gosh..sumpah gede banget aku ga kuat..ahh..mmphh..mmphhh..slurrpp..slurpp..mmhhhh" Tanpa tunggu lama, Lita menggenggam batang penisku yang sudah tegang dan dilumatnya habis. "Ohhh yess..ahh..kamu suka kontol aku Lit? Abisin yah kontol aku..uhh.." Sungguh nikmat tidak karuan hisapannya. "Mmpph..mmphhh..ahh..aku suka banget man.. enak ga aku kocokin hah? Ahhh..mmmpphh..." Sesekali Lita melepas kulumannya sambil mengocok dan menjilati testis ku..lalu kembali memasukannya dalam-dalam. Aku rasa aku akan keluar jika membiarkan Lita meng-oralku terlalu lama. Ku pegang lehernya, kubimbing kepalanya untuk melepas penisku. "Lita..udah siap aku bikin enak?" Tanyaku. Lita hanya tersenyum nakal dan membaringkan tubuhnya.

Ku singkap g-stringnya dan ku gesekan penisku ke vaginanya yang masih basah. "Ahh..Man..pelan-pelan yah..takut sakit, udah lama aku ga ML.." Perlahan ku masukan kepala penisku dan kembali mengangkatnya, kumasukan lebih dalam sedikit dan ku pompa perlahan. "Arrghhh sumpah enak banget Man..ahhh...ahhh.. masukin semuanya man..ahhh.." Ku tarik penisku dan perlahan kumasukan sampai dalam. Ku pompa perlahan dan ku tingkatkan tempo ku perlahan. "Ahhhh...sumpah kamu jago banget..ahhh..ahh..enak banget kontol kamu gede man..ahh..ahh..ahhhhh." Ku percepat pompaanku sambil ku lumat dan remas payudaranya. Ku angkat kedua tangannya sambil kujilati kembali ketiaknya. "Ahhh..ketek kamu sexy banget Lit..enak banget ML sama kamu sambil jilatin ketek kamu..mmphhh..mmmphh.." Nafsuku semakin liar melihat ekspresi Lita yang begitu nakal dan keenakan.

Kemudian kami berganti gaya. Lita membaringkan tubuhku, lalu ia mulai jongkok dan memegang batang penisku. Di gesekannya penisku dan perlahan ia masukan ke vaginanya. "Ohhh..yes fuck..enak banget ni kontol sumpah..ahhh..ahhh.." Lita bergoyang liar diatas ku sampai menimbulkan bunyi akibat hentakan pahaku dan bokongnya yang beradu. "(plak..plak..plak..) agghhh yes..hilman aku mau lagi..ahh..mmau..ke..keluar lagi ahhh.." Ku tegakan tubuhku, lalu ku remas bokongnya, lalu ku pompa dengan cepat sambil ku hisap payudaranya. "Ahh..ahh..ahh..aarghh..arghhh..yes..fuck..aaargghhhh!" Lita kembali orgasme dan terkulai lemas di pangkuanku.

Ku angkat tubuhnya perlahan dan meluaplah cairan orgasmenya. Ku bimbing pinggulnya untuk menungging membelakangiku. Ku tarik tali g-stringnya dan ku lepaskan menghentak bokongnya yang padat berisi. Ku tampar beberapa kali bongkahan bokongnya, Lita mendesah keenakan "ahh..man..mhh..masukin lagi kontolnya sayang.." Kusingkap tali g-stringnya dan ku gesekan penisku ke vaginanya. Sepertinya Lita sudah tidak tahan. Ia mendorong mundur pinggulnya agar penisku cepat masuk. "Ahh..kamu ga sabaran banget sih. Nih aku kasih yang enak buat kamu..ohh yes.." kataku. Kuhentakan penisku dalam-dalam. "Ahhhh fuck! Enak banget, Man..ahh!" Tubuh Lita menjungkit kebelakang dan tangannya meraih leherku, seiring ia mendesah nikmat. Ku pegang pinggulnya dengan tangan kanan, sedang tangan kiri ku menahan tubuhnya sambil meremas payudaranya. Tangannya dilingkarkan di leherku sambil kita berciuman, sesekali ku jilati leher dan ketiaknya. "Ahhh ahhh.. kamu sexy banget Lit..aku gak tahan.." Aku seolah tak kuasa menahan klikmas, melihat tubuh sexynya dari belakang dengan g-string tersingkap yang masih membalut pinggulnya. "Ahhh ahhh..sebentar lagi man..ahh aku masih enak.. aku mau keluar sekali lagi...ahh ahhh.." jawabnya sambil menatapku nakal. Ku genggam erat kedua pinggulnya hingga tubuh nya tersungkur kedepan dan kupercepat kocokan penisku di vaginanya. "Ahhh..ahh..arrrghhh..oh..my..fuck! Yes! Aku keluar..arrgghhhh!" Ku cabut penisku dan meluaplah cairan orgasme nya yang ketiga. Kumasukan kembali penisku dan ku hentak dengan tempo yang lebih cepat hingga menimbulkan bunyi. "(plok..plok..plok..) ahh ahh ahh..Lit aku mau keluar.. kamu mau aku keluarin dimana..ahh ahh.." tanyaku sambil terus memompanya. "Ahh..mmhh..yes..keluarin di ketek aku aja man.. aku mau isep lagi kontol kamu sebelum keluar..ahh.." Ku percepat pompaanku, lalu kucabut penisku. Lita langsung membalikan badannya dan meraih penis ku. Di hisapnya dalam-dalam sambil mengocoknya dengan cepat. "Mmhh..mmh..mmphh..slurp..slurp...ahhh...keluarin di ketek aku ya man.." Usai melahap penisku,Lita mengangkat tangan kirinya dan mengocok penisku dengan cepat. Ia mengarahkan penisku ke ketiaknya. Melihat tatapan nakal dan payudaranya yang kenyal bergoyang seiring kocokannya aku tak tahan lagi. "Uhh yes..ahh..ahh..Lit kamu sexy banget..aku..ahh.*** kuat..aku..ahhhhhh! (Crot..crot..crot..)." Cairan maniku pun klimaks cukup banyak di ketiaknya. Lalu Lita kembali mengulum penisku membersihkan sisa cairan klimkas ku. Tak lupa iya menjilati ketiaknya sendiri yang basah oleh cairan ku. Setelah itu, kami bergantian ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Kami berbaring bersama setelah membersihkan diri. Sebelum kami tidur, aku bertanya pada Lita "Lit, aku ga nyangka lho kita kaya gini?" Lita pun tersenyum dan sedikit bercerita "Aku sebenernya udah lama nafsu sama kamu, Man. Gara-gara beberapa kali aku gak sengaja denger desahan kamu waktu lagi ML sama Dina. Terus Dina juga suka cerita-cerita ke aku tiap abis ML sama kamu. Kan aku jadi pengen, tapi gaenak. Masa sama cowoknya temen aku sendiri?" Lalu aku menjawab "Nah, sekarang buktinya kesampaian kan? Terus gimana hayo kedepannya?" Dengan genit Lita menjawab. "Hihihi, ya lanjut lah! Sumpah aku ketagihan banget sama kamu! Pinter-pinter aja kita main petak umpet yah." Akupun mengecup pipinya dan kami tidur bersama.

Setelah kejadian itu, kami sering melakukannya di saat Dina sedang tidak ada. Sampai terakhir kami melakukannya paska Lita Wisuda. Semejak itu kami tidak pernah bertemu, karena ia pulang ke kota asalnya. Saat ini Lita telah menikah dan tinggal bersama suaminya.

Sekian cerita selingan dari nubi. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangannya. Semoga secepatnya nubi bisa update kisah nubi bersama Mbak Celine, yang tentunya lebih panas dan menantang. Terimakasih atas saran dan kritiknya, jangan lupa sertai GRP nya ya!
:cendol:

Keep RESPECT, ENJOY & NO PK!
:beer:
 
Terakhir diubah:
enak banget hu ketemu cewe yg hobi pake g-string semua..
kalo dina sering pake g-string juga ga? hehe
 
enak banget hu ketemu cewe yg hobi pake g-string semua..
kalo dina sering pake g-string juga ga? hehe

Bisa aja nih suhu. Gak semuanya sih, hu. Tapi korban exe nubi hampir semuanya punya g-string. Karena nubi paling gakuat liat cewe pake g-string. Kalo dina kebetulan g-string pertama dalam hidupnya spesial pemberian dari nubi, Hu. Hehehe
 
Bisa aja nih suhu. Gak semuanya sih, hu. Tapi korban exe nubi hampir semuanya punya g-string. Karena nubi paling gakuat liat cewe pake g-string. Kalo dina kebetulan g-string pertama dalam hidupnya spesial pemberian dari nubi, Hu. Hehehe

wah sama dong, ane juga paling demen sama cewe berg-string.. hehe
oke lah ditunggu cerita2 selanjutnya hu.. kalo bisa ada penampakan g-stringnya :genit:
:thumbup:
 
Wah,
Ini sih udah fetish level akut om.
Nice story


:beer:
 
Bimabet
Agan yg satu ini cerita nya pasti selalu mantabb....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd