Aku terbangun dari tidurku pagi ini dan kepalaku terasa pusing sekali. Semalam aku mabuk bahkan tidak sadar jam berapa kembali ke rumah. Aku masih mengenakan dress yang semalam aku pakai saat pergi ke club. Saat menggerakkan badanku pantatku terasa perih. Kemudian kuraba bagian pantat dengan tanganku ternyata celana dalamku sudah terlepas.
Bekas sperma yang sudah mengering masih menempel di area lubang anusku. Sepertinya Hendra semalam melakukan anal sex ketika aku dalam kondisi mabuk. Tapi rasa perih yang aku rasakan tidak seperti pertama kali Hendra menjebol lubang anusku. Sepertinya lubang anusku sudah mulai terbiasa dengan Kontol Herman walaupun masih terasa sedikit perih.
Herman masuk kedalam kamar membawakanku teh panas dan roti. Saat Hendra mendekatiku, aku mencubit genit pinggangnya sebagai bentuk protes karena dia menyetubuhiku tanpa izin. Hendra hanya bisa tersenyum dan meminta maaf sambil menyodorkan teh hangat kepadaku. Perhatian yang diberikan Herman memang melebihi mas Andi. Sesibuk apapun dia tetap selalu perhatian terhadap kondisiku.
Aku mengambil HP dari dalam tasku dan muncul notifikasi pengingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Hendra. Aku langsung memeluk kekasihku dengan erat. Hendra sepertinya penasaran dengan sikapku ini.