Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Istriku dan Mr. H

Ini bukan cerita di film biru, yang setiap saat adegannya adalah adegan ranjang. Walau istriku kuberi kebebasan untuk menemui Mr. H, tapi kami mempunyai kehidupan seperti layaknya rumah tangga yang lain.
Istriku sibuk mengurus rumah dan anak-anak. Nganter sekolah atau les. pertemuan orang tua murid. arisan. rapat RT dan sebagainya.
Akupun sibuk dengan pekerjaan, walaupun kerja dari rumah karena pandemi dan memang bisa aku kerjaan remotely.
Sesekali aku liat istriku chating atau bertelpon ria dengan Mr. H. Kalau tidak salah mereka juga pernah video call dari kamar kami, waktu aku disebelah istriku.
Tentu saja bukan video call biasa, istriku sempat membuka baju atas dan memperlihatkan buahdadanya.
Setelah video call itu kami bercinta lagi, dan seperti janjiku, aku tidak mengijinkan istriku untuk orgasme.
Setiap dia mau orgasme, aku cabut sedikit kejantananku.
Tentu dia frustasi.
"Ayah maksudnya apa sih, aku tadi kan sudah mau keluar", protes istriku setelah aku menumpahkan spermaku ke memeknya.
"sampai mama datang bulan mama ga boleh orgasme ama ayah...titik", kataku sambil nyengir.
"yee....mama khan udah minta maaf, waktu itu ga bilang kalau ketemuan..."
"Ayah khan udah maafin, tapi hukuman ya tetap hukuman..."
"Kalo mama ketemuan ama dia besok boleh ga?"
"boleh aja...pake ML khan?"
"Iya lah...masak ga...hehehe", eh dia malah ketawa cekikikan.

"Ga jadi deh...", katanya kemudian
"Mang napa...?"
"Ntar kalo keterusan gimana? dia kayaknya ga tau kalo mama bersuami..*** pernah nanya dianya..."
"ya mama bilang aja terus terang ke dia kalau udah punya suami..."
"punya suami kok ML ama dia"
"Ya mama karang cerita apa kek..."...
"Ya udah deh....lihat aja besok...."

Besoknya, waktu akan mengantar anak untuk latihan basket, istriku berdandan dan tak seperti biasanya dia memakai jilbab.
"Aku sekalian ketemuan ya...", terangnya sebelum aku bertanya.
"Kok pakai jilbab?",
"Dia minta aku pakai jilbab..."
"Ohhh...biasanya cuma kalo ke sekolahan anak2 atau kondangan..."
"Mau diajak kondangan kali"
"Hahaha...kondangan dikamar ya...."
Aku memeluk istriku yang sedang berdandan dari belakang. melingkarkan tanganku di pinggangnya dan mencium lehernya. harum parfum.
"I love you...", aku berbisik di telinganya...
Aku memeluknya agak lama, merasakan hangat dan wangi tubuhnya.
"Udah donk, mau nganter basket dulu khan..."
"ntar yang jemput siapa?"
"Ya mama juga, paling ketemu sebentar..."
Aku memeluknya lebih erat...
"Jadi boleh ga nih ketemuan?"
"Boleh...yang penting mama memang menginginkannya.."
"Iya mama pingin ketemua dia..."
"Pingin ML ama dia...?"
"Iya..boleh kan?"
"Boleh...."
Kejantananku menegang....
"Boleh aku masukin sebentar..."
"Ihh apaan sih...khan udah mau berangkat..."
"Bentar aja..*** sampain ayah keluarin kok...biar mama makin horni aja kalo ketemu dia nanti..."
Kau balik badannya dan mendudukkannya di meja rias...
Aku pelorotin celana pendekku. kejantanannku sudah menegang
Kusibak roknya dan kusisihnya celana dalam yang menutupi memeknya.
Kurasakan memeknya sedikit basah
"Udah basah ya..."
"Iya aku sering basah sih akhir2 ini...bayangin ama Mr. H..."
"Aku masukin ya...."
"Jangan dikeluarin ya...ntar aku bersih2 lagi deh..."
Aku dorong kepala kejantanannku.
Hangat dan basah.
"uhhh..lenguh istriku..."
Aku diamkan kejantanannku.
Kami berpandangan, istriku mencium bibirku.
"Ayah ga papa khan? "
"Ayah horni..."
"bukan itu...artinya mama juga akan mencium dia seperti tadi..."
"hmmm..."
"Mama akan kelonan ama dia, tertawa bersama, mandi bareng..."
Aku menatap matanya.
"Asalkan mama bahagia..."
"Ah gombal..."
Tiba tiba anakku mengetok pintu...
"Udah ahhh..."
Aku lepas kejantananku dari memeknya...masih tegang...
==
POV istri
Setelah droping anak di tempat latihan basketnya, aku langsung menuju apartment Mas H.
Walaupun dia lebih muda, aku disuruh memanggilnya Mas. hihihi
Kami janjian dikedai kopi dibawah apartmentnya.
"Aku pesanin ya...seperti biasa khan", tawarnya setelah aku duduk/
"Kamu cantik kalo pake jilbab"
"Emang ga cantik kalo ga pake?"
"eh maksudku makin cantik...."
"bilang aja aku jelek...dan udah tua..."
"Mas ga boong kok...kamu tuh cantikkkkkkk dan sexy..."
Dia mengambil minuman ketika namanya dipanggil.
"Aku boleh tanya ga..?", Setelah dia duduk dan menyodornya minuman pesananku.
"Kamu sudah bersuami ya...",
"Iya...", jawabku sambil menyeruput minumanku.
"Kamu menyesal ya kenal aku", tanyaku balik sambil menatapnya...
"Ga sih...cuma takut merusak rumah tanggamu..."
"Suamiku tau kok kita ketemuan...."
"Ohhh...", dia melongo, mungkin tidak menduga kenyataan yang barusan aku sampaikan.
"Kenapa? heran ya?"
"Iya..bagaimana mungkin? aku takut berada diposisi yang salah"
"Mas ga salah kok, aku yang salah...kalau memang ga mau, kita ga perlu ketemu lagi..."
"Bukan begitu, aku mungkin terlalu berharap akan hubungan kita....tapi kenyataannya aku ga punya harapan...."
"Harapan seperti apa?"
"Menjadi pacar...istri..mungkin...?"
"Aku tuh sudah tua, Mas masih muda...kalaupun aku ga bersuami...tetap ga mungkin khan...?"
Dia terdiam...aku ga tau apa yang ada dipikirannya...
Mungkin dia sedang kebingungan.
"Suamimu tau apa yang kita lakukan?"
"Iya...tau..."
"Ga marah...?"
"Apakah seharian kita akan membahasnya?"
Dia menarik nafas panjang...
"Aku merasa telah jatuh cinta, sekaligus patah hati"
"Ngobrol di atas yukk...banyak orang di sini...", ajaknya kemudian.
Sebelum aku menjawab dia sudah menarik tanganku dan menggandengku menuju apartmentnya.

Aku duduk di sofa kecil, aku check pesan WA dari suami yang bertanya apakah sudah ketemu.
"WA dari suami ya?", tanyanya
"Iya..."
"Aku pingin jadi orang yang special bagimu"
"Mas sudah jadi orang yang special bagiku...,memangnya aku sekarang disini karena apa?"
"Benarkah?"
"Aku ingin jadi kekasihmu..."
"hmmm....,artinya apa?"
"Aku ingin lebih lama bersama dan lebih mengenalmu"
"Mas...apapun bisa...tapi hubungan kita ga akan bisa seperti orang lain..."
"hmmm..."
"Kenapa?"
"Ada yang mengganjal di hatiku, tapi aku tidak bisa berharap lebih khan?..."
"Aku khan punya anak yang mesti diurus, punya suami juga...sesekali kita bisa ketemu seperti ini"
"Jam brapa jemput latihan basket?"
"1 jam lagi lah..."
"Bisa lebih lama?"
"hmmm...mau ngapain?"
"Ya pingin lebih lama aja ama kamu..."
"Aku coba minta suamiku jemput kakak ya..."
Ga tau kenapa aku turutin dia...
Aku telpon suamiku nanya apakah bisa jemput basket...
Dia ga banyak nanya, bilang bisa jemput...

"Udah tuh, aku bisa disini lebih lama.."
"Terima kasih ya..."
Mas H mendekatiku dan duduk d sampingku.
Disandarkan tubuhku dalam pelukannya.
"Hmmm harum", komentarnya
Dia mencium pipiku, kemudian ke leherku dengan menyibak jilbabku.
"Ihh geli", aku mendorongnya
"Gitu aja geli..."
"Coba mas yang d gituin..."
Aku balas menciumi lehernya.
"Ga geli...tapi ada yang bergerak2 d bawah nih..."
Katanya sambil mengarahkan tanganku ke daerah kejantanannya.
"Ih..kok dah tegang"
"Kamu sih...bikin tegang"
Kurasakan kejantanannya mengeras.
Mas H membalas dengan meremas buah dadaku.
Remasannya membuat kewanitaanku berkedut.
"Uh.".aku melenguh kecil
"Kenapa? "
"Geli.."
Mas H berdiri dan kulihat dia melucuti pakaiannya.
"ihh...mau ngapain? mandi?"
Dia diam saja sampai telanjang bulat. kulihat kejanjantanannya mulai membesar..
"Kamu janji diem aja ya...nurut aja?"
"Emang mau ngapain...?"
"Janji....?"
"Iya deh...."
"Kok ada deh nya..."
"Iya janji.."
"Janji apa?"
"Janji nurut ...", jawabku sambi senyum2.
Mas H kemudian mengatur senderan sofa sehigga posisinya senderan rendah, membuatku setengah terlentang.
Kakiku diaturnya sedikit mengangkang.
Mas H berdiri disamping sofa, karena senderan rendah, kejantanannya tepat di mukaku.
Kejantannya diarahkan ke bibirku. tercium aroma khannya.
"Udah tegang Mas...", komentarku...
Diremasnya buah dadaku...cukup kencang...
"uhh....", tak kuasa aku melenguh dan mulutku terbuka.
Kurasakan cairan asin di mulutku.
"Isep ujungnya donk..."
Aku isep kepala kejantanannya.
Tak kuhiraukan rasa asinnya...
Mas H makin kencang meremas buah dadaku...
Beberapa saat kemudian, mas H menarik kejantanannya dari mulutku.
Bibirnya mencium bibirku.
Aku membalas ciumannya. lidah kami saling bertemu.
Tak henti tangannya meremas buah dadaku.
Kurasakan kewaniataanku geli dan basah...
Mas H menghentikan ciumannya. padahal aku ingin lama berciuman bibir.
"Aku ingin berciuman dengan bibir bawahmu...".
"Ih....", protesku.
Dia mengatupkan telunjuknya pada bibirku.
"Ga boleh protes", katanya...
Kuliat kemudian Mas H berjongkok didepan kakiku.
DIsibakkan rok panjangku, sampai pahaku terlihat.
Bibirnya menelusuri pahaku. geli sangat. tangannya kurasakan mencoba melepas celana dalamku. kuangkat pantatku, sehingga celana dalamku mudah terlepas ketika Mas H manariknya.
Yang kurasakan selanjutnya adalah kenikmatan. Sapuan lidah dan bibir pada kewanitaanku menbuatku menggila. tak ingat berapa lama Mas H memainkan kewanitaanku dengan bibir dan lidahmya.
Yang kuingat, cairan kewanitaan seakan muncrat dan pandangannku gelap ketika puncak itu tiba.
Nafasku masih terengah-engah ketika Mas H mendekatkan bibirnya pada bibirku. menciumku dengan mesra.

Mas H menuntunku ke tempat tidur. Tubuhku diposisikan tengkurap, dengan kaki masih dilantai. kurasakan rokku disibak dan pantatku diciuminya.
"uh...Mas...", lenguhku tak berdaya.
Selanjutnya kurasakan kejantanan Mas H mulai mencoba memasuki kewanitaanku. Tidak sulit, karena sudah sangat basah.
"ahhh..", aku melenguh panjang ketika seluruh kejantanannya memasuki kewanitaanku dari belakang.
Selanjunya, dengan irama cepat, Mas H memompaku.
Pasti suara lenguhanku memenuhi ruangan, aku tak peduli. Setiap gesekan kejantananannya begitu nikmat.
Kurasakan juga hempusan napas Mas H ditelingaku, walau tertutup jilbab.
Tak lama kemudian, kembali aku mencapai puncak. tubuhku lemas.
Mas H tak memberi kesempatan untuk istirahat.
Aku ditelentangkan dikasur. Jilbabku dilepasnya. Baju atasku disingkapnya. mungkin tadi dia sempat membuka restleting belakang bajuku.
sekarang buah dadaku terbuka keduanya. Dengan rakus Mas H menciumi dan meremas keduanya.
Aku kembali terangsang hebat.
"shhh...mas..."
"Aku masukin ya..."
"Iya..."
Kurasakan kejantanannya kembali memasuki kewanitaanku.
Perlahan Mas H menggerakkan kejantanannya, tapi makin lama makin cepat.
"uhhh...mas..."
"Enak...?", bisiknya
"Iya..."
Aku juga menggerakkan pinggulku, mencoba meraih kenikmatan lagi.
Tubuh kami saling menekan dibagian yang paling intim. Yang ada dipikiranku meraih kenikmatan.
Puncak itu tiba lagi, aku menjerit nikmat. Mas H juga, kurasakan cairan kejantanannya dikewanitaanku. hangat.
Kami terengah-engah. masih saling memeluk.
=====
 
menarik updatenya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd