Sebelumnya nubie mohon izin untuk membuat thred disini, dan mohon maaf apabila salah kamar
Untuk suhu/agan yang sudah menikah atau berumah tangga, sudah barang tentu sebelum memasuki pernikahan dan membina rumah tangga pasti melalui tahap atau proses pengenalan / pacaran.
Dan tentunya pada proses itu pasti diwarnai dengan hal-hal indah dan penuh dengan romantisme. Terlebih lagi dari sikap dan cara perlakuan si pria terhadap wanita pujaan hatinya.
Cara yang dilakukan pria terhadap wanita untuk menunjukan sikap romantisnya sangatlah bermacam-macam. Dari Candle Light Dinner tiap malem minggu, sekuntum bunga tiap apel bahkan berupa hadiah yang berbau romantis serta banyak lagi macamnya.
Tapi pada saat berumah tangga,masihkah suhu/agan melakukan itu semua...?.kalo ane sih jujur, nggak.
Pernahkah agan mendapat sindiran atau keluhan dari istri dirumah kalo agan tidak seromantis dulu pada saat pacaran...? Atau tidak romantis lagi sejak jadi seorang suami...?
Jujur neh,ane juga pernah dibilang kalo lgi jalan bareng ngga romantis."
Menurut sebuah artikel, "ciri-ciri suami romantis " diantaranya adalah : tak lupa menucapkan "sayang " pada istri, mencium kening istri ketika hendak pergi, memuji masakan yang disuguhkan,memuji dandanan istri, terkadang membawa pulang hadiah dan seterusnya.
***
Terkadang memang seorang istri menuntut lebih tanpa berkaca dulu apa yang telah seorang istri berikan.
Kadang suami dituntut harus begini dan begitu,harus menjadi sosok romantis dan seromantis mungkin. Istri banyak mengeluh tentang kekurangan suami, malah terbesit untuk ganti suami. Padahal istri tidak sadar kalu masih banyak kekurangan, dan jauh dari kata istri ideal.
Terkadang seorang istri salah mendefinisikan dari arti romantis dan terlalu merujuk pada artikel. Padahal romantis itu adalah kata sifat yang definisinya relatif bagi satu orang dan orang lainnya.
Cobalah renungkan kembali berjuta kebaikan suami yang selama ini telah dilakukannya.
Dalam keaadaan lelah habis mencari nafkah, dia mampu menahan amarah melihat seisi rumah bak kapal pecah malah turut membantu sedikit membereskannya. Bukankah itu Romantis...?
Dia memang tidak pernah memuji kecantikan istri, namun dia tak pernah pula macam-macam dengan wanita lain diluar sana. Bukankah itu Romantis...?
Bukan seikat bunga yang dibawanya pulang,namun sekresek gorengan panas untuk anak istrinya ditengah rinai hujan sore hari. Bukankah itu Romantis...?
Pada saat senggang dan istri terlihat lelah karena habis memasak, dia mau menyapu lantai atau bahkan mencuci piring, Bukankah itu Romantis.
Sebagai istri berhentilah berharap suami harus begini-begitu, berhentilah membandingkan dengan siapapun. Syukuri kelebihan dan kekurangan suami, jangan menuntut kesempurnaan. Namun saling melengkapilah kekurangan masing-masing.
Jika demikian maka rumah tangga bahagia,sakinah, mawadah warohmah bukan lagi sekedar cita-cita, namun akan berubah nyata.
***
Untuk suhu/agan yang sudah menikah atau berumah tangga, sudah barang tentu sebelum memasuki pernikahan dan membina rumah tangga pasti melalui tahap atau proses pengenalan / pacaran.
Dan tentunya pada proses itu pasti diwarnai dengan hal-hal indah dan penuh dengan romantisme. Terlebih lagi dari sikap dan cara perlakuan si pria terhadap wanita pujaan hatinya.
Cara yang dilakukan pria terhadap wanita untuk menunjukan sikap romantisnya sangatlah bermacam-macam. Dari Candle Light Dinner tiap malem minggu, sekuntum bunga tiap apel bahkan berupa hadiah yang berbau romantis serta banyak lagi macamnya.
Tapi pada saat berumah tangga,masihkah suhu/agan melakukan itu semua...?.kalo ane sih jujur, nggak.
Pernahkah agan mendapat sindiran atau keluhan dari istri dirumah kalo agan tidak seromantis dulu pada saat pacaran...? Atau tidak romantis lagi sejak jadi seorang suami...?
Jujur neh,ane juga pernah dibilang kalo lgi jalan bareng ngga romantis."
Menurut sebuah artikel, "ciri-ciri suami romantis " diantaranya adalah : tak lupa menucapkan "sayang " pada istri, mencium kening istri ketika hendak pergi, memuji masakan yang disuguhkan,memuji dandanan istri, terkadang membawa pulang hadiah dan seterusnya.
***
Terkadang memang seorang istri menuntut lebih tanpa berkaca dulu apa yang telah seorang istri berikan.
Kadang suami dituntut harus begini dan begitu,harus menjadi sosok romantis dan seromantis mungkin. Istri banyak mengeluh tentang kekurangan suami, malah terbesit untuk ganti suami. Padahal istri tidak sadar kalu masih banyak kekurangan, dan jauh dari kata istri ideal.
Terkadang seorang istri salah mendefinisikan dari arti romantis dan terlalu merujuk pada artikel. Padahal romantis itu adalah kata sifat yang definisinya relatif bagi satu orang dan orang lainnya.
Cobalah renungkan kembali berjuta kebaikan suami yang selama ini telah dilakukannya.
Dalam keaadaan lelah habis mencari nafkah, dia mampu menahan amarah melihat seisi rumah bak kapal pecah malah turut membantu sedikit membereskannya. Bukankah itu Romantis...?
Dia memang tidak pernah memuji kecantikan istri, namun dia tak pernah pula macam-macam dengan wanita lain diluar sana. Bukankah itu Romantis...?
Bukan seikat bunga yang dibawanya pulang,namun sekresek gorengan panas untuk anak istrinya ditengah rinai hujan sore hari. Bukankah itu Romantis...?
Pada saat senggang dan istri terlihat lelah karena habis memasak, dia mau menyapu lantai atau bahkan mencuci piring, Bukankah itu Romantis.
Sebagai istri berhentilah berharap suami harus begini-begitu, berhentilah membandingkan dengan siapapun. Syukuri kelebihan dan kekurangan suami, jangan menuntut kesempurnaan. Namun saling melengkapilah kekurangan masing-masing.
Jika demikian maka rumah tangga bahagia,sakinah, mawadah warohmah bukan lagi sekedar cita-cita, namun akan berubah nyata.
***