BERKUNJUNG KE RUMAH BIGBOS
Paginya setelah berjogging di sekitar apartemen, frans kemudian mandi, hari ini frans berencana ke kediaman capo bigbosnya, sebenarnya dia tidak ingin bosnya tau dia ada di jakarta, namun akhirnya dia merasa percuma menyembunyikan dari bosnya, pasti bakalan tau juga.
Sekitar jam 10 pagi bel apartemen frans berbunyi, pujo mengintip siapa yang datang, “siapa jo,” tanya frans, pujo hanya mengangkat bahu, lalu frans mengintip, dan dia tersenyum, dibukanya pintu apartemennya.
“Hahaha, selamat datang pak erik,” frans memeluk pria tamunya ini, seorang pria necis usia 40 tahunan membalas pelukannya, mereka bercipika cipiki, dominggus yang semalam menyambut frans, juga ikut di belakang pak erik.
“Apa kabar, pak frans keliatannya kurusan, saya dengar pak frans baru dari luar negeri,” erik membuka pembicaraan, “ya pak erik, maklumlah, usia sudah tua, selama ini getol kerja, jadi refreshing sejenak, he he he,” ucap frans.
“Terima kasih nih pak erik, sudah menyediakan akomodasi mewah seperti ini,” ucap frans kemudian.
“Ahh, ini tak seberapa pak, saya justru yang berterimakasih pada pak frans, telah membantu banyak dalam kasus pajak saya, kalau pak frans tidak bantu, ntah gimana,” ujar erik
‘Gimana pak frans, apa ada yang kurang, jika ada yang kurang beritahu dominggus saja, apa pak frans perlu mobil,” tanya erik lagi
“Sudah cukup, ini juga lebih dari cukup pak erik, saya ada mobil pak,” jawab frans.
“Saya benar-benar berterima kasih, dan maaf belum sempat berterima kasih pak frans keburu cuti, oh ya pak frans di jakarta ini sedang dinas atau refreshing aja,” ucap erik
“Refreshing aja pak, setelah ini baru kembali bertugas hehehe,” ujar frans.
“Oke, oh ya saya permisi dulu pak frans, saya kebetulan sambil ke kantor mampir dulu melihat dan menyapa pak frans, jangan lupa, kalau butuh apa-apa jangan ragu bilang ke saya atau dominggus, saya permisi dulu pak,” erik kemudian pamit dan bersalaman dengan frans, mereka kemudian berpelukan kembali.
Frans mengantar erik hingga ke lift, ternyata di luar kamar apartemennya ada sekitar 3 orang berperawakn tegap yang sedang berdiri menunggu erik, rupanya mereka adalah para bodyguard erik.
“Dom, jaga pak erik baik-baik ya hehe,” ucap frans pada dominggus, yang dibalas dengan isyarat jempol, rombongan pak erik masuk ke lift, frans melambaikan tangan pada mereka.
Setelah makan siang, frans sudah berada dalam mobil, “Langsung ke rumah big bos pak frans?,” tanya pujo di belakang kemudi, “ya jo, sudah kukirimkan alamatnya ke whatsapp kamu itu,”, pujo kemudian meletakkan hpnya di dashboard sebagai pemandu jalannya.
***
Seorang gadis cantik berkulit putih mulus menggerakkan pantatnya naik turun di atas tubuh pria gendut yang terlentang di bawahnya, dari wajah, sepertinya gadis itu masih berusia belasan tahun, wajahnya yang oriental sungguh cantik menawan, pria gendut yang sedang menyetubuhinya meremas payudaranya dengan kasar, gadis itu meringis menahan sakit.
Kemudian pria gendut itu menarik tubuh gadis cantik tadi kepelukannya, pria itu menciumi mulut gadis itu dengan ganas, ludahnya membasahi bibir gadis cantik yang kini merintih menahan sodokan kontol pria tadi.
Posisi gadis cantik itu kini terlentang, si pria gendut menyetubuhinya kembali dengan kasar, tangan pria itu mencekik kerongkongan si cantik, gadis itu menahan tangan pria yang sedang menyetubuhinya, jeritannya tertahan, pria diatasnya semakin mempercepat pompaan kontolnya hingga kemudian mengeram menghentak-hentakkan pantatnya beberapa kali, dari lubang memek gadis itu mengalir keluar cairan putih kental.
Pria itu adalah capo, setelah puas memgeluarkan benihnya di dalam memek gadis itu, capo rebah di kasur, gadis itu berbaring di dada capo.
“Daddy, alin tadi enak banget, daddy kuat banget sih,” ucap gadis itu dengan suara manja, capo hanya diam, dia melihat hpnya, asistennya mengabarkan kalau frans menunggu di ruang tamu.
Capo kemudian berdiri, alin mengikuti dengan berbalut selimut, “daddy mau kemana,” tanya alin bergelendotan manja, capo mengenakan jubah tidurnya, dia mencium bibir alin yang merupakan sugar babynya.
“Daddy ada tamu, nanti ronde kedua ya beb..siap-siap.” Kembali dia mencium bibir “anak angkat” nya itu.
***
Frans berdiri dari duduknya dan tersenyum saat bigbosnya muncul, “hahah, tak kusangka kowe muncul di depanku, kapan kowe datang,” capo mempersilahkan frans kembali duduk, “tadi malam mas, saya mau refreshing aja ke jakarta, mumpung belum kembali bertugas,” frans menjelaskan kedatangannya ke jakarta.
“Ohh gitu, apa kowe wes pulih,” tanya capo memperhatikan anak buahnya ini, “seperti mas lihat, ya belum terlalu pulih, mas sendiri gimana kabarnya,” balas frans, “aku, oalah, aku sehat bon, hahahah,”, keduanya bercakap-cakap, bersenda gurau, seorang pelayan mengantarkan minuman dan beberapa snack.
“Silahkan bon,” capo mengambil minuman jus yang disediakan, “gini bon..” bigbos bercerita panjang lebar, yang intinya beliau berencana menempatkan frans di sebuah wilayah di kalimantan, mengisi posisi kepala cabang disana.
Frans mendengarkan bosnya itu, kemudian capo menjelaskan tujuan dia menempatkan frans disana karena capo ingin frans mendekati gubernur di provinsi tersebut, gubernur itu merupakan kandidat populer di pemilu yang akan datang, dan pihak-pihak yang tidak menyukai gubernur itu semakin populer, menginginkan capo berbuat sesuatu yang intinya menjegal gubernur tersebut menjadi kandidat resmi pemilu yang akan datang.
Frans menganggukan kepalanya, dia sudah paham apa yang diinginkan capo, “kapan saya mengisi posisi itu mas,” tanya frans, “masih cukup lama, sekitar sebulan setelah KTT di surabaya,” jawab capo.
“KTT, emangnya ada KTT?” frans sama sekali ketinggalan informasi aktual, sudah lama dia tak membaca koran, capo menjelaskan 2 bulan lagi akan diadakan KTT Apec di surabaya.
Seorang pria setengah baya masuk ke ruangan, pria itu pernah ikut dengan bigbos menemui frans di surabaya, dia adalah pram, asisten pribadi capo, pram menyerahkan sebuah map kepada capo, setelah itu kembali meninggalkan ruangan. capo menyerahkan map tersebut ke frans.
“Ini bon profilnya, tak usah buru-buru, yang penting akurat,” capo menyerahkan map tersebut, frans kemudian melihat-lihat isi maps tersebut, ada beberapa foto disana, dan catatan informasi pribadi,” frans menutup map tersebut.
Frans terdiam sejenak, seorang gadis belia masuk ke ruangan, gadis itu mengenakan kimono handuk, dia mendekati capo, dan mengalungkan lengannya di leher capo, gadis itu terlihat manja dengan capo.
“Dad, alin berenang dulu ya,” gadis itu mencium pipi capo, kemudian gadis itu tersenyum pada frans, “hai halo om frans, dah lama gak ketemu,” ucap gadis itu.
Capo menjelaskan pada gadis itu, kalau frans baru kembali dari luar negeri, “sudah kamu sana berenang, nanti daddy nyusul,” ucap capo, gadis itu melenggok meninggalkan mereka berdua.
Frans kembali ke apartemennya, ucapan bigbosnya mengenai posisi di kalimantan itu menjadi pikirannya, “apa ini pertanda bagus ya?” frans teringat rencananya dulu, setelah melamar rina di paris, frans akan menikahi rina secara resmi, dan berencana menetap di kalimantan sepulangnya keliling dunia.
“Sepertinya takdir memihak aku hahahah, aku berencana hidup bahagia di kalimantan bersama rina dan akbar, eh sekarang malah bigbos kasih jabatan di kalimantan, apa bukannya takdir yang sedang berpihak, gak ada yang namanya kebetulan didunia ini, ini pasti langit yang merestui aku dan rina bersama selamanya hahahah,”
Frans lalu menelpon woro, “halo woro, gimana soal yang tempo hari ku minta, oh ok aku tunggu kabarnya segera mungkin,”
***
“Ya pak frans, soal itu nanti aku tanya informanku, baik baik, siap pak,” ucap woro menutup telpon dari frans.
Kemudian woro menelpon seseorang, “Halo, ini mas woro, gimana soal yang mas minta kemaren,” tanya woro.
“Sudah mas, ibu besok rencananya akan belanja bulanan, biasanya di supermarket xxx, biasanya sih pagi ibu belanjanya,” jawab lawan bicara woro.
“Sudah pasti itu.” Tanya woro memastikan lagi.
“Ya mas, tadi ibu sendiri yang bilang pada aku,”
“Ohh oke sayang, terima kasih sayang, setelah pekerjaan mas beres, kita jalan-jalan ya, kamu mau jalan-jalan kemana,” tanya woro.
“Ehmm aku mau ke korea hihihi,”
“Ohh kecil itu, oke sudah dulu ya, mas ada urusan lagi, makasih ya nov, mmuachh,” ucap woro mengakhiri pembicaraan.
***
“Kamu abis bicara sama siapa nov, kok senyum-senyum gitu, pacar kamu ya,” tanya rina sambil tersenyum melihat novi yang sedang mesem mesem sendirian.
“Ehh ibu, gak bu, ini pacar saya hi hi hi, malu ah, saya permisi dulu bu, mau ambil ehh aah ,” novi salah tingkah, mukanya merah, novi kemudian berjalan cepat ke atas.
“Hahahahha, dasar si novi,” rina terbahak-bahak melihat tingkah lucu novi yang salah tingkah.
***
BERSAMBUNG