Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Istri Sahabat [Update Part4 di Page12] baruuuuu

mtvista_he

Suka Semprot
Daftar
7 Jul 2011
Post
24
Like diterima
139
Bimabet
Perkenalkan ini ada adalah sebuah kisah terlarang seorang istri dengan sahabat suaminya, Nela, Rudi dan Jason adalah tokoh utama dalam cerita ini
Gambaran Nela


Gambaran Rudi


Gambaran Jason



Pagi itu seperti biasa di sebuah rumah yang cukup besar di kawasan Jakarta Selatan, Pasangan suami istri Nela dan Rudi mengawali harinya, Nela memasak untuk sarapan di dapur sementara Rudi di garasi depan sedang terlihat mengotak – atik mobil sedan miliknya. Mereka sudah menikah selama lima tahun namun belum juga dikaruniai keturunan. Keluarga ini termasuk kerluarga yang cukup mapan , dimana rudi pada usia 33 tahun ini bekerja menjadi supervisor lapangan di salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang kontruksi dan bangunan, dimana sehari – hari dia mengawasi pemabangunan jalan tol, jembatan maupun proyek gedung milik pemerintah. Postur tubuh rudi seperti laki – laki pada umumnya namun ia memakai kacamata yang cukup tebal karena matanya minus enam, ia hampir tidak bisa melihat dengan jelas bila tidak memakai kacamata. Rudi seorang yang displin dan tidak pernah neko – neko , oleh sebab itulah ia sukses di karir seperti sekarang.

Sedangkan Nela adalah seorang teller bank pada awalnya, sebelum ia memustuskan resign saat menikah dengan Rudi. Usianya kini menginjak 30 tahun, terpaut tiga tahun dari suaminya. Kini ia fokus menjadi ibu rumah tangga, selain itu suaminya juga melarang ia untuk bekerja dengan alasan takut kecapekan karena mereka ingin segera mempunyai momongan. Nela termasuk wanita yang cantik dengan tinggi 165cm di usianya kini ia masih memiliki sepasang payudara yang montok berukuran 36b, kulitnya yang putih bersih, rambut panjang hitam yang wangi hampir sedada dan yang membuat Rudi kepincut adalah bongkahan pantat yang padat sedikit menungging ke atas yang membuat setiap mata lelaki yang melihat ingin menusuknya dari belakang seperti gaya doggy. Tak heran karena Nela memang hoby fitness sejak dulu, ia suka mengikuti event – event lari dan semacamnya. Awal perkenalan dengan Rudi pun saat Nela mengikuti event lari dari kantor tempat ia bekerja, sedangkan rudi disaat yang bersamaan sedang mengikuti kontes pameran mobil di lapangan yang sama. Pada saat awal bertemu sebenarnya nela tidak begitu tertarik dengan rudi karena rudi terlihat biasa saja bahkan lebih mirip seorang yang kutu buku. Namun setelah dekat dan tahu rudi bekerja di salah satu perusahaan BUMN akhirnya nela sedikit demi sedikit mau menerima cinta rudi, walaupun ia sempat berpikir bahwa laki- laki ini bukan tipenya, namun ia sadar menikah nanti tidak hanya butuh ganteng saja namun juga ia ingin hidupnya sejahtera.

Akhirnya mereka menikah dan tinggal di kawasan perumahan elit yang sudah dibeli rudi sebelumnya, rumah itu bergaya minimalis dengan dua lantai dilengkapi dengan ruangan fitness yang khusus disiapkan rudi untuk istri tercintanya, dimana ruangan itu berdinding kaca dan menghadap kolam renang yang biru. Hampir tidak ada yang kekurangan dalam kehidupan mereka kecuali hadirnya seorang buah hati. Bila sedang dirumah nela suka memakai legging pendek sepaha dan kaos putih gombrang hampir menutupi leggingnya. Nela tidak suka memakai beha ketika dirumah, walaupun begitu ia tidak takut payudaranya melorot karena ia rajin olahraga dan ia juga belum menyusui. Ditambah lagi gaya rambut yang selalu dijepit ke atas seperti orang baru selesai mandi dimana memperlihatkan leher putihnya yang membuat laki – laki ingin menjilatinya.
Tak lama berselang terdengar suara tukang sayur langganan perumahan memangil – manggil. “Yur sayuuuur ibu – ibu sayurrr” teriak penjual sayur yang setiap hari melewati perumahan itu, ia bernama Kang Udin seorang asli Madura yang merantau dijakarta sebagai penjual sayur.
“ Maa ada kang sayur tuh, buruan keburu pergi loh” teriak rudi yang ada digarasi kepada istrinya yang sedang memasak air di dapur. “Iya pah kecilin kompor dulu” sahut nela kepada suaminya. Akhirnya nela keluar gerbang untuk berbelanja sayur dan lauk pauk untuk ia masak hari ini. Ternyata kang sayur sendirian karena para ibu – ibu sudah belanja duluan. “Wah kok sepi kang gak ada yang beli” ujar nela, “bukan sepi non, tapi sampean yang telat bu ibu sudah belanja duluan tadi” sahut kang udin sambil pandangannya tak lepas dari dada nela yang putingnya sedikit mengecap di kaos oblongnya. Akhirnya nela memilih – milih sayur dan daging yang akan ia beli sedangkan kang udin tak henti – hentinya memperhatikan kemolekan tubuh nela dari ujung kaki hingga ujung kepala, sampai tak terasa penisnya pun mulai ngaceng oleh pemandangan itu. “Kang tolong ambilin itu tuh ”ujar nela yang ingin di ambilkan bumbu dapur yang ia tak sanggup untuk menggapainya karena kebetulan berada di depan kang udin yang ditengah gerobak dan nela disamping ujung gerobak. “ Kang..woee ambilin itu tuh kok malah bengong” ujar nela sekali lagi karena ucapannya yang pertama tak mendapat respon dari kang udin. “ehh ehh iya non ini maaf” sahut kang udin yang sedari tadi sudah birahi membayang nela telanjang dihadapannya sambil melemparkan beberapa bungkus bungkus bawang merah ke arah nela, “plukkk..kratak…kratak…” suara bawang merah yang ingin ia berikan ke nela jatuh ke aspal. “aduh aduhh gimana sih pak jatuh semua nih, gak fokus sih” ujar nela dengan sedikit nada sewot sambil ia mulai memunguti bawang yang jatuh ,”aduh duh maaf neng biar saya aja yang ambil” sahut kang udin yang ikut membantu nela memunguti bawang yang jatuh. Kang udin dan nela saling jongkok dan mununduk untuk memunguti bawang yang jatuh sampai suatu momen nela mengambil bawang dengan posisi setengah jongkok membelakangi kang udin, dimana posisi saat ini wajah kang udin hanya berjarak sekitar 20cm saja dari pantat nela yang membuat kang udin semakin birahi karena ia dapat melihat memek nela yang tercetak jelas di leggingnya dari belakang ditambah pantat nela yang memang padat dan paha yang putih mulus,“asuuu ini kalau tak sodok – sodok pake penisku uenak ini” ujar kang udin dalam hati dimana membuatnya kini ngaceng berat.

Akhirnya bawang yang jatuh tadi pun selesai mereka punguti berdua dan sesuatu hal mengagetkan nela ketika mereka berdua telah selesai memunguti dan berdiri, ia melihat tonjolan di celana kang udin yang mancung ke depan, sontak ia kaget “ auuhh apa itu kang…“ ujar nela yang memalingkan muka sambil menunjuk selangkangan kang udin, “ehh iya non maaf anu… ini anuu ituu.. efek makan sate kambing pagi tadi kayaknya” sahut kang udin yang mengelak padahal ia birahi karena melihat kemontokan nela, ngacengnya terlihat jelas karena kang udin memang tidak pernah memakai celana dalam dan hanya memakai celana kendor kain tipis ukuran ¾ dimana bila ia ngaceng tercetak kepala penisnya. Setelah kejadian itu suasana menjadi kikuk dan canggung sesekali nela melirik kearah kang udin dimana saat ini ia meladeni nela dengan satu tangan memegangi penisnya ia arahkan ke bawah walaupun masih ngaceng berat karena ia malu kepada nela. Namun saat kang udin harus melayani menggunakan kedua tangannya tanpa sadar penisnya dengan cepat melesat mancung lagi keatas dan kebawah seperti per dimana pamandangan itu disaksikan langsung oleh nela yang membuat ia secara tidak sadar merapatkan pahanya karena terasanya vaginanya berdenyut – denyut menyaksikan kejadian itu.

Tak lama berselang akhirnyanya nela selesai juga berbelanja dan ia masuk ke dalam rumah dimana pak udin masih terus memandanginya kini sambil mengelus- elus penisnya yang ngaceng berat. “Kok lama sih ma belanjanya” ujar rudi yang masih ada di garasi kepada istrinya. “iya tuh pa kang udin ngejatuhin bawang jadinya aku ikut mungutin satu-satu jadi lama deh..” sahut nela kepada suaminya. Tak terasa hari sudah malam ,rudi dan nela sudah berada di kamar mereka, rudi mengecek jadwal untuk besok senin karena pekerjaan pasti menumpuk, sedangkan masih didepan kaca entah sedang memakai krim ato apa, ia hanya memakai daster tipis sepinggang berwarna pink ditamba lingerie hitam yang menambah keseksiannya malam itu, tak lama kemudian nela menghampiri rudi yang sudah tiduran di atas tempat tidur “pa mau ML gak malam ini” ujar nela kepada suaminya,sebagai istri yang baik ia selalu menawarkan hubungan intim kepada suaminya, walaupun sebenarnya ia tidak bergairah akhir- akhir ini karena suaminya yang cepat sekali orgasme dan ereksinya tidak terlalu sempurna alias loyo, “iya dong ma tentu lah..” sahut rudi dengan semangat. Awalnya mereka saling berciuman berpagutan sambil nela meraba penis suaminya dari dalam celana, ia merasakan penis suaminya tidak ereksi namun ia terus berusaha mengocok dengan harapan penis suaminya mampu ereksi, setelah sekian lama mereka berdua sudah sama – sama bugil dan nela menghentikan kocokannya “kok gak ngaceng sih mas” ujar nela dengan wajah sedkit kecewa “iya nih mungkin aku kecapean tadi waktu ngoprek mobil jadi gak bisa ngaceng sekarang” balas rudi kepada istrinya ,“yaudah mas kalo gitu sekarang kita tidur aja, lagian besok senin mas harus berangkat ngantor pagi-pagi” ujar nela mengalah, “ iya ma, aq minta maaf ya gak bisa puasin mama sekarang” balas rudi memelas, “iya mas, tapi tidak ada salahnya papa besok ke dokter minta obat kuat biar bisa ngaceng lagi seperti dulu” sahut nela menenangkan, “baik kalo gitu ma, besok papa akan ke dokter kenalan papa minta obat kuat yang paling bagus” balas rudi kepada istrinya.

Tak lama berselang lama rudi sudah tertidur pulas, namun tidak dengan nela ia sedikit kecewa dengan suaminya yang tak dapat ereksi padahal ia sudah lama tidak orgasme, ia gelisah sambil memandangi setiap ujung ruangan, ia teringat akan kejadian tadi pagi, ia teringat penis kang udin yang mancung dari balik celana bergerak keatas dan kebawah seolah – olah melambai – lambai memanggilnya untuk mengobok-obok liang vaginanya. Namun ia sadar ia saying kepada suaminya ia tak mungkin berselingkuh untuk alas an apapun itu, akhirnya ia coba memejamkan mata dan tidur
Akhirnya pagi hari bersinar cerah rudi berpamitan kepada istrinya “ma aku berangkat dulu ya”ujar rudi kepada istrinya sambil mengeluarkan mobil dari garasi, “iya pa jangan lupa ke dokter buat periksa ya” sahut nela kepada rudi. Pagi itu sebenarnya kang udin seperti biasa sudah memanggil- manggil di depan rumah, namun nela sedang enggan berbelanja hari ini, bukan takut melihat penis kang udin ngaceng tetapi karena persediaan makanan di kulkas masih ada sehingga ia lebih memilih untuk mengahbiskan waktu dengan fitness di dalam rumah. Tak terasa hari petang nela membukakan pintu suaminya yang baru pulang kerja, mereka langsung menuju meja makan menyantap makanan yang sudah nela siapkan sejak tadi. “Gimana pa udah jadi ke dokter tadi?” Tanya nela kepada suaminya, “Sudah ma tapi baru diperiksa aja sama dokter tadi” jawab rudi, “loh kok gitu pa, gak sekalian minta obatnya pa?” Tanya nela dengan wajah serius, “dikasih Cuma obatnya yang super dikirim langsung dari amerika, jadi nanti langsung dikirim kerumah ma obatnya” jawab rudi lagi, “wah masih lama dong pa” Tanya nela lagi, “enggak kok papa minta pengirimannya ekspres jadi besok lusa udah sampai” jawab rudi ,”sukurlah kalau begitu” ujar nela dengan nafas lega. “oh iya ma tadi aku dapet telpon dari sahabat aku waktu kuliah namanya jason, ia butuh banget pekerjaan sedangkan kalo di kantor gak mungkin aku bisa masukin orang seleksinya ketat, aku jadi bingung” curhat rudi kepada istrinya, “emangnya dia nganggur pa?” Tanya nela balik,”tidak sebenarnya ia sudah punya usaha fitness namun kemarin ia baru saja bangkrut” jelas rudi. Jason adalah sahabat rudi waktu kuliah dan ia adalah seorang pengusaha gym yang sudah berkembang cukup pesat, namun tak disangka ia ditipu oleh rekan bisnisnya hingga ia bangkrut tak memiliki apa –apa bahkan rumahnya dijakarta pun kena sita oleh bank akibat ulah rekan bisnisnya. Beruntung Jason belum menikah sehingga ia tidak mempunyai beban lebih.

Melihat sahabatnya seperti itu rudi kasihan berniat menolong namun ia tidak bisa memasukkan Jason dalam perusahaan dimana ia bekerja karena tidak sembarangan orang yang diterima kerja disana. Ia sempat menasehati Jason untuk pulang ke kampong halamannya di Surabaya namun Jason menolak dengan alasan ia akan lebih malu jika pulang dalam keadaan bangkrut seperti itu. Akhirnya muncul ide yang sedikit aneh untuk membantu Jason sementara ,“ma gimana kalo jason aku kerjakan dirumah ini aja, bisa jadi tukang kebun, angkat-angkat ato yang lainnya” Tanya rudi, “hmm gimana ya, aku sih gapapa tapi apa dia mau kerja sperti itu” jawab nela,”urusan itu biar aq yg ngomong ntar” sahut rudi. Akhirnya lewat telpon rudi menawari Jason untuk tinggal dirumahnya sementara bekerja seadanya dan digaji seikhlasnya, Jason pun mau dan sangat berterimakasih kepada sahabatnya tersebut karena mau membantunya sembari ia mencari pekerjaan yang lebih baik.

Akhirnya keesokan harinya seperti biasa hari itu sudah petang nela membukakan pintu untuk sumainya yang baru pulang kerja, namun kali ini suaminya tidak sendirian ia bersama Jason yang sudah membawa tas ransel selempang berisi baju dll dimana ia siap untuk tinggal dirumah itu sementara. Nela agak bergidik melihat Jason, pasalnya rudi suaminya belum pernah menceritakan perawakan Jason sebelumnya, Jason dengan tinggi sekitar 180cm mempunyai rambut pendek ikal sedikit keriting dengan potongan mirip tentara, sedang kulitnya kecoklatan ditambah dengan tato di sekujur lengan kanan dan kiri dan sedikit di dada depan. Postur tubuh yang terbentuk karena memang Jason adalah seorang pengusaha gym, ia selalu tampil kasual saat itu ia hanya memakai kaos dalam berwarna putih dengan celana training lengkap dengan sneaker terkini,mirip rapper ternama. Pertama kali salaman dengan nela ia sebenarnya sudah tertarik dengan nela yang saat ini mamakai dress tipis sepinggang berwarna pink ditambah dengan hotpant abu-abu yang mencetak jelas celana dalamnya, persis seperti pakaian saat ia mau tidur, nela lupa kalau malam itu akan datang Jason yang sudah diceritakan dari kemarin.
Nela menyiapkan air hangat untuk mandi suaminya, kemudian ia mengantarkan Jason menuju kamar tamu dimana tepat disamping ruangan fitness dimana setiap hari ia olahraga disana.

Sambil menuju kamar tamu Jason mengikuti nela dari belakang ia mengamati lenggak –lenggok bongkahan pantat yang sekal dan ranum itu yang hanya terbungkus hotpant. Tak sadar penisnya langsung berontak ngaceng berat melihat pemandangan itu, ia coba mengatur posisi penisnya ke atas agar tidak ketahuan kalau saat itu dia ngaceng. Karena penis Jason lumayan besar dan panjang ketika ia melipat panisnya ke atas kepala penis tersbut dapat kelihatan dari luar karena lebih tinggi dari celana yang ia pakai, akhirnya Jason sempat kebingungan dan ia akhirnya ia menarik kaos dalamnya ke bawah dan ia berjalan agak bungkuk agar penisnya yang ngaceng tak dperhatikan oleh istri sahabatnya tersebut. Setelah sampai di kamar tamu Jason dipersilakan masuk oleh nela, “Ayo mas silahkan masuk” ujar nela kepada Jason, “Ah jangan mas mbak panggil saja jay” sahut Jason sambil masuk kamar,”hehe kalo begitu jangan panggil mbak juga ,panggil saja nela” balas nela, “maaf jay ya kamarnya berantakan ” ujar nela sambil memunguti perkakas tak perlu di lantai, “ouh iya gapapa ini udah bagus kok nel” balas Jason sambil tidur diatas tempat tidur. Lupa bahwa ia tadi sedang ngaceng berat dan penisnya dilipat ke atas ketika ia tiduran diatas tempat tidur dengan kedua kaki masih menyentuh lantai sembari bantalan kedua tangannya ujung kepala penis Jason terlihat muncul dibawah pusar, sontak nela yang tak sengaja melihat itu sedikit terpaku, melihat ujung penis mengkilap coklat kemerahan, ia gelisah kelabakan tak tau apa yang harus ia perbuat, sambil ia permisi merapikan sprei pada Jason yang belum menyadari kepala penisnya sedang diamati oleh nela karena ia tiduran sambil memejamkan mata mungkin kelelahan, saat nela merapikan sprei saat itulah ia bisa melihat kepala penis itu lebih dekat semakin jelas birahinya muncul karena ia merasakan vaginanya mulai basah, “Jay bisa angkat dikit pantatnya aku mau rapiin dikit spereinya” ujar nela sambil memegang ujung sprei, “ouh iya nel sory keenakan tiduran” balas Jason sambil mau bangkit dari tidur namun nela mencegahnya ,”g usah bangun gapa tiduran aja capek pasti kan” sahut nela yang sebenarnya ingin menikmati pemandangan di depan mata, “ouh ya deh kalo gitu” balas Jason sambil tetap memejamkan mata dan mengangkat pantatnya. Ketika Jason mengangkat pantatnya otomatis setengah penis lebih menyembul keluar bergoyang ke kiri dan ke kanan, sontak membuat nela kala itu menggigit bibir bawahnya Nampak ia sudah menggelinjang ingin menduduki penis coklat berurat itu dan bergoyang seperti seorang koboy menunggangi kuda. Ia ulangi beberpa kali menyuruh Jason mengangkat pantatnya padahal sepreinya sudah rapi hal itu ia lakukan agar dapat lebih lama melihat penis Jason, sebelum tiba-tiba suaminya memanggil.

Update Part 2 "Gara-gara Novel di page3".
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd