Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

LANJUTAN CERITA ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE.


" Tipe-tipe badan kayak mbak gini idaman aku banget loh, apalagi lihat yang ini suka banget deh "


Ucap Abdur sambil terus mempermainkan jemarinya pada payudara Rani.

" aku cobain dikit ya mbak "


Lanjut Abdur kemudian.


Tanpa meminta persetujuan dari Rani, kini Abdur menaiki tubuh Rani dan dengan cepat mulutnya menghisap di puting payudara Rani.



"sssssssttttt...aduuuhhh...aaaahhhhh... Abdur... Udah deh.. Jangan....mmmmmhhhh"



Ucapan dari Rani tersebut seakan tidak diperdulikan oleh Abdur, dia terus saja menghisap di kedua payudara Rani. Hal tersebut tentu membuat Rani kembali naik gairahnya, kini Rani merasakan tonjolan pada celana pendek Abdur yang begitu pas menempel pada bagian vaginanya.


" abdur udah deh....uuuuuuhhhhhhh....mmmppppttttt... Kerasa banget itunya kamu "



" mmmmmhhhhhhhh "


Hanya itu yang keluar dari mulut Abdur.




Kini tampak Abdur, begitu menikmati sensasi menghisap payudara montok milik Rani. Dengan telaten Abdur terus menghisap perlahan serta menjilati bagian sensitif tubuh Rani tersebut, tetapi dengan sangat lincah lidah Abdur menggelitik puting susu rani. Permainan lidah dari Abdur tersebut tentu saja membuat Rani menjadi tidak tahan untuk menggeliatkan tubuhnya, akibatnya gesekan antara kedua kelamin mereka bikin Intens terjadi.


Rani: Abdur,,,, udah dong .. Ya udah pijat mbak lagi aja deh...duhhh...duuhhh...




Abdur: Bentar Mbak, kecup dikit ya.



" cuuuupppphh "




Abdur mengecup puting payudara Rani, kecupan Abdur tersebut tidak tepat mengenai puting Rani. Tetapi justru hal tersebut membuat Rani merasa seperti digelitik karenanya, tampak Abdur sangat mengetahui titik rangsang pada tubuh rani.



" awwww...gelii bangetttt...tt"


Pekik Rani karena perlakuan Abdur tersebut.




Abdur: Oke Udah Mbak,, walaupun sebentar puas banget deh rasanya. Benar-benar indah deh "ASSET" milik Mbak Rani. Jadi kepingin ngerasain jadi suaminya. Hehehe



Rani: Udah tau Mbak punya suami, masih aja berani kayak gitu!! Itu yang dibilang pemijat profesional?? Hahaha



Abdur: Habisnya Mbak menggoda banget sih.




Rani: Berarti kamu ngaku kalah nih?? Nggak tahan kan lihat tubuh Mbak??




Abdur: Emang kalau ngaku kalah dibolehin coba ngerasain??



Rani: Jawab dulu pokoknya.


Ucap rani menegaskan.



Rani seolah ingin menegaskan bahwasanya laki-laki tentu akan tertarik dengan tubuhnya tak terkecuali laki-laki yang berusia muda seperti layaknya Abdur ini. Rani ingin mengetahui apakah mereka akan juga tertarik dengan tubuh wanita seusia Rani. Rasa ingin mendapatkan pembuktian dari pengakuan Abdur tersebut, kini semakin kuat terasa pada pikiran Rani. Seolah ia ingin mendapatkan jawaban itu saat ini juga, tetapi belum juga Ia mendapatkan pengakuan tersebut dari Abdur. Kini malah ia melihat abdur yang tampak terfokus menatap ke arah payudaranya saja, tanpa memberikan jawaban tentang hal yang ia tanyakan.


Rani: Ya udah kalau nggak mau jawab, jangan diliatin terus dong!!


Ucap Rani sedikit menggoda Abdur, sambil sedikit ia colek perut Abdur.



Abdur: Siapa sih laki-laki nggak akan tergoda melihat tubuh Mbak ini?? Termasuk aku lah Mbak!! Aku kan laki-laki normal juga.


Rani: Hahaha,,,, akhirnya ngaku kalah juga dia. Makanya jangan sok-sok nggak Kegoda gitu, nggak taunya sama aja.


Abdur: Jadi boleh nih mbak??


Rani: Boleh apa sih??


Abdur: Ngerasain yang ini nih.


Ucap Abdur sambil menekankan penisnya pada permukaan vagina Rani.


Rani: IhhAbdur apaan sih?? Kalau itu janganlah, kamu pijitin payudara mbak aja ya?? Beneran bisa bikin makin kenceng lagi??


Abdur: Ya Masa nggak boleh sih Mbak?? Tadi katanya kalau ngaku kalah bakal dibolehin!!


Rani: Ih siapa yang bilang sih?? Nggak ada kok yang bilang begitu, kamunya aja tuh salah tanggapan.

Abdur: Jadi beneran nggak nih??

Rani: Jangan!! Itu punya suami Mbak.


Abdur seakan semakin tertantang untuk membuktikan penilaiannya tentang diri Rani, sebenarnya semua itu hanya modus dari Abdur saja. Abdur sudah mengetahui bahwasanya tidak mungkin Rani akan memberikan hal tersebut kepada dirinya. Apalagi dalam keadaan sadar seperti ini, tujuan Abdur adalah hanya ingin menggiring Rani agar mau dipijat di bagian payudaranya. Abdur sangat meyakini jika telah dipijat di bagian tersebut, maka wanita dengan libido yang tergolong sangat tinggi seperti Rani pastilah akan tidak mampu menahan gairahnya. Dan selanjutnya tentu wanita inilah yang akan meminta yang nanti dari Abdur, hanya saja saat ini Abdur berkeyakinan rani hanya bersikap jaim dan malu-malu saja.


" kamu pijit yang ini aja ya "


Ucap Rani sambil membawa kedua tangan Abdur kembali pada payudaranya.

Abdur semakin tersenyum lebar karena perbuatan Rani tersebut, kini Abdur merasa dirinya sudah satu langkah di depan gerbang kemenangan. Sebentar lagi ia akan membuat wanita ini mengangkang pasrah karenanya, kemudian dengan sukarela bahkan memohon wanita ini akan meminta untuk disodok vaginanya menggunakan penis Abdur.


Bagian tubuh Rani kini tidak lagi tertutup oleh handuk, tampak kondisi ia dalam posisi terlentang hanya mengenakan celana dalam untuk menutupi tubuhnya. Selebihnya rani benar-benar telah menjadi kebalikan dari dirinya, kini ia seakan tidak ragu lagi untuk berpose toples di depan laki-laki bukan suaminya. Bahkan kini laki-laki yang bersamanya juga menggunakan pakaian yang sama, mereka berdua sama-sama bertelanjang dada. Pemandangan yang sangat serasi sekali, badan Rani yang berisi montok itu kini Tengah berpadu bersama badan atletis Abdur dengan penisnya yang tampak menggelembung di balik celananya.

Abdur mulai memijat pada bagian payudara Rani, ia memijit seakan membuat Gerakan mendorong payudara Rani ke atas. Menurut Abdur hal tersebut agar payudara Rani tampak semakin mengencang karena pijatannya tersebut, belum lama Abdur melakukan hal tersebut kembali ia merasakan reaksi dari tubuh rani atas pijatannya tersebut. Kini ia merasakan payudara Rani terasa semakin mengembang dan mengencang dari sebelumnya, hal tersebut diikuti dengan puting Rani yang mengeras dan semakin menyembul keluar. Abdur sangat takjub melihat puting Rani yang kecoklatan itu begitu sangat besar dan menggoda sekali puting wanita ini, Abdur yang telah banyak melihat puting payudara perempuan merasa tidak mungkin puting payudara rani ini tidak pernah dihisap oleh laki-laki lain selain suaminya.



Hal tersebut diprediksi oleh Abdur, karena ia merasakan sedikit gumpalan darah yang mengumpul pada puting payudara Rani. Dia merasakan gumpalan darah yang mengumpul di sana itu, seperti diakibatkan oleh gigitan yang mungkin terlalu kuat. Sehingga puting payudara tersebut tampak lebih besar dari ukuran normal seharusnya. Artinya Abdur menyimpulkan bawah puting payudara Rani dalam keadaan bengkak saat ini, rasanya jika suaminya yang melakukan tidak akan sampai sebegini parahnya. Tentu saja hal tersebut memang benar adanya, Karena beberapa hari belakangan ini setidaknya telah empat laki-laki dan 5 termasuk akdur laki-laki yang telah mengenyoti di payudara Rani, pertama adalah Pak Sobri, kemudian Ari, pak Dedi, mas Bayu dan kini adalah Abdur. Dan semuanya melakukan dengan sangat ganas sekali terhadap payudara Rani, jadi wajar saja kalau kini Abdur merasakan sedikit ada memar pada bagian puting payudara rani.


Pijatan yang dilakukan Abdur pada payudara Rani, kini menimbulkan rasa nyaman sekaligus nikmat pada diri Rani. Akibatnya rani yang dalam posisi terlentang dan kini payudaranya tengah dipijat oleh Abdur, tidak mampu lagi menahan Reaksi nikmat pada dirinya. Pandangan Rani menjadi sayu, dengan refleks ia memegang kedua tangan Abdur yang memijat payudaranya. Rani menggigit Bibir bawahnya sambil pandangannya menatap seperti menggoda ke arah Abdur.


" ssshhhh...durr.. "


Ucap Rani kepada Abdur.


Ucapan tersebut seolah-olah Rani meminta abdur untuk melakukan sesuatu yang lebih pada payudaranya, saat ini Rani merasakan area sekitar puting payudaranya terasa semakin mengeras karena mendapatkan pijatan yang Intens dari Abdur. Gelagat tersebut juga disadari oleh Abdur, tetapi Abdur belum ingin bereaksi lebih atas tubuh Rani. Abdur berusaha menenangkan Rani.


Abdur: Udah santai aja Mbak, rileks ya!!

Rani: ssshhh...mmmhhhh.. Mbak nggak tahan,, kok bisa geli banget sih..?? iih kamu tuh ya!!!


Abdur: Ganti posisi deh, mbak duduk aja.
Biar aku pijit dari belakang aja.


Rani: Lemes,, berasa nggak bisa bangun Mbak, Abdur....uuuuhhhh.


Abdur: Ya udah sini ayo aku bantu mbak.


Ucap Abdur sambil memegang kedua bahu Rani.


Abdur membantu Rani untuk bangkit dari posisi berbaring telentangnya, kemudian abdur mengambil posisi duduk di belakang Rani. Ternyata benar saja apa yang diucapkan oleh Rani, saat sudah Dalam posisi duduk rani memang tampak menunjukkan reaksi lemas tersebut. Tubuhnya langsung menyender pasrah pada badan Abdur yang kini mengambil posisi di belakangnya, kini tubuh Rani menyindir pasrah dengan Abdur yang berada di belakangnya.


Rani: Beneran lemes banget badan Mbak nih Abdur. Kamu tahan ya, biar Mbak Nggak jatuh.



Abdur: Udah nyender gini aja nggak papa mbak, aku mulai ya mbak??


Rani: Iya,, pelan-pelan ya Abdur. Rasanya kok lain banget ya??


Abdur: Iya,, ada sedikit memar loh mbak dan banyak darah menggumpal di daerah puting mbak ini.


Ucap Abdur sambil tangannya memegang kembali puting payudara Rani.


Rani: Masa sih Abdur?? Kok bisa gitu ya??


Abdur: Kayaknya suami Mbak terlalu kenceng deh, habis digigit ya mbak??


Rani: Ih kok kamu tahu sih??


Rani cukup terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Abdur, dia menyadari bahwasanya payudaranya itu beberapa hari belakangan ini terus menjadi bulan-bulanan beberapa laki-laki.



Abdur: Iya mbak,, di sana banyak darah yang menggumpal dan juga di bagian aorelanya kayak bekas digigit kenceng itu. Tapi tenang bisa aku pulihin kok sekarang, dan aku usahain biar makin kenceng ya mbak??


Rani: Aduh,,, kok geli banget sih dur??
Beneran bisa mijit kamu ternyata ya??


Abdur: Udah mbak percayain aja deh sama aku, aman kok.


Rani: hmmm... Iya deh... Sekarang Mbak Percaya deh sama kamu, beneran bisa mijit ya ternyata.


Obrolan yang terjadi di antara mereka berdua saat ini, mereka lakukan dalam posisi yang amat sangat erotis. Di mana saat ini tubuh Rani bersandar pada tubuh Abdur, tubuh Rani berposisi seperti antara setengah duduk dan berbaring. Tubuhnya itu menyandar penuh dan pasrah pada bagian dada Abdur, kepala Rani ia sandarkan pasrah pada bahu Abdur. Hal tersebut membuat posisi yang sangat terlihat mesra antara keduanya, dan juga membuat Abdur semakin leluasa mengakses sentuhan pada payudara Rani. Belum lagi kini Abdur merasakan gesekan nikmat pada penisnya, yang di bawah sana telah mengeras sempurna dan terus menempel erat pada bagian pinggang Rani. Sebaliknya Rani juga merasakan hal yang sama dari tonjolan penis Abdur tersebut, tetapi ia memilih untuk tidak banyak bereaksi saat ini. Ia lebih fokus untuk menerima pijatan dari Abdur.


Abdur: Masa sih Suaminya gigit sampai segini banget Mbak??


Ucap Abdur mulai ingin mengetahui siapa kiranya yang telah melakukan gigitan tersebut pada payudara milik Rani, mungkin saja benar hal tersebut dilakukan oleh suaminya. Tetapi mungkin juga abdur berprasangka rani melakukannya dengan laki-laki lain, dan jika hal tersebut benar maka Abdur merasa semakin harus bisa untuk juga mendapatkan kenikmatan dari tubuh montok milik Rani. Karena Abdur merasa akan semakin bergairah saat membayangkan dan juga mengetahui wanita yang telah bersuami dan memiliki tubuh yang indah seperti layaknya Mbak Rani ini, bisa melakukan hal yang gila bersama laki-laki lain selain suaminya.


Abdur memang memiliki fantasy sex mengarah ke Cuckold terhadap perempuan, tetapi saat ini karena ia belum memiliki istri. Abdur lebih senang membayangkan menjadi partner bagi pasutri, abdur merasa akan sangat bergairah jika berhasil menikmati tubuh binor seperti Rani. Hal tersebutlah yang akhirnya membuat Abdur memutuskan untuk menerima ajakan bekerja dari Aldo di tempatnya yang sekarang, di sana selain mendapatkan uang abdur juga bisa merealisasikan fantasi seksnya.


Selama ini telah cukup banyak perempuan bersuami yang akhirnya berhasil dinikmati oleh abdur, tetapi kebanyakan dari mereka memang telah terbiasa melakukan hal tersebut. Hal itu membuat abdur merasa masih kurang maksimal dengan fantasinya, belum pernah selama ini abdur mendapatkan penolakan dari wanita yang ia pijat. Karena memang biasanya tujuan mereka datang ke sana adalah untuk mencari kepuasan, tetapi malam ini Abdur menemukan sosok binor seperti Rani. Perempuan yang tampak malu-malu tetapi ingin diperlakukan mesum bahkan mungkin lebih nakal oleh laki-laki, ditambah lagi penampakan wajah rani yang sedikit kalem tetapi terlihat menggoda bahkan wajah-wajah sangean sekali menurut penilaian Abdur. Hal tersebut membuat Abdur merasa semakin tertantang dan juga sangat bergairah untuk bisa menyetubuhi Rani malam ini.


Abdur merasa sepertinya apa yang ia inginkan sebentar lagi akan berhasil ia dapatkan, kini abdur melihat rani yang tampak tergolek pasrah dalam pelukannya. Sambil Ia terus memijat pada payudara miliknya, abdur merasakan geliat semakin intens menggosokkan pinggangnya dengan penis Abdur. Hal tersebut membuat Abdur semakin sulit untuk mengendalikan gairahnya, tetapi Abdur terus berusaha menahan demi untuk mewujudkan fantasinya. Ia ingin malam ini rani yang meminta untuk disetubuhi olehnya, gelagat tersebut sebenarnya telah diterima dengan baik oleh Abdur. Saat tadi ia memijat payudara Rani dalam posisi terlentang, abdur sempat melihat kode dari Rani untuk diperlakukan lebih olehnya.


Seperti yang kita ketahui bahwasanya tadi Rani sempat menggigit Bibir bawahnya dan juga menatap sayur ke arah Abdur, rani juga sempat Memanggil nama Abdur dengan nada manja dan menggoda. Seolah ingin abdur melakukannya saat itu juga, hal tersebutlah yang membuat Abdur semakin yakin untuk mulai melangkah lebih jauh. Dengan sedikit nekat kini Abdur kembali berusaha untuk menggoda Rani.


Abdur: Geli banget ya Mbak??

Rani: mmmhhhh.... Iya Dur,, sampai lemes loh rasanya badan Mbak.

Abdur: Mbak terangsang juga??

Rani: Ih kamu tuh Kok nanyanya gitu sih??

Tampak ekspresi Rani yang malu-malu sambil menjawab pertanyaan dari Abdur tersebut.


Kemudian tak lama berselang, rani yang sedari tadi payudaranya dipijat secara Intens oleh Abdur. Kini kembali memejamkan matanya, disertai Rani kembali menggigit bibir bagian bawahnya. Kemudian tak lama berselang desahan sedikit kencang terdengar dari mulut Rani, saat itu Abdur menarik ke depan kedua puting Rani secara bersamaan.


"aahhhhh...mmmmmmpppptttt...duuuuurrrr......rrrrr...adduhh...duhhhh...duhhhh "


Rani mendesah cukup kencang sambil Memanggil nama Abdur.


Abdur: Sambil pegang ini deh Mbak, mungkin bisa bantu mbak sedikit rileks. Hehehe


Ucap Abdur sambil sedikit menggeser posisi dirinya saat ini, kemudian Abdur memegang salah satu tangan Rani yang sedari tadi terkulai lemas di samping tubuhnya.


Tangan Rani tersebut kini diarahkan oleh Abdur untuk memegang penisnya.


Rani: Ihh kamu tuh ya dasae deh!!!


Ucap Rani singkat dan tampak malu-malu.


"Gede banget sih???? "

Ucap Rani sedikit berbisik pelan, melanjutkan tanggapannya terhadap perlakuan Abdur tersebut.

Abdur: Mbak suka?? Boleh Mbak pegang kok, buat Mbak Rani mah bebas aja deh.. Hehehe


Rani: Panjang!!!


Ucap Rani singkat dan kembali tersipu setelahnya.


Abdur yang melihat tingkah dari Rani tersebut kini merasa benar-benar tidak bisa menahan hasrat di dalam dirinya, abdur merasa sudah waktunya ia melancarkan aksi selanjutnya.


Lalu dengan tiba-tiba tangan kanan Abdur kini menyelusup masuk ke dalam celana dalam Rani, Abdur merasakan vagina wanita itu telah sangat basah di sana. Rani tampak terkejut mendapatkan perlakuan dari Abdur tersebut, rani hendak bereaksi menahan tangan dari Abdur. Tetapi usahanya itu ditahan oleh Abdur.


Abdur: Udah biar aja Mbak, biar adil kan??

Rani: Enak aja,, nggak adil lah. Kamu pegangnya langsung gitu kok!!

Ucap Rani sambil sedikit menggeliatkan tubuhnya.


Abdur: Ya udah Mbak boleh kok lakuin hal yang sama, tuh aku bukain.


Ucap Abdur sambil melorotkan celananya.


Kini tampak penis Abdur yang besar dan panjang itu berdiri tegak dan menjulang, penis itu kini ada di dalam genggaman Rani.


Abdur: Tuh Mbak,,, boleh kok kalau mau dikocok. Hehehe.


Rani: Ih maunya,, ngeri ah mbak belum pernah kayak gini abdur. Lagian punya kamu gede banget sih??

Abdur: Mbak bebas kok perlakukan apa aja malam ini, jangan ditahan Mbak.

Rani: Kamu punya pacar Abdur??

Abdur: Iya punya Mbak, kenapa emang??

Rani: Kamu mesum gini,, pasti pacar kamu sering kamu gituin ya??

Abdur: Iyalah Mbak,, namanya juga pacaran anak zaman sekarang.

Rani: Terus apa tanggapan pacar kamu dur saat kamu masukin pakai ini??

Abdur: Kenapa harus tanya tanggapan pacar saya sih Mbak?? Kalau Mbak pengen cobain boleh kok. Hehehe

Rani: Ih kamu tuh Jawab aja deh, mbak pengen tau aja. Penasaran soalnya gede banget sih. Mbak aja sampai ngeri liatnya.


Abdur: Ya Enak dong Mbak,, yang udah punya suami aja kadang jadi langganan. Hehehe

Rani: Masa sih yang udah punya suami masih kamu gituin juga??

Abdur: Ya kadang kan yang datang buat pijit ada yang udah bersuami juga mbak, mereka tuh biasanya datang atau Panggil kami sengaja cuman buat cari kepuasan aja.

Rani: Oh jadi itu ya sebabnya kamu sampai nilai Mbak kayak gitu tadi??


Abdur: Hehehe.. Iya,, kan tadi udah dijelasin juga Mbak.

" turunin aja Mbak "

Ucap Abdur sambil berbisik, kemudian tangannya menarik turun celana dalam yang dikenakan oleh Rani.



" mau ngapain?? "


Ucap Rani sambil berbisik juga, dibarengi Rani sedikit melotot manja ke arah Abdur.


" biar jadi langganan juga "


Ucap Abdur sambil beranjak mengambil posisi menaiki tubuh Rani.


"Ahhhh...hahahhaa.."

Tawa riang Rani terdengar memenuhi isi kamar tersebut, seakan ia telah melupakan permasalahan bersama suaminya.

Kini tubuh Rani terlentang pasrah telanjang bulat di bawah dekapan tubuh Abdur, celana dalam yang menjadi penutup terakhir dari tubuhnya kini telah terlepas. Hal yang sama juga terjadi pada kondisi Abdur saat ini, kini Abdur juga sama telanjang bulat seperti Rani.


" mau ngapain lagii hahh!! ?? "

Ucap Rani sok galak dan setengah berbisik, sambil kembali sedikit melotot melihat Abdur yang mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah Rani.


Abdur: jangan mau kalah sama yang di sebelah Mbak, udah mulai sejak awal kayaknya. hahaha.

Rani: Kalau yang itu sih mbak nggak heran, tujuannya emang kayak gitu. Kamu jangan samain sama mbak dong, nanti kamu kira Mbak perempuan apaan lagi!!


Abdur: Enggak Aku tahu kok mbak nggak kayak gitu,, tapi please,, aku ngaku kalah deh sama mbak. Tubuh mbak ini memang benar-benar menggoda, pacar aku aja nggak seksi Mbak loh.

Ucapan dari Abdur tersebut seakan menjadi penghipnotis bagi Rani, kini Rani merasa sangat Tersanjung mendengarkan ucapan tersebut dari Abdur. Akibatnya dengan merasa sangat gemas dan juga merasa kegirangan, kini Rani memegang kedua pipi Abdur dan menariknya menuju ke bibirnya.


"mmmmmhhhhhh....cuuuupppphh...cuuuupppphh.....mmmmmmttttt "


Keduanya tampak berciuman dengan mesra, baik Rani maupun Abdur kini telah sama-sama dikuasai birahi mereka.

" mbak "

Ucap Abdur sambil menatap Wajah rani.

" apa?? "

Jawab Rani sambil membalas tatapan Abdur juga.

Abdur: Coba Mbak dengerin deh, coba Mbak pasang telinga Mbak baik-baik.


Rani yang tampak kebingungan dengan instruksi yang diberikan oleh Abdur, kini ia hanya berusaha untuk mengikuti apa yang dipimpin oleh Abdur. Beberapa saat setelah rani melakukannya, rani mulai memahami maksud dari permintaan Abdur tersebut. Saat ini Rani mendengar suara desahan desi yang terdengar samar-samar dari kamar sebelah, dari hal tersebut rani langsung refleks memukul pantat Abdur yang kini berada di atas tubuhnya.


Rani: Lagi ngapain sih itu?? Kok begitu banget sih!! Hahaha

Abdur: Kayaknya kalau ini dimasukin, mbak bakalan sama kayak gitu deh. Hehehe

Ucap Abdul sambil menekan penisnya membelah permukaan vagina Rani.

Rani: Aww.. Abdur jangan kasar gitu ah.

Abdur: Enggak kita pelan-pelan kok.

Rani: Kamu mau masukin juga??

Abdur: Iya dong Mbak,, udah nggak tahan juga.

" udah basah banget tuh "

Lanjut Abdur sambil berbisik.


Rani: Ih kamu tuh ya,, tapi pakai kondom ya Dur??

Abdur : Berarti boleh nih Mbak??

Rani: Iya bawel,, tapi pelan-pelan ya.?? Kamu punya gede banget Dur, mbak takut sakit. Belum pernah soalnya sama selain suami Mbak.


Abdur: Aku yakin punya Mbak yang montok ini, bakalan kuat kok dimasukin punya aku. Bahkan mungkin pas banget kali Mbak, kan udah becek juga tuh. Hehehe


" ih pelan-pelan "


Ucap Rani saat merasakan Abdur mulai membuat gerakan membelah vaginanya.


Saat itu Abdur membuat gerakan naik turun seperti Tengah menggenjot vagina Rani, penisnya ia selipkan pada belahan vagina dan sedikit menempel pada paha rani. Posisi kaki Rani yang rapat dan menjulur, membuat penis Abdur terasa terjepit di sana. Prosesi tersebut membuat keduanya semakin merasa bergairah, akibatnya kini mereka kembali berciuman sambil tangan Abdur nggak aktif remas-remas payudara Rani.


" aaahhhhh...ssssttttt...."

Desahan Rani terdengar saat Abdur melepaskan Ciuman pada bibirnya.

Saat itu Abdur bangkit dari posisinya dan kini berjongkok membentangkan kedua paha Rani.


"Jangan langsung dimasukin, kamu pakai kondom dulu Dur "


Protes Rani saat melihat Abdur yang seperti mengambil posisi siap untuk memasukkan penisnya.


Abdur: Enggak belum kok Mbak,, aku mau jilatin boleh ya??

Rani: Ihh dasar kamu ini,, tapi sebentar aja.

Abdur: Udah nggak tahan nih yeh. Hehehe

Ucap Abdur menggoda Rani.


"aahhhhh... Abdur...uuuuuuuhhhh"


Desah Rani saat merasakan vaginanya dijilati oleh Abdur dengan tiba-tiba.


Kini Abdur mulai menjilati dengan sangat bergairah vagina Rani yang terpampang di hadapannya, hal tersebut membuat Rani terus saja mendesah karena perbuatan Abdur pada vaginanya. Bahkan kini entah dalam posisi sadar atau tidak kedua tangan Rani tampak meremasi payudaranya sendiri, kepala Rani juga menggeleng ke kiri dan ke kanan sesekali mendongak ke atas karena mendapatkan jilatan dari Abdul pada vaginanya. Cukup lama hal tersebut berlangsung hingga Abdur memindahkan Jila tanya menelusuri perut Rani, berhenti sejenak pada puting payudaranya data tersebut berakhir pada bibir Rani.


"mmmmmmhhhhhpppptttttt.......hhhhtt"

Keduanya kembali berciuman.


" Aku masukin ya mbak?? "

Rani: Iya sekarang aja Dur...aduhhhh...ampunnnn merinding banget rasanya.

Abdur: Oke siap ya mbak!!

"uuuuuuuuuuuhhhhhh....hhh"

Keduanya mengaduh bersamana, tampak terkejut dengan apa yang sama-sama kini mereka rasakan.


Rani merasa batang Abdur tersebut begitu penuh mengisi di dalam vaginanya, sementara Abdur merasakan vagina rani yang tebal seperti menelan habis penisnya. Walaupun kini hanya setengah saja dari batang Abdur yang masuk ke sana, kemudian Abdur sedikit menarik penisnya dari dalam vagina Rani. Lalu Ia kembali untuk masuk ke dalam vagina Rani.


" cppprreeettttt "


Suara vagina Rani terdengar nyaring saat menerima sodokan dari Abdul tersebut.

Hal itu menandakan bahwasanya pagina Rani telah sangat basah di bawah sana, dan bagi Abdur vagina Rani memberikan sensasi kenikmatan tersendiri baginya. Belum pernah selama ini ia merasakan vagina yang amat becek seperti milik Rani, tetapi terasa sangat sempit dan juga seakan memberikan pijatan-pijatan pada batang penisnya.


Abdur: Peret banget sih Mbak??

Rani: Ih kamu tuh nggak pakai kondom lagi,, padahal suka main perempuan kan??


Abdur: Enggak kok,, mbak Tenang aja aku bersih kok.

Rani kembali mendesah mendapatkan sodokan pelan dari Abdur, kemudian setelahnya Abdur mulai intens mengenjot vagina Rani secara perlahan tetapi dengan ritme yang kadang cepat juga.


Kini keduanya tampak sama-sama sangat menikmati percintaan yang mereka lakukan, mereka melakukannya dalam posisi tersebut. Sampai-sampai Rani merasa sangat lemas tetapi Begitu Terasa menikmati genjotan yang dilakukan Abdur terhadap tubuhnya, sangat terasa penih dan nikmat sekali vaginanya dimasukan penis Abdur yang tebal dan panjang tersebut. Cukup lama mereka bertahan dalam posisi tersebut, hingga pada waktunya abdur meminta Rani untuk berganti gaya. Saat itu Abdul menginginkan Rani untuk berada di atas, tetapi Rani menolaknya dengan alasan ia merasa cukup lemas untuk berada di posisi itu. Akhirnya kini Abdur meminta Rani untuk menungging saja, permintaan tersebut oleh Rani. Kini kembali Rani digenjot dalam posisi menungging oleh Abdur.

"Ahhh....uuuhhhh..jangan kenceng ya Abdur,, kayak gini aja"

Pinta Rani kepada Abdur.

Sekitar 5 menit mereka dalam posisi tersebut, tanpa keduanya sadari. Kini Desi dan juga Aldo yang telah selesai dalam percintaan ronde pertamanya. Sekarang mereka berdua tengah bersiap untuk keluar kamar dan melihat secara langsung apa yang dilakukan Rani bersama Abdur di dalam kamar tersebut. Semua hal tersebut telah direncanakan oleh Desi sebelumnya, itulah tujuan dari Desi mengambil kunci kamar yang ditempati oleh Rani bersama Abdur saat ini tadinya.


Desi ingin melihat bahkan mungkin memergoki kelakuan sahabatnya tersebut bersama laki-laki lain, desi ingin sedikit menggoda Rani yang selama ini menurut Desi selalu berpura-pura menutupi gairahnya. Padahal Desi mengetahui bahwasanya sahabatnya itu hampir sama saja seperti dirinya, sama-sama memiliki sifat sangean juga. Bahkan seperti yang kita ketahui sesungguhnya desi belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Rani, tentu beberapa saat lagi desi akan dapat melihat dan membuktikan hal tersebut secara langsung di hadapannya.


○○○●●●○○○


Dengan menggunakan pakaian seadanya kini Desi bersiap keluar bersama Aldo dari kamar yang mereka tempati, tujuan mereka adalah untuk melihat secara langsung apa yang dilakukan Rani bersama Abdur. Sebenarnya Aldo sempat menolak saat Desi meminta untuk melakukan hal tersebut, aldo beralasan masih ingin berdua saja bersama Desi di dalam kamar ini. Tetapi setelah mendengar maksud dari Desi mengajak Aldo melihat kondisi temannya bersama Rani itu, akhirnya Aldo menyetujui ajakan dari Desi tersebut. Saat itu Desi menjelaskan bahwasanya jika situasinya memungkinkan, desi ingin merasakan sensasi bercinta berbarengan dengan sahabatnya tersebut.

Mendengar hal yang sedikit tidak masuk akal tersebut aldo sempat dibuat bingung dengan pemikiran yang ada pada Desi, tetapi ketika ia mengingat sosok perempuan yang berada di dalam kamar tersebut bersama temannya. Yaitu Rani, aldo langsung menyetujuinya dan segera bersiap juga mengenakan pakaiannya seperti yang Desi lakukan. Aldo sempat menanyakan kepada Desi apakah nanti aldo boleh untuk ikut menikmati tubuh sahabat Desi tersebut, desi menjelaskan kepada Aldo bahwasanya semuanya tentu boleh saja. Tetapi Desi berpesan kepada Aldo bahwasanya Jangan pernah memaksa sahabatnya tersebut, saat itu Desi masih berpikiran bahwasanya mungkin saja Rani benar tidak melakukannya bersama Abdur saat ini. Dan jika hal tersebut benar maka Desi tidak mengizinkan aldo untuk berbuat macam-macam kepada Rani, karena walau bagaimanapun juga bagi Desi Rani adalah sahabat terbaiknya.



Selanjutnya Desi berpesan kepada Aldo, bahwasanya jangan sampai hubungan di antara mereka ini sampai terbawa hingga ke perasaan alias baper. Menurut Desi sah-sah saja jika Aldo ingin bercinta dengan Rani malam ini, dan juga sah-sah saja jika Desi menginginkan sosok Abdur untuk melanjutkan bercinta dengannya malam ini.


WARNING!!!

KARENA PASUKAN KITA LEMAH!! "MUNGKIN KURANG NENEN EYY"..WKWKK...PEACE!
GAK BISA NYENTUH PEGE YANG ANE MAU JUGA!! KITA HARUS MAKAN KENTANG DULU BIAR BERENERGI DAN BERGIZI.. HAHAHA😄😄😆

PADAHAL YANG SPAM DI TELE SAMPE RATUSAN.WKWKWK
TAPI YANG NYUDUL DI FORUM ITU-ITU AJA!!

BUT..THANKS YA PARA SUHU SEKALIAN.
JANGAN TERLALU SERIUS INI CUMAN KOMEDI😃


SUNDUL LAGI DI TELE ANE MALAM INI, ANE TUNGGU!!
JANGAN LUPA TULIS ID DI FORUMNYA PAS CHAT.
BAGI YANG BERUNTUNG AKAN ADA SPOILER BOCORAN SEASON II YANG LAGI DI GARAP.

"YAKINLAH BIKIN PANAS DINGIN"

ENTAH ANE MIMPI APA!! ADA PARA SUHU SEPUH YANG BERKUNJUNG KE MARKAS ANE😀. MANA GANJEN LAGI KE WF, PADAHAL WF NYA SENDIRI DI BAWA JUGA...WKWKWK [ADA MAKSUD APA NIH??]


JANGAN PIKIRAN JELEK DULU!!😄😄

AKHIRNYA DENGAN BERSATU PADU KAMI MERENCANG SEASON BERIKUTNYA!!


TAPI MASIH "MUNGKIN" YA BUAT SEASON II NYA BAKAL DI SHARE, BUAT SEASON I INI AJA MASIH LAMA TAMATNYA. HAHA

SPOILER TAMATNYA SEASON 1 INI SAMPAI RANI & RUDI, AKHIRNYA BISA OPEN MIND MASING-MASING. DAN RANI MULAI "LEPAS KUNCI" SESEKALI. BALIKNYA DI ENTOT RUDI MAKIN GANAS KARENA SI RANI PULANG SELALU BAWA OLEH2 #ASMR SAMA LAKI-LAKINYA.

BUAT YANG UDAH BACA SAMPE JAUH, JANGAN BERISIK😄

DEMIKIAN GAMBARANNYA.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd