Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

astaga seneng banget suhu bomir ternyata secepat ini memutuskan buat lanjut. gas kan hu,,
 
Lancroot kan suhu. Kami pengagum milf menantikan desahan rani dan mirna
 
Lanjut hu gas, upload mulustrasi nya juga gas hu termasuk semok kok itu bener bersih pula kulitnya, yg bilang obesitas mah ga tau apa yg dia bilang aja itu mah. Otak nya kalah cepet sama jarinya
 
LANJUTAN UPDATE....

Pak dedi mendengar jawaban rani yang pasrah dan mulai menuruti keinginannya merasa sangat senang hatinya. Dan dengan cepat ia menuruti apa yang di perintahkan oleh rani.


"Cplooopppphhh"

Pak dedi mencabut kontolnya dari memek rani.

Kemudian....


"Srrrrrrr"

Tampak sedikit cairan orgasme rani yanh keluar menagalir dari vaginanya.

hal itu sampai membuat rani sampai bergidik karenanya.

Rani ; Eggghhhhh...kenapa gitu sihh pak rasanya?? Kayak ada yang ngakir gitu?? Bapak keluar juga??"

Pak dedi: hmmm...itu kan punya mbak rani,,,hahhaa,, gimana sihh??

Rani: berasa banget ngalirr pakk,,, biasanya gak gitu iiihh...

pak dedi: berarti sama saya beda dongg,, lebih banyak keluar nya. Hehehe


Rani : Huhhhh....apasihh... dasar yaa... awas aja sampe keterusan ini...

Pak dedi : Biarin lah mbakk,, kan sama-sama enak tohh.. ya nggak??

Rani: apasihh..hihiiii



jawab rani sambil tersipu karenanya.

melihat hal itu pak dedi samakin tertantang untuk menggoda rani.

pak dedi : gemesin banget sih mbakk ini nyaa,,, uhhh,,, kenceng banget yaa...


Rani: "Awwwssshhh..kerasa bangett sihh pakk,,, bikin merinding lagii..hihiiii

Pak dedi: mulai suka kan?? Hemmm??


Rani; ihhh apasihh,,, udahh ahhh..malu tau paayokkdah ayokk cepet...

Ucap rani sambil kini menempatkan dirinya dalam posisi yang di inginkan oleh pak dedi.

kini rani dalam posisi menungging membelakangi pak dedi, tampak bulatan bokong rani yang membulat semok disana. Sehingga pak dedi yang melihatnya merasa genas sekali.

"Plakk..kkk"


Pak dedi yang tidak tahan melihat bokong montok milik rani, mendaratkan tamparan sayang dan meremas pelan gemas disana.

"Gemesinn..bangett sihh"

Lanjut pak dedi setelahnya.

Ia merasa rani adalah perempuan yang sangat sempurna sekali bentuk tubuhnya, belum lagi memeknyaa terasa sangat peret sekali..

"Apa ini karena obat perangsang itu yaa??
tapi desi biasanya tidak sampi begini sekali?? Hmmm,,, nanti akan aku coba kepada istriku juga, biar tau bagaimana efeknya"

pak dedi mulai melayang dalam pikiran nakalnya.

Sebenarnya istri pak dedi adalah sosok perempuan yang tak kalah cantik jika di bandingkan dengan rani, hanya saja istrinya jarang berada dirumah. Karena sering menjenguk orang tuanya di kampung. Dan satu lagi walaupun tergolong padat berisi juga, tetapi istri pak dedi terbilang lebih langsing jika di bandingkan dengan rani. Tetapu tetap saja pak dedi juga sangat menikmati kala bercinta dengan istrinya, namun hanya intensitas nya saja yang terbilang jarang.

sementara pak dedi yang sibuk dengan pikirannya saat ini, rani yang sudah dalam posisi menungging merasakan pak dedi hanya menggosok-gosokan penisnya di belahan memek miliknya. Merasakan hal itu rani dibuat gemas olehnya, ia ingin agar penis itu segera masuk sekarang juga mengisi liang vagina yang telah ingin kembali di sodok.


Rani: udahhh ihhh..cepet pakk..keburu sore...

Pak dedi: ehhh...iya-iyaa mbakk,,, hehe,, gak sabaran ni yeehh....cepet gimana sih mbakk??


Rani: ihhh..udahh masukin aja sihh pakk..hmm..udah di turutin juga ini..

Pak dedi: apa nyaa???

Rani: tuhhh tiang listriknya masukin..

"Hahahhaaa"

Keduanya tertawa bersamaan.


"Cllluuubbbhhpp....pp"

Kini Pak dedi memasukkan kontolnya kedalam memek rani.

"Ahhhhhh...hhhh"

Keduanya kembali mendesah bersamaan, sesaat setelah kontol pak dedi kembali bersarang di dalam sana.

"Plaashhhh....plaassshhh...plasssshhh....plakkkk...plllakkkkk....pllookkkk...plooookkkk"

Genjotan pak dedi yang mulanya pelan, kini menjadi semakin cepat dan makin bergairah.



"Ahhhhhh.....ahhhhhh... uuuuuuuhhhhhh....ampuuunnnn...nnn...pakkkk...ooooggghhhh"

Rani semakin menggila desahannya mendapatkan genjotan brutal dari pak dedi.


Sementara pak dedi yang sangat menikmati kelembutan daging montok dan kenyal di bokong rani tidak lagi memperdulikan apapun. Ia memejamkan matanya dan sangat menikmati kontolnya yang dalam posisi ini makin terasa masuk sepenuhnya kedalam memek milik rani.


"cprrretttt...cpreertttt...cprrertt"

Suara yang di keluarkan dari memek rani itu adalah bukti nyata nya.


Rani: Heggggghhhh...aaauuuuhhh..paaa...aakkk...

Pak dedi : empuk sekali mbakk,,, ooooohhhh...nikmatt....


Rani: aaaahhhhh.....aaaahhhhh....aduhhhh...pelanin sihhh...ddduuuuuhhh...


"Pppllllllakkkkk...plakkkkk....plakkkkk"

Suara peraduan kedua kelamin itu kembali terdengar kencang memenuhi isi ruangan tersebut.



Rani: ahhhhh...kok gini sihh pakkk,,, aduhhhh...mau keluar lagii....


Pak dedi: keluarin aja mbakkk,,,,hhhhhuuuuusshhhhhsssttt..mantap mbakkk,,, ini peerettt sekaliii...hhhhuuuuuhhh...



Rani: mmmmmhhhhh....mmmmmmttttt...aaaaaaahhhhhhh...pakkk....stooppppp...ampunnn...


"Saya keluarrrrrrr...aduhhhhh...enakkkkkkk...."


Teriak rani begitu kencang, sampai membuat pak dedi khawatir teriakan nya itu terdengar sampai keluar kontrakan.


Akhirnya pak dedi menghentikan genjotannya pada rani, dan ia mendiamkan rani mengatur nafsanya kembali.


Pak dedi; kenceng banget teriaknya mbakk,,, bisa-bisa di grebek niihhh..



Rani: biarin ahhh,,, bapak sihh gak kira-kiraa.. sampe segitunya bangett...
Lepasin dulu sihh pakk,,, saya mau rebahan dulu..


Pak dedi: udahh mbakk,,, jangan dulu,, dah nanggung ini,, lagi enak...



Rani: mmmmhhh..tapi pelan..***k sanggup pak ampunn....

Pak dedi; iyaaa,,, tapi jujur yaa???

Rani: apa???

Pak dedi: mbak suka kan??

Rani: suka apa sihh??


Pak dedi: suka saya naikin,,, hehehehe


Rani: ihhh apasihhh... enggaj gitu pak,,,gak munafik sihhh emang enak sihh.. tapi suka rasanya aja enakk,, enggak suka sama kelakuannya...huuu...


Pak dedi: hahahaa,,, biarin dehh,,, namanya juga masih proses,, nanti juga suka...


Rani: aaaaahhhh....addduuhhhhmmmmhhh....uuuuugghhhh...pakkk...


"Plakkk....plaaakkkk....plakkkkk...."


Pak dedi kembali menggenjot rani. Kali ini semakin brutal dan tak terkendali.


Akibatnya desahan rani makin kencang terdengar keluar dari mulutnya tanpa bisa ia kendalikan lagi. Sementara pak dedi, tampaknya tidak terlalu perduli dengan hal tersebut. Kini ia fokus menikmati genjotan kontolnya yang terjepit di memek rani, rasa nikmat yang ia rasakan telah membuat ia melupakan segala sesuatu yang akan terjadi jika suara desahan mereka sampai terdengar keluar.



“aaahhhh...aahhhh....ampunnn pakkk..ngiluuu..bangettt "

Pak Dedi: Aduh saya nggak tahan mbak kayaknya mau keluar juga nih...aaahhhh

Rani: hmmmmm
...mmmmhhhh.m.mhhh.....aduh pak jangan kenceng-kenceng

Pak Dedi: Saya udah nggak tahan mbak, kayaknya udah di ujung banget ini

Rani: Aduh jangan di dalam Pak,, lepasin dulu

Pak Dedi: Mmmh ..... Mmmh... Enak sekali Mbak


Keduanya tampak saling menikmati perasaan masing-masing


Rani yang menikmati genjotan penis milik Pak Dedi sementara Pak Dedi yang menikmati jepitan memek rani. Suara peraduan antara dua kelamin tersebut pun lagi nyaring terdengar di dalam kamar tersebut, ditambah suara rengekan dan desahan Rani yang keluar tanpa bisa ia kendalikan lagi. Akibatnya suasana tersebut membuat keduanya lupa akan segalanya dan tidak lagi memperdulikan khawatir dan cemas dengan apapun yang akan terjadi.

Rani: A a a h.... A a a ...hhhh.... pak saya nggak kuat,,,, beneran udah mau sampai nih... Aduh...


Pak Dedi: Tahan dulu mbak kita bareng aja,, saya juga udah mau sampai nih...


Rani: Mmmh.... Mmmh.... Ampun Pak saya nggak kuat..


Ucap Rani sambil menjatuhkan badannya tengkurap di ranjang Mereka bercinta saat ini.


Akibatnya penis milik Pak Dedi terlepas dari vaginanya, hal itu membuat Pak Dedi merasa seperti kehilangan sesuatu. Rasa orgasmenya yang sudah hampir mencapai puncak, tiba-tiba lenyap karena terhentinya genjotan Pak Dedi kepada Rani.


Sementara itu rani tampak telah mencapai puncak kenikmatannya untuk yang kesekian kalinya, ia tampak terguling tengkurap di atas kasur. Nafasnya tersengal-sengal, iya seperti kesulitan mengatur nafasnya dalam posisi matanya yang terpejam. Sementara itu bagian bawah sana vaginanya tampak mengeluarkan cairan, disana mengalir keluar dari sela-sela pahanya.


Pak Dedi yang melihat keadaan Rani seperti kewalahan, akhirnya memberikan waktu kepada Rani untuk beristirahat. Ia mengambil posisi untuk berbaring terlentang di sebelah Rani, ia juga ikut memejamkan matanya seperti Rani. Posisi Pak Dedi itu dalam posisi terlentang dan kontol masih mengacung tegak ke atas. Masih sangat tegak gagah dan Perkasa sekali batang kontol milik Pak Dedi itu. Sementara pada Batang milik Pak Dedi terdapat cairan pelumas Rani yang nampak mengkilat membasahi seluruh permukaan kontolnya


Pak Dedi: Aduh mbak Padahal saya udah mau sampai lohh. adi,, tapi keburu dilepas jadinya Ilang deh... Hehehe





Rani: Mmh... Mmmh... Bapak sih nggak kira-kira goyangnya,,,, saya sampai terdorong ke depan.

Pak Dedi: Saya udah nggak sadar lagi itu Mbak,, udah mau sampai juga soalnya. Enak banget sih memang bener nih,,, kayaknya beneran ketagihan nih.

Rani: Huh enak aja sih,,,, punya orang ini pak


Pak Dedi: Kan kalau di sini punya saya Mbak,,, jadi sekarang harus di puas-puasin deh... Hehehe


Rani: Udah ya Pak saya capek banget,,, beneran nggak kuat deh...


Pak Dedi: Masa cuman segitu aja sih Mbak??? Emang sama Mas Rudi nggak pernah selama ini???


Rani: Bukan gitu ih pak,,, saya tuh capek tadi abis kerja.. Terus baliknya diginiin lagi sama bapak.... Mana kelewatan banget lagi..


Pak Dedi: Terus gimana dong Mbak???? Saya nggak sampai keluar nih..


Mendengar Pak Dedi yang bertanya seperti itu,, rani tersenyum dan dan beralih pindah berbaring di sebelah Pak Dedi. Kini ia bersimpuh di lengan milik Pak Dedi, lalu tangannya meraih penis milik Pak Dedi. Ia genggam penis itu, dan tangannya itu mulai mengelus pelan dan mulai mengocoknya.

Rani: Saya kocokin aja ya Pak,,, saya ampun deh Nggak kuat beneran..


Pak Dedi: Ya bentar lagi lo itu Mbak padahal,,, nanggung sih mbak Ayo deh...yahhh????


Rani: Udah Bapak iiihhh. diam aja deh.,, dijamin suka pokoknya

Ucap Rani genit.

“cuphhh... Cuphhh..."

Rani mengecup dan sedikit menghisap puting susu milik Pak Dedi.

Kemudian di bawah sana tangannya mulai aktif mengocok kontol milik Pak Dedi, sambil mulutnya terus menghisap pentil milik Pak Dedi .


" aaaghhh....uuuughhssstttt... Kencengin Mbak,,, enak banget,,, mbak Mahir sekali ternyata"


Pak Dedi yang menikmati kocokan tangan Rani pada kontolnya dan juga hisapan bibir Rani pada puting susunya.


Rani tampak begitu gemas ketika mengocok kontol milik Pak Dedi itu, tangannya tampak begitu lincah sementara mulutnya terus saja menyedot dengan kuat puting milik Pak Dedi. Akibatnya Pak Dedi sampai merinding merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Rani. Tentu saja Pak Dedi tidak tinggal diam, ia berusaha membalas Serangan yang diberikan oleh Rani. ia mulai meremas-remas payudara milik Rani, iya gosok-gosok belahan memek milik Rani lalu ia masukkan jarinya ke dalam lubang memek Rani.


Akibat dari perbuatannya itu, rani pun ikut kembali mendesah karena ulah dari Pak Dedi tersebut.


Cukup lama mereka dalam posisi itu, sehingga tak lama berselang Pak Dedi merasa akan mencapai puncaknya. Lalu ia berbohong kepada Rani. Iya ingin memuntahkan sperma yang di dalam mulut Rani.

Pak Dedi: Mbak kayaknya saya masih lama deh,,, coba Mbak hisap sedikit dong nanti saya saya coba bantu kocokin.

Ucap Pak Dedi sambil meremas ujung kontolnya.


Rani: Ih kok gitu sih Pak,,,??


Pak Dedi: Iya saya soalnya lama kalau ngocok begini,, biasanya harus pakai tangan saya sendiri.

Ucap Pak Dedi berbohong.


Rani yang Mendengar hal itu merasa mungkin ada manfaatnya ia menuruti kemauan Pak Dedi, sehingga semua ini ya dapat segera berakhir. Iya menurutibl saja kemuan Pak Dedi untuk menghisap kepala penis milik Pak Dedi, ia mendaratkan bibirnya telat di atas kepala penis milik Pak Dedi. Ia kecup dan Ia hisap kepala milik Pak Dedi.


Lalu ia mulai merasakan Pak Dedi mengocok batang miliknya tersebut dengan agak kencang, kemudian ia merasakan kepalanya ditahan oleh menggunakan tangan Pak dedi sebelah kiri.

Pak Dedi: ahhhh.... Saya keluar Mbak...mmmmhhh...mmmhhhh....


Rani: mmmhhhh...mmmhhhh...


Hanya itu yang keluar dari mulut Rani, karena kini mulutnya tersumpal kontol milik Pak Dedi. ia tampak tidak dapat berbuat banyak karena Pak Dedi juga begitu kuat menahan kepalanya. Kemudian ia merasakan penis Pak Dedi mulai berdenyut di dalam mulutnya, ia mulai khawatir Pak Dedi akan mengeluarkan sperma miliknya di dalam mulutnya. walaupun sidah terbiasa dengan halnitu, tetapi ia sekuat tenaga berusaha melepaskan pegangan tangan Pak Dedi pada kepalanya.


Tetapi tentu saja,, tenaga Rani akan kalah jauh dengan Pak Dedi. Akibatnya ia tidak dapat berbuat banyak selain sekarang pasrah dengan apa yang dilakukan Pak Dedi kepadanya. ia merasakan denyutan itu semakin kencang di dalam mulutnya. Terasa batang milik Pak Dedi itu berdenyut-denyut seperti akan memuntahkan sesuatu dari dalamnya, tentu saja rani yang sebagai perempuan dewasa mengetahui bahwa Pak Dedi akan segera mencapai puncak orgasmenya.


Pak Dedi:aaaggghhh.. Mbak saya keluar...aahhhh...


"croooooootttt...crroooooo...crooott"


Pak Dedi memuncratkan spermanya di dalam mulut Rani.


Rani yang telah siap dengan hal itu, tampak sudah siap menerima semburan dari penis milik Pak Dedi itu. Tentu saja,, karena rani memang telah terbiasa melakukan itu kepada Rudi suaminya. Memang Rani adalah tipe perempuan yang sangat suka mengulum penis suaminya,, terbukti suaminya itu yang notabene sudah biasa merasakan kuluman nakal dari mulut Rani tersebut. Tetap saja akan kewalahan jika Rani telah melancarkan aksinya.


Kini kepala Rani ters saja ditahan oleh Pak Dedi, agar tetap dalam posisinya saat ini. sehingga kini Rani merasa mulutnya yang penuh dengan sperma mulai merasa kesulitan bernafas. ia Berusaha menyadarkan pak dedi dengan menempuh-nepuk paha Pak Dedi agar melepaskan pegangannya di kepalanya. Tetapi Pak Dedi tampak sengaja melakukan melakukan hal itu kepada Rani. rani yang merasa sudah hampir kehabisan nafas. Akhirnya memutuskan untuk menelan semua spermayang tumpah di dalam mulutnya.


Melihat Rani melakukan hal itu,, pak dedi tampak tersenyum puas. karena tentu saja apa yang dia inginkan di akhirnya dituruti oleh Rani, walaupun dengan keadaan terpaksa Rani melakukan itu kepadanya.
kemudian setelah itu, ia melepaskan pegangannya pada kepala ranim

Rani: uuuueeeeeekkkkk....uggghhh... Dasar Ih Bapak sengaja banget.


Keluh Rani manja kepada Pak Dedi, tampak pak dedi hanya tersenyum menanggapi keluhan Rani tersebut. Karena Pak Dedi tahu jika perempuan belum terbiasa dengan hal tersebut, tentu ia tidak akan bersikap sesantai itu. Pastilah saat ini Rani langsung berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan semuanya, tetapi kini nyatanya tidak Rani hanya berpura-pura marah kepadanya dan kini bersimpuh berbaring di sebelahnya. Artinya Rani telah terbiasa melakukan hal itu dalam kehidupannya. Mendapati semua Sisi lain yang dimiliki Rani pak Dedi tampak tersenyum senang, akhirnya ia mengetahui betapa ganas dan liarnya wanita ini jika telah bercinta.


kini mereka berdua berbaring bersebelahan agak berjauhan, tampak keduanya saling mengatur nafas dan terdiam dalam pikiran masing-masing. Akhirnya setelah beristirahat kurang lebih 10 menit, keduanya mulai bersiap untuk pulang ke kediaman mereka masing-masing. Sebelum pulang Pak Dedi memeluk dan mencium Rani dengan mesra, ciuman itu dibalas oleh Rani dengan pelukannya. Tetapi Rani berpesan agar jangan sampai Berlaku tidak wajar terhadapnya jika sedang di dalam lingkungan tinggal mereka, tentu Rani tidak ingin ada orang lain yang mengetahui hal ini. Terutama sahabatnya Desi, akan jadii sebuah masalah besar jika desi sampai mengetahui hal ini dan membicarakannya dengan orang lain. Walaupun Rani tahu tidak mungkin Desi melakukan hal itu, tetapi tetap saja ia merasa malu jika perbuatannya tersebut diketahui oleh Desi.


Apalagi Rani sangat sering mengejek Desi sebagai wanita yang suka menggoda suami orang, kini faktanya rani telah melakukan hal yang sama, walaupun dia tidak menggoda Pak Dedi yang notabene adalah suami orang. Tetapi tetap saja sekarang ia telah menikmati penis laki-laki Lain Milik suami orang. untuk yang kesekian kalinya dan jujur saja bagi Rani penis Pak Dedi adalah sensasi rasa yang baru,, setiap batang penis yang pernah masuk ke dalam rongga vagina dan mulutnya memiliki keunikan rasa yang berbeda.


Sehingga kini timbul perasaan yang tidak wajar di dalam dirinya, ia merasa seperti menyukai perasaan itu. Dan rasa penasaran di dalam dirinya seakan terus bertambah, entah apa yang akan terjadi kepada Rani kedepannya. Mungkin saja ia bisa berubah, berubah lebih parah nakalnya atau berubah menjadi lebih baik. So kita nantikan petualangan rani dengan "ASSET" nya.




BERSAMBUNG....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd