Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ISTRIKU DIREBUT PEGAWAI BANK

9. JIWA YANG BARU

POV DITA

Sudah beberapa hari aku memutus komunikasi dengan suamiku. Tidak satupun kabar yang kuberikan dan kuterima darinya. Saat ini hatiku tidak merasakan kesepian lagi karena ada Hendra yang perhatian kepadaku. Dia terlihat begitu pengertian dan sabar dalam mendampingiku hinga aku merasa nyaman dengannya.

Komunikasiku dengan mas Andi semakin hari semakin memburuk bahkan aku kadang lupa bahwa mas Andi masih menjadi suamiku. Kedekatanku dengan Herman membuatku melupakan mas Andi. Tiap hari aku bertemu dengan Herman bahkan beberapa kali dia menginap dirumahku. Kami juga sering menggunakan kesempatan untuk berhubungan badan saat kami berdua. Herman juga sering mengunjungiku setelah pulang kerja sambil membawakan makanan. Perhatian Herman yang seperti inilah yang membuatku selalu merasa disayangi dan diperhatikan.

Hendra menjemputku setelah pulang kerja kemudian dia mengajakku untuk makan malam diluar. Setelah jalan kurang lebih 15 menit sampailah kita disebuah rumah makan tenda. Kami menikmati makan malam bersama bahkan sesekali dia menyuapkan makanan ke mulutku. Sikapnya begitu romantis bahkan aku sering dibuat salah tingkah oleh sikapnya.

Setelah makan, aku mengajak Hendra pergi ke pantai malam hari. Entah kenapa malam ini begitu suntuk sehingga aku ingin menyegarkan kembali pikiranku. Hendra menyetujui permintaanku tanpa penolakan sedikitpun. Dalam mobil dia memegang jariku yang terpasang cincin kawin dari mas Andi sambil sesekali menciumnya. Setelah itu tiba-tiba dia mengarahkan tanganku untuk menyentuh selangkangannya.

Saat tanganku berada di atas penisnya yang masih tertutup celana, Hendra memintaku untuk membelai belai dengan tanganku. Aku membelai dengan lembut beberapa saat hingga akhirnya aku mempunyai ide untuk membuat Hendra merasa lebih nikmat. Aku mulai membuka kancing celana dan ku turunkan resletingnya.

Hendra hanya memandangku penasaran menanti apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Setelah celana dalam Hendra berhasil sedikit aku turunkan keluarlah kontol jumbo yang saat ini membuatku tergila-gila. Bentuknya yang putih bersih dan ukurannya yang sangat besar membuatku tidak sabar ingin melahapnya.

Aku mulai mengocok penisnya dengan tanganku secara perlahan. Dan ku lihat Hendra mulai merasakan kenikmatan akibat ulahku. Kocokanku semakin mengencang dan desahan Hendra mulai terdengar. Hingga akhirnya aku ingin membuatnya merasakan lagi kenikmatan yang lebih.

Aku mengubah posisi dudukku agar mukaku bisa dekat dengan kontol Hendra. Kemudian aku masukkan kontolnya ke dalam mulutku dan mulai memainkan lidahku. Aku jilati semua bagian kontolnya hingga terlihat basah oleh ludahku. Beberapa menit aku mengoral kontol besarnya tiba-tiba menekan kepalaku kebawah. Hal ini membuat kontolnya masuk hingga kerongkonganku dan membuat air mataku keluar. Beberapa saat dia menahan kepalaku akhirnya dia melepaskannya.

Aku kembali bisa bernafas dan kulihat hendra tersenyum sini kepadaku. Melihatnya terasnyum kecut membuatku semakin terangsang untuk melahap kontolnya lagi. Beberapa kali Hendra melakukan hal yang sama sampai kerongkonganku mulai terbiasa. Beberapa saat aku memainkan kontolnya lagi-lagi Hendra membenamkan wajahku dan kudengar erangannya yang semakin mengeras hingga akhirnya CROOOT. Semua spermannya tumpah didalam mulutku dan dia memintaku untuk menelannya sebagai bentuk kasih sayang.

Tanpa berpikir panjang aku menelan semua sperma yang keluar dari penis Hendra tanpa tersisa. Aku berpikir bahwasanya Hendra juga sering menelan cairan kewanitaanku saat membuatku mencapai puncak. Selain itu doktrin bahwa menelan sperma adalah bentuk ungkapan kasih sayang membuatku tidak berpikir panjang lagi untuk segera menelan spermanya. Hendra mengucapkan terima kasih kepadaku karena sudah menuruti permintaannya kemudian dia mengecup keningku dan melanjutkan perjalanan ke pantai.

Saat tiba di pantai suasana begitu sepi karena malam hari. Hanya hembusan angin dan desiran ombak yang terdengar di telinga kami. Kami pun berhenti di sebuah tempat yang jauh dari warung-warung pantai yang masih buka. Akhirnya kami memutuskan untuk turun dan menikmati suasana pantai yang sepi untuk menyegarkan lagi pikiranku yang akhir-akhir ini mulai kalut.

"Sayang pikiranmu lagi gundah ya hari ini?" Tanya hendra yang sepertinya sudah tahu kondisiku.

"Iya yang" jawabku singkat sambil menatap kearah laut

"Mau coba hal baru gak? Saya jamin pikiranmu bakal hepi lagi" ucapnya dan membuatku penasaran.

"Apa yang?" Tanyaku singkat

Tanpa menjawab dia bergerak mendekat kemudian mulai melepas jilbabku. Setelah itu dia membuka kancing bajuku hingga semua tubuhku tidak terbalut kain. Aku khawatir ada orang yang melihat tubuh telanjangku namun Dia meyakinkanku bahwa pantai ini sepi dan tidak ada orang disekitar. Sehingga saat ini aku benar-benar telanjang ditempat terbuka dalam kegelapan malam. Setelah itu dia mulai melucuti pakaiannya satu persatu. Hingga kita sama-sama bertelanjang dada di pantai ini.

Ini adalah pengalaman pertamaku seumur hidup. Bagaimana bisa aku menuruti ide gila Hendra untuk telanjang di tempat terbuka seperti binatang. Namun karena kepiawaian Hendra meyakinkanku akhirnya aku menuruti usulan nya. Hendra pun meraih tanganku dan mengajakku berjalan mendekati pantai. Ada hawa segar yang masuk kedalam pikiranku dan seolah membawa terbang kegundahanku hari ini. Setelah jarak kami dengan bibir pantai sudah dekat, dia memintaku untuk berhenti.

"Sayang, coba kamu rentangkan tangan dan tutup matamu" ucap hendra sambil merentangkan tanganku dari belakang. Aku hanya diam menuruti keinginannya.

"Coba kamu yakinkan dirimu bahwa setiap hembusan angin yang mengenai tubuhmu ini akan membawa pergi semua permasalahanmu" ucapnya bersisik di dekat telingaku.

Aku mulai merasakan sesuatu yang berbeda setelah menuruti perintah dari Hendra. Tubuh dan pikiranku menjadi ringan dari sebelumnya. Aku seperti merasa semua masalah dan ketakutan yang selama ini menghantuiku hilang seketika. Hendra menang membuktikan ucapannya walaupun awalnya aku merasa aneh dengan kondisiku saat ini.

Setelah pikiranku menjadi segar kembali, Hendra menyuruhku untuk membuka mata. Saat mataku terbuka, ada Hendra yang sudah berdiri didepanku kemudian dia memelukku erat. Dengan Hendra aku seperti menemukan sosok pembimbing yang selalu memberikan solusi dari semua permasalahan yang aku hadapi. Hatiku semakin terikat kuat kepadanya seperti kuatnya pelukanku saat ini kepadanya.



Setelah lama kita berpelukan, Hendra memindahkan posisi tubuhnya ke belakangku. Sambil memeluk tubuhku dari belakang dia mulai menciumi leherku dengan lembut. Ciumannya pun pindah di area punggung hingga turun ke bagian pantatku. Tubuhku mulai merespon rangsangan yang diberikan Hendra dari belakang. Suara desahanku kembali terdengar lirih menikmati rangsangan. Hendra terus mengeksplore area pantatku bahkan sesekali tanpa rasa jijik dia menjilat lubang pantantku.



Hendra merebahkan badannya diatas pasir pantai dan memintaku untuk menyepong kontopnya yang sudah berdiri. Aku dengan semangat mulai memainkan lidahku membasahi setiap bagian penisnya. Hingga akhirnya Hendra menyuruhku memasukkan kontolnya kedalam mememkku yang juga sudah basah.

Saat semua kontol hendra masuk sempurna ke dalam memekku aku mulai menggerakkan pinggulku maju mundur. Vaginaku sudah tidak merasakan perih lagi ketika kontol jumbo Hendra membelah vaginaku. Aku mulai mendesah sambil menggerakkan pinggulku. Sedangkan tangan Hendra meremas-remas payudaraku.

Hembusan angin ke arah vagina membuatku merasakan sensasi tersendiri. Aku merasakan geli di bibir vagina saat angin pantai kencan menyeruak masuk. Desahanku semakin mengeras dan kurasakan sebentar lagi aku mengalami orgame. Hingga akhirnya cairan kenikmatanku keluar mengenai paha Hendra yang berada di bawahku.



Hendra kemudian menginginkan pergantian posisi permainan. Dia ingin melakukan gaya doggy sehingga menyuruhku untuk nungging. Saat posisi kita sudah sempurna dia mulai memasukkan kontolnya kedalam vaginaku dari belakang. Kontolnya mulai bergerak maju mundur hingga menabrak dinding rahimku.

"Aaaahhh… enak sayang… terus sayang. Aku mau keluar lagi" aku meracau karena merasakan kenikmatan hingga akhirnya CREEET. Cairan kewanitaanku keluar lagi setelah Hendra mencoba posisi doggy.



Hendra tidak memberikanku kesempatan untuk beristirahat sehingga dia melanjutkan genjotannya. Aku menjerit lagi merasakan kenikmatan yang diberikan Hendra hingga mengalami orgasme untuk kedua kalinya. Tubuhku begitu lemas karena sudah mencapai puncak kenikmatan sebanyak tiga kali. Setelah itu hendra memintaku untuk merebahkan badan diatas pasir.

Aku sudah tidak memikirkan lagi bagaimana kotornya tubuhku karena pasir pantai. Yang aku pikirkan adalah saat ini aku ingin memaksimalkan kenikmatan bersetubuh dengan Hendra. Hendra kembali menyodokkan kontolnya dengan kencang hingga cairanku menyembur keluar seperti mata air. Setelah itu kurasakan genjotannya lebih kencang dari sebelumnya dan akhirnya CROOOOT. Dia menumpahkan banyak sperma didalam memekku kemudian dia merebahkan badannya disampingku.





Kami memandangi bintang-bintang dilangit karena cuaca malam ini sangat cerah. Setelah itu aku menoleh kearah Hendra yang masih terdiam melihat keatas. Dengan tatapan penuh sayang aku mensyukuri karena sudah bisa sedekat ini dengan pria yang membuatku terpesona. Kemudian aku bangun dan memindahkan badanku tengkurap di atas badannya. Aku sandarkan kepalaku di atas dadanya yang bidang sambil mendengarkan detak jantungnya. Diatas tubuh pria ini aku bisa merasakan bagaimana hangatnya pelukan sebagai sepasang kekasih.



"Sayang, aku bersyukur bisa sedekat ini sama kamu" ucapnya memecah keheningan.

"Iya sayang, aku juga bersyukur bisa dekat denganmu" balasku

"Kalau saat ini kamu disuruh memilih antara aku atau Andi, kamu pilih mana?" Tanya hendra

"Saat ini aku sudah tidak ada keraguan lagi untuk lebih memilihmu" jawabanku ini membuat Hendra senang kemudian mencium rambutku.

"Aku ingin kamu bisa menjadi dirimu yang baru ketika bersamaku sayang. Karena aku tidak ingin ada bayang-bayang Andi ketika melihatmu" ucap Hendra.

"Dulu kamu melakukan sesuatu untuk menyenangkan Andi. Apakah sekarang kamu mau melakukan sesuatu untuk menyenangkanku?" Lanjut Hendra sambil memberikan pertanyaan.

"Aku mau sayang. Aku sudah terlalu sayang padamu. Apa yang kamu inginkan dariku sayang?" Tanyaku setelah menjawab pertanyaan Hendra

"Aku ingin kamu merubah penampilanmu sayang. Karena saat aku melihatmu berpakaian seperti biasanya aku selalu terbayang-bayang wajah Andi. Aku ingin menghilangkan semua hal tentang Andi" ucap Hendra memberikan penjelasan.

"Iya sayang, aku mau merubah penampilanku sesuai keinginanmu" jawabku setelah mendengar penjelasan dari Hendra. Seorang wanita yang dididik dari kecil untuk menjaga kesuciannya sudah berubah menjadi pribadi yang lain. Aku seolah lupa akan identitasku sebagai wanita muslimah hanya untuk menyenangkan pria yang saat ini mengisi hatiku. Rasa cintaku kepada suamiku semakin lama semakin meredup seiring putusnya komunikasi satu sama lain.

"Mulai besok aku ingin membuatmu tampil beda. Kamu tinggalkan kain yang selalu menutup rambutmu dan berpakaianlah sedikit terbuka karena tubuhmu sangat indah dan layak untuk dikagumi semua orang" Ucap Hendra menjelaskan kepadaku. Rasa cintaku kepadanya mengalahkan segala hal dalam hidupku. Hingga akhirnya aku menyetujui permintaannya mulai besok.

Kami pun merasa sudah terlalu lama berada di pantai ini. Hendra mengajakku untuk beranjak pergi dan kembali kerumah. Karena tubuh kita kotor penuh pasir akhirnya Hendra mengajakku untuk mandi dipantai. Badan kami terasa segar saat tubuh kami terkena air laut. Setelah itu kita menaiki mobil dan meninggalkan pantai.

Hendra hendak mengantarku pulang kerumah namun segera aku tolak karena aku ingin menghabiskan malamku bersamanya. Aku seperti orang pacaran yang selalu ingin dekat dengan kekasihnya. Mendengar keinginanku tentunya Hendra merasa sangat senang karena selama ini dia menginginkan aku mau tidur dirumahnya. Kami tidak banyak melakukan aktivitas setelah tiba dirumah Hendra karena sudah sangat kelelahan dan segera tidur.

Udara pagi ini begitu sejuk saat aku membuka mataku dari tidur. Aku pandangi suasana sekeliling kamar Hendra yang terlihat sepi. Saat aku bangun tidur Hendra sudah tidak berada disampingku. Badanku terasa sedikit pegal karena pertempuran dengan Hendra semalam. Aku memutuskan untuk meninggalkan tempat tidur dan mencari keberadaan Hendra.

Aku menemukan Hendra yang sedang memasak sarapan buat kita dengan cekatan. Sepertinya memang dia sudah terbiasa memasak makanan sendiri karena terbukti didepanku beberapa menu makanan yang sudah siap untuk dimakan. Aku kagum dengan kepribadiannya yang menurutku sangat jarang dimiliki oleh kaum pria. Kami pun menyantap semua makanan yang telah dimasak oleh Hendra dan rasanya sangat enak.

“Nanti antar aku balik kerumah ya yang. Aku gak punya baju ganti” pintaku kepadanya.

“Gak perlu sayang, Nanti kita beli baju baru buat kamu. Katanya mau mulai hidup baru?” tolah Hendra. AKu hanya bisa menganggukkan kepala karena tadi malam saat kami dipantai aku menyanggupi untuk mulai merubah penampilanku.

Setelah kami selesai mandi. Akhirnya Hendra membawaku ke sebuah pusat perbelanjaan yang berada dekat dengan perumahannya. Dia memintaku untuk tidak sungkan membeli baju yang aku sukai. Aku pun memilih beberapa baju yang menurutku cocok untuk kupakai dan kebanyakan dari baju yang kupilih adalah baju yang tidak menutup aurat dengan sempurna. Aku pun tidak terlalu memperdulikan hal itu, karena menurutku membuat Hendra merasa senang lebih penting saat ini.

Setelah selesai belanja banyak baju, Hendra membawaku ke salon yang juga berada di pusat perbelanjaan ini. Salon yang dia pilih merupakan salon yang sangat terkenal dan tentunya sangat mahal biayanya. Namun Hendra tidak memperdulikan hal itu karena dia berulang kali mengatakan untuk tidak terlalu memikirkan harga demi sebuah penampilan baru. Dia benar-benar membuktikan ucapannya untuk rela berkorban demi membuatku terlahir kembali dan menjadi lebih cantik dari sebelumnya.

Aku hampir tidak mengenali wajahku lagi ketika bercermin setelah perawatan di salon itu. Aku benar-benar seperti orang yang terlahir kembali dengan jiwa baru yang lebih segar dan percaya diri. Ternyata wajahku tidak kalah cantik dengan wanita-wanita diluaran sana yang berani tampil modis. Pilihan Hendra akan penampilanku semakin membuatku yang akan membuatku terlihat lebih cantik.

Saat ini rambutku sudah tidak berwarna hitam seperti sebelumnya. Hendra menyuruhku untuk mewarnai rambut agar terlihat lebih segar dan tentunya lebih muda. Hendra memilihkan warna kecoklatan yang menjadi warna rambutku saat ini. Pilihan Hendra lagi-lagi tepat karena dengan warna rambut seperti ini warna putih dari kulitku terlihat lebih segar. Apalagi saat ini aku memakan dress hitam sampai lutut semakin memancarkan kecantikan dari diriku.



Berkali-kali Hendra memuji kecantikanku saat ini karena menurutnya penampilanku saat ini jauh lebih baik daripada sebelumnya. aku yang mendengar pujian dari Hendra secara bertubi-tubi tentunya membuatku semakin bahagia dan percaya diri. Aku sudah tidak malu lagi ketika berjalan ditempat umum tanpa menggunakan jilbab yang biasa aku pakai. Bahkan saat ini aku sering keluar menggunakan pakaian tanpa lengan sehingga memperlihatkan ketiak yang putih.

Setelah selesai melakukan perawatan akhirnya kami memutuskan untuk kembali kerumah. Tidak lupa Hendra mengajakku untuk makan terlebih dahulu sebelum sampai rumah. Di restoran tempat kami makan aku menjadi pusat perhatian orang-orang yang sedang makan. Awalnya aku merasa risih dengan pandangan mereka namun Hendra menasehatiku bahwa seharusnya aku bangga dengan anugerah kecantikan yang telah diberikan tuhan kepadaku. Banyak orang yang ingin terlihat cantik harus mengeluarkan banyak biaya hingga milyaran sedangkan aku cukup beberapa polesan saja sudah membuat orang-orang berdecak kagum kepadaku.

Kami tiba dirumah Hendra pukul 19.00 kemudian kita bersantai di taman belakang rumahnya sambil menikmati teh panas yang dia buat. Kami saling berangkulan dan berciuman untuk mengungkapkan kebahagiaan yang kita rasakan dalam hubungan ini. Setelah beberapa saat berbincang di taman, akhirnya Hendra mengajakku untuk masuk kedalam kamar. Aku mengikutinya berjalan menuju kamar sebelum akhirnya kami saling berciuman mesra.

“Sayang, aku sudah siapkan mainan baru untukmu” ucap Hendra menghentikan ciumannya.

Kemudian Hendra mengambil kotak kardus di dalam lemarinya. Dia memintaku untuk menganti pakaianku dengan pakaian yang diberikan Hendra. Aku merasa aneh dengan pakaian ini namun tetap aku pakai karena rasa penasaran akan permainan yang akan dimainkan Hendra. Berulang kali Hendra mengatakan aku seksi hingga akhirnya dia menutup mataku dengan kain.



Aku benar-benar sudah tidak bisa melihat di sekeliling karena mataku yang sudah tertutup kain. Setelah itu Hendra memasang kalung kulit di leherku dan mengikat tanganku dengan ikatan yang terbuat dari kulit juga. Jantungku berdebar kencang karena rasa penasaran yang akan terjadi selanjutnya.

Hendra membaringkan tubuhku diatas kasur dan mengikatkan kulit yang sudah mengikat tanganku ke sandaran ranjang. Setelah itu dia membiarkanku beberapa saat agar aku bisa merasa sedikit rileks. Tangan Hendra mulai mengelus wajahku kemudian bergerak turun hingga ujung kakiku. Aku merasakan geli yang merangsang birahi.

Kurasakan Jari-jari Hendra mulai bermain di area vaginaku dan mulai menggesek-gesek dibibir vagina. Desahanku mulai bangkit sebelum akhirnya berubah menjadi jeritan saat jari Hendra mengocok vaginaku dengan kecepatan tinggi. Aku terangsang hebat dan kurasakan cairan wanitaku menyembur keluar. Tidak puas dengan semburan pertama akhirnya aku menyemburkan lagi cairanku untuk kedua kalinya. Dengan perlakuan Hendra seperti ini terhitung sudah 7 kali aku merasakan orgasme akibat ulah jari-jarinya. Hingga akhirnya dia memasukkan jari-jarinya yang penuh cairan kedalam mulutku untuk dibersihkan .



Aku merasakan tempat tidur Hendra benar-benar basah oleh cairan dari vaginaku. Tubuhku terasa sangat lelah bahkan kakiku saat ini sering bergetar. Hanya dengan jari-jarinya saja dia sudah membuatku tak berdaya seperti ini. Aku harus mengakui bahwa permainan sex yang diberikan Hendra lebih Hebat dari suamiku.

Setelah itu dia menempelkan alat yang baru diketahui bernama vibrator. Jantungku kembali berdebar menunggu permainan Hendra setelah ini. Saat alat itu dihidupkan, tubuhku langsung mengejang hebat karena rasa geli yang aku terima. Ditambah lagi Hendra semakin menaikkan getaran alat itu sehingga membuatku bergerak tak beraturan.

Hendra terus menempelkan alat itu selama 15 menit hingga aku mengalami orgasme yang berkelanjutan. Sudah tidak terhitung berapa kali aku merasakan kenikmatan karena alat itu. Semua tenaga yang aku miliki sudah terkuras habis di awal permainan ini. Aku sudah tidak bisa berpikir lagi dan hanya pasrah menerima perlakuan hendra selanjutnya.



"Sudaaaah cukup sayang. Aku sudah tidak kuat" aku merintih memohon kepadanya namun dia tidak memberikan tanggapan.

Hendra kemudian melepas ikatannya kemudian menyuruhku untuk tengkurap. Penis Hendra yang sudah berdiri mulai masuk kedalam vaginaku. Hendea menghentakkan penisnya dengan kasar seperti ingin menyiksaku. Aku yang menerima perlakuan Hendra merasakan cairan kewanitaanku akan keluar hingga akhirnya CREEET… cairan itu menyembur lagi membasahi sprei yang sudah sangat basah. Entah berapa lama Hendra melakukan posisi itu karena setelah itu aku sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi.



Badanku benar-benar terasa remuk setelah pertempuranku dengan Hendra semalam. Aku dibuat pingsan oleh Hendra karena keperkasaannya. Saat ku meraba vaginaku terasa begitu lengket karena sperma yang sudah mengering. Tiba-tiba Hendra masuk kedalam kamar tidur dan membawakanku makanan dan minuman untuk ku makan.

Setelah makan Hendra menyuruhku untuk mandi agar badanku terasa segar. Badanku memang terasa sangat segar setelah mandi kemudian kita duduk di kursi ruang tamu. Hendra sepertinya mengambil cuti karena beberapa hari ini dia tidak bekerja. Dia seperti ingin menikmati momen kebersamaan denganku.

"Aku merasakan antara kita sudah tidak bisa dipisahkan sayang. Kita sudah berjalan bersama sejauh ini. Aku ingin kita memiliki simbol ikatan cinta yang bisa dilihat orang lain" ucap Hendra memulai obrolan. Aku bingung dengan maksud simbol yang diucapkan Hendra itu.

"Maksudnya yang?" Tanyaku penasaran

"Nanti kamu juga bakal tahu" ucapnya singkat.

Saat ini kami sudah berada didepan sebuah bangunan yang artistik. Bangunan ini adalah ruko untuk membuat tato. Hendra menjelaskan kepadaku bahwa dia ingin membuat tato yang tertulis nama kita sebagai simbol cinta satu sama lain. Memang sekilas terlihat bucin namun tato inilah yang akan menjadi pengingat bahwa hati kita sudah ada yang memiliki. Akhirnya kami masuk dan tukang tato mulai berkarya di atas lengan kami.



Tato yang bertuliskan nama orang yang kita cintai ini tidak akan hilang sampai mati. Aku bahkan sampai meneteskan air mata saat melihat tato yang sudah menempel di lenganku. Hari ini seperti sebuah ikrar bahwa hatiku hanya untuk Mahendra selamanya. Pria yang setelah 11 tahun pernikahan baru aku temui dan saat ini sudah mengisi penuh ruang hatiku. Perasaanku kepada mas Andi entah hilang kemana digantikan oleh sosok Hendra yang sangat aku cintai.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd