Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE_TAMAT.

LANJUTAN CERITA PREMIUM ISTRIKU DAN "ASSET"NYA_REMAKE.

Selanjutnya Desi berpesan kepada Aldo, bahwasanya jangan sampai hubungan di antara mereka ini sampai terbawa hingga ke perasaan alias baper. Menurut Desi sah-sah saja jika Aldo ingin bercinta dengan Rani malam ini, dan juga sah-sah saja jika Desi menginginkan sosok Abdur untuk melanjutkan bercinta dengannya malam ini.


Desi: Kita bebas aja ya?? Pokoknya dibuat happy lah, jangan pakai perasaan pokoknya. Kami ini udah sama-sama bersuami Aldo dan kamu juga udah tahu itu kan, this just for fun Aldo.

Aldo: Oke Beb, aman aja kok. Pokoknya kamu tenang aja kami pasti profesional kok.


Desi: Oke Baguslah kalau begitu, ayo deh kita ke sebelah.


Setelah mengucapkan hal tersebut ini tampak Desi keluar kamar tersebut bersama Aldo, karena kamar mereka memang bersebelahan maka tak sulit bagi keduanya untuk tiba dengan cepat di tujuan mereka. Saat mereka di depan kamar desi langsung menempelkan kunci pada pintu kamar tersebut, itu kamar tersebut pun terbuka sesaat setelah kunci tersebut ditempelkan. Sebenarnya cukup keras suara yang ditimbulkan oleh pintu yang terbuka tersebut, tapi sepertinya baik Rani maupun Abdur sama-sama tidak menyadari hal tersebut. Sementara itu desi dan juga aldo yang kini telah berada di depan pintu, samar-samar mendengar suara desahan yang cukup kencang dari mulut Rani. Saat itu Desi seperti sangat terkejut apa yang ia dengar, desi sempat mengira mungkin saja Rani Tengah diperkosa oleh abdur.


Menyadari hal tersebut desi langsung menutup pintu kamar dan menarik tubuh Aldo untuk mepet ke arah tembok.


Desi: Beb kalau teman kamu negkakuin itu tanpa persetujuan sahabat aku,pokoknya kamu harus bantuin ya?? Jangan sampai sahabat kamu itu berbuat semaunya. Tolong bantu hentikan, oke ya??


Aldo: Aku tahu gimana abdur kok beb, kayaknya nggak mungkin deh kalau Abdur berbuat begitu tanpa persetujuan temennya Kamu.

Desi: Kamu yakin??


Aldo: Selama ini sih yang aku tau begitu, tapi nggak tau juga sih. Mungkin karena teman kamu itu kelihatan gemoy dan menarik kali Beb, makanya Mungkin aja sih kalau Aldo ngelakuin hal itu.

Desi: Ya udah, kita dengerin dulu deh.

”Aduh,, Abdurr...rrr...oooohhh.... Jangan kenceng ih. Tadi kan jadinya pelan-pelan"

Mereka mendengar Rani mengucapkan hal tersebut kepada Abdur.


Aldo: Tuh kan beb apa aku bilang, mereka udah sepakat kan??


Desi: Hihihi,,, ternyata iya. Dari Desahanya juga nggak kayak lagi diperkosa kan Beb??


Aldo: Kayaknya nggak deh,, coba kamu dengerin lebih jelas beb.

"Uuuuhhh...mmmmppttt...durrr,,,jangan didiemin gitu Abdur, mbak udah deket kok..aaahhhh....aaahhhh...Abdurrrr"

Terdengar rani mengucapkan hal tersebut kepada Abdurr.

Desi: Buka baju kamu dong. Udah bisa lagi kan kamu??

Aldo: Bisa dong Beb.

Jawab Aldo tampak sangat yakin.

Kemudian Aldo membuka pakaian yang digunakan seperti apa yang dipinta oleh Desi, begitupun juga dengan Desi kini dirinya telah bertelanjang bulat sama seperti halnya yang Aldo lakukan. Setelah itu Desi langsung berjongkok dan mengulum penis Aldo, tampak kini penis Aldo yang cukup besar Tengah berada di dalam mulut Desi. Penis Aldo memang tidak sebesar penis yang dimiliki oleh Abdur, hampir sama dengan penis suami Desi. Walaupun sedikit lebih besar tetapi akan sangat jauh juga jika dibandingkan dengan Pak Dedi. Namun yang Desi suka dari Aldo adalah cara Aldo merangsang tubuh wanita, menurut Desi aldo sangat pandai dalam hal merangsang tubuh wanita. Terutama dalam hal menjilati payudara dan juga vagina, hal tersebutlah yang sudah dari tadi membuat Desi terus merasa kenikmatan bersama Aldo di kamar mereka sebelumnya.

Aldo: Bangun dulu Beb.

Ucap Aldo meminta Desi untuk bangkit.

Aldo: Kamu yakin beneran mau ngelakuin ini??

Desi: Iya boleh deh kayaknya, tapi nanti jangan langsung ya. Kamu sama aku aja dulu beb, jangan langsung kamu tuker sama dia.

Aldo: Oh gitu,, ya udah deh aku ikut aja Beb.

Desi: Atau nanti gini aja ya,, eh bentar, bentar . Aku intip dulu ya!!

Ucap Desi sambil beranjak meninggalkan Aldo dari sana.

Saat itu Desi mengintip sedikit apa yang dilakukan rani bersama Abdur saat ini, dari sana Desi melihat ternyata tengah diganjal oleh Abdur dalam posisi Doggy Style. Setelah melihat hal tersebut isi tampak menutup mulutnya karena sedikit terkejut melihat posisi Rani yang sepertinya sangat expert dengan posisi tersebut, desi melihat tampak badan Rani begitu terlihat lentik dalam posisi tersebut. Dan keterkejutan Desi juga disebabkan kenyataan saat ini Ia temukan, ternyata sahabatnya tersebut melakukan hal yang sama seperti dirinya malam ini. Tak begitu lama berada di sana desi segera kembali mendekati Aldo, setibanya bersama Aldo kembali desi langsung bersama Aldo.

Desi: Mereka lagi doggy Beb,, kayaknya enak banget deh.


Aldo: Kamu pengen lagi Beb?? Ya udah langsung aja ke sana ambil posisi doggy juga di sebelahnya.



Desi: Ettt Jangan gitu dong,, gini aja deh beb. Aku mau kamu kerjain sahabat aku ya?? Tapi Ingat pesan aku kamu jangan pernah maksa dia. Oke??



Aldo: Maksud kamu ngerjain Gimana Beb??



Saat itu Desi menjelaskan kepada Aldo bahwasanya dirinya meminta Aldo untuk berpura-pura datang sendirian ke dalam kamar tersebut, kemudian Desi mengatakan dirinya akan menunggu di kamar mandi hingga nanti waktunya tiba desi akan bergabung bersama mereka. Desi menjelaskan kepada Aldo bahwasanya ia ingin sedikit menggoda sahabatnya tersebut, apakah sahabatnya tersebut kiranya akan tergoda atau tidak jika digoda oleh dua laki-laki muda sekaligus. Dan juga Desi meminta Aldo agar berperan semaksimal dan senatural mungkin, jangan sampai menimbulkan kecurigaan pada diri rani.


Setelah mendapat instruksi dari desi tersebut, Aldo kini langsung berjalan mendekat kepada Abdur dan juga Rani yang kini tampak belum juga menyadari kehadiran dirinya bersama dengan disana. Saat sudah melihat secara langsung apa yang kini dilakukan temannya Abdur bersama sosok Rani yang Sejujurnya sejak awal Aldo juga tertarik dengan sosok itu, kini Aldo semakin dibuat kegirangan karenanya. Bagaimana tidak, saat ini aldo melihat sosok wanita yang bernama mbak Rani itu tengah menungging pasrah di genjot oleh Abdur. Belum lagi suara desahan dan juga suara peraduan kelamin antara keduanya, semua itu membuat Aldo seakan begitu terpukau karenanya. Utamanya dirinya saat ini begitu menikmati rengekan manja yang keluar dari mulut Rani, langsung saja dengan cepat Aldo langsung mengambil posisi berbaring di dekat Rani yang tengah menungging.


" Ehh broo,, kok kamu??? "

Tampak Abdur yang terkejut dengan kehadiran Aldo disana., dan kini Abdur menghentikan genjotannya pada Rani.

Rani; Siapa?? Ehh!!! Kok...kamu??

Tampak rani begitu terkejut melihat hadirnya sosok Aldo di dalam kamar tersebut.


Aldo: Udah kalian lanjutin aja,, mbak desi udah nyerah.. haha..makanya aku kemari. Kali aja bisa nambah sama mbak..hehe


Rani: duhhh...Abdur lepas dulu deh.


Abdur : iyaa mbak!!

Ucap Abdur sambil kini ia mengikuti apa yang diminta oleh Rani.


Tampak saat itu Abdur juga merasa terganggu dengan hadirnya Aldo disana, semua itu tampak dari mimik wajah Aldo yang begitu nampak karenanya. Hal yang sama juga dirasakan oleh Rani, setelah Aldo melepaskan penis yang tadi menancap pada vaginanya. Kini Rani mengambil posisi berbaring telentang dan segera menutupi tubuhnya dengan selimut yang ada disana, setelah itu tampak Abdur langsung menunjukkan rasa tidak nyaman dalam dirinya dengan hadirnya Abdur disana.

Abdur: kok jadi gini sih bro?? Maksudnya apa?? Ini kan privasi custumer aku lah, kok kamu seenaknya??

Ucap Abdur dengan nada tinggi ia lontarkan kepada Aldo.


Aldo: Eiittss santai dong bro, aku gak maksud gitu kok.

Abdur: Gak maksud gitu gimana?? Ini apa maksudnya??

Aldo: Iya aku..gimana ya?? Sorry deh bro.


Rani: udah-udah kalian jangan malah bertengkar deh, makin runyem nantinya. Udah Abdur kamu jangan ngomongnya ngegas gitu dong, bisa kok di tanya baik-baik.


Ucap rani menenangkan keduanya.


Seujurnya Rani merasa tersanjung juga dengan usaha yang dilakukan Abdur untuk membela dirinya, ia merasa Abdur masih memikirkan privasi dan perasaannya dengan hadirnya Aldo yang secara tiba-tiba disini. Walapun sebenarnya ia juga merasa sangat tidak nyaman, tetapi tatap saja ia merasa untuk harus bisa tetap tenang menghadapi situasi sekarang ini.


Rani: Udah yaa,, sekarang Abdur kamu pakai lagi deh baju kamu, dan setelah ini tolong kalian keluar aja dari kamar ini. Buat kamu juga Aldo, kenapa kamu masuk ke kamar ini secara tiba-tiba?? Dan kenapa kamu udah gak pakai baju aja gini sih???

Abdur: ahhh,, bangke lu broo,, malah jadi kacau gini kan.

Ucap Abdur tampak sangat jengkel dengan kelakuan yang di perbuat oleh Aldo, semua itu tentu saja karena Abdur masih belum merasa maksimal menikmati tubuh Rani malam ini.

Tetapi saat suasana tersebut akan semakin berubah menjadi tidak nyaman, tiba-tiba kini sosok desi yang sudah tidak mengenakan apapun pada tubuhnya muncul diantara mereka.


"Hay..hayy...kok pada marah-marah sihh??? Hahaha"


Ucap desi mengagetkan Rani dan juga Abdur, namun tidak dengan Aldo dirinya tampak begitu santai dengan kehadiran desi tersebut. Tentu saja karena ini memang sudah menjadi bagian dari apa yang mereka rencanakan.

Aldo: hampir aku kena keroyok beb,, hahah,,, abisnya lagi pada enak-enak kok kamu suruh aku gangguin sihh,,!!


Desi: hihii...sorry ya besti aku,,, buat Abdur juga, niatannya gak sampe bikin kayak gitu kok. Aku cuman mau bercanda sama sahabat aku ini aja.


Ucap desi seraya berjalan mendekat kearah rani, kemudian ia mengambil posisi duduk dengan tubuh telanjangnya di sebelah Rani.


Rani: apasih dess?? Kok gak jelas gini kamu??

Desi: sorry besti,, tadinya kami cuman mau godain kalian buat bercinta disini sambil diliatin kamu sama Abdur..haha..karena aku pikir kamu gak bakal mau sampai kayak begini..hihii.***k tau nya..uuuhhh..ngeri ahh denger desahannya..hahaha


Ucap desi tampak sangat kegirangan, sambil ia menggoda sahabatnya terebut yang kini akhirnya menjadi ketahuan olehnya telah merasakan batang lain pada dirinya.


Rani; ihhh apa sihh,, udah dehh...huuuuhh..ini kan gara-gara ide kamu juga.


Ucap Rani tampak sedikit kesal dan malu mendengar ucapan dari Desi tersebut.

Abdur: iyaa mbakk,, jangan mikir yang aneh-aneh tentang mbak rani. Ini semua salah saya,, saya yang memaksa mbak rani melakukannya.

Desi : duhhh..sweettt bangett sihh, udah main bela-belain aja nih..hihii..

Rani: ihhh..udah ahhh jangan gini,, gak enak tau jadinya.


Desi: Gak enak kenapa sih besti?? Yaudah bikin enak lagi lahh,, ini juga apasihh?? Lepas dong!! Kayak aku gini lohh.

Ucap desi sambil menarik selimut yang menutupi tubuh rani.


Rani: ihhh apa sihh,, enggak ahh.. jangan aneh-aneh!! Gak mau aku!

Desi: Oke dehh,, biar aku aja ya bestie.

Balas desi dengan gaya genitnya.


"Abdur... Come on beibhh..kamu kayaknya kesel banget gitu ya?? Sini deh sama mbak!! "

Ucap desi kepada Abdur yang kini tampak masih dalam posisi duduk telanjang juga diatas kasur terebut.


Setelah mengucapkan hal terebut desi langsung melakukan serangannya kepada Abdur.

Desi: Beb,, kamu sama mbak rani dulu ya!!

Ucap desi kepada Aldo, yang saat itu Aldo duduk tidak begitu jauh dengan posisi rani.


Setelah mengatakan hal tersebut kepada Aldo, kini desi mulai mendekat kearah Abdur.

"Uhhhh...pantes aja sihh,, besti aku sampe bisa tergoda..hihiii...yummy banget kayaknya"

Ucap desi saat melihat dengan jarak yang semakin dekat dengan penis Aldo, saat itu desi sontak melirik kearah Rani dan tampak lirikan itu seperti lirikan godaan kepada Rani.


Abdur: Ehh kok gini sih mbakk?? Mbak Rani gimana jadinya,,,kan...mmmmhhh"

Ucapan Abdur tersebut langsung terputus setelahnya, karena ia mendapatkan ciuman yang di daratkan desi pada bibirnya.


Tampak saat itu desi langsung mencium Abdur dengan tiba-tiba, selanjutnya tangan desi tampak kini sambil mengelus dan menggenggam penis Abdur. Abdur yang sejujurnya masih menginginkan melanjutkan semuanya bersama Rani kini tampak mulai di buat bimbang dengan pikirannya sendiri, karena walau bagaimanapun juga sosok desi tidaklah kalah menarik dengan sosok rani. Kebimbangan itu semakin kuat ia rasakan setelah kini ia menilai bahwa sosok desi ini terasa lebih agresif dari sosok Rani, Abdur yang masih di dalam puncak gairahnya kini mulai merasa bergairah dengan sosok yang kini mulai mencumbunya. Hal tersebut tampak dari abdur yang kini mulai membalas ciuman desi dan juga tangan Abdur yang mulai merayap menuju ke payudara desi yang menempel dengan bahunya. Tak berapa lama hal tersebut berlangsung kini tampak abdur mulai semakin gemas dengan sosok desi, abdur langsung menarik tubuh wanita itu kedalam pelukannya dan kini ia mendorong tubuh wanita itu hingga pasrah di bawa dekapannya.

Abdur langsung menyerang payudara desi yang kini tampak terpampang di hadapannya, kemudian karena merasa ingin segera mendapatkan kenikmatan dari tubuh Desi yang amat genit tersebut. Kini Abdur memegang dan mengarahkan penisnya yang sangat tegang tersebut untuk dimasukkan kedalam vagina desi.

"Uuhhhh...pelan dong Beb.. issstttt"


Desah desi saat merasakan vaginanya akan di penetrasi oleh Abdur.

"Awww...uuuuuuuuhhhhh...dalem bangett..bestiii...ampunnn"


Desi berteriak sangat kencang ke arah Rani, kini ia merasakan vaginanya telah berhasil dimasukin oleh Abdur.


Rani yang melihat dalam kondisi menunjang dagunya dengan tangan sambil sedari tadi mengamati kelakuan dua orang tersebut, kini tampak sedikit jengkel dengan apa yang dilakukan desi bersama Abdur. Maka saat desi berteriak kepadanya, ia hanya sedikit tersenyum menanggapinya. Di dalam diri Rani sebenarnya ia merasa sedikit malu karena kini perbuatannya bersama Abdur telah di ketahui oleh desi, selain itu ia juga merasa kesal dengan Desi karena telah mengambil abdur darinya.


"Ihhhh dasar ganjen...nihhh..rasainn"

Ucap rani sambil beranjak dari posisinya dan mendekat kearah desi dan juga Abdur, saat itu tanpa duga Rani memencet kuat puting payudara desi.

"Awwww...hahahaha....dasarr gilaa.."

Balas desi karena ulah rani tersebut.

" ayokk kerjain bareng mbak,,, hisepin nenen mbak nya bareng yuk "

Ajak abdur kepada desi.

"Cupp...mmmpphhh"

Abdur langsung melakukan apa yang ia Ajak kepada Rani.


"Aghhh..hahaha...awas aja,, jangan berani-beraninya ya besti..ahhhh..Abdur jangan dong"


Desi tampak sedikit berontak karena kini abdur memegangi erat kedua tangannya.


"Ayokk mbak"


Ajak Abdur kembali.


Rani yang saat itu merasa sangat geli jika harus melakukan hal tersebut, malah kini ia merasa gemes untuk melakukannya kepada desi. Semua karena ulah desi yang awalnya tampak begitu genit dan centil sekali, tetapi malah kini tampak kewalahan menerima genjotan dan juga hisapan Abdur pada payudaranya. Melihat hal tersebut Rani menjadi tertantang untuk melakukan apa yang di ajakkan Abdur kepadanya, dengan sedikit ragu-ragu rani mulai mendekat ke arah keduanya. Sehingga kini tubuhnya kembali terekspos telanjang keluar dari selimutnya, hal tersebut tentu saja membuat Aldo kegirangan karenanya. Karena kini dirinya bisa melihat tubuh telanjang Rani kembali, setelah tadi sempat terhenti karena Rani menutupi nya dengan menggunakan selimut.


"Awas aja bestii...pokoknya...ahhhh....hahahha...gilaaa...aduhhh "


Ucapan desi terputus karena kini Rani yang tampak benar-benar telah mendaratkan bibir pada payudaranya.

Saat itu tampak rani dan juga Abdur secara bersamaan menghisapi payudara milik desi, akibatnya hal tersebut membuat desi menjadi blingsatan dan mendesah tidak karuan. Tetapi dirinya kini tidak dapat berbuat banyak, saat itu dengan begitu kuat Abdur terus memegangi kedua tangan Desi. Hal tersebut membuat Desi memiliki akses yang sangat terbatas untuk bereaksi atas perlakuan terhadap dirinya, belum lagi kini ia merasakan hisapan yang secara bersamaan dilakukan pada payudaranya tersebut membuat dirinya merasakan sensasi yang amat sangat berbeda yang selama ini belum pernah ia rasakan.


Sementara itu Aldo yang dari tadi hanya mengamati saja kelakuan mereka, kini tampak mulai tidak tahan untuk ikut bergabung dalam aksi mesum yang terjadi di hadapannya. Saat itu Aldo melihat rani yang dalam posisi setengah menungging karena tengah menghusapi payudara desi, dirinya merasa sangat bergairah melihat posisi Rani tersebut. Belum lagi kini ia melihat susu Rani yang tampak menggantung dan juga bokong rani yang tampak melentik kebelakang karena posisinya tersebut. Dengan cepat kini Aldo ingin segera mengambil posisi di belakang Rani, ditambah lagi kini desi yang tampak mulai memberikan kode kepada Aldo agar segara melakukannya. Saat itu kaki desi yang sedikit bebas akhirnya sedikit menedang Aldo agar segera melakukan sesuatu terhadap rani, desi ingin rani juga merasakan kenikmatan yang tadinya mungkin belum tuntas dirasakan oleh Rani. Desi ingin sahabatnya itu juga mencapai kenikmatan yang sama seperti dirinya, Aldo yang memahami kode tersebut kini dengan cepat telah berada di belakang diri rani. Kini aldo memegang batang penisnya dan berisap untuk ia masukkan kedalam vagina Rani yang sedikit terlihat mengintip dari posisinya sekarang ini.

Setelah kini dirinya berada pada posisi yang dirasa sudah pas, Aldo yang telah merasa sangat bergairah untuk bisa menggenjot rani kini mulai menyentuh sedikit tubuh rani. Aldo memegang punggung rani seakan memberikan kode kepada rani untuk sedikit menaikkan pinggulnya, tetapi ternyata sentuhan itu malah membuat Rani terkejut dan segera melepaskan hisapannya pada payudara desi. Sontak ia langsung menoleh ke belakang dan melihat apa yang terjadi disana. Dengan keterkejutannya rani tampak kaget dengan melihat posisi aldo yang kini telah berdiri di belakangnya dan tengah memegangi penisnya, posisi tersebut seolah aldo telah siap untuk melakukan penetrasi kepada rani. Menyadari hal tersebut rani berupaya sedikit menghindar dari sana agar Aldo tidak melakukan hal tersebut kepada dirinya, tetapi aldo yang sudah dikuasai gairahnya kini merasa enggan untuk melepaskan rani begitu saja.


Dengan gerakan cepat kini aldo segara meraih tubuh rani, ia peluk tubuh wanita itu dan kini ia bawa ke posisi hingga berada di dalam dekapan nya. Setalah berhasil tampak kini aldo langsung menyerang pada bagian tubuh rani yang sedari tadi ia amati sangat menggairahkan, yaitu payudara rani. Dengan tidak ingin berlama-lama aldo langsung mendaratkan bibirnya pada bagian tersebut.

"Aduhhh...ssshhhhhh...aldoo,,jangann...kamu sama desi aja nanti"

Cegah rani saat aldo mulai mencumbui dirinya.


"Mereka lagi asik kayaknya mbak"


Ucap aldo sambil menunjuk ke arah desi dan juga abdur.


Rani: Kamu mau ngapain??"

Aldo: Mau kayak mereka lah mbak!! Boleh ya??


Rani: ihhh kok jadi gini sihh??


Aldo: nanggung kali Mbak,, boleh ya??
Gak tahan aku mbak!!


Rani tampak sedikit ragu saat aldo mengatakan hal tersebut kepada dirinya, ia sempat terdiam masih tidak menyangka bahwa hal separah ini akan terjadi diantara mereka.


Selagi rani dalam posisi terdiam tersebut, Aldo yang sedari tadi sudah sangat bergairah kini berupaya untuk segera memasukkan penisnya kedalam vagina rani. Aldo bangkit dari dekapannya atas tubuh rani, dan kini ia mengambil posisi setengah jongkok di depan rani. Rani tampaknya belum menyadari hal tersebut, dirinya masih di landa keraguan saat ini.


"Ahhhh....aldo...jangannn..."

Cegah rani, saat merasakan aldo menekan penisnya untuk masuk kedalam vaginanya.

Aldo: Kenapa mbak???

Rani: Kamu pake kondom dulu lah!!

Aldo: Tenang Mbak, aku bersih kok,,

Rani: Enggak ahh,, pokoknya jangan.


"Ahhhh...ihhhh..kamu tuhh gak bisa dibilangin sihh...ahhhh..."


Kini rani merasakan aldo telah benar-benar memasukan penis tersebut kedalam vaginanya.


"Hmmmm...basah banget mbakk"


"Cloopppp...cloppppp...cloooppp"


Aldo mulai menggenjot rani langsung.


Kini di dalam kamar tersebut tampak pemandangan dua pasang laki-laki dan perempuan yang tampak berlomba saling memadu kasih masing-masing dengan pasangannya. Rani di genjot oleh aldo dan juga kini desi di genjot oleh Abdur, Pemandangan tersebut menbuat rani merasa sedikit risiko sebenarnya. Tetapi kini dia merasa tidak bisa berbuat terlalu banyak untuk menghentikan semua ini, akhirnya ia mulai pasrah dan menikmati semua yang akan berlangsung diantara mereka.


Saat itu rani merasa sebenarnya masih ingin melanjutkan semuanya bersama dengan Abdur, tetapi karena kini nyatanya ia tengah bersama aldo. Maka rani hanya pasrah saja dan mulai berusaha menikmati apa yang dilakukan aldo terhadap dirinya, lagi pula kini rani merasa genjotan aldo juga hampir sama nikmatnya dengan Abdur. Walaupun sepertinya penis aldo tidak sebesar dari milik Abdur, tetapi penis itu cukup memberikan kenikmatan pada dirinya.


"Lebih becek dibandingkan mbak desi"

Bisik aldo pelan pada telinga rani.


Mendengar hal tersebut rani tampak tersipu dan sedikit memukul pelan bahu Aldo.

Rani: Ihhh...ssshhh..kamu tuhh aldo,, ahhhh..ada-ada aja dehh.

Aldo: lebih tebel mbak,, dan peret juga.hehe


Rani: ihhh kamu tuhh,, gak tau apa kalau itu ada bekas spermanya Abdur di dalam?? Hihiii


Aldo: haaaah?? Masa sih Mbak??


Rani: hmmmmm...

"Jadi makin bergairah aja"


"Plloookkkk...plooookkkk...plllooppkkkkk"


Aldo kembali menggenjot rani dengan sangat brutal dan akibatnya kini rani merasakan vaginanya seperti ingin sampai pada puncaknya.

"Uhhhh...aldooo...ssshhhhh..mbakk..kayaknya mau dehh"


Aldo: kok cepet sihh mbak???

Rani: ihhhh..***k..tau lahh...ahhhh....duhhh..kencengin dong!!!


Aldo: hhhmmmm..oke mbakk...


Kini aldo melebarkan kedua paha rani dan ia menggenjot vagina rani sambil ia genjot dengan sedikit pelan.

Rani: kok gitu sih?? Kenceng!!

Aldo: udahh,, mbak ikutin ya,, dijamin suka!!

"Cluupp..."

"Cluupp..."


"Cluuppp..."

Aldo membuat gerakan memasukan dan mengeluarkan penisnya secara sempurna kedalam vagina rani.

Dia membuat penisnya sampai benar-benar keluar dari vagina rani, lalu ia masukan dan ia keluarkan lagi. Begitu seterusnya sampai rani kini kembali merasakan sebuah sensasi rasa yang baru lagi ia dapatkan dari sosok aldo, ia merasakan vaginanya terasa seperti mengembang dan menutup karena ulah dari aldo tersebut. Hal tersebut juga di sadari oleh aldo, dia melihat kini vagina rani tampak makin mengkilat dan sedikit menganga karena ia bentangkan kedua paha tersebut dengan sangat lebar. Sekitar beberapa menit setelahnya kini aldo menancapkan penisnya secara utuh kedalam vagina rani, dan kini ia membisikan sesuatu kepada rani.


Aldo: Pernah squirt mbak??"

Rani; ihh enggak..!!

Aldo; mau??

Rani: lanjutin kalau bisa!!

Tantang rani kemudian.

Mendengar hal tersebut kini aldo mulai menggenjot rani dengan ritme yang sangat cepat, sampai-sampai kini suara becek vagina rani makin jelas terdengar. Lalu setelah aldo merasakan vagina tersebut muelai berdenyut dan juga deshan rani semakin tidak terkontrol. Di tambah lagi kini badan rani yang menggeliat tidak karuan, dengan cepat aldo segera melepaskan penisnya dari vagina rani. Lalu setelah itu ia bentangkan kembali dengan lebar kedua paha rani, Aldo mendekatkan bibirnya ke belahan vagina rani. Ia lumat habis dengan sangat ganas vagina rani tersebut, seakan aldo menelan daging vagina rani yang tebal tersebut.

"Auuhhhhhh....awwwwww....allll..ddd...dooo...ka....kamu...ngapain?? Ahhhh"


Keluh Rani karena merasa sangat terkejut dengan perlakuan aldo terebut.


Rani kemudian dibuat semakin tambah terkejut saat aldo membuat manuver berikutnya, aldo melepaskan mulutnya dari vagina rani dan kini ia gantikan dengan jari nya. Tetapi ternyata bibir aldo kini punya sasaran lain, kini tampak bibirnya berpindah ke sunhole rani.

"Aldooooo...uhhhhh...kamuuu iniii....ahhhhhh"


"Clooookkkkk...cllokkkk...cllookkk"


Vagina rani terus di kocok oleh aldo pada bagian itilnya, dan sedikit ia masukkan jarinya kedalam sana. Yang membuat rani semakin merasa kegelian yang tidak karuan adalah mulut aldo yang kini terus menjilati anusnya.

"Ahhhh...apalagiiii ohhh...kaliannn...amppuun dongg "


Ucap rani saat merasakan payudara nya tiba-tiba dikenyot oleh Abdur.


" awww...hahahaha....gilaaa...bisa matii nihhh aku....ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh....desiiiiiiiiiiiiiiii.....iiihhhh"

Tak lama berselang merasakan payudara satulagi miliknya juga dikenyot oleh desi.


Hal tersebut membuat rani menjadi semakin tidak karuan dan rasa seperti ingin kencing kini terasa mulai mengalir pada vaginanya.


"Ahhhhhhhh......udahhhhhh...donghhh....shhhheeeeerrrrrrr.....serrrrrrrr....serrrrrrr.."

Vagina rani memuncratkan air yang begitu kencang dari vaginanya, dan sampai mengenai abdur juga desi yang kini menhisapi payudaranya. Utamanya lagi aldo tentunya, tampak wajah aldo sedikit basah dengan semburan vagina rani tersbut.


"Haaaaaaaaahhhhhhhh...aduhhhhh...udahh dulu dong pleaseee"

Ucap rani, sesaat setelah semuanya menghentikan perlakuan mereka terhadap dirinya.


"Wowwwww...gilaaa bisa gitu,,, keren banget bestii...hahahahha"

Ucap desi menggoda rani.


Kemudian tampak desi meminta abdur dan juga aldo untuk menjauh terlebih dahulu dari tubuh rani dan membiarkannya beristirahat sejenak, hal tersebut dilakukan oleh desi karena kini ia melihat rani yang tampak sangat lemas dan hampir kesusahan mengatur nafasnya.


"Istrhat dulu ya besti aku,,, kamu keren kok...hihihi...beb ambilkan minum itu dong"

Ucap desi kepada Rani, kemudian selanjutnya ia meminta aldo untuk mengambilkan air minum untuk desi.


Setelah memberikan minum kepada rani dan melihat rani tampak lebih tenang, kini tampak Desi mulai menatap ke arah aldo dan juga Abdur. Kemudian tampak Desi kini membisikkan sesuatu kepada Rani.


" giliran aku yang mau dibikin muncrat kayak kamu bestie... Hihihi“


Ucap Desi kepada Rani yang kini tampak masih berbaring terlentang sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan.


Setelah mengatakan hal tersebut kini Desi mulai bangkit dari posisinya dan berjalan mendekat ke arah abdur dan juga Aldo yang kini tampak duduk pada sebuah sofa di dalam kamar tersebut. Dan seolah telah menantikan kehadiran sosok Desi tersebut kini tampak aldo bersama Abdur telah siap menyambut kedatangan Desi kepada mereka, kehadiran Desi di sana langsung disambut hangat pelukan oleh Aldo dan selanjutnya ia bawa tubuh telanjang Desi tersebut untuk duduk di tengah-tengah antara dirinya dan juga Abdur.


Tampak kini tubuh telanjang Desi tengah diapit oleh kedua pemuda berbadan atletis tersebut, dan tentu saja desi akan melayani dua batang penis yang kini tampak menegang tersebut. Setelah itu desi langsung dicumbu oleh keduanya, desi yang kini tengah berciuman bersama Abdur tampak payudaranya kini juga sambil dijilati oleh Aldo




Bersambung...

Akhirnya 252
😗
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd