Goodbye My love
Pagi itu entah kenapa, rina merasa gelisah sekali, apa yang dilakukan serba salah, dia membuka kulkas tapi kemudian bingung apa yang hendak diambilnya.
“Aku mau ambil apa ya, kok jadi bingung seperti ini,” rina menutup kembali kulkasnya, hatinya berdesir-desir, perasaannya sungguh tak enak.
Sore nanti akbar, radit dan kakeknya akan tiba dari palembang, apalagi kemaren dia baru saja melihat di televisi kecelakaan pesawat.
“Mungkin terpengaruh berita itu, hingga membuat perasaanku tak enak,” rina berdoa dalam hati agar perjalanan orang-orang yang dicintainya itu selamat.
Rina kemudian teringat dia ingin mengambil sosis di kulkas, tadi rina akan membuat nasi goreng untuk sarapan.
Rina kembali membuka kulkas, mengambil beberapa potong sosis dan bakso, lalu dia pergi ke dapur, saat mengiris bawang, tak sengaja tangannya teriris, rina menjerit kecil, darah segar keluar dari lukanya.
Rina kemudian mencuci lukanya, dia mengambil obat merah di kotak obat.
“Ibu kenapa,” tanya novi yang sedang menyuapi nanda, diluar hari hujan sehingga novi yang biasa menyuapi nanda sambil jalan-jalan sekitar kompleks, sekarang hanya bisa menyuapi di rumah.
“Ini tadi keiris saat motong bawang,” jawab rina, kemudian hpnya berbunyi, panggilan video dari andi.
“Halo ayah,” sapa rina, di layar hp andi masih menggunakan kaos tidurnya, “halo bun, lagi apa,” tanya andi.
“Bunda lagi bikin sarapan nasi goreng, ayah udah sarapan?” tanya rina, “belum, gak tau kenapa sejak tadi malam ayah males banget makan, mungkin kebanyakan snack-snack dan kopi di seminar, jadi gak kerasa lapar,” jawab andi, “loh makan dong sayang, ntar ayah sakit, kan kerja ayah butuh konsentrasi,” ujar rina.
“Ya bun, kangen ama nasgor bunda nih, bunda goreng ayam gak,” tanya andi, rina heran dengan pertanyaan suaminya ini, “gak, kan yang doyan ayam cuma ayah ama abang aja,” jawab rina.
“Ohh, tapi ada kan di kulkas,’ tanya andi, rina semakin heran, kenapa suaminya ngebahas ayam, “ada sayang, kenapa,” rina balas bertanya, “gorengin dong bun, ayah pengen lihat ayam goreng buatan bunda, biar ayah napsu makan,” ucap andi.
“Serius, kok aneh-aneh aja, ntar aja kalau ayah pulang, bunda gorengin ayam sebanyak yang ayah mau,” ujar rina tersenyum, “tapi ayah maunya sekarang bun, plis..” pinta andi, “ayah serius?” tanya rina lagi, dilihatnya andi mengangguk.
Sambil memegang hp, rina mengambil ayam yang sudah dibumbui dari kulkas, “nih bunda goreng yah,” rina mengarahkan kamera ke ayam yang sedang digorengnya, beberapa menit kemudian rina mengangkat dan memindahkan ayam yang telah matang ke piring.
Rina mengangkat piring dan mengarahkan kameranya, “nih yah udah mateng,” ucap rina,“ andi mendengus-dengus, "hmm harumnya, sekarang ayah jadi laper,” ujar andi.
Rina tertawa-tawa mendengar ucapan suaminya, “emangnya bisa kecium?” tanya rina, “hehe, yang ayah bisa liat, tentunya yang goreng, makasih ya bun, ayah mau sarapan dulu, nanti ayah telpon lagi,” jawab andi mengakhiri pembicaraan.
“Ada-ada aja si ayah deh,” ujar rina lalu meletakkan hpnya kembali, “kamu masak apa rin,” tanya ibunya, “rina masak nasi goreng bu, maaf bu tolong ambilin telur di kulkas dong,” ucap rina.
***
“Hai gaes kita mau lihat nih jajanan pinggir jalan di kota surabaya, apa aja yang mereka jual disini, yuk kita lebih dekat..cut cut ulang lagi,” seorang yutuber review kuliner sedang melakukan tes pengambilan gambar untuk kontennya.
“Nanti kita ambil dulu suasana jalan, baru lu ke tempat orang jualan bro, nah disana baru kita interview penjualnya,” saran kawannya yang memegang kamera.
“Ya idelu bagus juga, kapan kita shoot,” tanya yutuber tersebut, “biasanya kan penjual pinggir jalan itu buka sore bro, ya agak sore deh sampai malam.” Jawab kameramennya.
“Oke deh, gw tidur dulu bentar, lu jangan lupa bawa baterei cadangan bro, kemaren lu lupa bawa,” ucap yutuber itu lagi, “oke bos,” jawab rekannya singkat sambil mengecek peralatan kameranya.
***
Niken bolak balik melihat hpnya, dia menunggu balasan dari suaminya endi, sudah hampir 5 hari endi tak juga membalas chatnya, ataupun menelponnya, niken sungguh gelisah dengan sikap endi.
“Kamu bener-bener ya paps, nyebelin banget, kalo udah ngambek, terus berhari hari kayak gini,” ucap niken kesal.
Niken sudah masuk kerja kembali, kebetulan di kantornya juga sedang tidak banyak kegiatan, atasannya sedang rapat di luar, niken lalu menelpon ke rumah, dia melakukan video call dengan ibunya.
“Bu danar dimana,” tanya niken, ibunya mengatakan kalau danar baru saja tidur, ”tadi susunya habis gak bu,” tanya niken, “lumayan dia tadi gak rewel, susunya habis, kayaknya dia cocok dengan pengasuhnya,” jawab ibunya, “ohh syukurlah bu, ya udah niken kembali kerja dulu ya, assalamualaikum,” niken mengakhiri pembicaraannya.
Niken kembali membuka whatsappnya, tidak ada balasan chat dari endi, niken kemudian membuka medsosnya, dia melihat status baru andi sedang menyantap sarapan, niken tersenyum melihat ekspresi andi yang menurutnya menggemaskan,“ aduh kok aku jadi gini, kalo paps tahu, bisa tambah salah paham dia,” niken menghela napas.
***
16.00
Andi sedang berbincang dengan salah satu stafnya di kantor, “gimana yoga, apa sudah di rekap semua jumlah pengusaha yang datang di seminar tadi,” tanya andi, “sudah pak, ada sekitar 279 pengusaha dari 150 perusahaan yang mengisi daftar hadir, tadi sudah langsung kita masukan data base,” jawab stafnya.
“Baik-baik, jangan lupa siapkan press rilis dan kirim ke beberapa rekan media yang telah terdaftar resmi.” Lalu andi memberikan beberapa arahan lagi, kemudian kembali ke ruangannya.
Hp andi berbunyi panggilan dari rina yang mengabarkan sedang bersiap menuju bandara karena 1 jam lagi pesawat akbar dan kakeknya akan mendarat, andi melarang rina membawa nanda, karena takut nanda demam kembali.
“Oke bun hati hati di jalan ya, ayah kangen banget ama kalian, i love you bun,” ucap andi, rina membalas dengan ucapan yang sama, hati rina berdesir desir, perasaannya tiba-tiba gak enak, rina merasa hatinya berdesir karena akbar dan bapak akan terbang ke jakarta, rina kembali berdoa agar pesawat yang membawa mereka, selamat hingga ke jakarta.
16.30
Andi membereskan tas kerjanya, dia ingin pulang cepat, badannya terasa gak enak, napsu makannya akhir-akhir ini berkurang, sehingga membuat kondisi andi mulai drop.
Andi keluar dari ruangan kerjanya, tak lupa dia memberikan arahan pada stafnya yang masih bekerja, “sori ya gays, saya pulang dulu, agak kurang enak badan,” ucap andi pada para stafnya, “benar pak, keliatannya wajah bapak pucat, istirahat saja pak,” ucap yoga , andi berpamitan pada mereka.
16.40
Andi memasuki kendaraannya, tak jauh dari mobil andi, ada sebuah mobil terparkir, seseorang yang berada di dalam mobil tersebut, mengawasi andi sejak keluar dari kantor, setelah andi masuk ke mobil, orang tersebut terlihat menelpon, “ok, target bergerak, kalian bersiap,” kemudian melajukan mobilnya mengikuti mobil andi.
17 37
Sebuah mobil truk terparkir disisi jalan, ada dua orang didalamnya, “mana ini target kita bro,tadi katanya 15 menit target muncul, ini hampir 1 jam belum muncul juga, ****** tuh informan,” ucap seseorang di balik kemudi dengan nada kesal, tangannya dipenuhi tato.
“Santai aja, mungkin target kita kena macet, atau mampir dulu di suatu tempat,” ucap temannya yang duduk disebelahnya sambil asik merokok.
“Lu yakin ini jalurnya bang, ntar gak taunya kita nunggu di tempat yang salah,” tanya sang supir.
“Lu bawel banget sih, lu pikir gw bego apa,” ucap temannya emosi, “sori bang, sori,” supir itu agak gentar dengan orang disebelahnya ini.
“Sebentar, tuh lihat, keliatan gak plat nomornya,” ucap orang yang duduk disebelah supir menunjuk kaca spion ketika melihat sebuah mobil mendekat.
“Ya benar L 88, lets go,” supir itu kemudian menyalakan truknya, setelah mobil yang di maksud melintas, truk tersebut mengikuti dibelakangnya
17.45
“Hai gays, kita lagi di surabaya nih, kebetulan nih jalan ramai tapi lancar, mungkin karena kabarnya ada rekayasa lalu lintas,” ucap yutuber yang tadi siang, sambil mengarahkan kameranya melihat situasi jalan.
Tiba tiba ada visual menarik baginya, diruas jalan di seberang posisinya berdiri, kameranya menangkap gambar sebuah truk yang berjalan cukup cepat mendekati mobil di depannya, yutuber itu menzoom dan mengarahkan kameranya pada kedua kendaraan tersebut, truk itu kini sejajar dengan mobil didepannya tadi, tiba-tiba truk tersebut menabrak kencang mobil disampingnya, terlihat mobil sedan yang ditabrak truk itu oleng, berjalan tak terkendali menyeberang ke sisi jalan yang berlawanan arah, dari arah depan melintas mobil tangki bahan bakar yang langsung menghantam mobil sedan tadi dengan kencang.
Mobil sedan yang ditabrak truk terlempar berguling guling dan berputar dengan posisi roda di atas, sedangkan truk tangki yang menabrak juga berjalan tak terkendali, dan menabrak mobil sedan itu kembali, sebelum menabrak, supir truk tangki meloncat keluar, tiba-tiba timbul percikan api, kedua mobil terbakar
Semua orang menjerit melihat kejadian itu, akibat tabrakan itu, kendaraan lain di belakang bertabrakan beruntun, sebuah mobil box terlihat tak mampu menghindar dan banting stir, namun naas malah menabrak kedua mobil yang terbakar, mobil box itu juga tersambar api dari tangki truk yang bocor, seorang pria dengan badan penuh api keluar dari mobil box tersebut, berjalan beberapa langkah, pria itu terjatuh ke aspal, semua orang yang ada di tempat kuliner berhamburan keluar, mereka menyaksikan pemandangan yang mengerikan 3 buah mobil terbakar dan satu orang tergeletak di jalan terpanggang hidup-hidup.
Yutuber tadi melotot tak percaya dengan pemandangan didepannya, tiba-tiba dia pingsan karena shock melihat kejadian tersebut.
***
18.15
Doni yang sedang mengendarai mobil dalam perjalanan pulang ke rumah, mendengar kode kecelakaan di htnya, suara rekannya di ht memberikan kode 3-3k, yang artinya ada kecelakaan dengan korban meninggal.
“Kendaraan yang terlibat sebuah sedan dengan nomor polisi L 88, sebuah truk tangki dan sebuah mobil box, semua pengemudi yang terlibat diduga meninggal, dan ada 1 orang diduga pengemudi mobil box tewas terbakar dengan posisi di luar mobil, demikian 8-7,”
Doni terkejut, dan meminggirkan mobilnya, tadi dia mendengar rekannya menyebutkan plat nomor yang dikenalnya, “Ya Tuhan, semoga aku salah dengar,”
Doni lalu menelpon rekannya yang bertugas di daerah tersebut, dari rekannya doni mendapat kabar yang sangat mengejutkan, terkonfirmasi bahwa mobil sedan itu milik pemda surabaya yang digunakan untuk panpel KTT, nomor polisi sedan tersebut L 88, tangan doni gemetaran, hampir saja hpnya terjatuh, Doni segera berbalik menuju tempat lokasi kecelakaan.
18.35
Doni tiba di lokasi kecelakaan, doni segera menghambur turun dari mobilnya, dia menunjukkan lencananya pada petugas yang berjaga, doni melihat petugas pemadam kebakaran menyiramkan semacam busa untuk mematikan api yang masih berkobar, sekitar 15 menit kemudian, api mulai padam, asap mengepul dari kendaraan yang terbakar.
Doni dengan lutut gemetar mendekati mobil sedan yang telah hangus, dari jarak yang tak terlalu jauh, doni berjongkok melihat ke dalam sedan yang terbalik didepannya, doni melihat sosok tubuh telah hangus berada didepan kemudi, doni terduduk, pandangannya melihat plat nomor yang juga agak menghitam, namun masih jelas terlihat nomor polisi yang tertera disana, L 88, “Ya Tuhan,” doni menutup mulutnya, matanya berkaca-kaca.
Seorang petugas menepuk pundak doni, meminta doni agak menyingkir, doni kemudian duduk di trotoar memandangi rekan-rekannya dari polisi dan petugas inafis mulai memeriksa kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan.
Doni mengambil hpnya, tangannya gemetar mencari nomor rina, dia lalu menghubungi rina, terdengar suara nada dering beberapa kali, hingga kemudian terdengar suara rina ,”ya halo don,”..
***
BERSAMBUNG
Turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban jatuhnya pesawat sriwijaya air sj 182, 9 januari 2021 14.40
